Latar Belakang
Sulawesi Barat merupakan Propinsi ke-33 yang terbentuk pada Tahun
2004 berdasarkan
Sektor pertanian
ini
begitu
mencengangkan,
pertumbuhan
ekonomi
15,1%
merupakan angka yang fantastis untuk sebuah wilayah baru dan telah
menjadi fakta bahwa dari angka fantastis tersebut sektor Pertanian
merupakan kontributor terbesar jika dilihat dari indikator PDRB (Bappeda
Sulbar, 2010)
Selain dari urgensi dari pangan itu sendiri, keberlanjutan dari pencapaian
swasembada beras
komponennya
adalah
mengembangkan
dan
memanfaatkan
terkini
terbangunnya
bagi
sistem
para
alih
petani
teknologi
setempat.
dan
Sejatinya
dengan
terberdayakannya
seluruh
menurut
spesifik
lokasi
sehingga
mampu
menghasilkan
METODOLOGI
Ruang Lingkup
Pelaksanaan Pendampingan SL-PTT ini akan dilaksanakan secara bertahap
dan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
yang
Pelaporan
lahannya)
serta
memadukan
pengelolaan
tanaman
dan
tolak
setempat.
karkteristik
sumberdaya
dan
kebutuhan
petani
antarinstansi/kelembagaan.
Bahan dan Metode Pelaksanaan
Inovasi Teknologi yang diinplementasikan pada Laboratorium Lapangan
PTT Padi adalah pengembangan Model PTT dengan komponen sebagai
berikut :
1. Varietas unggul baru yang sesuai dengan karakteristik lahan,
lingkungan dan keinginan petani setempat
2. Benih bermutu (kemurnian dan daya kecambah tinggi)
3. Bibit muda (<21HSS)
4. Jumlah bibit 1-3 batang per lubang dan system tanam jajar legowo
4:1 dengan populasi minimum 250.000 rumpun/Ha
5. Pemupukan N berdasarkan Bagan Warna Daun (BWD)
6. Pemupukan P dan K berdasarkan status hara tanah, PUTS atau
petak omisi serta pemecahan masalah kesuburan tanah apabila
terjadi.
7. Bahan organik (kompos jerami 5t/ha, atau pupuk kandang 2t/ha)
8. Pengairan berselang (Intermittent Irrigation)
9. Pengendalian gulma secara terpadu
10.
Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu (PHT)
11.
Panen beregu dan pascapanen menggunakan alat perontok
Pada setiap akhir kegiatan dilakukan temu lapang dengan mengundang
Pemerintah Daerah, petani, penyuluh dan stakeholder lain yang berada
5
TINJAUAN PUSTAKA
Pembangunan pertanian menempati prioritas utama pembangunan dalam
pembangunan ekonomi nasional. Karena itu sektor pertanian merupakan
sektor
utama
pembangunan
ekonomi
nasional.
Kedudukan
sektor
Suatu
kepastian
bahwa
pertanian
sebagai
penyedia
pembangunan
Permasalahannya
kini,
di
Indonesia
pertanian
disamping
seperti
sektor
apakah
pendidikan.
yang
harus
Pengelolaan
Tanaman
Terpadu
(PTT)
merupakan
suatu
PTT
petani
melalui
pengelolaan
lahan,
air,
tanaman,
dan
organisme
SL-PTT
padi
ini
dimaksudkan
sebagai:
(1)
acuan
dalam
oleh petani
keterampilan
sehingga
dalam
upayapeningkatan
mengelola
produksi;
dan
usahataninya
untuk
mendukung
(4)
dalam
peningkatan
pedoman
produksi
dan
pendapatan
7
petani
melalui
perakitan
komponen
teknologi
secara
partisipatif
bersama
petani.
Dengan
setempat
serta
meningkatkan
kemampuan
teknologi
melalui
dengan
Pengendalian
OPT
(organisme
pengganggu
tanaman)
dengan
SL-PTT adalah salah satu metode penyuluhan atau pendidikan non formal
kepada petani yang seluruh proses belajarmengajarnya di lakukan di
lapangan/lahan usahatani dan di tempat-tempat lain yang berdekatan
dengan lahan belajar, tidak terikat ruang kelas. Sekolah lapang (SL)
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, utamanya
dalam mengenali potensi, penyusunan rencana usahatani, dan mengatasi
permasalahan.
Melalui SL petani akan mampu mengambil keputusan untuk menerapkan
teknologi yang sesuai dengan kondisi sumberdaya setempat secara
sinergis dan berwawasan lingkungan. Dengan demikian, usahataninya
lebih efisien, berproduktivitas tinggi, dan berkelanjutan. Pendekatan SLPTT berfungsi sebagai pusat belajar pengambilan keputusan para
petani/kelompok tani, sekaligus tempat tukar menukar informasi dan
pengalaman lapangan, pembinaan manajemen kelompok, serta sebagai
percontohan bagi kawasan lainnya.
Adapun penciri dari SL-PTT adalah sebagai berikut :
(1) Satu unit SL-PTT Padi inhibrida luasnya 25 hektar dan di dalam SL-PTT
terdapat laboratorium lapang (LL) seluas satu hektar. LL adalah
kawasan atau area dalam kawasan SL-PTT yang berfungsi sebagai
9
yang
disusun
dan
diaplikasikan
bersama
kelompok
berbasis
domisili
atau
hamparan
dimana
lokasi
lahan
koordinasi
dalam
rangka
mendukung
kelancaran
pelaksanaan SL-PTT. POSKO yang telah ada antara lain POSKO P2BN.
(6) Penyelenggaraan SL-PTT berlandaskan pada beberapa azas sebagai
berikut:
Sawah sebagai sarana belajar
Belajar lewat pengalaman dan penemuan petani sendiri
Pengkajian agroekosistem sawah
Metode belajar praktis
Programa berdasarkan keterampilan yang dibutuhkan
(7) Pendidikan yang dikembangkan dalam SL-PTT meliputi tiga aspek,
yaitu:
Aspek teknologi: keterampilan dan pengetahuan
Aspek hubungan antar petani: interaksi dan komunikasi
Aspek pengelolaan: manajer di lahan usaha
Kegiatan SL-PTT di tiap lokasi akan memiliki jadwal waktu tanam yang
beragam, tergantung lokasi.
10
pernah ditugaskan sebagai Manajer PRIMA TANI atau Korwil PUAP atau
LO FEATI di kabupaten/kota tersebut. Apabila Kabupaten/Kota lokasi
SL-PTT tersebut sebelumnya tidak pernah ada program PRIMA TANI,
PUAP, atau FEATI maka penunjukan LO diserahkan kepada kebijakan
Kepala BPTP.
3. LO BPTP yang ditempatkan di Kabupaten/Kota secara khusus memiliki
peran sebagai berikut :
a. Membuat Unit Contoh SL-PTT. Kegiatan ini dilakukan pada Minggu
ke-2 Bulan September 2009.
b. Menjadikan Unit Contoh SL-PTT tersebut sebagai demplot dan
tempat
pelatihan
bagi
para
Penyuluh
11
c. Melaksanakan
pelaksanaan
koordinasi
SL-PTT
di
dan
wilayah
monitoring
perkembangan
kabupaten/kota-nya
melalui
Sarjana
Relawan
SL-PTT
via
Short
Dinas
Pertanian
Kecamatan)
(PPL/Mahasiswa/Sarjana Relawan).
12
maupun
desa
HASIL PENDAMPINGAN
1. Uji Adaptasi Varietas Unggul Baru
Pelaksanaan uji adaptasi varietas unggul baru di Kabupaten Mamuju Utara
dilaksanakan di tiga Kecamatan sentra padi dengan mengujikan beberapa
varietas. Adapun hasil dari uji adaptasi dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
13
Tabel 1. Uji Adaptasi Varietas Unggul Baru Kabupaten Mamuju Utara Tahun
2012
N
Kecamata
Varietas
o
1
n
Pasangkayu
(3 titik)
Inpari 8, Inpari 9
Hasil
Ciapus=5,1ton/ha,
Sunggal=5,6
ton/ha,
Bambalamo
tu (3 titik)
Inpari 8, Inpari 9
(2
titik
panen)
Ciapus=4,4
belum
ton/ha,
Sunggal=4,9, Cibogo=4,2
ton/ha,
Inpari
8=5,7
ton/ha,
Inpari
9=5,2
Bambaira
(3 titik)
Inpari 8, Inpari 9
Sumber:Data Pendampingan SL-PTT Padi Mamuju Utara, 2012
Pelaksanaan Uji Adapatasi di Kabupaten Mamuju Utara menunjukkan hasil
yang variatif, ada lima varietas yang diintroduksikan yaitu Ciapus,
Sunggal, Cibogo, Inpari 8 dan Inpari 9 dengan varietas pembanding
adalah ciliwung dan ciherang yang telah digunakan petani pada umumnya
di Kabupaten Mamuju Utara.
Dari hasil yang diperoleh Inpari 8 dan Inpari 9 menunjukkan angka
produksi yang tinggi, pada sebaran lokasi uji adaptasi, varietas tersebut
menunjukkan produktivitas yang tinggi yang membuat preferensi petani
terhadap varietas tersebut tinggi.
Suprihatno dkk (2010) yang menyatakan bahwa potensi hasil dari Inpari 8
dan Inpari 9 adalah 9,3 ton/ha dan 9,9 ton/ha.
Perkembangan masing-masing varietas juga diamati dipertanaman Uji
Adaptasi VUB dan adapun hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada
table berikut ini.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji VUB SL-PTT Padi Mamuju Utara 2012
No
Kecamata
Varieta
Tinggi
Anakan
Panjan
Produksi
Tanama
Produkt
g Malai
real
Ciapus
n
101 cm
if
13
5,1 ton/ha
Cibogo
102 cm
12
4,7 ton/ha
Sunggal
99,6 cm
14
5,6 ton/ha
Inpari 8
112 cm
19
6,6 ton/ha
Inpari 9
117 cm
17
6,2 ton/ha
Bambalamo
Ciapus
103 cm
13
4,4 ton/ha
tu
Cibogo
101 cm
11
4,1 ton/ha
Sunggal
105 cm
15
4,9 ton/ha
Inpari 8
111 cm
20
5,7 ton/ha
Inpari 9
114 cm
18
5,2 ton/ha
Pasangkayu
Blm
Bambaira
Panen
Sumber :Data Pendampingan SL-PTT Padi Mamuju Utara, 2012
Dalam pelaksanaan Uji Adaptasi VUB, dilakukan pengamatan pada
pertanaman, tinggi tanaman, anakan produktif, panjang malei dan
produksi real merupakan bagian-bagian yang diamati.
Sebagian besar pelaksanaan Uji Adaptasi VUB mengalami kemunduran,
hal ini disebabkan mundurnya musim tanam pada sebagian besar
pertanaman padi di Mamuju Utara dikarenakan tidak adanya air yang
mengairi persawahan.
2. Penyediaan dan Penyebaran Materi Diseminasi
15
penyediaan
dan
pendistribusian
materi
diseminasi.
Materi Diseminasi
Jumlah
o
1
2
3
4
200
200
40
40
Barat
Poster
Informasi
Kalender
Tanam
per
30
Kecamatan
Sumber : Data Pendampingan SL-PTT Padi Mamuju Utara, 2012
Ada lima materi diseminasi yang telah disebarluaskan di kegiatan
pendampingan SL-PTT Padi Mamuju Utara 2012 ini, leaflet VUB spesifik
lokasi Sulawesi
lembar.
Tanam
Terpadu
ini
dianggap
penting
untuk
dimassifkan
17
18
Leaflet KATAM
Leaflet VUB
3. Temu Lapang
Temu Lapang adalah pertemuan antara para petani dengan peneliti dan
penyuluh untuk saling tukar-menukar informasi tentang teknologi yang
dihasilkan oleh peneliti dan umpan balik dari petani. Pelaksanaan temu
lapang seringkali dirangkaikan dengan panen raya padi pada demplot
pendampingan SL-PTT Padi.
Pelaksanaan Temu Lapang kegiatan pendampingan SL-PTT Padi Mamuju
Utara Desember di Kecamatan Bambalamotu, terjadi keterlambatan oleh
karena pelaksanaan uji adaptasi VUB pelaksanaannya mundur, hal ini
disebabkan hampir sebagian pertanaman padi di kabupaten Mamuju
Utara mengalami kekeringan.
Perencanaan pelaksanaan Temu Lapang ini dihadiri pejabat setempat
seperti Bupati Mamuju Utara, Ketua DPRD Mamuju Utara, Wakil Ketua
DPRD Mamuju Utara, Instansi terkait, PPL dan Kelompok Tani setempat.
Diharapkan dengan hadirnya pemerintah setempat maka persoalan atau
masalah petani dapat dikomunikasikan kepada pengambil kebijakan
pemerintah setempat.
4. Narasumber dalam Pelatihan/Bimbingan Teknis
Pelatihan atau bimbingan teknis menjadi bagian dari pelaksanaan
pendampingan SL-PTT Padi Mamuju Utara, ada beberapa pelatihan yang
dilaksanakan dan LPTP Sulawesi Barat menjadi narasumber, adapun
pelatihan yang dilaksanakan di Mamuju Utara dapat dilihat pada tabel
berikut :
19
No
.
Lokasi
Kabupaen
Mamuju
Utara
Kabupaten
Mamuju
Utara
Kabupaten
Mamuju
Utara
Kabupaten
Mamuju
Utara
Kabupaten
Mamuju
Utara
4
5
Materi/Tem
a
Tudang
Sipulung
(Peran
Teknologi)
Pameran
Pembanguna
n (Peragaan
Teknologi
LPTP Sulbar)
Pengomposa
n Jerami
Kalender
Tanam
Tudang
Sipulung
(Hama dan
Penyakit
pada Padi)
Target
(orang)
100
Peserta
Realisas
i
Asal Instansi
(orang)
200
Distanak, BP5K,
Kelompok Tani
150
300
Distanak, BP5K,
Kelompok Tani
dan masyarakat
mamuju utara
30
30
BP5K + KT
40
50
Distan, Disbun,
BP5K dan KT
100
200
Distan, Disbun,
BP5K dan KT
narasumber
dengan
judul
materi
Peran
Teknologi
Pertanian,
menjelaskan
arti
pentingnya
mengelolah usahataninya.
teknologi
untuk
petani
dalam
dilaksanakan.
Respon
petani
setempat
dengan
teknologi
Gelar
Teknologi
pada
kegiatan
pendampingan
SL-PTT
N
o
1
Uraian
Jenis Teknologi
Bibit
Penanaman
Lokasi
Varieta
s
KT Siamasei,
Kec Tikke
Raya
KT Damai,
Kec Tikke
Raya
KT Salabulo,
Kec Tikke
Raya
KT Sinar
Jange Kec
Tikke Raya
KT Bukit
Harapan, Kec
Pasangkayu
KT Sinar
Inpari 7
Produktivit
as LL
(Ton/ha)
5,06
Produktivit
as SL
(Ton/ha)
4,09
Produktivit
as Non SL
(Ton/ha)
3-4
Inpari 7
6,02
5,31
3-4
Inpari 7
5,67
5,4
3-4
Inpari 7
5,03
4,76
3-4
Inpari 13
6,41
5,32
3-4
Inpari 13
5,56
4,65
3-4
22
Gangkung,
Kec
Pasangkayu
7
KT Bambalu,
Inpari 7
7,03
6,15
3-4
Kec
Pasangkayu
8
KT Guna
Inpari 7
6,21
5,34
3-4
Karya, Kec
9
KT Idolaku,
Inpari 7
6
5,77
3-4
Kec
Bambalamot
u
10
KT Sipatuo,
Inpari 7
5,32
4,8
3-4
Kec
Bambalamot
u
11
KT
Inpari 7
6,47
5,7
3-4
Hanasang,
Kec
Bambalamot
u
12
KT
Inpari 13
6,02
6
3-4
Situpuroso,
Kec
Bambalamot
u
13 KT Naru, Kec Inpari 13
5,39
5
3-4
Bambalamot
u
14
KT Batu
Inpari 7
6,45
5,7
3-4
Kapal Kec
Pedongga
15 KT Sejahtera, Inpari 7
6,97
6,1
3-4
Kec
Pedongga
16
KT
Mekongg
6
6
3-4
Bungalemo,
a
Kec
Bambaira
17
KT
Mekongg
6,43
5,9
3-4
Bungapadi,
a
Kec
Bambaira
Sumber : Data Dinas Pertanian dan Peternakan Mamuju Utara, 2012
23
Produktivitas
SL-PTT
Padi
di
Kabupaten
Mamuju
Utara
angkanya
KESIMPULAN
Dalam pelaksanaan pendampingan SL-PTT Padi Mamuju Utara T.A 2012
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Uji Adaptasi VUB Badan Litbang Pertanian dilaksanakan di
tiga
Kecamatan sentra
padi
di Kabupaten Mamuju
24
Utara
yaitu
BPP
Kecamatan,
ada
lima
materi
diseminasi
yang
DAFTAR PUSTAKA
25
Pertanian.
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Pertanian,
Tanaman
Terpadu
(SL-PTT)
Padi.
Departemen
Pertanian, Jakarta.
Ikbal,T. 2008. Booklet. Tata Warna, Jakarta.
THL-TBPP, 2010. Inovasi Teknologi Padi, Kemtan, Jakarta.
Tim KKNM, 2010. Penyuluhan Pengelolaan Tanaman terpadu Padi Sawah,
Padawaras.
LAMPIRAN DOKUMENTASI
26
27
28