Anda di halaman 1dari 28

 Dalam suatu perencanaan pembangunan ekonomi

diperlukan penentuan prioritas kegiatan di antara sektor-


sektor perekonomian suatu wilayah.

 Pada dasarnya setiap sektor perekonomian tidak berdiri


sendiri secara parsial, tetapi saling memiliki keterkaitan
satu sama lain.
◦ Artinya, kemajuan suatu sektor tidak terlepas dari dukungan
sektor-sektor lainnya atau sebaliknya. Karenanya keterkaitan
antar sektor dapat dimanfaatkan untuk memahami dinamika
seluruh sektor-sektor yang terdapat dalam perekonomian
suatu wilayah.
 Dari keterkaitan antar sektor, selanjutnya dapat dipahami
sektor-sektor yang memiliki keterkaitan tinggi dengan
banyak sektor lainnya. Informasi ini perlu mendapat
perhatian khusus untuk dijadikan sebagai dasar mengukur
tingkat efisiensi dan efektifitas yang diharapkan oleh
pembangunan.

 Diyakini bahwa jika sektor utama yang mendapat perhatian


tersebut mengalami pertumbuhan, maka sektor yang terkait
dengannya akan mengalami pertumbuhan pula.
 Analisis Tabel Input Output (Tabel I-O) merupakan
alat untuk memahami :
1. sebaran sektor/subsektor/ komoditas/kegiatan ekonomi,
dan

2. bentuk-bentuk keterkaitan langsung antar sektor/sub-


sektor/komoditas/kegiatan ekonomi
 Tabel Input-Output (Tabel I-O) merupakan uraian
statistik dalam bentuk matriks, menyajikan informasi
tentang:
◦ transaksi barang dan jasa serta saling keterkaitan antara
sektor/ subsektor/ komoditas/kegiatan ekonomi satu dengan
sektor/ subsektor/ komoditas/kegiatan ekonomi lainnya dalam
suatu wilayah dalam periode waktu tertentu (lima tahun).

 Tujuannya, untuk menganalisis dan memproyeksikan


perekonomian dalam perencanaan pembangunan, dan
dapat dijadikan sebagai landasan untuk memahami
dan menilai berbagai kelemahan data statistik lainnya.
 Tabel Input-output (I-O) disusun untuk menyajikan
gambaran tentang hubungan timbal balik dan saling
keterkaitan antar sektor/subsektor/ komoditas/
kegiatan ekonomi dalam perekonomian secara
menyeluruh.
 Tabel Input-output (I-O) menjadi salah satu alat
analisis utama dalam perencanaan sebuah
perekonomian wilayah.
 Tabel Input-Output (I-O) dikenalkan pertama kali oleh
Profesor W.W. Leontief, seorang kebangsaan Amerika
kelahiran Rusia, sekitar tahun 1930an dan up to date
hingga sekarang.
 Menyajikan gambaran rinci mengenai struktur
ekonomi pada suatu kurun waktu tertentu;
 Memberikan gambaran lengkap mengenai
aliran barang, jasa, dan input antar sektor;
 Sebagai alat peramal mengenai pengaruh
perubahan dari situasi/kebijakan ekonomi.
 Asumsi homogenitas: setiap sektor hanya
memproduksi satu produk yang homogen
dan struktur input tunggal.
 Asumsi proporsionalitas: dalam proses
produksi, hubungan antara input dengan
output merupakan fungsi linier..
 Asumsi aditivitas:efek total pelaksanaan
produksi di berbagai sektor dihasilkan oleh
masing sektor secara terpisah.
 Tidak ada kemajuan teknologi sehingga
koefisien input juga tetap.

8
 Tabel I-O merupakan uraian statistik dalam bentuk
matriks, menyajikan informasi tentang transaksi
barang dan jasa, serta saling keterkaitan antara antar
satuan sektor/sub-sektor/komoditas/kegiatan ekonomi
dalam waktu tertentu dan disajikan dalam bentuk tabel.
 Isian sepanjang baris menunjukkan alokasi output dari
sektor/sub-sektor/komoditas/kegiatan ekonomi dan
isian menurut kolom menunjukkan pemakaian input
dari sektor/sub-sektor/komoditas/kegiatan ekonomi
dalam proses produksi.
 Kuadran I: menunjukkan matrik transaksi
antara,
 Kuadran II: menunjukkan permintaan akhir dan
ekspor-impor,
 Kuadran III: memperlihatkan input primer,
Output Permintaan Antara Permintaan Akhir Jumlah
Input C+I+G+(X-I) Output
1 2 3

Input Antara 1 x11 x12 x13 F1 X1


2 x21 x22 x23 F2 X2
3 x31 x32 x33 F3 X3

KUADRAN I KUADRAN II
Nilai Tambah V1 V2 V3
Impor M1 M2 M3
Jumlah Input X1 X2 X3

KUADRAN III
Atas Dasar Harga Produsen
Transaksi
Total
Atas Dasar Harga Konsumen

Tabel
Input- Output

Atas Dasar Harga Produsen


Transaksi
Domestik
Atas Dasar Harga Konsumen
Menghitung Koefisien Input (A)

Matrik Identitas ( I )

(I-A)

Inverse Matrik

Indeks Daya Penyebaran dan Indeks Derajat Kepekaan


 Model I-O menganalisis keterkaitan sektoral
◦ keterkaitan ke belakang (backward linkages):….
◦ keterkaitan ke depan (forward linkages): ….

 Analisis Keterkaitan dimaksudkan untuk:


◦ mengindentifikasi keterkaitan sektoral dalam
perencanaan untuk identifikasi sektor unggulan
Menjual kepada

Menjual kepada Menjual kepada

SEKTOR x SEKTOR y SEKTOR z

Membeli dari Membeli dari

Membeli dari
 Matriks koefisien input menggambarkan komposisi input antara yang
digunakan masing-masing sektor dalam berproduksi.
 Seperti dalam tabel, untuk memproduksi 100 satuan output sektor
primer , maka sektor itu butuh input sebanyak 2,53 satuan dari
sektornya sendiri, 6,33 satuan dari sektor sekunder dan 3,80 satuan
dari sektor tersier.
 Menghitung matriks pengganda yang dilakukan beberapa tahap:
1. Menghitung matriks koefisien input (matriks A). Unsur
matriks A dapat dihitung dengan rumus:
Dimana :
aij = koefisien input sektor ke i oleh sektor ke j
xij =penggunaan input sektor ke i oleh sektor ke j
Xj = output sektor ke j

2. Menghitung (I-A). Mengurangkan suatu matriks identitas


(yaitu matriks dengan diagonal utama bernilai 1) & unsur-
unsur lainnya bernilai 0 terhadap matriks koefisien input.
3. Menghitung matriks pengganda (B) dan Total Pengganda.
Matriks pengganda (B) dihitung dengan cara menginverskan
matriks yang diperoleh pada tahap 2 diatas (B = (I-A)-1 ).
 Hasil tahap 1-3 dapat dilihat pada tampilan, berikut ini.
 Hubungan antara output dan permintaan akhir dapat dijabarkan sebagai
X = (I-A)-1 F,
 di mana X adalah vektor kolom dari output, F adalah vektor kolom dari
permintaan akhir.

 Dari persamaan di atas tampak bahwa dampak perubahan permintaan akhir


suatu sektor terhadap output seluruh sektor ekonomi (rj) dengan rumus: rj
= b1j + b2j … + bnj = Σibij.

 Jumlah dampak tersebut juga disebut sebagai jumlah daya penyebaran.

 Daya penyebaran merupakan ukuran untuk melihat keterkaitan kebelakang


(backward linkage) sektor-sektor ekonomi suatu wilayah.

 Selanjutnya, dengan membagi jumlah dampak tersebut (rj) dengan


banyaknya sektor (n), dapat dihitung rata-rata dampak yang ditimbulkan
terhadap output masing-masing sektor sebagai akibat perubahan
permintaan akhir.
 Pada matriks pengganda, akan pelajari lebih jauh pada
pembahasan indeks daya penyebarannya.
 Hubungan antara output dan permintaan akhir dapat dijabarkan
sebagai X = (I-A)-1 F, di mana X adalah vektor kolom dari
output, F adalah vektor kolom dari permintaan akhir.
 Model I-O menganalisis Multiplier output,
income & employment, untuk:
◦ mengetahui efek pengganda suatu sektor.
◦ (dalam perencanaan), untuk mengidentifikasi kekuatan
suatu sektor dalam mendorong peningkatan output,
income & employment.

 Dampak Pengganda adalah dampak (langsung maupun tidak


langsung) terhadap berbagai kegiatan ekonomi dalam negeri,
sebagai akibat perubahan variabel-variabel eksogen
perekonomian suatu wilayah.
 Karena sifat permintaan akhir setiap sektor berbeda, maka
jumlah maupun rata-rata dampaknya kurang tepat dijadikan
ukuran pembanding dampak pada setiap sektor.
 Karenanya, ukuran tersebut perlu dinormalkan (normalized)
dengan cara membagi rata-rata dampak suatu sektor dengan
rata-rata dampak seluruh sektor.
 Ukuran yang dinormalkan ini dinamakan dengan indeks daya
penyebaran (αj) atau tingkat dampak keterkaitan kebelakang
(backward linkages effect ratio), yang dirumuskan:
αj = 1, daya penyebaran sektor j sama dengan rata-
rata daya penyebaran seluruh sektor ekonomi.
αj > 1, daya penyebaran sektor j di atas rata-rata
daya penyebaran seluruh sektor ekonomi.
αj < 1, daya penyebaran sektor j di bawah rata-rata
daya penyebaran seluruh sektor ekonomi.
 Dari persamaan: rj = b1j + b2j … + bnj = Σibij, juga dapat dilihat
jumlah dampak output suatu sektor i sebagai akibat perubahan
permintaan akhir seluruh sektor, yang dapat dirumuskan
sebagai: sj=Σjbij
 Nilai sj disebut dengan jumlah derajat kepekaan, yaitu ukuran
untuk melihat keterkaitan ke depan (forward linkage) sektor-
sektor ekonomi di suatu wilayah.
 Dengan pola pikir yang sama dengan menghitung indeks daya
penyebaran, kita dapat menghitung indeks derajat kepekaan (βi)
dengan rumus sebagai berikut:
βi = 1 derajat kepekaan sektor j sama dengan
rata-rata derajat kepekaan seluruh sektor
ekonomi.
βi > 1 derajat kepekaan sektor j di atas rata-rata
derajat kepekaan seluruh sektor ekonomi.
βi < 1 derajat kepekaan sektor j di bawah rata-
rata derajat kepekaan seluruh sektor ekonomi.
IDK

IDK > 1 dan IDP < 1 IDK dan IDP > 1

IDK < 1 dan IDP > 1


IDK < 1 dan IDP < 1

0 1
IDP
 Model I-O menganalisis Dampak, untuk:
◦ memahami dampak perubahan permintaan
akhir terhadap perekonomian dalam
perencanaan untuk simulasi kebijakan.

 Analisis Dampak, meliputi:


1. Dampak Permintaan Akhir terhadap Output
2. Dampak Permintaan Akhir terhadap Nilai Tambah Bruto
(NTB)
3. Dampak Permintaan Akhir Terhadap Kebutuhan Impor.
 Dalam Analisis I-O, output memiliki hubungan
timbal balik antara permintaan akhir dan output
tersebut. Artinya, apakah jumlah output yang di
produksi tergantung pada permintaan akhirnya.
 Berdasarkan perhitungan dampak, diperoleh
gambaran mengenai:
◦ bagaimana output suatu sektor terbentuk cenderung
dipengaruhi oleh komponen permintaan akhir yang
mana?, apakah dipengaruhi oleh: konsumsi, pengeluaran
pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan
inventori atau dipengaruhi ekspor?.
 Sama seperti halnya dengan analisa dampak
permintaan akhir terhadap output analisa ini
juga melihat bagaimana dampak komponen
permintaan akhir terhadap pembentukan NTB
(Nilai Tambah Bruto)
 Nilai NTB dalam penyajian tabel input –
output sama halnya dengan PDRB yang biasa
disajikan oleh pemerintah daerah.

Anda mungkin juga menyukai