Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS INPUT ANALISIS INPUT--OUTPUT OUTPUT

Pertemuan XIII
Tim Pengajar:
Dr. Djaimi Bakce, SP, M.Si
Ir. Susy Edwina, M.Si
Ir. Eliza, M.Si
Jurusan Agribisnis
Fakultas Pertanian
Universitas Riau
2013
Daftar isi
Pendahuluan
Konsep Dasar
Koefisien Input dan Angka Pengganda
Keterkaitan Antarsektor
Angka Pengganda Output, Pendapatan dan Tenaga Kerja Angka Pengganda Output, Pendapatan dan Tenaga Kerja
Aplikasi Model Input-Output
Pendahuluan
Input primer
(primary input)
Pemakai akhir
(final demander / user)
Dalam aktivitas perekonomian terjadi integrasi yang kuat antara suatu sektor
dengan sektor lainnya.
Integrasi tersebut mencakup semua transaksi ekonomi, baik pembelian maupun
penjualan barang dan jasa.
OUTPUT
INPUT
PROSES PRODUKSI
Input antara
(intermediate input)
Pemakai antara
(intermediate user)
Konsep Dasar
Teori keseimbangan umum dari Leon Walras tahun 1874
yang menyatakan bahwa keseimbangan permintaan dan
penawaran barang dalam suatu pasar tidak terlepas dari
keseimbangan permintaan dan penawaran barang pada
pasar lainnya dalam suatu perekonomian.
Analisis keseimbangan umum Walras ini melengkapi
analisis keseimbangan parsial yang dikembangkan oleh
Alfred Marshall. Alfred Marshall.
Teori keseimbangan parsial menyatakan bahwa
keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang
dalam suatu pasar dapat dicapai dengan
mengasumsikan faktor-faktor selain harga dan jumlah
barang tersebut tidak berubah (ceteris paribus).
Model Input-Output pertama kali diperkenalkan oleh Wassily Leontief
pada tahun 1930-an yang kemudian mendapat hadiah Nobel pada tahun
1973.
Menurut Leontief analisis I-O merupakan suatu metode yang secara
sistematis mengukur hubungan timbal balik diantara beberapa sektor
dalamsistem ekonomi yang kompleks.
Konsep dasar Model I-OLeontief:
(1) Struktur perekonomian tersusun dari berbagai sektor (industri) yang
satu sama lain berinteraksi melalui transaksi jual beli.
(2) Output suatu sektor dijual kepada sektor lainnya untuk memenuhi
permintaan akhir rumahtangga, pemerintah, pembentukan modal dan
ekspor. ekspor.
(3) Input suatu sektor dibeli dari sektor-sektor lainnya, dan rumahtangga
dalam bentuk jasa dan tenaga kerja, pemerintah dalam bentuk pajak
tidak langsung, penyusutan, surplus usaha dan impor
(4) Hubungan input-output bersifat linier
(5) Dalam suatu kurun waktu analisis, biasanya satu tahun, total input
sama dengan total output
(6) Suatu sektor terdiri dari satu atau beberapa perusahaan.
Ada 3 (tiga) asumsi utama yang mendasari Tabel I-O adalah:
(1) Keseragaman (homogeniety), berarti suatu komoditas hanya dihasilkan secara tunggal
oleh suatu sektor dengan susunan yang tunggal dan tidak ada substitusi output diantara
berbagai sektor
(2) Kesebandingan (linierity), yakni fungsi produksi bersifat linier dan homogen, artinya
perubahan suatu tingkat output selalu didahului oleh perubahan pemakaian input yang
proporsional.
(3) Penjumlahan (aditivity), yakni efek total dari pelaksanaan produksi diberbagai sektor
dihasilkan oleh masing-masing sektor secara terpisah. Hal ini berarti bahwa semua
pengaruh di luar sistem input-output diabaikan.
Keterbatasan Model Input-Output:
Koefisien input-output atau koefisien teknis diasumsikan tetap (konstan) selama periode
analisis ataupun proyeksi. Hal ini mengindikasikan bahwa teknologi yang digunakan oleh
sektor-sektor ekonomi dalam proses produksi juga dianggap konstan. Konsekuensinya
perubahan kuantitas dan harga input akan selalu sebanding dengan perubahan
sektor-sektor ekonomi dalam proses produksi juga dianggap konstan. Konsekuensinya
perubahan kuantitas dan harga input akan selalu sebanding dengan perubahan
kuantitas dan harga output.
DalamModel I-O, pengaruh interaksi ekonomi diklasifikasikan:
(1) Pengaruh langsung (direct effect), merupakan pengaruh yang secara langsung
dirasakan oleh suatu sektor yang outputnya digunakan sebagai input dari produksi
sektor yang bersangkutan. Misalnya, kenaikan produksi kelapa sawit akan
menyebabkan bertambahnya permintaan input pupuk yang merupakan input langsung
yang digunakan untuk memproduksi daun teh.
(2) Pengaruh tidak langsung (indirect effect), merupakan pengaruh tidak langsung yang
dirasakan oleh suatu sektor yang outputnya tidak digunakan sebagai input dari sektor
yang bersangkutan. Misalnya, kenaikan produksi kelapa sawit menyebabkan kenaikan
permintaan jasa transportasi, dalam hal ini jasa transportasi bukan input langsung dalam
memproduksi kelapa sawit.
(3) Pengaruh total (total effect) adalah pengaruh secara keseluruhan dalam perekonomian
dimana sektor yang bersangkutan berada.
Kegunaan Model / Tabel I-O dalam perencanaan pembangunan:
(1) Memberikan deskripsi yang detail mengenai perekonomian nasional ataupun
perekonomian regional dengan mengkuantifikasikan ketergantungan antarsektor
dan asal (sumber) dari ekspor dan impor.
(2) Untuk suatu perangkat permintaan akhir dapat ditentukan besaran output dari
setiap sektor dan kebutuhannya akan faktor produksi dan sumberdaya.
(3) Dampak perubahan permintaan terhadap perekonomian baik yang disebabkan oleh
swasta ataupun pemerintah dapat ditelusuri dan diestimasi secara rinci.
(4) Perubahan-perubahan teknologi dan harga relatif dapat diintegrasikan ke dalam
model melalui perubahan koefisien teknik. model melalui perubahan koefisien teknik.
Koefisien Input dan Angka Pengganda
Tabel I-O adalah suatu tabel yang menyajikan transaksi antarsektor
ekonomi dalam suatu wilayah dalam bentuk penyajian berupa matriks.
Baris pada matriks menunjukkan penjualan output per sektor tersebut,
sedangkan kolom menunjukkan sumber pembelian input per sektor.
Umumnya baris yang terdapat pada matriks tersebut diberi kode "i",
sedangkan kolom diberi kode "j".
Semua nilai yang terdapat dalam Tabel I-O dicatat dalam satuan moneter
(misalnya Rupiah di Indonesia, US$ di Amerika). Dengan menganalisis
Tabel I-O dapat diketahui bagaimana keterkaitan antarsektor dalam suatu
wilayah.
Misalkan: Misalkan:
X
i
= total output sektor i,
z
ij
= nilai uang dari arus barang, atau nilai transaksi dari sektor i ke sektor j
Y
i
=total permintaan akhir sektor i .
Jika ada n sektor di ekonomi, dapat dituliskan bahwa
X
i
= z
i1
+ z
i2
+ z
i3
+ . . . z
in
+ Y
i
(1)
Terdapat n-buah (artinya n-baris) persamaan seperti di atas, yang dapat
dinyatakan dalam suatu sistem persamaan seperti berikut
Dalam bentuk umum persamaan (2)
(2)
i
n
j
i ij
X Y z = +

=1
Untuk I = 1,2,3, , n
(3)
Baris vs. kolom
Secara baris, kita melihat
struktur distribusi output antara
masing-masing sektor
Ke pemakai antara dan
pemakai akhir
Secara kolom, kita melihat
distribusi input antara masing-
masing sektor
Dari produsen input antara dan
input primer
Secara umum ditulis:
1 1 31 21 11 1
... V Z Z Z Z X
n
+ + + + + =
2 2 32 22 12 2
... V Z Z Z Z X
n
+ + + + + =
.
.
.
n nn n n n n
V Z Z Z Z X + + + + + = ...
3 2 1

=
= +
n
i
j j ij
X v z
1
(4)
(5)
Output Permintaan Total
Input 1 2 3 Akhir Output
1 z
11
z
12
z
13
Y
1
X
1
Sektor Produksi 2 z
21
z
21
z
23
Y
2
X
2
3 z
31
z
32
z
33
Y
3
X
3
Input Primer V V
1
V
2
V
3
Total Input X X
1
X
2
X
3
Sektor Produksi
Tiga matrix dasar
(
(
(

=
33 32 31
23 22 21
13 12 11
z z z
z z z
z z z
Z
(
(
(

=
(
(
(

=
3 3 3 3
2 2 2 2
1 1 1 1
3
2
1
X I G C
X I G C
X I G C
Y
Y
Y
Y
| |
(
(
(
(
(

= =
3 2 1
3 2 1
3 2 1
3 2 1
D D D
S S S
W W W
V V V V
(

3 2 1
T T T
(1) Matriks Z atau matriks transaksi input antara
(2) Matriks Y atau matriks permintaan akhir, terdiri dari permintaan untuk konsumsi
rumahtangga (C), pemerintah (G), investasi (I), dan ekspor (E).
(3) Matriks V atau matriks input primer, terdiri dari upah/gaji (W), surplus usaha (S),
penyusutan (D), dan pajak tidak langsung/minus subsidi (T)
Sampai saat ini
Seluruh informasi mengenai struktur input dan output
produksi telah diletakkan dalam suatu tabel yang relatif utuh
Tabel tersebut tidak lain adalah suatu gambar atau potret
perekonomian di satu titik waktu
Kini waktunya untuk analisis lanjutan
Output Permintaan Total
Input 1 2 3 Akhir Output
Sektor Produksi
Koefisien input-output (i-o coefficient)
Nama lain: koefisien input langsung (direct input coefficient)
ij
ij
j
z
a
X
=
1
z
11
z
12
z
13
Y
1
X
1
Sektor Produksi 2
z
21
z
21
z
23
Y
2
X
2
3
z
31
z
32
z
33
Y
3
X
3
Input Primer V V
1
V
2
V
3
Total Input X X
1
X
2
X
3
a
32
= 0,3 berarti untuk
memproduksi setiap
Rp 1 output sektor 2,
dibutuhkan input
antara dari sektor 3
sebesar 30 sen
Matriks teknologi
Jika ada n sektor, maka akan ada
nxn banyaknya koefisien input-
output a
ij
.
Keseluruhan koefisien tersebut
dapat disajikan dalam sebuah
matriks A sebagai berikut matriks A sebagai berikut
Matriks ini disebut pula matriks
teknologi
Salah satu konsekuensi dari
perhitungan koefisien input-output
ialah sebagai berikut:
ij
ij ij ij j
j
z
a z a X
X
= =
Dengan beberapa manipulasi aljabar
Dengan menyatakan bahwa
z
ij
= a
ij
. X
j
maka sistem persamaan kita
yang terdahulu dapat dituliskan
ulang dalam bentuk berikut ulang dalam bentuk berikut
Dan beberapa manipulasi aljabar lagi
1 11 1 12 2 1 1
2 21 1 22 2 2 2
1 1 2 2
n n
n n
n n n nn n n
X a X a X a X Y
X a X a X a X Y
X a X a X a X Y
=

11 1 12 2 1 1
21 1 22 2 2 2
1 1 2 2
(1 )
(1 )
(1 ) .
n n
n n
n n nn n n
a X a X a X Y
a X a X a X Y
a X a X a X Y
=

+ =

+ =

11 12 1 1 1
21 22 2 2 2
1 2
1
1
1
n
n
n n nn n n
a a a X Y
a a a X Y
a a a X Y
( ( (
( ( (

( ( (
=
( ( (
( ( (

( ( (

(I - A)X= Y
Sehingga jika kita bertanya:
Bagaimanakah efek suatu perubahan eksogen (yaitu perubahan pada
nilai permintaan akhir Y) terhadap output X?
Kita ketahui bahwa (I A)X = Y. Maka,
X =( I A )
-1
Y
Matriks
Leontief Inverse
Leontief Inverse dan pengganda Keynes
11 12 1
21 22 2
n
n
b b b
b b b
(
(
(
= =
(
-1
(I - A) B


-1
X =(I - A) Y
1 2 n n nn
b b b
= =
(
(
(

(I - A) B

1
0 0 0
(1 )
( )
c
Y C I G

= + +
Kasus hipotetis
Leontief inverse
Perubahan final demand
Dalam bentuk tambahan (incremental)
Terima Kasih
Cicil Pekerjaan, Jangan Ditunda-tunda

Anda mungkin juga menyukai