Dosen Pembimbing :
Dr. ROHANA , M.Pd.
2020
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 2
A. PENDAHULUAN.......................................................................................... 3
C. PENUTUP
a. Kesimpulan......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 9
2
A. PENDAHULUAN
Korelasi linear berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan yang terjadi antara
variabel yang terikat. (variabel Y) dan dua atau lebih variabel bebas (x 1, x2……xk).
Analisis korelasinya menggunakan tiga koefisien korelasi yaitu koefisien determinasi
berganda, koefisien korelasi berganda, dan koefisien korelasi parsial.
B. PEMBAHASAN
Koefisien korelasi antara dua variable sering disebut Koefisien Korelasi Linier
Sederhana (KKLS)
b1 x1 y b 2 x 2 y
Ry.12 = y 2
2
Rumus :
b1 x1y b 2 x 2 y
KPBy.12 = y 2
Koefisien korelasi parsial merupakan koefisien korelasi antara dua variabel. Jika
variabel lainnya konstan, pada hubungan yang melibatkan lebih dari dua variabel.
Ada 3 koefisien korelasi parsial untuk hubungan yang melibatkan 3 variabel yaitu
sebagai berikut :
ry.12 =
Ir Ir
2
y1
2
I2
ry2 ry1.rI2
ry.12 =
Ir Ir
2
y1
2
y2
r12 ry1.rI2
R12y =
Ir Ir
2
y1
2
y2
KPB = y 2
y
2
y y2 2
n
2
b. Koefisien korelasi berganda
b1 x1 y b 2 x 2 y b3 x 3 y
ry123 = y 2
Keterangan:
Y = keluaran (satuan)
Contoh soal:
Penyelesaian:
b 1=0,212 ∑ x 1 y=2.648
b 2=1.999 ∑ x 2 y=200.5
∑ y2 =974.5
Contoh Soal:
Penyelesaian:
2
Dari jawaban contoh soal sebelumnya diperoleh koefisien determinasi berganda
( KPB ¿¿ Y 1.2)=0.9855 ¿
Jadi,
¿ √ 0.9855=0.9927
Balam prakteknya, koefisien korelasi berganda ( R¿¿ Y .12)¿ tidak begitu penting artinya.
Yang lebih penting adalah koefisien determinasi berganda ( KPB ¿¿ Y 1.2)¿ .
Contoh Soal:
Penyelesaian:
∑ y2 =974.5 ∑ x 1 y=2.648
∑ x 21=2.648 ∑ x 2 y=200.5
∑ x 22=82.1 ∑ x 1 x2=171.3
2.648
r Y 1= =0.814
√( 10886.4 )( 974.5 )
200.5
r Y 2= =0.709
√( 82.1 )( 974.5 )
171.3
r 12= =0.181
√ (10886.4 ) ( 82.1 )
0.814−(0.709)(0.181)
a . r Y .12= =0.988
√( 1−( 0.709)2 )( 1−(0.181)2 )
0.709−( 0.814 )( 0.181 )
b . r Y 2.1= =0.984
√( 1−( 0.814 )2)( 1−( 0.181 )2 )
2
0.181−(0.814)(0.709)
c .r 12.Y = =0.967
√ ( 1−(0.814)2 )( 1−(0.709)2 )
Contoh Soal:
b. Faktor dominan yang mempengaruhi keluaran (Y) adalah nilai tes ( X 1 ¿, karena memiliki
koefisien penentu parsial tertinggi.
2
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Korelasi linear berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan yang terjadi
antara variabel yang terikat. (variabel Y) dan dua atau lebih variabel bebas (x 1,
x2……xk). Analisis korelasinya menggunakan tiga koefisien korelasi yaitu
koefisien determinasi berganda, koefisien korelasi berganda, dan koefisien
korelasi parsial.
Korelasi linear berganda terbagi dua yaitu Korelasi linear berganda dengan dua
variabel bebas dan Korelasi linear berganda dengan tiga variabel bebas. Untuk
harga k (banyak variabel bebas) yang kecil, koefisien korelasi ganda dapat pula
dihitung dengan menggunakan koefisien antara dua variabel.
2
Daftar Pustaka