Anda di halaman 1dari 51

Program Pendidikan 

Guru Penggerak 
 
 
 
PAKET MODUL 1 
PARADIGMA DAN VISI GURU 
PENGGERAK 
 
MODUL 1.3 
VISI GURU PENGGERAK 
   

1
 

VISI GURU PENGGERAK 


 
 
Disusun oleh: 
Aditya Dharma 
Ibrena Merry Sella Purba 
 

Penafian  (Disclaimer):  Buku  ini merupakan modul pegangan untuk peserta 


Program  Pendidikan  Guru  Penggerak.  Modul  ini  disusun  dan  ditelaah  oleh 
berbagai  pihak  di  bawah  koordinasi  Kementerian  Pendidikan  dan 
Kebudayaan.  Buku  ini  merupakan  “dokumen  hidup”  yang  senantiasa 
diperbaiki,  diperbarui  dan  dimutakhirkan  sesuai  dengan  dinamika 
kebutuhan  dan  perubahan  zaman.  Masukan  dari  berbagai  kalangan 
diharapkan dapat meningkatkan kualitas modul ini.  

   

2
Kata pengantar Direktur Jenderal Guru & Tenaga Kependidikan 

Guru Penggerak merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan 

Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 

(Kemendikbud) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga 

Kependidikan (Ditjen GTK). Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk 

menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang 

mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan 

proaktif  dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk 

mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid; serta 

menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk 

mewujudkan profil Pelajar Pancasila. 

Untuk mendukung tercapainya tujuan itu, Program Pendidikan Guru 

Penggerak (PPGP) dijalankan dengan menekankan pada kompetensi 

kepemimpinan pembelajaran ​(instructional leadership) ​yang mencakup 

komunitas praktik, pembelajaran sosial dan emosional, pembelajaran 

berdiferensiasi yang sesuai perkembangan murid, dan kompetensi lain dalam 

pengembangan diri dan sekolah. Kompetensi tersebut dituangkan ke dalam 

tiga paket modul, yaitu paradigma dan visi Guru Penggerak; praktik 

pembelajaran yang berpihak pada murid; dan pemimpin pembelajaran 

dalam pengembangan sekolah. Selanjutnya, ketiga paket modul tersebut 

diperinci menjadi 10 bagian, termasuk modul yang Anda baca sekarang. 

Program pendidikan ini dijalankan selama sembilan (9) bulan yang terdiri dari 

kelas pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan. Proses pendidikan ini 

mengedepankan ​coaching​ dan ​on-the-job training,​ yang artinya selama 

belajar, guru tetap menjalankan perannya di sekolah sekaligus menerapkan 

pengetahuan yang didapat dari ruang pelatihan ke dalam pembelajaran di 

kelas. Dengan demikian, kepala sekolah dan pengawas menjadi mitra 

3
seorang calon guru penggerak dalam mempersiapkan diri menjadi 

pemimpin. 

Di dalam proses pelaksanaan PPGP, Calon Guru Penggerak (CGP) akan 

sering diajak untuk merefleksikan praktik pembelajaran yang sudah dijalankan 

serta berdiskusi dan berkolaborasi dengan sesama CGP maupun komunitas di 

sekitarnya. Keseluruhan pengalaman belajar itu diramu dalam siklus 

MERRDEKA, yang diawali dengan ​M​ulai dari Diri, lalu dilanjutkan dengan 

E​ksplorasi Konsep; ​R​uang Kolaborasi; ​R​efleksi Terbimbing; ​D​emonstrasi 

Kontekstual; ​E​laborasi Pemahaman; ​K​oneksi Antarmateri; dan ditutup dengan 

A​ksi Nyata. Diharapkan model pembelajaran yang berbasis pengalaman 

seperti ini dapat mewujudkan guru dan murid yang menjadi pembelajar 

sepanjang hayat.  

Kami  ucapkan  terima  kasih  dan  penghargaan  yang  setinggi-tingginya 

kepada  tim  penyusun  dan  berbagai  pihak  yang  telah  bekerja  keras  dan 

berkontribusi  positif  mewujudkan  penyelesaian  modul  ini  serta  membantu 

terlaksananya  PPGP.  Semoga  Allah  Yang  Mahakuasa senantiasa memberkati 

upaya yang kita lakukan demi pendidikan Indonesia. Amin. 

  

Jakarta, Juli 2020 

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga 

Kependidikan, 

Iwan Syahril, Ph.D. 

 
4
SURAT DARI INSTRUKTUR 
 

“​Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. 

Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun 

tumbuhnya​ k
​ odrat itu.​” 

Ki Hajar Dewantara 

Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak di Modul 1.3! 

Dunia  mengalami  perubahan  yang  sangat  ekstrim  saat  ini. 

Perubahannya  begitu  cepat  dan  mampu  mempengaruhi  berbagai 

sendi  kehidupan  baik  perilaku  individu,  struktur  sosial  maupun  praktek 

berorganisasi.  ​Dalam  melihat  dunia  yang  berkembang  dengan sangat 

cepat  ini,  kita  perlu  belajar  melihat  dengan  jernih  apa  yang 

sungguh-sungguh bermakna buat kita sekarang dan di masa depan.  

Derasnya  rutinitas  dunia  membuat  kita  lupa  akan  makna.  Kita 

jarang  menilik  kembali  makna  hidup  kita  dan  harapan  kita.  Padahal, 

harapan  itu  bagaikan  bahan  bakar  untuk  tetap  berputarnya  dunia 

seorang  manusia.  Manusia  yang  berpengharapan  akan  memiliki 

peluang  untuk  mencapai  lebih  banyak  ketimbang  mereka  yang  tidak 

berpengharapan. 

Murid  yang  memiliki  pengharapan  tinggi  dapat 

mengonseptualisasikan  tujuan  mereka  dengan  jelas,  sedangkan  murid 

yang  memiliki  pengharapan  rendah  lebih  ragu-ragu  dan  tidak  jelas 

akan  tujuan  mereka.  Murid  dengan  pengharapan  tinggi  menentukan 

tujuan  mereka  berdasarkan  kinerja  mereka  sebelumnya.  Mereka 

memasang  target  belajar  dan  standar  kinerja  yang  sedikit  lebih  tinggi 

5
dari  apa  yang  dapat  mereka  capai,  karena  mereka  dapat 

menyelaraskan  diri  dengan  tujuan  mereka  sendiri  dan  mengendalikan 

bagaimana  mereka  akan  mencapainya.  Murid  seperti  itu  termotivasi 

secara  intrinsik  dan  berkinerja  baik  secara  akademis  (Snyder  et.al., 

2002, p.824). Murid yang bertumbuh. 

Dari  kenyataan  empirik  tersebut,  kemudian  muncullah 

pertanyaan  mengenai  bagaimana  kita  sebagai  guru  dapat 

mendesain  lingkungan  belajar  yang  memungkinkan  tumbuhnya  murid 

yang memiliki kemandirian dan motivasi intrinsik yang tinggi? Maka atas 

pertanyaan  itulah,  guru  perlu  terus  berlatih  meningkatkan  kapasitas 

dirinya  dalam  memvisualisasikan  harapan,  menggandeng sesama dan 

mentransformasikannya  menjadi  harapan  bersama.  Dari  sana,  baru 

kemudian  dilanjutkan  dengan  segala  upaya  gotong-royong  yang 

diperlukan  demi  pencapaian  harapan  bersama  tersebut. Harapan kita 

adalah  visi  kita.  Visi  kita sekarang adalah masa depan murid kita. Masa 

depan murid kita adalah masa depan bangsa kita, Indonesia. 

Pada  Modul  1.3  ini,  Anda  sekalian  diajak  untuk  menelusuri  visi 

mendasar  dari  pendidikan,  betapa  pentingnya  pendidik  memiliki  visi, 

dan  mengembangkan  visi  untuk  mewujudkan  keberpihakan  pada 

murid-murid  di  daerah  Anda  sehingga  mereka  bertumbuh  dengan 

maksimal. 

Selamat belajar! 

Salam, 

Instruktur. 

6
   

7
DAFTAR ISI 

VISI GURU PENGGERAK 2 

Kata pengantar Direktur Jenderal Guru & Tenaga Kependidikan 3 

DAFTAR ISI 7 

CAPAIAN YANG DIHARAPKAN 9 

RINGKASAN ALUR BELAJAR MERRDEKA 11 

GLOSARIUM 14 

PEMBELAJARAN 1 - MULAI DARI DIRI​ ​(1 JP) 16 

PEMBELAJARAN 2 – EKSPLORASI KONSEP​ ​(3 JP) 21 

PEMBELAJARAN 3 – RUANG KOLABORASI​ ​(4 JP) 31 

PEMBELAJARAN 4 – REFLEKSI TERBIMBING (1 JP) 36 

PEMBELAJARAN 5 – DEMONSTRASI KONTEKSTUAL​ ​(2 JP) 45 

PEMBELAJARAN 6 – ELABORASI PEMAHAMAN (2 JP) 50 

PEMBELAJARAN 7 – KONEKSI ANTAR MATERI​ ​(1 JP) 53 

PEMBELAJARAN 8 – AKSI NYATA (1 JP) 55 


 
PENUTUP 61 
DAFTAR PUSTAKA 62 
   

8
CAPAIAN YANG DIHARAPKAN 

Capaian Umum Modul 1.3 

Secara  umum,  profil  kompetensi  yang  ingin  dicapai  dari  modul  ini 

adalah Calon Guru Penggerak mampu​: 

1. mengembangkan  visi  yang  lebih  jelas  mengenai  murid  yang 

memiliki  Profil  Pelajar  Pancasila  dan  pentingnya  memetakan 

kekuatan  ​yang  dimiliki  CGP  demi  mewujudkan  visi  pendidik  yang 

berpihak pada murid. 

2. memetakan  dan  mengimplementasikan  strategi  pengelolaan 

perubahan  melalui  kekuatan  yang  dimiliki  dari  dalam  diri  dan  luar 

diri untuk mewujudkan visi pendidik yang berpihak pada murid. 

Capaian Khusus Modul 1.3 

Secara  khusus,  modul  ini  diharapkan  dapat  membantu  Calon  Guru 

Penggerak untuk dapat: 

1. merumuskan  visinya  mengenai  lingkungan  belajar  yang  berpihak 

pada murid. 

2. mengidentifikasi  kekuatan  yang  ​dimiliki  CGP  dalam  mendukung 

penumbuhan ​potensi ​murid. 

3. membuat  rencana  manajemen  perubahan  (menggunakan 

paradigma  dan  model  ​inkuiri  apresiatif​)  di  tempat  di  mana  mereka 

berkarya. 

9
4. menjalankan  rencana  manajemen  perubahan  (menggunakan 

paradigma  dan  model  ​inkuiri  apresiatif​)  di  tempat  di  mana  mereka 

berkarya. 

   

10
RINGKASAN ALUR BELAJAR MERRDEKA 

M​ulai dari diri (1 JP) 


● CGP  menyampaikan  pendapatnya  mengapa  guru  perlu  memiliki 

visi. 

● CGP  diajak  untuk berkreasi merumuskan visi pribadi mengenai murid 

yang mereka impikan. 

E​ksplorasi konsep (3 JP) 

Eksplorasi konsep mandiri (1 JP) 


● CGP  menyimak  bacaan  “Visi:  Mengelola  Perubahan  yang  Positif” 

kemudian  mengkorelasikan  visi  yang  telah  mereka  susun  di 

pembelajaran  sebelumnya  dengan  paradigma  ​inkuiri  apresiatif 

dalam penumbuhan murid di sekolah. 

● CGP menyimak video model inkuiri apresiatif BAGJA (5D). 

● CGP  melakukan  refleksi  mengenai pengalaman nyata mewujudkan 

mimpi pribadi berdasarkan kekuatan. 

Eksplorasi konsep bersama lewat forum diskusi (2 JP) 


● Berbagi  tanggapan tentang visi sekolah impian pada pembelajaran 

sebelumnya  dan  paradigma  ​inkuiri  apresiatif  dalam  menumbuhkan 

murid. 

● Berbagi kesimpulan mengenai materi inkuiri apresiatif. 

R​uang Kolaborasi (4 JP) 


● Berkolaborasi  membuat  format  untuk  pemetaan  kekuatan  dan 

potensi dari dalam diri dan luar diri di lingkungan sekolah. 

11
● Mengisi  format  pemetaan  kekuatan  serta  kontribusi  kekuatan 

tersebut bagi penumbuhan murid di sekolah. 

R​efleksi Terbimbing (1 JP) 


● Melakukan  refleksi  mengenai  ciri  murid  yang  diimpikan  dan  cara 

pencapaian  visi  mengenai  murid  berdasarkan  pendekatan  inkuiri 

apresiatif. 

● Melakukan  refleksi  individu  4P  (peristiwa,  perasaan,  pembelajaran, 

perubahan)  mengenai  proses  pembelajaran  yang  telah  dilalui  dan 

mendiskusikannya bersama dengan fasilitator. 

D​emonstrasi Kontekstual (2 JP) 

● Berlatih  membuat  prakarsa  perubahan  menggunakan  pendekatan 

inkuiri  apresiatif  pada  kasus  yang  ditentukan:  “​Strategi  Pengenalan 

Kekuatan dan Potensi Murid”​ . 

● Berlatih  melakukan  umpan  balik  secara  terstruktur  terhadap 

pekerjaan  rekan  CGP  lain  dalam  membuat  prakarsa  perubahan 

pada kasus yang diberikan. 

E​laborasi Pemahaman (2 JP) 


● Melakukan  refleksi  secara  mandiri  dalam  menghubungkan  maksud 

Profil  Pelajar  Pancasila  pada  anak  dengan penumbuhan murid dan 

paradigma inkuiri apresiatif. 

● CGP  mendiskusikan  pemahaman  yang  dimiliki  mengenai  kodrat 

anak,  penumbuhan  murid  melalui  visi  pribadi,  serta  paradigm  inkuiri 

apresiatif bersama rekan CGP lain dan Instruktur. 

12
K​oneksi Antar Materi (1 JP) 
● Menentukan  5  langkah  perubahan  yang  akan  CGP  lakukan 

berdasarkan  materi  pembelajaran  yang  telah  diterima  dan 

dipahami. 

● Membuat  rencana manajemen perubahan sederhana berdasarkan 

visi  pribadi  yang  telah  dicanangkan  untuk  menumbuhkan  murid 

dengan menerapkan paradigma dan model ​inkuiri apresiatif.​  

A​ksi Nyata (1 JP) 


● Eksekusi  rencana  manajemen  perubahan  dengan  menerapkan 

paradigma  ​inkuiri  apresiatif  dan  membuat  dokumentasi  pribadi 

untuk proses pendampingan individu oleh Pengajar Praktik. 

   

13
GLOSARIUM 

CGP  Calon Guru Penggerak 

Inkuiri Apresiatif  Sebuah paradigma sekaligus model 

manajemen perubahan yang memegang 

prinsip psikologi positif dan pendidikan positif, 

dan pendekatan berbasis kekuatan. 

B-A-G-J-A  Model manajemen perubahan yang 

merupakan akronim dari ​B​uat pertanyaan 

utama, ​A​mbil pelajaran, ​G​ali mimpi, ​J​abarkan 

rencana, ​A​tur eksekusi sebagai terjemahan 

bebas yang diadaptasi dari model 5D sebagai 

bagian dari inkuiri apresiatif (Define, Discover, 

Dream, Design, Deliver) 

utas  Terjemahan kata​ thread y


​ ang​ ​digunakan 

menjelaskan tempat menuliskan respon dalam 

forum diskusi virtual dalam jaringan (​online)​  

tautan  Terjemahan kata ​link​ yang jika di-klik akan 

mengarahkan pembaca ke alamat tujuan atau 

situs dalam jaringan (​online​) 

rubrik  alat penilaian otentik yang dapat sekaligus 

difungsikan sebagai pemandu untuk 

menggambarkan kualitas tagihan yang 

diharapkan 

14
PEMBELAJARAN 1 - MULAI DARI DIRI 

Durasi : 1 JP 
Moda : Mandiri 

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS 

(1) CGP  mampu  merumuskan  visi  pribadi  mengenai  murid  dan 

bagaimana sekolah yang berpihak pada murid di masa depan. 

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak! 

Dalam  Pembelajaran  1  ini  kita  akan  menggali  pemahaman  kita 

atas  visi.  Ingatkah  Bapak/Ibu  CGP,  pada  masa  kecil,  kita  pernah 

ditanya  mengenai  cita-cita.  Pertanyaan  yang  sering  diajukan  adalah, 

“Mau  jadi  apa  jika  sudah  besar?”.  Pada  masa  itu,  sebagian  besar  dari 

kita  dapat  menjawab  dengan  percaya  diri.  Kita  menjawab  dengan 

bersemangat  tentang  profesi  yang  ingin  kita  geluti  di  masa  depan. 

Padahal,  kita  belum  tahu  apakah  hal  itu  dapat  dicapai  atau  tidak. 

Seperti  itulah  visi.  Visi  itu  bagaikan  membayangkan  sebuah  lukisan 

lengkap  pada  kanvas  yang  masih  kosong.  Visi  juga  dapat  diibaratkan 

sebagai  bintang  penunjuk  arah  yang  memandu  penjelajah  untuk 

mencapai  tujuannya.  Visi  adalah  sesuatu  yang  belum  terjadi  saat  ini, 

namun kita yakini akan terwujud di masa depan. 

15
 

Refleksi Mandiri 1.1 


Saat  ini  kita  akan  mencoba  membayangkan  tanggung  jawab 

kita  sebagai  seorang  guru,  terlebih  dengan  peran  sebagai  guru 

penggerak.  Kita  memiliki  peran  untuk  dapat mengembangkan diri dan 

orang  lain,  memimpin  pembelajaran,  memimpin  manajemen  sekolah, 

dan  memimpin  pengembangan  sekolah.  Peran  ini  memunculkan 

harapan  bahwa  ada  hal  besar  yang  kita  harap  dapat  kita  capai  di 

masa  depan  nanti.  Hal besar yang kita harapkan di masa depan inilah 

yang  kita  sebut  sebagai  visi.  Untuk  membantu  Bapak/Ibu 

memahaminya,  ada  beberapa  pertanyaan  yang  perlu  kita  ajukan 

pada diri sendiri mengenai visi ini. 

1.​ ​Apa arti penting visi bagi Anda sebagai seorang guru? 

2.​ ​Visi seperti apa yang Anda miliki sebagai guru? 

   

16
 

Ketika  membayangkan  tentang  visi  kita  sebagai  seorang  guru, 

apakah  ada  di  antara  Bapak/Ibu  yang  melibatkan  murid  di  dalam  visi 

tersebut?  Mari  kita  mengingat  lagi  bahwa  sebagai  seorang  guru, 

mendidik  bukan  sekedar  pekerjaan  administrasi.  Target  pekerjaan  kita 

bukan  sebuah  dokumen  kertas  saja.  Mendidik  juga  tidak  hanya 

berbicara  tentang  waktu  sekarang.  Sasaran  pekerjaan  kita  adalah 

seorang  manusia.  Target  pekerjaan  kita  adalah  pertumbuhan  seorang 

manusia.  Sedangkan,  hasil  pekerjaan  kita  baru  akan  terlihat  saat 

manusia  ini  berkarya  di  masa  depan  nanti. Oleh karena itu, memiliki visi 

tentang  pertumbuhan  murid  menjadi  hal  yang  sangat  penting  bagi 

seorang  guru.  Murid  seperti  apa  yang  Bapak/Ibu  harapkan  terwujud 

pada  mereka  di  masa  depan.  Visi  mengenai  murid  inilah  yang 

nantinya menjadi bintang penunjuk arah bagi guru dalam menentukan 

strategi pengajaran. 

Untuk  membantu  Anda  dalam  memaknai  bagaimana 

pentingnya  visi  tentang  murid kita, mari kita membuat “lukisan”. Lukisan 

ini  bertemakan  “​Imajiku  tentang  Muridku di Masa Depan​”. ​Buatlah satu 

gambar  mengenai  murid  seperti  apa  yang  Bapak/Ibu  dambakan. 

Dalam  gambar  itu,  sertakan  juga  lingkungan  pembelajaran  yang 

sesuai  untuk  murid  seperti  apa  yang  Bapak/Ibu  cita-citakan. 

Gambarkan  situasi  murid,  peran  guru,  juga  suasana  sekolah  sesuai 

dengan  cita-cita  Bapak/Ibu.  ​Ketika  membuat  gambar  ini,  Anda dapat 

melihat  kembali  ilustrasi  yang  telah  dibuat  dalam  tahap  Demonstrasi 

Kontekstual  di  modul  1.2.  Bebaskan  diri  untuk  ‘melukis’  masa  depan 

sekolah menurut Anda. 

17
  

  

Refleksi Mandiri 1.2 


Bagaimana  perasaan  Bapak/Ibu  setelah  membuat  “lukisan”? 

Lukisan  mengenai  mimpi  tentang  murid  ​dan  lingkungan  pembelajaran 

di  masa  depan  ini  mendatangkan  perasaan  bahagia  dalam  diri 

sebagai  guru.  Lukisan  yang  Bapak/Ibu  buat  sesungguhnya  adalah  visi 

yang  menggambarkan  seperti  apa  layanan  dan  lingkungan 

pembelajaran  di  masa  depan  yang  akan  kita berikan pada murid kita. 

Ketika  kita  menggambar  visi,  maka  akan  muncul  keyakinan  dalam  diri 

untuk  mewujudkannya.  Akhirnya,  kita  terpacu  untuk  melakukan 

peningkatan  kualitas  diri  serta  menguatkan  kolaborasi  di  lingkungan 

sekolah  sehingga  terjadi  upaya  perbaikan  dan  perubahan  yang 

berkesinambungan. 

Anda  telah  memiliki  lukisan  masa  depan  mengenai  murid  ​dan 

kelas/sekolah  Anda​.  Saat  ini,  mari  merangkai  mimpi  tersebut  dalam 

bentuk  kata-kata  yang  jelas  sebagai  sebuah  visi.  Kalimat  rumpang 

dalam  paragraf  berikut  ini  adalah  panduan  untuk  menuliskan  visi yang 

telah  Anda  gambar.  Ini  akan  membantu  Anda  dalam  menyingkap  visi 

apa  yang  sebetulnya  telah  dan  perlu  terus  diyakini  demi  kebaikan 

murid-murid.  Silahkan  lengkapi  kalimat  rumpang  ini  sehingga  tersusun 

18
sebuah  paragraf  utuh  yang  dapat  menggambarkan  visi  tentang 

sekolah  yang  Anda  impikan.  Sebuah  sekolah  yang  mewujudkan 

keberpihakan pada murid! 

Saya memimpikan murid-murid yang​ ……………………………………. 

…….……………………………………………………………………………….. 

Saya percaya bahwa murid adalah ………………………….…………… 

…….……………………………………………………………………………….. 

Di sekolah​, saya mengutamakan ………………………………..…..….... 

…….……………………………………………………………………………….. 

Murid di sekolah saya sadar betul bahwa …………………………..…… 

…….……………………………………………………………………………….. 

Saya dan guru lain ​di sekolah saya yakin untuk ……………....………. 

…….……………………………………………………………………………….. 

Saya dan guru lain ​di sekolah saya paham bahwa ……………..……​. 

…….……………………………………………………………………………….. 
 

Tugas Individu 1.3 

Setelah  Anda  mencoba  mengisi  kalimat  rumpang  di  atas,  Anda 

semakin  memiliki  gambaran  yang  jelas  mengenai mimpi tentang murid 

dan  sekolah  di  masa  depan.  Saat  ini,  rumuskanlah  visi  Anda  dalam 

bentuk  kata-kata  yang  jelas.  Visi  ini  cukup  terdiri  dari 1 kalimat pendek. 

Lalu,  fotolah  hasil  karya  Anda  yang  telah  dituliskan  rumusan  visi  dalam 

format JPG dan unggah melalui LMS. 

19
PEMBELAJARAN 2 – EKSPLORASI KONSEP 

Durasi : 3 JP 
Moda : Belajar Mandiri dan Forum Diskusi 

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS 

(1) CGP  memahami  pentingnya  melakukan  manajemen  perubahan 

dengan pola pikir positif melalui pendekatan inkuiri apresiatif. 

(2) CGP  mampu  menghubungkan  visinya  dengan  pendekatan  inkuiri 

apresiatif dalam membantu pertumbuhan murid di masa depan. 

Bapak/Ibu  Calon  Guru  Penggerak,  selamat  datang  di  pembelajaran 

kedua!  Kali  ini,  kita  akan  mengeksplorasi  mengapa  lingkungan  belajar 

yang  bermakna  dan  berpihak  pada  murid  itu  harus  ditumbuhkan. 

Bapak/Ibu  CGP  telah  membuat  lukisan  mimpi dan narasi visi mengenai 

murid  dan  lingkungan  belajar  di  masa  depan  yang  sesuai  murid  yang 

Bapak/Ibu  impikan.  Nah,  kali  ini  kita  akan  membahas  lanjutan 

mengenai  visi,  bagaimana  mewujudkannya  dengan  sebuah 

pendekatan perubahan. Mari menyimak bacaan berikut ini. 

a) Kegiatan eksplorasi konsep mandiri 

VISI: MENGELOLA PERUBAHAN YANG POSITIF 

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak sekalian, 

Menjadikan  sekolah  sebagai  rumah  yang  aman,  nyaman  dan 

bermakna  bagi  murid  sepertinya  sudah  menjadi  hal  yang  umum 

diinginkan  semua  pihak.  Mungkin  saja,  sebagian  dari  Bapak/Ibu juga 

menuliskan  mimpi  itu  pada  gambaran  visinya.  Namun,  dalam 

prakteknya,  kalimat  tersebut  bukan  kalimat  yang  mudah  untuk 

20
diwujudkan.  Perlu  perubahan  yang  mendasar  dan  upaya  yang 

konsisten.  Inilah  salah  satu  tujuan  visi,  yaitu  untuk  mencapai 

perubahan  yang  lebih  baik  dari  kondisi  saat  ini.  Visi  membantu  kita 

untuk  melihat  kondisi  saat  ini  sebagai  garis  “​start​”  dan 

membayangkan  garis  “​finish​”  seperti  apa  yang  ingin  dicapai.  Ini 

bagaikan  seorang  pelari  yang  perlu  mengetahui  garis  “​start”​   dan 

garis  “​finish”​   bahkan  sebelum  ia  benar-benar berlari melintasi jalur lari 

tersebut. 

Menurut  Evans  (2001),  untuk  memastikan  bahwa  perubahan 

terjadi  secara  mendasar  dalam  operasional  sekolah,  maka  para 

pemimpin  sekolah  hendaknya  mulai  dengan  memahami  dan 

mendorong  perubahan  budaya  sekolah.  Budaya  sekolah  berarti 

merujuk  pada  kebiasaan-kebiasaan  yang  selama  ini  dilakukan  di 

sekolah.  Kebiasaan  ini  dapat  berupa  sikap,  perbuatan,  dan  segala 

bentuk  kegiatan  yang  dilakukan  warga  sekolah.  Walaupun  sulit, 

reformasi  budaya  sekolah  bukanlah  hal  yang  tidak  mungkin.  Untuk 

melakukannya  diperlukan  orang-orang  yang  bersedia  ​untuk  terus 

berinovasi  dan  terbuka  terhadap  ​perubahan  zaman​.  ​Untuk 

mewujudkan  hal  ini  seorang  pemimpin  membutuhkan  partisipasi  dari 

semua warga sekolah.  

Perubahan  yang  positif  dan  konstruktif  di  sekolah  biasanya 

membutuhkan waktu dan bersifat bertahap. Oleh karena itu, sebagai 

pemimpin,  Bapak/Ibu  CGP  hendaknya  terus  berlatih  mengelola  diri 

sendiri  sambil  terus  berupaya menggerakkan orang lain yang berada 

di  dalam  pengaruh  Anda  untuk  menjalani  proses  perubahan  ini 

21
bersama-sama.  Hal  ini  perlu  dilakukan  dengan  niatan  belajar  yang 

tulus demi mewujudkan visi sekolah impian. 

Untuk  dapat  mewujudkan  visi  sekolah  ​impian  ​dan  melakukan 

proses  perubahan, maka perlu sebuah pendekatan atau paradigma. 

Pendekatan  ini  dipakai  sebagai  alat  untuk  mencapai  tujuan.  Jika 

diibaratkan  seperti  seorang  pelari  yang  memiliki  tujuan  mencapai 

garis  “​finish”​ ,  maka  ia  butuh  peralatan  yang  mendukung  selama 

berlatih  seperti  alat  olahraga.  Dalam  pembelajaran  kali  ini,  kita  akan 

mengeksplorasi  paradigma  yang  disebut  Inkuiri  Apresiatif  (IA).  IA 

dikenal  sebagai  pendekatan  manajemen  perubahan  yang 

kolaboratif  dan  berbasis  kekuatan.  Konsep  IA  ini  pertama  kali 

dikembangkan oleh David Cooperrider (Noble & McGrath, 2016). Kita 

akan  memakai  pendekatan  IA  sebagai  ‘alat  olahraga’  untuk  kita 

berlari mencapai garis “​finish”​ kita yaitu visi yang kita impikan. 

Dalam  sebuah  video  di  Youtube,  Cooperrider,  yang  adalah 

tokoh  yang  mengembangkan  IA,  menyatakan  bahwa  pendekatan 

IA  dapat  membantu  membebaskan  potensi  inovatif  dan  kreativitas, 

serta  menyatukan  orang  dengan  cara  yang  tidak  dapat  dilakukan 

oleh  proses  manajemen  perubahan  yang  biasa.  Manajemen 

perubahan  yang  biasa  dilakukan  lebih  menitikberatkan  pada 

masalah  apa  yang  terjadi  dan  apa  yang  salah  dari  proses  tersebut 

untuk  diperbaiki.  Hal  ini  berbeda  dengan  IA  yang  berusaha  fokus 

pada  kekuatan  yang  dimiliki  setiap  anggota  dan  menyatukannya 

untuk menghasilkan kekuatan tertinggi. 

IA  menggunakan  prinsip-prinsip  utama  psikologi  positif  dan 

22
pendidikan  positif.  Pendekatan  IA  percaya  bahwa  setiap  orang 

memiliki  inti  positif  yang  dapat  memberikan  kontribusi  pada 

keberhasilan.  Inti  positif  ini  merupakan  potensi  dan  aset  organisasi. 

Dengan  demikian,  dalam  implementasinya,  IA  dimulai  dengan 

menggali  hal-hal  positif,  keberhasilan  yang  telah  dicapai  dan 

kekuatan  yang  dimiliki  organisasi,  sebelum  organisasi menapak pada 

tahap selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan.   

Menurut  Cooperrider,  saat  ini  kita  hidup  pada  zaman  yang 

membutuhkan  mata yang dapat melihat dan mengungkap hal yang 

benar  dan  baik.  Mata  yang  mampu  membukakan  kemungkinan 

perbaikan  dan  memberikan  ​apresiasi  atas  hal  yang  sudah  berjalan 

baik.  Bila  organisasi  lebih  banyak  membangun  sisi  positif  yang 

dimilikinya,  maka  kekuatan  sumber  daya  manusia  dalam  organisasi 

tersebut  dipastikan  akan  meningkat  dan  kemudian  organisasi  akan 

berkembang secara berkelanjutan. 

Dalam  video  di  Youtube  tersebut,  Cooperider  juga 

menceritakan  bahwa  pendapatnya  ini  sejalan  dengan  pendapat 

Peter  Drucker,  seorang  Begawan  dalam  dunia  kepemimpinan  dan 

manajemen.  Menurut  Drucker,  kepemimpinan  dan  manajemen 

adalah  keabadian.  Oleh  sebab  itu,  seorang  pemimpin  bertugas 

menyelaraskan  kekuatan  yang  dimiliki  organisasi.  Caranya  adalah 

dengan  mengupayakan  agar  kelemahan  suatu  sistem  dalam 

organisasi  ​tidak  menjadi  penghalang​,  karena  semua  aspek  dalam 

organisasi fokus pada penyelarasan kekuatan. 

Di  sekolah,  pendekatan  IA  dapat  dimulai  dengan 

23
mengidentifikasi  hal  baik  apa  yang  telah  ada  di  sekolah,  mencari 

cara  bagaimana  hal  tersebut  dapat  dipertahankan,  dan 

memunculkan  strategi  untuk  mewujudkan  perubahan  ke  arah  lebih 

baik.  Nantinya,  kelemahan,  kekurangan,  dan  ketiadaan  menjadi 

tidak  relevan  lagi.  Berpijak  dari  hal  positif  yang  telah  ada,  sekolah 

kemudian  menyelaraskan  kekuatan  tersebut  dengan  visi  sekolah 

impian ​dan visi setiap warga sekolah.  

Perubahan  yang  positif  di  sekolah  tidak  akan  terjadi  jika 

pertanyaan  yang  diajukan  mengenai  kondisi  sekolah  saat  ini  diawali 

dengan  permasalahan  yang terjadi atau mencari aktor sekolah yang 

melakukan  kesalahan.  Pertanyaan  yang  sering  diajukan  adalah, 

“Mengapa  capaian  hasil  belajar  siswa  rendah?”,  “Apa  yang 

membuat  rencana  kegiatan  sekolah  tidak  berjalan  lancar?”,  dan 

sebagainya.  Motivasi  untuk  melakukan  perubahan  tentu  akan 

berangsur  menurun  jika  diskusi  diarahkan  pada  permasalahan. 

Suasana  psikologis  yang  terbangun  tentu  akan  berbeda  jika 

pertanyaan diawali dengan pertanyaan positif seperti ini : 

● Hal-hal baik apa yang pernah dicapai murid di kelas? 

● Apa  pelajaran  menarik  yang  dapat  dipetik  dari  setiap  guru 

di kelas? 

● Bagaimana  mengembangkan  praktik  baik  setiap  guru  untuk 

dipertahankan sebagai budaya sekolah? 

Dalam  modul  1.3  ini,  kita  mempelajari  IA  lebih  dalam  sebagai 

salah  satu  model  manajemen  perubahan  ​di  lingkungan 

pembelajaran,  baik  itu  di  kelas  maupun  sekolah. Kita akan mencoba 

24
menerapkannya  melalui  tahapan  dalam  IA  yang  di  dalam  bahasa 

Indonesia  disebut  dengan  BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, 

Gali  Mimpi,  Jabarkan  Rencana,  Atur  Eksekusi).  Silakan  simak  dan 

pelajari  videonya  terlebih  dahulu  melalui  tautan  berikut  ini  [tautan 

video BAGJA pusdatin]. 

 
 

Inilah  langkah-langkah  yang  perlu  Anda  ikuti  dalam 

menerapkan  perubahan  sesuai  dengan visi yang Anda telah impikan 

berdasarkan  tahapan  BAGJA.  Tahap  pertama,  ​Buat  Pertanyaan 

Utama​.  Di  tahap  ini, Anda merumuskan pertanyaan sebagai penentu 

arah  penelusuran  terkait  perubahan  yang  diinginkan  atau  diimpikan. 

Tahap  kedua,  ​Ambil  Pelajaran.​   Pada  tahapan  ini,  Anda 

mengumpulkan  berbagai  pengalaman  positif  yang  telah  ​dicapai  di 

kelas  maupun  sekolah  serta  pelajaran  apa  yang  dapat  diambil  dari 

hal-hal  positif  tersebut.  Tahap  ketiga,  ​Gali  Mimpi.  ​Pada  tahapan  ini, 

Anda  dapat  menyusun  narasi  tentang  kondisi  ideal  apa  yang 

diimpikan  dan  diharapkan  terjadi  di  lingkungan  pembelajaran. 

Disinilah  visi  benar-benar  dirumuskan  dengan  jelas.  Tahap  ketiga, 

Jabarkan  Rencana.​   ​Di  tahapan  ini,  Anda  dapat  merumuskan 

25
rencana  tindakan  tentang  hal-hal  penting  apa  yang  perlu  dilakukan 

untuk  mewujudkan  visi.  Tahapan  terakhir,  ​Atur  Eksekusi.​   Di  bagian ini, 

Anda  memutuskan  langkah-langkah  yang  akan  diambil,  siapa  yang 

akan  Anda  ajak  dan  pasti  mau  untuk  terlibat,  bagaimana 

strateginya, dan aksi lainnya demi mewujudkan visi perlahan-lahan. 

Semoga  semua  yang  telah  Anda  pelajari  memperkaya 

“persenjataan”  Anda  dalam  meniti  langkah-langkah  kecil  hingga 

terwujudnya  visi  Anda  mengenai  murid  yang  telah  Anda  jabarkan  di 

Pembelajaran  1.  Pada  awal  penerapannya,  mungkin  Anda  akan 

merasakan  kejanggalan  atau  meragukan  keberhasilannya.  Namun, 

kami  mengajak  Anda  untuk  mencobanya  dan  menikmati  kurva 

belajarnya.  Kurva  belajar  yang  Anda  akan  alami  mirip  seperti  seekor 

anak  burung  yang  belajar  terbang.  Pada saat pertama kali terbang, 

jalur  terbang  anak  burung  tidak  akan  langsung  ke  atas,  tapi akan ke 

bawah  dahulu  kemudian  meliuk  ke  atas  sebagaimana  terlihat  pada 

gambar berikut. 

 
 

Dengan  merujuk  pada  kurva  belajar  ini,  maka  marilah  terus 

percaya  bahwa  pendekatan  positif  akan  membuahkan  hasil  yang 

lebih luar biasa. Ini adalah kebiasaan baru. 

26
Refleksi Mandiri 2.1 
Berdasarkan  penjelasan  mengenai  Inkuiri  Apresiatif  dan  video 

BAGJA  sebelumnya,  mari  Bapak/Ibu  CGP  refleksikan  kepada 

pengalaman  pribadi.  Pertanyaan  utama  untuk  refleksi  kali  ini  adalah: 

“​Pernahkah  Anda  bermimpi  tinggi  dan  memulai  mewujudkannya  dari 

kekuatan  pribadi  yang  Anda  miliki?​”.  Pengalaman  pribadi  tersebut 

mungkin  terjadi  bertahun-tahun  yang  lalu.  Pengalaman  tersebut  bisa 

saja  terjadi  di  masa  bersekolah  dahulu.  Sesederhana  bermimpi 

mendapatkan  prestasi  yang  bagus  pada  mata  pelajaran  yang  disukai 

saat  bersekolah dulu. Refleksikan pengalaman tersebut dan unggahlah 

di  media  sosial  Anda  sebagai  pengingat  pribadi  tentang  pencapaian 

mimpi.  Ceritakan  kekuatan  apa  yang  Anda  miliki  dan  strategi  apa 

yang  Anda  lakukan  sehingga  mimpi  tersebut  dapat  tercapai. 

Pengalaman  ini  akan  menjadi  pengingat  bagi  Anda  dalam  mencapai 

visi Anda mengenai murid yang telah dijabarkan di Pembelajaran 1. 

b) Kegiatan eksplorasi konsep bersama 

Forum Diskusi ​Asinkron ​2.2 


Usai  menyimak  bacaan  Inkuiri  Apresiatif  dan  video  BAGJA  di 

atas,  Anda  akan  berdiskusi  secara asinkron melalui forum. Dalam forum 

tersebut,  buatlah  sebuah  kesimpulan  sepanjang  200-400  kata  dengan 

menggunakan pertanyaan pemandu berikut: 

● Apa  saja  yang  menurut  Anda  menjadi  informasi  utama  dalam 

bacaan dan video tersebut? 

● Informasi  apa  yang  paling  dapat  membantu  Anda  dalam  peran 

sebagai guru penggerak kelak? 


 

27
 

Setelah  selesai  memberikan  kesimpulan  tertulis  di  atas,  Anda 

akan  masuk  ke  dalam  forum  diskusi.  Forum  ini  dimaksudkan  untuk 

memberikan  Anda  kesempatan  mendiskusikan  gagasan,  pemikiran 

dan pertanyaan-pertanyaan yang Anda miliki bersama Fasilitator. 


 

Sebelum masuk dalam forum diskusi, mohon memperhatikan hal ini: 

1. Diskusi  ini  bertujuan  untuk  mengembangkan  pemahaman 

bersama  mengenai  inkuiri  apresiatif  sebagai model manajemen 

perubahan demi mewujudkan keberpihakan pada murid. 

2. Peserta  forum  diskusi  diharapkan  dapat  bersikap  terbuka 

terhadap pendapat dan menunjukkan sikap saling menghargai.  

3. Fasilitator  akan  menjadi  moderator diskusi yang akan memandu 

sesi  berbagi  dan  memastikan  semua  CGP  mendapat 

kesempatan menyampaikan opininya. 

4. Fasilitator juga akan memberikan gambaran umum, berbagi visi, 

dan menguatkan pemahaman di akhir sesi. 


 

Forum diskusi di LMS ini akan dibagi ke dalam dua bagian, yaitu: 

1) Bagian Pertama: Berbagi visi murid impian (dari Pembelajaran 1)  

2) Bagian Kedua: Berbagi tugas kesimpulan tentang inkuiri apresiatif. 

 
 

28
 

PEMBELAJARAN 3 – RUANG KOLABORASI 

Durasi  : 4 JP 
Moda : Penugasan kelompok 

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS 


(1) CGP  dapat  mengidentifikasi  kekuatan  dari  dalam  diri  dan  luar  diri 

yang  dapat  mendukung  terwujudnya  visi  pribadi  untuk 

menumbuhkan murid di masa depan. 

PEMETAAN KEKUATAN 

“​Tugas kepemimpinan adalah menciptakan 

keselarasan kekuatan, dengan cara membuat 

kelemahan suatu sistem menjadi tidak relevan​.” 

Peter F. Drucker 

Selamat  datang  Bapak/Ibu  Calon  Guru  Penggerak  pada  sesi 

pembelajaran ketiga! 

Mari  kita  mengingat  kembali  visi  yang  telah  dilukiskan  dan 

dirumuskan  mengenai  murid  Anda  di  masa  depan  di  Pembelajaran  1. 

Untuk  mencapai  visi  ini,  tentu  Anda  tidak  dapat  berjalan  sendiri.  Pada 

pembelajaran  sebelumnya,  kita  telah  mengetahui  bahwa  perubahan 

dapat  terjadi  dengan  adanya  keterlibatan  dari  berbagai  aktor  di 

dalam  lingkungan  tersebut.  Begitu  pun  pada  mimpi  yang  telah  Anda 

lukiskan,  terdapat  aktor-aktor  lain  yang  juga  turut  berperan. 

29
Berdasarkan  pendekatan  inkuiri  apresiatif,  ini  adalah  aset  atau  sumber 

kekuatan  yang  dapat  Anda  manfaatkan  untuk  menggapai  mimpi 

tersebut.  Oleh  karena  itu,  penting  bagi  Anda  untuk  membuat 

pemetaan  kekuatan.  Pemetaan  kekuatan  ini  dilakukan  untuk 

mengetahui  siapa  yang  dapat  ikut  berperan  mendukung  Anda  dan 

bentuk dukungan seperti apa yang bisa dimanfaatkan. 

Pemetaan  kekuatan  ini  tidak  dimaksudkan  agar  Anda 

bergantung  pada  banyaknya  aktor  di  lingkungan  Anda  untuk 

mewujudkan  mimpi  pribadi  Anda  mengenai  murid.  Pada  saat 

membuat  pemetaan  kekuatan,  aktor  penting  pertama  yang  perlu 

dipertimbangkan  adalah  Anda  dan  murid  Anda.  Bayangkanlah  diri 

Anda  sebagai  aktor  kunci  dan  aset  pertama  yang  Anda  miliki  dalam 

mewujudkan  mimpi.  Kemudian,  bayangkanlah  juga  murid  Anda 

sebagai  aset  utama  dan  harta  yang  Anda  miliki  karena  Anda  sedang 

bermimpi tentang mereka.  

Hari Pertama: Forum Diskusi 3.1 

Kali  ini  Anda  akan  dibagi  dalam  kelompok  kolaborasi yang akan 

berdiskusi  secara  langsung  dalam  pembelajaran  sinkronus.  Anda  dan 

anggota  kelompok  akan  ditantang  bersama-sama  untuk  membuat 

pemetaan  kekuatan.  Pemetaan  ini  dibuat  dalam  bentuk  kategorisasi 

atau  pengelompokan  aset  yang  kelompok  Anda  miliki.  Aset  ini  dapat 

berupa tempat, benda, orang, komunitas, lembaga atau yang lainnya. 

Di  dalam  format  tersebut,  kategori  pertama  yang  perlu  dicantumkan 

adalah  diri  Anda  sendiri  dan  murid  Anda  sebagai  aset  pertama  dan 

utama.  Kemudian,  tentukan  kategorisasi  yang  lain.  Bersama  anggota 

30
kelompok,  temukan  kekuatan  apa  saja  yang  dimiliki  setiap  kelompok 

aset  (kategori)  secara  spesifik.  Setelah  pengelompokan  (kategorisasi) 

tersebut  dilakukan,  kemudian  jabarkan  peran  dan  manfaat  penting 

apa  yang dimiliki sebagai sumber kekuatan. Diskusi ini dilakukan melalui 

LMS dengan panduan dari fasilitator. 

Tugas Individu 3.2 

Setelah  format  dipresentasikan  dan  disepakati,  masing-masing 

anggota  kelompok  kemudian  melanjutkan  mengisi  format  tersebut 

dengan  menyebutkan  secara  spesifik  nama  orang,  benda,  tempat, 

komunitas,  lembaga,  dan  lainnya yang dapat Anda andalkan sebagai 

aset  di  sekolah  Anda.  Tuliskan  secara  spesifik  kekuatan  apa  yang 

dimiliki  oleh  masing-masing  aset  tersebut.  Tentu  saja  yang  pertama kali 

perlu  anda  rincikan  adalah  kekuatan  apa  yang Anda dan murid Anda 

miliki  sebagai  aset  utama  dalam  mencapai  mimpi  Anda.  Unggahlah 

dokumen Anda dalam bentuk JPG ke dalam LMS. 

Hari Kedua: Forum Diskusi 3.3 

Pada  hari  berikutnya,  Anda  akan  mendiskusikan  hasil  pemetaan 

ini  melalui pembelajaran sinkronus bersama CGP lain serta memberikan 

umpan  balik  atas  pekerjaan  CGP  lain  yang  telah  dilihat  melalui  gallery 

walk dalam LMS. Diskusi ini dilakukan secara sinkronus melalui LMS. 

Dukungan sistem manajemen belajar 

● Alokasi penyerahan tagihan digital individu yang dapat diakses oleh 

CGP  lain  dalam  kelompok  yang  berbeda.  Mereka  akan  membaca 

31
dan  memberikan  umpan  balik  positif  dan  mengajukan 

pertanyaan-pertanyaan  reflektif  (mungkin  berbentuk  utas  forum 

diskusi  yang  dapat  direspon  oleh  CGP  lain,  dan  dapat  upload 

lampiran dokumen). 

● Mengatur  sedemikian  rupa  sehingga  setiap  CGP  dapat 

memberikan  respon  lisan  pada  pekerjaan  minimal  3  orang  CGP 

lainnya. 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

32
PEMBELAJARAN 4 – REFLEKSI TERBIMBING  

Durasi : 1 JP 
Moda : Asinkron 

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS 

1) CGP dapat merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilalui.  

2) CGP dapat mengambil pembelajaran dari proses kolaborasi dan 

hasil pekerjaannya sendiri. 

Selamat  Bapak/Ibu  Calon  Guru  Penggerak,  kita  telah  berada  di 

tengah  Modul  1.3.  Banyak  hal  telah  coba  dipelajari  melalui  3 

pembelajaran  sebelumnya.  Mari  kita  membuat  ​refleksi  individu  4P 

(rubrik  di  bagian  akhir  pembelajaran  ini)  atas  proses  kolaborasi  yang 

telah  kelompok  Anda  lalui  di  Pembelajaran  3  dalam  menyelesaikan 

tugas  pembuatan  pemetaan  kekuatan  dari  setiap  aset  yang  dimiliki. 

Gunakan  poin-poin  panduan  (4P)  berikut  untuk  menyusun  refleksi 

Anda: 

● ​Peristiwa​-peristiwa apa saja yang terjadi dalam diskusi? 

● ​Perasaan​ apa yang muncul saat proses pembelajaran? 

● ​Pembelajaran​ apa saja yang diperoleh melalui peta kekuatan? 

● Jika  saya  ingin  membuat  ​perubahan  dengan  konsep  inkuiri 

apresiatif:  Apa  saja  yang perlu saya pelajari lebih lanjut? Apa saja 

strategi yang dilakukan untuk melaksanakan perubahan? 


 

33
Berikut  ini  terdapat  rubrik  yang  dapat  Anda  gunakan  sebagai 

panduan  untuk  menjawab  pertanyaan  di  atas.  Refleksi  ini  merupakan 

tugas  dengan  penilaian  pribadi  ​(self-assessment)  namun  tetap  perlu 

dilakukan dengan sungguh-sungguh. 

Setelah  Anda melakukan refleksi, unggahlah hasil refleksi tersebut 

ke  dalam  LMS  dan  diskusikan  bersama  ​rekan  CGP  lain  dan  juga 

fasilitator. 

 
 

34
PEMBELAJARAN 5 – DEMONSTRASI KONTEKSTUAL 

Durasi  : 2 JP 
Moda : Penugasan mandiri 
 

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS 

(1) CGP berlatih menerapkan Inkuiri Apresiatif untuk mengidentifikasi 

potensi murid dan membuat strategi untuk menumbuhkannya. 

(2) CGP berlatih memberikan umpan balik secara terstruktur terhadap 

pekerjaan CGP lainnya. 

Menerapkan Inkuiri Apresiatif Pada Kasus Yang Ditentukan 


 

Selamat datang kembali di sesi pembelajaran ​ke-5​! 

Pada  bagian  ini,  Bapak/Ibu  Calon  Guru  Penggerak  akan 

ditantang  untuk  menjalankan  model  manajemen  perubahan  Inkuiri 

Apresiatif  BAGJA  secara  nyata.  Sebagai  latihan,  Anda  diminta  untuk 

menjalankan  tahapan  BAGJA  untuk  menghasilkan  sebuah 

rekomendasi perubahan. 

Sebagai  tambahan,  Anda  juga  dapat menyimak terlebih dahulu 

paparan  Jon  Townsin  seorang  Psikolog  Organisasi  yang  menjelaskan 

inkuiri  apresiatif  dalam  videonya  (tautan:  ​http://youtu.be/apqKi_m6Ejs​) 

sebagai  filosofi  dan  proses  untuk  memanfaatkan  kekuatan  dan 

pengalaman  semua  orang  yang  berada  dalam  suatu  sistem  untuk 

mewujudkan  yang  diinginkan.  Menurut  Townsin,  inkuiri  apresiatif  dapat 

menyuntikkan  energi,  harapan  dan  optimisme  ketika  kebutuhan  untuk 

perubahan  telah  teridentifikasi.  Kali  ini,  sebagai  latihan,  kita  tentukan 

kebutuhan perubahan tersebut. 

35
Tugas Individu 5.1 

Merekomendasikan  ​“​Strategi  Pengenalan  Kekuatan  dan  Potensi 

Murid”​ ​. 

Sebagai  pendidik,  merupakan  hal  yang  lumrah  terjadi  ketika 

perhatian  kita  lebih  banyak  tertuju  pada  murid  yang  secara  akademik 

berprestasi  atau  malah  lebih  memfokuskan  perhatian  pada  murid 

‘bermasalah’  atau  murid  yang  mengalami  kesulitan  untuk  dididik. 

Namun,  seringkali  kita  lupa  bahwa  mayoritas  murid  yang  kita  miliki 

adalah  murid-murid  yang  tampak  biasa  saja.  Murid-murid  ini  memiliki 

kemungkinan  untuk  kita  abaikan  karena  tidak  ada  hal  menonjol  yang 

mereka  miliki.  Namun,  perlu  ada  perubahan  dalam  memandang 

mereka  dan  mendidik  mereka.  Ingat  kembali  tujuan  pendidikan 

nasional  yang  telah  dinyatakan  dalam  Undang-Undang  Republik 

Indonesia  Nomor  20  tahun  2003  tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional 

Pasal  3,  bahwa  pendidikan  diselenggarakan  agar  setiap  individu 

dapat  menjadi  manusia  yang  “beriman  dan  bertakwa  kepada  Tuhan 

Yang  Maha  Esa,  berakhlak  mulia,  sehat,  berilmu,  cakap,  kreatif, 

mandiri,  dan  menjadi  warga  negara  yang  demokratis  dan 

bertanggung  jawab”.  Pedoman  ini  adalah  Profil  Pelajar  Pancasila 

yang  diharapkan  menjadi  pegangan  untuk  para  pendidik  di  ruang 

belajar  yang  lebih  kecil.  Profil  ini  tidak  hanya  dimiliki  oleh  murid 

berprestasi  secara  akademik  atau  murid  yang  menonjol  dalam  bakat 

lainnya,  profil  pelajar Pancasila ini diharapkan dimiliki oleh seluruh murid 

Anda di dalam kelas. 

Oleh  karena  itu,  pada  Tugas  Individu  kali  ini,  Bapak/Ibu  diminta 

membuat  rancangan  tindakan  perubahan  berdasarkan  tahapan 

36
B-A-G-J-A  untuk  mulai  mengubah  arah  didikan  dengan  lebih  adil  dan 

berpihak  pada  murid,  khususnya  pada  murid  yang  selama  ini  jarang 

diperhatikan.  Temukan  potensi  dan  kekuatan  yang  mereka  miliki  serta 

temukan  juga  hal  baru  apa  yang  dapat Anda lakukan untuk menggali 

potensi mereka. 

Fokuskan  diri  Anda  untuk  menjalankan  B-A-G-J-A  tahap  demi 

tahap.  Susunlah  pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengungkap hal 

paling  menyenangkan,  positif  atau  menarik  apa  yang  Anda  temukan 

saat  berinteraksi  dengan  murid  yang  tampak  biasa  ini.  Bukalah  ruang 

dialog  bersama  murid-murid  ini  untuk  menghasilkan 

pertanyaan-pertanyaan  yang  sesuai  di  tiap  tahapan  B-A-G-J-A  Anda. 

Model  B-A-G-J-A  merupakan  praktik  membawakan  proses  perubahan 

berbasis kekuatan.  

Untuk  memperjelas  gambaran  tugas  yang  harus  Anda  kerjakan, 

pada  kesempatan  ini  kita  akan  ambil  contoh  di  tahapan  ​Buat 

pertanyaan  utama  (inisial  ​B  ​dalam  B-A-G-J-A).  Tahapan  ini  adalah 

tahap  menemukan  apa  yang  ingin  Anda  selidiki  menjadi  bentuk 

pertanyaan.  Misalnya:  Kita  akan  menyelidiki  apa  saja  yang  potensi 

yang  murid-murid  biasa  ini  tunjukkan  ketika  belajar.  Oleh  karena  itu, 

pertanyaan utama penyelidikannya antara lain adalah:  

● Hal  baik  apa  yang  dapat  Anda  temukan  dari  murid  rata-rata  ini 

dalam kegiatan belajar? 

● Hal  menarik  apa  yang  dapat  Anda  pelajari  dari  respon,  aktivitas, 

dan hasil belajar yang murid rata-rata ini? 

Jalankan  setiap  tahapan  dan  pertanyaan  dalam  model 

B-A-G-J-A  secara  lengkap.  Pada  pembelajaran  sebelumnya,  Anda 

37
telah  membuat  pemetaan  kekuatan.  Nah,  Anda  dapat 

memanfaatkan  informasi  dalam  daftar  tersebut.  Kemudian  susunlah 

dengan  sungguh-sungguh  sebuah  rencana  rekomendasi  seolah-olah 

Anda akan segera melaksanakannya. 

Berikut  ini  ​hanyalah  contoh  tabel  untuk  mengumpulkan 

pertanyaan  utama dan kegiatan apa saja yang ada di setiap tahapan 

B-A-G-J-A  ​sebagai  dasar  pertimbangan  Anda  ketika  merumuskan 

rekomendasi  ​untuk  mengenali  serta  menumbuhkan  potensi 

murid-murid tersebut. 

PRAKARSA  Strategi Pengenalan Kekuatan dan Potensi Murid  


PERUBAHAN 

Daftar tindakan yang perlu 


TAHAPAN  Pertanyaan  dilakukan untuk menjawab 
pertanyaan 

B-uat pertanyaan     
(Define) 

A-mbil pelajaran     
(Discover) 

G-ali mimpi     
(Dream) 

J-abarkan     
rencana (Design) 

A-tur eksekusi     
(Deliver) 

 
 
 
Forum Diskusi 5.2 

38
Setelah  Anda  membuat  rekomendasi  perubahan  berdasarkan 

tahapan  B-A-G-J-A,  maka  proses  berikutnya  adalah  Anda  diminta 

untuk  mengunggah  Tugas  Individu  5.1  ini  pada  LMS  dalam  bentuk 

forum. F​ orum  diskusi  kali  ini  merupakan  kesempatan  bagi  Bapak/Ibu 

CGP  dalam  berlatih  untuk  saling  memberikan  masukan  secara 

sistematis  dan  terstruktur.  Hal  ini  penting  dilakukan  dalam  rangka 

mengevaluasi  proses  pembelajaran  pribadi  berdasarkan  pengamatan 

rekan lain. Masukan yang diberikan dari rekan lain akan membantu kita 

untuk  mengembangkan  diri  lebih  baik  lagi  sebagai  guru  penggerak. 

Aktivitas ini disebut juga umpan balik. 

Umpan Balik: Peran Dan Dampaknya Bagi Proses Belajar 

Umpan  balik  adalah informasi yang diberikan oleh seseorang 

mengenai  aspek  kinerja  atau  pemahaman  orang  lain.  Hal  ini 

biasanya  terjadi  seusai  pembelajaran  yang  bertujuan  untuk 

memberikan  pengetahuan  dan  keterampilan  atau  untuk 

mengembangkan sikap tertentu (Hattie & Timperley, 2007). 

Hattie  &  Timperley  (2007)  menyimpulkan  bahwa umpan balik 

yang efektif akan: 

● membahas tujuan dari tugas yang diberikan 

● mengarahkan perhatian pada elemen positif dari proses kerja  

● memberikan  informasi  tentang  seberapa  baik  tugas  telah 

dilakukan dan seberapa efektif tugas telah dikerjakan 

● menyertakan  kritik  yang  membangun  melalui  saran-saran  yang 

dapat memprovokasi peningkatan kualitas unjuk kerja 

● mengacu pada perbaikan kinerja 

39
● mendorong  perbaikan  proses  belajar  yang  diperlukan  untuk 

memahami dan menyelesaikan tugas 

● mencakup  unsur  penilaian  diri  sebagai  bagian dari proses untuk 

mendorong kemandirian dan tanggung jawab 

● menginspirasi  bagaimana  penyelesaian  tugas  dapat 

direncanakan,  dimonitor  dan  dikelola  dengan 

strategi/pendekatan tertentu (AITSL, n.d., p.8). 


 

Setelah  memahami  konsep  mengenai  umpan  balik,  saat  ini  kita 

akan  belajar  mempraktekkannya.  Anda  diminta  untuk  memberikan 

umpan  balik  yang  efektif  terhadap  pekerjaan  CGP  lain  mengenai 

rekomendasi  perubahan  berdasarkan  tahapan  B-A-G-J-A.  Dalam 

memberikan  umpan  balik,  perhatikan  hal-hal  yang  dibahas  dalam 

tulisan  di  atas  tadi.  Tuliskan  umpan  balik  Anda  pada  utas  jawaban 

pada  forum  diskusi,  sesuai  utas  milik  rekan  yang  ditugaskan  kepada 

Anda. 

Pastikan  Anda  fokus  pada  apa  yang  berhasil  dilakukan  dengan 

baik  oleh  rekan  CGP  lain  dan  berikan  pertanyaan  reflektif  yang  dapat 

memantik  ide  mereka  untuk  meningkatkan  kualitas  pekerjaan  pada 

Tugas  Individu  ini.  Umpan  balik  Anda juga dapat mengacu pada rubrik 

berikut.  Rubrik  ini  digunakan  sebagai  panduan  untuk  membuat  dan 

menilai  tugas  yang  telah  Anda  dan  rekan  CGP  lainnya  buat  pada 

Tugas  Individu.  Umpan  balik  harus  memenuhi  komponen  yang  ada  di 

rubrik. 

 
 

40
 
Rencana 
4  3  2  1 
meliputi 
hal-hal 
berikut: 

Tujuan  Tujuan khusus yang  Tujuan khusus yang  Tujuan khusus yang  Tujuan khusus 
khusus  dibuat memperjelas  dibuat memperjelas  dibuat  belum 
tujuan utama  tujuan utama  memperjelas tujuan  memperjelas 
rekomendasi  rekomendasi  utama  tujuan utama 
perubahan dan  perubahan  rekomendasi  rekomendasi 
selaras dengan  meskipun  perubahan  perubahan 
konteks dimana  pertimbangan yang 
rencana akan  dibuat belum selaras 
dieksekusi  dengan konteks 
dimana rencana 
akan dieksekusi 

Pertanyaan  Pertanyaan yang  Pertanyaan yang  Pertanyaan yang  Pertanyaan yang 


dalam tiap  dibuat selaras  dibuat belum selaras  dibuat selaras  dibuat tidak 
tahapan  dengan pertanyaan  dengan pertanyaan  dengan  selaras dengan 
utama yang dipilih  utama yang dipilih  pertanyaan utama  pertanyaan 
BAGJA 
dan secara jelas  namun dapat  yang dipilih namun  utama yang 
memandu  memandu  belum dapat  dipilih 
menentukan apa  menentukan apa  memandu 
aksi tindak lanjutnya  aksi tindak lanjutnya  menentukan apa 
aksi tindak 
lanjutnya 

Pemetaan  Terdapat rincian  Terdapat rincian  Terdapat rincian  Tidak terdapat 


Kekuatan  identifikasi kekuatan  identifikasi kekuatan  identifikasi  rincian identifikasi 
yang dimiliki oleh  yang dimiliki pada  kekuatan yang  kekuatan yang 
setiap murid serta  beberapa murid  dimiliki pada  dimiliki pada 
strategi untuk  saja serta strategi  beberapa murid  murid di kelas 
meningkatkan  untuk meningkatkan  saja namun belum 
kekuatan dan  kekuatan dan  disertai strategi 
potensi tersebut  potensi tersebut  peningkatan 
kekuatan dan 
potensi 

Peran murid  Ada rencana yang  Ada rencana untuk  Ada rencana untuk  Tidak ada 
jelas dan rinci untuk  menempatkan  menempatkan  rencana untuk 
menempatkan murid  murid sebagai  murid sebagai  menempatkan 
sebagai kontributor,  kontributor  kontributor  murid sebagai 
pemeran utama,  perubahan namun  perubahan  kontributor utama 
dan target  belum dijadikan  meskipun rencana  perubahan 
perubahan dalam  pemeran utama  perubahan belum 
rencana perubahan  dan target utama  jelas 
perubahan 

 
 
   

41
PEMBELAJARAN 6 – ELABORASI PEMAHAMAN (2 JP) 

Durasi : 2 JP 
Moda : Mandiri dan forum diskusi 

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS 

1) CGP dapat menghubungkan visi CGP dengan pemikiran Ki Hajar 


Dewantara serta pendekatan inkuiri apresiatif. 
 
Kebutuhan Perubahan Di Sekolah 

Bapak/Ibu  Calon  Guru  Penggerak  sekalian,  berikut  ini  adalah 

materi  belajar  mandiri  yang  akan  menjadi  bahan  pertimbangan  awal 

dalam  mengelaborasi  pemahaman  Anda  mengenai  bagaimana  guru 

penggerak  dapat  berkontribusi  dalam  mewujudkan  murid  dengan 

Profil Pelajar Pancasila di sekolah. 

Refleksi Mandiri 6.1  

Bapak/Ibu  CGP  tentu  mengingat  materi  pada  Modul  1.2 

mengenai  Profil  Pelajar  Pancasila.  Pelajar Pancasila disini berarti pelajar 

sepanjang  hayat  yang  kompeten  dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai 

Pancasila.  Karakter  tersebut  adalah  1)  Beriman,  bertakwa  kepada 

Tuhan  yang  Maha  Esa  dan  berakhlak  mulia;  2)  Mandiri;  3) 

Bergotong-royong;  4)  Berkebinekaan  global;  5)  Bernalar  kritis;  6) Kreatif. 

Profil  ini  diharapkan  juga  menjadi  cita-cita  Bapak/Ibu  yang  tertuang 

dalam visi pribadi mengenai murid dan sekolah di masa depan. 

Kali  ini,  Bapak/Ibu  diminta  untuk  merefleksikan  pemahaman  dari 

materi  pembelajaran  dan  melakukan  elaborasi  pemahaman  dengan 

beberapa pertanyaan pemandu berikut:  

● Apa yang Anda pahami tentang paradigma inkuiri apresiatif (IA)? 

42
● Apa  yang  Anda  pahami  mengenai  peran  sebagai  pendidik  dalam 

mewujudkan murid dengan Profil Pelajar Pancasila di sekolah Anda? 

● Sebagai  seorang  guru  yang  mendidik,  apa  yang  harus  Anda 

lakukan  berdasarkan  konsep  IA  dan  Profil  Pelajar  Pancasila  dalam 

memahami murid yang Anda ajar? 

● Jika  masih  terdapat  hal-hal  yang  belum  Anda  pahami,  silahkan 

mengajukan  pertanyaan  untuk  dibahas  dalam  forum  diskusi 

bersama Instruktur. 

 
 
 
 
 

Forum Diskusi 6.2 


 

Setelah  melakukan  refleksi  secara  mandiri,  Anda  akan  diminta 

untuk  berdiskusi  langsung  bersama  CGP  lain  dan  Instruktur  melalui 

pembelajaran sinkronus. Anda dan kelompok diminta untuk membahas 

tentang  pemahaman  yang  dimiliki  masing-masing  terkait  materi  yang 

telah  dipelajari  dan  saling  memberikan  umpan  balik,  mulai  dari  profil 

pelajar  Pancasila  serta  kaitannya  dengan  paradigm  IA.  Mintalah 

Instruktur  dan  rekan  CGP  lain  untuk  memberikan  contoh  pengalaman 

pribadi  dan  ​best  practice  yang  dapat  menginspirasi  Anda  dalam 

mempraktekkan materi ini di sekolah Anda. 

   

43
PEMBELAJARAN 7 – KONEKSI ANTAR MATERI 

Durasi : 1JP 

Moda : Mandiri 

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS 

1) CGP  dapat  mengaitkan  materi-materi  yang  telah  dipelajari  dan 

materi  lain  yang  relevan  ke  dalam  rencana  manajemen  perubahan 

yang menerapkan paradigma dan model inkuiri apresiatif. 

2) CGP  dapat  menunjukkan  penggalian  seluruh  kekuatan  dan 

potensi  dari  dalam  dan  luar  diri  pada  rencana  manajemen 

perubahannya. 

MENGAITKAN SEMUANYA DALAM RENCANA INKUIRI APRESIATIF 


 

Selamat  Bapak/Ibu  Calon  Guru  Penggerak  sekalian,  ini  adalah 

tahapan  terakhir  sebelum  tahapan  eksekusi.  Sebagai  CGP,  Anda 

ditantang  untuk  membuat  rencana  perubahan  nyata  untuk 

mewujudkan  visi  pribadi  Anda  mengenai  murid.  Anda  perlu 

mempertimbangkan  semua  materi  dan  tugas  sepanjang  Modul  1.3  ini 

menggunakan  model  manajemen  perubahan  ​Inkuiri  Apresiatif.​   Anda 

juga  ditantang  untuk  menunjukkan  koneksi  dengan  materi  lain  yang 

relevan di luar modul ini. 

Refleksi Mandiri 7.1 


 

Setelah  melihat  keterkaitan  berbagai materi, Anda tentu memiliki 

perspektif  yang  lebih  luas  yang  dapat  memperkaya  Anda  dalam 

44
membuat  perubahan  di  lingkungan  Anda  berkarya.  Pada  tahapan 

pembelajaran  setelah  ini,  Anda  diminta  untuk  melakukan  sebuah 

tindakan  sebagai implementasi dari pemahaman yang sudah didapat. 

Oleh karena itu, sebelum melakukan tindakan, rumuskanlah kembali visi 

yang  telah  Anda  rancang  di  awal  pembelajaran  Modul  ini.  Kaitkan 

kembali  dengan  materi  yang  telah  Anda  pelajari  sebelumnya  baik  di 

Modul  1.3  ini  maupun  di  modul  sebelumnya  (Modul  1.1  mengenai 

Filosofi  Pendidikan  dan  Modul  1.2  mengenai  Nilai  dan  Peran  Guru 

Penggerak). 

Rumuskan  dengan  penuh  keyakinan,  visi  sekolah  impian  Anda di 

masa depan dalam 1 kalimat yang singkat, padat, dan jelas. 

 
 
 
 
 

Anda  telah  menentukan  visi  dengan  sangat  yakin.  Keputusan 

akan  visi  ini  harus  Anda  jalankan  berdasarkan  proses  perencanaan 

Inkuiri  Apresiatif  menggunakan  tahapan  B-A-G-J-A.  Proyeksikan 

implementasi  rencana  Anda  sampai  pada  dampak  nyata  yang  akan 

diperoleh  murid  Anda  atas  perubahan  yang  Anda  lakukan  tersebut. 

Pastikan  kembali, bahwa ​ini bukan sekedar untuk menyelesaikan tugas 

pendidikan  sebagai  CGP,  namun  ini  Anda  lakukan  untuk 

menumbuhkan  murid-murid  di  sekolah/kelas  Anda​.  Oleh  karena  itu, 

pertimbangkanlah  bagaimana  Anda  memastikan  kontribusi  suara  dan 

pandangan  murid  Anda  dalam  pembuatan  rencana  implementasi 

Anda. 

45
 

Tugas Individu 7.2 

Setelah  memutuskan  visi  pribadi  yang  ingin  Anda  capai 

mengenai  murid  dan  sekolah  Anda  di  masa  depan,  maka  buatlah 

rancangan  mengenai  strategi  perubahan  yang  akan  Anda  lakukan 

berdasarkan  pendekatan IA dengan tahapan B-A-G-J-A. Ingat kembali 

latihan  yang  telah  Anda  lakukan  pada  studi  kasus  di  Pembelajaran  5  : 

Demonstrasi  Kontekstual.  Kemudian, unggahlah rancangan perubahan 

tersebut di LMS. 

46
PEMBELAJARAN 8 – AKSI NYATA (1 JP) 

Durasi : 1 JP 

Moda : Mandiri 

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS 

1) CGP  mampu  menjalankan  rencana  manajemen  perubahan  yang 

telah dibuat. 

Eksekusi Rencana Inkuiri Apresiatif 

 
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,  

Ki  Hajar  Dewantara  dalam  majalah  “Keloearga”  tahun  1937 

menyatakan sebuah frasa “peralatan pendidikan”. Beliau menjelaskan, 

peralatan  pendidikan  merupakan  cara-cara  mendidik  yang  beragam 

bentuknya.  Namun,  beliau  membaginya  menjadi  6  cara  utama 

sebagai berikut: 

1. memberi contoh 

2. pembiasaan 

3. pengajaran 

4. perintah, paksaan dan hukuman 

5. laku 

6. pengalaman lahir dan batin

Beliau  menyatakan  bahwa  alat-alat  itu  tidak perlu dipergunakan 

semua.  Beliau  pun  menyampaikan  bahwa  ada  yang  tidak  sepakat 

terutama  dengan  penggunaan  cara  nomor  4. Beliau pun menyatakan 

47
penggunaan  cara-cara  tersebut  harus  dihubungkan  dengan  jenjang 

usia dan perkembangan murid yang merupakan kodrat mereka. 

Dari  pernyataan  Ki  Hajar  Dewantara  tersebut,  kita  dapat 

menyimpulkan  bahwa  prakarsa  yang  Anda  telah  buat  dalam  bentuk 

rencana  manajemen  perubahan  berdasarkan  pendekatan  IA, 

dimaksudkan  untuk  menumbuhkan  murid  yang  memiliki  Profil  Pelajar 

Pancasila.  Kemudian,  tindakan  untuk  mewujudkan pertumbuhan murid 

ini  perlu  diejawantahkan  dalam  cara  mendidik  yang  beragam  dan 

disesuaikan dengan kondisi murid maupun situasi di sekolah Anda. 

Bapak/Ibu  Calon  Guru  Penggerak, pada tahapan akhir dari siklus 

pembelajaran  MERRDEKA,  kali  ini  Bapak/Ibu  akan  mendapat 

kesempatan  untuk  menjalankan  rancangan  yang  sudah  dibuat  pada 

tahap  Koneksi  Antarmateri.  Ingatlah  bahwa  penerapan  Aksi  Nyata  ini 

bukan  semata  penugasan  modul  Program  Pendidikan  Guru 

Penggerak,  melainkan  sebuah  praktik  dalam  pengembangan  profesi 

berkelanjutan.  

Selamat  menjalankan  Aksi  Nyata,  buatlah  dokumentasi  untuk 

Anda  pribadi  mengenai  proses  yang  terjadi.  Utamakan  dokumentasi 

tersebut  pada  tahapan-tahapan  yang  Anda  anggap  penting. 

Dokumentasi  dapat  berupa  foto  atau  video.  Kemudian,  setiap 

minggunya,  buatlah  jurnal  cerita  singkat  dimana  Anda  dapat 

menceritakan  pengalaman  berkesan  yang  Anda  peroleh  selama 

menjalankan  aksi  nyata.  Jurnal  ini  dapat  berupa  cerita  1  paragraf 

tentang  1  hal  menarik  yang  Anda  temukan  dalam  proses  Aksi  Nyata. 

48
Selain  menjadi  catatan  pengembangan  profesi  Anda,  jurnal  singkat  ini 

akan  membantu  Anda  saat  hendak  menulis  artikel  refleksi  di  akhir 

paket  modul  dan  melakukan  pendampingan  individu  bersama 

Pengajar Praktik. 

49
PENUTUP 

Bapak/Ibu  Calon  Guru  Penggerak.  Selamat!  Anda  telah 

menyelesaikan  Modul  1.3  ini.  Terimakasih  atas  semangat  dan 

upaya  Anda  yang  maksimal  dalam  menyelesaikan  semua 

tantangan  yang  diberikan.  Semoga  segala  proses  yang  Anda 

jalani  dalam  Modul  1.3  ini  dapat  membawa  manfaat  bagi  mimpi 

Anda pada murid-murid Anda di masa depan kelak. 

Anda  tetap  harus  memperhatikan  bahwa  sama  dengan 

Modul  1.2,  status  penyelesaian  Modul  1.3  juga  sangat  bergantung 

pada  bagaimana Anda menyelesaikan Pembelajaran 8 Aksi Nyata 

masing-masing.  Semoga  modul  ini  berhasil  membuat  Anda 

memberanikan  diri  untuk  bermimpi  dan  terlebih  penting  lagi 

mewujudkan  mimpi  untuk  menyediakan  lingkungan  belajar  terbaik 

bagi  bertumbuhnya  murid-murid  Anda  secara  maksimal.  Selamat 

menemukan,  menumbuhkan  dan  menguatkan  jati  diri  Anda 

sebagai Guru Penggerak. Salam belajar! 

   

50
DAFTAR PUSTAKA 
AITSL.  (n.d.).  ​Spotlight:  Reframing  feedback  to  improve  teaching  and 

learning​.  Australian  Institute  for  Teaching  and  School  Leadership. 

Retrieve from ​https://bit.ly/3dQnMsg  

Evans,  R.  (2001). ​The  human  side  of  school  change:  Reform,  resistance, 

and  the  real-life  problems  of  innovation.​   San  Francisco: 

Jossey-Bass. 

Hattie,  J.  &  H.  Timperley.  (2007).  The  power  of  feedback.  ​Review  of 

educational  research  77  (1),  p.81-112.  Retrieved  form 

http://www.columbia.edu/~mvp19/ETF/Feedback.pdf 

Noble,  T.  &  H.  McGrath.  (2016).  The  PROSPER  school  pathways  for 

student  wellbeing:  Policy  and  practices.  ​SpringerBriefs  in 

well-being and quality of life research.​ Springer, Australia. 

Snyder,  C.R.,  H.S.  Shorey,  K.M.  Pulvers,  V.H.  Adam  III,  &  C.  Wiklund. 

(2002).  Hope  and  academic  success  in  college.  Journal  of 

educational  psychology  94  (4):  820-826.  Retrieved  from 

https://www.ofyp.umn.edu/ofypmedia/pdfs/highered/fye/hope_

and_academic_success_snyder.pdf 

51

Anda mungkin juga menyukai