Anda di halaman 1dari 11

UJIAN AKHIR SEMESTER

EKONOMI REGIONAL
Penguji
: Prof. Dr.Ir. Irham, MSc.
Sifat Ujian : Take-home exam

OLEH
GRACE

NATALIA (14/372193/PPN/3879)
MAGISTER EKONOMI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

SOAL:

1. Apa yang Saudara ketahui tentang Analisis Input-Output (I-O). Dengan


menggunakan contoh, jelaskan bagaimana I-O ini bermanfaat dalam (a)
peningkatan investasi dan kerjasama antar daerah serta (b) untuk menghitung
PDRB yang mempertimbangkan degradasi lingkungan.
2. Menurut Saudara, apakah ada kaitan fungsional antara Shift-share, LQ, dan
Tipologi Klassen, jelaskan. Dengan menggunakan data hipotetis, jelaskan juga
bahwa ketiganya bermanfaat dalam mendukung pembangunan regional.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan AHP. Jelaskan juga bagaimana AHP dapat
digunakan dalam perencanaan pembangunan daerah (RENBANGDA).

1. ANALISIS INPUT-OUTPUT
Analisis Input-Output pertama kali diperkenalkan oleh Wassily Leontief dari
Harvard University pada tahun 1930-an (Pressman, 2000). Leontief menjelaskan
bahwa analisis Input-Output merupakan suatu metode yang secara sistematis
mengukur hubungan timbal balik diantara beberapa sektor yang terdapat dalam
sistem ekonomi yang kompleks. Analisis ini fokus pada hubungan antar sektor di
dalam suatu wilayah dan mendasarkan analisisnya terhadap keseimbangan. Model
Input-Output

juga

dianggap

sebagai

pengembangan

penting

dari

teori

keseimbangan umum.
Tabel I-O adalah suatu tabel yang menyajikan informasi tentang transaksi
barang dan jasa yang terjadi antar sektor ekonomi dengan bentuk penyajian berupa
matriks. Dengan menggunakan Tabel I-O dapat dilihat bagaimana output dari suatu
sektor di dalam perekonomian didistribusikan ke sektor-sektor lainnya dan
bagaimana pula suatu sektor memperoleh input yang diperlukan dari sektor yang
lainnya.
Dalam BPS (2009), Tabel I-O sebagai suatu metode kuantitatif yang
memberikan gambaran menyeluruh tentang :
1.

Struktur perekonomian negara atau wilayah yang mencakup output, input, dan
nilai tambah masing-masing sektor.

2.

Struktur input antara, yaitu transaksi penggunaan barang dan jasa antar sektorsektor produksi.

3.

Struktur penyediaan barang dan jasa baik berupa produksi dalam negeri
maupun barang impor atau yang berasal dari negara atau wilayah lain.

4.

Struktur permintaan barang dan jasa, baik permintaan oleh berbagai sektor
produksi maupun permintaan untuk konsumsi, investasi, dan ekspor.
Priyarsono, et al. (2007) menyatakan tentang beberapa kegunaan dari analisis

I-O adalah sebagai berikut:


1.

Untuk memperkirakan dampak permintaan akhir terhadap output, nilai tambah,


impor, penerimaan pajak, dan penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor.

2.

Untuk melihat komposisi penyediaan dan penggunaan barang dan jasa


terutama dalam analisis terhadap kebutuhan impor dan kemungkinan
substitusinya.

3.

Untuk mengetahui sektor-sektor yang pengaruhnya paling dominan terhadap


pertumbuhan ekonomi dan sektor-sektor yang peka terhadap pertumbuhan
perekonomian.

4.

Untuk menggambarkan perekonomian suatu wilayah dan mengidentifikasi


karakteristik struktural suatu perekonomian wilayah.
Dalam suatu model Input-Output yang bersifat terbuka statis (static model)

menurut Jensen dan West dalam Priyarsono, et al. (2007) bahwa transaksitransaksi yang digunakan dalam penyusunan Tabel I-O diperlukan tiga asumsi atau
prinsip dasar, yaitu berikut ini ;
1.

Keseragaman (Homogenity), yaitu asumsi dimana hanya dihasilkan secara


tunggal, artinya setiap sektor hanya memproduksi satu jenis barang dan jasa
dan tidak ada substitusi otomatis terhadap input sektor yang berbeda.

2.

Kesebandingan (Proportionality), yaitu asumsi hubungan antara output dan


input pada setiap sektor produksi merupakan fungsi linier, artinya kenaikan dan
penurunan output suatu sektor sebanding dengan kenaikan dan penurunan
input yang digunakan oleh sektor tersebut.

3.

Penjumlahan (Additivity), yaitu total efek dari kegiatan produksi berbagai sektor
sebagai penjumlahan dari efek pada kegiatan sektor secara terpisah.
Tabel Input-Output disajikan dalam bentuk matriks, yaitu sistem penyajian data

yang menggunakan dua dimensi yaitu baris dan kolom. Isian sepanjang baris Tabel
Input-Output menunjukkan pendistribusian dari output yang dihasilkan oleh suatu
sektor dalam memenuhi permintaan antara oleh sektor lainnya dan permintaan akhir.
Sedangkan isian sepanjang kolom menunjukkan struktur input yang digunakan oleh
masing-masing sektor dalam kegiatan produksinya.
Sesuai dengan sifat dan jenis transaksinya, secara umum matriks yang disajikan
dalam tabel Input-Output dapat dikelompokkan menjadi 4 kuadran dengan kerangka
penyajian seperti pada Tabel berikut.

Tabel 1. Kerangka Kuadran Input-Output


I

II

Transaksi antar sektor/kegiatan


III

Permintaan akhir

Input Primer
Sumber : BPS, 2008

IV

Berdasarkan contoh Tabel 1, isi dan pengertian masing-masing kuadran dalam


tabel I-O yaitu pada kuadran I (Intermediate Quadran) merupakan transaksi antara,
yaitu transaksi barang dan jasa yang digunakan dalam proses produksi. Kuadran ini
memberikan informasi mengenai saling ketergantungan antar sektor produksi dalam
suatu perekonomian. Dalam analisis I-O kuadran ini memiliki peranan yang sangat
penting karena menunjukkan keterkaitan antar sektor ekonomi dalam melakukan
produksinya.
Kuadran II (Final Demand Quadrant) menjelaskan penjualan barang dan jasa
yang dihasilkan oleh sektor-sektor perekonomian untuk memenuhi permintaan akhir.
Permintaan akhir adalah output suatu sektor yang langsung dipergunakan oleh
rumah tangga, pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok dan
ekspor.
Kuadran III (Primary Input Quadrant) menjelaskan pembelian input yang
dihasilkan diluar sistem produksi oleh sektor-sektor dalam kuadran antara. Kuadran
ini terdiri dari pendapatan rumah tangga (upah dan gaji), surplus usaha, penyusutan
dan pajak tak langsung. Jumlah keseluruhan nilai tambah ini akan menghasilkan
produk domestik bruto yang dihasilkan oleh wilayah tersebut.
Kuadran IV (Primary Input-Final Demand Quadrant) merupakan kuadran input
primer permintaan akhir yang menunjukkan transaksi langsung antara kuadran input
primer dengan permintaan akhir tanpa melalui sistem produksi.
Untuk memperjelas gambaran tentang penyajian Tabel Input-Output, maka
diberikan ilustrasi Tabel Input-Output pada sistem perekonomian pada Tabel 2.

x
ij

Tabel 2. Iustrasi Tabel Input-Output


Alokasi output

Struktur Input
Sektor
Input
Produk
Antara
si
Input Primer
Input Total

Permintaan Antara
Sektor Produksi

Permintaa

Output

n Akhir

total

1
i

X11
Xj1

X1j
Xjj

X1n
Xjn

F1
Fi

X1
Xi

Xn1

Xnj

Xnn

Fn

Xn

V1
X1

Vj
Xj

Vn
Xn

Hubungan sepanjang baris menunjukan alokasi output dari sektor i kepada

sektor antara, yaitu sektor 1, j hingga sektor-n, serta kepada permintaan akhir (F).

Keseluruhan output yang dihasilkan oleh sektor produksi ini ditunjukan oleh X1

hingga Xn. Maka dengan persamaan matematis, hubungan baris ini dapat

j 1
dinotasikan sebagai berikut :

Dimana :

xij

: banyaknya output sektor i yang digunakan oleh sektor j sebagai input produksi

Fi

: permintaan akhir terhadap sektor i

: 1, 2, 3,........, n

Xi

: jumlah output total sektor i


Hubungan sepanjang kolom menunjukan pemakaian atau penggunaan input

antara dan input primer oleh masing-masing sektor ekonomi. Persamaan yang
menyatakan hubungan sepanjang kolom dinotasikan sebagai berikut :
n

ij

Vj Xj

i 1

Dimana :
xij

: banyaknya input yang digunakan sektor j yang berasal dari sektor i

Vij : input primer terhadap sektor j


j

: 1, 2, 3,......., n
Susunan angka-angka dalam bentuk matriks pada Tabel 2 memperlihatkan

suatu jalinan yang kait mengait di antara beberapa sektor. Dalam Tabel I-O ada
suatu patokan yang sangat penting, yaitu jumlah output suatu sektor harus sama
dengan jumlah inputnya. Maka dalam bentuk persamaan, hubungan masing-masing
output di atas dapat dinotasikan dengan :

Sedangkan hubungan
inputnya, dapat dibuat persamaan sebagai berikut :

Input

yang

digunakan dalam suatu sektor merupakan fungsi tingkat output daam sektor
bersangkutan

dan

bersifat

unik.

Koefisin

input

dapat

diperoleh

dengan

membandingkan antara output sektor i yang dipergunakan sebagai input sektor j (xij)
dengan jumlah total input sektor j, atau dapat dinotasikan dengan :

Koefisien input mencerminkan


hubungan

antara

output

dan

inputnya, atau lebih jelas menunjukkan jumlah input yang dibutuhkan oleh tiap sektor
untuk menghasilkan output senilai satu unit. Di dalam analisis input-output,
hubungan ini bersifat tetap. Besaran hubungan ini tidak berubah walaupun terdapat
peningkatan-peningkatan output dalam perekonomian. Hal ini dikarenakan proses
produksi di dalam analisisi input-output mengikuti fungsi produksi Leontif yang
bersifat constant return to scale. Fungsi produksi yang demikian menyatakan bahwa
proses produksi yang optimal di sepanjang expansion path diperoleh dengan
proporsi penggunaan input yang konstan. Di sepanjang isoquant dari suatu proses
produksi hanya terdapat satu titik optimal produksi.
Dalam analisis Input-Output terdapat konsep keterkaitan yang digunakan
sebagai dasar perumusan strategi pembangunan ekonomi dengan melihat
keterkaitan antar sektor dalam suatu sistem perekonomian. Konsep keterkaitan yang
biasa dirumuskan meliputi keterkaitan ke belakang (backward linkage) yang
menunjukkan hubungan keterkaitan antar industri atau sektor dalam pembelian
terhadap total pembelian input yang digunakan untuk proses produksi dan
keterkaitan ke depan (forward linkage) yang menunjukkan hubungan keterkaitan
antar industri atau sektor dalam penjualan terhadap total penjualan output yang
dihasilkannya. Keterkaitan langsung antar sektor perekonomian dalam pembelian
dan penjualan input antara ditunjukkan oleh koefisien langsung, sedangkan
keterkaitan langsung dan tidak langsung ditunjukkan oleh matriks kebalikan Leontief.
Dalam analisis Input-Output juga terdapat analisis multiplier untuk mengetahui
respon atau dampak dari stimulus ekonomi terhadap perekonomian secara
keseluruhan. Di dalam Tabel Input-Output, stimulus ekonomi umumnya merupakan
perubahan atau peningkatan satu unit permintaan akhir suatu sektor. Multiplier atau
pengganda menjelaskan perubahan yang terjadi pada berbagai peubah endogen
sebagai akibat perubahan pada suatu atau beberapa peubah eksogen (BPS,2008).

a) Manfaat Analisi Input-Output Dalam Peningkatan Investasi Dan


Kerjasama Antar Daerah
Investasi dipandang sebagai salah faktor utama di dalam pembangunan
ekonomi. Hal ini disebabkan karena investasi akan membawa kepada pemanfaatan
penuh sumber-sumber daya yang ada dan pada gilirannya akan menghasilkan
kenaikan output serta kesempatan kerja. Investasi akan menghasilkan kemajuan
teknik yang menunjang tercapainya ekonomi produksi skala luas dan meningkatkan
spesialisasi Menurut Van der Eng dalam perspektif jangka panjang ekonomi makro,
investasi akan meningkatkan stok kapital, di mana penambahan stok kapital akan
meningkatkan kapasitas produksi yang kemudian mempercepat laju pertumbuhan
ekonomi nasional (Hadi,2010).
Harrod Domar mengemukakan bahwa investasi merupakan kunci dari
pertumbuhan ekonomi sebab investasi dapat menciptakan pendapatan dan dapat
memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan meningkatkan stok modal
(Jhingan, 2008). Investasi dilakukan untuk membentuk faktor produksi kapital, di
mana sebagian dari investasi tersebut digunakan untuk pengadaan berbagai barang
modal yang akan digunakan dalam kegiatan proses produksi. Melalui investasi,
kapasitas produksi dapat ditingkatkan yang kemudian mampu untuk meningkatkan
output, dan pada akhirnya juga akan meningkatkan pendapatan. Oleh karena itu
yang diharapkan dari investasi adalah dampak yang ditimbulkan dari investasi
terhadap pembangunan nasional maupun wilayah.

b) Manfaat Analisis Input-Output Dalam Menghitung PDRB Yang


Mempertimbangkan Degradasi Lingkungan.
Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari nilai PDRB daerah
tersebut. Adanya ketimpangan kontribusi setiap sektornya terhadap nilai PDRB
mengindikasikan masih adanya kesenjangan yang terjadi pada sektor

- sektor

ekonomi. Kesenjangan yang dimaksudkan adalah kesenjangan pendapatan,


kesenjangan tenaga kerja pada tiap sektornya yang akan selalu menjadi masalah
jika dibiarkan secara terus menerus. Analisis Input-Output digunakan untuk
menganalisa sektor sektor mana yang memiliki keterkaitan ke depan dan

keterkaitan ke belakang sehingga dapat diketahui sektor mana yang menjadi sektor
unggulan, potensial dan terbelakang pada suatu daerah. Kemudian dengan analisis
input output dapat diketahui sektor mana yang berdampak paling besar terhadap
output, pendapatan (income) dan kesempatan kerja (employment) bagi sektor
sektor lainnya dan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada setiap sektor jika
terjadi perubahan pada struktur ekonomi.

Hadi, Prajogo Utomo, Pantjar Simatupang, Jefferson Situmorang. 2010. Analisis


Dampak Investasi Pertanian terhadap Kinerja Sektor Pertanian. Pusat Analisis
Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Kementerian Pertanian, Hal. 24.
Jhingan, M.L. 2008. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Raja Grafindo
Persada. Jakarta. Hal. 14.

Anda mungkin juga menyukai