Anda di halaman 1dari 17

GRAF

Anindita Septiarini
GRAF
 Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan
hubungan antara objek-objek tersebut.
 Representasi visual dari graf adalah dengan menyatakan objek
sebagai noktah/bulatan/titik, sedangkan hubungan antara objek
dinyatakan dengan garis.
 Secara matematis graf didefinisikan sebagai berikut :
Suatu graf G(V,E) adalah suatu pasangan himpunan V(v1,v2, …, vn)
dan himpunan E(e1, e2, …, en) dimana :
 V : himpunan vertek dan digambarkan sebagai titik.
 E : himpunan sisi (edge) yang elemennya e i = (vj,vk) disebut sisi dan
digambarkan sebagai garis.
Dan dikatakan sisi ei bertumpu (incident) pada vj dan vk.
2
Contoh
1
G1 G1 adalah graf dengan
2 3
V = { 1, 2, 3, 4 }
E = { (1, 2), (1, 3), (2,3), (2, 4), (3, 4) }
4

1
G2 adalah graf dengan
e1 e4
e3 V = { 1, 2, 3, 4 }
e2
2 3 E = { (1, 2), (2, 3), (1, 3), (1, 3), (2, 4),
e6
e5
e7
(3, 4), (3, 4) }
4
= { e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7}
3 G2
Contoh

1 Pada G2, sisi e3 = (1, 3) dan sisi e4 = (1, 3)


e
1 e
e
4 dinamakan sisi-ganda (multiple edges atau
3
2
e
2 3 paralel edges) karena kedua sisi ini
e
e 6 menghubungkan dua buah simpul yang
5 e
7 sama, yaitu simpul 1 dan simpul 3.
4

G2

4
Jenis-Jenis Graf
1

1. Graf sederhana (simple graph)


2 3
Graf yang tidak mengandung gelang atau
sisi-ganda
4

G1

1
e e
1 e 4
2. Graf tak-sederhana (unsimple-graph) e
2
3
2 3
Graf yang mengandung sisi ganda e
e
6
5 e
atau gelang dinamakan graf tak- 7
4
5 sederhana (unsimple graph)
G2
Jenis-Jenis Graf

3. Graf tak-berarah (undirected graph)


Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi
arah disebut graf tak-berarah.
1 1
1
e e
e e 1 4
1 4 e
e 3
3 e
2 3 e 2
2 2 3 2 e
8
e e 3
e 6 e 6
5 e 5
7 e
4 7
4
4
G1
G2 G3

6
Jenis-Jenis Graf

4. Graf berarah (directed graph atau digraph)


Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah dan
tidak memiliki sisi ganda.
1
1

2 3 2 3

4 4

Graf berarah Graf-ganda berarah


7
GRAF
Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf
dibedakan atas 2 jenis :
 Graf Tidak Berarah (undirect graph)
Suatu graf yang mana setiap sisinya tidak mempunyai arah, dengan kata
lain sisi (vj,vk) = sisi (vk,vj).
Contoh :
A e5 •G = (V,E)
e4 •V = {A,B,C,D,E}
e6
•E = (e1, e2, e3, e4, e5, e6,e7, e8, e9, e10) = {(B,C), (C,C),
B (B,B), (A,B), (A,A), (A,D), (D,E), (D,D), (B,E), (E,E)}
e3 e8
D •e1 = (B,C) = (C,B)
e9 •e4 = (A,B) = (B,A)
e1 e7 •e6 = (A,D) = (D,A)
C
E e10 •e7 = (D,E) = (E,D)
e2 •e9 = (B,E) = (B,E)
8
GRAF
 Graf Berarah (direct graph)
Suatu graf yang mana semua sisi pada graf tersebut mempunyai arah
tertentu dengan kata lain sisi (vj,vk) ≠ sisi (vk,vj).
Contoh :
•G = (V,E)
A •V = {A,B,C,D,E}
e1 e4 •E = (e1, e2, e3, e4, e5, e6,e7, e8, e9, e10 , e11, e12)
e2 e3 e1 = (A,B) ≠ (B,A)
C De E e2 = (A,C) ≠ (C,A)
B e5 e6 e9 e10
8
e7 e3 = (A,D) e10 = (E,J)
G e11 e4 = (A,E) e11 = (G,H)
F e12 H I J e5 = (C,F) e12 = (H,G)
e6 = (D,G)
Sisi (A,B)  A dapat memerintah B
e7 = (D,H) Titik awal dari suatu sisi = initial vertek
e8 = (E,H) Titik ujung dari suatu sisi = terminal vertek
e9 = (E,I)
9
GRAF
Beberapa istilah pada Graf :
 Loop
Suatu sisi yang incident ke / dari vertek yang sama.
Contoh : e = (C,C)
 Adjacent
Dua buah vertek didalam graf G dikatakan adjacent (bersisian) bila keduanya
terhubung langsung oleh sebuah sisi.
Contoh : e = (v1,v2)  v1 = adjacent ke v2 v2 = adjacent dari v1
 In degree (derajat masuk) dari suatu vertek
Banyaknya sisi yang menuju vertek tersebut.
 Out degree (derajat keluar) dari suatu vertek
Banyaknya sisi yang incident dari vertek tersebut.
 Derajat Total = derajat
Jumlah derajat masuk dan derajat keluar dari suatu vertek.
Jumlah sisi yang incident pada vertek tersebut.
10
GRAF
TEOREMA 1 :
 Jumlah derajat semua vertek dalam suatu graf sama dengan dua kali
banyaknya sisi  ∑ d(vi) = 2n(E)
TEOREMA 2 :
 Banyaknya vertek dengan derajat ganjil dalam suatu graf adalah genap.

 Sebuah vertek dikatakan terasing / terisolasi, jika tidak ada rusuk / sisi
yang incident pada vertek tersebut atau vertek yang mempunyai derajat 0.
 Matrik Adjacent dari suatu graf G = (V,E) dengan V = {v1,v2, …, vn} adalah
matrik yang berordo n dan mempunyai bentuk sebagai berikut :
v1 v 2  vn
v1 a11 a12  a1n 
a Dimana aij = 1 bila ada sisi e = (vi,vj)
v2  21 a22  a2n 
A=       
= 0 bila tidak ada sisi yang menghubungkan vertek
  vi dengan vj.
vn an1 an 2  ann 
11
Contoh
Contoh :
 Tidak Berarah  Berarah
V2
V1
V3
V1 V5

v
V3
V4
V2 V4
V1 V2 V3 V4 V5
V1 V2 V3 V4 V1 0 1 1 1 0
V1 0 1 1 1 V2 0 0 0 0 0
V2 1 0 1 0 V3 0 1 0 0 0
V3 1 1 0 1 V4 0 0 1 0 0
12 V4 1 0 1 0 V5 0 0 1 0 0
GRAF
 Jadi matrik adjacent pada graf tidak berarah
adalah suatu matrik simetri.
 Jadi untuk graf berarah :
 din (vi) = jumlah unsur pada kolom ke-i
 dout (vi) = jumlah unsur pada baris ke-i

13
GRAF
Subgraf
 Graf G1 = (V1, E1) dinamakan graf bagian (Subgraf) dari graf G = (V,E) bila
himpunan vertek dan edge dari G1 adalah himpunan bagian dari
himpunan vertek dan edge dari G.
 V1 E, E1 E dan G1 sendiri merupakan suatu graf sedemikian hingga
sisi-sisi dalam E1 berinsidensi dengan vertek dalam V1.
 Contoh :
V2 V2
e2
 G = (V,E)
e1 e2 e1
 V = (V1, V2, V3, V4, V5)
V3 G V1 V3 G1 V1  e = (e1, e2, e3, e4, e5 , e6)
e5 e6 e3 e5
 G1 = (V1,E1)
V5 e4 V4 V5
 V1 = (V1, V2, V3, V5)
 e1 = (e1, e2, e5)
Jadi G1 adalah subgraf dari graf G
14
GRAF
Spanning Subgraf
 G1 = (V1, E1) disebut spanning subgraf dari graf G = (V, E) jika
dipenuhi V1 = V.
 Contoh :
 G = (V,E)
V1 V1
 V = (V1, V2, V3, V4, V5 , V6, V7,
e1 e6 e5 e6 V8, V9, V10)
V6 V6  e = (e1, e2, e3, e4, e5 , e6 , e7, e8,
V2 e7 e11 e12 e10 V5 V2 e7 e11 e12 e10 V5
V7 V10 V7 V10 e9, e10 , e11 , e12, e13, e14, e15)
e13 e14 e13 e14
e2 e4  G1 = (V1,E1)
V8 e15 V9 V8 e15 V9
e8 e9
e8 e9  V1 = (V1, V2, V3, V4, V5 , V6, V7,
V3 V4 V3 V4 V8, V9, V10)
e3
 e1 = (e6 , e7, e8, e9, e10 , e11 , e12,
Jadi V1 = V  G1 = Spanning subgraf e13, e14, e15)

15
GRAF
Graf Planar
 Adalah graf yang dapat digambarkan pada bidang
datar, tanpa ada sisi yang saling berpotongan.
 Contoh :

16
GRAF
Graf Berbobot
 Suatu graf dimana sisi-sisinya diberi bobot. Dinyatakan oleh G =
(V,E) dimana :
 V = (V1, V2, V3, …, Vn)
 E1 = (e1 , e2, e3, …, eq) dengan
 e1 = (vi1 , vi2, vi3, wi), untuk setiap i = 1, 2, …, q

A 240 B
 G = (V,E)
200 200
80
120 80  V = (A, B, C, D, E , F, G, H)
C 650  E = ((A,B,240), (A,C,200), (A,D,80),
650 D E 650 F
120 120 80
(A,E,120), (B,E,80) , (B,F,200) ,
120 (C,D,650), (C,G,120), (D,E,650),
G 200 H (D,G,120) , (E,F,650) , (E,G,80),
(F,H,120), (G,H,200))
17

Anda mungkin juga menyukai