RESUME
EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
oleh:
Pentunjuk:
Berilah tanda centang (V) pada kolom skor sesuai pengamatan berdasarkan kriteria
penilaian yang telah ditentukan
No Aspek Kriteria Penilaian Nomor Siswa
B. Aesmen jurnal
Asesmen jurnal adalah kemampuan komunikasi matematik secara lian maupun
tertulis merupakan kompetensi penting dalam matematikan. Cara sederhana untuk
memulai melatih iswa terampil berkomunikasi adalah menyuruh siswa untuk menulis
apa yang mereka pahami dan apa yang mereka tidak pahami mengenai matematika,
bagaimana perasaan mereka mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan, apa yang
telah dipelajari hari ini di kelas, atau apa yang mereka sukai dari matematika.
Jurnal (Journal) merupakan suatu proses refleksi dimana siswa berpikir tentang proses
belajar dan hasilnya, kemudia menuliskan ide-ide, minat dan pengalamannya. Dengan
kata lain jurnal membantu siswa dalam mengorganisasikan cara berpikirnya dan
menuangkannya secara eksplisit dalam bentuk gambar, tulisan dan bentuk lainnya.
Jurnal digunakan untuk kelengkapan assessment, yaitu sebaai berikut:
a. Untuk memperoleh beberapa pemecahan masalah yang erasal dari buku pelajaran
yang dipelajari siswa atau pekerjaan rumah yang telah dibuat oleh sisiwa
b. Untuk memperoleh tanggapan siswa terhadap pertanyaan dari guru atau siswa
lainnya.
c. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah dan melaporkan bagaimana cara
memecahkan masalah tersebut.
d. Untuk menghubungkan ide-ide yang telah dikemukakakn daru suati
permasalahan, dan pemikiran tentang proyek yang berpotensi, tulisan-tulisan, dan
presentasi-presentasi.
Keuntungan menggunakan jurnal antara lain:
bagi guru:
1. Guru bisa mengerahui masalah yang ditemukan iswa mengenai buku yang
dipelajarinya atau pekerjaan rumah dan bisa segera memberikan solusi terhadapa
masalah yang ditemukan siswa
2. guru bia mengetahui kesuksesan-kesuksesan siswa dan mengetahui kesulitan yang
dihadapi siswa selama ini dan segera meninfakanjutinya.
3. dengan adanya jurnal guru dapat mengetahui tanggapan siswa terhadap
pertanyaan dari guru dan teman sekelas laiinya.
Bagi siswa:
1. Dengan adanya jurnal siswa bisa mengungkapkan masalah-maslaah yang mereka
temukan mengenai buku yang dipelajarinya atau pekerjaan rumah yang mereka
buat
2. Dengan adanya jurnal siswa bisa menulis harapan-harapannya mengenail
pembelajaran.
3. Jurnal sangat kondusif untuk melatih berfikir siswa mengapa sesuatu dilakukan
dan mengapa melakukan sesuatu.
4. Jurnal dapat digunakan siswa untuk menulis pertanyaan, kesuksesan, pemikiran
maupun rasa frustasi siswa dalam belajar.
Cara menilai jurnal
kualitas jurnal bisa dinilai dari dua sisi
1. Catatan dasar
2. Pengembangan inkator yang tinggi, sedang, dan rendah
3. Penilaian siswa dari jurnal pada mereka pada kriteria lainnya
4. Menambahkan penilaian untuk kritaria bersama lainnya untuk menentukan nila
total
Contoh penilaian
Kriteria Skor
1. Jumlah catatan 1-2 tidak ada catatan
2-3 catatan sedikit
4-5 semua yang dibutuhkan dalam
catatan ada
2. Panajang catatan 1-2 kurang dari satu halaman
3-4 satu halaman
4-5 beberapa halaman
3. Sesuatu yang dianggab sukar, 1-2 sulit, pemukaan umum
terlalu sukar dan perorangan 3-4 sebagian, pribadi
4-5 dalam, sangat pribadi
4. Perhatian 1-2 hanya merespon
3-4 merespon dan memberi contoh
4-5 merespon, memberi contoh dan
mengaplikasikan
5. kecakapan dalam menciptakan 1-2 mudah, sederhana
keaslian 3-4 penggunaan kata-kata untuk
menyatakan sesuatu (kriteria)
4-5 kreativitas yang tinggi
Kelemahan menggunakan jurnal
1. dari segi waktu, membutuhkan waktu yang lama bagi guru untuk memeriksa
jurnal-jurnal siswa
2. bagi siswa yang tidak bisa menyampaikan permasalahan dengan baik dalam
bentuk tulisan maka guru mungkin sulit dalam memahami apa yang ditulisnya.
3. Bagi siswa yang tidak jujur dalam mengungkap permasalahan yang dihadapinya
maka guru tidak akan dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa
tersebut dan tidak dapat menindaklanjutinya.
C. Asesemen Portofolio
Portofolio merupakan terjemahan dari kara portofolio yang berartikumpulan berkas
atau arsip yangdisimpan dalam bentuk jilid atau map. Dalam hal asesmen, portofolio
dapat diartikan sebagai kumpulan hasil karya seseorang baik dalam bentuk tertulis,
karya seni, maupun berbagai penampilan yang tersimpan dalam bentuk kaset vidio
dan audio.
penilaian portofolio merupakan sistem pengumpulan karya-karya siswa yang dianalisi
untuk menunjukkan kemajuan siswa sesuai dengan tujuan instruksional (Valencia,
1991). contoh-contoh portofolio meliputi: menulis sample, melukis, membaca,
logaritma, audio atau vidio-tape, dan komentar guru/siswa pada kemajuan yang telah
dicapai siswa. salah satu fitur dalam penilaian portofolio ini adalah keterlibatan siswa
dalam menyeleksi sample-sample karya mereka sendiri, untuk menunjukkan
perkembangan atau proses pembelajaran.
portofolio merupakan jenis penilaian autentik yang sangat populer. Penilaian
potofolio merupakan jenis penilaian yang relatif baru dalam pendidikan. secara
etimoogi, portofolio (portfolio) bisa diartikan sebagai kumpulan (dokumen, berkas ,
bundel) bukti fisik tentang aktifitas. jadi portofolio berarti kumpulan bukti fisik
aktivitas kinerja (individu, kelompok, atau lembaga) sebagai data autentik yang
diakukan oleh yang bersangkutan. Asesmen portofolio menilai proses dan produk
sehingga banyak digunakan karena tergolong ke dalam asesmen autentuk-onjektif-
akurat.
cara menilai portofolio biasanya menggunakan rubrik, yaitu penilaian dengan
menggunakan skala bertingkat terhadap dokomun portofolio tersebut. biasanya rubrik
menggunakan skala bertingkat dengan memberikan nilai (skor) 1 untuk kategori
sangat kurang (SK), nilai 2 untuk kategori kurang (K), nilai 3 untuk kategori
cukup(C), nilai 4 untuk kategori baik (B), dan nilai 5 untuk kategori dangat baik (SB).
Bisa pula dengan skala dengan skala bertingkat menurut wilayah, misalkan untuk
penilaian penghargaan yang di peroleh.
dalam pengertian portofolio sebagai benda fisik, portofolio dapat memuat kumpulan
hasil karya atau hasil belajar siswa, seperti hasil tes, tugas-tugas, catatan-catatan, ide-
ide siswa, karangan siswa, rangkuman materi yang disajikan dalam berbagai sajian
(tabel, diagram, dsb), karya seni, dan sebagainya. Heddens & Speer dalam Tanwey
(2006:83), mengemukakan bahwa portofolio memuat sampel kerja siswa berupa
proyek, laporan siswa, tulisan-tulisan siswa, hasil tes, dan sebagainya.
Untuk mengevaluasi siswa tidak cukup hanya dengan tes mengukur kemampuan
akademik aspek kognitif saja, akan tetapu penilaian harus dilakukan secara objektif
dan autens dilakukan secara objektif dan autentik meliputi berbagai aspek psikologis
siswa. Guru harus mengakses siswa dengan berbagai cara dan berbagai segi aktivitas
siswa
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada berbagai
informasi yang menunjukan perkembangan kemampuan siswa daalamasati periode
tertentu. Informasi perkembangan peserta didik tersebut dapat berupa karya siswa dari
proses pembelaajran yang dianggab terbaik oleh siswanya, hasil tes (bukan nilai),
piagam penghargaan atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi
dalam satu mata pelajaran.
Porotfolio adalah kumpulan hasil karya siswa, sebagai hasil pelaksanaan tugas
kinerja, yag ditentukan oleh guru atau siswa bersama guru, sebagai bagian dari usahan
mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi yang ditentukan kurikulum.
Portofolio sebagai alat penilaian difokuskan pada dokumen yang berisi pekerjaan
siswa yang dapat dijadikan alat bukti tentang apa yang dapat dilakukan siswa, bukan
apa yang tidak dapat dikerjakan siswa. Portofolio juga dapat digunakan untuk
mengindikasikan pertumbuhan pemahaman siswa akan matematika setelah kuru
waktu tertentu, seta menunjukkan sifat, keyakinan, dan kemamuan siswa dalam
mengerjakan matematika.
Penilaian portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya atau dikumen siswa yang
tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran,
digunakan oleh gutu dan peserta didik untuk menilai dan memantau perkembangan
pengetahuan, keterampulan dan sikap siswa dalam mata pelajaran tertentu. Kumpulan
keterangan atau karya siswa hendaknya melibatkan partisipasi siswa dalam memilih
bahan-bahan, kriteria seleksi dan kriteria penilaian. Pentingnya portofolio adalah:
1. Memungkinkan siswa untuk merefleksi materi yang telah dipelajari.
2. Memilih hasil karya sendiri
3. Mampu menunjukkan kemampuan
4. Memberi gambaran atas apa yang dilakukan siswa
5. Guru mengetahui hasil belajar siswa
6. Dapat dijadikan sebagai bukti otentik kemajuan belajar siswa
Ciri portofolio yang baik:
1. Meredleksikan kejadian siswa
2. Menunjukkan bukti perkembangan
3. Mengungkapkan proses
4. Membantuk siswa belajar
5. Memungkinkan dialog antara siswa dengan guru
Portofolio siswa yang merupakan kumpulan kerja siswa berisi berbagai jenis karya
siswa, misalnya:
1. Hasil proyek atau praktik yang disajikan secara tertulis atau penjelasan tertulis
2. Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa
3. Deskripsi pemecahan suatu masalah
4. Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antar konsep
5. Penyelesaian soal soal
6. Pekeraan rumah yang penuelesainnya berbeda dengan gutu atau teman sekelas
7. Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat perekam
Portofolio dapat dijadikan sebaai bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah
dilakukan siswa sehingga guru dan orang tua mempunyai kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan siswa. Fungsi penilaian portofolio dapat kita lihat dari
berbagai segi, yaitu:
a. Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan kemampuan siswa tanggung jawab dalam
belajar, perluasan dimensi belajar dan inovasi pembelajaran
b. Portofolio sebagai alat pembelajaran, karen portofolio mengharuskan siswa untuk
mengoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka
c. Portofolio sebagai alat penilaian autentik
d. Portofolio sebagai sumber informasi bagis siswa untuk melakukan self
assessment.
Bentuk-bentuk penilaian portofolio
a. Catatan anekdotal yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk
kejadian mengenai perilaku siswa, khususnya selama berlangsungnya proses
pembelajaran. Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan,
dan elmbar rekaman kejadiannya.
b. Ceklist atau daftar dek, yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan
perkembangan yang hendak dicapai siswa
c. Skala penilaian yang mencatat isyarat tujuan kemajuan perkembangan siswa
d. Respon-resppon siswa terhadap pertanyaan
e. Tes skrinning yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan siswa setelah
pengajaran dilakukan, misalnya: tes hasil belajar, PR, LKS, dan laporan kegiatan
lapangan.
Contoh salah satu bentuk dan sususnan portofolio yang diinginkan guru kepada
siswanya.
PORTOFOLIO
Tujuan utama dari portofolio adalah untuk melihat kemampuan terbaik
kalian dalam matematika tahun ini. Berhati-hatilah memilih topik untuk
portofolio.
Isi
.................. Lembar cover dengan nama, guru, kelas, tanggal
.................. Lembar kata pengantar
.................. Tabel isi
.................. Memasukkan beberapa catatan (5-7 halaman)
................. Memasukkan lembar refleksi
Kemampuan Berkomunikasi
................. Catatan yang terorganisasi menuju tujuan
................. Catatan yang terbaca oleh pembaca
................. Menggunakan tabel, grafik, gambar, chart, untuk berkomunikasi
................. Menggunakan bahasa matematika yang tepat
Kemampuan teknologi
.................. Menunjukkan penggunaan teknologi yang sesuai
.................. Menunjukkan keahlian dalam teknologi
Pemecahan masalah dan kemampuan penelaran
................. Menunjukkan masalah yang pendekatan secara logika
................. Menunjukkan pemecahan masalah yang beragam dalam
pemecahan masalah.
............... Menunjukkan aplikasi kehidupan dari matematika.
D. Asesmen Proyek
Asesmen proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap
tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu.
Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai
itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian
1. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data,
mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan
menulis laporan.
Dalam kaitan ini setiap kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan
rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan
laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau
narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus.
Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk
hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian
atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk, seperti makanan, pakaian, hasil
karya seni (gambar, lukisan, patung, dan lain-lain), barang-barang terbuat dari kayu,
kertas, kulit, keramik, karet, plastik, dan karya logam. Penilaian secara analitik merujuk
pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian
secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang
dihasilkan.
belajar yang positif bagi siswa. Untuk mengembangkan kemampuan matematika siswa,
proyek menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berkembang secara intelektual dan
sosial. Hasil yang tidak bersifat matematis berikut ini adalah hal yang akan didapatkan
yang dapat mencakup segala sesuatu yang dapat dipelajari siswa dari pengerjaan proyek,
tetapi daftar umum tentang hasil yang didapatkan siswa tentu dapat ditulis. Tujuan utama
mereka berdasarkan prosedur, jika mereka telah mengikuti langkah (1) menulis
gambaran proyek, (2) mengidentifikasi prosedur yang akan mereka ikuti, (3) membuat
laporan tertulis tentang kerja mereka, dan (4) menyatakan kesimpulan yang mereka
dapat, maka evaluasi terhadap proyek yang dikerjakan siswa tidak hanya mungkin
pengembangan matematika dari suatu proyek. Hal ini sangat berkaitan dengan
akan diikuti siswa akan bermanfaat dalam mengidentifikasi lebih jauh aspek apa saja
yang berkembang dari siswa. Laporan tertulis dan kesimpulan akan memudahkan guru
untuk melihat proses berpikir siswa saat mereka berusaha menyelesaikan proyek mereka.
Berfikir secara tidak langsung menggambarkan pemahaman, dan laporan tertulis dapat
siswa.
digunakan untuk menilai kemampuan menulis siswa. Jika proyek itu ditampilkan di
depan kelas, kemampuan komunikasi siswa juga dapat diukur. Pemberian solusi terhadap
masalah yang tidak umum memberi petunjuk mengenai kemampuan pemecahan masalah
dan penalaran. Pengumpulan, penyusunan, dan analisis data juga memberi gambaran
terhadap perkembangan yang dialami siswa dalam beberapa bagian diatas terkadang
dapat bersifat subjektif dan didasarkan pada kemampuan masing-masing siswa dalam
proses pembelajaran sehari-hari. Guru harus memberitahu siswa tentang nilai mereka dan
siswa harus tahu bagaimana mereka dapat meningkatkan apa yang telah mereka lakukan.
Proyek biasanya dievaluasi atas dasar holistik bukan analitik. Penilaian holistik
terhadap manfaat dari keseluruhan proyek dan guru dapat menilai proses berpikir dan
pemahaman siswa. Hal ini sangat bertolak belakang dengan penilaian analitik yang
manfokuskan terhadap beberapa hal. Penilaian analitik sangat baik untuk menilai tes
tugas proyek. Pertanyaan dasar untuk materi statistika SMP adalah sebagai
berikut:
2) Diantar keempat jenis bahan bakar tersebut, jenis bahan bakar apa yang
3) Diantara keempat jenis bahan bakar terwbut, jenis bahan bakar apa yang
bensin) sesuai engan pembagian tempat yang telah ditentukan oleh guru.
Purwosari
prubrik penilaian tugas proyek. Menguji hasil ini dilakukan pada saat siswa
Kategori Skor
1 2 3 4
dengan jelas
dan lengkap
E. Asesmen Investigasi
1. Pengertian Authentik Assesment
Menurut Detal Blodstein pada tahun 1999 Assesment adalah proses
pengumpulan informasi dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang
didapatkan. Kalau hasil belajar adalah sumber informasi yang memberikan gambaran
utuh tentang siswa. Authentik Assesment adalah strategi penilaian untuk mengukur
kemampuan siswa sesungguhnya yang mencakup aspek-aspek yang luas seperti
keseharian siswa.
2. Investigasi (Penyelidikan)
Arti penyelidikan dimasukkan ke lingkup kegiatan pemecahan masalah yang
sejak tahun 1985 sudah menjadi agenda aksi para guru metematika untuk
dilaksanakan berdasarkan rekomendasi NCTM (Nasional Council of tescher of
matematics), suatu organisasi para guru matematika di AS yang disegani diseluruh
dunia, sebagaimana yang dijelaskan ole Evans (1987).
Investigasi dapat melibatkan siswa secara individu atau kelompok kecil yang
terdiri dari 2 atau 3 orang siswa. Tugas-tugas tersebut seharusnnya membutuhkan
waktu 2 sampai 3 minggu. Investigasi yang bersifat lebih substansial dapat memakan
waktu 1 sampai 2 bulan, sedangkan waktu ideal untuk satu proyek/investigasi adalah
4 sampai 5 minggu.
Dalam investigasi ini siswa dituntut untuk lebih aktif dalam mengembangkan
sikap dan pengetahuannya tentang matematika sesuai dengan kemampuan masing-
masing sehingga akibatnya memberikan hasil belajar yang lebih bermakna pada
siswa. Dengan demikian investigasi merupakan suatu penilaian dari guru yang sangat
berguna dalam pembelajaran matematika umumnya dan perkembangan anak kedepan
khususnya.
Dengan investigasi, guru dapat mengetahui cara siswa belajar. Dan siswa pun
juga mendapatkan pengertian yang lebih bermakna tentang penggunaan matematika
tersebut di berbagai bidang dengan adanya penyelidikkan-penyelidikkannya.
3. Perlunya Investigasi
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, investigasi mendorong siswa untuk
belajar lebih aktif dan lebih bermakna, artinya siswa dituntut selalu berfikir tentang
suatu persoalan dan mereka mencari sendiri cara penyelesaiannya, dengan demikian
mereka akan lebih terlatih untuk selalu menggunakan keterampilan pengetahuannya,
sehingga pengetahuan dan pengalaman belajar mereka akan tertanam untuk jangka
waktu yang cukup lama. Sebagaimana pepatah Cina yang digunakan Kissane (1988)
menyatakan bahwa pentingnya kegiatan penyelidikan ini dipelajari para siswa ketika
duduk di bangku sekolah adalah a person given a fish is fed for a day. A person tsugh
to fish is fed for life.
Didalam pembelajaran matematika dengan adanya investigasi dapat
menunjukkan hubungan antara matematika dengan disiplin ilmu lainnya seperti sosial,
ekonomi, musik, geografi, kedokteran, dll. Sehingga siswa mengetahui tentang
kegunaan dan manfaat matematika dalam kehidupan dunia nyata bukan hanya
bergelut dengan angka-angka.
Keuntungan bagi siswa dengan adanya penilaian dengan investigasi antara
lain:
a. Keuntungan pribadi
1) Dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas
2) Memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif dan aktif
3) Rasa percaya diri dapat lebih meningkat
4) Dapat belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah
5) Mengembangkan antusiasme dan rasa tertarik pada matematika
b. Keuntungan sosial
1) Meningkatkan belajar bekerja sama
2) Belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun dengan guru
3) Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis
4) Belajar menghargai pendapat orang lain.
5) Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan.
c. Keuntungan akademis
1) Siswa terlatih untuk mempertanggungjawabkan jawaban yang diberikannya.
2) Bekerja secara sistematis
3) Mengembangkan dan melatih keterampilan matematika dalam berbagai bidang.
4) Merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaannya.
5) Mencek kebenaran jawaban yang mereka buat
6) Selalu berfikir tentang cara/strategi yang digunakan sehingga didapat suatu
kesimpulan yang berlaku umum.
4. Fase-fase yang Harus ditempuh dalam Investigasi
Fase-fase yang harus ditempuh dalam investigasi adalah :
a. Fase membaca, menerjemahkan dan memahami masalah.
Pada fase ini siswa harus memahami permasalahannya dengan jelas.
Apabila dipandang perlu membuat rencana apa yang harus dikerjakan, mengartikan
persoalan menurut bahasa mereka sendiri dengan jalan berdiskusi dalam
kelompoknya, yang kemudian mungkin perlu didiskusikan dengan kelompok lain.
Jadi pada fase ini siswa memperlihatkan kecakapannya bagaimana ia memulai
pemecahan suatu masalah, dengan
1) Menginterpretasikan soal berdasarkan pengertiannya.
2) Membuat suatu kesimpulan tentang apa yang harus dikerjakannya.
b. Fase pemecahan masalah.
Pada fase ini mungkin saja siswa menjadi bingung apa yang harus
dikerjakan pertama kali, maka peran guru sangat diperlukan, misalnya memberikan
saran untuk memulai dengan suatu cara, hal ini dimaksudkan untuk memberikan
tantangan atau menggali pengetahuan siswa, sehingga mereka terangsang untuk
mencoba mencari cara-cara yang mungkin untuk digunakan dalam pemecahan soal
tersebut, misalnya dengan membuat gambar, mengamati pola atau membuat
catatan-catatan penting. Pada fase yang sangat menentukan ini siswa diharuskan
membuat konjektur dari jawaban yang didapatnya, serta mencek kebenarannya,
yang secara terperinci siswa diharap melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Mendiskusikan dan memilih cara/strategi untuk menangani permasalahan
2) Memilih dengan tepat materi yang diperlukan
3) Menggunakan berbagai macam strategi yang mungkin.
4) Mencoba ide-ide yang mereka dapatkan pada fase 1
5) Memilih cara-cara yang sistematis
6) Mencatat hal-hal penting
7) Bekerja secara bebas atau bekerja bersama-sama (atau kedua-duanya)
8) Bertanya kepada guru untuk mendapatkan gambaran strategi untuk penyelesaian
9) Membuat konjektur atau kesimpulan sementara
10) Mencek konjektur yang didapat sehingga yakin akan kebenarannya.
c. Fase menjawab dan mengkomunikasikan jawaban
Setelah memecahkan masalah, siswa harus diberikan pengertian untuk
mencek kembali hasilnya, apakah jawaban yang diperoleh itu cukup komunikatif
/dapat di pahami oleh orang lain, baik tulisan, gambar ataupun penjelasannya. Pada
fase ini siswa dapat terdorong untuk melihat dan memperhatikan apakah hasil yang
dicapainya pada masalah ini dapat digunakan pada masalah lain. Jadi pada intinya
fase ini siswa diharapkan berhasil:
1) Mencek hasil yang diperolehnya
2) Mengevaluasi pekerjaannya
3) Mencatat dan menginterpretasikan hasil yang diperoleh dengan berbagai cara
4) Mentransfer keterampilannya untuk diterapkan pada persoalan yang lebih
kompleks.
5. Penyusunan Tugas Investigasi
Ada beberapa trik/cara dalam penyusunan tugas investigasi ini antara lain :
a. Melibatkan siswa memecahkan masalah kongkrit
b. Membantu melihat hubungan materi dengan kehidupan sehari-hari
c. Dikerjakan dalam kelompok kecil
d. Sederhana dan langsung
e. Kerja lebih bebas
f. Penilaian berdasarkan laporan
Hasil yang diinginkan dari tugas unjuk kerja dengan metoda investigasi ini adalah
a. Belajar mendefinisikan masalah dan meneliti
b. Belajar masalah dunia
c. Belajar matematika sebagai sains experiment
d. Belajar mengorganisasi, merancang, mencapai tujuan jangka panjang
e. Belajar menulis laporan penelitian
Contoh Penyelidikan (Investigasi)
Geometri dalam Investigasi
Definisi : Suatu ketinggian bagian dalam dari sebuah segitiga sama sisi adalah suatu
segmen menggambar/menarik dari bagian titik manapun di dalam sebuah
segitiga dan tegak lurus terhadap suatu sisi segitiga itu. Didalam segitiga
itu, garis XY adalah suatu garis tinggi bagian dalamnya.
X
Y
Bagian A : Bangunlah sebuah segitiga sama sisi dengan langkah-langkah sebagai
berikut, dengan menggunakan pensil
1. Buat garis AB
2. Buat suatu lingkaran dengan pusat A radius AB
3. Buat suatu lingkaran dengan pusat B dan radius AB
4. Perpotongannya diperoleh titik C.
5. Bangun segitiga sama sisi ABC.
6. Hapus lingkaran itu,sehingga diperoleh segi tiga ABC
Bagian B : Menyelidiki ketinggian bagian dalam.
1. Buatlah suatu garis sebagai tinggi segitiga.
2. Tegak lurus pada salah satu sisinya.
3. Buat titik di bagian dalam segitiga
4. Tarik garis lurus pada 2 titik lainnya.
5. Ukur panjangnya
6. Buatlah suatu dugaan.
7. Ujikan dugaan tersebut pada bagian lain dalam segitiga
8. Uji dugaan tersebut pada segi tiga lain yang tidak sama sisi
9. Tulis penemuan mu.
6. Penilaian Investigasi/Penyelidikkan
Bagian –bagian yang dinilai guru terhadap investigasi yang dilakukan siswa :
a. Pendiskripsian tentang investigasi yang dilakukan dengan menilai hasil
pendiskripsian, memungkinkan guiru untuk melihat pemahaman siswa tentang
investigasi yang mereka lakukan
b. Prosedur penyelidikkan
c. Ringkasan
d. Hasil penyelidikan
7. Rubrik Skoring untuk Penilaian Investigation
a. Level 3 (Superior)
1) Menunjukkan pemahaman yang tinggi tentang permasalahan dan konsep yang
dipelajari
2) Menggunakan strategi investigasi yang patut dicontoh
3) Kesimpulan yang disajikan benar dan didukung oleh studinya
4) Laporan tertulis patut dicontoh
5) Diagram/tabel/grafik akurat dan cocok
6) Melebihi persyaratan studi yang efektif
b. Level 2 (Memuaskan)
1) Menunjukkan pemahaman terhadap permasalahan dan konsep yang dipelajari.
2) Menggunakan strategi investigasi yang cocok
3) Kesimpulan yang disajikan benar dan sebagian besar didukung oleh studinya
4) Laporan tertulis efektif
5) Diagram/tabel/grafik akurat dan cocok
6) Memenuhi semua persyaratan dari suatu yang efektif
c. Level 1 (Agak Memuaskan)
1) Menunjukkan pemahaman dari sebagian besar permasalahan konsep yang
dipelajari
2) Sebagian strategi investigasi yang digunakan cocok
3) Kesimpulan yang disajikan sebagian besar benar tetapi tidak didukung oleh
studinya
4) Laporan tertulis sebagian besar efektif
5) Diagram/tabel/grafik/ sebagian besar akurat tetapi mungkin tidak cocok
6) Memenuhi sebagian besar persyaratan dari studi yang efektif.
d. Level 0 (Tidak Memuaskan)
1) Menunjukkan pemahaman yang rendah atau tidak sama sekali dari pernyataan-
pernyataan dan konsep-konsep yang dipelajari
2) Sering menggunakan strategi investigasi tidak cocok
3) Kesimpulan yang disajikan sebagian besar keliru
4) Laporan tertulis hampir semua tidak efektif
5) Diagram/tabel/grafik hampir semua tidak akurat dan tidak cocok
6) Tidak memenuhi semua persyaratan dari suatu studi yang efektif