Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Dosen Pengampu :
Moh.Nurhadi, M.Pd
Disusun Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul, “ Menyelesaikan
Pemecahan Masalah Matematika ”, serta shalawat dan salam untuk junjungan umat, yakninya
Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas makalah dari mata kuliah
Konsep Dasar Matematika dan Laboratorium ke-SD an pada semester II dengan dosen
pengampu Bapak Moh. Nurhadi, M.Pd, tidak lupa kami sampaikan banyak terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar Matematika dan Laboratorium ke-SD an
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini dan orang tua
yang selalu mendukung kelancaran tugas kami. Sebab itu, sepatutnya dimomentum kali ini
kami mengucapkan banyak syukur atas dukungan dan bimbingannya. Semoga ikhtiar yang
telah diberikan kepada kami mendapatkan ganjaran yang besar dari Allah Subhanahu wa
ta’ala. Aamiin ya robbal alamin.
Akhirya, penyusun sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini,
dan kami sebagai penyusun memahami pengerapan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan maka dari itu kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan
pembaca khususnya dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat
penyusun harapkan dari pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah pada tugas yang
lain pada waktu mendatang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan, mampu membuat atau menyusun
model matematika, dapat memilih dan mengembangkan strategi pemecahan, mampu
menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh. Ruseffendi
mengemukakan bahwa suatu soal merupakan soal pemecahan masalah bagi seseorang
bila ia memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menyelesaikannya, tetapi pada
saat ia memperoleh soal itu ia belum tahu cara menyelesaikannya.
3) Dapat menimbulkan jawaban yang asli, baru, khas, dan beraneka ragam, serta
dapat menambah pengetahuan baru;
4) Dapat meningkatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya;
5) Mengajak siswa memiliki prosedur pemecahan masalah, mampu membuat
analisis dan sintesis, dan dituntut untuk membuat evaluasi tehadap hasil
pemecahannya;
Merupakan kegiatan yang penting bagi siswa yang melibatkan bukan saja satu
bidang studi tetapi mungkin bidang atau pelajaran lain. Muhsetyo, dkk
menyatakan bahwa, “Manfaat dari pengalaman memecahkan masalah, antara lain
adalah peserta didik menjadi: (1) kreatif dalam berfikir; (2) kritis dalam
menganalisa data, fakta dan informasi; (3) mandiri dalam bertindak dan bekerja”.
Selain itu dengan pemecahan masalah akan menumbuhkan sikap kreatif siswa
dalam pembelajaran matematika,sehingga suasana pembelajaran akan lebih
meningkatkan kemampuan siswa. Seperti apa yang dikatakan Ruseffendi bahwa,
“Dalam pembelajaran matematika salah satu kegiatan yang dapat memupuk dan
mengembangkan sikap kreatif adalah pemecahan masalah”. Dalam pemecahan
masalah, siswa dituntut memiliki kemampuan menciptakan gagasan-gagasan atau
cara-cara baru berkenaan dengan permasalahan yang dihadapinya. Oleh karena itu,
siswa memiliki kesempatan yang sangat terbuka untuk mengembangkan serta
meningkatkan kemampuan berpikir melalui penyelesaian masalah-masalah yang
bervariasi. Dalam menyelesaikan masalah tersebut, guru juga memiliki peran yang
sangat penting. Menurut Ruseffendi, tugas guru dalam membantu siswa
menyelesaikan pemecahan masalah adalah :
• Memahami masalah yakni mencari apa yang diketahui, ditanya, apa syarat-
syaratnya, gambar dan grafik bila ada.
• Membuat rencana penyelesaian yaitu rencana model matematika, membuat
beberapa alternative pemecahan dan menyusun prosedur kerja untuk
10
Jika diperhatikan barisan bilangan yang diperoleh adalah 10, 19, 28, . . . . , 352
merupakan barisan aritmatika, dengan a = 10, b = 9 dan Un = 352, sehingga didapat
Un = 9n + 1
12
9n = 351
n = 351/9
Contoh: Suatu kolam berbentuk persegi panjang yang berukuran panjang 20 meter
dan lebar 10 meter. Berapa luas kolam tersebut?
3. Masalah Proses/Pola
Masalah proses/pola adalah masalah yang memiliki pola, keteraturan dalam
penyelesainnya.
Contoh: 2, 4, 6, 8, ... . Berapa angka berikutnya?
4. Masalah Teka-teki
Masalah teka-teki adalah masalah yang sifat menerka atau dapat berupa
permainan namun tetap mengacu pada konsep dalam matematika.
Contoh: Aku adalah anggota bilangan Asli, aku adalah bilangan perkasa, jika
kelipatannku dijumlahkan angka-angkanya hasilnya adalah aku, siapakah aku?
Masalah di dalam matematika dapat diklasifikasi dalam dua jenis (Pusat
Kurikulum, 2002 a, b, dan c), yaitu :
1. Penemuan (Problem to find)
Yaitu mencari, menentukan, atau mendapatkan nilai atauobjek tertentu yang tidak
diketahui dari soal serta memenuhi kondisi atau syarat yangsesuai dengan soal.
2. Pembuktian (Problem to prove),
Yaitu prosedur untuk menentukan apakah suatu pernyataan benar atau tidak benar.
Soal membuktikan terdiri atas bagian hipotesis dankesimpulan. Untuk membuktikan
kita harus membuat atau memproses pernyataan yanglogis dari hipotesis menuju
kesimpulan, sedangkan untuk membuktikan bahwa suatu pernyataan tidak benar kita
harus memberikan contoh penyangkalnya sehingga pernyataan tersebut menjadi tidak
benar.
a. Apa langkah pertama yang harus dilakukan dalam mengerjakan 3 1/2 : 5 1/4 ?
b. Tentukan hasilnya bila 1/4 x 6 : 2 1/2 ?
c. Manakah yang lebih luas, kebun yang berbentuk persegipanjang dengan
panjang 314m dan lebar 12 m atau kolam renang yang berbentuk lingkaran
dengan jari-jarilingkaran 12 m?
d. Ani lebih tua dari Budi, Budi lebih tua daripada Chandra, Chandra lebih muda
daripada Deni. Siapakah yang paling muda di antara mereka?
14
2. Sebuah kolam memiliki panjang 12 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 3 meter.
Berapakah volume air yang dapat diisi ke dalam kolam tersebut?
Jawaban:
Volume kolam dapat dihitung dengan mengalikan panjang, lebar, dan tinggi
kolam.
Volume kolam = Panjang x Lebar x Tinggi = 12 m x 6 m x 3 m = 216 meter kubik
Penjelasan:
Dalam masalah ini, kita menggunakan rumus volume prisma, di mana
panjang, lebar, dan tinggi kolam digunakan untuk menghitung volume totalnya.
Dalam hal ini, kita mengalikan ketiga dimensi tersebut untuk mendapatkan
volume air yang dapat diisi ke dalam kolam.
3. Sebuah mobil menempuh jarak 240 kilometer dalam waktu 4 jam. Berapakah
kecepatan rata-rata mobil tersebut?
Jawaban:
Kecepatan rata-rata dapat dihitung dengan membagi jarak yang ditempuh oleh
mobil dengan waktu tempuhnya.
Kecepatan rata-rata = Jarak ÷ Waktu = 240 km ÷ 4 jam = 60 km/jam
Penjelasan:
Dalam masalah ini, kita menggunakan rumus kecepatan rata-rata, di mana
jarak yang ditempuh (240 km) dibagi dengan waktu tempuhnya (4 jam). Dalam
hal ini, kecepatan rata-rata mobil tersebut adalah 60 km/jam.
4. Sebuah segitiga memiliki panjang alas 8 cm dan tinggi 10 cm. Berapakah luas
segitiga tersebut?
Jawaban:
16
Luas segitiga dapat dihitung dengan mengalikan setengah dari panjang alas dengan
tinggi.
Luas segitiga = 1/2 x Alas x Tinggi = 1/2 x 8 cm x 10 cm = 40 cm^2
Penjelasan:
Dalam masalah ini, kita menggunakan rumus luas segitiga, di mana setengah dari
panjang alas (1/2 x 8 cm) dikalikan dengan tinggi segitiga (10 cm). Dalam hal ini,
luas segitiga tersebut adalah 40 cm^2.
5. Sebuah toko mendapatkan keuntungan sebesar 25% dari harga beli sebuah barang.
Jika harga beli barang tersebut adalah Rp 400.000, berapakah keuntungan yang
didapatkan toko?
Jawaban:
Keuntungan dapat dihitung dengan mengalikan persentase keuntungan dengan
harga beli barang.
Keuntungan = 25% x Rp 400.000 = Rp 100.000
Penjelasan:
Dalam masalah ini, kita menggunakan persentase keuntungan (25%) dari
harga beli barang (Rp 400.000) untuk mencari jumlah keuntungan yang
didapatkan. Dalam hal ini, toko mendapatkan keuntungan sebesar Rp 100.000.
7. Sebuah kantong berisi 50 permen. Jika setiap hari anak mengkonsumsi 3 permen,
berapa hari kantong tersebut akan habis?
Jawaban:
17
Jumlah hari kantong akan habis dapat dihitung dengan membagi jumlah permen
dalam kantong dengan jumlah permen yang dikonsumsi setiap hari.
Jumlah hari kantong akan habis = 50 permen ÷ 3 permen/hari ≈ 16,67 hari
Karena tidak mungkin ada pecahan hari, maka kantong tersebut akan habis dalam 17
hari.
Penjelasan:
Dalam masalah ini, kita menggunakan pembagian antara jumlah permen
dalam kantong (50 permen) dengan jumlah permen yang dikonsumsi setiap hari (3
permen/hari). Namun, karena tidak mungkin ada pecahan hari, maka kita bulatkan ke
atas dan mendapatkan bahwa kantong akan habis dalam 17 hari.
8. Sebuah wadah berisi 2 liter air. Jika setiap menit air mengalir keluar sebanyak 250
ml, berapa menit waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan seluruh wadah?
Jawaban:
Wadah berisi 2 liter = 2.000 ml
Waktu yang dibutuhkan = 2.000 ml ÷ 250 ml/menit = 8 menit
Penjelasan:
Dalam masalah ini, kita mengubah kapasitas wadah dalam liter menjadi mililiter
(2 liter = 2.000 ml) untuk mempermudah perhitungan. Selanjutnya, kita membagi
jumlah air dalam wadah (2.000 ml) dengan jumlah air yang mengalir keluar
setiap menit (250 ml/menit) untuk mendapatkan waktu yang dibutuhkan. Dalam
hal ini, dibutuhkan waktu 8 menit untuk mengosongkan seluruh wadah.
9. Seorang petani memiliki lahan berbentuk persegi dengan panjang sisi 10 meter. Ia
ingin membagi lahan tersebut menjadi 4 petak dengan luas yang sama. Berapa
panjang sisi masing-masing petak?
Jawaban:
Luas lahan persegi = sisi x sisi = 10 m x 10 m = 100 m^2
Luas masing-masing petak = 100 m^2 ÷ 4 = 25 m^2
Panjang sisi masing-masing petak = √(luas petak) = √(25 m^2) = 5 meter
Penjelasan:
Dalam masalah ini, kita menggunakan rumus luas persegi untuk menghitung luas
total lahan persegi. Setelah itu, kita membagi luas lahan dengan jumlah petak
yang diinginkan (4) untuk mendapatkan luas masing-masing petak. Dalam hal ini,
18
10. Sebuah truk melakukan perjalanan sejauh 500 kilometer dengan kecepatan rata-
rata 60 km/jam. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
perjalanan tersebut?
Jawaban:
Waktu yang dibutuhkan dapat dihitung dengan membagi jarak yang ditempuh
oleh truk dengan kecepatan rata-ratanya.
Waktu = Jarak ÷ Kecepatan = 500 km ÷ 60 km/jam ≈ 8,33 jam
Karena waktu diinginkan dalam jam, kita dapat membulatkannya menjadi 8 jam
20 menit.
Penjelasan:
Dalam masalah ini, kita menggunakan rumus waktu, di mana jarak yang
ditempuh oleh truk (500 km) dibagi dengan kecepatan rata-ratanya (60 km/jam).
Namun, hasil perhitungan awalnya akan menghasilkan waktu dalam desimal.
Oleh karena itu, kita membulatkannya menjadi waktu yang lebih realistis dalam
jam dan menit. Dalam hal ini, truk membutuhkan waktu sekitar 8 jam 20 menit
untuk menyelesaikan perjalanan tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah dalam matematika adalah pertanyaan yang tidak dapat dijawab langsung
karena pada titik awal belum diketahui aturan atau hukum yang dapat digunakan untuk
mendapatkan jawabannya dan siswa merasa tertantang untuk menyelesaikannya.
1. Pemecahan masalah yaitu sebagai upaya mencari jalan keluar yang dilakukan
dalammencapai tujuan.
2. Langka-langkah menyelesaikan pemecahan masalah menurut Dewey yaitu:
a. Mengenali/menyajikan masalah: tidak diperlukan strategi pemecahan masalah
jika bukan merupakan masalah;
b. Mendefinisikan masalah: strategi pemecahan masalah menekankan
pentingnyadefinisi masalah guna menentukan banyaknya kemungkinan
penyelesian;
c. Mengembangkan beberapa hipotesis: hipotesis adalah alternatif
penyelesaiandari pemecahan masalah;
d. Menguji beberapa hipotesis: mengevaluasi kelemahan dan kelebihan hipotesis;
e. Memilih hipotesis yang terbaik.
3. Indikator kemampuan pemecahan masalah matematika menurut NCTM adalahsebagai
berikut:
a. Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, yang ditanyakan, dan
kecukupanunsur yang diperlukan;
b. Merumuskan masalah matematik atau menyusun model matematik;
c. Menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah (sejenis
danmasalah baru) dalam atau di luar matematika;
d. Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal;
e. Menggunakan matematika secara bermakna.
4. Mengukur kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat dari cara
memahamimasalah, menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan penyelesaian dan
19
20
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan setelah mengetahui dan mempelajari kemampuan
pemecahan masalah ini kita dapat memanfaatkannya dan menerapkannya dalam proses
belajar mengajar kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Mawaddah , Siti dan Hana Anisah (2015). Jurnal Pendidikan Matematika, EDU-
MAT,Volume 3, Nomor 2, hlm 166 –175.
Branca, N.A. 1980. Problem Solving as A Goal, Proccess and Basic Skill. Dalam Krulik
&RE. Reys (ed). Problem Solving in School Mathematic. Virginia: NCTM Inc.
Isrok’atun. 2006. Pembelajaran Matematika dengan Strategi Kooperatif Tipe STAD Siswa
SMP Negeri di Bandung melalui Pendekatan Pengajuan Masalah. Bandung: TesisSPs
UPI. Tidak diterbitkan.
Ruseffendi, ET. 1991a. Pengantar Matematika Modern dan Masa Kini untuk Guru dan
PGSD D2 Seri Kedua. Bandung: Tarsito.
Ruseffendi, ET. 1991b. Pengantar Matematika Modern dan Masa Kini untuk Guru dan
PGSD D2 Seri Kelima. Bandung: Tarsito.
Sumarmo, U, Dedy, E dan Rahmat (1994). Suatu Alternatif Pengajaran untuk Meningkatkan
Jusmawati jusmawati, satriawati satriawati, Irman R, Abdul Rahman, Nurdin Arsyad, 2020.
21