Dosen Pengampu :
Dr. Jackson Pasini Mairing, M.Pd
Oleh
Kelompok 5
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas
segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata kuliah Pemecahan
Masalah Matematika Dr. Jackson Pasini Mairing, M.Pd yang telah
memberikan tugas ini. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
(Cooperative Integrated Reading and Composition). CIRC merupakan salah satu
tipe model pembelajaran kooperatif, yaitu siswa belajar secara berkelompok dan
guru memberikan materi untuk dipahami siswa, setelah itu guru memberikan kartu
masalah (misalnya, berbentuk soal cerita) kemudian siswa membacakan masalah
sementara anggota kelompok lain memikirkan cara penyelesaiannya,
mendiskusikannya kemudian dipresentasikan di depan kelas.
1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian dari masalah matematika.
2. Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan tentang pemecahan masalah
matematika.
3. Untuk menjelaskan pentingnya pemecahan masalah matematika.
4. Untuk menjelaskan contoh-contoh masalah dalam matematika.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Langkah-langkah pemecahan masalah model Pokja, menurut Sukirman
(dalam Munawir, 2008: 15) dapat dijelaskan sebagai berikut:
Langkah pertama, untuk dapat memahami masalah perlu memahami
permasalahannya. Tanpa adanya pemahaman terhadap maslaah yang
dihadapi, maka segala rencana dan tindakan yang dilakukan tidak akan
terarah bahkan dimungkinkan rencana dan tindakan yang dilaksanakan
justru mempersulit permasalahan sehingga tidak dapat dipecahkan.
Oleh karena itu, langkah pertama ini sangat besar artinya dalam
pemecahan masalah.
Langkah kedua adalah menyusun rencana pemecahan masalah.
Langkah ini dilakukan dengan cara mencari hubungan antara hal-hal
yang dikehendaki dengan hal-hal yang ditanyakan. Masalah yang sudah
pernah diselesaikan, konsep yang sudah pernah dimiliki sebelumnya,
sangat besar manfaatnya dalam menentukan hubungan yang terjadi
antara yang diketahui dengan yang ditanyakan.
Langkah ketiga adalah melaksanakan rencana pemecahan masalah.
Kalau pada waktu menyusun rencana yang berperan adalah pikiran,
maka padalangkah pelaksanaan ini pikiran bersama-sama dengan fisik
secara serentak melakukan kegiatan. Apa yang dibayangkan pada
waktu menyusun rencana pemecahan masalah, pada langkah ini mulai
dipraktekkan secara nyata. Hasil pelaksanaan rencana yang telah
disusun tersebut sudah dapat dipecahkan atau tidak.
Langkah keempat adalah meninjau ulang pelaksanaan rencana yang
telah disusun. Pada langkah ini dilakukan pengkajian terhadap semua
hal yang dilakukan. Validias setiap langkah yang dilakukan untuk
pemecahan masalah perlu dipertanyakan kembali agar dapat diperoleh
langkah yang lebih mudah terjamin kebenarannya. Tidak jarang terjadi
suatu langkah tertentu yang menurut intuisi adalah sah, ternyata tidak
pernah didukung oleh prinsip, konsep ataupun metode yang ada. Oleh
karena itu, langkah ini tidak boleh dianggap remeh.
4
Sedangkan menurut Kees (dalam Tjipto, 1991: 95) tahapan dari
pemecahan masalah meliputi tiga tahap:
5
2.3 Pentinganya pemecahan masalah matematika
Tantangan kehidupan yang semakin kompleks mendorong para ahli
pendidikan untuk berpikir dan bekerja keras dalam upaya membantu generasi
muda menjadi pemecah masalah handal. Untuk mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah seseorang, latihan berpikir secara matematis tidaklah
cukup, melainkan perlu dibarengi pengembangan rasa percaya diri melalui
proses pemecahan masalah sehingga memiliki kesiapan memadai menghadapi
berbagai tantangan dalam kehidupan nyata. Para ahli percaya bahwa
kemampuan berpikir dan keterampilan yang digunakan manusia dalam proses
pemecahan masalah matematis, dapat ditransfer ke dalam berbagai bidang
kehidupan (MacIntosh,2000).
Selain itu, dalam dokumen National Research Council (1989), dinyatakan
bahwa pengalaman-pengalaman yang diperoleh melalui proses pemecahan
masalah matematis memungkinkan berkembangnya kekuatan matematis yang
antara lain meliputi kemampuan membaca dan menganalisis situasi secara
kritis, mengidentifikasi kekurangan yang ada, mendeteksi kemungkinan
terjadinya bias, menguji dampak dari langkah yang akan dipilih, serta
mengajukan alternatif solusi kreatif atas permasalahan yang dihadapi. Dengan
demikian, pemecahan masalah matematis dapat membantu seseorang
memahami informasi yang tersebar di sekitarnya secara lebih baik.
Jawaban:
buku tulis = x,
pensil = y
4x + 3y = 12500 (x1) 4x + 3y = 12500
6
2x + y = 5500 (x2) 4x + 2y = 11000
y = 1500
2x + y = 5500
2x + 1500 = 5500
2x = 4000
x = 2000
x + y = 2000 + 1500 = 3500
A = -4
Un = a + (n-1)b
U2 = -4 + (2-1)b
0 = -4 + b
B=4
7
3. Zayden dan Zoe pergi ke kios pulsa. Zayden membeli 3 buah kartu perdana
A dan 2 buah kartu perdana B. Untuk itu Zayden harus membayar
Rp53.000,00. Zoe membeli 2 buah kartu perdana A dan sebuah kartu perdana
B. Zoe harus membayar Rp32.500,00. Harga sebuah kartu perdana A dan
sebuah kartu perdana B adalah...
Jawaban :
Permasalahan tersebut dapat disusun seperti pada tabel berikut.
Misalkan : Perdana A = x
Perdana B = y
Persamaan linear yang dibentuk dari model tersebut adalah
Jadi, harga perdana jenis A adalah Rp12.000,00 dan perdana jenis B adalah
Rp8.500,00
Penyelesaian
Diketahui : ( ) dan ( )
Ditanya : nilai ( )?
Cara Pertama
Kita tentukan terlebih dahulu rumus fungsi .
8
( )
( ( ))
( ( ))
( )
Sehingga
( ) ( )
Cara Kedua
( ) ( )
( ( ))
( ( ))
( )
Jadi, ( ) .
Oleh translasi ( )
Penyelesaian
Diketahui : ( ) ( ) dan ( )
Cara Pertama
Menggunakan notasi pemetaan diperoleh
( )
( ) ( ) ⇒ (( ) ) (( ) )
( ) ( )
Cara Kedua
( )
⇒
9
( )
( )⇒ ( )
Sehingga
( ) ( ) ( )
3. Diketahui matriks ( )
Tentukan :
a. Nilai determinan atau | |
b. Apakah ada cara lain untuk menentukan | |? Jika ada jelaskan!
Penyelesaian
Diketahui : ( )
Ditanya : | |?
a. Menggunakan metode Minor dan Kofakor diperoleh
| | | | | | | |
( ) ( ) ( )
| | ( )( )( ) ( )( )( ) ( )( )( ) ( )( ( )
( )( )( ) ( )( )( )
| |
10
Jadi, nilai | |
Jadi, banyak lampu sorot yang mungkin diperlukan untuk tepi stadion adalah
sebanyak 66 biji, 55 biji, 33 biji dan 30 biji lampu.
2. OSIS suatu sekolah mengadakan pentas seni untuk amal yang terbuka untuk
masyarakat umum. Hasil penjualan tiket acara tersebut akan disumbangkan
untuk korban bencana alam. Panitia memilih tempat berupa gedung pertunjukan
yang tempat duduk penontonnya berbentuk sektor lingkaran terdiri dari enam
baris.
1) Jika pada baris pertama terdapat 25 kursi, baris kedua 35 kursi, baris ketiga
50 kursi, baris keempat 70 kursi, dan seterusnya. Tentukanlah banyaknya
seluruh tempat duduk pada gedung pertunjukan itu.
Tuliskanlah langkah penyelesaiannya.
11
2) Apabila harga tiket baris pertama adalah paling mahal dan selisih harga tiket
antara dua baris yang berdekatan adalah Rp10.000,00, dengan asumsi seluruh
kursi penonton terisi penuh,tentukanlah harga tiket yang paling murah agar
panitia memperoleh pemasukan sebesar Rp22.500.000,00
Tuliskanlah langkah penyelesaiannya.
penyelsaian:
Baris: 1 2 3 4 5 6
Kursi: 25____35____50____70___95____125
Selisih: 10 15 20 25 30
(1) Kapasitas total = 25 + 35 + 50 +70 + 95 + 125
= 400 tempat duduk
(2) Misal:
Tiket termurah = x (dalam ribuan)
125x + 95 (x + 10) + 70 (x + 20) + 50 (x + 30) + 35 (x + 40) + 25 (x + 50) =
22.500
400x + 950 + 1.400 + 1.500 + 1.400 + 1.250 = 22.500
400x + 6.500 =22.500
400x = 16.000
X = 40
Jadi, harga tiket termurah adalah: Rp40.000,00
3. Suatu fungsi kuadrat memiliki nilai minimum -7 di x = -1, dan melalui titik (1,1).
Tentukan persamaan fungsi tersebut! Jelaskan jawabanmu!
Penyelsaian:
b = 2a
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
14