Ilmu Ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari usaha masyarakat untuk memilih dari
berbagai alternatif penggunaan sumber daya produktif masyarakat yang jumlahnya terbatas
untuk memproduksi barang dan mengkonsumsi serta mendistribusikanya guna mencapai
kemakmuran.
MASALAH-MASALAH EKONOMI
Masalah-masalah ekonomi timbul karena adanya faktor kelangkaan (Scarce)
sumberdaya, sehingga keinginan manusia hanya dapat dipenuhi dengan pengorbanan. Masalah-
masalah pokok dalam Ekonomi adalah:
a. Produksi
1. what (barang apa yang harus dihasilkan)?
2. how (bagaimana barang dihasilkan dan berapa jumlahnya)?
3. for whom (untuk siapa barang dihasilkan)?
b. Distribusi
c. Konsumsi
PRINSIP ILMU EKONOMI
Ilmu Ekonomi Berkaitan dengan bagaimana masyarakat mengambil keputusan.
Dalam menentukan pilihannya setiap individu memiliki 10 prinsip ekonomi yang diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari yaitu (Mankiw, Quah, & Wilson, 2013) :
1. Orang mengahadapi masalah tradeoff
2. Biaya adalah apa yang harus dikorbankan untuk memperoleh sesuatu
3. Orang yang rasional berpikir dengan konsep marginal
4. Orang memberikan reaksi terhadap insentif
5. Perdagangan dapat menguntungkan semua pihak
6. Pasar biasanya adalah tempat yang baik untuk mengatur kegiatan ekonomi
7. Pemerintah terkadang mampu memperbaiki hasil akhir mekanisme pasar
8. Standar hidup suatu negara bergantung pada kemampuannya mengahasilkan barang
dan jasa
9. Harga-harga naik ketika pemerintah mencetak uang terlalu banyak
10. Masyarakat menghadapi masalah tradeoff antara inflasi dan pengangguran
1
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
EKONOMI MIKRO
D. TEORI PERMINTAAN
a. Permintaan adalah kombinasi berbagai kuantitas (jumlah barang tertentu) yang ingin
dan dapat dibeli konsumen pada berbagai tingkat harga dan pada periode tertentu.
b. Hukum permintaan merupakan hubungan terbalik antara harga dengan jumlah yang
diminta yang tercermin dalam kemiringan negatif dari kurva permintaan itu. Dengan
2
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
kata lain, jika harga naik, maka jumlah yang diminta akan turun dengan asumsi hal-
hal lain tetap (ceteris paribus).
c. Kurva Permintaan adalah kurva atau garis menurun yang menggambarkan hubungan
antara harga suatu barang (Pd) dengan jumlah barang yang diminta (Qd). Kurva
permintaan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah, atau memiliki sifat hubungan
terbalik / memiliki slope negatif.
Gambar 1.2. Kurva Permintaan
3
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
Keterangan:
Pergerakan kurva permintaan yaitu perubahan sepanjang kurva permintaan yang
terjadi apabila harga barang yang diminta naik atau turun. Artinya perubahan
jumlah barang yang diminta karena perubahan harga barang itu sendiri
(pergeseran titik dalam kurva permintaan karena adanya perubahan harga).
Pergeseran kurva permintaan (bergeser ke kanan atau ke kiri) yaitu apabila
terdapat perubahan permintaan yang disebabkan oleh faktor lain selain harga
(kurva bergeser terjadi karena faktor bukan harga).
E. TEORI PENAWARAN
a. Penawaran adalah kombinasi berbagai kuantitas (jumlah barang tertentu) yang
ditawarkan dimana penjual mau dan mampu melepas pada berbagai tingkat harga
pada periode tertentu.
b. Hukum penawaran merupakan hubungan searah antara harga dengan jumlah yang
ditawarkan yang tercermin dalam kemiringan positip dari kurva penawaran komoditi
itu. Dengan kata lain, jika harga naik, maka jumlah yang ditawarkan akan naik
dengan asumsi ceretis paribus.
c. Kurva Penawaran adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara harga (Ps)
dengan jumlah barang yang ditawarkan, secara umum kurva penawaran bergerak
naik dari kiri bawah ke kanan atas dan memiliki slope positif.
Gambar 1.4. Kurva Penawaran
d. Persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah yang ditawarkan dari suatu
barang dengan semua faktor-faktor yang mempengaruhinya. Misalkan Qs = f (Ps, E,
4
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
Py, T, C, Jp, x) dimana, jumlah barang yang ditawarkan (Qs), harga barang itu
sendiri (Ps), harapan produsen (E), harga barang lain (Py), teknologi (T), biaya
produksi (C), jumlah produsen (Jp), faktor-faktor lainnya (x).
e. Perubahan Penawaran dan Perubahan Jumlah yang ditawarkan.
Gambar 1.5. Pergerakan Kurva dan Pergeseran Kurva Penawaran
Keterangan:
Pergerakan kurva pernawaran yaitu perubahan sepanjang kurva penawaran yang
terjadi apabila harga barang yang ditawarkan naik atau turun. Artinya perubahan
jumlah barang yang ditawarkan karena perubahan harga barang itu sendiri
(pergeseran titik dalam kurva penawaran karena adanya perubahan harga).
Pergeseran kurva penawaran (bergeser ke kanan atau ke kiri) yaitu apabila
terdapat perubahan penawaran yang disebabkan oleh faktor lain selain harga
(kurva bergeser terjadi karena faktor bukan harga).
F. KESEIMBANGAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Keseimbangan pasar atau equilibrium merupakan titik keseimbangan atau kondisi
pasar yang sekali dicapai dan dapat dicapai serta cenderung bertahan. Hal tersebut terjadi
ketika jumlah barang yang ditawarkan penjual pada suatu harga tertentu sama dengan
jumlah barang yang diminta pembeli pada harga tersebut.
5
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
G. ELASTISITAS
Elastisitas merupakan ukuran derajat kepekaan kuantitas yang diminta atau
ditawarkan akibat dari adanya perubahan harga. Secara sederhana elastisitas didefinisikan
sebagai persentase perubahan jumlah permintaan atau penawaran suatu komoditas karena
adanya perubahan harga. Tingkat elastisitas digambarkan dari nilai koefisien elastisitas yang
berkisar dari nol – satu.. Berdasarkan tingkat elastisitasnya, elastisitas permintaan dan
penawaran dibedakan menjadi :
a. Inelastis sempurna (E = 0), jumlah barang yang ditawarkan atau diminta tetap pada
tingkat harga berapapun.
b. Elastis sempurna (E = ~), pada tingkat harga tertentu, jumlah barang yang diminta
atau ditawarkan tak terhingga.
c. Elastisitas unitari (E = 1), perubahan harga sama dengan persentase perubahan jumlah
barang yang diminta atau ditawarkan.
d. Inelastis (E < 1), perubahan harga lebih besar daripada jumlah barang yang diminta
atau ditawarkan.
e. Elastis (E > 1), perubahan harga lebih kecil dibanding jumlah barang yang diminta
atau ditawarkan.
6
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
7
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
grafik yang disebut kurva anggaran (budget line) dan kurva indiferensi (indifference
curve).
1) Kurva Indifferen yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi dari dua macam
barang yang di kosumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama kepada
konsumen. Berikut adalah kurva indeferen
Gambar 1.7. Kurva Indifferen
Keterangan:
Kurva indifferen turun dari kiri atas ke kanan bawah
Cembung ke arah titik origin karena adanya MRS (Marginal Rate of
Substitution)
2) Garis Anggaran (Budget Line) yaitu garis yang menunjukkan kombinasi dari dua
macam barang yang berbeda yang dapat dibeli oleh konsumen dengan
pendapatan yang dimilikinya. Berikut adalah kurva budget line :
Gambar 1.8. Kurva Budget Line
8
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
I. STRUKTUR PASAR
1. Pasar Persaingan Sempurna
Merupakan bentuk pasar dimana terdapat banyak pembeli dan penjual yang
memperdagangkan produk identik atau homogen, sehingga masing-masing dari mereka akan
menjadi penerima harga (price takers). Karakteristik pasar persaingan sempurna :
a. Terdapat banyak penjual dan pembeli
b. Produk yang dihasilkan identik dan sama
c. Penjual dan pembeli dapat bebas masuk atau keluar pasar
d. Penjual dan pembeli merupakan price takers
e. Informasi yang sempurna
2. Pasar Monopoli
Merupakan suatu pasar dimana hanya terdapat satu penjual saja dan memproduksi
suatu barang/produk tanpa adanya barang/produk substitusi atau barang pengganti.
Karakteristik dari pasar monopoli ialah:
Hanya ada satu produsen/penjual
Produsen merupakan price maker dan dapat melakukan diskriminasi harga
Tidak ada substitusi dari output yang dihasilkan
Terdapat hambatan untuk masuk ke pasar
Keuntungan maksimum tercapai pada saat tingkat output sama dengan harga MR
= MC
Untuk mendorong pemasaran produk, monopolis tidak melakukan promosi, jika
ada iklan atau atau persaingan diluar harga digunakan untuk menjaga hubungan
baik antara produsen dan masyarakat.
3. Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik menggambarkan struktur pasar dimana ada banyak
perusahaan yang menjual produk yang serupa, tetapi tidak sama. Ciri-ciri pasar persaingan
monopolistik yaitu:
a. Terdapat banyak penjual
b. Adanya kemampuan produsen untuk mempengaruhi harga
c. Diferensiasi produk
9
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
10
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
EKONOMI MAKRO
A. KONSEP DASAR EKONOMI MAKRO
Menurut (Prasetyo, 2009) makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara
keseluruhan, menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga
(household) dan perusahaan serta pasar. Hubungan kausal yang dipelajari dalam ekonomi
makro adalah meliputi beberapa variabel ekonomi agregatif seperti: tingkat pendapatan
nasional, tingkat kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi, investasi nasional, jumlah uang
beredar, tingkat suku bunga, tingkat harga atau inflasi, pengangguran, neraca pembayaran
internasional, serta stok kapital nasional dan hutang pemerintah.
Tujuan utama dalam perekonomian secara makro adalah sebagai berikut :
1. Mencapai output yang tinggi dengan tingkat laju pertumbuhan ekonomi (economic
growth) yang besar dan pertumbuhan pendapatan yang cepat.
2. Mencapai dan mempertahankan tingkat kesempatan kerja penuh (full employment).
3. Mempertahankan tingkat kestabilan harga atau mencegah inflasi.
4. Mencapai tingkat keseimbangan necara pembayaran internasional atau mencapai
peningkatan surplus devisa dalam perdagangan internasional.
5. Distribusi pendapatan yang lebih merata.
Permasalahan Kebijakan Makro mencakup:
1. Masalah Jangka Pendek atau Masalah Stabilisasi, hal ini untuk menghindarkan :
Inflasi, Pengangguran dan ketimpangan neraca pembayaran. Meliputi menambah
jumlah uang yang beredar atau pengendalian jumlah uang yang beredar, menurunkan
bunga kredit Bank, mengenakan pajak impor, menurunkan pajak pendapatan atau
pajak penjualan, menambah pengeluaran pemerintah, mengeluarkan obligasi negara.
2. Masalah Jangka Panjang atau pertumbuhan ekonomi, ini berkaitan dengan adanya
keserasian dengan pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi dan
tersedianya dana untuk investasi.
11
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
Gambar 2.1. Kaitan Kegiatan antar Pelaku Ekonomi Pasar dalam Suatu
Perekonomian Makro.
Keterangan:
a. Produsen membeli atau menyewa faktor produksi dari rumah tangga konsumen.
b. Rumah tangga konsumen menerima balas jasa berupa gaji, upah atau sewa dari
perusahaan.
c. Rumah tangga konsumen membeli barang di pasar output dari produsen
d. Produsen menerima pendapatan dari output yang dijual di pasar barang/komoditi.
e. Rumah tangga menabung sebagian pendapatannya di pasar uang.
f. Produsen menerima kredit dari lembaga keuangan untuk investasi di perusahaannya.
g. Produsen mengekspor barang dan jasanya di pasar luar negeri.
h. Rumah tangga konsumen mengimpor barang dan jasa di pasar luar negeri.
i. Pemerintah menerima pajak dari konsumen (9a) dan pajak dari perusahaan (9b).
j. Pemerintah membayar subsidi kepaga rumah tangga konsumen dan produsen
B. PENDAPATAN NASIONAL
1. Konsep Dasar Perhitungan Pendapatan Nasional
a) Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP), adalah seluruh
barang dan jasa yang dihasilkan/diproduksi oleh seluruh warga masyarakat pada
12
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
suatu wilayah negara yang bersangkutan (termasuk produksi warga negara asing
yang ada di negara tersebut) dalam periode tertentu biasanya satu tahun.
b) Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP), adalah seluruh barang
dan jasa yang dihasilkan/diproduksi oleh seluruh warga negara baik yang ada di
dalam negeri maupun yang ada di luar negeri pada suatu periode tertentu
biasanya satu tahun. Sedangkan, barang dan jasa yang dihasilkan warga negara
asing yang bekerja di dalam negeri tersebut tidak termasuk dalam GNP ini.
c) Produk Nasional Neto (Net National Product /NNP), atau produk nasional
bersih adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara
dalam periode tertentu, biasanya satu tahun setelah dikurangi penyusutan
(depresiasi) dan barang pengganti modal.
d) Pendapatan Nasional Netto (Net National Income NNI), adalah nilai dari
produk nasional bersih (NNI) dikurangi dengan pajak tidak langsung. Jika tidak
ada pajak tak langsung, maka besarnya NNI sama dengan besarnya NNP.
e) Pendapatan Perseorangan (Personal Income/PI) adalah jumlah seluruh
penerimaan yang diterima perseorangan sebagai balas jasa dalam proses
produksi. Pendapatan ini disebut juga pendapatan kotor, karena tidak semua
pendapatan perseorangan netto jatuh ke tangan pemilik faktor produksi, sebab
masih dikurangi laba yang tidak dibagi (ditahan), pajak penghasilan, iuran
jaminan sosial maupun pembayaran yang bersifat transfer payment (pembayaran
pindahan) seperti pensiunan.
f) Pendapatan Siap Dikonsumsi (Disposable Income/DI) adalah pendapatan yang
diterima oleh seorang warga masyarakat yang sudah siap untuk dibelanjakan atau
dikonsumsi penerimanya. Pendapatan bebas diperoleh dari pendapatan
perseorangan (PI) dikurangi pajak langsung.
2. Pendekatan Dalam Perhitungan Pendapatan Nasional
Terdapat tiga pendekatan dalam menghitung pendapatan nasional yang lazim
digunakan dalam suatu negara, yaitu :
13
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
a) Pendekatan Produksi
Pendapatan nasional dihitung berdasarkan jumlah keseluruhan nilai akhir (final
goods) dari produksi barang-barang dan jasa yang dihasilkan pada suatu unit
produksi oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
PN = P1 . Q1 + P2 . Q2 + .... + Pn . Qn
Ket : PN = Pendapatan Nasional
P = Price (Harga)
Q = Quantity (jumlah produk yang dihasilkan)
b) Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran
masyarakat dalam suatu negara.
PN =C+I+G+(X–M)
Ket : PN = Pendapatan Nasional
C = Consumtion (Pengeluaran konsumsi masyarakat)
I = Investment (Pengeluaram investasi perusahaan/industry)
G = Government (Pengeluaran pemerintah)
X – M = Exsport Netto (NE) atau (ekspor dikurangi impor)
c) Pendekatan Pendapatan
Perhitungan pendapatan dengan pendekatan pendapatan dilakukan dengan cara
menjumlahkan semua pendapatan yang diperoleh semua pelaku ekonomi dari
aktivitas kegiatan ekonominya dalam suatu negara pada periode waktu tertentu.
Pendapatan tersebut dapat berasal dari faktor produksi yang digunakan misal
tanah, tenaga kerja, gedung, modal dan keahlian. Dengan demikian, pendapatan
nasional dapat berupa; sewa (R), bunga (I), upah atau gaji (W), deviden atau laba
perusahaan (P).
PN = R + W + I + P
14
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
C. INFLASI
1. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan ketika harga-harga secara umum mengalami
kenaikan secara terus menerus selama periode tertentu (satu bulan atau satu tahun)
dalam suatu perekonomian.
2. Jenis-jenis inflasi
Inflasi berdasarkan parah dan tidaknya inflasi tersebut :
1. Inflasi Ringan ( di bawah 10 % per tahun )
2. Inflasi Sedang ( antara 10 – 30 % per tahun )
3. Inflasi Berat ( antara 30 – 100 % per tahun )
4. Hiperinflasi ( lebih dari 100 % per tahun )
3. Inflasi berdasarkan penyebabnya
a. Demand pull inflation, Inflasi ini timbul dikarenakan adanya permintaan
keseluruhan yang tinggi di satu fihak, difihak lain kondisi produksi telah mencapai
kesempatan kerja penuh (full employment), akibatnya sesuai dengan hukum
permintaan, bila permintaan banyak sementara penawaran tetap maka harga akan
naik.
Gambar 2.2 Demand Pull Inflation
b. Cost push inflation, Inflasi ini disebabkan oleh turunya produksi karena naiknya
biaya produksi (naiknya biaya produksi bisa disebabkan oleh ketidakefisienan
perusahaan, nilai kurs jatuh/menurun, kenaikan harga bahan baku industri, adanya
tuntunan kenaikan upah dari serikat buruh dan lain sebagainya).
15
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
c. Mixed inflation, Inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan permintaan
dan penawaran, hal ini disebabkan ketidakseimbangan permintaan dan penawaran.
4. Jenis inflasi berdasarkan asalnya:
a. Domestic inflation, terjadi karena terjadinya defisit dalam pembiayaan dan
belanja negara yang terlihat pada anggaran belanja negara.
b. Imported inflaion, dikarenakan negara-negara yang menjadi mitra mengalami
inflasi yang tinggi.
5. Perhitungan Inflasi
Secara umum, inflasi diukur denga cara menghitung perubahan tingkat
persentase perubahan sebuah indeks harga, atau dengan metode harga agregatif.
Adapun cara untuk menghitung inflasi adalah :
a) Indeks Harga Konsumen
Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah indeks yang mengukur harga rata-rata
dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
Keterangan:
Pit = harga barang i pada periode t
Qit = jumlah barang i pada periode t
Pio = harga barang i pada periode dasar o
Qio = jumlah barang i pada periode dasar o
16
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
17
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
18
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
19
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
20
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
EKONOMI PEMBANGUNAN
21
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
22
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
23
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
Investasi Kekurangan
Rendah Modal
Tabungan Produktivitas
Rendah Rendah
Pendapatan
Rendah
24
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
25
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
5) Pengangguran Teknologi
Pengangguran ini terjadi karena adanya penggunaan alat–alat teknologi yang
semakin modern.
c. KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
Distribusi pendapatan nasional mencerminkan merata atau timpangnya
pembagian hasil suatu negara di kalangan penduduknya. Ketimpangan distribusi
pendapatan terjadi akibat adanya perbedaan produktivitas yang dimiliki oleh tiap
individu dimana satu individu/kelompok mempunyai produktivitas yang lebih tinggi
dibandingkan individu/kelompok lain. Sehingga hal ini menyebabkan perbedaan
dalam penerimaan pendapatan atas hasil kerjanya. Hal – hal yang menyebabkan
ketimpangan distribusi pendapatan, antara lain :
a. Pertumbuhan penduduk yang tinggi yang tidak dibarengi dengan pendapatan per
kapita yang baik
b. Inflasi, dimana pendapatan uang bertambah tetapi tidak diikuti secara proporsional
dengan pertambahan produksi barang-barang
c. Ketidakmerataan pembangunan antar daerah
d. Rendahnya mobilitas sosial
e. Hancurnya industri kerajinan rakyat seperti pertukangan, industri rumah tangga, dan
lain-lain.
26
RESUME KOMPREHENSIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES )
FAKULTAS EKONOMI ( FE )
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Alamat : Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp. 70778922, Fax (024) 8508015, e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw, N. G., Quah, E., & Wilson, P. (2013). Principle of Economics. Salemba Empat:
Jakarta Selatan.
Prasetyo, P. E. (2009). Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta: Beta Offset.
Rosyidi, S. (2017). Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro
& Makro. Jakarta: Rajawali Press.
Suhardi. (2016). Pengantar Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Gava Media.
Sukirno, S. (2013). Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
27