1
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
Pengalaman Belajar
Mahasiswa berdialog untuk dapat memahami konsep dan prosedur perihal
Terminologi Dasar Graf dan contoh terapannya di dalam kehidupan sehari-hari;
Mahasiswa dapat menjelaskan detail Terminologi Dasar Graf atas sebuah graf
yang sudah dibuat berdasarkan pengalaman yang dilalui (dilewati) dalam suatu
perjalanan masing-masing Mahasiswa dari rumah tempat tinggal ke kampus;
Mahasiswa dapat menyebutkan secara lisan dan menuliskan dalam bentuk
tulisan tangan dari penerapan Terminologi Dasar Graf berbasis Teknologi,
Informasi, Komunikasi (TIK) sesuai dengan bahasa masing-masing mahasiswa.
Materi Perkuliahan
G
11 1
G2
e
2
2 e
e 3
3 1
3 e
5
5 2 e
4 4
2
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
3 e
5
5 2 e
4 4
Pada G1, sisi (1,2) bersisian dengan simpul 1 dan simpul 2; sisi (1,3)
bersisian dengan simpul 1 dan simpul 3; sisi (2,3) bersisian dengan
simpul 2 dan simpul 3; dan seterusnya. Pemahamannya adalah pada graf
yang tidak diberi nama sisi, cara menyebutkan sisi bisa berupa
penyebutan langsung pasangan simpulnya, seperti sisi (1,2), sisi (1,3),
sisi (2,3), sisi (2,4), dan sisi (3,4).
Pada G2, sisi e1 bersisian dengan simpul 1 dan simpul 2; sisi e 2
bersisian dengan simpul 2 dan simpul 1; sisi e 3 bersisian dengan simpul 1
dan simpul 3; sisi e4 bersisian dengan simpul 2 dan simpul 3; dan sisi e 5
bersisian hanya dengan simpul 3 (simpul 3 hanya bersisian dengan
dirinya sendiri pada e5.
3
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
2 3 3
5 4
5 6
4
Pada G1, simpul 5 adalah simpul terpencil; dan pada G2, simpul 3
adalah simpul terpencil.
4. Graf Kosong (Null Graph atau Empty Graph)
Pada suatu graf, graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan
kosong disebut sebagai graf kosong dan ditulis sebagai Nn, yang dalam
hal ini n adalah jumlah simpul. Perhatikan, graf di bawah ini merupakan
graf kosong.
1
G1
4 2
5
3
Graf G1 merupakan graf kosong, yang dalam kehidupan sehari-hari
misalkan konteksnya adalah Kepulauan Seribu maka pulau-pulau yang
ada di Kepulauan Seribu seperti Pulau Pramuka, Pulau Tidung, Pulau
Bidadari, dll. dapat direpresentasikan dengan sebuah graf kosong.
4
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
5. Derajat (Degree)
Pada suatu graf yang tidak berarah, derajat suatu simpul adalah
jumlah sisi yang yang bersisian dengan simpul tersebut. Perhatikan graf
di bawah ini:
1 1 1
e2
2 e3 5
3 e1
3 e5 3
2 e4 2 4
4
G1 G2 G3
Pada G1, derajat pada simpul 1 adalah 2; derajat pada simpul 2 adalah
3; derajat pada simpul 3 adalah 3; derajat pada simpul 4 adalah 2. Atau
dengan kata lain dapat dinyatakan d(1)=d(4)=2 dan d(2)=d(3)=3 yang
dalam penulisannya bisa dengan cara: G1 dengan empat buah simpul
(1,2,3,4) berderajat masing-masing 2,3,3,2.
Pada G2, derajat pada simpul 1 adalah 3; derajat pada simpul 2 adalah
3; dan derajat pada simpul 3 adalah 4 (pada sisi gelang/loop dihitung
berderajat 2). Atau dengan kata lain dapat dinyatakan d(1)=d(2)=3 dan
d(3)=4 yang dalam penulisannya bisa dengan cara: G2 dengan tiga buah
simpul (1,2,3) berderajat masing-masing 3,3,4.
Pada G3, derajat pada simpul 1 adalah 2; derajat pada simpul 2 adalah
2; derajat pada simpul 3 adalah 3; derajat pada simpul 4 adalah 1; dan
derajat pada simpul 5 adalah 0. Atau dengan kata lain dapat dinyatakan
d(1)=d(2)=2; d(3)=3; d(4)=1; dan d(5)=0 yang dalam penulisannya bisa
dengan cara: G3 dengan lima buah simpul (1,2,3,4,5) berderajat masing-
masing 2,2,3,1,0.
5
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
Pada suatu graf yang berarah, derajat suatu simpul adalah jumlah
derajat masuk dan derajat keluar. Atau dengan kata lain, derajat simpul
𝑣 dinyatakan dengan din(𝑣) dan dout(𝑣), yang dalam hal ini din = derajat
masuk (in degree) dan dout = derajat keluar (out degree). Dengan
demikian pernyataannya bisa ditulis: d(𝑣)=din(𝑣)+dout(𝑣). Perhatikan
graf di bawah ini:
6
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
1 1
2 3 2 3
4 4
G4 G5
Pada graf G4: Pada graf G5:
din(1) = 2; dout(1) = 1 din(1) = 3; dout(1) = 1
din(2) = 2; dout(2) = 3 din(2) = 1; dout(2) = 2
din(3) = 2; dout(3) = 1 din(3) = 3; dout(3) = 4
din(4) = 1; dout(3) = 2 din(4) = 2; dout(3) = 2
∑ 𝑑 (𝑣 ) = 2|𝐸|
𝑣∈𝑉
7
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
∑ 𝒅(𝒗) = 𝟐|𝑬|
𝒗∈𝑽
1 1 1
e2
2 e3 5
3 e1
3 e5 3
2 e4 2 4
4
G1 G2 G3
8
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
6. Lintasan (Path)
Lintasan yang panjangnya 𝑛 dari simpul awal 𝑣0 ke simpul tujuan 𝑣𝑛
di dalam graf 𝐺 ialah barisan berselang-seling simpul-simpul dan sisi-sisi
yang berbentuk 𝑣0 , 𝑒1 , 𝑣1 , 𝑒2 , 𝑣2, 𝑒3 , 𝑣3 ,…, 𝑣𝑛−1 , 𝑒𝑛 , 𝑣𝑛 sedemikian
sehingga 𝑒1 = (𝑣0 , 𝑣1 ), 𝑒2 = (𝑣1 , 𝑣2), 𝑒3 = (𝑣2 , 𝑣3), …, 𝑒𝑛 = (𝑣𝑛−1 , 𝑣𝑛 )
adalah sisi-sisi dari graf G. Istilah lain untuk lintasan adalah jalur.
Lintasan/jalur pada suatu graf sederhana dapat dituliskan dengan
barisan simpul-simpulnya saja, karena antara dua buah simpul berurutan
di dalam lintasan tersebut hanya ada satu sisi. Sedangkan lintasan/jalur
pada suatu graf yang mengandung sisi ganda harus dituliskan dengan
barisan berselang-seling antara simpul dan sisi guna menghindari
kerancuan sisi mana dari sisi ganda yang dilalui.
Perhatikan bahwa simpul dan sisi yang dilalui di dalam lintasan boleh
berulang. Sementara itu ada beberapa istilah lain terkait dengan
lintasan/jalur, diantaranya adalah: lintasan sederhana (simple path)
yaitu lintasan/jalur yang jika semua simpulnya berbeda (setiap sisi yang
dilalui hanya satu kali); lintasan tertutup (closed path) yaitu
lintasan/jalur yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama;
lintasan terbuka (open path) yaitu lintasan/jalur yang tidak berawal dan
berakhir pada simpul yang sama; dan panjang lintasan yaitu jumlah sisi
dalam lintasan tersebut. Sebagai contoh, perhatikanlah graf di bawah ini:
G1 1
G2
1
e2
2 e3
3 e1
3 e5
2 e4
4
9
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
10
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
8. Terhubung (Connected)
Konsep Terhubung pada Graf Tidak Berarah
Graf tidak berarah 𝐺 disebut graf terhubung (connected graph) jika
untuk setiap pasang simpul 𝑢 dan 𝑣 di dalam himpunan 𝑉 terdapat
lintasan dari 𝑢 ke 𝑣 (yang juga harus berarti ada lintasan dari 𝑣 ke 𝑢).
Jika tidak, maka 𝐺 disebut graf tidak terhubung (disconnected graph).
1 1 1
e2
2 e3 5
3 e1
3 e5 3
2 e4 2 4
4
G1 G2 G3
Graf G1 adalah graf terhubung; Graf G2 2
5
adalah graf terhubung; Graf G3 adalah graf
tidak terhubung; dan Graf G4 adalah graf
1 4
tidak terhubung.
6
Khusus untuk Graf G4, disebut graf tidak
terhubung karena konteksnya pada graf 3 8 7
11
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
1 1
5 2 5 2
4 3 4 3
G1 G2
Graf G1 adalah graf berarah, yang jika arahnya dihilangkan maka graf
G1 adalah graf terhubung, dengan demikian graf G1 merupakan graf
berarah yang terhubung. Oleh karena semua pasang simpul di graf G1
dapat dibuat lintasan dua arah, maka graf G1 disebut graf terhubung kuat.
Misal, dari simpul 1 ke simpul 2 atau dari simpul 2 ke simpul 1 dapat
dibuat lintasan; dari simpul 2 ke simpul 5 atau dari simpul 5 ke simpul 2
dapat dibuat lintasan; dan seterusnya.
Graf G2 adalah graf berarah, yang jika arahnya dihilangkan maka graf
G2 adalah graf terhubung, dengan demikian graf G2 merupakan graf
berarah yang terhubung. Oleh karena tidak semua pasang simpul di graf
G2 dapat dibuat lintasan dua arah, maka graf G2 disebut graf terhubung
lemah (yang dalam hal ini pasangan simpul 1 dan simpul 2 tidak dapat
dibuat lintasan dua arah, dimana dari simpul 2 ke simpul 1 ada
lintasannya sementara dari simpul 1 ke simpul 2 tidak ada lintasannya).
12
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
1 1 1
3 3
3
6 6
4 5 2 5 5
13
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
1 1 1
3 3
6 6 6
4 5 4 5
6
5
3 Graf 𝐶𝑆 4
14
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
15
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
10 12
8
e b
15 9
11
d 14 c
Graf di atas sebagai contoh graf berbobot. Bobot dalam graf di atas
merepresentasikan hal yang spesifik. Memberikan bobot dalam graf
harus sesuai dengan konteks apa (pesan apa) yang akan disampaikan
kepada orang lain yang hendak membaca graf tersebut.
16
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
17
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-10
Daftar Rujukan
18