MATEMATIKA DISKRIT
“GRAPH EULER DAN HAMILTON”
DISUSUN OLEH
AUCI PERNIA
NIM. 19205007
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Armiati, M.Pd
Penyelesaian :
Teorema 1
Misalkan G graph terhubung, Graph G euler jika dan hanya jika setiap titik G berderajat
genap.
Teorema 2
MIsalkan G Grapgh terhubung, graph G semi Euler jika dan hanya jika jika G memuat
tepat dua titik berderajat ganjil. Lebih jauh, jejak Euler di G berasal disebuah titik
berderajat ganjil dan berakhir di sebuah titik berderajat ganjil yang lainnya.
Cara 1.
Berdasarkan terorema 2.
Graph H adalah Graph Euler
Berdasarkan Teorema 1
R
Bukan Graph Euler dan bukan Semi Euler
A e 1 F e 4 G e 3 A e 2 B e 5 G e 9 C e 6 B e 11 E e 7 F e 8 H e 13 C e 16 D e 15 E e 12 H e 10 G
Karena tidak memuat sirkuit maupun jejak euler, ada satu sisi yaitu e 14 yang tidak
terlewati.
2.
Jawab :
Jika graph G memuat titik pemutus, maka graph G tetap dikatakan sebagai graph
Euler. Karena Graph G Euler jika dan hanya jika setiap titik G berderajat genap. Apabila
terdapat titik pemutus dalam graph tersebut, makan akan ada salah satu titik dalam graph
tersebut yang berderajat ganjil. Akibatnya graph tersebut dapat dikatakan sebagai graph
semi-euler.
4.
5. Berapakah minimum banyak jembatan yang harus ditambahkan pada permasalahan
jembatan Konigsberg agar setiap jembatan dapat dilewati tepat satu kali?
Agar setiap jembatan dapat dilewati tepat satu kali, minimum ada satu jembatan yang
harus ditambahkan. Dan akan membentuk semi euler yang memuat jejak euler/terbuka.
Dengan titik awal dan titik akhir berderajat ganjil (B dan D), dan titik lain nya berderajat
genap (A dan C).
B e 1 A e 2 B e 3 C e 4 B e 6 D e 5 A e 8 C e 7 D.
6. Jika G graph terhubung dan memiliki tepat 2k titik berderajat ganjil dengan k ≥ 1,
tunjukkan bahwa terdapat k jejak buka di G sedemikian hingga sisi G terletak di tepat
satu jejak jejak tersebut.
Jawab :
Misalkan diberikan k=1 maka akan dibuat sebuah G grap terhubung memiliki tepat 2(1)
titik berderajat ganjil.
Dari gambar terlihat bahwa G graph terhubung dengan banyaknya titik berderajat 3 adalah 2,
dan setiap sisi pada grap terhubung tepat dengan jejak tersbut. Hal ini sesuai dengan teorema
tentang grap semi euler, yaitu jika G graph terhubung, G dikatakan semi euler jika dan hanya
jika G memuat tepat dua titik berderajat ganjil. Karena G grap semi euler maka G akan
memuat jejak buka.
7. a) Gunakan algoritma fleury untuk mengkonstruksikan sebuah sirkit euler pada graph
euler di soal nomor 1
b) Gunakan algoritma Fleury yang dimodifikasi untuk mengkonstruksi sebuah jejak Euler
buka pada graph semi euler disoal nomor 1
Penyelesaian:
a)
V8 V2
e1
V1
e2
e11
e7 e6
V4 V3
e10
e5
e8
e3
V5
e4
e9
V7 V6
b) V1 e9 V2 e10 V3
e11
e2 e3 ee 8 V7 e13
4
e12
e7 e5
e1 V5 e6 V4
V6
Input : Graph G Semi Euler
STEP 1 : Pilih V5 di graph G
STEP 2 : Pilih sisi e1 = V5V6 , Jejak J1 = V5, e1, V6
Pilih sisi e2 = V6V1 , Jejak J2 = V5, e1, V6, e2, V1
Pilih sisi e3 = V1V5 , Jejak J3 = V5, e1, V6, e2, V1, e3, V5
Pilih sisi e4 = V5V2 , Jejak J4 = V5, e1, V6, e2, V1, e3, V5, e4, V2
Pilih sisi e5 = V2V4 , Jejak J5 = V5, e1, V6, e2, V1, e3, V5, e4, V2, e5, V4
Pilih sisi e6 = V4V5 , Jejak J6 = V5, e1, V6, e2, V1, e3, V5, e4, V2, e5, V4, e5, V5
Pilih sisi e7 = V5V7 , Jejak J7 = V5, e1, V6, e2, V1, e3, V5, e4, V2, e5, V4, e5,
V5, e7, V7
Pilih sisi e8 = V7V1 , Jejak J8 = V5, e1, V6, e2, V1, e3, V5, e4, V2, e5, V4, e5,
V5, e7, V7, e8, V1
Pilih sisi e9 = V1V2 , Jejak J9 = V5, e1, V6, e2, V1, e3, V5, e4, V2, e5, V4, e5,
V5, e7, V7, e8, V1, e9, V2
Pilih sisi e10 = V2V3 , Jejak J10 = V5, e1, V6, e2, V1, e3, V5, e4, V2, e5, V4, e5,
V5, e7, V7, e8, V1, e9, V2, e10, V3
Pilih sisi e11 = V3V7 , Jejak J11 = V5, e1, V6, e2, V1, e3, V5, e4, V2, e5, V4, e5,
V5, e7, V7, e8, V1, e9, V2, e10, V3, e11, V7
Pilih sisi e12 = V7V4 , Jejak J12 = V5, e1, V6, e2, V1, e3, V5, e4, V2, e5, V4, e5,
V5, e7, V7, e8, V1, e9, V2, e10, V3, e11, V7, e12, V4
Pilih sisi e13 = V4V3 , Jejak J13 = V5, e1, V6, e2, V1, e3, V5, e4, V2, e5, V4, e5,
V5, e7, V7, e8, V1, e9, V2, e10, V3, e11, V7, e12, V4, e13, V3
STEP 3 Karena step 2 tidak bisa dilanjutkan, maka STOP dan
J13 = V5, e1, V6, e2, V1, e3, V5, e4, V2, e5, V4, e5, V5, e7, V7, e8, V1, e9, V2, e10,
V3, e11, V7, e12, V4, e13, V3
8. Gambar berikut menunjukan daerah lantai sebuah rumah. Tanda berarti pintu.
Seorang anak ingin melewati pintu ‘O’(O adalah salah satu pintu luar) kemudian ia ingin
menulusuri semua pintu, sedemikian hingga setiap pintu ditelusuri tepat satu kali. Bisakah
hal itu dia lakukan? Jika bisa bagaimana strateginya? (ingat, buatlah model graph dari
permasalahan tersebut)
Jawab :
Ya, Anak itu bisa melewati setiap pintu tepat satu kali.
Strateginya pilih sebuah pintu, luar, pintu yang dipilih (bisa dilihat pada gambar). Ruangan
dalam rumah ini dijadikan sebagai titik atau simpul, dan pintu antarruangan sebagai sisinya.
Setiap pintu hanya boleh dilewati satu kali (tidak harus ke titik kembali ketitik
awal)melewati sisi tepat sekaliLintasan Euler
Maka pada graph ini akana da 7 simpul
Pak pos akan menelusuri semua jalan yang ada mulai dari kantor pos dan akhirnya
kembali ke kantor pos sedemikian hingga setiap jalan dilewati tepat satu kali. Jelaskan kenapa
hal tersebut tidak mungkin dia lakukan? Kalau pak pos tetap ingin menelusuri semua jalan yang
ada untuk mendistribusikan surat-surat, tentu ada jalan –jalan tertentu yang harus dia lewati lebih
dari satu kali. Tentukan jalan-jalan manakah yang harus dia lewati lebih dari satu kali agar total
jarak yang dia tempuh minimum. Tulislah strategi yang harus dia lakukan.
Jawab:
Diketahui V11 merepresentasikan kantor pos. Dalam hal ini tukang pos tidak mungkin
menelusuri setiap jalan tepat satu kali berawal dan berakhir dikantor pos, karena graph G bukan
graph Euler ((titik v7 dan titik v14 berderajat ganjil). Ini berarti harus ada jalan-jalan yang harus
ditelusuri lebih dari satu kali. Untuk menentukan jalan-jalan yang harus ditelusuri lebih dari satu
kali agar total jarak yang ditempuh minimum, kita harus mencari lintasan terpendek yang
menghubungkan titik v7 dengan titik v14. Dengan menggunakan algoritma Dijkstra, diperoleh
lintasan terpendek dari titik v7 ke titik v14 adalah P = (v14, v13, v10, v9, v5, v6). Seperti tampak pada
gambar berikut. Diperoleh panjang lintasannya 10.
Selanjutnya dibentuk graph G’ dari graph G dengan menduplikat sisi-sisi G sepanjang
lintasan P. graph G’ dapat dilihat pada gambar berikut.
Perhatikan setiap titik pada graph G’ berderajat genap, jadi G’ graph Euler. Dengan
menggunakan Algoritma Fleury, untuk mengkontruksikan sirkit Euler yang berawal dan berakhir
di v11.
STEP 3 : Karena STEP 2 tidak dapat dilanjutkan lagi, maka STOP dan J37 = (v11, e1,
v12, e2, v7, e3, v8, e4, v12, e5, v16, e6, v15, e7, v11, e8, v13, e9, v15, e10, v14, e11, v13,
e12, v10, e13, v13, e14, v14, e15, v9, e16, v10,e17, v9, e18, v4, e19, v8,e20, v2, e21, v4, e22,
v5, e23, v9, e24, v5, e25, v2, e26, v3, e27, v8, e28, v2, e29, v7, e30, v6, e31, v5, e32, v6, e33, v7,
e34, v11, e35, v16, e36, v10, e37, v11) adalah jejak-Euler di graph G’.
Diperoleh jejak tertutup J = J37 = (v11,v12, v7, v8, v12, v16, v15, v11, v13, v15, v14, v13, v10, v13, v14, v9,
v10, v9, v4, v8, , v2, v4, v5, v9, v5, v2, v3, v8, v2, v7, v6, v5, v6, v7, v11, v16, v10, v11) yang memuat semua sisi
dengan bobot minimum.
Panjang jalan J adalah w(G) + w(P) = 116 + 9 = 125. Jadi stategi yang dapat dipilih oleh
tukang pos agar semua jalan terlewati dengan total jarak yang ditempuh minimum adalah
dengan mengikuti jalan J
GRAPH HAMILTON
1.
(a)
Graph disamping merupakan graph semi-
g
hamilton dengan salah satu sikelnya :
e f b
h a-g-j-d-e-f-h-b-c
j i
d c
a b c
(b)
Graph disamping merupakan graph hamilton
dengan salah satu sikelnya a-d-b-e-c-f-a
d e f
(c) a b c
Graph disamping merupakan graph semi-hamilton
dengan salah satu sikelnya :
a-e-b-d-e
e d
10. Tabel berikut menunjukkan harga tiket penerbangan antara lima kota besar A, B, C, D, dan E
(dalam ratusan ribu rupiah).
A B C D E
A ---- 5 4 3 4
B 5 ---- 6 5 6
C 4 6 ---- 4 7
D 3 5 4 ---- 6
E 4 6 7 6 ----
Seorang “sales” yang berkantor di kota A ingin mengunjungi kota yang ada sedemikian
hingga setiap kota dikunjungi tepat satu kali, kemudian ia kembali ke kota A.
(a) Mungkinkah hal tersebut dilakukan? Jika ya, tulis semua rute perjalanan yang mungkin
V2
(b) Tulis rute penerbangan termurah. Berapakah biaya rute penerbangan termurah ini?
(c) Gunakan metode “penyisipan-titik” untuk mencari “pendekatan” rute penerbangan
termurah.
Bandingkan hasil yang didapatVdengan
1 jawaban soal (b). V3
(d) Gunakan metode “dua-sisi-optimal” untuk mencari “pendekatan” rute penerbangan
termurah.
Bandingkan hasil yang didapat dengan jawaban soal (b) dan (c).
V5 V4
Penyelesaian :
a. Mungkin
Adapun rute perjalanan yang mungkin adalah sebagai berikut:
1) A–B–C–E–D–A
2) A–C–B–E–D–A
3) A–B–D–E–C–A
4) A–D–B–E–C–A
5) A–C–D–E–B–A
6) A–D–C–E–B–A
7) A–B–E–D–C–A
8) A–B–E–C–D–A
9) A–C–E–D–B–A
10) A–C–E–B–D–A
11) A–D–E–B–C–A
12) A–D–E–C–B–A
13) A–E–B–C–D–A
14) A–E–B–D–C–A
15) A–E–C–B–D–A
16) A–E–C–D–B–A
17) A–E–D–C–B–A
18) A–E–D–B–C–A
19) A–B–C–D–E–A
20) A–B–D–C–E–A
21) A–C–B–D–E–A
22) A–C–D–B–E–A
23) A–D–B–C–E–A
24) A–D–C–B–E–A
Sehingga diperoleh biaya penerbangan termurah adalah 23 (dalam ratusan ribu rupiah)
c. Melalui metode penyisipan titik, rute perjalanan termurah adalah :
Pilih C1 = A ; karena D adalah titik terdekat ke C1, maka:
C2 = A – D – A ; kemudian C adalah titik terdekat ke C2, maka:
C3 = A – C – D – A ; kemudian B adalah titik terdekat ke C3, maka:
C4 = A – B – C – D – A ; kemudian E adalah titik terdekat ke C4, maka:
Terbentuk sikel; sehingga C5 = A – E – B – C – D – A dengan biaya sebesar = 4 + 6 + 6
+4+3
= 23 (dalam ratusan ribu rupiah).
d. Melalui metode “dua – sisi – optimal”
w(C) = 5 + 6 + 4 + 6 + 4 = 21
STEP 2 : i=1
STEP 3 : j=i+2=1+2=3
Karena
A W14 ≤ W maka diperoleh C baru dengan
C
C = C14 = (A, D, C, B, E, A)
= (1, 2, 3, 4, 5, 1)
E D
STEP 1 :
STEP 2 : i=1
STEP 3 : j=i+2=1+2=3
W13 = 4 + 4 + 5 + 6 + 4 = 23
W14 = 5 + 6 + 4 + 6 + 4 = 25
STEP 5 : j+1=4+1=5
W15 = 4 + 6 + 6 + 4 + 3 = 23
ke Step 3
STEP 3 : j=i+2=2+2=4
W24 = 3 + 5 + 6 + 7 + 4 = 25
STEP 5 : j=4+1=5≤n
STEP 4 : Konstruksi C25 = (1, 2, 5, 4, 3, 1) = (A, D, E, B, C, A)
dengan
W25 = 3 + 6 + 6 + 6 + 4 = 25
W35 = 3 + 4 + 7 + 6 + 5 = 25
Jadi, sikel Hamilton C = (1, 4, 3, 2, 5, 1) adalah yang mendekati optimal di graph dengan
bobot 23 (dalam ratusan ribu rupiah) dan C = (A,D,C,B,E,A).
3.
4.
a. misalkan G graph sederhana dengan n titik. Jika G mempunyai paling sedikit (n−1
2 )
+2
sedikit (3−1
2 )
+ 2 sisi = 3 sisi, maka akan dibuat sebuah grap G sederhana tersebut
V
W
Dari gambar dapat dilihat bahwa terdapat sikel hamilon u,v,w,u sehingga terbukti bahwa
grap tersebut grap Hamilton
Jawab :
Misalkan diberikan nilai n=3 artinya terdapat 3 titik. Kemudian G mempunyai paling
sedikit (3−1
2 )
+ 1 sisi = 2 sisi, maka akan dibuat sebuah grap G sederhana tersebut akan
membentuk pohon yang artinya tidak terdapat sikel didalam grap tersebut sehingga grap
tersebut bukan grap Hamilton.
5. Carilah “tour sebuah bidak kuda” pada papan catur. Dengan kata lain carilah strategi
perjalanan sebuah bidak kuda pada papan catur, agar semua kotak dilewati tepat satu kali.
Jawab :
Dalam permainan catur, bidak kuda selalu bergerak dua kotak horizontal/vertikal dan satu
kotak yang tegak lurus dengannya. Strategi perjalanan kuda sebuah bidak kuda pada papan
catur, agar semua kotak dilewati tepat satu kali, dapat dipresentasikan papan catur sebagai
sebuah graph di mana titik mewakili kotak dan pasangan titik dihubungkan jika ia yang
berkoresponden dengan pergerakan kuda.
Bisa disimpulkan bahwa perjalanan ini sama dengan mencari masalah cycle hamilton pada
graph yang sesuai dengan papan catur.
Untuk papan catur berukuran 4x4, graph yang dapat dibuat yaitu:
Graph G diatas adalah graph Hamilton, karena graph tersebut memuat sikel V 1, V3, V2, V4,
V5, V1. Karena suatu Graph dikatakan Graph Hamilton apabila memiliki sikel Hamilton.
Terlihat jelas bahwa graph G tersebut melalui tepat satu kali.
Misalkan ambil sebarang titik yang tidak berhubungan langsung yaitu V3 dan V2 dengan n=6
Dapat ditunjukkan bahwa d(V3)+ d(V2) ≥ n – 1
3+2≥6–1
5=5
Sehingga dapat disimpulkan jika graph G sederhana dengan n titik sedemikian hingga
d ( u ) +d ( v ) ≥n−1 untuk setiap dua titik u dan v yang tidak terhubungan langsung , maka graph
G memuat lintasan Hamilton
7. Jika graph G sederhana dan Hamilton, tunjukkan bahwa untuk setiap S himpunan bagian
sejati V ( G ) , banyaknya komponen G−S tidak pernah melebihi |S|.
Jawab:
V6 V3 V3
V5 45 V5 V4
G S
Banyak Kompenen pada Graph G Banyak Kompenen pada Graph S
V ( G )=6 V ( S )=5
E ( G )=12 E ( S )=7
8.
9. Jika sikel-sikel seperti
( v 1 , v 2 , v 3 , v 1 ) ; ( v 1 , v 3 , v 2 , v 1 ) ; ( v 2 , v 3 , v 1 , v 2 ) ; ( v 2 , v 1 , v 3 , v2 ) ; ( v 3 , v1 , v 2 , v 3 ) ; ( v 3 , v 2 , v 1 , v 3)
dianggap sama
( n−1 ) !
a. Tunjukkan bahwa terdapat sebanyak sikel hamilton yang berbeda pada graph
2
komplit K n .
( n−1 ) !
Di dalam graph komplit G dengan n buat titik (n ≥ 3), terdapat buah sikel hamilton.
2
( n−1 ) ! ( 3−1 ) ! 2 !
= = =1
2 2 2
Graph komplit n=3 memiliki 1 sikel hamilton yang berbeda.
Misal, graph bipartisi komplit K n , n. K n , n memiliki sikel hamilton dengan panjang genap.
Untuk contoh K 2,2 memiliki 1 sikel hamilton, karena setiap titik memiliki derajat yang sama
yaitu 2, jadi setiap titik memiliki 2 sikel hamilton, karena ada 4 titik maka memiliki 8 sikel
hamilton. Dan diketahui di soal
( v 1 , v 2 , v 3 , v 1 ) ; ( v 1 , v 3 , v 2 , v 1 ) ; ( v 2 , v 3 , v 1 , v 2 ) ; ( v 2 , v 1 , v 3 , v2 ) ; ( v 3 , v1 , v 2 , v 3 ) ;
10. Tabel berikut menunjukkan harga tiket penerbangan antara lima kota besar A,B, C, D, dan E
(dalam ratusan tribu rupiah).
A B C D E
A -- 5 4 3 4
B 5 -- 6 5 6
C 4 6 -- 4 7
D 3 5 4 -- 6
E 4 6 7 6 --
Seorang sales yang berkantor di kota A ingin mengunjungi kota yang ada sedemikian hingga
setiap kota dikunjungi tepat satu kali, kemudian ia kembali ke kota A.
a. Mungkinkah hal tersebut dilakukan? Jika ya, tulis semua rute perjalanan yang
mungkin!
b. Tulis rute penerbangan termurah. Berapakah biaya rute penerbangan termurah itu?
c. Gunakan metode “penyisipan titik” untuk mencari ‘pendekatan’ rute penerbangan
termurah. Bandingkan hasil yang didapatkan dengan jawaban soal (b).
d. Gunakan metode “dua-sisi-optimal” untuk mencari pendekatan rute penerbangan
termurah. Bandingkan hasil yang didapt dengan jawaban soal (b) dan (c).
Jawab:
B
E
D
C
a. Mungkin
Adapun rute perjalanan yang mungkin adalah sebagai berikut:
1) A–B–C–E–D–A
2) A–C–B–E–D–A
3) A–B–D–E–C–A
4) A–D–B–E–C–A
5) A–C–D–E–B–A
6) A–D–C–E–B–A
7) A–B–E–D–C–A
8) A–B–E–C–D–A
9) A–C–E–D–B–A
10) A–C–E–B–D–A
11) A–D–E–B–C–A
12) A–D–E–C–B–A
13) A–E–B–C–D–A
14) A–E–B–D–C–A
15) A–E–C–B–D–A
16) A–E–C–D–B–A
17) A–E–D–C–B–A
18) A–E–D–B–C–A
19) A–B–C–D–E–A
20) A–B–D–C–E–A
21) A–C–B–D–E–A
22) A–C–D–B–E–A
23) A–D–B–C–E–A
24) A–D–C–B–E–A
STEP 1 : B
A
C
E D
STEP 2 : i=1
STEP 3 : j=i+2=1+2=3
STEP 4 : Konstruksi C13 = (1, 3, 2, 4, 5, 1) = (A, C, D, B, E, A) dengan
W13 = 4 + 4 + 5 + 6 + 4 = 23
Karena W13 = W maka C tutup.
STEP 5 : j = j + 1 = 3 + 1 = 4 ; karena 4 5 maka:
STEP 4 : Konstruksi C14 = (1, 4, 3, 2, 5, 1) = (A, B, C, D, E, A) dengan
W14 = 5 + 6 + 4 + 6 + 4 = 25
Karena W14 W maka C tutup.
STEP 5 : j+1=4+1=5
STEP 4 : Konstruksi C15 = (1, 5, 4, 3, 2, 1) = (A, E, B, C, D, A) dengan
W15 = 4 + 6 + 6 + 4 + 3 = 23
Karena W15 W maka C tutup.
STEP 5 : j + 1 = 5 + 1 = 6 > n ; tulis j = 1 + 1 = 2, karena i = 2 n – 2
ke Step 3
STEP 3 : j=i+2=2+2=4
STEP 4 : Konstruksi C24 = (1, 2, 4, 3, 5, 1) = (A, D, B, C, E, A) dengan
W24 = 3 + 5 + 6 + 7 + 4 = 25
Karena W24 W maka C tetap.
STEP 5 : j=4+1=5n
STEP 4 : Konstruksi C25 = (1, 2, 5, 4, 3, 1) = (A, D, E, B, C, A) dengan
W25 = 3 + 6 + 6 + 6 + 4 = 25
Karena W25 W maka C tetap.
STEP 5 : j = 5 + 1 = 6 dan 6 > n ; tulis i = i + 2 = 3 + 2 = 5
STEP 4 : Konstruksi C35 = (1, 2, 3, 5, 4, 1) = (A, D, C, E, B, A) dengan
W35 = 3 + 4 + 7 + 6 + 5 = 25
Karena W35 W maka C tetap.
STEP 5 : j = 5 + 1 = 6 dan 6 > n ; tulis 3 + 1 = 4 ; karena i = 4 > n – 2 maka
STOP.
Jadi, sikel Hamilton C = (1, 4, 3, 2, 5, 1) adalah yang mendekati optimal di graph dengan
bobot 23 (dalam ratusan ribu rupiah) dan C = (A, D, C, B, E, A).