Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH ASESMENT PEMBELAJARAN MATEMATIKA

“INSTRUMEN EVALUASI TES”

OLEH:
KELOMPOK 2
1. Andika Saputra (19029005)

2. Devy Hasanah (19029078)


3. Mutiara Nurul Aulia (19029157)
4. Ressy Gusnalita (19029045)
5. Vivi noprita Sari (19029121)

Dosen Pembimbing :
Dr. Irwan, M.Si dan Khairani, S.Pd., M.Pd.

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


JURUSAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas berkat rahmat, karunia, hidayah dan kehendak-Nyalah makalah ini dapat selesai
tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengulas mengenai Instrumen Evaluasi
Tes. Dalam makalah ini penulis menemukan banyak kesulitan, terutama keterbatasan
mengenai penguasaan ilmu tentang Instrumen Evaluasi Tes tetapi berkat bimbingan
yang diberikan oleh berbagai pihak akhirnya penulis pun dapat menyelesaikan makalah
ini serta adanya media massa yang sangat menunjang penyelesaian makalah ini.
Sebagai mahasiswa, penulis menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki
masih terbatas sehingga dalam makalah ini masih ditemukan banyak kekurangan.
Maka, kritik dan saran dirasakan sangat dibutuhkan untuk kemajuan penulis di masa
yang akan datang.
Penulis berharap, agar dengan adanya makalah ini tidak hanya meningkatkan
pengetahuan bagi mahasiswa dan dapat mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.

Pasaman, 19 September 2021

Penulis

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i


Daftar Isi ....................................................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 1
A. Konsep Alat Evaluasi Pembelajaran ................................................................................................. 1
B. Konsep Instrumen Tes ...................................................................................................................... 1
C. Fungsi dan Kegunaan Instrumen Tes ................................................................................................ 2
D. Kriteria tes yang baik ........................................................................................................................ 4
E. Jenis-jenis instrumen tes ................................................................................................................... 4
F. Perbedaan Teknik Penilaian Tes dan Non tes ................................................................................... 9
G. Kelebihan dan Kekurangan Teknik Penilaian Tes dan Non Tes ..................................................... 10
H. Contoh soal dalam Pembelajaran Matematika ................................................................................ 11
BAB III ....................................................................................................................................................... 18
PENUTUP .................................................................................................................................................. 18
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 18
B. Saran ............................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era sekarang ini, pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang harus


dipenuhi. Dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan potensi yang dimilikinya
dan mengubah tingkah laku manusia ke arah yang lebih baik. Hal ini sesuai tujuan
pendidikan nasional yang telah dirumuskan pada Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan nasional berupaya
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang serta bertanggung jawab.

Mutu pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya siswa, pengelola


sekolah, lingkungan, kualitas pengajaran, kurikulum dan sebagainya. Usaha peningkatan
pendidikan bisa ditempuh dengan peningkatan kualitas pembelajaran dan sistem evaluasi
yang baik. Sistem penilaian/evaluasi yang baik akan mendorong guru untuk menentukan
strategi mengajar yang baik dan memotivasi siswa untuk belajar yang lebih baik.

Sebagai pengajar, guru diharapkan tidak hanya dapat memberikan pelajaran di


kelas tetapi juga mampu mengevaluasi pembelajaran dengan baik. Kegiatan evaluasi sebagai
bagian dari program pembelajaran perlu lebih dioptimalkan. Evaluasi tidak hanya bertumpu
pada penilaian hasil belajar, namun perlu penilaian terhadap input, output, dan kualitas
proses pembelajaran itu sendiri. Untuk itu, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang konsep
alat evaluasi pembelajaran serta macam-macam alat evaluasi pembelajaran yaitu teknik
nontes dan teknik tes.

1
B. Rumusan masalah
1. Apa itu alat evaluasi pembelajaran ?
2. Apa itu instrument tes?
3. Apa saja fungsi dan kegunaan dari instrument tes ?
4. Bagaimana kriteria tes yang baik?
5. Apa saja jenis-jenis/ penggolongan dari instrument tes?
6. Apa perbedan dari instrument tes dan non tes?
7. Apa kelemahan dan kelebihan dari instrument tes dan non tes?
8. Bagaimana contoh soal dalam pembelajaran matematika?
9. Bagaimana analisis soal HOTS?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui alat evaluasi pembelajaran
2. Untuk mengetahui konsep instrument tes
3. Untuk mengetahui fungsi dan kegunaan dari instrument tes
4. Untuk mengetahui kriteria tes yang baik
5. Untuk mengetahui jenis-jenis/ penggolongan dari instrument tes
6. Untuk mengetahui perbedan dari instrument tes dan non tes
7. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari instrument tes dan non tes
8. Untuk mengetahui contoh soal dalam pembelajaran matematika
9. Untuk mengetahui analisis soal HOTS

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Alat Evaluasi Pembelajaran


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), alat adalah benda yang dipakai
untuk mengerjakan sesuatu. Dalam hal evaluasi, alat sangat dibutuhkan dalam rangka
mencapai suatu penilaian, baik dalam penilaian secara terstruktur maupun tidak
terstruktur. Dari pengertian umum, alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk
mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih
efektif dan efisien. Kata “alat” biasa disebut juga dengan istilah “instrumen”. Dengan
demikian, alat evaluasi juga dikenal dengan instrumen evaluasi.
Pemahaman tentang instrumen ini menjadi penting karena dalam praktik evaluasi
dan penilaian, pada umumnya guru selalu mendasarkan pada proses pengukuran. Dalam
pengukuran tentu harus ada alat ukur (instrumen). Banyak alat atau instrumen yang dapat
digunakan dalam kegiatan evaluasi hasil pembelajaran, salah satunya adalah tes (Arifin,
2012: 117). Dalam menggunakan alat tersebut evaluator menggunakan cara atau teknik,
maka dikenal dengan teknik evaluasi. Seperti disebutkan di atas, ada dua teknik evaluasi
yaitu teknik tes dan non-tes (Arikunto, 2015: 40).

B. Konsep Instrumen Tes


Istilah tes tidak hanya populer di lingkungan sekolah, tetapi juga di luar sekolah
bahkan di masyarakat umum. Di sekolah juga kita sering mendengar istilah pretest, post
tes, tes formatif, tes sumatif, dan sebagainya. Penggunaan tes dalam dunia pendidikan
sudah dikenal sejak dahulu kala, sejak orang mengenal pendidikan itu sendiri. Artinya,
tes mempunyai makna sendiri dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran.
Istilah “tes” berasal dari bahasa Perancis, yaitu “testum” berarti piring yang
digunakan untuk memilih logam mulia dari benda-benda lain, seperti pasir, batu tanah,
dan sebagainya. Dalam perkembangannya, istilah “tes” diadopsi dalam psikologi dan
pendidikan (Arifin, 2012: 117).
Amir Daien Indrakusumah dalam bukunya yang berjudul Evaluasi Pendidikan
mengatakan bahwa tes adalah suatu alat ukur atau prosedur yang sistematis dan objektif
untuk memperoleh data-data atau keterangan- keterangan yang diinginkan tentang

1
seseorang dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Selanjutnya menurut
Muhtar Bukhori dalam bukunya Teknik-Teknik Evaluasi bahwa tes ialah suatu percobaan
yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada
seseorang murid atau kelompok murid (Arikunto, 2015:46).
Maka dalam rumusan ini terdapat beberapa unsur penting dari istilah tes ialah
sebagai berikut:
1. Pertama, tes merupakan suatu cara atau teknik yang disusun secara sistematis dan
digunakan dalam rangka kegiatan pengukuran.
2. Kedua, di dalam tes terdapat berbagi pertanyaan atau pernyataan atau serangkaian
tugas yang harus dijawab dan dikerjakan oleh peserta didik.
3. Ketiga, tes digunakan untuk mengukur suatu aspek perilaku peserta didik.
4. Keempat, hasil tes peserta didik perlu diberi skor atau nilai (Arifin, 2012: 118).

Jadi, tes adalah suatu prosedur yang sistematis untuk mengukur tingkah laku peserta
didik atau merupakan alat pengukur yang mempunyai standar tertentu yang objektif
mengenai tingkah laku seseorang atau sekelompok peserta didik yang dapat digambarkan
dalam bentuk skala angka, atau sistem kategori. Dari gambaran ini akan dapat
dibandingkan tingkah laku atau prestasi seorang peserta didik dengan peserta didik
lainnya atau dibandingkan dengan nilai standard tertentu.

C. Fungsi dan Kegunaan Instrumen Tes

❖ Fungsi tes
Dalam garis besar, ada dua macam fungsi yand dimiliki oleh tes, yaitu:
1. Tes sebagai alat pengukur atau penilai terhadap peserta didik.
Dalam hal ini tes berfungsi mengukur dan menilai besarnya perkembangan yang
terjadi pada siswa didik setelah berlangsungnya proses pembelajaran.
2. Tes sebagai alat mengukur dan menilai keberhasilan program pembelajaran atau
kurikulum, oleh karana adanya tes, maka kita dapat mengetahui seberapa jauh
ketercapaian program pembelajaran yang telah ditentukan.
3. Tes sebagai umpan balik untuk memperbaiki proses pembelajaran, sehingga

2
dengan mudah kita mengetahui pencapaian kompetensi

▪ Fungsi untuk kelas


- Mengadakan diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa
- Mengevaluasi celah antara bakat dengan pencapaian
- Menaikkan tingkat prestasi
- Mengelompokkan siswa dalam kelas pada waktu metode kelompok
- Merencanakan kegiatan proses belajar mengajar untuk siswa secara
perorangan
- Menetukan siswa mana yang memerlukan bimbingan khusus
- Menentukan tingkat pencapaian untuk setiap anak

▪ Fungsi untuk bimbingan


- Menentukan arah pembicaraan dengan orang tua tentang anak mereka
- Membantu siswa dalam menentukan pilihan
- Membantu siswa mencapai tujuan pendidikan dan jurusan
- Memberi kesempatan kepada pembimbing, guru, dan orang tua dalam
memahami kesulitan anak
▪ Fungsi untuk administrasi
- Memberi petunjuk dalam mengelompokkan siswa
- Penempatan siswa baru
- Membantu siswa memilih kelompok
- Menilai kurikulum
- Memperluas hubungan masyarakat
- Menyediakan informasi untuk badan-badan lain

❖ Kegunaan tes
1) Memperoleh umpan balik terhada hasil pembeajaran
2) Memperbaiki kurikulum dan program Pendidikan
3) Meningkatkan motivasi siswa
4) Melaksanakan diagnosis dan remedial

3
5) Melakukan penempatan
6) Melakukan seleksi
7) Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

D. Kriteria tes yang baik


Suatu tes dapat dikatakan baik bilamana tes tersebut memiliki kriteria sebagai alat
ukur yang baik. Kriterianya antara lain :
a. Memiliki Validitas (kesahihan) yang cukup tinggi
Suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut mengukur tujuan atau salah satu aspek
tujuan yang peneliti ukur.
b. Memiliki Reliabilitas (keajegan / kestabilan) yang baik Tes dikatakan reliabel jika
mengukur secara konsisten.
c. Memiliki Nilai Objektivitas
Objektivitas suatu tes ditentukan oleh tingkat atau kualitas kesamaan skor-skor
yang diperoleh dengan tes tersebut meskipun hasil tes itu dinilai oleh beberapa orang
penilai.
d. Memiliki nilai Kepraktisan
Suatu tes dikatakan mempunyai kepraktisan yang baik jika kemungkinan untuk
menggunakan tes itu besar.

E. Jenis-jenis instrumen tes


Tes dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau golongan, tergantung dari segi mana
atau dengan alasan apa tes tersebut dilakukan. Berdasarkan dari pengertian dan fungsi tes
diatas, tes dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Menurut sifatnya, tes dapat dikelompokkan menjadi:
a. Tes Verbal
Tes verbal adalah tes yang menghendaki respon (jawaban) yang tertuang
dalam bentuk ungkapan kata-kata atau kalimat. Tes ini menggunakan bahasa
sebagai alat untuk melakukan tes. Tes verbal terdiri dari:
1.) Tes lisan (Oral Test)
2.) Tes tulis (Written Test)

4
b. Tes Non Verbal
Yaitu tes yang tidak menggunakan bahasa sebagai alat untuk
melaksanakan tes, tetapi menggunakan gambar, memberikan tugas dan
sebagainya, atau dengan tes ini tester menghendaki adanya respon dari testee
bukan berupa ungkapan kata-kata atau kalimat, melainkan berupa tindakan atau
tingkah laku. Jadi, respon yang dikehendaki muncul dari testee adalah berupa
perbuatan atau gerakan-gerakan tertentu.

2. Menurut tujuannya, tes dapat dikelompokkan menjadi:


a. Tes Bakat (Aptitude Test)
Yaitu tes yang digunakan untuk menyelidiki bakat seseorang. Tes bakat
biasanya digunakan untuk mengetahui kemampuan dasar yang bersifat potensial.
b. Tes Intelegensi (Intellegenci Test)
Yakni tes yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkap atau
mengetahui tingkat kecerdasan seseorang.
c. Tes Prestasi Belajar (Achievement Test)
Yaitu tes yang dilakukan untuk mengetahui prestasi seseorang murid dari
mata pelajaran yang telah diberikan. Sehingga dengan adanya tes hasi belajar ini,
guru bisa mengetahui apakah pelajaran yang telah diberikan mencapai tujuan
sesuai dengan target yang telah ditentukan.
d. Tes Diagnostik (Diagnostic Test)
Yaitu tes yang digunakan untuk menggali kelamahan atau problem yang
dihadapi murid, terutama kelemahan yang dialami murid saat belajar. Tes
diagnostik biasanya dilakukan dengan cara lisan, tertulis, perbuatan atau
kombinasi dari ketiganya. Berdasarkan nama tes tesebut (diagnose =
pemeriksaan), maka jika hasil “pemeriksaan” itu menunjukkan bahwa tingkat
penguasaan peserta didik yang sedang “diperiksa” itu termasuk rendah, harus
diberi bimbingan secara khusus agar mereka dapat diperbaiki tingkat
penguasaanya terhadap mata pelajaran tertentu.
e. Tes Sikap (Atitude Testt)
Yaitu tes untuk mengetahui sikap seseorang murid terhadap sesuatu.

5
f. Tes Minat
Yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui minat murid terhadap hal-hal
yang disukai. Sehingga melalui tes ini dapat diketahui apa yang disukai murid.

3. Menurut pembuatannya, tes dapat dikelompokkan menjadi:


a. Tes Terstandar (Standard Direct Test)
Tes standar atau tes yang dibakukan mengandung prosedur yang seragam
untuk menentukan nilai dan administrasinya. Tes standar bisa membandingkan
kemampuan murid dengan murid yang lain pada usia atau level yang sama dan
dalam kasus perbandingan ini dilakukan ditingkat nasional. Biasanya tes ini
dibuat oleh sekelompok (tim) yang ahli di bidang pembuatan tes. Misalnya Ujian
Nasional (UN).
b. Tes Non Standar atau Tes Buatan Guru (Teacher Made Test)
Tes buatan guru cenderung difokuskan pada tujuan instruksional untuk
kelas tertentu. Tes buatan guru adalah tes yang dibuat oleh guru untuk
kepentingan prestasi belajar.

4. Menurut bentuk soalnya, tes dikelompokkan menjadi:


a. Tes Uraian (Essay Test)
Yaitu tes yang bentuk soalnya sedemikian rupa, sehingga memberi
kesempatan kepada murid untuk menjawab secara bebas dengan uraian. Tes
Essay adalah tes yang berbentuk tertulis yang menghendaki jawaban yang berupa
uraian-uraian yang relatif panjang. Tes ini bertujuan untuk mengukur/menilai
hasil suatu proses belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan tes obyektif
dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyusun jawaban sesuai jalan
pikirannya sendiri. Bentuk tes ini terdiri dari:
1.) Uraian Bebas (Free Essay Test)
2.) Uraian Terbatas (Limited Essay Test)
b. Tes Objektif (Objective Test)
Yaitu tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Hal ini
dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esay. Tes

6
objektif sering disebut dengan tes dikotomi karena jawabannya antara benar atau
salah dan skornya antara 1 dan 0. Tes objektif menutut siswa untuk memilih
jawaban yang paling benar yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat,
dan melengkapi pernyataan yang belum sempurna. Jenis-jenis tes objektif:
1.) Completion Test (melengkapi)
2.) The Short Answer (jawaban singkat)
3.) Menyatakan apakah pernyataan itu benar atau salah (true false)
Salah satu fungsi betuk soal benar salah adalah untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam membedakan antara fakta dan pendapat.
4.) Memilih jawaban yang lain benar (the best answer)
5.) Menjodohkan dua rentetan kata-kata yang tersedia sesuai dengan jawaban
yang benar (matching test)
Bentuk soal ini sangat baik untuk mengukur kemampuan peserta didik
dalam mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan yang sederhana dan
kemampuan mengidentifikasi kemampuan menghubungkan dua hal.
6.) Memilih diantara alternatif-alternatif jawaban yang disediakan untuk setiap
soal (multiple choice)
Kemampuan yanng dapat diukur oleh bentuk soal pilihan ganda yaitu
mengenal istilah, fakta, prinsip, metode dan prosedur.
7.) Mengelompokkan jawaban yang sesuai dengan klasifikasi masing-masing
(classification)

5. Ditinjau dari objek yang dites, maka tes dikelompokkan menjadi:


a. Tes Individual
Yaitu suatu tes yang dalam pelaksanaannya memerlukan waktu yang cukup
panjang.
b. Tes Kelompok
Yaitu tes yang dilakukan terhapa beberapa murid dalam waktu yang sama.

6. Berdasarkan fungsi sebagai alat pengukur perkembangan atau kemajuan peserta


didik, maka tes dikelompokkan menjadi:

7
a. Tes seleksi
Tes seleksi sering dikenal dengan istilah “ujian ringan” atau “ujian
masuk”. Tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru, dimana
hasil tes digunkan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik
dari sekian banyak calon yang mengikuti tes. Materi tes pada tes seleksi
merupakan materi prasyarat untuk mengikuti program pendidikan yang akan
diikuti oleh calon peserta didik. Isi materi terdiri atas butir-butir soal yang cukup
sulit.
b. Tes awal
Tes awal sering dikenal dengan istilah pre-test. Tes ini dilaksankan dengan
tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan
diajarkan telah dapat dikuasai oleh para peserta didik. Jadi, tes awal ini adalah tes
yang dilaksanakan sebelum bahan pelaran diberikan kepada peserta didik. Karena
itu maka butir-butir soalnya dibuat yang mudah-mudah.
c. Tes akhir
Tes akhir sering dikenal dengan post-test. Tes akhir dilaksankan dengan
tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting
sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh peserta didik. Isi materi tes
akhir adalah bahan-bahan pelajaran yang tergollong penting.
d. Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang dirancang khusus untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan konsep yang berada di dalam diri peserta didik sehingga
dapat segera dideteksi sedini mungkin oleh guru untuk diberikan bantuan yang
tepat agar tidak terjadi kesulitan belajar yang lebih besar dikemudian hari.
e. Tes formatif
Tes formatif adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui
sudah sejauh manakah peserta didik “telah tebentuk” (sesuai dengan tujuan
pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses pembelajaran
dalam jangka waktu tertentu. Tes ini biasanya dilaksanakan ditengah-tengah
pembelajaran program pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan

8
pelajaran atau sub pokok bahasan terakhir atau disebut juga dengan ulangan
harian.
f. Tes sumatif
Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan
satuan program pengajaran selesai diberikan. Di sekolah tes ini dikenal dengan
Ujian Akhir Semester (UAS) dimana hasilnya digunakan untuk mengisi rapor
atau mengisi ijazah. Tes sumatif dilaksanakan secara tertulis agar semua siswa
memperoleh soal yang sama.

7. Berdasarkan waktu yang disediakan, tes dapat dikelompokkan menjadi:


a. Power test
Power test adalah tes dimana waktu yang disediakan bagi testee untuk
menyelesaikan tes tersebut tidak dibatasi.
b. Speed test
Speed test adalah tes dimana waktu yang disediakan bagi testee untuk
menyelesaikan tes tersebut dibatasi.

F. Perbedaan Teknik Penilaian Tes dan Non tes

Aspek Tes Nontes


Ranah yang diukur Kognitif Afektif dan Psikomotorik
Jenis-jenis - Tes Diagnosis, - Skala bertingkat,

- Tes Formatif, - Kuesioner,

- Tes Sumatif. - Daftar cocok,

- Tes Tulis - Wawancara,

- Tes Lisan - Observasi,

- dll. - Riwayat hidup.

- dll.

9
Tujuan Untuk memperoleh informasi Untuk memperoleh informasi
yang berkaitan dengan evaluasi yang berkaitan dengan evaluasi
hasil belajar siswa dari segi hasil belajar siswa dari segi afektif
Kognitif dan psikomotor
Proses Dengan melakukan pengujian / Tampa melakukan pengujian / tes.
pengumpulan tes baik secara lisan ataupun Dapat dilakukan dengan cara
informasi tulisan. pengamatan terhadap tingkah laku
peserta didik.
Sifat Penilaian Kualitatif Kuantitatif
Kemungkinan Kemungkian jawaban adalah Jawaban kurang pasti, berupa
Jawaban benar atau salah pendapat. Misal : setuju, samgat
setuju, dll.

G. Kelebihan dan Kekurangan Teknik Penilaian Tes dan Non Tes


a) Tes
❖ Kelebihan
• Mudah disiapkan dan disusun.
• Mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat serta
menyusun kata dalam bentuk kalimat.
• Dapat mengetahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang
diteskan.

❖ Kekurangan
• Penilain hanya berfokus pada aspek kognitif.
• Materi dan keterampilan yang sangat terbatas, tidak memerlukan nalar dan
keterampilan pemecahan masalah
• Tidak menilai dan menerapkan secara langsung dalam dunia nyata untuk
menyelesaikannya.
b) Nontes
❖ Kelebihan

10
• Mengukur kemampuan siswa secara langsung dengan tugas-tugas riil dalam
proses pembelajaran.
• Penilaian etentik yang menilai keterampilan dan pemahaman dengan
menilain secara langsung performasi murid dengan setting yang alami.
• Dengan menggunakan nontes guru bisa menilai siswa secara komprehensif,
bukan hanya dari aspek kognitif saja, tapi juga afektif dan psikomotornya.

❖ Kekurangan
• Mengukur kemampuan siswa secara langsung dengan tugas-tugas riil dalam
proses pembelajaran.
• Penilaian etentik yang menilai keterampilan dan pemahaman dengan
menilain secara langsung performasi murid dengan setting yang alami.
• Dengan menggunakan nontes guru bisa menilai siswa secara komprehensif,
bukan hanya dari aspek kognitif saja, tapi juga afektif dan psikomotornya.

H. Contoh soal dalam Pembelajaran Matematika


Contoh soal dalam pembelajaran matematika (dalam bentuk PG dan uraian)
Materi : Luas dan Keliling Lingkaran
A. Contoh soal dalam bentuk pilihan ganda
1. Sebuah roda sepeda yang berbentuk lingkaran memiliki diameter sebesar 14 cm.
Maka luas dan keliling roda tersebut adalah ?
A. Luas = 154 cm2 dan Keliling = 44 cm
B. Luas = 512 cm2 dan Keliling = 44 cm
C. Luas = 654 cm2 dan Keliling = 64 cm
D. Luas = 616 cm2 dan Keliling = 84 cm
2. Pak Andi memiliki sebuah mobil yang panjang jari-jari ban mobil tersebut sebesar
21 cm. Saat mobil tersebut berjalan, ban mobil tersebut berputar sebanyak 200
kali. Berapakah jarak yang ditempuh mobil tersebut ?
A. 265 m
B. 412 m
C. 264 m
D. 178 m

11
3. Sebuah lingkaran memiliki keliling sebesar 88 cm. Berapakah nilai jari-jari
lingkaran tersebut ?
A. 9 cm
B. 21 cm
C. 14 cm
D. 7 cm
4. Sebuah lingkaran memiliki luas 3850 cm2. Maka panjang diameternya adalah....?
A. 70 cm
B. 35 cm
C. 105 cm
D. 7 cm
5. Sebuah lingkaran bewarna biru berada dalam persegi. Jika panjang sisi persegi
tersebut adalah 14 cm.

Maka luas wilayah yang diarsir warna hijau tersebut adalah :


A. 42 cm2
B. 35 cm2
C. 105 cm2
D. 70 cm2

B. Contoh soal dalam bentuk uraian


1. Sebuah tempat bermain berbentuk lingkaran dengan ukuran keliling 176 cm.
Maka luas tempat tersebut adalah tersebut adalah....?
2. Tentukan diameter lingkaran jika diketahui jari-jari 4 cm ?

12
3. Sebuah taman berbentuk lingkaran. Taman tersebut memiliki keliling 88
m.Taman tersebut akan di tanami rumput.harga rumput adalah Rp 30.000,00/m
hitung lah biaya yang di butuhkan untuk mananam rumput ?
4. Diketahui keliling lingkaran 942 cm. Hitunglah :
a. Diameter lingkaran
b. Jari-jari lingkaran
5. Sebuah meja yg berbentuk lingkaran memiliki diameter 1,4 meter . Di atas meja
tersebut akan dipasang kaca sesuai dengan luas meja tersebut. Tentukan luas kaca
yg diperlukan ?

I. Analisis Soal HOTS

Analisa soal HOTS (High Order Thingking Skill) yang meliputi kisi-kisi
soal,solusi penyelesaian soal,dan pedoman penskorannya
Materi : Persamaan Linear Satu Variabel
Kelas : VII SMP/MTs

No. Kompetensi Materi Indikator Soal Level Bentuk No


Dasar kognitif Soal Soal
1. Menjelaskan Persamaan Memecahkan masalah C4 Pilihan 1
persamaan linier linier satu yang berkaitan ganda
satu variabel dan variabel. dengan persamaan
penyelesaiannya. linier satu variabel.
Diberikan sebuah C4 Uraian. 2
persamaan linear satu
variabel,siswa mampu
memecahkan
permasalahan dengan
mengubah bentuk
persamaan ke bentuk
model matematika

13
yang lain dan
menemukan
penyelesaiannya yang
dapat dikaitkan
dengan model
matematika yang
barukonfigurasi
object.
Diberikan soal C6 Uraian. 3
cerita,siswa mampu
membuat model
matematika dengan
menghubungkan tipe
soal dengan materi
pertidaksamaan lienar
satu variabel serta
menguraikan
penyelesaian yang
ada pada soal

Soal pilihan ganda :


1. Lihatlah gambar dibawah ini!

14
= x =y

Berdasarkan gambar diatas tentukanlah nilai x!


a. 2
b. 3
c. 5
d. 7

Penyelesaian :
5 + 2x = 3x +2
2x – 3x = 2-5
-x = -3
x=3

Keterangan :
Soal ini termasuk HOTS karena :
- Siswa harus memahami permasalahan pada soal
- Siswa harus memahami konsep Sistem Persamaan Satu Variabel
- Siswa harus mampu menghubungkan konsep materi dengan permasalahan pada soal

Soal Uraian :
2. Persamaan ax + 4 = 3x –b memiliki banyak solusi x. Tentukan nilai dari (4a+3b)2010
Penyelesaian :
Pedoman Penskoran :
No. Uraian Jawaban/ Kata kunci Skor
1. Diketahui : ax + 4 = 3x –b 3
Ditanya : (4a+3b)2010

15
2. Persamaan ax + 4 = 3x –b 3
Dapat ditulis dalam bentuk (a - 3)x = - b - 4
3. a – 3 = 0 dan – b – 4 = 0, sehingga 4
a = 3, b = -4. Maka
(4a+3b)2010 = (4(3)+3(-4))2010 = (0)2010 = 0
Total Skor : 10

Keterangan :
Soal ini termasuk HOTS karena :
- Siswa harus memahami permasalahan pada soal
- Siswa harus memahami konsep Sistem Persamaan Satu Variabel
- Siswa harus mampu menghubungkan konsep materi dengan permasalahan pada soal

3. Setiap hari Fitri menyisihkan uang jajannya untuk ditabung di rumah. Setelah 11 hari
uang Fitri menjadi Rp154.000. Berapa Rupiahkah Fitri menyisihkan uangnya setiap
hari?
Penyelesaian:
No. Uraian Jawaban/ Kata kunci Skor
1. Membuat model matematika, misalkan setiap 5
hari Fitri menyisihkan uangnya sebesar y rupiah.
Model matematika nya: 11 × y = 154.000 yang
artinya setiap hari menyisikan uang sebesar y
selama 11 hari dengan total tabungannya
Rp.154.000. Sehingga terbentuk persamaan
linear satu variabel : 11 × y = 154.000
2. Menentukan nilai y 5
11 × y = 154.000 ( kedua ruas dibagi 11)
11 × 𝑦 154.000
=
11 11
y = 14.000
jadi, Fitri menyisihkan uangnya setiap hari

16
sebesar Rp. 14.000
Total Skor : 10

Keterangan :
Soal ini termasuk HOTS karena :
- Siswa harus memahami permasalahan pada soal
- Siswa harus memahami konsep Sistem Persamaan Satu Variabel
- Siswa harus mampu menghubungkan konsep materi dengan permasalahan pada soal

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tes merupakan alat atau prosedur yang dipergunakan dengan bentuk tugas atau
suruhan yang harus dilaksanakan dan dapat pula berupa pertnyaan-pertanyaan atau soal
yang harus dijawab. Adapun pelaksanaannya, dapat dilaksanakan secara lisan maupun
secara tes tulis.
Dari jenis-jenis tes tebagi atas tes menrut sifatnya yaitu tes verbal dan non verbal,
meurut tujuannya yaitu ada tes bakat, minat, intelegensi, prestasi belajar, diagnostic,
sikap. Menuerut pembuatannya yaitu tes standar, dan tes pembuatan guru. Menurut
bentuk soalnya yaitu tes uraian, objektif. Sedangkan menurut objek yang di tes yaitu tes
individu dan kelompokDalam pelaksanaannya teknik tes maupun non tes memiliki
fungsinya masing-masing karena perbedaan fungsi itulah masing-masing teknik memiliki
kelebihan dan kekurangan.
Dalam dunia Pendidikan, pendidik memerlukan penilaian menggunakan teknik
tes maupun nontes untuk memperoleh angka hasil penilaian. Hasil penilaian ini yang
akan diberi perlakuan berupa pengukuran dengan menggunakan perbaningan berupa
rerata kelas maupun standar ketuntasan minimal. Dari hasil itulah guru dapat melakukan
evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Jika hasilnya kurang baik
maka perlu adanya perbaikan pada komponen yang dirasa kurang, namun bila hasinya
sudah baik maka dapat dipertahankan.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dari makalah ini. Untuk itu,
diharapkan kepada pembaca agar memberikan kritik dan sarannya bagi makalah ini.
Terima kasih

18
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2015). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2015). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

DJ, Latisma. (2011). Evaluasi Pendidikan. (1996). Padang: UNP

19

Anda mungkin juga menyukai