i
i
LAPORAN
PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN 2
TAHUN 2020
Telah disetujui pada tanggal:
Dosen Pembimbing,
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadiran Allah swt yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP 2) Program PLP 2 ini.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ketua STKIP PGRI Banjarmasin Bapak Dr. H. Dina Huriaty, M.Pd.
2. Kepala P3AI STKIP PGRI Banjarmasin Bapak Benny N. Trisna
3. Kepala UPPS Jurusan/Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi
STKIP PGRI Banjarmasin Bapak Syarwani, S.Kom. M.Pd
4. Dosen pembimbing PLP 2 STKIP PGRI Banjarmasin Bapak Subandi,
S.T., M.Kom
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi
STKIP PGRI Banjarmasin.
6. Semua Pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan penyusunan
laporan ini.
Akhir kata, kami berharap agar penulisan laporan ini bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
iii
iv
BAB IV PENUTUP..............................................................................................23
4.1 Kesimpulan................................................................................................23
4.2 Saran..........................................................................................................23
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………………………………….24
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN PLP II
3. Pendekatan Konsep
Pada pendekatan ini seseorang dapat belajar mengenal kesimpulan benda-
benda dengan jalan membedakannya satu sama lain. Jalan lain ynag dapat
ditempuh adalah memasukkan suatu benda ke dalam suatu kelompok
tertentu, dan mengemukakan beberapa contoh lalu kelompok itu yang
dinyatakan sebagai jenis kelompok tersebut. Jalan kedua inilah yang
memungkinkan seseorang mengenal suatu benda atau peristiwa sebagai
suatu anggota kelompok tertentu, akibat dan suatu hasil belajar yang
dinamakan “konsep”
4. Pendekatan Cara Belajar Siswa (CBSA)
Pendekatan ini sebenarnya telah ada sejak dahulu, yaitu di dalam kelas
mesti terdapat kegitan belajar yang mengaktifkan siswa (melibatkan siswa
secara aktif). Hanya saja kadar (tingkat) keterlibatan siswa itulah yang
berbeda. Jika dahulu guru lebih banyak memberikan fakta, informasi, atau
konsep kepada siswa, namun saat ini dikembangkan suatu keterampilan
untuk Memproses perolehan siswa.kegiatan belajar-mengajar tidak lagi
berpusat pada siswa.
2.3 Sistem Evaluasi
Evaluasi pembelajaran merupakan sebuah kegiatan mengevaluasi atau
mengoreksi hal-hal yang telah terjadi atau dilakukan selama kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung. Atau dengan kata lain merupakan sebuah
kegiatan mereka ulang untuk mengetahui hal-hal penting baik yang berupa
kelebihan maupun kekurangan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran ynag telah
berlangsung dengan harapan agar dapat melakukan yang terbaik pada saat
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan nantinya.
Sistem penilaian hasil belajar pada umumnya dibedakan melalui dua cara
atau dua sistem, yakni Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan
Patokan (PAP).
Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah penilaian yang diacukan kepada tujuan
instruksional yang harus dikuasai oleh peserta didik. Dengan demikian, derajat
keberhasilan peserta didik dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya. Pada
umumnya, keberhasilan peserta didik ditentukan kriterianya, yaitu berkisar 70-
80% dari tujuan atau Nilai yang seharusnya dicapai. Jika kurang dari kriteria
tersebut maka dinyatakan belum berhasil. Misalnya, peserta didik diberikan soal
atau pertanyaan sebanyak 50 pertanyaan. Setiap pertanyaan yang dijawab benar
diberi angka atau skor satu sehingga maksimal skor yang dicapai adalah 50.
Kriteria keberhasilannya adalah 80 persen maka harus mencapai skor 40 agar
tidak dinyatakan gagal.
sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar
mengajar, atau kerluar dari sistem evaluasi yang seharusnya.
2.4.2 Media Pembelajaran
Media pembelajaran mengandung arti sebagai suatu medium membawa
pesan pembelajaran atau bermuatan membelajarkan seseorang (Newby, dkk,
2000). Sedangkan Sadiman (1986) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, serta minat
siswa sehingga terjadi proses belajar. Atwi Suparman (2005) menyatakan bahwa
media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Pengirim dan penerima pesan
dapat berbentuk orang atau lembaga, sedangkan media dapat berupa alat
elektronik, gambar, buku, dan sebagainya.
Secara umum media pembelajaran mempunyai manfaat sebagai berikut:
(1) Memperjelas penyajian suatu pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas. (2)
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. (3) Dapat meningkatkan
keinginan dalam belajar, dapat mengatasi sikap pasif siswa dan memungkinkan
siswa belajar sendiri menurut minat dan kemampuannya.
Terdapat enam jenis dasar media pembelajaran menurut Heinich and
Molenda (2005), yakni sebagai berikut:
Teks, elemen dasar bagi penyampaian suatu informasi, yang memiliki
berbagai jenis dan bentuk tulisan yang berupaya memberi daya tarik dalam
penyampaian informasi.
Media audio, membantu menyampaikan informasi dengan lebih berkesan
dan meningkatkan daya tarik terhadap suatu tayangan.
Media visual, media yang dapat memberikan rangsangan-rangsangan
visual seperti gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun,
poster, papan bulletin, dan lain-lain.
Media proyeksi bergerak, termasuk didalamnya film gerak, film gelang,
program TV, video kaset (CD, VCD, atau DVD).
11
tes praktik yang secara efektif dapat digunakan, untuk kepentingan pengumpulan
berbagai informasi mengenai berbagai bentuk perilaku atau keterampilan yang
diharapkan muncul dalam diri peserta didik.
Penilaian unjuk kerja juga merupakan penilaian yang meminta peserta
didik mendemostrasikan atau mengaplikasikan pengetahuan, ke dalam konteks
yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Penilaian kinerja (performance
assessment) adalah bagian dari assessment alternative. Asesmen ini muncul
sekitar tahun 1980-an sebagai kritikan terhadap tes baku yang menggunakan tes
objektif. Tes baku banyak mendominasi di persekolahan dan merupakan bagian
yang terisolir dari proses pembelajaran secara keseluruhan.
Menurut Trespeces (1999), ia mengatakan bahwa “performance
assessment” adalah berbagai macam tugas dan situasi, ketika peserta tes diminta
untuk mendemonstrasikan pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan yang
mendalam, serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks. Jadi, dapat
dikatakan bahwa “performance assessment” adalah suatu penilaian yang meminta
peserta tes untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan, ke
dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
2.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah suatu
kemampuan untuk menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran untuk
mencapai kecakapan berpikir dan belajar siswa. Kegiatan-kegiatan yang harus
disiapkan oleh guru adalah kegiatan yang memberikan kesempatan pada siswa
untuk menggunakan teknologi komputer untuk memecahkan masalah melalui
kolaborasi dan komunikasi teman sejawat, guru-guru, ahli atau orang lain yang
memiliki minat yang sama.
Menurut Sutrisno (2011) tuntutan dalam menjawab globalisasi pendidikan
telah hadir di depan mata, berbagai perangkat komputer besserta koneksinya
dalam menghantarkanpeserta belajar secara cepat dan akurat apabila dimanfaatkan
secara benar dan tepat, untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang tanggap
terhadap perkembangan TIK.
Adapun manfaat umum TIK dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
13
Set induction adalah dimana siswa atau kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan belajar-mengajar, ditujukan untuk menciptakan prakondisi bagi
siswa agar mental maupun perhatiannya terpusat pada apa yang akan
dipelajarinya. Dengan demikian, usaha tersebut akan memberikan efek yang
positif terhadap kegiatan belajar.
Keterampilan Menjelaskan
BAB III
PEMBAHASAN
4.1 Kesimpulan
Melalui kegiatan PLP II yang dilaksanakan secara berbeda dari tahun
sebelumnya, mahasiswa memperoleh pengalaman dalam membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), latihan mengajar, memaksimalkan penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran, membuat
perangkat evaluasi dan dapat mengikuti webinar asynchronous PGRI yang banyak
sekali memuat tentang pembelajaran serta mendapatkan beberapa sertifikat yang
diharapkan dapat berguna kedepannya.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyampaikan saran-saran yang
diharapkan dapat mendatangkan kebaikan dalam rangka pelaksanaan yang akan
datang.
1. Untuk Mahasiswa
Melalui kegiatan PLP II ini, mahasiswa diharapkan dapat
melaksanakan kegiatan secara bersungguh-sungguh meskipun pada
tahun ini PLP II dilaksanakan dengan cara yang berbeda
disebabkan pandemic Covid-19.
2. Untuk Lembaga STKIP PGRI Banjarmasin
Lembaga STKIP PGRI Banjarmasih sebagai koordinator PLP II
LANTAI
agar dapat melaksanakan program ini lebih maksimal dalam1
Gerbang
pengontrolan kegiatan mahasiswa secara berkesinambungan.
Kantin
Tempat tunggu
Kantor Majelis Dikdasmen Cabang
Muhammadiyah Banjarmasin 4
Pos Satpam
Ruang Kelas SMP
Kantor SMK Muhammadiyah 2
Banjarmasin
Kantor SMP
Toilet Guru
Toilet SMP
Ruang SMP 2
Ruang SMP 1
23
24
LAMPIRAN-LAMPIRAN
25
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui langkah pembelajaran model exository metode ceramah, demonstrasi, dan
penugasan, peserta didik menerapkan alur logika pemrograman komputer.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
Memeriksa kehadiran peserta didik
Menyampaikan manfaat dan tujuan pembelajaran
Menyampaikan materi pembelajaran
Mendiskusikan pembelajaran yang telah dilaksanakan
Memberikan kesimpulan dan memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya
Melakukan penutup dengan salam penutup
C. Penilaian Hasil Belajar
Tes unjuk kerja
D. Media Pembelajaran
Slide powerpoint
E. Sumber Belajar
26
Buku
Internet
Oleh: Amaliya
1. Start
2. Baca data alas dan tinggi.
3. Periksa data alas dan tinggi, jika nilai data alas dan tinggi lebih besar dari
nol maka lanjutkan ke langkah ke 4 jika tidak maka stop
4. Luas adalah alas kali tinggi kali 0.5
5. Tampilkan Luas
6. Stop
Simbol Terminator
Berfungsi untuk menandai awal dan akhir dari suatu flowchart. Simbol ini
biasanya diberi label:
Simbol Konektor
1. On page connector
Simbol Proses
Simbol Percabangan
Simbol Prosedur
31
Simbol Komentar
LATIHAN SOAL
33
Kompetens
Indikator Bentu No
i IPK Materi
Soal k Soal Soal
Dasar
4.1 4.1.1 Membuat Membuat 1. Siswa dapat Tes 1
Membuat alur logika alur logika membuat alur Praktik
alur logika pemrograman pemrogram logika
pemrogram komputer an pemrograman
an 4.1.2 komputer komputer Tes 2
komputer Mendemonstrasik 2. Siswa dapat Praktik
an alur logika mendemonstrasi
komputer kan alur logika
pemrograman
komputer
Kemampuan membuat 70 - 79
alur logika
pemrograman komputer
kurang
c. Kemampuan mendapatkan Kemampuan 91 – 100
informasi mendapatkan informasi
lengkap
Kemampuan 80 – 90
mendapatkan informasi
cukup lengkap
Kemampuan 70 - 79
mendapatkan informasi
kurang lengkap
d. kemampuan dalam bekerja Kemampuan dalam 91 – 100
bekerja tepat
Kemampuan dalam 80 – 90
bekerja cukup tepat
Kemampuan dalam 70 - 79
bekerja kurang tepat
e. Laporan Hasil Laporan disusun 91 – 100
rapih
Hasil laporan disusun 80 – 90
cukup rapih
Hasil laporan disusun 70 - 79
kurang rapih
3 Sikap Kerja
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan 91 – 100
bekerja terampil
Bekerja dengan cukup 80 – 90
terampil
37
3. Digital Literacy
4. Mobile Learning
40
5. E-Learning Design
6. Edutaiment
41
7. Gamification
8. Virtual Classroom
42
9. Online Evaluation