Anda di halaman 1dari 79

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP

SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT UNILEVER


CV ANUGERAH MADURA RETAILINDO

SKRIPSI

Oleh:
Siti Rohmah
NPM: 2015210050

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MADURA
PAMEKASAN
2019
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

NAMA : SITI ROHMAH

NIM : 2015210050

PROGRAM STUDI : S-1 (Starata Satu) Manajemen

FAKULTAS : EKONOMI

JUDUL USULAN PENELITIAN : Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja

Terhadap Semangat Kerja Karyawan

Pada PT. Unilever CV Anugerah Madura

Retailindo

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI UNTUK DI UJI

Pamekasan, 26 Agustus 2019

Dosen Pembimbing

Achmarul Fajar, SE., MM.

i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

NAMA : SITI ROHMAH

NIM : 2015210050

PROGRAM STUDI : S-1 (Starata Satu) Manajemen

FAKULTAS : EKONOMI

JUDUL USULAN PENELITIAN : Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja

Terhadap Semangat Kerja Karyawan

Pada PT. Unilever CV Anugerah Madura

Retailindo

SKRIPSI INI TELAH DI UJI DAN DISETUJUI

Pamekasan, 26 Agustus 2019

Dosen Penguji 1 : Drs.Ec.Adriani Kusuma,SE ,M.M. ( )

Dosen Penguji 2 : Drs. Ec. Taufik Rahman, M.M. ( )

Dosen Pembimbing : Achmarul Fajar, SE, M.M. ( )

Mengetahui,
Dekan Ketua Jurusan
Fakultas Ekonomi Manajemen

Dr. Drs. Ec. Gazali, MM. Rachman Hakim, SE., ME

ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


NAMA : SITI ROHMAH
NIM : 2015210050
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
FAKULTAS : EKONOMI
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
1. Skripsi yang berjudul Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap
Semangat Kerja Karyawan Pada PT Unilever CV Anugerah Madura
Retailindo adalah hasil karya ilmiah yang saya susun berdasarkan hasil
penelitian.
2. Sebagian ataupun seluruh bagian dalam Skripsi ini tidak menjiplak atau
plagiat milik orang lain.
3. Cuplikan sebagian dari karya ilmiah atau pendapat pihak lain dalam
Skripsi ini ditulis sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang
berlaku.
4. Apabila pada suatu saat ada pihak lain yang melakukan klaim bahwa karya
ilmiah ini merupakan plagiat karya ilmiah lain, dan ternyata memang
terbuku, saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar
yang sudah diperoleh.
Demikian surat pernyataan ini dibuat, sebagai pertanggungjawaban
orisinalitas karya ilmiah atau Skripsi yang saya susun sebagai salah satu syarat
guna memperoleh gelar sarjana manajemen (SM) pada Fakultas Ekonomi
Universitas Madura.
Pamekasan, 26 Agustus 2019
Yang membuat pernyataan

Materai 6.000

Siti Rohmah
NPM: 2015210050

iii
UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT karena kehendak dan ridha-
Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Peneliti sadar skripsi ini tidak akan
selesai tanpa doa, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Adapun dalam
kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan banyak kepada:
1. Dr. Ir. Risqina, MP. Selaku Rektor Universitas Madura
2. Dr. Drs. Ec. Gazali, MM. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Madura.
3. Rachman Hakim, SE., ME. Selaku Ketua Kaprodi Manajemen.
4. Achmarul Fajar, SE., MM Selaku Dosen Pembimbing Skripsi pada penelitian
ini yang telah memberikan arahan juga motivasi dalam bimbingan kepada
penulis dalam menyusun skripsi ini.
5. Bapak Dwiyin Istinov yang telah memberi izin serta sarana dan prasarana
selama pelaksanaan penelitian.
6. Ibunda (Suhairiyah) dan Ayahanda (Ghazali), orang yang paling hebat di
dunia ini, orang selalu tidak pantang menyerah dalam memberikan doa,
bantuan, dukungan, kasih sayang, pengorbanan dan semangat di setiap
langkah perjalanan penulis dalam menuntut ilmu, sekaligus orang yang
banyak mengetahui keluh kesahku pada saat menyusun skripsi ini.
7. Teman-teman Mahasiswa/i Prodi Manajemen khususnya angkatan 2015 yang
setia membantu, berbagai suka duka dan memberikan motivasi dan inspirasi
selama ini.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan
Pada PT Unilever CV Anugerah Madura Retailindo.” Tujuan dari penyusunan
skripsi ini untuk memenuhi skripsi pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Madura.
Sehubungan dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan banyak
terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua (Bapak dan Ibu) serta segenap keluarga penulis, karena
dengan dukungan, doa, serta ketulusan beliau telah membuat penulis
termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Kepada Achmarul Fajar, SE., selaku Dosen Pembimbing, penulis telah
banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sampai
terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kesalahan
dan kekurangan, karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan literatur yang
penulis miliki oleh karena itu dengan senang hati penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini
selanjutnya.
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan
balasan yang lebih sempurna dan sebaik mungkin dari Allah SWT yang Maha
Penguasa atas segalanya. Amin... Ya robbal alamin.
Pamekasan, 26 Agustus 2019

Siti Rohmah
NPM: 2015210050

v
ABSTRAK

Siti Rohmah, Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Semangat Kerja


Karyawan Pada PT Unilever CV Anugerah Madura Retailindo. Dibawah
bimbingan Achmarul Fajar, SE., MM.
Banyak hal yang dapat memicu semangat kerja karyawan diantaranya
adalah kompensasi dan motivasi kerja. Motivasi adalah proses dimana usaha
seseorang diberi energi, diarahkan, dan berkelanjutan menuju tercapainya suatu
tujuan.Sedangkan kompensasi adalah setiap bentuk upah atau imbalan yang
diberikan perusahaan kepada karyawan dan timbul dari pekerjaan karyawan
tersebut. Seorang karyawan perlu diperlakukan dengan baik agar karyawan tetap
bersemangat dalam bekerja. Pimpinan perusahaan juga perlu mengetahui apa yang
menjadi kebutuhan karyawannya, sehingga karyawan dapat bekerja sesuai
harapan organisasi. Faktor yang mempengaruhi semangat karyawan adalah
kompensasi (x1) dan motivasi kerja (x2) termasuk variabel bebas dimana nilai ini
tidak terpengaruh oleh variable lain. Sedangkan semangat kerja (y) merupakan
variable terikat.
Penelitian ini menggunakan analisa data secara kuantitatif. Dimana data
yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner dianalisa untuk dapat mengetahui
pengaruh variabel penelitian yaitu kompensasi dan motivasi kerja terhadap
semangat kerja. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan analisa
regresi berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS maka dapat
disimpulkan yaitu Motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan. Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t variabel Motivasi kerja
dengan nilai thitung= 3,900 dan probabilitas sebesar 0,001, jika dibandingkan
dengan ttabel (1,69726) maka thitung > ttabel dan ρ < 0,05. Disiplin kerja
berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal ini dinyatakan
berdasarkan hasil uji t variabel disiplin kerja dengan nilai thitung= 5,146 dan
probabilitas sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan ttabel (1,69726) maka
thitung > ttabel dan ρ < 0,05. Variabel motivasi kerja dan disiplin kerja secara
simultan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Hal ini didasarkan pada
nilai fhitung pada tabel ANOVA yaitu diperoleh fhitung sebesar 20.623 dan sig.
0,000. Hasil ini lebih besar jika dibandingkan dengan ftabel (pada df 2;28
diperoleh nilai ftabel = 3,3404).

Keyword : kompensasi, motivasi kerja, semangat kerja, PT Unilever

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL ............................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN ...................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ...................................................... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................... iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ............................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

1.5 Batasan Masalah ................................................................................. 6

1.6 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS .................................................. 8

2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 8

2.2 Landasan Teori ................................................................................. 10

2.2.1. Kompensasi ....................................................................... 10

2.2.2. Motivasi Kerja ................................................................... 14

2.2.3. Semangat Kerja .................................................................. 19

2.3. Hipotesis....................................................................................... 24

vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 25

3.1. Objek Penelitian ........................................................................... 25

3.2. Jenis Penelitian ................................................................................ 25

3.3. Populasi dan Sampel ................................................................. 26

3.3.1. Populasi ............................................................................. 26

3.3.2. Sampel ............................................................................... 26

3.4. Jenis dan sumber data ................................................................... 27

3.4.1. Jenis data ........................................................................... 27

3.4.2. Sumber data ...................................................................... 27

3.5 Teknik pengumpulan data ............................................................... 28

3.6. Definisi Operasional ..................................................................... 29

3.7. Pengujian Instrumen Data ............................................................. 30

3.7.1. Uji Validitas ....................................................................... 30

3.7.2. Uji Reliabilitas ................................................................... 30

3.8. Teknik Analisis Data .................................................................... 30

3.9. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 31

3.1.9. Uji F (Uji Simultan) ........................................................... 31

3.9.2. Uji t ................................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 34

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian........................................................... 34

4.1.1. Profil PT Unilever .............................................................. 34

4.1.3. Visi dan Misi PT. Unilever Indonesia Tbk. ......................... 34

4.1.4. Tujuan dan prinsip Perusahaan ............................................... 36

4.2. Analisa Diskriptif ......................................................................... 39

viii
4.3. Analisa Data.............................................................................. 47

4.3.1. Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas ....................................... 47

4.3.2. Analisis Regresi Linear Berganda ...................................... 50

4.3.3. Uji F (Uji Simultan) ........................................................... 52

4.3.4. Uji t ................................................................................... 53

4.4. Pembahasan .................................................................................. 54

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 58

5.1. Kesimpulan .................................................................................. 58

5.2. Saran ............................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 60

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... 62

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Semangat Kerja

Karyawan PT Unilever Pamekasan ...................................................................... 7

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 9

Tabel 4. 1 Gaji ................................................................................................... 39

Tabel 4. 2 Bonus ............................................................................................... 40

Tabel 4. 3 Tunjangan ......................................................................................... 40

Tabel 4. 4 Fasilitas ............................................................................................. 41

Tabel 4. 5 Kepuasan Dengan Pekerjaan .............................................................. 41

Tabel 4. 6 Kebutuhan Fisiologis ......................................................................... 42

Tabel 4. 7 Kebutuhan Rasa Aman ...................................................................... 42

Tabel 4. 8 Kebutuhan Sosial............................................................................... 43

Tabel 4. 9 Kebutuhan Penghargaan .................................................................... 43

Tabel 4. 10 Kebutuhan Aktualisasi Diri.............................................................. 44

Tabel 4. 11 Kondisi Pekerjaan............................................................................ 45

Tabel 4. 12 Rekan Kerja..................................................................................... 45

Tabel 4. 13 Kompensasi ..................................................................................... 46

Tabel 4. 14 Kepemimpinan ................................................................................ 46

Tabel 4. 15 Lingkungan Kerja ............................................................................ 47

Tabel 4. 16 Koefisien Korelasi ........................................................................... 48

Tabel 4. 17 Koefisien Alpha............................................................................... 50

Tabel 4. 18 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ........................................... 51

Tabel 4. 19 Hasil Uji Ketepatan Model (Uji F) ................................................... 52

Tabel 4. 20 Hasil Uji t ........................................................................................ 53

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan dihadapkan pada perubahan lingkungan bisnis yang sangat

cepat, yang memicu meningkatnya intensitas persaingan. Ketatnya persiangan

usaha, bisnis yang semakin mengglobal dan kemajuan lingkungan usaha yang

sangat drastis. Merupakan tantangan sekaligus peluang yang dihadapi setiap aspek

bisnis. Perusahaan terdiri dari beberapa komponen yang saling bersinergi agar

perusahaan dapat berjalan dengan baik dan sukses. Salah satu komponen penting

perusahaan adalah karyawan.

Untuk itu setiap karyawan selain dituntut untuk memiliki pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan juga diharuskan untuk memiliki pengalaman,

motivasi, disiplin diri, dan semangat kerja tinggi. Jika karyawan memiliki kinerja

yang baik, maka kinerja perusahaan juga akan meningkat, yang menuju pada

pencapaian tujuan perusahaan. Suatu organisasi dalam mencapai keunggulan dan

tujuannya, membutuhkan individu yang memiliki kinerja yang setinggi-tingginya.

Untuk mendapatkan kinerja yang bagus, karyawan harus memiliki semangat kerja

yang luar biasa yang dapat memotivasi karyawan agar bekerja lebih baik lagi.

Banyak hal yang dapat memicu semangat kerja karyawan diantaranya adalah

kompensasi dan motivasi kerja. Karyawan harus memiliki kesadaran dan

kesenangan untuk melakukan pekerjaannya. Kegiatan yang didorong oleh sesuatu

yang tidak disukai berupa kegiatan yang terpaksa dilakukan, cenderung

berlangsung tidak efektif dan tidak efisien, oleh karena itu setiap karyawan harus

memiliki motivasi yang kuat dalam melakukan pekerjaannya. Motivasi adalah

1
proses dimana usaha seseorang diberi energi, diarahkan, dan berkelanjutan menuju

tercapainya suatu tujuan.

Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi

individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Motivasi

adalah dorongan psikologi yang mengarahkan seseorang menuju satu tujuan.

Perusahaan dituntut untuk menciptakan suatu kondisi kondusif yang dapat

membuat karyawan merasa nyaman, terpenuhi kebutuhannya, sehingga dapat

menjaga motivasi mereka tetap terjaga untuk bersama-sama mencapai visi dan misi

perusahaan.

Sedangkan kompensasi adalah setiap bentuk upah atau imbalan yang

diberikan perusahaan kepada karyawan dan timbul dari pekerjaan karyawan

tersebut. Untuk mendapatkan kompensasi, pekerjaan yang dikerjakan karyawan

harus relevan sehingga kontribusi yang diberikan bertujuan untuk mewujudkan

tujuan perusahaan. Kompensasi dapat diberikan dalam bentuk uang atau jasa seperti

pemberian penghargaan dan posisi karir bagi karyawan. Seorang karyawan perlu

diperlakukan dengan baik agar karyawan tetap bersemangat dalam bekerja.

Pimpinan perusahaan juga perlu mengetahui apa yang menjadi kebutuhan

karyawannya, sehingga karyawan dapat bekerja sesuai harapan organisasi.

PT Unilever CV Anugerah Madura Retailindo merupakan salah satu

produsen makanan, minuman, pembersih dan juga perawatan tubuh. Perusahaan ini

merupakan satu-satunya cabang PT Unilever yang ada di Pamekasan. Perusahaan

ini merupakan perusahaan dengan tingkat kompetisi yang tinggi. Artinya kinerja

perusahaan ini harus terus mengalami peningkatan sehingga dapat bersaing dengan

perusahaan lain yang sejenis. PT Unilever sebenarnya sudah memiliki citra positif

2
di masyarakat sebagai produsen yang berkualitas dan dapat dipercaya. Namun

perusahaan ini tidak henti-hentinya selalu berusaha untuk menjadi lebih baik lagi.

Oleh karena itu, peningkatan semangat kerja karyawannya sangat diperlukan.

Pemilihan lokasi ini menjadi objek penelitian karena mobilitas yang tinggi dari

perusahaan ini dan lokasinya yang strategis. Selain itu, proses pengambilan data

yang mudah menjadi salah satu pertimbangan pemilihan objek penelitian ini. Jenis

karyawan dengan berbagai macam pekerjaannya menjadi pertimbangan psikologis

penulis dalam memilih objek penelitian ini.

Berdasarkan hasil wawancara studi awal terhadap pimpinan PT. Unilever

Pamekasan, bahwa di PT. Unilever Pamekasan ditemukan beberapa permasalahan

terhadap semangat kerja karyawan. Banyak karyawan dalam bekerja di motivasi

oleh keinginan untuk memperoleh gaji atau pendapatan sebanyak-banyaknya,

sehingga ketika mereka tidak memperoleh gaji atau terlambat memperoleh gaji,

maka semangat kerja karyawan menjadi menuruin. Kejadian ini akan berakibat

pada menurunnya kinerja perusahaan. Beberapa karyawan ada yang merasakan

adanya kesenjangan sosial. Karena terdapat beberapa karyawan baru yang

mendapatkan kompensasi yang sama dengan karyawan yang sudah lama bekerja.

Karyawan yang lama bekerja berpendapat bahwa mereka berhak memperoleh

kompensasi yang lebih besar. Sehingga karyawan senior banyak yang bekerja

hanya sekedar menggugurkan kewajiban sebagai karyawan saja. Akibatnya

semangat kerjanya berkurang dan mempengaruhi kinerja perusahaan secara

keseluruhan.

PT. Unilever perlu meninjau kembali proses pemberian kompensasi dan

motivasi kerja karyawan. Pemahaman tentang pemberian Kompensasi dan Motivasi

3
oleh PT. Unilever akan sangat penting kaitannya dalam pencapaian tujuan

perusahaan. Bila pemberian Kompensasi dan Motivasi dapat diterima dengan baik,

maka tahapan selanjutnya yang diharapkan adalah terciptanya semangat kerja yang

tinggi, yang akan berdampak pada meningkatnya produktivitas kerja karyawan

pada perusahaan tersebut, sehingga tujuan perusahaan dapat di capai dengan

maksimal.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti perlu mengangkat judul:

“Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan

PT Unilever CV Anugerah Madura Retailindo ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan PT

Unilever CV Anugerah Madura Retailindo?

b. Apakah motivasi berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan PT Unilever

CV Anugerah Madura Retailindo?

c. Apakah kompensasi dan motivasi berpengaruh secara simultan terhadap

semangat kerja karyawan PT Unilever CV Anugerah Madura Retailindo?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan dari suatu kegiatan merupakan standar yang dijadikan ukuran,

karena tanpa tujuan dalam penelitian ini maka sulit untuk memberikan penilaian

dari suatu aktivitas. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti,

4
tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap semangat kerja karyawan PT

Unilever CV Anugerah Madura Retailindo.

b. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan PT

Unilever CV Anugerah Madura Retailindo.

c. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan motivasi secara simultan terhadap

semangat kerja karyawan PT Unilever CV Anugerah Madura Retailindo.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun beberapa kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi PT Unilever CV Anugerah Madura Retailindo

Sebagai bahan informasi dan masukan kepada pihak PT Unilever CV

Anugerah Madura Retailindo untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan

dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan.

b. Bagi Fakultas

Memberikan kontribusi akademis kepada berbagai pihak yang berminat

dalam melakukan penelitian khususnya tentang pengaruh kompensasi dan

motivasi terhadap semangat kerja karyawan PT Unilever CV Anugerah Madura

Retailindo.

c. Bagi Peneliti

Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama ini dan

menambah pengetahuan tentang masalah-masalah yang terjadi dalam masalah

manajemen pemasaran di lapangan atau di tempat objek penelitian terutama

yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

5
d. Bagi Peneliti Selanjutnnya.

Di tujukan kepada peneliti selanjutnya sebagai bahan acuan bagi para

peneliti selanjutnya dalam hal kajian, judul, maupun permasalahan yang sama

namun dengan lokasi yang berbeda.

1.5 Batasan Masalah

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari penafsiran yang

menyimpang, serta pembahasan yang melebar, maka perlu pembatasan masalah.

Penelitian ini hanya dibatasi pada:

a. Kompensasi,

Semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung

yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada

perusahaan. Program kompensasi mencerminkan upaya organisasi untuk

mempertahankan sumber daya manusia yang dimiliki. Pemberian kompensasi

yang makin baik akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan makin baik

dan produktif. (Utami, 2014:3).

b. Motivasi kerja

Keinginan dalam upaya memberikan manfaat bagi orang lain dimana perilaku

karyawan dalam memberikan kontribusi dan tujuan organisasi (Pravasta, 2014:

1324)

c. Semangat kerja

Sikap individu dan kelompok terhadap seluruh lingkungan kerja dan kerjasama

dengan orang lain secara maksimal sesuai dengan kepentingan yang paling baik

perusahaan (Pravasta, 2014: 1321)

6
1.6 Kerangka Pemikiran

Gambar 2. 1 Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Semangat Kerja

Karyawan PT Unilever CV Anugerah Madura Retailindo

Kompensasi (X1)
· Gaji (X1,1)
· Bonus (X1,2)
· Tunjangan (X1,3)
· Fasilitas (X1,4)
· Kepuasan dengan pekerjaan (X1,5)
Semangat Kerja (Y)
· Kondisi pekerjaan (Y,1)
· Rekan kerja (Y,2)
· Kompensasi (Y,3)
· Kepemimpinan (Y,4)
· Lingkungan Kerja (Y,5)

Motivasi Kerja (X2)


· Kebutuhan fisiologis (X2,1)
· Kebutuhan rasa aman (X2,2)
· Kebutuhan sosial (X2,3)
· Kebutuhan penghargaan (X2,4)
· Kebutuhan aktualisasi diri (X2,5)

Variabel yang digunakan dalam kerangka pikir ini ada dua jenis yaitu

variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) terdiri dari variabel

kompensasi (X1) dan variabel motivasi kerja (X2). Variabel terikat terdiri dari

variabel semangat kerja (Y). Indikator variabel kompensasi terdiri dari gaji, bonus,

tunjangan, fasilitas dan kepuasan dengan pekerjaan. Indikator variabel motivasi

kerja terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial,

kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Indikator variabel semangat

kerja terdiri dari kondisi pekerjaan, rekan kerja, kompensasi, kepemimpinan dan

lingkungan kerja. Variabel kompensasi dan variabel motivasi kerja secara parsial

mempengaruhi semangat kerja. Variabel kompensasi dan variabel motivasi kerja

secara simultan mempengaruhi semangat kerja

7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang relevan atau hampir sama tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi inovasi produk dan daya tarik iklan sudah dilakukan oleh beberapa

peneliti.

Firziyanah Mustika Utami (2014), melakukan penelitian dengan judul

Pengaruh Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi

Kasus pada PT. Gapura Omega Alpha Land, Depok). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh kompensasi dan disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan PT. Gapura Omega Alpha Land Depok. Jumlah populasi adalah

41 orang, yang mana semuanya menjadi responden dalam penelitian ini. Penelitian

ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan penyebaran kuesioner kepada

karyawan yang bekerja pada PT. Gapura Omega Alpha Land Depok. Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda,

yang dioperasikan melalui program SPSS 20. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja, disiplin kerja berpengaruh

terhadap kinerja karyawan. Sedangkan kompensasi dan disiplin kerja berpengaruh

terhadap kinerja karyawan secara simultan.

I.Gst Ngurah Gangga Pravasta Desak Ketut Sintaasih (2014), melakukan

penelitian dengan judul Kompensasi Dan Motivasi: Pengaruhnya Terhadap

Semangat Kerja Karyawan PT. Tjendana Mandra Sakti Denpasar. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh kompensasi dan

motivasi terhadap semangat kerja karyawan. Penelitian dilakukan di PT.Tjendana

8
Mandra Sakti Denpasar, dengan responden sebanyak 54 orang karyawan. Regresi

linier berganda adalah teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kompensasi dan motivasi secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja karyawan. Secara parsial,

kompensasi dan motivasi juga terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap

semangat kerja karyawan. Hasil ini mengindikasikan bahwa dengan pemberian

kompensasi berupa gaji, insentif dan tunjangan hidup yang sesuai dengan jabatan

dan beban pekerjaan dapat memacu semangat kerja karyawan. Demikian pula

halnya dengan motivasi yang diukur dari adanya peluang promosi jabatan bagi

karyawan yang berprestasi dan terjalinnya hubungan kerja terbukti dapat memacu

semangat kerja karyawan. Saran yang dapat dikemukan dari hasil penelitian ini,

adalah perusahaan penting untuk lebih memperhatikan tunjangan hari raya dan gaji,

hubungan kerjasama yang baik antar karyawan dengan pimpinan, serta kesempatan

promosi bagi karyawan berprestasi, mengingat aspek-aspek tersebut masih

dipersepsikan belum memadai oleh para karyawan demi kemajuan perusahaan.

Satriadi, Sari Wahyunie, Charly Marlinda, Imran Ilyas (2018), melakukan

penelitian dengan judul Pengaruh Kompensasi Terhadap Semangat Kerja

Karyawan Ramayana Departement Store Cabang Kota Tanjungpinang. Jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan menggunakan

kuesioner untuk mengumpulkan datanya.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50

orang.Data responden diukur dengan menggunakan skala Likert yang berkisar dari

5 (sangat setuju), sampai 1 (sangat tidak setuju).Pengolahan data menggunakan

program komputer SPSS versi 21. Penelitian ini telah memenuhi syarat validitas

dan reliabilitas. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

9
asumsi klasik, regresi linier berganda, uji hipotesis dan analisis koefisien

determinasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kompensasi berpengaruh

positif terhadap semangat kerja dilihat dari (sebesar 0,656 yang menunjukan bawa

sebesar 65,6% semangat kerja dipengaruhi oleh kompensasi.

2.2 Landasan Teori

2.2.1. Kompensasi

Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai

pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Kompensasi adalah

segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja

mereka. Kompensasi (compensation) meliputi imbalan finansial dan non-

finansial serta tunjangan yang diterima oleh para karyawan sebagai bagian

dari hubungan kepegawaian. Kompensasi merupakan apa yang diterima

oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi.

(Handoko, 2008:197)

Kompensasi merupakan kontra prestasi terhadap penggunaan tenaga

atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja. Kompensasi merupakan

jumlah paket yang ditawarkan organisasi kepada pekerja sebagai imbalan

atas penggunaan tenaga kerjanya. Dari pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa kompensasi adalah imbalan yang diberikan oleh

perusahaan kepada karyawan sebagai tanda balas jasa yang telah diberikan

oleh karyawan. Kompensasi adalah pengeluaran dan biaya perusahaan.

Perusahaan mengharapkan agar kompensasi yang dibayarkan memperoleh

imbalan prestasi kerja yang lebih besar dari karyawan. (Hasibuan, 2001: 72)

10
Kompensasi dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:

1. Kompensasi langsung (direct compensation) terdiri dari: Kompensasi

dasar yang diterima oleh karyawan, biasanya sebagai gaji atau upah,

disebut gaji pokok.

a. Gaji merupakan bayaran yang konsisten dari satu periode ke periode

lain dengan tidak memandang jam kerja.

b. Upah merupakan bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan

jumlah waktu jam kerja.

2. Kompensasi tidak langsung (Kompensasi Pelengkap)

Kompensasi pelengkap (Fringe Benefits) merupakan bentuk penyediaan

paket benefits dan penyelenggaraan program-program pelayanan

karyawan. (Handoko, 2008:77)

Tujuan pemberian kompensasi adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh personalia yang qualified

Kompensasi perlu ditetapkan cukup tinggi untuk menarik para pelamar.

Karena perusahaan-perusahaan bersaing dalam pasar tenaga kerja,

tingkat pengupahan harus sesuai dengan kondisi penawaran dan

permintaan tenaga kerja, tingkat gaji yang relatif tinggi diperlukan untuk

menarik para pelamar cakap yang sudah bekerja di berbagai perusahaan

lain.

2. Mempertahankan para karyawan yang ada sekarang

Untuk mencegah perputaran karyawan, pengupahan harus dijaga agar

tetap kompetitif dengan perusahaan-perusahaan lain.

11
3. Menjamin keadilan

Administrasi pengupahan dan penggajian berusaha untuk memenuhi

prinsip keadilan. Keadilan dan konsistensi internal dan eksternal sangat

penting diperhatikan dalam penentuan tingkat kompensasi.

4. Menghargai perilaku yang diinginkan

Kinerja yang baik, pengalaman, kesetiaan, tanggungjawab baru dan

perilaku-perilaku lain dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang

efektif.

5. Mengendalikan biaya-biaya

Suatu program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk

mendapatkan dan mempertahankan sumberdaya manusianya pada tingkat

biaya yang layak. Tanpa struktur pengupahan dan penggajian sistematik

organisasi dapat membayar kurang (underpay) atau lebih (overpay)

kepada para karyawannya.

6. Memenuhi peraturan-peraturan legal

Program kompensasi-kompensasi yang baik memperhatikan kendala-

kendala tersebut dan memenuhi semua peraturan pemerintah yang

mengatur kompensasi karyawan. (Handoko, 2008:70)

Kompensasi dapat digunakan untuk :

1. Menarik orang-orang potensial atau berkualitas untuk bergabung dengan

perusahaan. Hal ini disebabkan karena orang-orang dengan kualitas yang

baik akan merasa tertantang untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu,

dengan kompensasi yang dianggap layak dan cukup baik.

12
2. Mempertahankan karyawan yang baik. Jika kompensasi dirasakan adil

secara internal dan kompetitif secara eksternal, maka karyawan yang

ingin dipertahankan oleh perusahaan akan merasa puas.

3. Meraih keunggulan kompetitif. Kompensasi yang baik akan

memudahkan perusahaan untuk mengetahui apakah besarnya kompensasi

masih merupakan biaya yang signifikan untuk menjalankan bisnis dan

meraih keunggulan kompetitif.

4. Memotivasi karyawan dalam meningkatkan produktivitas atau mencapai

tingkat kinerja yang tinggi. Dengan adanya kompensasi yang dirasakan

adil, maka karyawan akan merasa puas dan dampaknya adalah

meningkatnya kinerja karyawan.

5. Melakukan pembayaran sesuai aturan hukum.

(Mathis dan Jackson. 2002:131)

Pemberian kompensasi harus ditetapkan atas asas adil dan layak

serta memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku. Prinsip adil dan

layak harus mendapatkan perhatian yang sebaik-baiknya supaya kompensasi

yang akan diberikan merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan.

Asas-asas pemberian kompensasi antara lain :

1. Asas Adil

Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan harus

disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan,

tanggung jawab, jabatan pekerjaan. Porsi adil dalam hal ini tidak harus

disamakan antar setiap karyawan.

13
2. Asas layak dan wajar

Kompensasi yang diterima oleh karyawan dapat memenuhi

kebutuhannya pada tingkat normatif yang ideal. Tolak ukur layak adalah

relatif, penetapan besarnya kompensasi didasarkan atas upah minimal

pemerintah yang berlaku.

Metode kompensasi dikenal metode tunggal dan metode jamak.

1. Metode Tunggal.

Metode ini menetapkan gaji pokok hanya didasarkan pada ijazah

terakhir dari pendidikan formal yang dimiliki karyawan, jadi tingkat

golongan dan gaji pokok seseorang hanya ditetapkan atas ijazah

terakhir yang dijadikan standar.

2. Metode Jamak.

Metode ini menetapkan gaji pokok atas dasar beberapa pertimbangan

seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan informal, bahkan hubungan

keluarga ikut menentukan besarnya gaji pokok sesorang. Sehingga, gaji

pokok seorang karyawan tidak ada. Hal ini terdapat pada perusahaan-

perusahaan swasta yang di dalamnya masing sering terdapat

diskriminasi.

2.2.2. Motivasi Kerja

Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang

mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja

lebih baik lagi. Untuk mempengaruhi sikap dan perilaku kerja sesuai yang

diinginkan, yang perlu di lakukan oleh pimpinan agar semangat kerja tetap

terpelihara, sehingga karyawan selalu memberikan motivasi yang tepat pada

14
sumber daya manusia, sehingga pada diri mereka timbul rasa keinginan

untuk berbuat dan bekerja dengan baik sesuai dengan tuntutan dan

keinginan organisasi. Dengan pemberian motivasi yang tepat ini di harapkan

mereka aka terdorong bekerja lebih baik. (M. Yani, 2012: 274)

Pada umumnya orang mau bekerja karena didorong oleh keinginan

untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik dan rohani. Sedangkan perusahaan

selalu mengharapkan agar karyawannya bekerja giat, mematuhi peraturan

atau disiplin serta menghasilkan prestasi kerja yang baik, karena hanya

dengan cara ini suatu perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan tingkat

produktivitas kerja yang tinggi. Untuk menyatukan keinginan karyawan dan

kepentingan perusahaan tersebut dan terciptanya kerja sama yang saling

memberikan kepuasan bagi kedua belah pihak dibutuhkan suatu cara dan

salah satunya dengan motivasi.

Tugas pimpinan untuk berusaha memahami jenis kebutuhan mana

yang lebih menonjol dan paling di inginkan oleh bawahan untuk

mengarahkan perilakunya ke arah pencapaian tujuan yang di inginkan. Hal

ini dapat di pahami perbedaan individual dan latar belakang individu

mengakibatkan perbedaan kebutuhan yang paling di inginkan. Proses

motivasi di mulai dari adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi menyebabkan

karyawan mencari jalan untuk berusaha memenuhi kebutuhan, antara lain

dengan memasuki organisasi baik organisasi pemerintah maupun swasta di

dalam organisasi, muncullah perilaku karyawan yang di arahkan kepada

perilaku untuk mencapai tujuan.

Hasil di atas dinilai oleh karyawan dan kebutuhan tidak terpenuhi di

15
tinjau kembali, demikian seterusnya motivasi berjalan mengikuti siklus arah

jarum jam. Dengan demikian, Motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan

semangat atau dorongan dalam diri seseorang untuk bekerja dengan giat dan

baik. (Kadarisman, 2013: 277-278)

Dari definisi-definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas

dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi adalah suatu dorongan atau

proses mempengaruhi karyawan untuk bekerja demi memuaskan kebutuhan

hidupnya. Dengan dilakukannya motivasi kerja, terdapat tujuan-tujuan yang

ingin didapatkan pihak perusahaan atau organisasi tersebut.

Tujuan-tujuan pemberian motivasi adalah sebagai berikut:

1. Mengubah perilaku karyawan sesuai dengan keinginan karyawan

2. Meningkatkan gairah dan semangat kerja

3. Meningkatkan prestasi kerja

4. Meningkatkan rasa tanggung jawab

5. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi

6. Menumbuhkan loyalitas karyawan pada perusahaan

Ada lima asas motivasi meliputi:

1. Asas Mengikutsertakan

Maksudnya mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan

kesempatan kepada mereka mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam

proses pengambilan keputusan.

2. Asas Komunikasi

Maksudnya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin

dicapai, cara mengerjakannya, dan kendala yang akan dihadapi.

16
3. Asas Pengakuan

Maksudnya memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat serta

wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.

4. Asas Wewenang yang didelegasikan.

Adalah mendelegasikan sebagian wewenang serta kebebasan karyawan

untuk mengambil keputusan dan berkreativitas serta melakukan tugas

atasan atau manager.

5. Asas Perhatian Timbal Balik.

Adalah memotivasi bawahan dengan mengemukakan keinginan atau

harapan perusahaan di samping berusaha untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan yang diharapkan bawahan dari perusahaan.

(Nashar, 2013: 86-87)

Ada dua metode motivasi, yaitu:

1. Motivasi Langsung (Direct Motivation)

Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan non materiil) yang

diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk

memenuhi kebutuhan serta kepuasannya.

2. Motivasi Tak Langsung (Indirect Motivation)

Motivasi tak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan

fasilitas-fasilitas yang mendukung dan menunjang gairah kerja atau

kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan bersemangat

melakukan pekerjaannya.

(Nashar, 2013: 88)

Alat-alat motivasi yang diberikan kepada bawahan dapat berupa:

17
1. Material incentive

Material incentive adalah motivasi yang bersifat materiil sebagai imbalan

prestasi yang diberikan oleh karyawan seperti uang dan barang-barang.

2. Non material incentive

Non Material incentive adalah motivasi (daya perangsang) yang tidak

berbentuk materi. Seperti penempatan yang tepat, pekerjaan yang

terjamin, piagam penghargaan, bintang jasa, perlakuan yang wajar, dan

sejenisnya.

Jenis-jenis motivasi ada dua yaitu:

1. Motivasi positif

Maksudnya manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan

memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi

standar. Dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan

meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang baik-baik

saja.

2. Motivasi negatif

Maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka akan

mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat kerja

bawahan dalam jangka pendek akan meningkat karena mereka takut

dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.

Dari kedua jenis motivasi di atas sering digunakan oleh suatu

perusahaan. Pengunaannya harus tepat dan seimbang supaya dapat

meningkatkan semangat kerja karyawan. Yang jadi masalah adalah kapan

motivasi positif atau motivasi negatif dapat efektif merangsang gairah kerja

18
karyawan. Motivasi positif efektif untuk jangka panjang sedangkan motivasi

negatif efektif untuk jangka pendek. Akan tetapi, manajer harus konsisten

dan adil dalam menerapkannya.

2.2.3. Semangat Kerja

Mathis (2002) mengatakan masalah semangat kerja di dalam suatu

perusahaan selalu menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian. Hal ini

berkaitan dengan segala aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan

produktivitas. Dimana setiap perusahaan akan selalu berusaha

meningkatkan dan mempertahankan produktivitas yang telah dicapai.

Semangat kerja pada hakikatnya adalah melakukan pekerjaan dengan giat,

sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan

lebih baik. Danim (2004) mendefinisikan semangat kerja adalah

kesepakatan batiniah yang muncul dari dalam diri seseorang atau

sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan baku mutu

yang ditetapkan.

Semangat kerja itu dapat diartikan yaitu melakukan pekerjaan secara

giat, sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat

atau lebih baik. Pendapat lain mengatakan bahwa semangat adalah

merupakan kemauan dan kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan

yang dilakukan. Pendapat lain mengatakan bahwa semangat adalah

merupakan kemauan dan kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan

yang dilakukan (Hasibuan, 2006).

Dari defenisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semangat kerja

tersebut merupakan perwujudan dari sikap seseorang dalam melakukan

19
pekerjaan dengan kemauan dan kesenangan sehingga segala pekerjaan dapat

diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih baik.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi semangat kerja (Danim,

2004), yaitu :

a. Kesadaran akan tujuan organisasi

b. Hubungan antar manusia dalam organisasi berjalan dengan harmonis

c. Gaya kepemimpinan

d. Tingkatan organisasi

e. Upah dan gaji (kompensasi)

f. Promosi

g. Pembagian tugas dan tanggung jawab

h. Kemampuan individu

i. Perasaan diterima dalam kelompok

j. Dinamika lingkungan

k. Kepribadian

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa semangat kerja

pada umumnya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu adanya

kesadaran akan tujuan organisasi, hubungan antar manusia dalam organisasi

berjalan dengan harmonis, gaya kepemimpinan, pembagian tugas dan

tanggung jawab, dan kemampuan individu yang telah dijelaskan di atas,

sehingga semangat kerja akan dapat meningkat dan berperan penting dalam

perusahaan salah satunya dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan.

Tohardi (2002) menyebutkan ada beberapa alasan tentang

pentingnya semangat kerja bagi perusahaan atau organisasi:

20
1. Dengan adanya semangat kerja dari karyawan maka pekerjaan yang di

berikan kepadanya atau di tugaskan kepadanya akan dapat di selesaikan

dengan waktu yang lebih singkat dan lebih cepat.

2. Dengan semangat kerja yang lebih tinggi, pihak organisasi atau

perusahaan memperoleh keuntungan dari sudut kecilnya angka

kerusakan, karena seperti yang diketahui bahwa semakin tidak puas

dalam bekerja, semakin tidak bersemangat dalam bekerja, maka makin

tinggi angka kerusakan.

3. Dengan semangat kerja yang tinggi, tentunya dapat mengurangi angka

absensi atau tidak bekerja karyawan karena malas.

4. Dengan semangat kerja yang tinggi, otomatis membuat pekerjaan atau

karyawan akan merasa lebih betah (senang) bekerja, dengan demikian

kecil kemungkinan karyawan atau pekerja tersebut akan pindah bekerja

ke tempat lain, dengan demikian semangat kerja yang tinggi akan

menekan angka perpindahan tenaga kerja atau labour turnover.

5. Dengan semangat kerja yang tinggi, juga dapat mengurangi angka

kecelakaan, karena karyawan mempunyai semangat kerja yang tinggi

mempunyai kecenderungan untuk bekerja lebih hati-hati dan teliti,

sehingga selalu sesuai dengan prosedur kerja yang ada di organisasi atau

perusahaan tersebut.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pentingnya

semangat kerja dapat membuat pekerjaan karyawan diselesaikan dengan

waktu yang lebih singkat dan lebih cepat, semangat kerja dapat

meminimalisir kerusakan yang diakibatkan oleh pekerjaan karyawan,

21
semangat kerja yang tinggi, tentunya dapat mengurangi angka absensi dan

membuat karyawan masuk kerja tepat waktu, semangat kerja yang tinggi

akan menekan angka perpindahan tenaga kerja atau labour turnover,

semangat kerja yang tinggi dapat membuat karyawan mempunyai

kecenderungan untuk bekerja lebih hati-hati dan teliti

Indikasi turunnya semangat kerja adalah hal penting untuk diketahui

oleh pihak perusahaan, sehingga dapat ditemukan sebab-sebabnya. Dengan

demikian pihak perusahaaan dapat mengambil tindakan-tindakan

pencegahan atau pemecahan masalah tersebut sedini mungkin. Adapun

indikasi turunnya semangat kerja menurut Nitisemito (1988) antara lain

adalah :

a. Turun atau rendahnya produktivitas kerja

Karyawan yang semangat kerjanya rendah akan cenderung malas,

sengaja menunda-nunda pekerjaan, bahkan memperlambat siapnya

pekerjaan. Hal ini semua akan dapat menurunkan produktivitas

perusahaan.

b. Tingkat absensi yang meningkat

Pada umumnya bila semangat kerja menurun maka karyawan akan malas

untuk setiap hari datang kerja. Meningkatnya absensi ini tidak dapat

dilihat secara perorangan tetapi harus rata-rata.

c. Tingkat perpindahan buruh tinggi

Keluar masuknya karyawan yang meningkat, disebabkan karena

ketidaksenangan karyawan untuk bekerja pada perusahaan tersebut,

sehingga untuk karyawan akan mencari pekerjaan lain yang dianggap

22
lebih sesuai.

d. Tingkat kerusakan yang meningkat atau tinggi

Naiknya tingkat kerusakan terhadap peralatan, sebenarnya menunjukkan

bahwa perhatian dalam pekerjaan berkurang, kecerobohan dan

sebagainya. Meskipun demikian ada faktor-faktor lain yang dapat juga

meningkatkan tingkat kerusakan, misalnya penyimpanan alat yang salah,

kerusakan pada mesinnya dan sebagainya.

e. Kegelisahan di mana-mana

Kegelisahan ini dapat terwujud dalam bentuk ketidak renangan, keluh

kesah serta hal-hal lain. Kegelisahan pada tingkat tertentu yang dibiarkan

begitu saja akan dapat merugikan perusahaan dengan segala akibatnya

tidak diinginkan.

f. Tuntutan yang sering terjadi

Tuntutan sebenarnya merupakan perwujudan dari ketidakpuasan, dimana

pada tahap tertentu akan menimbulkan keberanian untuk mengajukan

tuntutan.

g. Pemogokan

Ini merupakan indikasi paling kuat tentang turunnya semangat kerja, dan

merupakan perwujudan dari ketidak puasan, kegelisahan dan sebagainya,

kemudian memuncak dan tak tertahankan lagi, sehingga menimbulkan

tuntutan. Bila tuntutan tidak terpenuhi pada umumnya berakhir dengan

suatu pemogokan.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila

semangat kerja menurun, diharapkan pihak perusahaan hendaknya

23
menyelidiki sebab-sebabnya, karena hal tersebut dapat dipecahkan dengan

jalan menghilangkan sebab-sebab tersebut. Secara umum turunnya

semangat dan kegairahan kerja disebabkan karena ketidak puasan, yang

menimbulkan perasaan kurang bahagia, sehingga semangat kerja menurun.

Usaha untuk meningkatkan semangat kerja dan kegairahan kerja, hendaknya

dilakukan oleh setiap perusahaan. Namun usaha tersebut dilakukan sebatas

kemampuan perusahaan, disesuaikan dengan dana yang ada, oleh karena itu

dipilih cara yang paling tepat untuk meningkatkan semangat kerja.

2.3. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara atau dugaan yang paling

memungkinkan yang masih harus dicari kebenaranya. Hubungan antar variabel

dalam penelitian ini memiliki hipotesis sebagai berikut:

H1 : Kompensasi berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan pada PT

Unilever CV .Anugerah Madura Retailindo.

H2 : Motivasi berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan pada PT Unilever

CV Anugerah Madura Retailindo

H3 : Kompensasi dan motivasi secara simultan berpengaruh terhadap semangat

kerja karyawan pada PT Unilever CV.Anugerah Madura Retailindo

24
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Pada penelitian ini yang dijadikan tempat atau lokasi penelitian adalah PT

Unilever CV Anugerah Madura Retailindo yang berada di jalan Bonorogo

Kabupaten Pamekasan. Sedangkan alasan peneliti memilih PT Unilever Anugerah

Madura Retailindo, karena kebetulan letak kediaman peneliti dekat dengan PT

Unilever Anugerah Madura Retailindo tersebut, sehingga dapat memudahkan

peneliti untuk menelitinya. Selain itu objek juga terdapat permasalahan yang ingin

dikaji oleh peneliti.

3.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif, dimana

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

Sugiono (2016 : 11)

Sedangkan metode yang digunakan adalah metode survei, metode survei

merupakan suatu penelitian yang mengambil sampel di waktu tertentu dari suatu

populsi menggunakan teknik wawancara dengan instrumen skedul kuisioner

sebagai alat pengumpulan pokok. Sesuai dengan pendapat Kerlinger (1973) dalam

buku Sugiyono (2016:7) bahwa penelitian survei merupakan penelitian yang

dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data

dari sampel yang diambil dari populasi.

25
3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2016: 90) adalah seluruh wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi penelitian adalah semua karyawan PT Unilever Anugerah Madura

Retailindo yang berjumlah 40 karyawan. Kriteria karyawan yang dijadikan populasi

adalah :

1. Karyawan yang memiliki masa kerja minimal 2 tahun baik karyawan

tetap maupun karyawan tidak tetap.

2. Karyawan laki-laki dan perempuan.

3. Usia karyawan antara 25 – 40 tahun.

4. Tidak membatasi pada jabatan tertentu saja.

3.3.2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki dari

suatu populasi. Sugiyono (2016: 91). Metode pengambilan sampel dilakukan

dengan menggunakan simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel. Dikatakan simple random karena pengambilan anggota

sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi itu.

Mengingat jumlah populasi yang sedikit, maka dalam penentuan ukuran

sampel disamakan dengan ukuran populasi jadi jumlah sampel yang akan di

26
gunakan dalam penelitian ini adalah 40 karyawan. Jadi semua populasi dalam

penelitian sekaligus akan menjadi sampel.

3.4. Jenis dan sumber data

3.4.1. Jenis data

Menurut Sugiono (2016:15) terdapat dua jenis data yaitu data kulitatif dan

data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat,

kata dan gambar. Sedangkan kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data

kualitatif yang diangkakan seperti pada angket ataupun kuesioner misalnya yang

dibagikan kepada responden yang akan diteliti.

Berdasarkan pendapat di atas, maka jenis data pada penelitian ini

termasuk data kualitatif yang dikuantitatifkan atau dapat dikenal dengan data

ordinal. Data ordinal adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, data ini

bila dinyatakan dalam skala, maka jarak satu data dengan data yang lain tidak sama.

Sugiono (2016:15).

3.4.2. Sumber data

Sumber data memberikan informasi dari mana data diperoleh sesuai

dengan jenis datanya, maka data pada penelitian ini bersumber secara langsung dari

responden atau disebut juga data primer yaitu dengan menggunakan angket yang

disebarkan kepada responden.

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah:

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama, baik

secara individu ataupun berkelompok. Penelitian ini menggunakan metode

27
pengisian quiesioner yang dibagikan kepada karyawan di PT Unilever

Pamekasan.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari berbagai perantara atau

pihak lain yang berhubungan dengan obyek penelitian guna mendukung data

primer.

3.5 Teknik pengumpulan data

Berdasarkan pada jenis data dari penelitian ini, maka peneliti dalam

prosedur pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan skala likert yang

pengukurannya sebagai berikut:

Pilihan “A” Sangat baik skornya 5

Pilihan “B” Baik skornya 4

Pilihan “C” Cukup baik skornya 3

Pilihan “D” Tidak baik skornya 2

Pilihan “E” Sangat tidak baik skornya 1

Dari skala likert ini akan dikelompokkan dengan menggunakan logika

matematika yaitu:

1. Sangat setuju : 4,51 – 5,00

2. Setuju : 3,51 – 4,50

3. Cukup setuju : 2,51 – 3,50

4. tidak setuju : 1,51 – 2,50

5. Sangat tidak setuju : 1,00 – 1,50

28
3.6. Definisi Operasional

Sesuai dengan masalah yang diangkat definisi operasional variabel pada

penelitian ini sebagai berikut:

a. Variabel Bebas dengan Simbol X.

Variabel bebas adalah variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain.

Adapun yang termasuk variabel bebas pada penelitian ini adalah:

1) Kompensasi dengan Simbol (X1), diukur dengan indikator (Utami, 2014):

a) Gaji

b) Bonus

c) Tunjangan

d) Fasilitas

e) Kepuasan dengan pekerjaan

2) Motivasi kerja dengan simbol (X2), diukur dengan indikator (Hasibuan,

2003):

a) Kebutuhan fisiologis

b) Kebutuhan rasa aman

c) Kebutuhan sosial

d) Kebutuhan penghargaan

e) Kebutuhan aktualisasi diri

b. Variabel terikat dengan simbol (Y).

1) Semangat kerja, diukur dengan indicator (Hasibuan, 2016):

a) Kondisi pekerjaan

b) Rekan kerja

c) Kompensasi

29
d) Kepemimpinan

e) Lingkungan Kerja

3.7. Pengujian Instrumen Data

3.7.1. Uji Validitas

Pengujian validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalitan suatu intsrumen. Suatu intsrumen yang valid mempunyai validitas

tinggi. Menurut Masrun 1979 dalam bukunya Sugiyono (2016 : 152) “teknik

korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik

yang paling banyak digunakan”. Biasanya syarat minimum untuk dianggap

memenuhi syarat adalah jika r = 0,30 jika korelasi antara butir dengan skor total

kurang dari 0,30 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

3.7.2. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat kehandalan dari instrument penelitian, maka

dilakukan dengan melalui uji reliabilitas. Jika Koefisien alpha > 0,5 maka

variabel/instrument dapat dinyatakan handal. Dengan menggunakan metode Alpha

Cronbach dengan menggunakan bantuan SPSS.

3.8. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini terdiri dari analisis kualitatif dan analisis yang bersifat

kuantitatif.

a. Analisis kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skama dan

gambaran tentang objek yang akan di teliti, dengan menggunakan skala likert

sebagai berikut :

1. Sangat setuju =5

30
2. Setuju =4

3. Cukup setuju =3

4. Tidak setuju =2

5. Sangat tidak setuju = 1

b. Analisis kuantitatif adalah untuk memberikan gambaran tentang kondisi obyek

yang diteliti berdasarkan perhitungan statistik yaitu dengan menggunakan regresi

ganda dua prediktor. Karena dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas

lebih dari satu. Spesifikasi model regresi linier berganda yang digunakan adalah

sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana:

Y = Semangat kerja

a = Konstanta

X1 = Kompensasi

X2 = Motivasi kerja

b1, b2 = Koefisien Regresi Parsial

e = Eror

3.9. Pengujian Hipotesis

3.9.1. Uji F (Uji Simultan)

Uji f dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X1-X2) secara

bersama-sama berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat

(Y).

31
Rumus sebagai berikut :

R2/K
F=
(1-R2) / (n-K-1)

Dimana :

R = koefisien korelasi ganda

K = jumlah variabel independen

n = jumlah sampel

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

a. Jika F hitung ≤ F table, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

b. Jika F hitung ≥ F table, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

3.9.2. Uji t

Untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh

terhadap variabel terikat signifikan atau tidak.

Rumus koefisien persial sebagai berikut :

rp
t=
rp 2

Dimana :

rp= korelasi parsial yang ditemukan

n = jumlah sampel

t = t hitung selanjutnya dikonsultasikan dengan table

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

32
a. Jika t hitung ≤ t table, maka H0 dan H1 ditolak, artinya variabel bebas tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

b. Jika t hitung ≥ t table, maka H0 dan H1 diterima, artinya variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel terikat.

33
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1. Sejarah PT Unilever

PT. Unilever Indonesia, Tbk. Berdiri di Indonesia semenjak tahun 1933.

Awalnya bernama Lever’s Zeepfabrieken NV yang beroperasikan di Batavia dan

merubah nama menjadi PT. Unilever Indonesia, Tbk. Pada tahun 1980 dan go

public, menjual sahamnya pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 1981. Perusahaan

ini bergerak dalam bidang penyediaan consumer products yaitu Home and Personal

Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia.

Rangkaian produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama

yang terkenal di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear,

Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan

lain-lain.

4.1.2. Profil PT Unilever

Perseroan ini memiliki dua anak perusahaan yaitu PT Anugrah Lever

(dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah

perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT

Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang

distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos. Tercatat

perseroan consumer goods ini memperoleh laba bersih (pada tahun 2011) lebih

besar dari tahun 2010 yaitu naik 23% atau sebesar Rp 4,165 triliun. Investasi

34
sepanjang tahun 2011 juga didukung dengan peningkatan kapasitas produksi yang

dilaporkan mencapai Rp.1,7 triliun.

Perseroan ini menerima banyak penghargaan semenjak beroperasi,

antaranya ialah: Special Award for Total Productivity Maintenance Achievement

2005 Wall’s Ice Cream factory, etc., International Energy Globe 2005, Asia’s Best

Companies 2005 dan Indonesia & Asia Most Admired Knowledge Enterprise 2005.

Perseroan ini memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang,

Bekasi, dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur,

dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk Perseroan berjumlah sekitar 32

brand utama dan 700 SKU, dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar

370 distributor independen yang menjangkau ratusan ribu toko yang tersebar di

seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut didistribusikan melalui pusat distribusi

milik sendiri, gudang tambahan, depot, dan fasilitas distribusi lainnya.

Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever

Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas.

Keempat pilar program Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian Berkelanjutan.

Program CSR termasuk antara lain kampanye Cuci Tangan dengan Sabun

(Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program

Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan

untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band). Selain itu, PT.

Unilever Indonesia, Tbk mengelompokkan produk mereka ke dalam tiga kategori,

yaitu:

a. Home Care & Hygiene

b. Foods and Ice cream

35
c. Personal Care

Produk – produk PT. Unilever yang masuk kategori Personal Care

merupakan produk-produk untuk perawatan rambut dan kulit, seperti Ponds, Dove,

Clear, Sunsilk, Lux, Axe, Rexona, dan Vaseline.

4.1.3. Visi dan Misi PT. Unilever Indonesia Tbk.

a. VISI

Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh

kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.

b. MISI

1. Bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.

2. Membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih

menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan

orang lain.

3. Menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya

yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.

4. Senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang

memungkinkan tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi dampak

terhadap lingkungan.

4.1.4. Tujuan dan prinsip Perusahaan

a. Selalu bekerja dengan integritas.

Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan

bisnis kami pada organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari

tanggung jawab corporate.

36
b. Dampak Positif.

Memberikan dampak positif dengan berbagai cara : melalui brand, melalui

kegiatan komersial dan hubungan, melalui kontribusi sukarela, serta

berbagai cara lain yang berhubungan dengan masyarakat.

c. Komitmen yang berlanjut.

Berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak

lingkungan dan bekerja dengan tujuan jangka panjang dalam

mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.

d. Menjalankan aspirasi.

Memberikan aspirasi bagi untuk mengelola bisnis yang diperkuat dengan

peraturan dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional

yang diikuti semua karyawan Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh

dunia. Aturan ini juga mendukung pendekatan pada pemerintah serta

tanggung jawab corporate.

e. Bekerja dengan yang lain

Bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar

yang sama dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan

peraturan prinsip bisnis, terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas

bisnis dan tanggung jawab yang berhubungan dengan karyawan, konsumen

dan lingkungan.

4.1.5. Struktur Organisasi PT Unilever

Struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran skematis tentang

hubungan kerja sama yang ada dalam perusahaan ataupun organisasi untuk

mencapai sasaran. Stuktur organisasi ini menggambarkan pembagian kerja, garis-

37
garis wewenang, pembatasan tugas dan tanggung jawab dari unit-unit organisasi

yang ada dalam suatu perusahaan.

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi

Direktur

Nensi

Pengelola/
Pimpinan

Dwiyih Istinov

SPV/SLD SPV/SLD
Administrasi
MT GJ

Risky Yunita Zakariya Moh Rokip

Kepala Gudang
SLD/MT SLD/MJ
MT

Tatik Ridwan
Zubairi
Darma
Irwan Zaini
Edy
Yayat Faruk
Ipung
Darwes
Saniful
Herus
Sawal
Mizly
Driver/Pengiriman Fery
Yongki
Bambang
Latif
Abdur Rahman
Dahlan
Driver/Pengiriman

Slamet
Salam
Mamat
Rofik
Topik
Idris
Ridwan
Mamang

38
4.2. Analisa Diskriptif

Berdasarkan hasil penelitian maka distribusi frekuensi jawaban responden

adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas yaitu Kompensasi (X1) terdiri dari Gaji, Bonus, Tunjangan,

Fasilitas, Kepuasan dengan pekerjaan.

Tabel 4. 1
Gaji
Jawaban Responden Frekuensi Presentase

Sangat tidak setuju (1) - -

Tidak setuju (2) 5 12,5

Cukup setuju (3) 15 37,5

Setuju (4) 18 45

Sangat setuju (5) 2 5

Total 40 100,0

Berdasarkan jawaban responden menunjukkan untuk indikator cepat

yang menjawab Tidak Setuju 5 orang, menjawab Cukup Setuju 15 orang,

menjawab Setuju 18 orang dan menjawab Sangat Setuju 2 orang.

39
Tabel 4. 2
Bonus
Jawaban Responden Frekuensi Presentase

Sangat tidak setuju (1) - -

Tidak setuju (2) 1 2,5

Cukup setuju (3) 5 12,5

Setuju (4) 22 55

Sangat setuju (5) 12 30

Total 40 100,0

Berdasarkan jawaban responden menunjukkan untuk indikator cepat

yang menjawab Tidak Setuju 1 orang, menjawab Cukup Setuju 5 orang,

menjawab Setuju 22 orang, menjawab Sangat Setuju 12 orang.

Tabel 4. 3
Tunjangan
Jawaban Responden Frekuensi Presentase

Sangat tidak setuju (1) - -

Tidak setuju (2) 3 7,5

Cukup setuju (3) 5 12,5

Setuju (4) 23 57,5

Sangat setuju (5) 9 22,5

Total 40 100,0

Berdasarkan jawaban responden menunjukkan untuk indikator cepat

yang menjawab Tidak Setuju 3 orang, menjawab Cukup Setuju 5 orang,

menjawab Setuju 23 orang, menjawab Sangat Setuju 9 orang.

40
Tabel 4. 4
Fasilitas
Jawaban Responden Frekuensi Presentase

Sangat tidak setuju (1) - -

Tidak setuju (2) 1 2,5

Cukup setuju (3) 14 35

Setuju (4) 10 25

Sangat setuju (5) 15 37,5

Total 40 100,0

Berdasarkan jawaban responden menunjukkan untuk indikator cepat

yang menjawab Tidak Setuju 1 orang, menjawab Cukup Setuju 14 orang,

menjawab Setuju 10 orang, menjawab Sangat Setuju 15 orang.

Tabel 4. 5
Kepuasan Dengan Pekerjaan
Jawaban Responden Frekuensi Presentase

Sangat tidak setuju (1) - -

Tidak setuju (2) 1 2,5

Cukup setuju (3) 13 32,5

Setuju (4) 17 42,5

Sangat setuju (5) 9 22,5

Total 40 100,0

Berdasarkan jawaban responden menunjukkan untuk indikator cepat

yang menjawab Tidak Setuju 1 orang, menjawab Cukup Setuju 13 orang,

menjawab Setuju 17 orang dan menjawab Sangat Setuju 9 orang.

41
2. Variabel bebas yaitu Motivasi kerja (X2) terdiri dari kebutuhan fisiologis,

kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan

kebutuhan aktualisasi diri.

Tabel 4. 6
Kebutuhan Fisiologis
Jawaban Responden Frekuensi Presentase

Sangat tidak setuju (1) - -

Tidak setuju (2) 2 5

Cukup setuju (3) 13 32,5

Setuju (4) 16 40

Sangat setuju (5) 9 22,5

Total 40 100,0

Berdasarkan jawaban responden menunjukkan untuk indikator cepat

yang menjawab Tidak Setuju 2 orang, menjawab Cukup Setuju 13 orang,

menjawab Setuju 16 orang dan menjawab Sangat Setuju 9 orang.

Tabel 4. 7
Kebutuhan Rasa Aman
Jawaban Responden Frekuensi Presentase

Sangat tidak setuju (1) - -

Tidak setuju (2) 4 10

Cukup setuju (3) 10 25

Setuju (4) 15 37,5

Sangat setuju (5) 11 27,5

Total 40 100,0

42
Berdasarkan jawaban responden menunjukkan untuk indikator cepat

yang menjawab Tidak Setuju 4 orang, menjawab Cukup Setuju 10 orang,

menjawab Setuju 15 orang dan menjawab Sangat Setuju 11 orang.

Tabel 4. 8
Kebutuhan Sosial
Jawaban Responden Frekuensi Presentase

Sangat tidak setuju (1) - -

Tidak setuju (2) - -

Cukup setuju (3) 5 12,5

Setuju (4) 21 52,5

Sangat setuju (5) 14 35

Total 40 100,0

Berdasarkan jawaban responden menunjukkan untuk indikator cepat

yang menjawab Cukup Setuju 5 orang, menjawab Setuju 21 orang,

menjawab Sangat Setuju 14 orang.

Tabel 4. 9
Kebutuhan Penghargaan
Jawaban Responden Frekuensi Presentase

Sangat tidak setuju (1) - -

Tidak setuju (2) 2 5

Cukup setuju (3) 12 30

Setuju (4) 14 35

Sangat setuju (5) 12 30

Total 40 100,0

43
Berdasarkan jawaban responden menunjukkan untuk indikator cepat

yang menjawab Tidak Setuju 2 orang, menjawab Cukup Setuju 12 orang,

menjawab Setuju 14 orang dan menjawab Sangat Setuju 12 orang.

Tabel 4. 10
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Jawaban Responden Frekuensi Presentase

Sangat tidak setuju (1) - -

Tidak setuju (2) 3 7,5

Cukup setuju (3) 13 32,5

Setuju (4) 13 32,5

Sangat setuju (5) 11 27,5

Total 40 100,0

Berdasarkan jawaban responden menunjukkan untuk indikator cepat

yang menjawab menjawab Tidak Setuju 3 orang, menjawab Cukup Setuju 13

orang, menjawab Setuju 13 orang dan menjawab Sangat Setuju 11 orang.

3. Variabel terikat yaitu Semangat Kerja (Y) yaitu Kondisi Pekerjaan, Rekan

Kerja, Kompensasi, Kepemimpinan, Lingkungan Kerja.

44
Tabel 4. 11
Kondisi Pekerjaan
Jawaban Responden Frekuensi Presentase

Sangat tidak setuju (1) - -

Tidak setuju (2) 1 2,5

Cukup setuju (3) 10 25

Setuju (4) 9 22,5

Sangat setuju (5) 20 50

Total 35 100,0

Berdasarkan jawaban responden menunjukkan untuk indikator cepat

yang menjawab Tidak Setuju 1 orang, menjawab Cukup Setuju 10 orang,

menjawab Setuju 9 orang dan menjawab Sangat Setuju 20 orang.

Tabel 4. 12
Rekan Kerja
Jawaban Responden Frekuensi Presentase

Sangat tidak setuju (1) - -

Tidak setuju (2) - -

Cukup setuju (3) 7 17,5

Setuju (4) 28 70

Sangat setuju (5) 5 12,5

Total 40 100,0

Berdasarkan jawaban responden menunjukkan untuk indikator cepat

yang menjawab Cukup Setuju 7 orang, menjawab Setuju 28 orang dan

menjawab Sangat Setuju 5 orang.

45
Tabel 4. 13
Kompensasi
Jawaban Responden Frekuensi Presentase

Sangat tidak setuju (1) - -

Tidak setuju (2) - -

Cukup setuju (3) 3 7,5

Setuju (4) 22 55

Sangat setuju (5) 15 37,5

Total 40 100,0

Berdasarkan jawaban responden menunjukkan untuk indikator

cepat yang menjawab Cukup Setuju 3 orang, menjawab Setuju 22 orang,

dan menjawab Sangat Setuju 15 orang.

Tabel 4. 14
Kepemimpinan
Jawaban Responden Frekuensi Presentase

Sangat tidak setuju (1) - -

Tidak setuju (2) - -

Cukup setuju (3) 11 27,5

Setuju (4) 17 42,5

Sangat setuju (5) 12 30

Total 40 100,0

Berdasarkan jawaban responden menunjukkan untuk indikator cepat

yang menjawab Cukup Setuju 11 orang, menjawab Setuju 17 orang, dan

menjawab Sangat Setuju 12 orang.

46
Tabel 4. 15
Lingkungan Kerja
Jawaban Responden Frekuensi Presentase

Sangat tidak setuju (1) - -

Tidak setuju (2) 3 7,5

Cukup setuju (3) 10 25

Setuju (4) 20 50

Sangat setuju (5) 7 17,5

Total 40 100,0

Berdasarkan jawaban responden menunjukkan untuk indikator cepat

yang menjawab menjawab Tidak Setuju 3 orang, menjawab Cukup Setuju

10 orang, menjawab Setuju 20 orang dan menjawab Sangat Setuju 7 orang.

4.3. Analisa Data

4.3.1. Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur

(kuesioner) layak untuk mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat

ukur tersebut dapat di uji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada

masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan

semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-

masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut

mempunyai validitas. Variabel dinyatakan valid apabila koefisien korelasinya rtabel

47
>0,312 (untuk n=40 dan signifikansi 5%). Dari hasil uji validitas maka dapat dilihat

dari perhitungan korelasi pada tabel 4.16 dibawah ini:

Tabel 4. 16
Koefisien Korelasi
Koefisien

Variabel Uraian Korelasi rtabel Keterangan

X1.1 Gaji 0,530 0,312 Valid

X1.2 Bonus 0,490 0,312 Valid

X1.3 Tunjangan 0,352 0,312 Valid

X1.4 Fasilitas 0,752 0,312 Valid

X1.5 Kepuasan Dengan Pekerjaan 0,668 0,312 Valid

X2.1 Kebutuhan Fisiologis 0,370 0,312 Valid

X2.2 Kebutuhan rasa aman 0,616 0,312 Valid

X2.3 Kebutuhan sosial 0,522 0,312 Valid

X2.4 Kebutuhan Penghargaan 0,492 0,312 Valid

X2.5 Kebutuhan aktualisasi diri 0,737 0,312 Valid

Y1 Kondisi pekerjaan 0,716 0,312 Valid

Y2 Rekan kerja 0,555 0,312 Valid

Y3 Kompetensi 0,530 0,312 Valid

Y4 Kepemimpinan 0,863 0,312 Valid

Y5 Lingkungan kerja 0,628 0,312 Valid

Sumber data: diolah dari data SPSS

Berdasarkan tabel uji validitas diatas, koefisien variabel kompensasi (X1)

dengan indikator gaji (X1-1) dinyatakan valid karena koefisien korelasinya > 0,312

48
yaitu 0,530, untuk indikator bonus (X1-2) dinyatakan valid karena nilai koefisien

korelasinya > 0,312 yaitu 0,490, untuk indikator tunjangan (X1-3) dinyatakan valid

karena nilai koefisien korelasinya > 0,312 yaitu 0,352, untuk indikator fasilitas (X1-

4) dinyatakan valid karena koefisien korelasinya > 0,312 yaitu 0,752 dan untuk

indikator kepuasan dengan pekerjaan (X1-5) dinyatakan valid karena koefisien

korelasinya > 0,312 yaitu 0,668 maka dari variabel kompensasi semua indikator

dinyatakan valid sehingga dapat diikutkan dalam proses selanjutnya.

Berdasarkan tabel uji validitas diatas, koefisien variabel motivasi kerja (X2)

dengan indikator kebutuhan fisiologi (X2-1) dinyatakan valid karena koefisien

korelasinya > 0,312 yaitu 0,370, untuk indikator kebutuhan rasa aman (X2-2)

dinyatakan valid karena nilai koefisien korelasinya > 0,312 yaitu 0,616, untuk

indikator kebutuhan sosial (X2-3) dinyatakan valid karena nilai koefisien

korelasinya > 0,312 yaitu 0,552, untuk indikator kebutuhan penghargaan (X2-4)

dinyatakan valid karena koefisien korelasinya > 0,312 yaitu 0,492 dan untuk

indikator kebutuhan aktualisasi diri (X2-5) dinyatakan valid karena koefisien

korelasinya > 0,312 yaitu 0,737 maka dari variabel disiplin kerja semua indikator

dinyatakan valid sehingga dapat diikutkan dalam proses selanjutnya.

Berdasarkan tabel uji validitas diatas, koefisien variabel semangat kerja (Y)

dengan indikator kondisi pekerjaan (Y1) dinyatakan valid karena koefisien

korelasinya > 0,312 yaitu 0,716, untuk indikator rekan kerja (Y2) dinyatakan valid

karena nilai koefisien korelasinya > 0,312 yaitu 0,555, untuk indikator kompetensi

(Y3) dinyatakan valid karena nilai koefisien korelasinya > 0,312 yaitu 0,530, untuk

indikator kepemimpinan (Y4) dinyatakan valid karena nilai koefisien korelasinya >

0,312 yaitu 0,863, dan untuk indikator lingkungan kerja (Y5) dinyatakan valid

49
karena nilai koefisien korelasinya > 0,312 yaitu 0,628 maka dari variabel semangat

kerja semua indikator dinyatakan valid sehingga dapat diikutkan dalam proses

selanjutnya.

b. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat kehandalan dari instrument penelitian maka

dilakukan dengan melalui uji reliabilitas. Jika koefisien alpha >0,6 maka variabel/

instrument dapat dinyatakan handal. Dengan menggunakan metode Alpha

Cronbach dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 17
Koefisien Alpha
Variabel Keterangan Koefisien Alpha Keterangan

X1 Kompensasi 0,696 Handal

X2 Motivasi kerja 0,701 Handal

Y Semangat kerja 0,763 Handal

Sumber Data : diolah dari data SPSS

Semua variabel penelitian yang terdiri dari kompensasi (X1) dengan nilai

koefisien alphanya 0,696 > 0,6 sehingga dinyatakan handal, motivasi kerja (X2)

dengan nilai koefisien alphanya 0,701 > 0,6 sehingga dinyatakan handal dan

semangat kerja (Y) dengan nilai koefisien alphanya 0,763 > 0,6 sehingga

dinyatakan handal. Dari variabel bebas dan variabel terikat mempunyai tingkat

kehandalan untuk digunakan dalam penelitian karena koefisian alpha r > 0,6,

sehingga semua variabel dapat diikutkan dalam proses analisis selanjutnya.

4.3.2. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai

50
pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk

membuktikan ada tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara variabel

bebas atau lebih (X1), (X2), ( ), …… ( ) dengan satu variabel terikat.

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh

variabel bebas kompensasi (X1), dan motivasi kerja (X2) terhadap variabel terikat

yaitu semangat kerja (Y).

Tabel 4. 18
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) .037 .262 .141 .888

X1 (kompensasi .419 .130 .374 3.220 .003

X2 (Motivasi Kerja) .612 .120 .591 5.093 .000

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel 4.18 di atas persamaan regresi linear berganda dapat

disusun sebagai berikut :

Y = 0,037 + 0,419 X1 + 0,612 X2 + e

Berdasarkan persamaan regresi linear berganda dapat diinterpretasikan

sebagai berikut :

1. Konstanta bernilai positif sebesar 0,037, hal ini menunjukkan bahwa

apabila variabel kompensasi (X1), dan motivasi kerja (X2), jika

dianggap konstan (0), maka nilai produktivitas kerja sebesar 0,037.

51
2. Koefisien regresi variabel kompensasi (X1) bernilai positif sebesar

0,419. Hal ini berarti bahwa jika kompensasi (X1) ditingkatkan satu

satuan dengan catatan variabel motivasi kerja (X2) dianggap konstan,

maka akan menaikkan nilai produktivitas kerja sebesar 0,419.

3. Koefisien regresi variabel motivasi kerja (X2) bernilai positif sebesar

0,612. Hal ini berarti bahwa jika motivasi kerja (X2) ditingkatkan satu

satuan dengan catatan variabel kompensasi (X1) dianggap konstan,

maka akan menaikkan nilai produktivitas kerja sebesar 0,612.

4.3.3. Uji F (Uji Simultan)

Uji f dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X1-X2) secara

bersama-sama berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat

(Y).

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

a. Jika F hitung ≤ F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

b. Jika F hitung ≥ F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Tabel 4. 19
Hasil Uji Ketepatan Model (Uji F)
ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 8.259 2 4.130 123.170 .000a

Residual 1.241 37 .034

Total 9.500 39

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.19 di atas menunjukkan bahwa nilai

52
fhitung pada tabel ANOVA yaitu diperoleh fhitung sebesar 123,170 dan sig. 0,000.

Hasil ini lebih besar jika dibandingkan dengan ftabel (pada df 2;37 diperoleh nilai

ftabel = 3,25). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan variabel kompensasi (X1) dan motivasi kerja (X2) secara serempak

atau simultan terhadap semangat kerja karyawan.

4.3.4. Uji t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel

independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2011: 98). Hasil uji signifikansi atau uji t dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4. 20
Hasil Uji t
Coefficientsa

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) .037 .262 .141 .888

X1 (kompensasi .419 .130 .374 3.220 .003

X2 (Motivasi Kerja) .612 .120 .591 5.093 .000

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Data diolah, 2019

1. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.20 di atas diketahui bahwa pada variabel

kompensasi (X1) diperoleh nilai thitung= 3,220 dan probabilitas sebesar 0,003,

jika dibandingkan dengan ttabel (1,684) maka thitung > ttabel dan ρ < 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima, artinya kompensasi (X1) berpengaruh

terhadap semangat kerja.

53
2. Variabel motivasi kerja (X2) diperoleh nilai thitung= 5,093 dan probabilitas

sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan ttabel (1,684) maka thitung > ttabel

dan ρ < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H2 diterima, artinya motivasi kerja

(X2) berpengaruh terhadap semangat kerja.

4.4. Pembahasan

1. Kompensasi berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan.

Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t variabel kompensasi dengan nilai

thitung= 3,220 dan probabilitas sebesar 0,003, jika dibandingkan dengan tabel

(1,684) maka thitung > ttabel dan ρ < 0,05. Artinya apabila nilai kompensasi

meningkat, maka semangat kerja akan meningkat. Ketika Karyawan yang

mendapatkan kompensasi yang tinggi, maka pada diri mereka timbul rasa

keinginan untuk berbuat dan bekerja dengan baik sesuai dengan tuntutan dan

keinginan organisasi. Dengan pemberian kompensasi yang tepat ini diharapkan

mereka akan terdorong bekerja lebih baik. (Ilyas, 2018)

Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Satriadi, Sari

Wahyunie, Charly Marlinda dan Imran Ilyas yang menunjukkan bahwa

variabel kompensasi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap

semangat kerja karyawan dilihat dari (sebesar 0,656 yang menunjukan bawa

sebesar 65,6% semangat kerja dipengaruhi oleh variabel kompensasi

sedangkan sisanya 34,4% dipengaruhi oleh variabel lainnya.

2. Motivasi kerja berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan.

Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t variabel motivasi kerja dengan nilai

thitung= 5,093 dan probabilitas sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan ttabel

54
(1,684) maka thitung > ttabel dan ρ < 0,05. Artinya apabila nilai motivasi kerja

meningkat, maka semangat kerja akan meningkat.

Artinya karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan bersemangat

dalam melakukan pekerjaannya. Karena dengan semangat tinggi maka tujuan

motivasi yang diinginkan karyawan akan tercapai.

Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Hartati,

Gunawan dan Abdul Razak Munir yang menunjukkan bahwa: 1) motivasi kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, 2) disiplin kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, 3) kompetensi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, 4) motivasi kerja,

disiplin kerja, dan kompetensi secara serentak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai.

3. Variabel motivasi kerja dan disiplin kerja secara simultan mempengaruhi

produktivitas kerja karyawan.

Hal ini didasarkan pada nilai fhitung pada tabel ANOVA yaitu diperoleh

fhitung sebesar 123,170 dan sig. 0,000. Hasil ini lebih besar jika dibandingkan

dengan ftabel (pada df 2;38 diperoleh nilai ftabel = 3,25). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel

kompensasi dan motivasi kerja secara serempak atau simultan terhadap

semangat kerja karyawan.

Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Sicillia Emma

Sumampouw, Sontje Manuel Sumayku dan Johny Andre Frederik Kalangi

yang menunjukan bahwa Kompensasi dan Motivasi berpengaruh secara

signifikan terhadap semangat kerja karyawan pada PT.Bank Tabungan Negara,

55
Berdasarkan hasil yang didapat, Hubungan antara variabel X (Kompensasi Dan

Motivasi) terhadap variabel Y (Semangat Kerja Karyawan) adalah kuat, dilihat

dari nilai R = 0,798.

4. Pada persamaan regresi linier berganda, konstanta bernilai positif sebesar

0,037, hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel kompensasi (X1), dan

motivasi kerja (X2), jika dianggap konstan (0), maka nilai produktivitas kerja

sebesar 0,037.

5. Koefisien regresi variabel kompensasi (X1) bernilai positif sebesar 0,419. Hal

ini berarti bahwa jika kompensasi (X1) ditingkatkan satu satuan dengan catatan

variabel motivasi kerja (X2) dianggap konstan, maka akan menaikkan nilai

produktivitas kerja sebesar 0,419.

6. Koefisien regresi variabel motivasi kerja (X2) bernilai positif sebesar 0,612.

Hal ini berarti bahwa jika motivasi kerja (X2) ditingkatkan satu satuan dengan

catatan variable kompensasi (X1) dianggap konstan, maka akan menaikkan

nilai produktivitas kerja sebesar 0,612.

7. Pada analisa persamaan regresi linier diketahui konstanta bernilai positif

sebesar 0,037, hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel kompensasi (X1),

dan motivasi kerja (X2), jika dianggap konstan (0), maka nilai produktivitas

kerja sebesar 0,037.

8. Koefisien regresi variabel kompensasi (X1) bernilai positif sebesar 0,419. Hal

ini berarti bahwa jika kompensasi (X1) ditingkatkan satu satuan dengan catatan

variabel motivasi kerja (X2) dianggap konstan, maka akan menaikkan nilai

produktivitas kerja sebesar 0,419.

56
9. Koefisien regresi variabel motivasi kerja (X2) bernilai positif sebesar 0,612.

Hal ini berarti bahwa jika motivasi kerja (X2) ditingkatkan satu satuan dengan

catatan variabel kompensasi (X1) dianggap konstan, maka akan menaikkan

nilai produktivitas kerja sebesar 0,612.

57
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh motivasi kerja dan disiplin

kerja terhadap produktivitas kerja di PT Unilever CV Anugerah Madura Retailindo,

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal ini

dinyatakan berdasarkan hasil uji t variabel Motivasi kerja dengan nilai

thitung= 3,220 dan probabilitas sebesar 0,003, jika dibandingkan dengan

ttabel (1,684) maka thitung > ttabel dan ρ < 0,05.

2. Disiplin kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal ini

dinyatakan berdasarkan hasil uji t variabel disiplin kerja dengan nilai

thitung= 3,220 dan probabilitas sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan

ttabel (1,684) maka thitung > ttabel dan ρ < 0,05.

3. Variabel motivasi kerja dan disiplin kerja secara simultan mempengaruhi

produktivitas kerja karyawan. Hal ini didasarkan pada nilai fhitung pada

tabel ANOVA yaitu diperoleh fhitung sebesar 123,170 dan sig. 0,000. Hasil

ini lebih besar jika dibandingkan dengan ftabel (pada df 2;28 diperoleh nilai

ftabel = 3,25).

58
5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang penulis ajukan kepada

pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi penelitian selanjutnya, dapat menambah variabel lain yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan seperti kepemimpinan dan

kompensasi.

2. Bagi penelitian selanjutnya, dapat mengembangkan jumlah responden yang

lebih banyak agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.

59
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan, (2004), Motivasi, Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok.

Bandung: Remaja Rosakarya

Handoko, T., Hani. (2008).Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,

Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Handoko, T., Hani. (2001).Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Hasibuan, SP. Malayu. (2003).Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Askara.

Hasibuan, Malayu S.P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Kadarisman, (2013), Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Rajawali Pers

Mathis dan Jackson. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama.

Cetakan Pertama. Yogyakarta : Salemba Empat

Nashar, H, (2013), Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Jakarta: Delia Press

Pravasta, I.Gst Ngurah Gangga; Sintaasih, Desak Ketut , (2014), Kompensasi Dan

Motivasi: Pengaruhnya Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pt. Tjendana

Mandra Sakti Denpasar. Bali: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Udayana (Unud)

Sugiyono. (2016).Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:CV Alfabeta.

Tohardi, Ahmad. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Prenhallindo

Jakarta Darma Surya.

Satriadi, Sari Wahyunie, Charly Marlinda, Imran Ilyas, (2018), Pengaruh

Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Ramayana Departement

60
Store Cabang Kota Tanjungpinang. Surakarta: The 7th University Research

Colloquium

Utami, Firziyanah Mustika, (2014). Pengaruh Kompensasi Dan Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada PT. Gapura Omega Alpha

Land, Depok). Jakarta: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah

Yani, M, (2012), Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Mitra Wacana Media

61
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran: 1

ANGKET PENELITIAN

Identitas karyawan :

Nama : ..................................................................

Alamat rumah : ..................................................................

PETUNJUK : Pilih dan silang (X) satu dari lima jawaban yang paling sesuai

menurut pengamatan dan kesan saudara

A. Variabel Kompensasi

Gaji

1. Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Cukup Setuju

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

Bonus

2. Bonus yang saya terima meningkatkan semangat saya dalam bekerja

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Cukup Setuju

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

62
Tunjangan

3. Adanya pemberian tunjangan membuat saya merasa nyaman dalam bekerja

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Cukup Setuju

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

Fasilitas

4. Fasilitas yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan saya

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Cukup Setuju

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

Kepuasan dengan pekerjaan

5. Saya memperoleh kepuasan terhadap pekerjaan yang saya lakukan saat ini

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Cukup Setuju

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

B. Variabel Motivasi Kerja (X2)

Kebutuhan Fisiologis

1. Perusahaan mampu memenuhi kebutuhan fisiologis saya dengan baik

63
a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Cukup Setuju

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

Kebutuhan rasa aman

2. Perusahaan dapat memberikan keamanan dan keselamatan bagi saya dalam bekerja

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Cukup Setuju

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

Kebutuhan Sosial

3. Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan sosial saya

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Cukup Setuju

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

Kebutuhan penghargaan

4. Lingkungan tempat saya bekerja memberikan penghargaan yang tinggi bagi

saya

a. Sangat Setuju

b. Setuju

64
c. Cukup Setuju

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

Kebutuhan aktualisasi diri

5. Perusahaan memberikan kesempatan yang luas bagi saya untuk

mengembangkan potensi saya

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Cukup Setuju

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

C. Variabel Semangat Kerja (Y)

Kondisi Pekerjaan

1. Dengan kondisi pekerjaan yang baik maka seseorang akan mempunyai

semangat kerja yang lebih tinggi untuk menyelesaikan pekerjaannya

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Cukup Setuju

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

Rekan Kerja

2. Dengan adanya rekan kerja yang baik dan dapat saling membantu pekerjaan

maka akan dapat meningkatkan semangat kerja.

a. Sangat Setuju

65
b. Setuju

c. Cukup Setuju

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

Kompensasi

3. Kompensasi akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan menjaga

karyawan dengan baik.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Cukup Setuju

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

Kepemimpinan

4. Hubungan seorang atasan dengan bawahan dan berusaha mempengaruhi

tingkah laku orang lain dalam situasi tertentu

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Cukup Setuju

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

Lingkungan kerja

5. Lingkungan kerja yang baik dan nyaman akan mendorong seseorang untuk

dapat bekerja lebih baik dan bersikap lebih positif dan dapat meningkatkan

semangat kerja.

66
a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Cukup Setuju

d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

67

Anda mungkin juga menyukai