DERET
Pertemuan ke-10
Defenisi Deret
Bila suku-suku pada suatu baris dijumlah maka jumlah tersebut dinamakan deret..
Deret merupakan penjumlahan semua suku suatu baris.
Secara umum suatu deret dapat ditulis sebagai berikut :
Sn = U1 + U2 + U3 + U4 + ... + Un-1 + Un
Deret dapat dibedakan menjadi deret hitung, deret ukur, dan deret harmoni.
Deret hitung merupakan jumlah suku-suku banjar hitung (deret aritmatika)
Deret ukur merupakan jumlah suku-suku banjar ukur(deret geometri)
Deret harmoni merupakan jumlah suku-suku banjar harmoni.
Contoh:
a. Deret hitung : 1 + 2 + 3 + ... + n
b. Deret ukur : 5 + 10 + 20 + .. + 5 (2𝑛−1)
1 1 1
c. Deret harmoni : 1 + + + …..+
2 3 𝑛
Pada bab ini akan dibahas tentang deret hitung (deret aritmatika) dan deret ukur (deret geometri)
Deret Hitung/ Aritmatika
Apabila a adalah suku pertama suatu baris (U1) dan b adalah beda antara dua suku yang berurutan maka sesuai
dengan pengertian deret hitung, diperoleh :
Sn = U1 + U2 + U3 + ... + Un-1 + Un
Sn = a + (a+b) + (a+2b) + ... + (a+(n-2)b) + (a+(n-1)b)
Sn = a+(n-1)b + a+(n-2)b + a+(n-3)b + ... + (a+b) +a
+
2Sn = n x [2a+(n-1)b]
1
𝑆𝑛 = 𝑥 2𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏
2
1
𝑆𝑛 = 2 𝑥 𝑎 + 𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏 , karena a + (n-1)b = 𝑈𝑛
𝟏
𝑺𝒏 = 𝒏(𝒂 + 𝑼𝒏)
𝟐
Keterangan :
Sn : jumlah suku n pertama
n : suku ke n , dimana n = 1, 2, 3, ... a : suku pertama atau U1
b : beda antara suku yang berurutan dengan perumusan :
𝐛 = 𝐔𝟐 − 𝐔𝟏
atau
𝐛 = 𝐔𝐧 − 𝐔𝐧−𝟏
Un = suku ke-n
Contoh 1)
Diketahui deret hitung yaitu 7 + 11 + 15 + ...
Tentukan:
a. Suku ke-10
b. Jumlah 10 suku pertama a. Suku ke-10 b. Jumlah 10 suku pertama
Jawab 𝑈10 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 𝑛
𝑠𝑛 = 𝑎 + 𝑈𝑛
Diketahui : 𝑈10 = 7 + (10 − 1)4 2
Suku pertama yaitu a = 7 𝑈10 = 7 + (9 x 4) 10
𝑠10 = 7 + 43
beda suku (b) = 11 – 7 = 15 – 11 = 4 𝑈10 = 7 + 36 2
𝑠10 = 5 50
𝑈10 = 43
𝑠10 = 250
Jadi suku ke-10 adalah 43
Deret Ukur/ Geometri
Apabila a adalah suku pertama suatu baris (U1) dan r adalah rasio antara dua suku yang berurutan maka
sesuai dengan pengertian deret ukur, diperoleh:
𝑆𝑛 = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + … + 𝑈𝑛
𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + … + 𝑎𝑟 𝑛−1
𝑆𝑛. 𝑟 = +𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + … . +𝑎𝑟 𝑛−1 + 𝑎𝑟 −
𝑆𝑛 − 𝑆𝑛. 𝑟 = 𝑎 + 0 + 0 + … + 0 − 𝑎𝑟 𝑛
𝑆𝑛 − 𝑆𝑛. 𝑟 = 𝑎 − 𝑎𝑟 𝑛
𝑆𝑛 − 1 − 𝑟 = 𝑎 (1 − 𝑟 𝑛 )
𝑟 𝑛−1
𝑆𝑛 = 𝑎 ; dengan r > 1
𝑟−1
Ket:
a = suku pertama
𝑈2 𝑈𝑛
r = rasio antara suku yang berurutan; 𝑟 = 𝑈1 = 𝑈𝑛−1
Sn = Jumlah suku pertama
Contoh 2)
Diketahui deret hitung/ geometri yaitu 2 + 4 + 8 + 16 + ...
Tentukan:
a. Suku yang ke-10
b. Jumlah 10 suku pertama
Jawab:
Dik :
a=2
4 8
r=2=4=2
Penyelesaian:
b. Jumlah 10 suku pertama
a. Suku ke-10 Karena nilai r > 1, maka:
𝑈𝑛 = 𝑎. 𝑟 𝑛−1 (𝑟 𝑛 −1)
𝑈10 = 2. 210−1 𝑆𝑛 = 𝑎
𝑈10 = 2. 29 𝑟−1
(210 −1)
𝑈10 = 210 𝑆10 = 2
𝑈10 = 1024 2−1
Jadi, suku ke-10 pada deret tersebut adalah 1024 (1024 − 1)
𝑆10 = 2
1
𝑆10 = 2 1023
𝑆10 = 2046
Notasi Sigma
Untuk menyingkat cara penulisan dapat dipakai tanda ∑ dan dibaca "sigma" sehingga deret dapat
ditulis menjadi :
σ𝑛𝑖 = 1 𝑎 𝑖, untuk deret terhingga
σ 𝑖 = 1 𝑎 𝑖, untuk deret tak terhingga\
Contoh 3)
Nyatakanlah penjumlahan berikut 2+4+6+8+10 ke dalam notasi sigma!
Penyelesaian:
Deret tersebut merupakan Deret aritmatika, maka langkah-langkah menentukan ke dalam notasi sigma
adalah :
1. Tentukan pola deret
Suku ke - Hasil Pola
U1 2 2x1
U2 4 2x2
U3 6 2x3
Un .... 2xn
3. Diketahui deret geometri 3 + 32 +33 +... + 3n. Jika jumlah deret tersebut 1.092, berapakah n?