“TAKSONOMI MARZANO”
OLEH:
KELOMPOK 2
1. Andika Saputra (19029005)
Dosen Pembimbing :
Dr. Irwan, M.Si dan Khairani, S.Pd., M.Pd.
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas berkat rahmat, karunia, hidayah dan kehendak-Nyalah makalah ini dapat selesai
tepat pada waktunya.
Penulis berharap, agar dengan adanya makalah ini tidak hanya meningkatkan
pengetahuan bagi mahasiswa dan dapat mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.
Penulis
1
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
B. Saran ........................................................................................................... 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
Didalam dunia pendidikan, taksonomi merujuk pada tujuan pendidikan. Hal ini
digunakan untuk menganalisis atau mengklasifikasikan sebuah pandangan yang
berhubungan dengan kegiatan pendidikan dalam bentuk sehari-hari. Berkenaan dengan hal
ini, seorang ahli pendidikan mngembangakan sebuah taksonomi yang kemudian dikenal
dengan nama Taksonomi Marzano.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui konsep dasar dari Taksonomi Marzano.
2. Untuk mengetahhui pembagian level dari ranah Taksonomi Marzano.
3. Untuk mengetahui implementasi Taksonomi Marzano dalam pembelajaran
matematika.
4. Untuk mengetahui Perbedaan dan persamaan Taksonomi Bloom, Cangelosi, dan Marzan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Taksonomi baru yang dikembangkan Marzano dibuat dari tiga sistem dan Domain
Pengetahuan, yang kesemuanya penting untuk berpikir dan belajar. Ketiga sistem
tersebut adalah:
4
c. Analisis : kecocokan pengklasifikasian, analisis kesalahan, generalisasi,
spesifikasi.
d. Pemanfaatan pengetahuan : pengambilan keputusan, pemecahan masalah,
pertanyaan percobaan, penyelidikan.
Sementara pengetahuan domain sebagai penjelasan dari ketiga sistem diatas dibagi atas
tiga bagian, yaitu:
1. Informasi
Informasi terdiri dari pengorganisasian beragam gagasan, seperti prinsip-prinsip,
penyederhanaan, dan rincian.
2. Beragam prosedur mental
Berbagai prosedur mental dapat mencakup mulai dari beragam proses yang
rumit, seperti menulis sebuah kertas kerja yang penuh istilah sampai kepada
tugas-tugas yang lebih sederhana seperti taktik, algoritma, dan juga aturan-aturan
tunggal.
3. Beragam prosedur fisik.
Berbagai faktor yang berkontribusi untuk proses-proses fisik yang efektif
termasuk didalamnya adalah kekuatan, keseimbangan, keterampilan,
ketangkasan, kecekatan, dan juga kelincahan serta kecepatan bergerak.
a.) Dari cara yang sederhana ke proses yang lebih komplit baik informasi atau
prosedur-prosedurnya.
b.) Dari kesadaran yang kurang ke kesadaran yang lebih tentang pengontrolan yang
lebih terhadap prpses pengetahuan dan bagaimana menyusun atau
menggunakannya.
c.) Dari kurangnya keterlibatan personal atau komitmen terhadap kepercayaan yang
besar secara terpusat dan refleksi dari identitas seseorang.
6
C. Implementasi Taksonomi Marzano dalam pembelajaran matematika
Berikut contoh taksonomi Marzano dalam matematika
Level of Processing Pengetahuan Contoh
Awal
Retrieval Informasi Siswa mengetahui perkalian dan
pembagian langsung (ex. 6 x 9 = …., 54 : 6
= ….. .
8
psikomotor siswa mempertimbangkan kesamaan-
kesamaan dengan masalah yang lain dan
menduga apa solusi yang pantas yang dapat
dilihat sebelum mengadopsi suatu strategi
atau algoritma yang digunakan.
Metakognitif Informasi Siswa mengumpulkan tujuan-tujuan untuk
mencapai sasaran pada matematika,
termasuk apa pengetahuan atau skill yang
sudah mereka dapatkan, ketika mereka
membutuhkan pertolongan, dan bagaimana
mereka akan mengalokasikan waktu.
Prosedur mental Siswa mengenal perbedaan antara
penggunaan algoritma matematika dan
memiliki strategi heuristic (untuk menduga
jawaban dan membantu mereka yakin
dengan jawabannya dan strategi yang cocok)
untuk memeriksa apakah mereka
telah mencapai tujuan mereka.
Prosedur Siswa melakukan perhitungan dan apply
psikomotor algorithms tetapi dengan penaksiran mereka
sendiri, apakah mereka mengerti dengan apa
yang mereka buat dan mengapa demikian.
Self-system Informasi Siswa menguji kemampuan mereka pada
matematika, mereka belajar dan bagaimana
memfokuskannya pada saat itu dan
memilih cara-cara kerja yang potensi.
Prosedur mental Siswa memeriksa motivasi terhadap
tingklah laku mereka (ex.jika mereka
dengan cepat mengatasi masalah sulit,
apakah mereka mencoba menghindar?) atau
keyakinan mereka tentang pentingnya
9
pelajaran matematika (ex. “saya ingin
menjadi seorang psikolog dan saya tidak
membutuhkan matematika”).
Prosedur Siswa dapat mengidentifikasi emosi atau
psikomotor motivasi yang menghambat pembelajaran
dan menemukan cara untuk mengatasinya
(ex. dengan mendiagnosa pertolongan apa
yang dibutuhkan untuk meremedial terlebih
dahulu miskonsepsi atau kebiasaan buruk,
dengan strategi pembelajaran yang lebih
baik atau dengan menekuni hasil belajar
agar meningkat.
❖ Perbedaan :
a. Taksonomi Bloom
• Ranah kognitif tingkat pengetahuannya terdiri dari factual, konseptual,
procedural, dan metakognitif sedangkan ranah kognitif tingkat intelektualnya
terdiri dari remembering (mengingat/C1), understanding (memahami/C2),
applying (menerapkan/C3), analyzing (menganalisa/C4), evaluating
(mengevaluasi/C5), dan creating (mencipta/C6).
• Ranah afektif terdiri atas receiving (penerimaan/A1), responsive
(responding/A2), nilai yang dianut (value/A3), organisasi (organization/A4), dan
karakterisasi (characterization by a value/A5).
• Ranah psikomotorik terdiri atas Peniruan (Imitation), Penggunaan
(Manipulation), Ketepatan (Precision), Perangkaian (Articulation), dan
Naturalisasi (Naturalitation).
b. Taksonomi Cangelosi
• Ranah kognitif tingkat pengetahuannya terdiri dari pengetahuan sederhana dan
10
pengetahuan tentang proses, sedangkan ranah kognitif tingkat intelektualnya
terdiri dari pemahaman komunikasi, konseptualisasi, aplikasi, dan kognisi melebihi
aplikasi.
• Ranah afektif terdiri atas tingkat apresiasi dan tingkat kemauan untuk bertindak.
• Ranah psikomotorik terdiri atas kemampuan otot lurik dan kemampuan
melakukan keterampilan khusus.
c. Taksonomi Marzano
• Ranah kognitif tingkat pengetahuannya terdiri dari informasi, prosedur mental,
dan prosedur psikomotorik, sedangkan ranah kognitif tingkat intelektualnya
terdiri dari penarikan pengetahuan (mengingat), pemahaman (memahami),
analisis, dan penggunaan pengetahuan.
❖ Persamaan :
• Bloom dan Cangelosi berangkat dari pemikiran yang sama, yakni bagaimana cara
mengetahui keberhasilan belajar siswa, yakni pengukuran, tes, penilaian, dan evaluasi.
Taksonomi disusun untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran secara khusus dan
tujuan Pendidikan secara umum sudah tercapai atau belum.
• Bloom dan Cangelosi sama-sama membagi ranah pengetahuan menjadi tiga bagian, yaitu
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif meliputi fungsi
memproses informasi, pengetahuan dan keahlian mentalitas. Ranah afektif meliputi
fungsi yang berkaitan dengan sikap dan perasaan. Sedangkan ranah psikomotorik
berkaitan dengan keterampilan (skill) setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu dan kemampuan fisik misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan
11
sebagainya. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar.
• Bloom, cangelosi, dan Marzano sama-sama membagi ranah kognitif menjadi ranah
kognitif tingkat pengetahuan dan ranah kognitif tingkat intelektual.
• Kesetaraan ranah kognitif tingkat pengetahuan :
Bloom Cangelosi Marzano
Factual Pengetahuan sederhana Informasi
Konseptual Proses Mental
Procedural Proses Psikomotorik
Metakognitif
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Taksonomi marzano dikembangkan untuk menjawab keterbatasan dari
taksonomi Bloom yang telah digunakan secara luas. Dengan kata lain, Robert Marzano
menstruktur dan mengkonsep ulang hirarki Bloom menjadi 6 kategori yang berbeda pada
ranah kognitif yaitu Retrieval (pengetahuan), Comprehension (pemahaman), Analysis
(analisis), Utilization (penggunaan), Metakognisi, dan Self-system.
B. Saran
Dari berbagai uraian di atas, tentunya tidak lepas dari berbagai kekurangan baik
dari segi isi materi, teknik penulisan dan sebagainya, untuk itu sangat diharapkan saran
maupun kritikan yang membangun dalam perbaikan makalah selanjutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Marzano, R. J., dkk. (2001) Classroom Instruction that Works. New York: McREL
Retrieved from https://triatra.wordpress.com/2010/10/17/taksonomi-marzano/.
Defianti, A. 2013. Asesmen Marzano. Universitas Pendidikan Indonesia: Retrieved from
https://www.academia.edu/5586566/Makalah_Asesmen_Marzano .
14