Contoh
Hubungan input-output antar sektor dalam perekonomian sebuah negara, ditunjukkan oleh tabel transaksi
berikut (triliun rupiah)
Berdasakan data dalam tabel,
(a) Hitunglah nilai tambah masing-masing sektor.
(b) Susunlah koefisien matriks inputnya
(c) Prediksilah output total yang harus disediakan atau diproduksi oleh masing-masing sektor bila
ditargetkan/diharapkan permintaan akhir untuk sektor pertanian 100, sektor industri 120, dan sektor jasa
130.
Penyelesaian
(a) Untuk menghitung nilai tambah masing-masing sektor, tabel tersebut dilengkapi terlebih dahulu, sebagai
berikut:
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa,
Nilai tambah di sektor pertanian = {150 – (50 + 60 + 40)} = 0.
Nilai tambah di sektor industri = {200 – (30 + 20 + 10)} = 140 triliun rupiah.
Nilai tambah di sektor jasa = {180 – (10 + 30 + 50)} = 90 triliun rupiah.
(Ketiga nilai ini yaitu 0, 140 dan 90 terdapat pada baris kedua dari bawah
yaitu pada baris nilai tambah).
(b) Dihitung terlebih dahulu koefisien input masing-masing elemen berdasarkan rumus (5.2) sebagai berikut:
- Jadi matriks koefisien inputnya adalah :
(c) Untuk dapat memprediksi output total yang harus disediakan/diproduksi oleh masing-masing sektor untuk memenuhi
permintaan akhir, secara bertahap dicari terlebih dahulu
Jadi, prediksi output total yang disediakan di sektor pertanian senilai
244,60 triliun rupiah, di sektor industri senilai 293,80 triliun rupiah, dan
di sektor jasa senilai 289,80 triliun rupiah.
Latihan 1
Hubungan input-output di antara sektor perekonomian suatu negara pada tahun t ditunjukkan oleh tabel
transaksi berikut (satuan data dalam triliun rupiah)