Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BERPIKIR MATEMATIS

TENTANG
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

DOSEN PEMBIMBING : Dr.Irwan , M.Si

OLEH :

ATIKA HAMEVTA (19205040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “BERPIKIR MATEMATIS” Makalah ini
berisikan tentang kemampuan pemecahan masalah matematis.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pokok
bahasan berpikir matematis. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.

                                                                                       Padang, September 2020

                                                                                              
Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................. i
Daftar Isi...................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................... 2
Bab II Pembahasan....................................................................................... 3
A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis........................... 3
Bab III Penutup............................................................................................ 12
A. Kesimpulan............................................................................... 12
Daftar Pustaka.............................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemampuan pemecahan masalah matematis adalah suatu keterampilan pada diri

peserta didik agar mampu menggunakan kegiatan matematik untuk memecahkan masalah

dalam matematika, masalah dalam ilmu lain dan masalah dalam kehidupan sehari-hari

(Soedjadi, 1994:36). Kemampuan pemecahan masalah amatlah penting dalam

matematika, bukan saja bagi mereka yang di kemudian hari akan mendalami atau

mempelajari matematika, melainkan juga bagi mereka yang akan menerapkannya dalam

bidang studi lain dan dalam kehidupan sehari-hari (Russefffendi, 2006: 341).

Salah satu tujuan mata pelajaran matematika di tingkat Sekolah Menengah

Pertama (SMP) dalam Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah

agar peserta didik memiliki kemampuan memecahkan masalah yang meliputi

kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model

dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Dilihat dari tujuan tersebut pemecahan masalah

merupakan bagian dari kurikulum matematika yang cukup penting dalam proses

pembelajaran matematika.

Matematika adalah pelajaran yang penting, karena matematika berkaitan erat

dengan kehidupan manusia. Niss (Hadi, 2005: 3) menyatakan salah satu alasan utama

diberikannya matematika kepada siswa-siswa di sekolah adalah untuk memberikan

kepada individu pengetahuan yang dapat membantu mereka mengatasi berbagai hal

dalam kehidupan, seperti pendidikan atau pekerjaan, kehidupan pribadi, kehidupan sosial

dan kehidupan sebagai warga negara. Namun, pentingnya pendidikan matematika tidak

sejalan dengan kualitas pendidikan terjadi di sekolah. Marpaung (2004) menyatakan

kualitas pendidikan matematika Indonesia dalam skala nasional masih kurang

memuaskan. Hal ini terlihat pada rendahnya kualitas kemampuan matematis siswa yang

1
tercermin dari hasil survey Internasional The Trend Internasional Mathematics and

Science Study (TIMSS) dan Programme for International Student Assesment (PISA) pada

tahun 2011, Indonesia hanya menduduki urutan ke-38 dengan skor 386 dari 42 negara

(Driana, 2012). Mencermati hasil tersebut, sudah sepatutnya para pendidik memiliki

kemampuan untuk memilih metode yang tepat dalam pembelajaran matematika, sehingga

siswa dapat berperan lebih aktif selama proses pembelajaran serta dapat memahami

konsep yang sedang dipelajari.

B. Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan kemampuan pemecahan masalah matematis?

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis.

2
BAB II
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

A. PEMECAHAN MASALAH

1. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika kemampuan

pemecahan masalah merupakan kemampuan yang sangat penting yang harus dimiliki

oleh siswa.

Menurut Heris pemecahan masalah merupakan satu kemampuan dasar dalam

matematika: 1) pemecahan masalah membantu individu berpikir analitik, 2) belajar

pemecahan masalah pada hakikatnya adalah belajar berpikir, bernalar, dan menerapkan

pengetahuan yang telah dimiliki, 3) pemecahan masalah matematis membantu berpikir

kritis, kreatif dan mengembangkan kemampuan matematis lainnya. Menurut Karunia

Eka kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan menyelesaikan masalah

rutin, non-rutin, rutin terapan, rutin non-terapan, non-rutin terapan, dan masalah non-

rutin non-terapan dalam bidang matematika.

Sedangkan menurut Made pemecahan masalah matematis adalah petunjuk untuk

melakukan sesuatu tindakan yang berfungsi untuk membantu seseorang dalam

menyelesaikan suatu permasalahan. Pemecahan masalah adalah suatu proses mental

dan intelektual dalam menemukan suatu masalah dan memecahkannya berdasarkan

data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan

cermat. Dengan kata lain, pemecahan masalah menuntut kemampuan memproses

informasi untuk membuat keputusan tertentu.

Berdasarkan hal tersebut, kemampuan pemecahan masalah merupakan

kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi disekitar

siswa, baik itu dirasakan secara langsung maupun tidak langsung yang berguna untuk
3
mengembangkan kemampuan matematis lainnya, yang permasalahan-permasalahan itu

sendiri tidak hanya berkaitan dengan permasalahan eksak saja, melainkan berkaitan

dengan kehidupan nyata siswa yang secara tidak langsung berguna di dunia nyata

siswa. Kemampuan pemecahan masalah tersebut semakin baik apabila terus dilatih

dengan mencari sendiri solusi-solusi permasalahan yang sering terjadi di sekitar kita,

dengan melatih kemampuan pemecahan masalah juga dapat melatih mengembangkan

kemamampuan-kemampuan matematis lainnya.

Menurut Effandi Zakaria dkk, penyelesaian masalah dalam matematika adalah

hal yang menjadi puncak dalam pembelajaran matematika dimana elemen

pengetahuan, kemahiran dan nilai digabungkan untuk menguraikan idea atau konsep

matematika yang disatukan dalam bentuk pernyataan, cerita atau karangan dalam

bahasa matematika. Sedangkan menurut Jeanne Ellis Ormrod pemecahan masalah

adalah menggunakan (yaitu mentransfer) pengetahuan dan keterampilan yang sudah

ada untuk menjawab pertanyaan yang belum terjawab atau situasi yang sulit.

Berdasarkan hal tersebut pada kegiatan pemecahan masalah keterampilan atau

pengetahuan yang siswa miliki ia aplikasikan kedalam proses pembelajaran dalam

menemukan solusi atau jawaban dari permasalahan yang ada.

Soal tidak dikatakan masalah apabila, ketika anak mendapatkan soal dia

langsung mengetahui cara menyelesaikan soal tersebut. Eviliyanida mengatakan bahwa

suatu masalah bersifat subjektif artinya bisa saja suatu pertanyaan dikatakan masalah

oleh seseorang tetapi tidak menjadi masalah bagi orang lain. Oleh karena itu, dalam

memberikan suatu soal yang bersifat pemecahan masalah, seorang guru harus betul-

betul memperhatikan tiap butir pertanyaan yang akan ia berikan kepada siswanya yang

apakah soal yang diberikan tersebut benar-benar tepat diberikan kepada siswa tersebut

berdasarkan kemampuan yang ia miliki.

4
John W Santrock mengatakan pemecahan masalah merupakan kemampuan yang

dimiliki seseorang dalam mencari cara yang tepat untuk mencapai sebuah tujuan.

Pendapat yang sejalan di kemukakan oleh Made Wena, pemecahan masalah dipandang

sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat

diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru. Pemecahan masalah merupakan

kemampuan tingkat tinggi karena memerlukan kemampuan lain dalam

menyelesaikannya. Sehingga Melly Andriani mengatakan bahwa pemecahan masalah

merupakan kemampuan yang penting karena tujuan dari kemampauan pemecahan

masalah berkaitan dengan kehidupan siswa. Pemecahan masalah dalam matematika

seperti penyelesaian soal cerita, menyelsaikan masalah yang tidak rutin,

mengaplikasikan matematika dalam kehidupan, membuktikan dan menciptakan.

2. Indikator Pemecahan Masalah

Adapun indikator kemampuan pemecahan masalah matematis menurut Karunia

dan Ridwan, yaitu:

a. Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan dan kecukupan unsur

yang diperlukan.

b. Merumuskan masalah matematis atau menyusun model matematis.

c. Menerapkan strategis untuk menyelesaikan masalah.

d. Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil penyelesaian masalah.

Menurut National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) Indikator

kemampuan pemecahan masalah matematis adalah sebagai berikut:

a. Membangun pengetahuan matematika baru melalui pemecahan masalah.

b. Memecahkan masalah yang muncul di dalam matematika dan di dalam konteks-

konteks lain.

5
c. Menerapkan dan menyesuaikan bermacam-macam strategi yang sesuai untuk

memecahkan masalah.

d. Memonitor dan merefleksikan proses dari pemecahan masalah matematis.

Menurut Polya terdapat empat aspek kemampuan memecahkan masalah sebagai

berikut:

a. Memahami masalah

b. Membuat rencana pemecahan masalah

c. Melaksanakan rencana pemecahan masalah

d. Melihat (mengecek) kembali

Berdasarkan indikator tersebut maka penulis merangkum indikator pemecahan

masalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi Masalah

b. Menyusun dan merumuskan masalah matematis

c. Menerapkan strategi yang telah disusun untuk menyelesaikan masalah

d. Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil penyelesaian masalah (kesimpulan

jawaban)

Alasan penulis mengambil indikator tersebut karena para ahli mengemukakan

indikator-indikator pemecahan masalah yang hampir sama dan empat indikator yang

digunakan memiliki hubungan yang erat dengan Model Eksploratif. Indikator

memahami masalah dan membuat rencana, dua indikator ini sesuai dengan tahap

Model Eksploratif yaitu pada tahap penyajian masalah eksploratif. Indikator

menjelaskan kesimpulan jawaban sesuai dengan tahap mempresentasikan laporan hasil

dan penyimpulan.

6
3. Rubrik Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah

RUBRIK PENSKORAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIS

Aspek yang Dinilai Reaksi Terhadap Soal atau Masalah Skor

Mengidentifikasi data Tidak menuliskan atau tidak menyebutkan apa 0

diketahui, ditanyakan, yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal

kecukupan data untuk Hanya menuliskan atau menyebutkan apa yang 1

pemecahan masalah diketahui

Menuliskan atau menyebutkan apa yang 2

diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal

dengan tepat

Menyusun dan Tidak menyajikan urutan langkah penyelesaian 0

merumuskan masalah Menyajikan urutan langkah penyelesaian, tetapi 1

matematis urutan-urutan penyelesaian yang disajikan

kurang tepat

Meyajikan urutan langkah dengan benar, tetapi 2

mengarah pada jawaban yang salah

Meyajikan urutan langkah dengan benar, dan 3

mengarah pada jawaban yang benar

Menerapkan strategi Tidak ada penyelesaian sama sekali 0

yang telah disusun Ada penyelesaian, tetapi prosedur tidak tepat 1

untuk menyelesaikan atau tidak jelas

masalah Menggunakan prosedur tertentu yang benar 2

tetapi jawaban salah

Menggunakan prosedur tertentu yang benar dan 3

jawaban benar

7
Menjelaskan atau Tidak memberikan kesimpulan jawaban 0

meninterpretasikan Memberikan kesimpulan jawaban tetapi kurang 1

kesimpulan jawaban tepat

Memberikan kesimpulan jawaban dan tepat 2

Sumber:Dimodifikasi dari Heris Hendriana dan Utari Sumarmo

4. Contoh Soal Kemampuan Pemecahan Masalah

1. Suatu balok memiliki luas permukaan 198 cm 2. Jika lebar dan tinggi balok masing-
masing 6 cm dan 3 cm, tentukan panjang balok tersebut!
2. Paman akan membuat etalase toko berbentuk balok yang berukuran panjang ¿ 4 m,
lebar ¿ 2 m, dan tinggi ¿ 3 m. rangka etalase dibuat dari batang alumunium dan
permukaannya ditutup kaca. Jika harga batang alumunium Rp 10.000 per meter dan
harga kaca Rp 50.000 per meter persegi, hitunglah besar biaya yang dibutuhkan
untuk membuat etalase tersebut
3. Sebuah kotak besar berbentuk kubus memiliki rusuk 50 cm. Sebuah kotak kecil
berbentuk kubus dengan panjang rusuk 5 cm akan dimasukkan ke dalam kotak
besar tersebut. Tentukan berapa banyak kotak kecil yang dapat dimasukkan ke
dalam kotak besar itu?
4. Bu Reza membuat kue berbentuk balok dengan panjang 7 cm ,lebar 4 cm dan tinggi
3 cm . Bu Reza akan memasukkan kue tersebut ke dalam kotak. Bu Reza akan
membuat membuat kotak sendiri menggunakan kertas karton. Berapa luas karton
yang harus disiapkan bu Reza dengan syarat luas kertas katron tersebut sama
3
dengan dari luas permukaan kue?
2
5. Sebuah truk pengangkut pasir memiliki bak berbentuk balok dengan ukuran

4 m× 3 m×2 m. Bak diisi pasir setinggi 1 m. Berapakah volume pasir dalam bak

tersebut dan Total harga beli pasir jika harga pasir per 1 m3 adalah Rp. 100.000,00?

5. Kunci Jawaban Kemampuan Pemecahan Masalah


8
KUNCI JAWABAN SOAL POSTEST KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH

Alternatif Jawaban Skor


Diketahui:
Diketahui : Luas permukaan balok ¿ 198 cm 2
Panjang ( p )=6 cm, tinggi (t)=3 cm

Ditanya:
2
Ditanya: Panjang balok tersebut
(mengidentifikasi data)

Jawab:
Mencari dengan menggunakan rumus luas permukaan
balok
Luas=2[ ( p × l )+ ( p ×t ) + ( l× t )] 3
(mengidentifikasi strategi)

L . P balok=2[ ( p × l )( p ×t ) + ( l× t ) ]
198=2¿
198=2¿
198=2 ( 9 p+18 )
198=18 p+36
198−36=18 p+36−36 3
162=18 p
9= p (penyelesaian) 2
Jadi, panjang pada balok tersebut adalah 9 cm. (kesimpulan)
Diketahui:
Panjang balok ¿ 4 m
Lebar balok ¿ 2 m
Tinggi Balok ¿ 3 m
harga batang alumunium permeter ¿ Rp10.000
harga kaca permeter ¿ Rp50.000
Ditanya:
besar biaya yang dibutuhkan untuk membuat etalase tersebut 2
(mengidentifikasi data)

Jawab:
Besar biaya yang dibutuhkan ¿ biaya batang alumunium +¿
biaya kaca
¿ (jumlah rusuk balok × Rp 10.000) +¿ luas permukaan balok 3
× Rp 50.000 (mengidentifikasi strategi)

Perhitungan pertama
¿ [ ( 4 × 4 +2 ×4 +3 × 4 ) × Rp 10.000 ) ¿
¿ ( 36 × Rp 10.000 )
¿ Rp360.000
Perhitungan kedua
¿ luas permukaan balok × Rp 50.000
¿2¿
¿2¿
9
¿ 2(8+12+6) × Rp 50.000
¿ 52× Rp50.000=Rp2.600 .000 3
Besar biaya : Rp 360.000+ Rp 2.600 .000=Rp 2.960 .000
(penyelesaian)
2
Jadi, besar biaya yang dibutuhkan untuk membuat etalase
tersebut adalah Rp 2.960.000 (kesimpulan)
Diketahui :
Panjang rusuk kubus kecil ¿ 5 cm
Panjang rusuk kubus besar ¿ 50 cm
Ditanya :
Berapa banyak kotak kecil yang dapat dimasukkan ke
dalam kotak besar
2
(mengidentifikasi data)

Jawab:
banyak kotak kecil yang dapat dimasukkan ke dalam
kotak besar
volume kubus besar
¿
volume kubus kecil
Rumus volume ¿ s × s × s 3
(mengidentifikasi strategi)

volume kubus besar


Banyak kotak =
volume kubus kecil
s×s×s
¿
s×s×s
50× 50× 50 125.000 3
¿ = =1.000
5 × 5× 5 125
(penyelesaian)
2
Jadi, banyak kotak kecil yang dapat dimasukkan ke
dalam kotak besar adalah 1.000 buah. (kesimpulan)
Diketahui:
Panjang balok ¿ 7 cm
Lebar balok ¿ 4 cm
Tinggi balok ¿ 3 cm
Ditanya:
luas karton yang harus disiapkan bu Reza dengan
3
syarat luas kertas katron tersebut sama dengan dari
2
luas permukaan kue 2
(mengidentifikasi data)

Jawab:
Luas karton yang harus disiapkan:
3 3
Luas permukaan balok ×
2
(mengidentifikasi strategi)
3
¿ 2[ ( p × l )+ ( p × t ) + ( l ×t ) × ]
2

10
3
¿ 2[ ( 7 ×4 ) + ( 7 ×3 )+ ( 4 ×3 ) × ]
2
3 3
¿ 2(28+21+12)×
2
3
¿ 122× =183 2
2
(penyelesaian)

Jadi, luas karton yang harus disiapkan bu Reza adalah


183 cm (kesimpulan)
Diketahui:
Panjang balok ¿ 4 m
Lebar balok ¿ 3 m
Tinggi balok ¿ 2 m
harga pasir per 1 m3 ¿Rp. 100.000,00
Ditanya:
a. Volume pasir dalam bak
b. Total harga beli pasir 2
(mengidentifikasi data)

Jawab:
a. Mencari volume pasir dalam bak
Karena diisi dengan pasir setinggi 1 m maka, tingginya
menjadi 1 m dengan menggunakan rumus volume balok
p ×l ×t
(mengidentifikasi strategi)

Volume pasir dalam bak :


¿ p ×l× t
¿ 4 ×3 ×1=12

Jadi, volume pasir dalam bak adalah 12 m3 (kesimpulan)

b. Total harga pasir:


Volume pasir × harga pasir 3
¿ p ×l× t × Rp. 100.000,00
(mengidentifikasi strategi)

¿ 12× Rp. 100.000,00


¿ Rp. 1.200 .000,00
2
Jadi, total harga pasir dalam bak tersebut adalah Rp.
1.200 .000,00 (kesimpulan)

BAB III
PENUTUP

11
A. KESIMPULAN

Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan untuk menyelesaikan

permasalahan-permasalahan yang terjadi disekitar siswa, baik itu dirasakan secara

langsung maupun tidak langsung yang berguna untuk mengembangkan kemampuan

matematis lainnya, yang permasalahan-permasalahan itu sendiri tidak hanya berkaitan

dengan permasalahan eksak saja, melainkan berkaitan dengan kehidupan nyata siswa yang

secara tidak langsung berguna di dunia nyata siswa.

Indikator pemecahan masalah matematis:

a. Mengidentifikasi Masalah

b. Menyusun dan merumuskan masalah matematis

c. Menerapkan strategi yang telah disusun untuk menyelesaikan masalah

d. Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil penyelesaian masalah (kesimpulan

jawaban)

DAFTAR PUSTAKA

12
Effandi zakaria,norazah mohd nordin, sabri ahmad. 2007. Trend Pengajaran dan
Pembelajaran Matematik. Kuala Lumpur: Utusan Publication & Distributors SDN
BHD.

Eviliyanida. 2010. Pemecahan Masalah Matematika. Vol I Nomor 2.

Jeanne Ellis Ormrod. 2008. Psikologi Pendidikan membantu siswa tumbuh dan berkembang
edisi keenam jilid 1. Erlangga.

Heris Hendriana, Euis Eti Rohaeti, Utari Sumarmo. 2017. Hard Skills dan Soft Skills
Matematik Siswa. Bandung: PT Refika Aditama.

John W Santrock. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Karunia Eka.L & M.Ridwan Yudhanegara. 2017. Penelitian Pendidikan Matematika.


Bandung: PT Refika Aditama.

Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: BumiAksara.

Made Wena. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual
Operasional. Jakarta: Bumi Aksara,

Melly Andriani dan Mimi Hariyani. 2013. Pembelajaran Matematika SD/MI. Pekanbaru:
Benteng Media.

National Council of Teachers of Matematics (NCTM). 2000. Principles and Standars for
School Mathematics. Virginia:NCTM.

13

Anda mungkin juga menyukai