Anda di halaman 1dari 8

Proposal Skripsi

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL


BRUTO, TINGKAT UPAH MINIMUM KOTA, TINGKAT
INFLASI DAN BEBAN/TANGGUNGAN PENDUDUK
TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA
DI PROVINSI JAWA BARAT
PERIODE TAHUN 2000 - 2015

Oleh: Ary Rudianto (C1A014019)


Latar Belakang

Pembangunan ekonomi tidak hanya dilihat dari pertumbuhan pendapatan nasional dan
pertumbuhan pendapatan perkapita saja melainkan juga bagaimana cara meningkatkan
penghapusan atau pengurangan tingkat kemiskinan, penyediaan lapangan pekerjaan dan
penanggulangan ketimpangan pendapatan serta bagaimana cara pendistribusian pendapatan
tersebut langsung kepada masyarakat (Todaro, 2000).
Besarnya angka pengangguran dapat dikatakan sangat penting dalam mengukur keberhasilan
pembangunan ekonomi.
Masalah pokok pengangguran dalam pembangunan daerah terletak pada penekanan terhadap
kebijakan-kebijakan pembangunan setiap daerah yang didasarkan pada kekhasan daerah masing-
masing yang bersangkutan dengan menggunakan potensi sumberdaya manusia, kelembagaan, dan
sumberdaya fisik lokal
Pengangguran Provinsi Jawa Barat

Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang terluas dengan cakupan yang terdiri dari
27 kabupaten/kota, yang meliputi 18 Kabupaten dan 9 Kota, dengan jumlah kecamatan 626, daerah
perkotaan 2.671 dan 3.291 daerah pedesaan
Jumlah pengangguran di Jawa Barat pada tahun 2015 mencapai 1.794.874 jiwa, dengan jumlah total
angkatan kerja 20.586.356. Besarnya angka pengangguran terhadap angka kesempatan kerja ini,
dirasa masih kurang maksimal provinsi Jawa Barat dalam hal penyerapan tenaga kerja.

Data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Provinsi di Pulau Jawa, 2010-2015
Provinsi 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Banten 13,68 13,74 9,94 9,54 9,07 9,55

DKI Jakarta 11,05 11,69 9,67 8,63 8,47 7,23

Jawa Barat 10,33 9,96 9,08 9,16 8,45 8,72

Jawa Tengah 6,21 7,07 5,61 6,01 5,68 4,99

DI Yogyakarta 5,69 4,39 3,90 3,24 3,33 4,07

Jawa Timur 4,25 5,38 4,11 4,30 4,19 4,47

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, 2015


Rumusan Masalah

Besarnya angka pengangguran dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain adalah tingkat inflasi,
tingkat pertumbuhan PDRB, besarnya tingkat upah yang berlaku. Jumlah penganguran di provinsi
Jawa Barat pada tahun 2015 mencapai sebanyak 1.794.874 jiwa, dari total angkatan kerja sebanyak
20.586.356 jiwa. Angka ini terlihat cukup besar jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain yang
ada di Indonesia, tetapi tingkat pengangguran terbuka tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 8,72
persen. Hal ini berarti pertumbuhan angkatan kerja di provinsi Jawa Barat tidak diimbangi dengan
pertumbuhan lapangan kerja sehingga penyerapan tenaga kerja masih kurang karena tingkat
pengangguran masih cukup tinggi
Bagaimanakah pengaruh PDRB, tingkat inflasi, tingkat upah, dan tingkat beban tanggungan
penduduk terhadap tingkat pengangguran?
Faktor apakah yang paling kuat pengaruhnya terhadap angka tingkat pengangguran di provinsi
Jawa Barat?
Kerangka Pemikiran

Pengangguran dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain adalah tingkat


pertumbuhan PDRB, tingkat inflasi, besarnya tingkat upah, dan tingkat
beban/tanggungan penduduk.
Tingkat PRDB

Tingkat Upah
Tingkat
Pengangguran
Tingkat Inflasi

Beban/Tanggungan
Penduduk
Hipotesis

Diduga terdapat pengaruh yang negatif antara Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan
tingkat pengangguran, semakin tinggi jumlah PDRB suatu wilayah maka tingkat pengangguran
akan semakin berkurang.
Diduga terdapat pengaruh yang positif antara tingkat inflasi dengan tingkat pengangguran,
semakin tinggi tingkat inflasi akan berpengaruh pada tingginya tingkat pengangguran.
Diduga terdapat pengaruh yang positif antara tingkat upah dengan tingkat pengangguran, semakin
tinggi tingkat upah yang diterima maka akan berakibat pada tingkat pengangguran yang semakin
meningkat.
Diduga terdapat pengaruh positif antara besarnya tingkat beban/tanggungan penduduk dengan
tingkat pengangguran, semakin tinggi tingkat beban/tanggungan penduduk suatu wilayah maka
tingkat pengangguran akan semakin meningkat.
Metode Penelitian

Jenis penelitian : Kuantitatif


Lokasi Penelitian dan Waktu : Provinsi Jawa Barat Periode Waktu Tahun 2000-2015
Objek Penelitian : Pengangguran, Tingkat PDRB, Inflasi Daerah, Tingkat Upah,
Beban/Tanggungan Penduduk
Jenis dan Sumber Data : Time Series dengan bentuk kuantitatif menggunakan jenis data
sekunder
Metode Pengumpulan Data : Metode dokumentasi adalah data yang berkaitan dengan hal-
hal/variabel penelitian yang didasarkan pada data-data statistik
yang di publikasikan secara umum (BPS Jawa Barat)
Analisis Data

Menggunakan Analisis Regresi Berganda dengan menganalisis Uji Asumsi Klasik


faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran di Multikolinearitas
Provinsi Jawa Barat, menggunakan model:
TP= + UMR+ PDRB+ Inf+ BTP+u Autokolerasi,

TP : Tingkat Pengangguran Prov Jawa Barat Heterokedastisitas


UMR : Tingka Upah Minimum Regional Prov Jawa Tengah
PDRB : Tingkat PDRB Prov Jawa Barat Uji Statistik
Inf : Tingkat Inflasi Prov Jawa Barat Koefisien Determinan ( 2 )
BTP : Beban/Tanggungan Penduduk (%) Uji signifikasi Simultan (Uji F)
0 : Konstanta
Uji Signifikasi Parameter (Uji t)
1 : Koefisien Upah
2 : Koefisien PDRB
3 : Koefisien Inflasi
4 : Koefisien Beban/Tanggungan Penduduk
U : Residual

Anda mungkin juga menyukai