SKRIPSI
Oleh
SAHRIADI SIREGAR
NIM. 17 402 00030
Latar belakang pengangkatan judul skripsi ini adalah mengarah pada suatu
persoalan yang nampak saat ini jelas terlihat adanya kesenjangan, baik
kesenjangan ekonomi maupun kesenjangan sosial. Hal tersebut belum
berfungsinya zakat sebagai instrumen pemerataan. Selain itu, lembaganya juga
menjadi salah satu penyebabnya karena belum bisa mengelola zakat secara efektif
yang dapat dilihat dari aspek pendayagunaan, penyaluran, pendistribusian serta
pengaruh dari Sumber Daya Manusianya. Adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah pengelolaan dana zakat di BAZNAS Padang Lawas
Utara sudah efektif, yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengelolaan
dana zakat di BAZNAS Padang Lawas Utara.
Pembahasan dalam penelitian ini antara lain berkaitan dengan zakat,
landasan hukum zakat, urgensi dan tujuan zakat, pengelolaan zakat, fungsi
pengelolaan zakat, manajemen pengelolaan zakat, pengelolaan zakat di Indonesia,
distribusi dan pendayagunaan zakat, serta efektivitas.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan Analytical Network Process (ANP) yang digunakan untuk
menemukan prioritas permasalahan dan solusi dalam pengelolaan dana zakat di
BAZNAS Padang Lawas Utara. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari
beberapa tahapan yaitu dengan melakukan wawancara mendalam (Indepth
Interview) dengan pakar akademisi dan juga praktisi. Selanjutnya membentuk
jaringan ANP dengan menggunakan software super decision dan diakhiri dengan
penentuan prioritas masalah dan solusi.
Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan dana zakat di
BAZNAS Padang Lawas Utara belum dikelola secara efektif, dimana terdapat
beberapa masalah diantaranya masalah BAZNAS, SDM, dan Pemerintah. Untuk
solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dimana para responden
sepakat bahwa BAZNAS harus melakukan sosialisasi, lebih akuntabel dan
transfaran, melakukan kerjasama dengan pihak-pihak lain, melakukan
pendayagunaan secara merata, serta memperbaiki manajemen pengelolaannya.
i
KATA PENGANTAR
melimpahkan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya yang tiada henti sehingga peneliti
tidak lupa juga shalawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, seorang pemimpin umat yang patut dicontoh dan diteladani
Skripsi ini disusun dengan bekal ilmu pengetahuan yang sangat terbatas
dan amat jauh dari kesempurnaan, sehingga tanpa bantuan, bimbingan dan
petunjuk dari berbagai pihak, maka sulit bagi peneliti untuk menyelesaikannya.
Oleh karena itu, dengan rasa penuh rasa syukur dan kerendahan hati, peneliti
dan Kerjasama.
ii
2. Bapak Dr. Darwis Harahap, S.H.I., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi dan
Perencanaan dan Keuangan, serta Bapak Dr. H. Arbanur Rasyid, M.A., Wakil
3. Ibu Delima Sari Lubis, M.A., Selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah
dosen dan juga staf di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
4. Ibu Delima Sari Lubis, M.A., selaku Pembimbing I dan Bapak Aliman
5. Teristimewa kepada Ayahanda Budi Siregar dan Ibunda Nur Kasida Harahap
Tercinta yang telah memberikan curahan kasih sayang yang tiada hentinya.
Memberikan dukungan moril dan materil demi kesuksesan studi sampai saat
ini. Memberikan do‘a yang tiada hentinya serta perjuangan yang tiada
iii
6. Terimakasih kepada Bank Indonesia KPW Sibolga yang telah memberikan
Wahyuni, Rizka Khairani, Nirma Sari Siregar, Fitri Wahyuni, Lisa Suryani,
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang selalu memberikan motivasi
10. Teruntuk rekan peneleliti Irpan Pilihan Rambe, Yuli Agustina, Annisa Jariah,
Elmilan Nasution, Fitri Wahyuni Ritonga, Saripah Siregar dan Khoirul Fauzi
skripsi ini.
11. Ustadz H. Kosim Pohan, BA., Selaku Ketua dan Ustadz Hincat Pangabisan
iv
serta Bapak Damri Batubata, S.H.I.,M.A., yang telah bersedia menjadi
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan yang jauh lebih baik
atas amal kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti. Peneliti juga menyadari
bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, mengingat
skripsi ini.
SAHRIADI SIREGAR
NIM. 17 402 00030
v
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
A. Konsonan
dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus. Berikut ini daftar huruf Arab
vi
B. Vokal
Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vocal
1. Vokal Tunggal adalah vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa
2. Vokal Rangkap adalah vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa
Tanda dan
Nama Gabungan Nama
Huruf
.....ي fatḥah dan ya Ai a dan i
ْْو...... fatḥah dan wau Au a dan u
C. Ta Marbutah
Transliterasi untuk tamarbutah ada dua:
vii
2. Ta Marbutah mati yaitu Ta Marbutah yang mati atau mendapat harkat
Kalau pada suatu kata yang akhir katanya Ta Marbutah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu
D. Syaddah (Tasydid)
dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid. Dalam transliterasi ini
tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama
E. Kata Sandang
yaitu ال. Namun dalam tulisan transliterasinya kata sandang itu dibedakan
antara kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dengan kata sandang
1. Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah adalah kata sandang yang diikuti
/l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung diikuti kata
sandang itu.
2. Kata sandang yang diikuti huruf qamariah adalah kata sandang yang diikuti
viii
F. Hamzah
diakhir kata. Bila hamzah itu diletakkan diawal kata, ia tidak dilambangkan,
G. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim, maupun huruf, ditulis
terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang
sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang
dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa dilakukan
dengan dua cara: bisa dipisah perkata dan bisa pula dirangkaikan.
H. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem kata sandang yang diikuti huruf tulisan Arab
huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan
juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD,
diantaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama diri
dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu dilalui oleh kata sandang, maka yang
ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf
tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf
ix
I. Tajwid
transliterasi ini merupakan bagian tak terpisahkan dengan ilmu tajwid. Karena
itu keresmian pedoman transliterasi ini perlu disertai dengan pedoman tajwid.
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 8
C. Batasan Masalah........................................................................................ 9
D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9
F. Batasan Istilah ........................................................................................... 9
G. Manfaat Penelitian .................................................................................... 11
H. Sistematika Pembahasan ........................................................................... 12
xi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan waktu Penelitian ..................................................................... 43
B. Jenis Penelitian .......................................................................................... 43
C. Sumber Data .............................................................................................. 43
1. Data Primer ........................................................................................... 43
2. Data Sekunder....................................................................................... 44
D. Subjek Penelitian....................................................................................... 44
E. Teknik Analisis Data ................................................................................. 45
1. Analisis Deskriptif ................................................................................ 45
2. Metode Analytical Network Process (ANP) ......................................... 46
F. Kerangka Penelitian .................................................................................. 51
G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 51
H. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 79
B. Saran.......................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR DIAGRAM
xv
BAB I
PENDAHULUAN
apalagi zakat merupakan salah satu bagian dari rukun Islam sesudah syahadat,
sholat, dan juga puasa yang dianggap sebagai pilar atau tiangnya agama
Islam. Jika saat ini kaum muslim sudah memahami betul mengenai kewajiban
fungsi zakat itu sendiri yang bisa membentuk kesholehan sosial. Pemahaman
pada sholat sudah sangat meluas dikalangan umat muslim, akan tetapi belum
terhadap pada zakat. Zakat adalah syariat Islam yang diturunkan sebagai
pengelolaan zakat adalah tidak terlepas dari peran amil zakat. Jika amil zakat
sudah berperan dengan baik, maka zakat tersebut akan dapat meningkatkan
zakat tidak dapat mengelola zakat dengan baik maka kesejahteraan yang telah
diharapkan akan menjadi impian belaka, itulah fungsi amil zakat sebagai
1
Didin Hafidhuddin, Membangun Peradaban Zakat, Meniti Jalan Kegemilangan Zakat
(Jakarta: Divisi Publikasi Institut Manajemen Zakat, 2006), hlm. 2.
1
pengelolaan. Dalam kata lain, hal yang paling terpenting dalam zakat adalah
dikemukakan oleh Euis Amalia dalam penelitiannya pada Tahun 2018 bahwa
mencapai Rp. 100 Triliun pertahun. Akan tetapi pada kenyataannya zakat
pertahun. Dan potensi zakat di Indonesia pada Tahun 2015 hanya mencapai
Rp. 4 Triliun.2
Dari hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa salah satu penyebab
ataupun instansinya yang belum bisa mengelolanya secara efektif yang dapat
2
yang sangat berpengaruh adalah SDM-nya. Dalam artian manajemen
dinilai pada taraf klasikal, hanya bersifat memakai (konsumtif), dan terkesan
dianggap kurang berdampak sosial bagi masyarakat. Padahal zakat itu sendiri
bisa dijadikan sebagai salah satu alat ukur untuk mengurangi kemiskinan dan
sebelumnya.3 Dalam hal ini, suatu kegiatan yang mencapai pada ukuran
panjang. Maka, proses pencapaian sebuah tujuan yang telah dilewati itu
Amil Zakat Nasional Padang Lawas Utara melalui wawancara yang dilakukan
oleh peneliti bersama Ustadz Hincat selaku Staf Waka 1 bahwa beliau
3
I Gusti Agung Rai, ―Audit kinerja pada sektor publik: konsep, praktik, studi kasus.
(Jakarta: Salemba Empat, 2008), hlm. 24.
3
mengatakan: ―Bahwa di BAZNAS sendiri masih mengelola dana dari
Provinsi dan juga dari Bupati PALUTA sendiri, dalam hal ini BAZNAS
Republik Indonesia No. 8 Tahun 2001 tentang tugas dan fungsi menghimpun
dan menyalurkan Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.
2014 dalam pasal 1 ayat 2 bahwa BAZNAS adalah lembaga yang melakukan
pengelolaan zakat secara Nasional. Dan dalam pasal 1 ayat 6 bahwa Undang-
pada Tahun 2018. Pada awal di fungsikannya BAZNAS yaitu pada Tahun
4
BAZNAS-Badan Amil Zakat Nasional, diakses 16 Oktober 2020, https://baznas.go.id/.
4
zakat. Pada Tahun kedua yaitu Tahun 2019 BAZNAS baru mulai melakukan
pendayagunaan dan juga penyaluran zakat akan tetapi masih zakat Maal saja.
Untuk dana zakat yang dikelola oleh BAZNAS Padang Lawas Utara
pada Tahun 2019 masih berasal dari Bupati PALUTA sebesar Rp. 85 Juta dan
dan Padang Bolak Tenggara. Selain itu ada juga yang berasal dari Provinsi
berupa paket Ramadhan yang berkisaran 150 Paket untuk disalurkan. Pada
Tahun 2020 ada zakat pendidikan berupa Beasiswa yang disalurkan oleh
telah diatur dalam kitab suci Al-quran. Yang tujuan utamanya adalah tidak
membayar zakat, sehingga hasil zakat yang terkumpul tidak kembali lagi
sebuah Negara. Zakat juga mempunyai tujuan untuk mensucikan harta benda
5
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (Yogyakarta: UII Press,
2004), hlm. 214.
5
milik orang lain, yang sengaja ataupun tidak yang telah masuk kepada harta
kita.
Meskipun zakat itu dianggap sebagai salah satu pilar agama Islam dan
ekonomi Islam sendiri, akan tetapi zakat masih banyak memiliki kelemahan
dan belum menjadi salah satu pusat perhatian yang dianggap penting
oleh Irman Firmansyah dan Wawan Sukmana Tahun 2014 yaitu berdasarkan
6
Dan solusi untuk masalah eksternalnya adalah perlu dilakukannya sosialisasi
penerimaan dana ZISWAF dari para muzakki untuk dialokasikan 100% untuk
umat.7
pengembangan.8
6
Irman Firmansyah Dan Wawan Sukmana, ―Analisis Problematika Zakat Pada Baznas
Kota Tasikmalaya:Pendekatan Metode Analytic Network Process (ANP),‖ Jurnal Riset Akuntansi
dan Keuangan 2, no. 2 (27 April 2014): 392–406, https://doi.org/10.17509/jrak.v2i2.6593.
7
Arin Setiyowati, ―Analisis Peranan Pengelolaan Dana ZISWAF Oleh Civil Society
Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat (Studi Kasus Lazismu Surabaya),‖ Jurnal Masharif al-
Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah 2, no. 1 (2018).
8
Arif Budiman, ―Efektivitas pengelolaan dana zakat pada Program Pendidikan Rumah
Gemilang Indonesia Lembaga Amil Zakat Nasional Al-Azhar,‖ 3 Oktober 2018,
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/42610.
7
lembaga yang masih berada pada kendali pemda setempat.9 Sedangkan pada
secara efektif yaitu pertama, dana zakat harus diterima oleh orang-orang yang
telah disebutkan dalam Al-Quran. Kedua, dana zakat tidak boleh digunakan
B. Identifikasi Masalah
penelitian ini adalah: Bahwa BAZNAS sudah ada dan sudah beroperasi di
Padang Lawas Utara. Namun pengelolaan zakat yang dilakukan belum sesuai
9
Aliman Syahuri Zein, ―Strategi pemberdayaan ekonomi mustahiq melalui
pendistribusian zakat pada Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Mandailing Natal,‖ Research
(Padangsidimpuan: LPPM IAIN Padangsidimpuan, 2019), http://repo.iain-
padangsidimpuan.ac.id/562/.
10
Azim Kidwai dan Mohamed El Mehdi Zidani, ―A New Approach to Zakat Management
for Unprecedented Times,‖ International Journal of Zakat 5, no. 1 (14 Juli 2020): 45–54,
https://doi.org/10.37706/ijaz.v5i1.207.
8
C. Batasan Masalah
ini dengan berfokus pada efektivitas pengelolaan zakat yang dilakukan oleh
D. Rumusan Masalah
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah pengelolaan dana zakat
E. Tujuan Penelitian
F. Batasan Istilah
tentang istilah pdada judul skripsi ini, maka perlu ada pembatasan istilah.
Adapun pembatasan istilah yang terkait dengan judul skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1. Efektivitas
9
yang bisa dikatakan efektif dalam pelaksanaannya apabila sudah
2. Pengelolaan
sumber daya yang ada terutama dana zakat, apakah sudah dikelola
dengan efektif atau belum? Selain itu juga bahwa dalam pengelolaan ini
yang diharapkan.
11
Della Lidiya, Budi Kisworo, dan Musda Asmara, ―Analisis Manajemen Dan Efektifitas
Pengelolaan Dana Zakat Pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Rejang
Lebong‖ (diploma, Institut Agama Islam Negeri Curup, 2018), http://e-theses.iaincurup.ac.id/9/.
12
Saifuddin, Pengelolaan Pembelajaran Teoretis dan Praktis (Yogyakarta: CV Budi
Utama, 2018), hlm. 53.
10
3. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Teoritis
dan bisa menjadi sebagai referensi atau acuan bagi penelitian selanjutnya
13
Junaidi Abdullah, ―Institusi Pengelola Zakat dalam Hukum Positif di Indonesia,‖
ZISWAF: Jurnal Zakat dan Wakaf 5, no. 1 (2018): 171–85, http://journal.iainkudus.ac.id/.
11
3. Bagi BAZNAS
efektif.
H. Sistematika Pembahasan
akurat, dan mudah dipahami. Dalam sistematika pembahasan ini terdiri dari
masalah yaitu berisi uraian yang mengarahkan pada masalah dan juga
12
peneliti dengan si pembaca. Manfaat penelitian yaitu menjelaskan manfaat
sesuai dengan teori atau konsep yang telah di ambil dari berbagai referensi
penelitian dari orang lain yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.
penelitian yang berisi tentang lokasi dan waktu penelitian. Jenis penelitian
penelitian yaitu memuat tentang penjabaran dari data yang digunakan dalam
masalah. Kemudian saran yaitu memuat pokok-pokok pikiran peneliti kepada pihak-
13
pihak yang terkait dengan masalah atau objek penelitian untuk menjadi bahan
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Zakat
a. Pengertian Zakat
14
Didin Hafidhuddin, Zakat dalam perekonomian modern (Jakarta: Gema Insani, 2002),
hlm. 7.
15
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahan (Jakarta: Jabal,
2010), hlm. 203.
15
ini pula berlaku untuk orang yang mencapurkan amal shaleh
dosa mereka. Jadi, setiap orang yang ada setelah mereka sama
masuk kapda golongan asnaf yang delapan. Atau zakat itu juga
16
M. Nasib ar-Rifa"i, Kemudahan dari Allah: ringkasan tafsir Ibnu Katsir (Gema Insani,
1999), hlm. 659.
17
Asrifin An Nakhrawie, Sucikan Hati & Bertambah Kaya Bersama Zakat (Delta Prima
Press, 2011), hlm. 11-12.
16
orang tertentu pula yang telah ditetapkan berdasarkan Allah
tertentu.
1) Al-Quran
ْ ُ ّ َ ُ َ َ َ َٰ َ َّ ْ ُ َ َ َ َٰ َ َّ ْ ُ َ َ
وأقًٍِٔا ٱلصئة وءاثٔا ٱلزنٔة َۚ وٌا تل ِدمٔا
َّ َ ُ ُ َ ۡ َ ۡ ّ ُ
َ َّ ٱَّللِ إ َّن
َٱَّلل بٍا ُ َ
ِ ِ ۡۗ تدوه عِِدِ ۡي
ٖ صكً ٌَِ خ ِ ِِلُف
ٞ َ َ َُ َۡ
١١٠ تعٍئن ب ِصۡي
―Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan
kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu
kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah.
18
Dimyati, ―Urgensi Zakat Produktif Di Indonesia,‖ Al-Tijary 2, no. 2 (2017): 189–204,
https://doi.org/10.21093/at.v2i2.693.
17
Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu
kerjakan.‖ (Q.S Al-Baqarah: 110).19
Di dalam Al-Quran, seringkali Allah SWT
َٱلز َن َٰٔة
َّ ْ ُ َ َ َ َ َٰ َ َّ ْ ُ َََ ْ ُ َ َ
وأكامٔا ٱلصئة وءاثٔا فإِن ثابٔا
َ َ ُ ّ َُ ُ ُ ۡ َ
ت ى ِل ۡٔ ٖم ِ َٰ ِيَ َونف ِصو ٱٓأۡلي
ِ
ّ ِف
ٱل ِ ًۡ فإِخ َوَُٰك
َ ََُۡ
١١ يعئٍن
―Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan
menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-
saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu
bagi kaum yang mengetahui.‖ (Q.S At-Taubah: 11).20
19
Indonesia, Al-Quran dan Terjemahan, hlm. 17.
20
Indonesia, hlm. 188.
18
mereka adalah saudara-saudara kalian seiman. Merka
kalian.
2) Hadits
21
Indonesia, hlm. 196.
19
Hukum zakat berdasarkan hadits diantaranya adalah
sebagai berikut:
ّ ّ َعَ اب
أن انلّيب صىل اَّلل: ِّعباس ريض اَّلل ع
22
Muhammad bin Ismail al-Bukhariy, Sahih al-Bukhariy, Juz II Maktabah Shamilah, hlm.
505.
23
M. Nurudin, ―Transformasi Hadis-Hadis Zakat Dalam Mewujudkan Ketangguhan
Ekonomi Pada Era Modern,‖ ZISWAF : Jurnal Zakat Dan Wakaf 1, no. 2 (16 Agustus 2016): 1–
22, https://doi.org/10.21043/ziswaf.v1i2.1489.
20
b) Hadits riwayat Bukhari dan Muslim
اَّلل
―Saya diperintahkan memerangi manusia sampai mereka
bersaksi bahwa Tiada Tuhan yang harus disembah selain
Allah, dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah dan
mendirikan shalat, serta mengeluarkan zakat. Apabila
mereka melaksanakan semuanya itu, maka mereka telah
memelihara darah dan hartanya dari padaku, kecuali
dengan hak Islam, maka perhitungan mereka terserah
kepada Allah.‖ (HR. Bukhari dan Muslim).24
3) Undang-Undang
24
M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat Study Konperatif Mengenai Status dan Filsafat Zakat
Berdasarkan Qur’an dan Hadits, Penerjemah Salman Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin
(Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa, 1987), Cet. Ke-2, hlm. 34.
25
Pengelolaan Zakat PPID BAZNAS, diakses 18 Oktober 2020, https://pid.baznas.go.id/p
engelolaan-zakat/.
21
Di era kejayaannya zakat merupakan salah satu
sering kita temui hanya menjadi bagian dari ritual periodik umat
Islam. Dalam hal ini, tujuan zakat tidak hanya menyantuni orang
yang berasal dari salah satu rukun Islam yaitu zakat. Yang
kemiskinan.
22
Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa zakat itu
pengontrolan.26
2. Pengelolaan Zakat
a. Pengertian Pengelolaan
26
Muhammad Rafa‘i dan Fahrina Yustiasari Liriwati, ―Zakat dan Pemberdayaan Ekonomi
Umat,‖ Jurnal Syari’ah 3, no. 1 (2015): 87–103. ejournal.fiaiunisi.ac.id.
23
Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan,
27
Suparman Usman, Hukum Islam: Asas-Asas dan Pengantar Studi Hukum Islam Dalam
Indonesia (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002), Cet. II, hlm. 164.
28
Abdul Aziz, ―Strategi pengelolaan dana zakat secara produktif untuk pemberdayaan
ekonomi pada BAZNAS Kabupaten Tangerang,‖ 11 April 2015, http://repository.uinjkt.ac.id/dspa
ce/handle/123456789/29587.
24
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan zakat adalah
b. Fungsi Pengelolaan
hampir sama yaitu dimana ada proses pengelola. Sama halnya dengan
pengelolaan, yaitu:
1) Perencanaan (Planning)
29
M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990), hlm. 11.
25
Dalam hal ini, setiap organisasi harus memiliki visi yang
masa depan.
datang.
2) Pengorganisasian (Organization)
3) Pengerakan (Actuating)
30
Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Watamwil (Bandung: CV Pustaka Setia,
2013), hlm. 115.
31
Erni Tisnawati & Kurniawan Saefulloh, Pengantar Manajemen (Jakarta: Kencana,
2005), hlm. 8.
26
Penggerakan bertujuan untuk menggerakkan organisasi agar
4) Pengawasan (Controlling)
32
Budiman, ―Efektivitas pengelolaan dana zakat pada Program Pendidikan Rumah
Gemilang Indonesia Lembaga Amil Zakat Nasional Al-Azhar.‖ hlm. 40-41.
27
keadilan sosial, serta bertujuan untuk menyelesaikan beberpa
pada tingkat yang lebih baik lagi untuk kehidupan masyarakat muslim
baik.33
manajemen.
33
Muhammad Hadi, Problematika Zakat Profesi & Solusinya (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2010), hlm. 163.
34
Muhammad Hasan, Manajemen Zakat: Model Pengelolaan Zakat Yang Efektif
(Yogyakarta: Idea Press, 2011), hlm. 25.
28
Dari sisi regulasi sebenarnya Indonesia sudah cukup baik,
objek dalam zakat, akan tetapi yang terpenting dari itu belum adanya
apakah ada potensi zakat sebagai salah satu sumber pendanaan negara,
29
akuntansi dan pengawasan, dibandingkan merombak ulang sistem
yang telah diterapkan. Hal ini tentu sesuai dengan konsep pengaturan
masyarakat.35
e. Distribusi Zakat
ekonomi, sosial, dan spritual. Tujuan tersebut dapat dicapai jika zakat
Al-Quran.36
f. Pendayagunaan Zakat
35
Junaidi Safitri, ―Implementasi Konsep Zakat Dalam Al-Qur‘an Sebagai Upaya
Mengentaskan Kemiskinan Di Indonesia,‖ At-Tasyri’: Jurnal Ilmiah Prodi Muamalah, 28 Januari
2018, 1–15. http://ejournal.staindirundeng.ac.id/index.php/Tasyri/article/view/32.
36
Said Sa‘ad Marthon, Ekonomi Islam Di Tengah Krisis Ekonomi Global (Jakarta Timur:
Zikrul Hakim, 2007), hlm. 122.
30
melaksanakan ibadah yang telah disyariatkan oleh Allah SWT. Kedua,
tertentu.
1) Konsumtif Tradisional
2) Konsumtif Kreatif
37
Dimyati, ―Urgensi Zakat Produktif Di Indonesia,‖ Al-Tijary 2, no. 2 (2017): 189–204,
https://doi.org/10.21093/at.v2i2.693.
31
permasalahan sosial ekonomi seperti memberikan bantuan berupa
3) Produktif Tradisional
4) Produktif Kreatif
3. Efektivitas
a. Pengertian Efektivitas
38
Moh. Toriquddin, Pegelolaan Zakat Produktif Perspektif Maqasid Al-Syariah Ibnu
’Asyur (Malang: UIN-Maliki Press, 2014), hlm. 34-35.
32
sistem dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi
tujuan dan sarannya tanpa memberi tekanan yang tidak wajar terhadap
pelaksanaannya.39
suatu target ini sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
39
Bachtiar Rifa‘i, ―Efektivitas Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) Krupuk Ikan dalam Program Pengembangan Labsite Pemberdayaan Masyarakat Desa
Kedung Rejo Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo,‖ Sumber 100, no. 100 (2013): 2–59.
40
Asnawi, ―Efektivitas Penyelenggaraan Pelayanan Publik Pada Samsat Corner Wilayah
Malang Kota (Studi Di Samsat Corner MOG Kota Malang)‖ (other, University of Muhammadiyah
Malang, 2013), http://eprints.umm.ac.id/27469/.
41
Yosep Gunawan Efendi, ―Efektivitas Iklan Televisi Indosat Im3 ‗Online-Saykoji‘
Berdasarkan Direct Rating Method (DRM)‖ (s1, UAJY, 2010), http://e-journal.uajy.ac.id/3226/.
33
Melihat beberapa pendapat dari para ahli diatas, bisa kita tarik
bisa dikatakan efektif jika hasil yang dicapainya sesuai dengan apa
b. Ukuran Efektivitas
beberapa hasil kerja yang telah dicapai oleh suatu organisasi tersebut.
34
sebuah proses kegiatan telah mencapai sasaran atau tujuan yang sudah
ditetapkan.
B. Penelitian Terdahulu
penelitian yang kita lakukan, seperti pada variabel-variabel dan juga asumsi-
Tabel II.1
Penelitian Terdahulu
No. Nama Judul Hasil
Peneliti Penelitian Penelitian
1. Azim Kidwai dan A New Approach to Hasil penelitiannya
Mohamed El Zakat Management For menunjukkan bahwa
Mehdi Zidani Unprecedented Times dalam pendekatan
(International baru pengelolaan
Journal of Zakat zakat perlu
Vol. 5 No. 1, memperhatikan dua
2020) hal untuk mencapai
pengelolaan secara
efektif yaitu pertama,
dana zakat harus
diterima oleh orang-
orang yang telah
disebutkan dalam Al-
Quran. Kedua, dana
zakat tidak boleh
digunakan untuk
menutupi pengeluaran
atau gaji.42
2. Aliman Syahuri Strategi Pemberdayaan Hasil penelitiannya
42
Kidwai dan Zidani, ―A New Approach to Zakat Management for Unprecedented
Times.‖
35
Zein (Penelitian, Ekonomi Mustahiq menunjukkan bahwa
Lembaga Melalui Pendistribusian BAZNAS Mandailing
Penelitian dan Zakat Pada Badan Amil Natal belum
Pengabdian Zakat Nasional beroperasi secara
Kepada Kabupaten Mandailing optimal terutama
Masyarakat IAIN Natal dalam pengelolaan
Padangsidimpuan, seperti
2019) pendistribusian,
disebabkan karena
BAZNAS belum
menjadi sebuah
lembaga independen
melainkan lembaga
yang masih berada
pada kendali pemda
setempat.43
3. Rinaldi Syahputra Strategi Pembentukan Hasil penelitian ini
Rambe (Skripsi Koperasi Syariah Di menunjukkan bahwa
Program Studi Kabupaten Padang dalam oembentukan
Ekonomi Syariah, Lawas Utara Dengan koperasi harus
Fakultas Ekonomi Pendekatan Analytical merumuskan beberapa
dan Bisnis Islam Network Process (ANP) aspek permasalahan
IAIN yang ada , selanjutnya
Padangsidimpuan, perlu adanya
2019) pembentuka berupa
cluster solusi dalam
menyelesaikan
permasalahan yang
ada.44
4. Gian Turnando Analisis Pengaruh Berdasarkan hasil
dan Aliman Zakat Terhadap penelitian
Syahuri Zein Peningkatan menunjukkan bahwa
(Jurnal Al- Kesejahteraan Mustahiq terhadap pengaruh
Masharif Ilmu antara zakat dan
Ekonomi dan kesejahteraan
Keislaman IAIN mustahiq. Maka bisa
Padangsidimpuan, disimpulkan
2019) pemberian zakat
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap kesejahteraan
43
Zein, ―Strategi pemberdayaan ekonomi mustahiq melalui pendistribusian zakat pada
Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Mandailing Natal.‖
44
Rinaldi Syahputra Rambe, ―Strategi pembentukan koperasi syariah di kabupaten padang
lawas utara dengan pendekatan Analytical Network Process (ANP)‖ (undergraduate, IAIN
Padangsidimpuan, 2019), http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/5780/.
36
mustahiq pada Badan
Amil Zakat
Nasional Tapanuli
Selatan.45
5. Margi Lestari Analisis Efisisensi Berdasarkan
Bagus Permadi Pengelolaan Dana penelitian yang
(Skripsi Program Zakat, Infak, dan dilakukan diperoleh
Studi Ekonomi Sedekah Pada hasil yang
Syariah UIN Organisasi Pengelola menjelaskan tentang
Syarif Zakat Di Indonesia: tingkat efisiensi
Hidayatullah Studi Kasus Pada BAZNAS mencapai
Jakarta, 2018) BAZNAS dan Dompet 100% pada Tahun
Dhuafa Republika 2011-2015. Akan
Periode 2011-2015 tetapi di Tahun 2015
BAZNAS mengalami
inefesiensi sebesar
78,36%. Sedangkan di
dompet dhuafa pada
Tahun 2011, 2012,
dan 2015 mengalami
fluktuatif setiap
tahunnya.46
6. Arif Budiman Efektivitas Pengelolaan Berdasarkan hasil
(Skripsi Program Dana Zakat Pada penelitiannya adalah
Studi Manajemen Program Pendidikan bahwa pengelolaan
Dakwah UIN Rumah Gemilang dana zakat di Rumah
Syarif Indonesia Lembaga Gemilang Indonesia
Hidayatullah Amil Zakat Nasional belum memenuhi
Jakarta, 2018) Al-Azhar kriteria efektivitas
karena belum adanya
data yang spesifik
untuk menguatkan
terpenuhnya suatu
kriteria, dimana
kriteria yang telah
tercapai itu adalah
efisiensi, kepuasan,
45
Gian Turnando dan Aliman Syahuri Zein, ―Analisis Pengaruh Zakat Terhadap
Peningkatan Kesejahteraan Mustahiq,‖ Al-Masharif: Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Keislaman 7, no. 1
(1 Juli 2019): 162–75, https://doi.org/10.24952/masharif.v7i1.2194.
46
Margi Lestari Bagus Permadi, ―Analisis efisiensi pengelolaan dana zakat, infak, dan
sedekah pada organisasi pengelola zakat di Indonesia: studi kasus pada BAZNAS dan dompet
Dhuafa Republika Periode 2011-2015,‖ 11 Januari 2018, http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handl
e/123456789/40706.
37
adaptasi dan
pengembangan.47
7. Arin Setiyowati Analisis Peranan Berasarkan hasil
(Jurnal Masharif Pengelolaan Dana penelitian bahwa
al-Syariah: Jurnal ZISWAF Oleh Civil sistem pengelolaan
Ekonomi dan Society Dalam serta penyaluran dana
Perbankan Pemberdayaan ZISWAF yang
Syariah Vol 2 No. Ekonomi Umat (Studi dilaksanakan oleh
1 Universitas Kasus Lazismu LAZISMU Kota
Muhammadiyah Surabaya) surabaya yang
Surabaya, 2017) mengalokasikan
penerimaan dana
ZISWAF dari para
muzakki untuk
dialokasikan 100%
untuk di distribusikan
kepada para mustahik
dengan berbagai
bentuk baik konsumtif
maupun produktif
yang berimbas pada
peningkatan
kesejahteraan
ekonomi umat.48
38
paling di prioritaskan
adalah terdapt pada
bagian jumlah asset
dan pedoman prinsip
syariahnya.49
9. Irman Firmansyah Analisis Problematika Berdasarkn analisis
dan Wawan Zakat Pada Baznas yang dilakukan oleh
Sukmana (Jurnal Kota Tasikmalaya peneliti memproleh
Riset Akuntansi Pendekatan Metode hasil bahwa dalam
dan Keuangan Analytic Network problematika zakat
Vol 2 No. 2 Process (ANP) pada BAZNAS di
Program Studi Kota Tasikmalaya
Akuntansi ditemukan
Universitas permasalahan yaitu
Siliwangi, 2014) masalah internal dan
internal. Pada masalah
internal menunjukkan
bahwa masalah
terbesarnya pada
cluster ini yaitu
kurangnya pimpinan
dan juga kinerja OPZ
yang ada. Pada
masalah eksternal
ditemukan
permasalahan yang
dianggap sebagai
masalah tertinggi
yaitu tidak adanya
perda yang
mrnyangkut tentang
penyaluran zakat dan
juga masyarakat yang
kekurangan
pengetahuan terhadap
BAZNAS. Dan untuk
solusi permasalahan
diatas adalah perlunya
meningkatkan kinerja
pada lembaga
penyaluran zakat serta
membuat sosialisasi
kepada masyarakat
49
Arie Haura, Lukman M. Baga, dan Hendri Tanjung, ―Analisis pengelolaan wakaf uang
pada koperasi jasa keuangan syariah (pendekatan analytical network process),‖ Al-Muzara’ah 3,
no. 2 (2015): 89–105.
39
dan dukungan ulama
setempat.50
hanya saja perbedaan pada penelitian ini adalah dimana Azim dan
40
5. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Margi Lestari Bagus Permadi
nya yaitu infak, sedekah. Selain itu perbedaannya terdapat pada studi
kasus penelitian dan juga metode yang digunakan, dimana pada penelitian
Process).
diteliti, dimana pada penelitian Arin Setiyowati yang diteliti adalah semua
zakat saja. Selain itu, perbedaannya juga terdapat pada bagian objek
41
Process). Sedangkan untuk perbedaannya terdapat pada masalah yang
Firmansyah dan Wawan Sukmana adalah terdapat pada bagian pendekatan yang
zakat.
42
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
yang dilakukan secara langsung dengan turun kelapangan atau sering juga
C. Sumber Data
dengan menggunakan dua sumber yaitu data primer dan juga sekunder.
1. Data Primer
sebuah data yang mana sumbernya diperoleh dengan secara langsung dari
sumber asli (tidak melalui perantara) yang mana data itu bisa berasal dari
43
kejadian-kejadian yang terjadi.51 Sumber data primer didapatkan dengan
2. Data Sekunder
data yang didapatkan oleh peneliti dari sumber-sumber yang telah ada.52
Lawas Utara adalah sejarah singkat BAZNAS Paluta, visi dan misi,
D. Subjek Penelitian
51
Etta Mamang Sugadji & Sopiah, Metode Penelitian Pendekatan Praktis Dalam
Penelitian (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2010), hlm. 171.
52
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasi (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2002), hlm. 82.
44
Adapun subjek atau responden yang telah ditentukan terdiri dari satu
orang akademisi dan dua orang dari pihak pakar praktisi terkait zakat, dengan
Tabel 3.1
Responden Ahli/Subjek Penelitian
Akademisi Jabatan
Dosen Fakultas Ekonomi dan
Damri Batubara, S.H.I., M.A Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri Padangsidimpuan
Praktisi Jabatan
H. Kosim Pohan, BA Ketua Badan Amil Zakat Nasional
Padang Lawas Utara
Hincat Pangabisan Dasopang, Waka I Badan Amil Zakat Nasional
M.Pd.I Padang Lawas Utara
1. Analisis Deskriptif
Dengan analisis ini, peneliti bisa memfokuskan pada satu titik yang
53
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah
(Jakarta: Kencana, 2017), hlm. 34-35.
45
Dalam analisis deskriptif ini juga, metode analisis yang
Utara.
numerik.54
54
Firmansyah dan Sukmana, ―Analisis Problematika Zakat Pada Baznas Kota
Tasikmalaya.‖
46
3 orang dengan pertimbangan bahwa responden tersebut cukup
data.
ANP.
bagian terendah.
Dalam hal ini juga ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam
47
Gambar 3.1
Tahapan Penelitian ANP
Kontruksi
Kontruksi Model
Model
Validasi Model
Penyusunan Kuesioner
Kualifikasi
Peneliti Informan
Model Tes Kuesioner
Survei Informan
Interpretasi Hasil
1) Kontruksi Model
sebenarnya.
48
2) Kuantifikasi Model
nilai dari angka 1-9. Pada tabel berikut dapat dilihat skala penilaian
Tabel 3.2
Skala Penilaian Perbandingan
Tingkat Definisi
Kepentingan
1 Kedua elemen sama penting/disukai
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting/disukai dari
pada elemen lainnya
5 Elemen yang satu lebih penting/disukai dari pada
elemen lainnya
7 Saru elemen sangat lebih penting/disukai dari pada
elemen lainnya
9 Satu elemen mutlak penting dari pada elemen lainnya
2,4,6,8 Nilai tengah di antara dua penilaian yang
berdampingan
3) Hasil Analisis
55
Thomas L. Saaty, Decision Making In Complex Environment The Analytical Network
Process (ANP) for Dependence and Feedback (Pennsylvania: University of Pittsburgh, 2016),
hlm. 7.
49
Kerangka ANP ini dibuat dari bentuk permodelan masalah hasil
alternatif.56
F. Kerangka Penelitian
56
Aam Slamet Rusydiana dan Abrista Devi, Analytic network process: pengantar teori
dan aplikasi, (Bogor: Smart Publishing, 2013), hlm. 41-42.
50
Berdasarkan kajian dan uraian di atas, maka kerangka penelitian ini
Gambar 3.2
Kerangka Penelitian
Efektivitas Pengelolaan Dana Zakat di BAZNAS
PALUTA
Masalah
Solusi
kompeten di bidangnya. Orang yang terdiri dari pakar dan kebijakan yang
Utara.
yang telah ditetapkan sebagai responden ahli. Kemudian dalam penelitian ini
51
dilanjutkan dengan membuat kuesioner ANP yang ditanyakan kembali
dana zakat. Selain itu kajian akan dilakukan dengan para responden ahli
sebelumnya.
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Sejarah Singkat
hukum berdirinya Badan Amil Zakat mulai dari tingkat Nasional sampai
tingkat Kecamatan.
yang memiliki tanggung jawab dan dapat meningkatkan hasil guna dan
daya guna zakat. Dengan adanya sebuah lembaga resmi salah satu
53
serta sasaran yang tepat dalam penggunaan zakat menurut skala prioritas.
Seiring dengan hal tersebut maka secara berlahan berdirilah Badan Amil
Zakat disetiap daerah. Salah satunya adalah Badan Amil Zakat Daerah
Visi dan Misi dari pada Badan Amil Zakat Nasional Padang Lawas
57
Profil Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Padang Lawas Utara.
54
1) Meningkatkan kesadaran ummat untuk berzakat melalui Badan
ketentuan syariah.
produkrif.
3. Struktur Kepengurusan
Tabel 4.1
Struktur Kepengurusan BAZNAS Padang Lawas Utara
No. Jabatan Nama
1. Ketua H. Kosim Pohan, BA
2. Wakil Ketua 1 Hincat Pangabisan Dasopang, M.Pd.I
3. Wakil Ketua 2 Dr. H. Hakim Muda Harahap, M.Si
4. Program Kerja
58
Sekretariat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Padang Lawas Utara.
55
Wilayah operasional BAZNAS meliputi instansi dan lembaga pemerintah
Utara.
f) Pendataan Muzakki.
59
Umrotul Khasanah, Manajemen zakat modern: instrumen pemberdayaan ekonomi umat
(UIN-Maliki Press, 2010).
56
2) Sosialisasi dan Edukasi Zakat
bersama.
57
h) Mengadakan pertemuan kerjasama dengan kepala atau
tiap bulannya.
kosong.
60
Profil Badan Amil Zakat Nasional Padang Lawas Utara.
58
d) Rapat pleno pengurus BAZNAS Padang Lawas Utara setiap
nasional.
59
4) Keuangan
RAKER.
Tahun berikutnya.
5) Pembuatan Laporan
60
c. Program Kerja Administrasi, SDM dan Umum
SKPD/Sekolah.
(payroll system).
Padang Lawas Utara sampai pada tingkat desa atau sesuai dengan
kebutuhan.
61
2. Peningkatan SDM Amil Zakat
aktif.
tingkatan.61
Padang Lawas Utara yaitu Sumber Daya Manusia yang masih kurang.
61
Profil Badan Amil Zakat Nasional Padang Lawas Utara.
62
Kemudian manajemen pengelolaan yang terjadi di BAZNAS belum
a) Kontruksi Model
akademisi dan 2 orang dari praktisi. Dalam hal ini, peneliti mengkaji
Tabel 4.2
Cluster dan Node Permasalahan
Cluster Node
63
Belum bekerja sama dengan pihak ketiga
64
kompleks tersebut karena banyaknya permasalahan yang di BAZNAS
Gambar 4.1
Kerangka Jaringan
yang tertuang pada tabel 4.2 di atas, maka langkah selanjutnya adalah
sebagai berikut:
Gambar 4.2
Struktur Jaringan ANP
Dari gambar 4.2 di atas dapat dilihat bahwa setiap node saling
node yang lain dalam cluster yang sama (inner dependence), dan
66
dapat pula memengaruhi node dengan cluster lain (outer dependence)
semua node yang ada terlebih dahulu harus diatur dan dibuat prioritas
ini juga peneliti perlu melakukan perbandingan dan juga sintesis untuk
node.
pengisian kuesioner.
c) Pairwaise Comparison
microsoft excel agar memperoleh hasil prioritas setiap node, dan hasil
67
Tabel 4.3
Data Hasil Sintesis Nilai Responden Pada Aspak
Node Masalah dan Node Solusi
Keterangan Node Pada R1 R2 R3 NR Prioritas
Cluster Masalah
BAZNAS
Belum dilakukan sosialisasi 0.18349 0.17695 0.12068 0.16037 3
Tidak ada transfaransi laporan 0.17936 0.01321 0.01694 0.06983 6
keuangan
Zakat masih bersifat konsumtif 0.14793 0.34286 0.25932 0.25003 2
Belum bekerja sama dengan pihak 0.11448 0.14880 0.05593 0.10640 4
ketiga
Pendayagunaan yang belum merata 0.15905 0.10614 0.02688 0.09735 5
Manajemen pengelolaan yang belum 0.21568 0.21203 0.52025 0.31598 1
maksimal
SDM
Kurangnya Sumber Daya Manusia 0.31664 0.46272 0.40749 0.38561 1
Masih rendah tingkat pemahaman 0.01206 0.11560 0.26803 0.13189 4
SDM tentang pengelolaan zakat
Kurangnya pendampingan dan 0.32930 0.18482 0.11641 0.21017 3
pembinaan
Peran pimpinan yang belum maksimal 0.34200 0.23685 0.20808 0.26231 2
PEMERINTAH
Belum ada dukungan pemerintah 0.06806 0.20346 0.18204 0.15118 3
daerah
Rendahnya peran Kemenag 0.59967 0.04142 0.09227 0.24445 2
Belum ada perda yang mengatur 0.21833 0.71510 0.66705 0.53349 1
tentang pengelolaan zakat
Kurangnya tunjangan dari pemerintah 0.11394 0.04002 0.05865 0.07087 4
Keterangan Node Pada R1 R2 R3 RN Prioritas
Cluster Solusi
BAZNAS harus melakukan sosialisasi,
lebih akuntabel dan transfaran,
melakukan kerjasama dengan pihak- 0.58416 0.48145 0.29696 0.45419 1
pihak lain, melakukan pendayagunaan
secara merata, serta memperbaiki
manajemen pengelolaannya.
Perlu melakukan edukasi dan
pendampingan, perekrutan terhadap 0.28083 0.05564 0.16342 0.16663 3
SDM, serta pimpinannya harus
memaksimalkan kinerjanya.
Pemerintah daerah perlu menerbitkan
peraturan mengenai pengelolaan zakat, 0.13501 0.46291 0.53961 0.37917 2
serta merevisi regulasi pendukung
68
seperti insentif/tunjangan.
Sumber: Hasil data diolah dengan Software Super Decision dan Microsoft Excel
d) Analisis Cluster
setiap cluster yang ada, dimana pada clusternya terdiri dari beberapa
Diagram 4.1
Prioritas Cluster Masalah BAZNAS
0.31598
0.25003
0.16037
0.10640 0.09735
0.06983
69
Dari diagram 4.1 di atas, dapat kita lihat bahwa berdasarkan
Padang Lawas Utara terdapat pada masalah cluster BAZNAS yang terdiri
sebesar 0.31598, dan prioritas kedua diikuti oleh Zakat masih bersifat
keempat terletak pada Belum bekerja sama dengan pihak ketiga sebesar
sebesar 0.09735, dan yang menduduki prioritas terakhir adalah Tidak ada
Diagram 4.2
Prioritas Cluster Masalah SDM
0.38561
0.26231
0.21017
0.13189
70
Diagram 4.2 di atas, berdasarkan gabungan dari pendapat para
Utara terdapat pada masalah cluster SDM yang teridiri dari empat node
Diagram 4.3
Prioritas Cluster Pemerintah
0,53349
0,24445
0,15118
0,07087
71
Padang Lawas Utara terdapat pada masalah cluster Pemerintah yang
teridiri dari empat node permasalahan. yang paling prioritas pada cluster
urutan atau prioritas ketiga adalah Belum ada dukungan pemerintah daerah
0,45419
0,37917
0,16663
72
Setelah menjabarkan permasalahan-permasalahan yang berkaitan
yang tepat untuk memperbaiki masalah pengelolaan dana zakat agar bisa
dikelola dengan efektif. Hasil olahan data ANP untuk prioritas solusi para
utama yang harus diperbaiki, dimana masih banyaknya yang belum bisa
73
Prioritas solusi kedua yang harus diselesaikan adalah terkait
empat node permasalahan yaitu belum ada perda yang mengatur tentang
yang dilakukan oleh BAZNAS, dimana pada masalah SDM ini terdapat
74
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan dana zakat di
BAZNAS, SDM, dan juga Pemerintah. Kemudian data yang telah didapatkan
akan diolah menggunakan software super decision dan juga microsoft excel
pengelolaan dana zakat di BAZNAS Padang Lawas Utara agar bisa dikelola
secara efektif.
berdasarkan prioritas utama yang telah disepakati oleh para responden. Maka
Daya Manusia sebesar 0.38561, dan prioritas utama yang terdapat pada
75
solusi yang meningkati prioritas utama yang harus dilaksanakan yaitu
0.45419.
penggunaan digital akan lebih efektif dan efisien. Hal ini tentunya didasarkan
pada penelitin yang dilakukan oleh Aliman Syahuri Zein yang menunjukkan
masalah yang ada pada BAZNAS itu sendiri, Pemerintah, dan juga SDM.
62
Aliman Syahuri Zein, Delima Sari Lubis, dan Annida Karima Sovia, ―Digitalization of
Mustahiq Economic Empowerment Model Based on Productive Zakah Fund,‖ International
Conference of Zakat, 14 Desember 2020, 419–28, https://doi.org/10.37706/iconz.2020.220.
76
zakat, begitu juga dengan SDMnya akan melaksanakan kinerjanya dengan
Hasil penelitian ini memperkuat kajian yang telah dilakukan oleh para
yang telah mereka teliti terdapat pada permasalahan internal dan juga
eksternalnya. Dimana masalah tertinggi yang ada pada cluster internal adalah
kriteria.64
63
Firmansyah Dan Sukmana, ―Analisis Problematika Zakat Pada Baznas Kota
Tasikmalaya.‖
64
Budiman, ―Efektivitas pengelolaan dana zakat pada Program Pendidikan Rumah
Gemilang Indonesia Lembaga Amil Zakat Nasional Al-Azhar.‖
77
memperoleh kekayaan dan masalah mengelola kekayaan yang dilakukan oleh
D. Keterbatasan Penelitian
langkah yang harus dilakukan sedemikian rupa agar memperoleh hasil sebaik
yang diberikan, apakah responden memang menjawab sendiri atau hanya asal
menjawab.
65
Dian Indah Cahyani, ―Alternatif Sistem Ekonomi Islam Untuk Indonesia yang Lebih Sejahtera,‖
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 01, no. 02 (Juli 2015): 88–93.
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lawas Utara belum dikelola secara efektif. Hal ini dapat dilihat dari hasil
terhadap permasalahan yang ada baik itu dari cluster masalah BAZNAS,
cluster masalah pemerintah dan cluster masalah SDM. Pada cluster masalah
pertama yaitu belum ada perda yang mengatur tentang pengelolaan zakat
pengelolaan dana zakat di BAZNAS Padang Lawas Utara agar bisa dikelola
79
peraturan mengenai wajib zakat, serta merevisi regulasi pendukung seperti
insentif/tunjangan. Dan untuk solusi terakhir terdapat pada SDM yaitu perlu
B. Saran
dengan solusi yang telah dipaparkan dalam skripsi ini agar bisa
memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini, serta bisa
80
DAFTAR PUSTAKA
Dian Indah Cahyani. ―Alternatif Sistem Ekonomi Islam Untuk Indonesia yang
Lebih Sejahtera.‖ Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 01, no. 02 (Juli 2015): 88–
93.
Haura, Arie, Lukman M. Baga, dan Hendri Tanjung. ―Analisis pengelolaan wakaf
uang pada koperasi jasa keuangan syariah (pendekatan analytical network
process).‖ Al-Muzara’ah 3, no. 2 (2015): 89–105.
I Gusti Agung Rai. ―Audit kinerja pada sektor publik: konsep, praktik, studi
kasus.
Lidiya, Della, Budi Kisworo, dan Musda Asmara. ―Analisis Manajemen Dan
Efektifitas Pengelolaan Dana Zakat Pada Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) Kabupaten Rejang Lebong.‖ Diploma, Institut Agama Islam
Negeri Curup, 2018. http://e-theses.iaincurup.ac.id/9/.
Marthon, Said Sa‘ad. Ekonomi Islam Di Tengah Krisis Ekonomi Global. Jakarta
Timur: Zikrul Hakim, 2007.
Nakhrawie, Asrifin An. Sucikan Hati & Bertambah Kaya Bersama Zakat. Delta
Prima Press, 2011.
Permadi, Margi Lestari Bagus. ―Analisis efisiensi pengelolaan dana zakat, infak,
dan sedekah pada organisasi pengelola zakat di Indonesia: studi kasus
pada BAZNAS dan dompet Dhuafa Republika Periode 2011-2015,‖ 11
Januari 2018. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/4070
6.
Profil Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Padang Lawas Utara.
Qardawi, M. Yusuf. Hukum Zakat Study Konperatif Mengenai Status dan Filsafat
Zakat Berdasarkan Qur’an dan Hadits, Penerjemah Salman Harun, Didin
Hafidhuddin dan Hasanuddin. Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa, 1987.
Rusydiana, Aam Slamet, dan Abrista Devi. ―Analytic network process: pengantar
teori dan aplikasi.‖ Bogor: Smart Publishing, 2013.
Sopiah, Etta Mamang Sugadji &. Metode Penelitian Pendekatan Praktis Dalam
Penelitian. Yogyakarta: CV Andi Offset, 2010.
Turnando, Gian, dan Aliman Syahuri Zein. ―Analisis Pengaruh Zakat Terhadap
Peningkatan Kesejahteraan Mustahiq.‖ Al-Masharif: Jurnal Ilmu Ekonomi
Dan Keislaman 7, no. 1 (1 Juli 2019): 162–75.
https://doi.org/10.24952/masharif.v7i1.2194.
Usman, Suparman. Hukum Islam: Asas-Asas dan Pengantar Studi Hukum Islam
Dalam Indonesia. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002.
Zein, Aliman Syahuri. ―Strategi pemberdayaan ekonomi mustahiq melalui
pendistribusian zakat pada Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten
Mandailing Natal.‖ Research. Padangsidimpuan: LPPM IAIN
Padangsidimpuan, 2019. http://repo.iain-padangsidimpuan.ac.id/562/.
I. IDENTITAS DIRI
1. Nama : Sahriadi Siregar
2. Tempat/Tanggal Lahir : Batang Baruhar Jae, 01 Januari 2000
3. Agama : Islam
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki
5. Alamat : Batang Baruhar Jae
6. Kewarganegaraan : Indonesia
7. No. Hp : 0853 7648 7307
8. Email : sahriadisiregar@gmail.com
II. PENDIDIKAN
1. SD Negeri 101210 Tanjung Malipe (2005-2011)
2. MTs Darussalam Kp. Banjir (2011-2014)
3. MA Darussalam Kp. Banjir (2014-2017)
4. IAIN Padangsidimpuan Program Studi Ekonomi Syariah S1 (2017-2021)
V. MOTTO HIDUP
―Takut Gagal Bukan Alasan Untuk Tidak Mencoba.‖
L
A
M
P
I
R
A
N
DOKUMENTASI
HASIL KESELURUHAN
0.31598
0.25003
0.16037
0.10640 0.09735
0.06983
0.26231
0.21017
0.13189
0,53349
0,24445
0,15118
0,07087
0,16663