Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN 2


TAHUN 2019/2020

NAMA MAHASISWA : AMALIYA


NPM : 3061746016
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
SEMESTER : 7 (TUJUH)
DOSEN PEMBIMBING : SUBANDI,ST., M.Kom

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
BANJARMASIN
2020

i
i

LAPORAN
PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN 2
TAHUN 2020
Telah disetujui pada tanggal:

Dosen Pembimbing,

Subandi, ST., M.Kom.


NIP.19651020 1999031003

i
ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadiran Allah swt yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP 2) Program PLP 2 ini.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ketua STKIP PGRI Banjarmasin Bapak Dr. H. Dina Huriaty, M.Pd.
2. Kepala P3AI STKIP PGRI Banjarmasin Bapak Benny N. Trisna
3. Kepala UPPS Jurusan/Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi
STKIP PGRI Banjarmasin Bapak Syarwani, S.Kom. M.Pd
4. Dosen pembimbing PLP 2 STKIP PGRI Banjarmasin Bapak Subandi,
S.T., M.Kom
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi
STKIP PGRI Banjarmasin.
6. Semua Pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan penyusunan
laporan ini.
Akhir kata, kami berharap agar penulisan laporan ini bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Banjarmasin, September 2020

Penyusun
iii

DAFTAR ISI

LAPORAN PENGANALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN 2........................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2. Tujuan Kegiatan PLP 2................................................................................1

BAB II DESKRIPSI KEGIATAN PLP II...........................................................3

2.1 Telaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran..........................................3

2.2 Strategi Pembelajaran...................................................................................5

2.3 Sistem Evaluasi............................................................................................7

2.4 Pengembangan RPP, Media Pembelajaran, Bahan Ajar, Perangkat


Evaluasi........................................................................................................9

2.5 Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran......................................................13

2.6 Latihan Mengajar.......................................................................................13

2.7 Kegiatan Webinar Asynchronous PGRI....................................................14

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................16

3.1 Telaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran........................................16

3.2 Telaah Strategi/Metode Pembelajaran.......................................................16

3.3 Sistem Evaluasi..........................................................................................17

3.4 Pengembangan RPP, Media Pembelajaran, Bahan Ajar, Perangkat


Evaluasi......................................................................................................17

3.5 Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran......................................................18

iii
iv

3.6 Latihan Mengajar.......................................................................................18

3.7 Kegiatan Webinar Asynchronous PGRI....................................................19

BAB IV PENUTUP..............................................................................................23

4.1 Kesimpulan................................................................................................23

4.2 Saran..........................................................................................................23

LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………………………………….24
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk memperkuat jati diri calon pendidik dan membentuk kesiapan
sebagai calon pendidik, maka mahasiswa Program Sarjana Pendidikan di STKIP
PGRI Banjarmasin diwajibkan mengikuti program pemagangan di sekolah yang
disebut dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan. Pengenalan Lapangan
Persekolahan yang selanjutnya disingkat PLP adalah proses pengamatan/observasi
dan pemagangan yang dilakukan mahasiswa Program Sarjana Pendidikan untuk
mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di satuan
pendidikan.

Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II) adalah tahapan kedua


dalam Pengenalan Lapangan Persekolahan Program Sarjana Pendidikan, yang
dilaksanakan pada semester tujuh. Sebagai tahap lanjutan dari PLP I, PLP II
dimaksudkan untuk memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang
studi melalui berbagai bentuk aktivitas yang berhubungan dengan pembelajaran.
1.2 Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan PLP II, para mahasiswa diharapkan dapat
memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi yang disertai
dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui
kegiatan-kegiatan berikut:
1. Menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan pada
proses pembelajaran
2. Menelaah strategi pembelajaran yang digunakan pada proses pembelajaran
3. Menelaah sistem evaluasi yang digunakan pada proses pembelajaran
4. Mengembangkan RPP, media pembelajaran, bahan ajar, dan perangkat
evaluasi
5. Menelaah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran

1
2

6. Latihan mengajar secara daring dan peer teaching dengan bimbingan


dosen pembimbing, dengan tujuan merasakan langsung proses
pembelajaran, serta pemantapan jati diri calon pendidik.
7. Mengikuti kegiatan Webinar Asynchronous PGRI: Mempersiapkan PJJ
yang menarik dan bermakna
3

BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN PLP II

2.1 Telaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran


2.1.1 Telaah Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum merupakan terjemahan dari kata curriculum
dalam bahasa Inggris, yang berarti rencana pembelajaran (Echols, 1984).
Curriculum berasal dari kata “curre” yang berarti berlari cepat, maju dengan
cepat, tergesa-gesa, menjelajahi, menjalani, dan berusaha untuk (Hasibuan, 1979).
Dalam melaksanakan tugas, guru dituntut untuk memiliki keterampilan
professional yang tinggi dalam mengembangkan kurikulum. Guru sebagai
pendidik hendaknya memahami betul berbagai masalah yang berhubungan dengan
kurikulum. Masalah yang diantisipasi adalah perubahan dan pengembangan
kurikulum, karena kurikulum berkaitan erat dengan tinggi rendahnya mutu
pendidikan.
UUSPN No. 20 Tahun 2003 Pasal 36 Ayat 1 menegaskan bahwa
pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Perubahan dan
pengembangan kurikulum yang dilakukan pemerintah hendaknya mengacu kepda
standar nasional, yang diajukan untuk memenuhi kepentingan pembelajaran dan
perolehan mutu yang kompetitif dalam rangka meningkatkan kualitas SDM
melalui proses pendidikan. Kemudian sejauh mana perubahan kurikulum
membawa dampak positif terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia
suatu bangsa.
Menurut Glatthorn (1987) mengartikan kurikulum sebagai rencana yang
dibuat untuk membimbing anak belajar di sekolah, disajikan dalam bentuk
Dokumen yang mudah ditemukan, disusun berdasarkan tingkat-tingkat
generalisasi, dapat diaktualisasikan dalam kelas, dapat diamati oleh pihak yang
tidak berkepentingan, dan dapat membawa perubahan tingkah laku. Dengan
demikian pemahaman tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua hal berikut: 1)
4

Kelompok yang memandang kurikulum sebagai suatu rencana. 2) Kelompok yang


memandang kurikulum sebagai program yang direncanakan.
Kurikulum di Indonesia
Pendidikan Indonesia telah melakukan beberapa kali pergantian
kurikulum, berikut beberapa penjelasan mengenau kurikulum tersebut.
1. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum yang dikembangkan di Indonesia dari tahunu ke tahun
mengalami perubahan. Hal ini bisa diamati dari pendekatan yang digunakannya,
yakni dari subject matter oriented, objective oriented, hingga competencies based.
Pendekatan yang terakhir inilah yang kemudian dikembangkan lagi menjadi
kurikulum tingkat satuan pendidikan yang digunakan pada tahun 2006.
Secara teknis, KBK yang dikembangkan Puskur (2001) mengelompookan
kompetensi menjadi tiga jenjang, yaitu (1) Kompetensi Tamatan (KT), yaitu
kompetensi-kompetensi yang seharusnya dimiliki siswa setelah mereka
menelesaikan jenjang pendidikan tertentu (SD/MI, SMP/MTs, SMU/MA), (2)
Kompetensi Umum (KU), yaitu kompetnsi-kompetensi yang seharusnya dimiliki
siswa setelah mereka mengikuti mata pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan
tertentu, dan (3) Kompetensi dasar (KD), yaitu kompetensi-kompetensi pokok
yang seharusnya dimiliki siswa setelah meeka mengikuti mata pelajaran tertentu
pada satuan waktu tertentu. Dalam praktiknya ketiga jenjang kompetensi ini
menjadi acuan ketika melaksanakan tugas-tugas instruksional di sekolah.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Dalam Standar Nasional Pendidikan Pasal 1 Ayat 15 disebutkan bahwa
Krikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan
sekolah efektif, produktif, dan berprestasi. Kurikulum ini memberikan otonomi
luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan masyarakat dalam rangka
mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. Otonomi ini agar setiap satuan
pendidikan dan sekolah memiliki keleluasaan dalam mengelola sumbeer daya,
5

sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan,


serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.
3. Kurikulum Nasional 2013
Tujuan Kurikulum Nasional (Kurnas) 2013 untuk mempersiapkan siswa
agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa. Bernegara, dan peradaban dunia. Dalam hal ini
pengembangan kurikulum 2013 difokuskan pada pembentukan kompetensi dan
karakter peserta didik, berupa panduan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dapat di demonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep
yang dipelajari secara konseptual.
2.1.2 Perangkat Pembelajaran
Menurut Zuhdan, dkk (2011) perangkat pembelajaran adalah alat atau
perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkiinkan pendidik dan
peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi
pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas,
laboratorium ataupun di luar kelas.
Dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa penyusunan perangkat
pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran. Perencanaan
pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan RPP yang mengacu pada
standar isi. Selain itu, dalam perencanaan pembelajaran juga dilakukan penyiapan
media dan sumber belajar, perangkat penilaian dan scenario pembelajaran.
2.2 Strategi Pembelajaran
Menurut Wina Senjaya (2008) mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dengan
mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008), menyebutkan bahwa dalam
strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, strategi pada
dasarnya masih bersifat konseptual tentang berbagai keputusan yang akan diambil
dalam suatu pelaksanaan pembelajaran dilihat dari strateginya, pembelajaran
6

dapat dikelompokkan kedalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery


learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Sanjaya,
2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahan, strategi pembelajaran
dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran
deduktif. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.
Menurut Gropper bahwa perlu adanya kaitan antara strategi belajar
mengajar dengan tujuan pengajaran. Hal itu tentunya agar diperoleh berbagai
langkah kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien. Ia mengatakan bahwa
strategi belajar-mengajar adalah suatu rencana untuk mencapai tujuan. Strategi
belajar-mengajar terdiri dari metode dan teknik (prosedur) yang akan menjamin
siswa agar mencapai tujuan. Strategi lebih luas daripada metode atau teknik
pengajaran.
Beberapa strategi pembelajaran berdasarkan bentuk dan pendekatan,
sebagai berikut:
1. Expository
“Exposition” (ekspositori) yang berarti guru hanya memberikan informasi
yang berupa teori, generalisasi, hukum atau dalil beserta bukti-bukti yang
mendukung. Siswa hanya menerima saja informasi yang diberikan oleh
guru. Pengajaran telah diolah oleh guru ssehingga siap disampaikan
kepada siswa, dan siswa diharapkan dapat belajar dari informasi yang
diterimanya disebut ekspositorik.
2. Discovery dan Inquiry
Discovery (penemuan) yaitu proses mental dimana siswa
mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Proses mental misalnya
mengamati, menjelaskan, mengelompokkan, membuat kesimpulan, dan
sebagainya. Inquiry adalah perluasan dari discovery. Artinya, inquiry
mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya. Misalnya,
merumusukan permasalahan, Merancang eksperimen, melaksanakan
eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, membuat
kesimpulan, dan sebagainya.
7

3. Pendekatan Konsep
Pada pendekatan ini seseorang dapat belajar mengenal kesimpulan benda-
benda dengan jalan membedakannya satu sama lain. Jalan lain ynag dapat
ditempuh adalah memasukkan suatu benda ke dalam suatu kelompok
tertentu, dan mengemukakan beberapa contoh lalu kelompok itu yang
dinyatakan sebagai jenis kelompok tersebut. Jalan kedua inilah yang
memungkinkan seseorang mengenal suatu benda atau peristiwa sebagai
suatu anggota kelompok tertentu, akibat dan suatu hasil belajar yang
dinamakan “konsep”
4. Pendekatan Cara Belajar Siswa (CBSA)
Pendekatan ini sebenarnya telah ada sejak dahulu, yaitu di dalam kelas
mesti terdapat kegitan belajar yang mengaktifkan siswa (melibatkan siswa
secara aktif). Hanya saja kadar (tingkat) keterlibatan siswa itulah yang
berbeda. Jika dahulu guru lebih banyak memberikan fakta, informasi, atau
konsep kepada siswa, namun saat ini dikembangkan suatu keterampilan
untuk Memproses perolehan siswa.kegiatan belajar-mengajar tidak lagi
berpusat pada siswa.
2.3 Sistem Evaluasi
Evaluasi pembelajaran merupakan sebuah kegiatan mengevaluasi atau
mengoreksi hal-hal yang telah terjadi atau dilakukan selama kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung. Atau dengan kata lain merupakan sebuah
kegiatan mereka ulang untuk mengetahui hal-hal penting baik yang berupa
kelebihan maupun kekurangan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran ynag telah
berlangsung dengan harapan agar dapat melakukan yang terbaik pada saat
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan nantinya.

Menurut Bloom (1971) mengatakan bahwa pengertian evaluasi


pembelajaran adalah proses pengumpulan data fakta secara sistematis. Data ini
selanjutnya akan digunakan untuk mengetahui atau mengukur sejauh mana
kemampuan atau tingkat perubahan peserta didik atau siswa.

Adapun prinsip-prinsip dalam kegiatan evaluasi, antara lain yaitu:


8

 Prinsip valid, evaluasi pembelajaran harus dapat menggambarkan kondisi


para siswa sesuai dengan sebenarnya saat dievaluasi.

 Prinsip berkesinambungan, evaluasi pembelajaran harus dilakukan dengan


cara terus-menerus, baik di awal atau di akhir proses pembelajaran.

 Prinsip menyeluruh, evaluasi pembelajaran harus dapat menghasilkan


gambaran siswa secara menyeluruh, baik pada aspek kognitif,
psikomotorik dan aspke afektif.

 Prinsip objektif, evaluasi pembelajaran harus dapat menggambarkann


kondisi para siswa apa adanya.

 Prinsip edukatif, evaluasi pembelajaran harus dapat memberikan dorongan


dalam mendidik kepada para siswa, agar siswa lebih semangat dalam
belajar.

Sistem penilaian hasil belajar pada umumnya dibedakan melalui dua cara
atau dua sistem, yakni Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan
Patokan (PAP).

 Penilaian Acuan Norma (PAN)

Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah penilaian yang menjadi acuan


kepada rata-rata kelompoknya. Untuk itu, norma atau kriteria digunakan dalam
menentukan derajat prestasi seorang peserta didik, dibandingkan dengan Nilai
rata-rata kelasnya. Selanjutnya, akan diperoleh tiga kategori prestasi peserta didik,
yaitu diatas rata-rata, sekirat rata-rata kelas, dan di bawah rata-rata kelas. Dengan
kata lain, prestasi yang dicapai peserta didik ditentukan oleh prestasi
kelompoknya. Keuntungan sistem ini adalah dapat sekaligus mengetahui prestasi
dari kelompok sehingga keberhasilan pembelajaran untuk semua peserta didik
dapat diketahui.

 Penilaian Acuan Patokan (PAP)


9

Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah penilaian yang diacukan kepada tujuan
instruksional yang harus dikuasai oleh peserta didik. Dengan demikian, derajat
keberhasilan peserta didik dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya. Pada
umumnya, keberhasilan peserta didik ditentukan kriterianya, yaitu berkisar 70-
80% dari tujuan atau Nilai yang seharusnya dicapai. Jika kurang dari kriteria
tersebut maka dinyatakan belum berhasil. Misalnya, peserta didik diberikan soal
atau pertanyaan sebanyak 50 pertanyaan. Setiap pertanyaan yang dijawab benar
diberi angka atau skor satu sehingga maksimal skor yang dicapai adalah 50.
Kriteria keberhasilannya adalah 80 persen maka harus mencapai skor 40 agar
tidak dinyatakan gagal.

2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Media Pembelajaran, Bahan


Ajar dan Perangkat Evaluasi
2.4.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar
Proses dijelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dijabarkan
dari silaus untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa dalam upaya mencapai KD.
Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran, untuk mencapai satu
atau lebih kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. RPP ini dapat
digunakan oleh setiap guru sebagai pedoman umum untuk melaksanakan
pembelajaran kepada siswa, karena didalamnya berisi petunjuk secara rinci,
pertemnuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus
diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media dan evaluasi yang harus digunakan.
Oleh karena itu, dengan berpedoman RPP ini guru dapat mengajar dengan
10

sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar
mengajar, atau kerluar dari sistem evaluasi yang seharusnya.
2.4.2 Media Pembelajaran
Media pembelajaran mengandung arti sebagai suatu medium membawa
pesan pembelajaran atau bermuatan membelajarkan seseorang (Newby, dkk,
2000). Sedangkan Sadiman (1986) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, serta minat
siswa sehingga terjadi proses belajar. Atwi Suparman (2005) menyatakan bahwa
media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Pengirim dan penerima pesan
dapat berbentuk orang atau lembaga, sedangkan media dapat berupa alat
elektronik, gambar, buku, dan sebagainya.
Secara umum media pembelajaran mempunyai manfaat sebagai berikut:
(1) Memperjelas penyajian suatu pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas. (2)
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. (3) Dapat meningkatkan
keinginan dalam belajar, dapat mengatasi sikap pasif siswa dan memungkinkan
siswa belajar sendiri menurut minat dan kemampuannya.
Terdapat enam jenis dasar media pembelajaran menurut Heinich and
Molenda (2005), yakni sebagai berikut:
 Teks, elemen dasar bagi penyampaian suatu informasi, yang memiliki
berbagai jenis dan bentuk tulisan yang berupaya memberi daya tarik dalam
penyampaian informasi.
 Media audio, membantu menyampaikan informasi dengan lebih berkesan
dan meningkatkan daya tarik terhadap suatu tayangan.
 Media visual, media yang dapat memberikan rangsangan-rangsangan
visual seperti gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun,
poster, papan bulletin, dan lain-lain.
 Media proyeksi bergerak, termasuk didalamnya film gerak, film gelang,
program TV, video kaset (CD, VCD, atau DVD).
11

 Benda-benda tiruan/miniature, hal ini seperti benda-benda tiga dimensi


yang dapat disentuh dan diraba oleh siswa.
 Manusia, termasuk didalamnya guru, siswa, atau pakar di bidang tertentu.
2.4.3 Bahan Ajar
Menurut Gafur (2004), bahan ajar adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Bahan ajar
tersebut berisis materi pelajaran yang harus dikuasai oleh guru dan disampaikan
kepada siswa. Bahan ajar merupakan salah satu bagian dari sumber belajar yang
dapat diartikan sebagai sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran, baik yang
diniati secara khusus maupun bersifat umum yang dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan pembelajaran (Mulyasa: 2006). Dengan kata lain bahan ajar adalah
segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa
bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Mulyasa (2006) menjelaskan bahan ajar atau materi pembelajaran secara
garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari
siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara
terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Menurut Mulyasa (2006) dalam bukunya menyebutkan bahwa bentuk
bahan ajar atau materi pembelajaran antara lain sebgai berikut:
 Bahan cetak seperti: modul, buku, LKS, brosur, hand out, leaflet,
wallchart
 Audio visual seperti: video/film, VCD
 Audio seperti: radio, kaset, CD audio
 Visual: foto, gambar, model/maket
 Multimedia: CD interaktif, computer based, internet
2.4.4 Perangkat Evaluasi
Penilaian unjuk kerja adalah penilaian yang dapat mengungkapkan
kemampuan peserta didik dalam pemahaman konsep, pemecahan masalah, dan
komunikasi. Penilaian perbuatan atau unjuk kerja adalah penilaian tindakan atau
12

tes praktik yang secara efektif dapat digunakan, untuk kepentingan pengumpulan
berbagai informasi mengenai berbagai bentuk perilaku atau keterampilan yang
diharapkan muncul dalam diri peserta didik.
Penilaian unjuk kerja juga merupakan penilaian yang meminta peserta
didik mendemostrasikan atau mengaplikasikan pengetahuan, ke dalam konteks
yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Penilaian kinerja (performance
assessment) adalah bagian dari assessment alternative. Asesmen ini muncul
sekitar tahun 1980-an sebagai kritikan terhadap tes baku yang menggunakan tes
objektif. Tes baku banyak mendominasi di persekolahan dan merupakan bagian
yang terisolir dari proses pembelajaran secara keseluruhan.
Menurut Trespeces (1999), ia mengatakan bahwa “performance
assessment” adalah berbagai macam tugas dan situasi, ketika peserta tes diminta
untuk mendemonstrasikan pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan yang
mendalam, serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks. Jadi, dapat
dikatakan bahwa “performance assessment” adalah suatu penilaian yang meminta
peserta tes untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan, ke
dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
2.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah suatu
kemampuan untuk menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran untuk
mencapai kecakapan berpikir dan belajar siswa. Kegiatan-kegiatan yang harus
disiapkan oleh guru adalah kegiatan yang memberikan kesempatan pada siswa
untuk menggunakan teknologi komputer untuk memecahkan masalah melalui
kolaborasi dan komunikasi teman sejawat, guru-guru, ahli atau orang lain yang
memiliki minat yang sama.
Menurut Sutrisno (2011) tuntutan dalam menjawab globalisasi pendidikan
telah hadir di depan mata, berbagai perangkat komputer besserta koneksinya
dalam menghantarkanpeserta belajar secara cepat dan akurat apabila dimanfaatkan
secara benar dan tepat, untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang tanggap
terhadap perkembangan TIK.
Adapun manfaat umum TIK dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
13

 Mempermudah dan memperluas akses bahan pembelajaran


 Meningkatkan mutu pembelajaran
 Mempermudah penyampaian materi pembelajaran dalam bentuk
multimedia
 Meningkatkan profesionalismme guru
 Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, tata Kelola, dan
administrasi pembelajaran

2.6 Latihan Mengajar


Dalam latiahn mengajar perlu mengetahui keterampilan dasar mengajar
agar siswa dapat memahami materi pelajaran. Berikut berbagai keterampilan dasar
mengajar yang harus dimiliki.

 Keterampilan Membuka Pelajaran

Set induction adalah dimana siswa atau kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan belajar-mengajar, ditujukan untuk menciptakan prakondisi bagi
siswa agar mental maupun perhatiannya terpusat pada apa yang akan
dipelajarinya. Dengan demikian, usaha tersebut akan memberikan efek yang
positif terhadap kegiatan belajar.

Tujuan pokok dalam membuka pembelajaran adalah menyiapkan mental


agar siswa siap memasuki persoalan yang akan dipelajari atau dibicarakan,
menimbulkan minat, serta pemusatan perhatian siswa terhadap apa yang akan
dibicarakan dalam kegiatan belajar-mengajar. Komponen untuk membuka
pelajaran adalah 1) menarik perhatian peserta didik, 2) menimbulkan motivasi, 3)
memberi acuan, 4) membuat kaitan atau hubungan.

 Keterampilan Menutup Pembelajaran

Menutup pembelajaran (closure) adalah kegiatan uamg dilakukan oleh


guru untuk mengakhiri pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Cara yang
dapat dilakukan adalah 1) meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan
merangkum inti, dan 2) mengevaluasi.
14

 Keterampilan Menjelaskan

Hal yang dimaksudkan dengan keterampilan menjelaskan dalam


pembelajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara
sistematis, untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya.

 Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan gru dalam menciptakan dan memelihara


kondisi belajar yang optimal, dan mengembalikannya jika terjadi gangguan dalam
proses belajar-mengajar.

2.7 Webinar Asynchronous PGRI


Webinar adalah sigkatan dari web seminar, yaitu seminar yang dilakukan
melalui situs web atau aplikasi berbasis internet. Teknik seminar ini
memungkinkan pembicara membagikan materi melalui media elektronik maupun
internet.
Adapun beberapa fungsi webinar yang bisa diperoleh saat
menggunakannya, adalah sebagai berikut:

 Sebagai tempat dalam mengumpulkan leads (anggota)

 Membantu mengumpulkan feedback

 Media promosi produk maupun jasa yang sangat efektif

 Efektif dalam menunjukkan keunggulan bisnis

Asynchronous adalah komputer memediasi komunikasi secara tunda


(dimana orang-orang berkomunikasi dalam mode tertunda oleh komputer, dengan
menggunakan program e-mail, forum. Dan membaca serta menulis Dokumen
online melalui world wide web).

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) adalah oganisasi profesi


beranggotakan guru, dosen, tenaga kependidikan baik negeri maupun swasta di
sekluruh Indonesia yang berjumlah sekitar 3 juta. PGRI sendiri bersifat: 1)
Unitaristik, tanpa memandang perbedaan ijazah, tempat kerja, kedudukan, agama,
15

suku, golongan, gender, dan asal usul. 2) Independen, berlandaskan pada


kemandirian dan kemitrasejajaran. 3) Nonpartisan, bukan merupakan afilasi dari
partai politik.

Webinar Asynchronous PGRI adalah program web seminar yang lakukan


secara tunda melalui website yang diadakan oleh PGRI. Dengan judul
“Mempersiapkan PJJ yang Menarik dan Bermakna” dengan 12 sertifikat harian
dan 98 JP sertifikat akumulatif. Ada 12 modul yang dapat diselesaikan di dalam
webinar asynchronous ini. Di dalam setiap modul ada 6 sesi yang harus diikuti
sebagai syarat untuk mendapatkan sertifikat harian. Di setiap sesi terdapat materi
yang ditayangkan melalui video yang harus disimak dan kuis ynag harus
dikerjakan.
16

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Menelaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran


3.1.1 Menelaah Kurikulum
Sesuai dengan standar kurikulum yang digunakan di berbagai sekolah saat
ini, maka dalam latihan mengajar mengacu pada Kurikulum 2013, yang
mempunyai Pembagian Kompetensi Inti sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti 1 (KI. 1) untuk kompetensi inti sikap spiritual

2. Kompetensi Inti 2 (KI. 2) untuk kompetensi inti sikap sosial

3. Kompetensi Inti 3 (KI. 3) untuk konpetensi inti pengetahuan

4. Kompetensi Inti 4 (KI. 4) untuk kompetensi inti keterampilan

3.1.2 Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam latihan mengajar adalah


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk mata pelajaran Pemograman
Dasar kelas X semester 1. Lembar kegiatan siswa/ tugas/ latihan berupa tugas
praktek membuat algoritma untuk menghitung luas dan keliling lingkaran dengan
masukkan berupa jari-jari dan membuat flowchart dari algoritma menghitung luas
dan keliling lingkaran. Dan terakhir instrumen penilaian.

3.2 Strategi Pembelajaran


Strategi pembelajaran yang digunakan dalam latihan mengajar adalah
expository (ekspositori) dimana guru memberikan penjelasan tentang penemu
algoritma, pengertian algoritma, pengertian flowchart, penjelasan simbol-simbol
flowchart dan praktek membuat flowchart menggunakan Microsoft Word.
Dengan menggunakan metode ceramah dan sistem daring berupa video
call menggunakan aplikasi google meet. Penyampaian materi/ pesan berturut-turut
sampai pada eksperimen/demonstrasi membuat flowchart dan terakhir pemberian
tugas/ penugasan kepada peserta didik.
17

3.3 Sistem Evaluasi


Sistem evaluasi/ penilaian yang digunakan dalam latihan mengajar
mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP). Penilaian Acuan Patokan (PAP)
adalah penilaian yang diacukan kepada tujuan instruksional yang harus dikuasai
oleh peserta didik. Dengan demikian, derajat keberhasilan peserta didik akan
dibandingkan dengan tujuan yang seharusnya dicapai, bukan dibandingkan
dengan rata-rata kelompoknya.
3. 4 Rencana Pelaksanaan Perencanaan (RPP), Media Pembelajaran, Bahan
Ajar dan Perangkat Evaluasi
3.4.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Perencanaan (RPP) yang dibuat untuk latihan
mengajar adalah RPP mata pelajaran Pemrograman Dasar Kelas X semester 1,
program keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Di dalamnya termuat
kompetensi dasar, indicator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,
langkah-langkah pembelajaran, penilaian hasil kerja, media pembelajaran, sumber
belajar (RPP termuat pada lampiran).
3.4.2 Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan dalam latihan mengajar yaitu
Microsoft Powerpoint untuk menampilkan slide penjelasan materi dan Microsoft
Word untuk praktek pembuatan flowchart.
3.4.3 Bahan Ajar
Bahan ajar yang digunakan dalam latihan mengajar adalah modul yang
berisi tentang penjelasan algoritma dan flowchart serta gambar/simbol-simbol dan
penjelasan dari flowchart. (bahan ajar termuat pada lampiran).
3.4.4 Perangkat Evaluasi
Perangkat evaluasi yang digunakan dalam praktik mengajar adalah tes
praktik (kinerja), sebuah tes yang meminta peserta didik melakukan pembuatan/
mendemonstrasikan. Dengan menggunakan instrumen penilaian keterampilan.
(Termuat dalam lampiran).
Dalam hal ini tes praktik terdiri dari 2 yaitu:
18

1. Membuat algoritma untuk menghitung luas dan keliling lingkaran. Dengan


masukkan berupa jari-jari
2. Membuat flowchart dari algoritma pada nomor 1
3.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
pembelajaran latihan mengajar ini adalah laptop untuk melakukan video call,
software Microsoft Powerpoint, software Microsoft Word, aplikasi google meet,
aplikasi google classroom untuk pemberian materi, pemberian latihan/ tugas dan
pengumpulan latihan/ tugas, aplikasi whatsapp untuk pembagian link video call.

3.6 Latihan Mengajar


Latihan mengajar diadakan pada hari Selasa tanggal 8 September 2020
pukul 14.00 WITA. Pembelajaran melalui daring menggunakan aplikasi Google
Meet yang dihadiri oleh teman-teman mahasiswa bimbingan bapak Subandi, S.T,.
M.Kom.
Adapun alur latihan mengajar dijabarkan sebgai berikut:
 Pembukaan dengan mengucapkan salam, memberitahu pelajaran yang akan
dipelajari kemudian berdoa.
 Selanjutnya memberitahukan harapan setelah mempelajari algoritma dan
flowchart.
 Memasuki bagian penjelasan materi tentang penemu algoritma
 Dilanjutkan dengan penjelasan algoritma
 Dilanjutkan dengan penjelasan flowchart
 Dilanjutkan dengan penjelasan simbol-simbol flowchart
 Praktek membuat flowchart menghitung luas segitiga menggunakan Microsoft
Word
 Menanyakan apakah ada yang ingin ditanyakan
 Menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran
 Menutup pembelajaran dengan mengucapkan terima kasih dan salam
19

3.7 Webinar Asynchoronous PGRI


Webinar asynchronous PGRI ini adalah web seminar yang harus diikuti
oleh seluruh mahasiswa/mahasiswi STKIP PGRI Banjarmasin yang telah
mengambil mata kuliah PLP 2. Berikut Struktur program Webinar Asinkronus
dan Workshop Berseri Online Self Driving For Teacher: “Guru Daring Melenial
Indonesia”

1. Self Driving For Teacher


2. Pendidikan Jarak Jauh di Era Pandemi
3. Digital Literacy
4. Mobile Learning
5. E-learning Design
6. Literacy Numeracy Pendidikan untuk Semua
7. Penelitian Tindakan Kelas di Masa Pandemi Covid-19
8. Learning Management System
9. Online Evaluation
10. Virtual Classroom
11. Mewujudkan Guru Profesional dan Student Well-beinng di Masa Pandemi
Covid-19
12. Teaching New Generation
13. Menciptakan Pengalaman Belajar yang Menyenangkan
14. Gamification
15. Youtube untuk Pendidikan dan Creative Video Making
16. Kepemimpinan Kaesk di Tengah Pandemi
17. Kalau 3T Saja Bisa Mewah Lalu Kenapa Ragu?
18. Di Kampung Aku Tetap Anak Milenial
19. Menulis untuk Kenaikan Pangkat Sampai IV E
20. Berani Bermimpi Menjadi “Guru Keren”: Perjalanan Guru SD
Mendapatkan Beasiswa ke Australia
21. Capacity Building
22. Pengembangan Kreativitas Mahasiswa di Ea Revolusi Industri 4.0
20

23. Jati Diri Guru


24. Best Practice Lingkar Belajar Guru
25. Smart Apps Creator 1, 2, dan 3
26. Sekolah Tanpa Gawai, Gawai Guru Anti Hoax
27. Menulis itu Menyenangkan
28. Guru Tangguh PJJ Efektif & Menyenangkan, PGRI dan Guru Milenia
29. Berburu Beasiswa dan Hibah Penelitian di Luar Negeri
30. Dongeng Interaktif dengan Musik dan Lagu
31. Rahasia Penilaian dalam Genggaman
32. Whiteboard Animation
33. Asa, Masa, dan Rasa (Asmara) Guru Pelosok
34. Menilai di PJJ Itu mUdah, Kreatif dalam Penilaian Pembelajaran Jarak
Jauh
35. Langkah-Langkah Menjadi Guru Berprestasi Nasional
36. Blended Learning: Tantangan Era Disruption
37. Corona Mengubah Mindset Pentingnya Integrasi antara Literasi, Skill
Passport, dan Life Skill Education
38. Guru Abad ke 21
39. Portofolio Digital untuk Siswa
40. Menjadi Blogger Ternama dan Blogger Guru Indonesia
41. Perlindungan Hukum Bagi Guru
42. Menulis Artikel Populer di Media
43. Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Efektif
44. Pembelajaran Online saat SFH (School from Home)
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Melalui kegiatan PLP II yang dilaksanakan secara berbeda dari tahun
sebelumnya, mahasiswa memperoleh pengalaman dalam membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), latihan mengajar, memaksimalkan penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran, membuat
perangkat evaluasi dan dapat mengikuti webinar asynchronous PGRI yang banyak
sekali memuat tentang pembelajaran serta mendapatkan beberapa sertifikat yang
diharapkan dapat berguna kedepannya.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyampaikan saran-saran yang
diharapkan dapat mendatangkan kebaikan dalam rangka pelaksanaan yang akan
datang.
1. Untuk Mahasiswa
Melalui kegiatan PLP II ini, mahasiswa diharapkan dapat
melaksanakan kegiatan secara bersungguh-sungguh meskipun pada
tahun ini PLP II dilaksanakan dengan cara yang berbeda
disebabkan pandemic Covid-19.
2. Untuk Lembaga STKIP PGRI Banjarmasin
Lembaga STKIP PGRI Banjarmasih sebagai koordinator PLP II
LANTAI
agar dapat melaksanakan program ini lebih maksimal dalam1
Gerbang
pengontrolan kegiatan mahasiswa secara berkesinambungan.
Kantin
Tempat tunggu
Kantor Majelis Dikdasmen Cabang
Muhammadiyah Banjarmasin 4
Pos Satpam
Ruang Kelas SMP
Kantor SMK Muhammadiyah 2
Banjarmasin
Kantor SMP
Toilet Guru
Toilet SMP
Ruang SMP 2
Ruang SMP 1

23
24

LAMPIRAN-LAMPIRAN
25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah Program Kelas- Mata Alokasi


Keahlian Semester Pelajaran Waktu
SMK Teknik X/1 (Satu) Pemrograman 1 x 30
Muhammadiyah Komputer Dasar menit
2 Banjarmasin dan Jaringan

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Menerapkan alur 3.1.1 Menerapkan alur logika pemrograman komputer
logika pemrograman 3.1.2 Menjelaskan alur logika pemrograman
komputer komputer
4.1 Membuat alur 4.1.1 Membuat alur logika pemrograman komputer
logika pemrograman 4.1.2 Mendemonstrasikan alur logika pemrograman
komputer komputer

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui langkah pembelajaran model exository metode ceramah, demonstrasi, dan
penugasan, peserta didik menerapkan alur logika pemrograman komputer.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
 Memeriksa kehadiran peserta didik
 Menyampaikan manfaat dan tujuan pembelajaran
 Menyampaikan materi pembelajaran
 Mendiskusikan pembelajaran yang telah dilaksanakan
 Memberikan kesimpulan dan memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya
 Melakukan penutup dengan salam penutup
C. Penilaian Hasil Belajar
 Tes unjuk kerja
D. Media Pembelajaran
 Slide powerpoint
E. Sumber Belajar
26

 Buku
 Internet

MODUL PEMROGRAMAN DASAR

Algoritma dan Flowchart


27

Oleh: Amaliya

1.1 Asal-Usul Kata Algoritma

Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al Khuwarizmi adalah seorang penulis


buku Arab yang berjudul Kitab Al Jabar Wal Muqabala (Buku Pemugaran dan
Pengurangan). Dia adalah seorang ilmuwan Islam yang karya-karyanya dalam
bidang matematika, astronomi, astrologi dan geografi banyak menjadi dasar
perkembangan ilmu modern.

Kata Al Khuwarizmi dibaca orang Barat menjadi algorism. Kata algorism


berarti proses menghitung dengan angka Arab. Seseorang dikatakan algorist jika
orang tersebut menggunakan angka Arab. Kata algorism lambat laun menjadi
algorithm disebabkan kata algorism sering dikelirukan dengan kata arithmetic
sehingga akhiran –sm berubah menjadi –thm. Kata algorithm diserap ke dalam
bahasa Indonesia menjadi algoritma.

1.2 Definisi Algoritma

Algoritma adalah serangkaian langkah-langkah yang disusun menjadi


urutan logis kegiatan untuk mencapai tujuan. Kata logis disini berarti benar sesuai
dengan logika manusia. Untuk menjadi sebuah algoritma, urutan langkah yang
ditempuh untuk menyelesaikan masalah harus memberikan hasil yang benar.

Algoritma adalah inti dari komputer. Algoritma adalah urutan-urutan dari


instruksi atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah. Algoritma
sebaiknya disusun sebelum membuat program agar program yang dibuat nantinya
benar. Kriteria suatu algoritma ada 3 yaitu:

 Ada input dan output


 Efektifitas dan efisien
 Terstruktur

Terdapat berbagai bentuk cara untuk mengomunikasikan algoritma, antara


lain menggunakan bagan alir atau flowchart, pseudo code, dan bahasa
28

pemrograman. Bentuk algoritma yang mudah dibaca adalah menggunakan bagan


alir (flowchart).

Contoh: algoritma perhitungan luas segitiga

1. Start
2. Baca data alas dan tinggi.
3. Periksa data alas dan tinggi, jika nilai data alas dan tinggi lebih besar dari
nol maka lanjutkan ke langkah ke 4 jika tidak maka stop
4. Luas adalah alas kali tinggi kali 0.5
5. Tampilkan Luas
6. Stop

1.3 Definisi Flowchart

Flowchart atau bagan alir adalah skema/bagan (chart) yang menunjukkan


aliran (flow) didalam suatu program secara logika. Flowchart merupakan alat
yang banyak digunakan untuk menggambarkan algoritma dalam bentuk notasi-
notasi tertentu. Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan
urutan dan hubungan antar proses beserta pernyataannya. Gambaran ini
dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan
proses tertentu. Sedangkan antara proses digambarkan dengan garis penghubung.
Dengan menggunakan flowchart akan memudahkan kita untuk melakukan
pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah. Di samping
itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara
pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek.

1.4 Simbol Flowchart

Bagan alir tersusun dari berbagai simbol yang berbeda untuk


mempresentasikan sebuah input, proses, maupun output yang berbeda. Flowchart
diawali dengan penerimaan input, kemudian pemrosesan input, diakhiri dengan
penampilan output. Berikut adalah berbagai simbol dan masing-masing
kegunaannya:
29

 Simbol Garis Alir atau Flow Lines

Digunakan untuk menghubungkan setiap langkah dalam flowchart dan


menunjukkan kemana arah aliran diagram. Anak panah ini harus mempunyai
arah dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah. Anak panah ini juga dapat
diberi label, khususnya jika keluar dari simbol percabangan.

 Simbol Terminator

Berfungsi untuk menandai awal dan akhir dari suatu flowchart. Simbol ini
biasanya diberi label:

- START untuk menandai awal dari flowchart


- STOP untuk menandai akhir dari flowchart

Jadi dalam sebuah flowchart pasti terdapat sepasang terminator yaitu


terminator start dan stop.

 Simbol Konektor

Digunakan untuk menghubungkan suatu langkah dengan langkah lain.


Pada flowchart dengan 2 keadaan:

1. On page connector

Untuk menghubungkan suatu langkah dengan langkah lain dari flowchart


dalam 1 halaman.
30

2. Off page connector

Untuk menghubungkan suatu langkah dengan langkah lain dari flowchart


dalam halaman berbeda

 Simbol Input/Output Data

Digunakan untuk melambangkan kegiatan penerimaan input/output data,


parameter, informasi.

 Simbol Proses

Digunakan untuk melambangkan kegiatan pemrosesan input. Penulisan


proses dapat dilakukan secara satu per satu maupun secara keseluruhan.

 Simbol Percabangan

Digunakan untuk melambangkan percabangan, yaitu pemeriksaan terhadap


suatu kondisi. Dapat menuliskan keadaan yang harus dipenuhi secara satu persatu.
Hasil dari pemeriksaan dalam simbol ini adalah YES atau NO. Jika pemeriksaan
menghasilkan keadaan benar, maka jalur yang harus dipilih adalah jalur yang
berlabel Yes, sedangkan jika pemeriksaan menghasilkan keadaan salah, maka
jalur yang harus dipilih adalah jalur yang berlabel No.

 Simbol Prosedur
31

Berperan sebagai blok pembangun dari suatu program. Prosedur memiliki


suatu flowchart yang berdiri sendiri diluar flowchart utama. Penulisannya dengan
nama prosedurnya saja dilakukan secara satu per satu, jadi sama seperti jika kita
melakukan pemanggilan suatu prosedur pada program utama (main program).

 Simbol Komentar

Digunakan untuk menuliskan komentar atau keterangan yang dirasa


penting. Dapat menuliskan komentar apapun dan sebanyak apapun, hal ini
berguna untuk memperjelas langkah-langkah dalam flowchart.

1.5 Contoh Program Flowchart


32

LATIHAN SOAL
33

1. Buatlah algoritma untuk menghitung luas dan keliling lingkaran.


Dengan masukkan berupa jari-jari.
2. Buatlah flowchart dari algoritma pada soal no 1.

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN


34

Program Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi


Kompetensi Keahlian : TKJ
Mata Pelajaran : Pemrograman Dasar

Kompetens
Indikator Bentu No
i IPK Materi
Soal k Soal Soal
Dasar
4.1 4.1.1 Membuat Membuat 1. Siswa dapat Tes 1
Membuat alur logika alur logika membuat alur Praktik
alur logika pemrograman pemrogram logika
pemrogram komputer an pemrograman
an 4.1.2 komputer komputer Tes 2
komputer Mendemonstrasik 2. Siswa dapat Praktik
an alur logika mendemonstrasi
komputer kan alur logika
pemrograman
komputer

No Komponen/ Sub Indikator Skor


Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan 91 – 100
bahan bahan sesuai prosedur
Penggunaan alat dan 80 – 90
bahan kurang sesuai
prosedur
Penggunaan alat dan 70 - 79
bahan tidak sesuai
prosedur
35

b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan 91 – 100


bahan bahan lengkap
Ketersediaan alat dan 80 – 90
bahan cukup lengkap
Ketersediaan alat dan 70 - 79
bahan kurang lengkap
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan 91 – 100
Mendemonstrasikan alur mendemonstrasikan
logika pemrograman alur logika
komputer pemrograman komputer
tinggi
Kemampuan 80 – 90
mendemonstrasikan
alur logika
pemrograman komputer
cukup
Kemampuan 70 - 79
mendemonstrasikan
alur logika
pemrograman komputer
kurang
b. Kemampuan membuat Kemampuan membuat 91 – 100
alur logika pemrograman alur logika
komputer pemrograman komputer
tinggi
Kemampuan membuat 80 – 90
alur logika
pemrograman komputer
kurang cukup
36

Kemampuan membuat 70 - 79
alur logika
pemrograman komputer
kurang
c. Kemampuan mendapatkan Kemampuan 91 – 100
informasi mendapatkan informasi
lengkap
Kemampuan 80 – 90
mendapatkan informasi
cukup lengkap
Kemampuan 70 - 79
mendapatkan informasi
kurang lengkap
d. kemampuan dalam bekerja Kemampuan dalam 91 – 100
bekerja tepat
Kemampuan dalam 80 – 90
bekerja cukup tepat
Kemampuan dalam 70 - 79
bekerja kurang tepat
e. Laporan Hasil Laporan disusun 91 – 100
rapih
Hasil laporan disusun 80 – 90
cukup rapih
Hasil laporan disusun 70 - 79
kurang rapih
3 Sikap Kerja
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan 91 – 100
bekerja terampil
Bekerja dengan cukup 80 – 90
terampil
37

Bekerja dengan kurang 70 - 79


terampil
b. Kedisplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 91 – 100
Bekerja dengan cukup 80 – 90
disiplin
Bekerja dengan kurang 70 - 79
disiplin
c. Tanggungjawab dalam Bertanggung jawab 91 – 100
bekerja Cukup bertanggung 80 – 90
jawab
Kurang bertanggung 70 - 79
jawab
d. Konsentrasi dalam bekerja Bekerja dengan 91 – 100
konsentrasi
Bekerja dengan cukup 80 – 90
konsentrasi
Bekerja dengan kurang 70 - 79
konsentrasi
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu 91 – 100
berakhir
Selesai tepat waktu 80 – 90
Selesai setelah waktu 70 - 79
berakhir
38

SERTIFIKAT WEBINAR ASYNCHRONOUS PGRI


1. Self-Driving For Teacher

2. Teaching New Generation


39

3. Digital Literacy

4. Mobile Learning
40

5. E-Learning Design

6. Edutaiment
41

7. Gamification

8. Virtual Classroom
42

9. Online Evaluation

10. Learning Management System


43

11. Pendidikan Bermutu Abad-21

12. Guru Abad-21


44

13. Sertifikat Utama


45
46

Anda mungkin juga menyukai