Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ASESMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

TAKSONOMI MARZANO

Dosen Pengampu :

1. Dr. Ali Asmar, M.Pd.


2. Trysa Gustya Manda, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3 :


1. Aisya Arfah (21029059)
2. Allysa Zahrani Putri (21029063)
3. Difa Aziza (21029011)
4. Dwi Tari Aprila (21029079)
5. Marsha Habibah (21029091)
6. M. Hafiz Mardyan (21029159)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“TAKSONOMI MARZANO”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Asesmen
Pembelajaran Matematika dengan sesi 202220290076. Selain itu, makalah ini dibuat juga
bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai Taksonomi
Marzano.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Asesmen
Pembelajaran Matematika, yaitu Bapak Dr. Ali Asmar, M.Pd. dan Ibu Trysa Gustya Manda,
S.Pd, M.Pd yang telah membimbing dan memberikan masukkan kepada penulis selama proses
penyusunan makalah ini.

Penulis sebagai penyusun makalah, menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sebab masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi
pembaca dan dapat menjadikan kita sebagai manusia yang berwawasan luas.

Padang, 21 Februari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................................ 4
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 4
C. TUJUAN MASALAH ...................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 5
BAB III .................................................................................................................................................... 19
PENUTUP ............................................................................................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebelumnya kita telah mempelajari tentang Taksonomi Bloom, dimana pada


taksonomi itu telah dipelajari tiga buah ranah dalam evaluasi pembelajaran, yaitu ranah
kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Akan tetapi Taksonomi Bloom ini masih
memiliki keterbatasan dalam menentukan tujuan pendidikan.
Sebuah taksonomi baru dari tujuan pendidikan dikembangkan untuk menjawab
keterbatasan Taksonomi Bloom yang telah digunakan secara luas yaitu Taksonomi
Marzano. Marzano mengembangkan kecakapan berfikir, dimana ia lebih menekankan
kepada kecakapan berfikir siswa dan juga menghadirkan berbagai teori yang membantu
para guru dalam memperbaiki daya pikir siswa.
Berdasarkan hal diatas, di dalam makalah ini akan dibahas mengenai
Taksonomi Marzano serta dalam pengetahuan domainnya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu konsep Taksonomi Marzano?


2. Apa saja komponen Taksonomi Marzano?
3. Apa saja KKO yang terdapat dalam Taksonomi Marzano?
4. Apa perbedaan Taksonomi Bloom, Taksonomi Cangelosi, dan Taksonomi
Marzano?
5. Bagaimana contoh soal Taksonomi Marzano?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui apa itu konsep Taksonomi Marzano.


2. Untuk mengetahui apa saja komponen Taksonomi Marzano.
3. Untuk mengetahui KKO Taksonomi Marzano.
4. Untuk mengetahui perbedaan Taksonomi Bloom, Taksonomi Cangelosi, dan
Taksonomi Marzano.
5. Untuk mengetahui contoh soal Taksonomi Marzano.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP TAKSONOMI MARZANO

Keterampilan siswa menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika adalah


dengan memanfaatkan metode Taksonomi Marzano. Taksonomi ini mengkonsep ulang
dari Taksomoni Bloom yang telah digunakan selama setengah abad dalam dunia
pendidikan. Taksomoni Bloom dikembangkan menjadi 6 kategori kognitif yang
berbeda oleh Robert Marzano.
Robert Marzano, seorang peneliti terkemuka, mengembangkan sebuah
taksonomi baru yang dikenal dengan nama Taksonomi Marzano. Model kecakapan
berfikir yang dikembangkan oleh Marzano memadukan berbagai faktor yang
berjangkauan luas, yang mempengaruhi bagaimana siswa berfikir, dan membantu guru
memperbaiki cara berfikir para siswanya.
Taksonomi baru yang dikembangkan Marzano dibuat dari tiga sistem dan
Domain Pengetahuan yang penting untuk berpikir dan belajar. Ketiga sistem tersebut
adalah Sistem-Diri (Self-System), Sistem Metakognitif, dan Sistem Kognitif. Sewaktu
berhadapan dengan pilihan untuk memulai tugas baru, Sistem-Diri memutuskan apakah
melanjutkan kebiasaan yang dijalankan saat ini atau masuk dalam aktivitas baru; Sistem
Metakognitif mengatur berbagai tujuan dan menjaga tingkat pencapaian tujuan-tujuan
tersebut; Sistem Kognitif memproses seluruh informasi yang dibutuhkan, dan Domain
Pengetahuan menyediakan isinya.

B. KOMPONEN TAKSONOMI MARZANO

Komponen Taksonomi Marzano ada 3 sistem dan domain pengetahuan, yaitu : sistem
diri (self system), sistem metakognitif, sistem kognitif, dan domain pengetahuan.

1. Domain Pengetahuan

Marzano mengidentifikasikan tiga kategori dari pengetahuan yaitu informasi,


prosedur mental dan prosedur fisik. Secara sederhana, bayangkanlah informasi
adalah sebagai "apa" dari pengetahuan, dan berbagai prosedur terkait adalah
"bagaimana caranya".

5
1). Informasi
Informasi terdiri dari pengorganisasian beragam gagasan, seperti prinsip-prinsip,
penyederhanaan, dan rincian, seperti kamus istilah dan fakta-fakta. Berbagai prinsip
dan penyederhanaan tersebut penting karena hal-hal tersebutlah yang
memungkinkan kita untuk dapat menyimpan lebih banyak informasi dengan usaha
yang lebih sedikit dengan menempatkan beragam konsep ke dalam berbagai
kategori. Misalnya, seseorang dapat saja tidak pernah mendengar tentang seekor
akbash, tetapi begitu seseorang mengetahui bahwa hewan itu tergolong seekor
anjing, maka dia setidaknya akan mengetahui sedikit tentang akbash tersebut.

2). Prosedur Mental


Berbagai prosedur mental dapat mencakup mulai dari beragam proses yang rumit,
seperti menulis sebuah kertas kerja yang penuh istilah sampai kepada tugas-tugas
yang lebih sederhana seperti taktik, algoritma, dan juga aturan-aturan tunggal.
Taktik, sebagaimana membaca peta, terdiri atas sekumpulan kegiatan yang tidak
perlu dilakukan dalam keteraturan yang khusus. Algoritma, sebagaimana divisi
penghitung yang panjang, mengikuti sebuah aturan kaku yang tidak berubah oleh
situasi. Aturan-aturan tunggal, seperti yang mencakup aturan permodalan, hanya
berlaku secara khusus untuk beberapa instansi khusus pula. Contoh lain melakukan
pembuktian dan membentuk sisi-sisi dari sebuah segitiga siku-siku

3). Prosedur Fisik


Tingkatan prosedur fisik dalam proses belajar bervariasi tergantung mata pelajaran.
Kemampuan fisik yang dibutuhkan untuk membaca buku. Sebagai contoh, tidak
lebih dari gerakan mata kiri ke mata kanan dan koordinasi minim. Contoh lain
membuat segitiga dengan sebuah kompas dan penggaris um yang dibutuhkan untuk
membalikkan halaman buku. Di sisi lain, pendidikan jasmani dan kejuruan
membutuhkan beragam proses fisik yang luas dan canggih, seperti bermain tenis
atau membuat seperangkat mebel.

Berbagai faktor yang berkontribusi untuk proses-proses fisik yang efektif termasuk
di dalamnya adalah kekuatan, keseimbangan, keterampilan, ketangkasan,
kecekatan, dan juga kelincahan serta kecepatan bergerak. Banyak pula ragam
kegiatan yang dapat para siswa nikmati di waktu senggangnya seperti berolahraga
6
atau memainkan permainan elektronik membutuhkan prosedur fisik yang lebih
halus.

2. Sistem Kognitif

Proses mental dalam Sistem Kognitif dilaksanakan dari domain pengetahuan.


Proses ini memberi banyak orang akses informasi dan prosedur dalam ingatan
mereka dan membantunya memanipulasi dan menggunakan pengetahuan ini.
Marzano memecah Kognitif Sistem ke dalam empat komponen: penarikan
pengetahuan, pemahaman, analisis, dan penggunaan pengetahuan.
a. Pemanggilan (Retrieving Knowledge)
komponen pengetahuan dari taksonomi Bloom, penarikan pengetahuan
melibatkan pemanggilan kembali informasi dari ingatan tetap. Pada tingkat
pemahaman ini, siswa lebih banyak memanggil berbagai fakta, urutan, atau
proses tepat saat mereka ada. Terdapat tiga proses kognitif pada proses ini,
yaitu pemanggilan kembali/pengingatan, pengenalan, dan pelaksanaan.
b. Pemahaman (Comprehension Knowledge)
Pemahaman (Comprehension Knowledge) merupakan proses
mengorganisir atau menata pengetahuan yang sudah ada, mensintesis
keterwakilan (kemampuan mengumpulkan komponen yang sama guna
membentuk satu pola pemikiran yang baru). Pada tingkat ini, siswa dituntut
melakukan identifikasi apa yang penting untuk diingat dan menempatkan
informasi ke dalam berbagai kategori yang sesuai. Oleh karena itu,
dibutuhkan identifikasi dari komponen-komponen paling penting dari
sebuah konsep dan penghilangan semua hal yang tidak signifikan.
c. Analisis (Analyzing knowledge)
Analisis adalah mekanisme untuk memperoleh dan menyelidiki kesesuaian
pemahaman baik persamaan atau perbedaan, penilaian keterkaitan ke atas
dan ke bawah, klasifikasi, analisis kesalahan, menyamaratakan, perincian
atau untuk akibat logis atau landasan yang dapat dipahami. Analisis adalah
tingkat yang lebih kompleks daripada pemahaman sederhana. Pada tingkat
ini terdiri dari lima tahap kognitif, yaitu komparasi, pengelompokan,
penajaman/intelek deduktif, mengeneralisasi/pemahaman induktif, dan
kajian kesalahan. Siswa dapat memanfaatkan apa yang mereka belajar untuk

7
memperoleh pengetahuan baru dan mendapatkan cara untuk memanfaatkan
apa yang mereka sudah pelajari saat kondisi baru.
d. Penggunaan Pengetahuan (Using Knowledge)
Tingkat akhir dari proses kognitif dalam taksonomi Marzano adalah
penggunaan pengetahuan. Marzano menyebut proses-proses tersebut
sebagai use of knowledge atau penggunaan pengetahuan. Pada level ini
terdapat empat proses kognitif dalam penggunaan pengetahuan, yaitu
investigasi, eksperimentasi, pemecahan masalah, dan pengambilan
keputusan (Change et al., 2021; Oleh, 2010).

3. Sistem Metakognitif

Sistem Metakognitif adalah “pengendalian misi” dari proses berpikir dan


mengatur semua sistem lainnya. Marzano, dkk. (1988) mengajukan delapan
komponen utama dari proses berpikir yakni pembentukan konsep, pembentukan
prinsip, pemahaman, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, penelitian,
penyusunan, dan berwacana secara oral.
Secara sederhana metakognisi diartikan sebagai kesadaran seseorang tentang
proses berpikirnya pada saat melakukan tugas tertentu dan kemudian menggunakan
kesadaran tersebut untuk mengontrol apa yang dilakukan. Sistem ini menentukan
berbagai tujuan dan membuat berbagai keputusan tentang informasi apa yang
dibutuhkan dan proses kognitif apa yang sangat sesuai dengan tujuan. Ia kemudian
memantau berbagai proses dan membuat perubahan sebagaimana yang dibutuhkan.
Kontrol diri atau self-control memegang peranan yang sangat penting dalam
metakognisi. Tiga faktor utama yang merupakan bagian dari kontrol diri tersebut
adalah komitmen, sikap, dan perhatian.

4. Sistem Diri (Self System)

Sebagaimana diketahui oleh para guru, memberikan siswa petunjuk dalam


berbagai strategi kognitif, meskipun dengan berbagai kecakapan metakognitif, tidak
selalu cukup untuk memastikan bahwa mereka akan belajar.
Para guru juga sering terkejut mendapati bahwa seorang siswa telah
menyelesaikan sebuah tugas yang menurut mereka terlalu jauh atau terlalu sulit.

8
Berbagai situasi ini terjadi karena akar dari seluruh pelajaran adalah Sistem Diri
Sendiri. Sistem ini meliputi berbagai sikap, keyakinan dan perasaan yang
menentukan motivasi seseorang untuk menyelesaikan tugas. Berbagai faktor yang
berkontribusi untuk motivasi adalah: kepentingan, keefektifan dan emosi.
a. Kepentingan
Saat seorang siswa berhadapan dengan sebuah tugas pelajaran, satu dari
berbagai tanggapannya adalah untuk menentukan bagaimana pentingnya tugas
tersebut untuknya. Apakah ini sesuatu yang ingin ia pelajari atau sesuatu yang
ia yakini ia butuhkan untuk pelajari? Akankah pelajaran membantunya
menyelesaikan tujuan yang telah ditentukan di awal? Misalnya, siswa
berkeinginan melanjutkan kuliah di jurusan matematika, sehingga ia perlu
mendalami ilmu-ilmu yang ia yakini bermanfaat dan penting dalam
mewujudkan cita-citanya.
b. Keefektifan
Keefektifan, sebagaimana dijelaskan oleh seorang pembuat teori
pelajaran sosial, Albert Bandura (1994), mengacu pada keyakinan banyak orang
mengenai kemampuan mereka menyelesaikan sebuah tugas dengan sukses.
Siswa dengan tingkat kefektifan yang tinggi mengahadapi berbagai tugas yang
menantang , dengan keyakinan bahwa mereka memiliki berbagai sumber untuk
sukses. Para siswa menjadi terlibat secara dalam, dalam tugas-tugas ini, fokus
pada pengerjaan tugas dan mengatasi berbagai tantangan.
c. Emosi
Meskipun para siswa tidak dapat mengendalikan emosinya yang
berhubungan dengan pengalaman belajar, perasaan ini memiliki dampak besar
pada motivasi. Pelajar yang efektif menggunakan kecakapan metakognitifnya
untuk membantu mereka berdamai dengan berbagai tanggapan emosional dan
mengambil keuntungan dari berbagai tanggapan positif. Sebagai contoh,
seorang siswa dengan emosi negatif yang membaca berbagai materi teknis dapat
memutuskan untuk membaca buku teks kimianya saat terjaga, lebih daripada
sesaat sebelum tidur (Marzano, 2010; WASDIATI, 2013).

C. KKO TAKSONOMI MARZANO

9
10
11
D. PERBEDAAN TAKSONOMI BLOOM, TAKSONOMI CANGELOSI DAN
TAKSONOMI MARZANO

Aspek Pembeda Bloom/ Bloom Cangelosi Marzano


Revisi

Ranah kognitif Faktual, konseptual, •Pengetahuan •Informasi, prosedur


tingkat procedural, dan sederhana / 𝐶𝑛1 mental, dan prosedur
pengetahuan metakognitif
psikomotorik.
•Pengetahuan
tentang proses / 𝐶𝑛2

12
Ranah kognitif Bloom •Pemahaman • Penarikan
tingkat intelektual komunikasi / 𝐶𝑛3 pengetahuan
•Pengetahuan
(mengingat) /
•Pemahaman •Konseptualisasi / L1
• Pemahaman
•Peneraoan 𝐶𝑛4
(memahami)
•Aplikasi / 𝐶𝑛5 / L2
•Analisis
• Analisis / L3
•Sintesis •Kognisi melebihi • Penggunaan
pengetahuan
•Evaluasi aplikasi./ 𝐶𝑛6
/ L4
Bloom Revisi

•Mengingat / C1

•Memahami / C2

•Menerapkan / C3

•Menganalisa / C4

•Mengevaluasi / C5

•Mencipta / C6

Ranah Afektif •Penerimaan / A1 •Tingkat apresiasi Pada taksonomi


marzano tidak ada
•Respon / A2 •Tingkat kemauan istilah ranah afektif,
untuk bertindak yang ada ranah self
•Nilai yang dianut / yaitu proses
A3 mengidentifikasi
respon atau
•Organisasi / A4 rangsangan emosi,
melatih persepsi,
•Karakteristik motivasi, dan
berdasar nilai / A5 manfaatnya terhadap
pengetahuan awal.

Ranah Psiomotorik •Peniruan •Kemampuan otot Tidak ada istilah


lurik ranah psikomotorik,
yang ada ranah

13
•Penggunaan • Kemampuan metakognitif yaitu
melakukan proses untuk
•Ketepatan memonitor apa dan
keterampilan bagaimana
•Perangkaian khusus pengetahuan bisa
Naturalisasi dimengerti, serta
pengujian secara
sadar terhadap
proses-proses
kognitif untuk
melihat apakah
proses tersebut
mempengaruhi
tujuan yang akan
dicapai

E. CONTOH SOAL TAKSONOMI MARZANO

CONTOH SOAL TAKSONOMI MARZANO


Satuan pendidikan : SMP
Kelas : VII
KD 3.9 : Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmatika sosial
(penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase,
bruto, neto, tara).

14
15
16
17
18
BAB III

PENUTUP

F. KESIMPULAN

Taksonomi marzano merupakan pengembangan dari taksonomi bloom yang mana


kehadiran taksonomi Marzano ini menjawab dari keterbatasan-keterbatasan yang ada pada
taksonomi bloom, secara ringkas taksonomi Marzano ini dapat disimpulkan kedalam enam
tingkatan yaitu : Perolehan kembali, pengertian, analisa, pemanfaatan, metakognitif, dan
sistem diri.
G. SARAN

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam
penulisan maupun sumber buku. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi terciptanya makalah yang sempurna dan menjadi lebih
baik kedepannya. Mudah-mudahan makalh ini bermanfaat untuk pembaca.

REFERENSI
Change, G., Cimino, M., York, N., Alifah, U., Mayssara A. Abo Hassanin Supervised, A.,
Chinatown, Y., Staff, C., & Change, G. (2021). ANALISIS KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI
TAKSONOMI MARZANO. In Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents (Vol. 3, Issue 2).
Marzano, T. (2010). Ranah Pengetahuan Menurut Marzano.
Oleh, D. (2010). Tugas evaluasi kelompok iii.
WASDIATI. (2013). EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Tentang TAKSONOMI
MARZANO. http://cywaih.blogspot.com/2013/03/tetap-bertahan.html?m=1

19

Anda mungkin juga menyukai