Anda di halaman 1dari 16

PERBANDINGAN EKONOMI KONVENSIONAL

DAN EKONOMI ISLAM

Amiral
UIN Sumatera Utara,
Email: amiral34@gmail.com

Abstrak
Ekonomi Islam adalah suatu ekonomi berdasar pada ketuhanan. Ada suatu perbedaan pokok di dalam
paradigma antara Ekonomi Islam dan ekonomi konvensional. Ekonomi yang konvensional memandang
suatu ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang sekuler sementara Ekonomi Islam dibangun didasarkan pada
prinsip religius. Sistem Ekonomi Islam membedakan antara diskusi ekonomi dari sudut pandang produksi
barang-barang dan jasa tercakup di diskusi ekonomi" dan diskusi ekonomi dari sudut pandang cara untuk
mendapatkan, untuk menggunakan, dan untuk mendistribusikan barang-barang dan jasa tercakup di diskusi
sistem ekonomi". Sistem ekonomi yang konvensional membuat diskusi ekonomi" dan " sistem ekonomi" sebagai
suatu unit tidak dapat dipisahkan.
Kata Kunci: Ekonomi, Konvensional, Islam

PENDAHULUAN Sosialis lahir dari dua ideologi yang berbeda


sehingga persaingan dua Sistem Ekonomi
Dunia ekonomi kini telah mengalami
tersebut, sebenarnya merupakan pertentangan
polarisasi dari dua kekuatan sistem ekonomi,
dua ideologi politik dan pembangunan ekonomi.
yaitu Sistem Ekonomi Konvensional dan Sistem
Pasca perang dunia kedua, negara-negara di
Ekonomi Islam. Sistem Ekonomi Konvensional
dunia mengalami masalah krisis dan problematika
merupakan sistem ekonomi yang banyak
ekonomi yang sama diantaranya adalah inflasi,
digunakan oleh berbagai negara di dunia, termasuk
krisis moneter Internasional, problematika
Indonesia. Eknomi konvensional merupakan
pangan, problematika hutang negara yang
sistem ekonomi yang memberikan kebebasan
terus berkembang dan lain-lain. Penyebab
penuh kepada setiap orang untuk melakukan
utamanya adalah negara tersebut memakai
kegiatan perekonomian, pemerintah juga bisa ikut
model pembangunan negara barat yang tidak
andil untuk memantau kegiatan perekonomian
selalu sesuai dengan kondisi ekonomi, sosial dan
yang berjalan, bisa juga tidak.
politik di negaranya, sehingga negara-negara
Sistem ekonomi konvensional sendiri juga
pada masa dunia ketiga tidak akan pernah
terbagi menjadi dua bagian, yaitu Sistem Ekonomi
dapat menyelesaikan permasalahan yang ada
Kapitalis dan Sosialis. Amerika dan Sekutu
(Todaro Michael, 1997:15). Bersamaan dengan
Eropa Baratnya merupakan bagian kekuatan dari
problematika dunia tersebut, adanya keinginan
Sistem Ekonomi Kapitalis, sedangkan Sistem
untuk menemukan Sistem Ekonomi dunia baru
Ekonomi Sosialis diwakili oleh Uni Soviet, Eropa
yang dapat mensejahterakan masyarakat dunia atas
Timur serta negara China dan Indochina seperti
dasar keadilan dan persamaan hak memunculkan
Kamboja dan lain-lain. Ekonomi Kapitalis dan
Sistem Ekonomi Islam ke permukaan dunia mengakibatkan tingginya persaingan diantara
ekonomi. sesamanya untuk bertahan.
Pada tahun 90-an mulailah timbul sosok Sistem ekonomi kapitalis memiliki beberapa
Ekonomi Islam dan Lembaga Keuangan Islam kecenderungan antara lain: kebebasan memiliki
dalam tatanan dunia Internasional, diikuti dengan harta secara perorangan, kebebasan ekonomi dan
berdirinya bank-bank Islam di kawasan Timur persaingan bebas, serta ketimpangan ekonomi.
Tengah. Hal tersebut akhirnya menimbulkan Sedangkan sistem ekonomi sosialis mempunyai
asumsi masyarakat bahwa Sistem Ekonomi Islam tujuan kemakmuran bersama. Filosofis ekonomi
adalah Bank Islam, padahal Sistem Ekonomi sosialis, adalah bagaimana bersama-sama
Islam juga mencakup ekonomi makro, mikro, mendapatkan kesejahteraan. Ciri-ciri ekonomi
kebijakan moneter, kebijakan fiskal, public finance, sosalis diantaranya: pemilikan harta oleh negara,
model pembangunan ekonomi dan instrumen- kesamaan ekonomi, dan disiplin politik.
instrumennya. Setelah runtuhnya Sosialisme di Uni Soviet
seolah memberikan sinyal terhadap dunia bahwa
PEMBAHASAN ideologi Kapitalis mulai menguasai berbagai
Sejarah Ekonomi Konvensional negara-negara di dunia. Ekonomi Kapitalis
Dalam ekonomi konvensional, dikenal dua yang hanya di miliki oleh pemilik modal saja,
kekuatan sistem ekonomi yang mendominasi, kekayaan hanya bertumpuk pada segelintir orang.
yaitu Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Sosialis. Ideologi kapitalisme hanya mengedepankan sifat
Terdapat dua negara adidaya sebagai representasi indivisualistik belaka, Sehingga, yang kaya makin
dari dua sistem ekonomi tersebut, Amerika kaya dan yang miskin makin miskin.
dan Sekutu Eropa Baratnya merupakan bagian Sistem Kapitalis yang berorientasi pada
kekuatan dari Sistem Ekonomi Kapitalis, pasar sempat hilang pamornya setelah terjadinya
sedangkan Sistem Ekonomi Sosialis diwakili oleh Hyper Inflation atau inflasi besar-besaran di Eropa
Uni Soviet dan Eropa Timur serta negara China tahun 1923 dan masa resesi atau kelesuan dalam
dan Indochina seperti Vietnam dan Kamboja. perekonomian pada tahun 1929-1933 di Amerika
Dua sistem ekonomi tersebut lahir dari dua Serikat dan negara Eropa lainnya. Sistem Kapitalis
muara ideologi yang berbeda sehingga persaingan dianggap gagal dalam menciptakan kesejahteraan
dari dua sistem ekonomi tersebut hakikatnya masyarakat dunia akibat dampak sistem yang di
merupakan pertentangan dua ideologi politik dan kembangkannya, yaitu mengakibatkan jutaan
pembangunan ekonomi. pekerja menganggur, bangkrutnya bank-bank
Sistem kapitalis dipengaruhi oleh semangat didunia, terhentinya sektor produksi dan terjadi
mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin depresi pada ekonomi dunia.
dengan sumber daya yang terbatas. Usaha Momentum tersebut digunakan oleh
kapitalis ini didukung oleh nilai-nilai kebebasan Keynesian untuk menerapkan Sistem Ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan. Kebebasan ini Alternatif – yang telah berkembang ideologinya

148 Turãst: Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2017
dipelopori oleh Karl Mark, sistem ini berupaya negara tersebut, sehingga negara-negara dunia
menghilangkan perbedaan pemodal dari kaum ketiga tidak akan pernah dapat menyelesaikan
bawah dengan Sistem Ekonomi tersentral, dimana permasalahan yang ada.
negara memiliki otoritas penuh dalam menjalankan Posisi negara Muslim setelah berakhirnya
roda perekonomian. Namun, dalam perjalanannya Perang Dunia kedua menjadi objek tarik
sistem ini pun tidak dapat memberikan jalan keluar menarik dari dua kekuatan ideologi tersebut,
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat hal itu disebabkan tidak adanya visi rekonstruksi
dunia sehingga pada akhir dasawarsa 1980-an dan pembangunan ekonomi oleh para pemimpin
awal dekade 1990-an, Sistem Ekonomi tersebut negara muslim dari sumber Islami orisinil pasca
mulai hancur ditandai dengan runtuhnya tembok kemerdekaan sebagai akibat dari pengaruh
Berlin dan terpecahnya Negara Uni Soviet menjadi penjajahan dan kolonialisme barat.
beberapa bagian.
Tentang Sistem Ekonomi Islam
Pada awal tahun 1990-an, dunia seakan
Sejarah ekonomi Islam berawal dari di
hanya memiliki satu Sistem Ekonomi yaitu
angkatnya Muhammad sebagai utusan Allah pada
Ekonomi Orientasi Pasar dengan perangkat
usia ke 40. Rasulullah mengeluarkan berbagai
bunga sebagai penopang utama, negara-negara
kebijakan yang selanjutnya diikuti dan diteruskan
Sosialis-pun bergerak searah dengan trend yang
oleh pengganti-penggantinya yaitu Khulafaur
ada sehingga muncullah istilah Neososialis
Rasyidin. Pemikiran ekonomi Islam didasarkan
yang sebenarnya hanyalah modifikasi dari
atas Al-Qur’an dan al-hadits.
Sistem Sosialis dan perubahannya kearah sistem
Mekanisme Pasar. Rasulullah membentuk majelis syura yang
sebagian bertugas mencatat wahyu, kemudian
Pasca Perang Dunia kedua, meskipun
pada 6 H sekretaris telah terbentuk. Demikian
modifikasi dari Ekonomi Orientasi Pasar dan
juga delegasi ke negara-negara lain. Masalah
Neososialis banyak dijalankan oleh negara-negara
kerumahtanggaan diurus oleh Bilal. Orang-orang
di dunia, kesua Sistem Ekonomi tersebut tetap
ini mengerjakan tugas dengan sukarela tanpa gaji.
belum mampu untuk mencari solusi dari krisis
Tentara formal tidak ada di masa ini, tentara tidak
dan problematika ekonomi dunia[[1]] diantaranya
mendapat gaji tetap, Mereka mendapat ghanimah
adalah inflasi, krisis moneter Internasional,
sebelum turunnya Surat Al-Anfal ayat 41 yang
problematika pangan, problematika hutang negara
menjelaskan orang-orang yang berhak mendapat
yang terus berkembang dan lain-lain. Disaat
bagian ghanimah.
yang sama, negara-negara pada masa dunia
ketiga mengalami masalah keterbelakangan dan Pada masa Rasulullah, sistem ekonomi yang
ketertinggalan dalam seluruh aspek, penyebab diberlakukan adalah sistem ekonomi yang telah
utamanya adalah negara tersebut memakai model disyariatkan dalam Islam. Sistem ekonomi di
pembangunan negara barat yang tidak selalu zaman rasulullah sangat kompleks dan sempurna
sesuai dengan kondisi ekonomi, sosial dan politik meskipun pada masa setelahnya tetap dilakukan
perbaikan. Jenis-jenis kebijakan baik pendapatan

Perbandingan Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam 149


dan pengeluaran keuangan di masa Rasulullah terhadap kapitalisme Barat dan reaksi ekstrem
lebih terfokus pada masa perang dan kesejahteraan dari komunisme. Sedangkan pada periode
rakyat. Tidak seperti saat ini bahwa kebijakan- kontemporer hadirlah ekonom-ekonom, seperti
kebijakan ekonomi lebih difokuskan pada Umer Chapra, Mannan dan lain-lain.
pencarian keuntunga. Sejarah ekonomi Islam pada Hal ini menunjukkan bahwa pemikiran
dasarnya bersumber dari ide dan praktik ekonomi ekonomi Islam sudah lahir sejak jaman Rasulullah,
yang dilakukan oleh Muhammad Saw dan para dan mempunyai aturan yang baik dan jelas.
Khulafaur Rasyidin serta pengikut-pengikutnya Banyak pemikiran-pemikiran tersebut yang di
sepanjang zaman. Diversivikasikan praktik adopsi oleh sistem perekonomian Barat, dan
ekonomi yang dilakukan masyarakat Muslim banyak pula yang kemudian seperti terlahir dari
setelah masa Muhammad Saw., bisa dianggap Barat, karena banyak hal yang disemukan.
sebagai acuan sejarah ekonomi Islam selama tidak
Mulai Dikenalnya Ekonomi Islam Di Dunia
bertentangan dengan ajaran Islam.
Dengan hancurnya Sistem Ekonomi
Perekonomian di zaman Khulafaur Rasyidin
Kapitalis dan Sistem Ekonomi Sosialis pada
banyak diwarnai dengan perluasan wilayah
awal tahun 90-an membuat Sistem Ekonomi
kekuasaan dan inovasi-inovasi dalam bidang
Orientasi Pasar disanjung sebagai satu-satunya
ekonomi. Seperti pada zaman Khalifa Umar bin
sistem ekonomi yang shahih. Namun, Sistem
Khattab di mana beliau memfungsikan secara
Ekonomi Orientasi Pasar justru membawa akibat
optimal BMT dan membentuk Diwan Islam
negatif dan lebih buruk, banyak negara miskin
yang pertama. Salah seorang ekonom pada
semakin bertambah miskin dan negara kaya yang
periode pertama adalah Abu Yusuf. Kitabnya yang
jumlahnya relatif sedikit semakin bertambah kaya.
berjudul Al-Kharaj, banyak membahas ekonomi
Dengan kata lain, sistem ekonomi ini juga gagal
publik, khususnya tentang perpajakan dan peran
meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama
negara dalam pembangunan ekonomi. Kitab ini
dinegara-negara berkembang.
mencakup berbagai bidang antara lain: tentang
pemerintahan, keuangan negara, pertanahan, Menurut Joseph E. Stiglitz (2006:15)
perpajakan dan peradilan. kegagalan ekonomi Amerika pada awal tahun
90-an dikarenakan keserakahan dari sistem
Pada periode berikutnya, hadir Al-Ghazali
Kapitalisme itu sendiri, ketidak berhasilan
dengan kitabnya yang berjudul Ihya ‘Ulum al-
secara penuh dari sistem-sistem ekonomi yang
Din. Bahasan ekonomi Al-Ghazali mencakup
ada disebabkan antara lain oleh kelemahan atau
aspek luas, secara garis besar dapat dikelompokkan
kekurangan dari masin-masing sistem ekonomi
menjadi: pertukaran dan evolusi pasar, produksi,
yang justru lebih besar dibandingkan dengan
barter dan evolusi uang, serta peranan negara
kelebihan masing-masing sistem tersebut. Itulah
dan keuangan publik. Kemudian diikuti dengan
yang menyebabkan timbulnya pemikiran baru
lahirnya Mohd Iqbal, dalam karyanya, Puisi
tentang sistem ekonomi islam/syariah terutama
dari Timur, ia menunjukkan tanggapan Islam
dikalangan negara-negara muslim atau negara-

150 Turãst: Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2017
negara yang mayoritas penduduknya beragama individu dan kolektif inilah menjadi pendorong
islam. Negara-negara yang berpendudukkan bagi bergeraknya roda perekonomian tanpa
masyarakat muslim mencoba untuk mewujudkan merusak sistem sosial yang ada.
suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada Al-
Perbedaan Sistem Ekonomi Konvensional
quran dan hadits yaitu sistem ekonomi syariah. Dengan Sistem Ekonomi Islam
Pada awalnya, keraguan masih menyelimuti Sistem ekonomi konvensional atau juga
banyak pihak tentang keberadaan Sistem Ekonomi dikenal dengan sistem ekonomi klasik atau
Islam sebagai sebuah alternatif. Beberapa pakar tradisional, diawali dengan terbitnya buku The
juga mengatakan bahwa Sistem Ekonomi Islam Wealth of Nation karangan Adam Smith pada
hanyalah akomodasi dari Sistem Kapitalis dan tahun 1776. Pemikiran Adam Smith memberikan
Sosialis. Pada kenyataanya, terlepas dari beberapa inspirasi dan pengaruh besar terhadap pemikiran
kesamaan dengan sistem ekonomi lainnya, terdapat para ekonom sesudahnya dan juga pengambil
karakteristik khusus bagi Sistem Ekonomi Islam kebijakan negara.
sebagai landasan bagi terbentuknya suatu sistem
Sistem ekonomi klasik adalah suatu
yang berorientasi terhadap kesejahteraan masyarakat.
filosofi ekonomi dan politis. Awalnya ditemukan
Sistem Ekonomi Islam tidak terlepas dari pada suatu tradisi keringanan yang bersifat
seluruh sistem ajaran Islam secara integral dan memberi batasan dari kekuasaan tenaga politis,
komprehensif. Sehingga prinsip-prinsip dasar yang memberi gambaran tentang pendukungan
ekonomi Islam mengacu pada saripati ajaran kebebasan setiap individu. Teori itu juga bersifat
Islam. Kesesuaian sistem tersebut dengan sifat membebaskan setiap individu untuk mengatur
asal manusia menjadi membentuk sebuah nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya.
keselarasan sehingga tidak terjadi benturan- Semua orang bebas bersaing dalam bisnis
benturan dalam implementasinya. Kebebasan untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, serta
berekonomi yag tetap terkendali menjadi ciri melakukan kompetisi untuk memenangkan
dan prinsip Sistem Ekonomi Islam, kebebasan persaingan bebas dengan berbagai cara. Hal ini
memiliki unsur produksi dalam menjalankan mengakibatkan terbentuknya sekelompok orang
roda perekonomian merupakan bagian penting yang kaya dan sekelompok orang yang miskin.
dengan tidak merugikan kepentingan kolektif. Kaum kaya akan semakin kaya dan kaum miskin
Kepentingan individu dibuka lebar, tidak adanya akan semakin miskin. Di dalam sejarah dunia,
batasan pendapatan bagi seseorang mendorong terdapat beberapa sistem ekonomi konvensional
manusia untuk aktif berkarya dengan segala yang begitu berpengaruh diantaranya:
potensi yang dimilikinya, kecenderungan manusia
Sistem Ekonomi Kapitalis
untuk terus menerus memenuhi kebutuhan
pribadinya yang tak terbatas di kendalikan dengan Munculnya kapitalime dapat ditelusuri
adanya kewajiban setiap indivudu terhadap semenjak abad ke-16 bahkan semenjak ide-ide awal
masyarakatnya, keseimbangan antara kepentingan pencerahan Eropa. Pemikiran-pemikiran mengenai
indivisualisme, Humanisme, Protestanisme,

Perbandingan Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam 151


Liberalisme dan Pragmatisme banyak dikemukakan Dalam sistem ini pemerintah dapat
pada masa-masa pencerahan eropa (Andreski, ikut campur atau tidak sama sekali dalam
Stainslav, 1996). Ada dua hal yang melatarbelakangi system ekonomi ini. Lembaga hak milik swasta
transformasi kapitalisme, yaitu: merupakan elemen paling pokok dari kapitalisme.
Pemberian hak pemilikan atas harta kekayaan
Reformasi Protestan
memliliki fungsi ekonomi penting yaitu Para
Reformasi protestan mengubah pandangan
individu memperoleh perangsang agar aktiva
keagamaan masyarakat Eropa yang awalnya
mereka dimanfaatkan seproduktif mungkin.
menganggap rendah kegiatan pandangan (mencari
Hal tersebut sangat mempengaruhi distribusi
kekeyaan). Reformasi protestan melahirkan
kekayaan serta pendapatan karena setiap individu
pandangan etos kerja yang kemudian menjadi
diperkenankan untuk menghimpun aktiva dan
faktor pendorong masyarakat eropa berfikir
memberikannya kepada para ahli waris secara
kapitalis. Adalah seorang penganut protestan
mutlak apabila mereka meninggal dunia. Ia
yang bernama Benyamin Franklin yang banyak
memungkinkan laju pertukaran yang tinggi oleh
menggembor-gemborkan tentang semangat untuk
karena orang memiliki hak pemilikan atas barang-
mencari keuntungan-keuntungan yang rasional.
barang sebelum hak tersebut dapat dialihkan
Revolusi Industri kepada pihak lain.
Revolusi industri dengan penemuan Dengan demikian sistem ekonomi kapitalis
teknologi barunya (mesin) di Inggris. Mengubah sangat erat hubungannya dengan pengejaran
pola produksi dan pola ekonomi. Struktur kepentingan individu. Bagi Smith bila setiap
ekonomi menjadi terpolarisasi kedalam hubungan individu diperbolehkan mengejar kepentingannya
antara pemilik modal industri dan kaum pekerja. sendiri tanpa adanya campur tangan pihak
Fase ini ditandai oleh pengaruh pemikiran Adam pemerintah, maka ia seakan-akan dibimbing oleh
Smith dalam bukunya yang berjudul “An Iqury tangan yang tak nampak (the invisible hand),
Into The Nature and Cause of nation”. untuk mencapai yang terbaik pada masyarakat.
Di s a m p i n g i t u , e k o n o m i k a p i t a l i s Dengan kata lain dalam sistem ekonomi
berkembang karena adanya politik kolonialisme kapitalis berlaku "Free Fight Liberalism" (sistem
dan imprealisme yang melanda negara-negara persaingan bebas). Siapa yang memiliki dan
Asia dan Afrika. Paul Baran menyatakan bahwa mampu menggunakan kekuatan modal (Capital)
kapitalisme terbentuk ketika terjadi akumulasi secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan
modal dalam bentuk modal dagang yang kemudian pertarungan dalam bisnis.
menjadi dasar ekspansi Eropa dimana negara
Ciri-ciri Ekonomi Kapitalis:
memberikan dukungan terhadap kompetisi.
Pertama, Pengakuan yang luas atas hak-hak
Dengan demikian, Baran melihat perkembangan
pribadi dimana Pemilikan alat-alat produksi di
kapitalisme sebagai perkembangan di satu wilayah
tangan individu dan Inidividu bebas memilih
dengan mengorbankan wilayah-wilayah lainnya.
pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagidirinya.

152 Turãst: Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2017
Kedua, Perekonomian diatur oleh mekanisme pemilikan semua alat-alat produksi, termasuk di
pasar dimana Pasar berfungsi memberikan dalamnya tanah-tanah pertanian oleh negara, dan
sinyal kepada produsen dan konsumen dalam menghilangkan milik swasta. Dalam masyarakat
bentuk harga-harga. Campur tangan pemerintah sosialis hal yang menonjol adalah kolektivisme
diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible Hand” atau rasa kerbersamaan. Untuk mewujudkan
yang mengatur perekonomian menjadi efisien rasa kebersamaan ini, alokasi produksi dan cara
serta motif yang menggerakkan perekonomian pendistribusian semua sumber-sumber ekonomi
mencari laba. Ketiga, Manusia dipandang sebagai diatur oleh negara.
mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar Dengan demikian sistem ekonomi sosialis
kepentingan sendiri. merupakan suatu sistem yang memberikan
Kelebihan Ekonomi Kapitalis: kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang
untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi
Pertama, Lebih efisien dalam memanfaatkan
dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah
sumber-sumber daya dan distribusi barang-
mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk
barang. Kedua, Kreativitas masyarakat menjadi
menjamin kesejahteraan masyarakat
tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala
hal yang terbaik. Ketiga, Pengawasan politik dan Prinsip Dasar Ekonomi Sosialis:
sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya Seluruh bentuk produksi dan sumber
yang diperlukan lebih kecil. pendapatan menjadi milik masyarakat secara
Kelemahan-kelemahan Kapitalis: keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta
atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan.
Pertama, Tidak ada persaingan sempurna.
Yang ada persaingan tidak sempurna dan Sistem ekonomi sosialis menyatakan,
persaingan monopolistik. (walaupun sulit ditemui disemua Negara komunis)
bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang
Kedua, Sistem harga gagal mengalokasikan
ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan.
sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-
Setiap individu disediakan kebutuhan hidup
faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang
menurut keperluan masing-masing.
menekan upah buruh dan lain-lain).
Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan
Sistem Ekonomi Sosialis Negara diletakkan dibawah peraturan kaum
Ekonomi Sosialis adalah gerakan ekonomi buruh, yang mengambil alih semua aturan
yang muncul sebagai perlawanan terhadap produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi
ketidak-adilan yang timbul dari sistem serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan
kapitalisme. Sebutan sosialisme menunjukkan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih
kegiatan untuk menolong orang-orang yang menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini
tidak beruntung dan tertindas dengan sedikit yang menunjukkan tanpa adanya upaya yang
tergantung dari bantuan pemerintah. Dalam lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka
bentuk yang paling lengkap sosialisme melibatkan keberlangsungan system sosialis ini tidak akan

Perbandingan Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam 153


berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi
Marx, Lenin dan Stalin. hanya untuk mendapatkan makanan sebanyak dua
kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis
harga juga ditentukan oleh pemerintah, oleh karena
Pertama, Lebih mengutamakan kebersamaan
itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih
(kolektivisme). Kedua, Masyarakat dianggap
disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara,
sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedang
bukan ditentukan oelh mekanisme pasar.
individu-individu fiksi belaka. Ketiga, Tidak ada
Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat
pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam
mementingkan diri sendiri, kewibawaan individu
sistem sosialis. Keempat, Peran pemerintah sangat
yang menghambatnya dalam memperoleh
kuat. Kelima, Pemerintah bertindak aktif mulai
kebebasan berfikir ser ta ber tindak, ini
dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap
menunjukkan secara tidak langsung sistem ini
pengawasan. Keenam, Alat-alat produksi dan
terikat kepada system ekonomi dictator. Buruh
kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh
dijadikan budak masyarakat yang memaksanya
negara.
bekerja seperti mesin.
Kelebihan Ekonomi Sosialis: Dalam system ini semua kegiatan diambil
Setiap warga Negara disediakan kebutuhan alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara
pokoknya, termasuk makanan dan minuman, pendidika moral individu diabaikan. Dengan
pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan
serta tempat dan lain-lain. Setiap individu menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak
mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah diperhatikan lagi.
serta orang yang cacat fisik dan mental berada
Ekonomi Islam
dalam pengawasan Negara.
Gagalnya sistem ekonomi kapitalis maupun
Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan
sosialis dalam menciptakan kesejahteraan
perencanaan Negara yang sempurna, diantara
masyarakat mengharuskan adanya pemecahan.
produksi dengan penggunaannya. Dengan
Karena itu, negara-negara muslim sangat
demikian masalah kelebihan dan kekurangan
membutuhkan suatu sistem yang lebih baik
dalam produksi seperti yang berlaku dalam System
yang mampu memberikan semua elemen untuk
Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.
berperan dalam mencapai kesejahteraan dan
Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola
kebahagiaan. Sistem ekonomi ialah bukanlah
oleh Negara, sedangkan keuntungan yang
sistem ekonomi alternatif maupun sestem
diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-
ekonomi pertengahan; sistem ekonomi islam
kepentingan Negara.
merupakan sistem ekonomi solutif atas berbagai
Kelemahan sistem Ekonomi Sosialis permasalahan yang selama ini muncul.
Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh Nasution (2007:11) mengemukakan sitem
individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan ekonomi Islam adalah suatu sistem ekonomi

154 Turãst: Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2017
yang di dasarkan pada ajaran dan nilai- nilai islam yang islami dalam masyarakat secara langsung.
yang bersumber dari Al- Quran, Sunnah, Ijma, Sistem ekonomi islam di bangun berdasarkan atas
Qiyas atau sumber lainnya. Nilai – nilai sistem sumber islam yakni Al-Quran dan Hadist.
ekonomi Islam ini merupakan bagian integral Secara konseptual, terdapat perbedaan
dari keseluruhan ajaran Islam yang komprehensif. mendasar antara ekonomi konvensional dan
Secara umum, lahirnya ide tentang sistem ekonomi ekonomi Islam dalam memandang manusia.
islam didasarkan pada pemikiran bahwa sebagai Ekonomi konvensional mengasumsikan mansusia
agama yang lengkap dan sempurna, islam tentulah sebagai Rational economic man atau manusia
tidak hanya memberikan penganutnya aturan- ekonomi yang rasional, sedangkan ekonomi
aturan soal ketentuan dan iman, melainkan juga Islam hendak membentuk manusia ekonomi
jawaban atas berbagai masalah yang dihadapai yang berkarakter Islami atau Islamic economic
oleh manusia, termasuk ekonomi. man. Islamic economic man dianggap perilakunya
Sistem ekonomi Islam hadir jauh lebih rasional jika konsisten dengan prinsip-prinsip Islam
dahulu dari kedua sistem yang dimaksud di atas, yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat
yaitu pada abad ke 6, sedangkan kapitalis abad 17, yang seimbang. Tauhidnya mendorong untuk
dan sosialis abad 18. Dalam sistem ekonomi Islam, senantiasa yakin bahwa Allah lah yang berhak
yang ditekankan adalah terciptanya pemerataan membuat rules untuk mengantarkan kesuksesan
distribusi pendapatan, seperti tercantum dalam hidup di dunia dan di akhirat.
surat Al-Hasyr ayat 7, berikut terjemahan ayat Dalam mengkonsumsi suatu barang, Islamic
tersebut: economic man tidaklah dilandasi niatan hanya
Artinya: Apa saja harta rampasan (fai’i) yang untuk mencari kepuasaan belaka. Namun lebih
diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta
benda) yang berasal dari penduduk kota-kota
dari pada itu, seorang Islamic economic man
Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum akan lebih mempertimbangkan tentang status
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin
dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya
barang tersebut, apakah halal atau haram dan
harta itu jangan beredar di antara orang-orang bagaimana cara barang tersebut didapatkan,
Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan
Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang
apakah merugikan orang lain atau tidak.
dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan Tindakan tersebut merupakan pertimbangan-
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
amat keras hukumannya.
pertimbangan yang harus diperhitungkan oleh
seorang Islamic economic man. Oleh karena itu,
Islam telah mengatur kehidupan manusia Islamic economic man tidaklah materialistik. Ia
dengan ketentuan-ketentuan yang telah di selalu memegang prinsip syariah yang selalu
syariahkan. Keberadaan aturan itu semata-mata menekankan pentingnya berbuat kebajikan
untuk menunjukkan jalan bagi manusia dalam terhadap semua orang. Tolong menolong,
memperoleh kemuliaan. Perilaku orang muslim peduli terhadap sesama merupakan salah satu
dalam bidang ekonomi selalu diorientasikan pada diantara karakterisik Islamic economic man yang
peningkatan keimanan, karena implementasi dari berkecimpung di dalam aktivitas perekonomian.
pemahaman islam akan membentuk kehidupan

Perbandingan Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam 155


Para ulama Islam telah menyepakati bahwa salah hanya berputar diantara orang-orang kaya saja.
satu tujuan terpenting syari’ah adalah mengurangi Dalam ajaran Islam, hak milik dikategorikan
kesulitan dan berusaha untuk menjadikan hidup menjadi tiga, yaitu:
setiap manusia menjadi nyaman. Berbeda dengan 1. Hak milik individual (Milkiyah fardhiyah/
kapitalisme yang mempunyai karakter materalistik privat ownership).
sehingga kurang mengindahkan nilai-nilai etika. 2. Hak milik Umum atau publik (Milkiyah
Prinsip Dasar Ekonomi Islam ‘ammah/public ownership).
Tauhid adalah fondasi keimanan Islam. Ini 3. Hak milik negara (Milkiyah daulah/state
bermakna bahwa segala apa yang ada di alam ownership).
semesta ini didesain dan dicipta dengan sengaja Ciri-Ciri Ekonomi Islam
oleh Allah SWT, bukan kebetulan dan semuanya
Pertama, Harta adalah kepunyaan Allah
pasti memiliki tujuan. Tujuan inilah yang
dan Manusia merupakan Khalifah atas harta.
memberikan signifikansi dan makna pada eksista
Kedua, Ekonomi terikat dengan Akidah, Syariah
jagat raya, termasuk manusia yang menjadi salah
(Hukum), dan Moral. Ketiga, Keseimbangan
satu penghuni di dalamnya.
antara Kerohanian dan Kebendaan. Keempat,
Manusia merupakan khalifah Allah SWT Ekonomi Islam Menciptakan Keseimbanagan
di muka bumi dengan dibekali perangkat baik Antara Kepentingan Individu dengan Kepentingan
jasmani maupun rohani dapat berperan secara umum. Kelima, Kebebasan individu dijamin
efektif sebagai khalifah-Nya. Implikasi dari prinsip dalam islam. Keenam, Negara diberi kewenangan
ini adalah persaudaraan yang universal, sumber turut campur dalam perekonomian. Ketujuh,
daya adalah aman, gaya hidup sederhana dan Zakat. Kedelapan, Larangan riba.
kebebasan manusia.
Kelebihan Ekonomi Islam
Keadilan adalah salah satu misi utama
ajaran Islam, implikasi dari prinsip ini adalah Individu mempunyai kebebasan untuk
Pemenuhan kebutuhan pokok manusia, sumber- membuat keputusan yang berhubungan
sumber pendapatan yang halal dan baik, distribusi dengan pemunuhan kebutuhan hidupnya.
pendapatan dan kekayaan yang merata dan Dengan kebebasan ini tiap individu dapat bebas
pertumbuhan dan stabilitas. mengoptimalkan potensinya. Kebebasan individu
dalam Islam didasarkan atas nilai-nilai tauhid yang
Dalam ekonomi Islam, hukum hak milik
membebaskan dari segala sesuatu kecuali Allah
individu adalah hak untuk memiliki, menimati dan
SWT. Nilai tauhid inilah yang akan menjadikan
memindah tangankan kekayaan yang diakui dan
individu breani dan percaya diri.
dipelihara oleh Islam, tetapi mereka mempunyai
kewajiban moral untuk menyedekahkan hartanya, Islam mengakui hak individu untuk memiliki
karena kekayaannya itu juga merupakan hak harta. Hak pemilikan harta hanya diperoleh dengan
masyarakat bahkan hewan. Oleh karena itu, al- cara-cara yang sesuai dengan ketentuan Islam.
Qur’an tidak menginginkan harta kekayaan itu Islam mengatur kepemilikan harta didasarkan

156 Turãst: Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2017
atas kemaslahatan sehingga keberadaan harta Sistem ekonomi Islam melarang individu
akan menimbulkan sikap saling menghargai dan mengumpulkan harta kekayaan secara berlebihan.
menghormati. Hal ini terjadi karena bagi seorang Seorang muslim berkewajiban untuk mencegah
muslim harta sekedar titipan Allah. dirinya dan masyarakat supaya tidak berlebihan
Islam mengakui adanya ketidaksamaan dalam pemilikan harta. Seorang muslim dilarang
ekonomi antar orang perorangan. Salah satu beranggapan terlalu berlebihan terhadap harta
penghalang yang menjadikan banyaknya sehingga menyebabkan ia mengunakan cara-cara
ketidakadilan bukan disebabkan karena Allah, yang tidak benar untuk mendapatkannya.
tetapi ketidakadilan yang terjadi dikarenakan Islam mengakui kehidupan individu
sistem—yang dibuat manusia sendiri—. Misalnya, dan masyarakat saling berkaitan antara satu
masyarakat lebih hormat kepada orang yang dengan yang lain. Masyarakat akan menjadi
mempunyai jabatan tinggi dan lebih banyak aktor yang dominan dalam membentuk sikap
mempunyai harta, hingga masyarakat terkondisikan individu sehingga karakter individu banyak
bahwa orang-orang yang mempunyai jabatan dipengaruhi oleh karakter masyarakat. Demikian
dan harta mempunyai kedudukan lebih tinggi juga sebaliknya, tidak akan terbentuk karakter
dibanding yang lainnya. Akhirnya, sebagian orang masyarakat khas tanpa keterlibatan dari individu-
yang tidak mempunyai harta dan jabatan merasa individu.
bahwa, "Allah itu tidak adil".
Kelemahan Ekonomi Islam
Setiap individu mempunyai hak untuk
hidup dalam sebuah negara: dan setiap warga Literatur ekonomi Islam yang sebagian
negara dijamin untuk memperoleh kebutuhan besar berasal dari teks-teks arab mau tidak mau
pokoknya masing-masing. Memang menjadi diakuinya mengalami perkembangan yang kurang
tugas dan tanggungjawab utama bagi sebuah signifikan. Sehingga menyebabkan munculnya
negara untuk menjamin setiap negara, dalam dominasi literature ekonomi konvensional yang
memenuhi kebutuhan sesuai dengan prinsip saat ini mempengaruhi masyarakat bahwa tidak
“hak untuk hidup". Dalam sistem ekonomi ada ilmu ekonomi yang mampu menjawab
Islam negara mempunyai tangj jawab untuk masalah-masalah aktual kecuali ekonomi
mengalokasikan sumberdaya alam guna konvensional. Hal ini menjadikan justifikasi bagi
meningkatkan kesejahteraan rakyat secara umum. masyarakat untuk mengesampingkan ide dari
pengetahuan lain, seperti ekonomi Islam. Hal ini
Islam mencegah penumpukan kekayaan pada
diakibatkan adanya hegemoni literature ekonomi
sekelompok kecil masyarakat dan menganjurkan
konvensional terhadap ekonomi Islam, sehingga
distribusi kekayaan kepada semua lapisan
setiap prilaku kita tidak lepas dari pengaruh
masyarakat. Sumberdaya alam adalah hak
ekonomi konvensional.
manusia untuk dipergunakan manusia untuk
kemaslahatannya, upaya ini tidak menjadi masalah Praktek ekonomi konvensional lebih dahulu
bila tidak ada usaha untuk mengoptimalkan dikenal oleh masyarakat. Masyarakat bersentuhan
melalui ketentuan-ketentuan syariah. langsung dengan konsep ekonomi konvensional,

Perbandingan Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam 157


di berbagai bidang konsumsi, produksi, distribusi Pengangguran di masyarakat bukan murni
dan lainya. Sehingga pemahaman baru sulit cerminan perilaku malas. Tetapi, pengangguran
dipaksakan dan diterima oleh masyarakat yang di sini lebih banyak disebabkan oleh dampak
lebih dahulu beresntuhan dengan konsep ekonomi pemahaman masyarakat mengenai makna
konvensional. Kita telah mengetahui ekonomi tentang jenis dan pendapatan/penghasilan usaha
konvensiona merupakan kepanjangan dari system yang belum tepat. Sementara kita harus jujur
ekonomi kapitalis meskipun tidak sepenuhnya. mengakui ekonomi Islam masih belum berperanan
Karena secara tersirat ekonomi konvensional juga maksimal dalam membantu mengangkat ekonomi
mengadopsi system ekonomi sosialis. Di sinilah kerakyatan. Sebagai contoh pedagang lebih
salah satu letak kelemahan system ekonomi Islam. mnyukai meminjam pada rentenir di banding
Beberapa Negara yang menggunakan Islam pada BMT yang ada. Karena rentenir tidak
sebagai pedoman dasar kenegaraanya ternyata memerlyukan persyaratan yang ‘ribet’, sementara
belum mampu sepenuhnya mengelola system BMT atau BPRS memerlukan segudang jaminan
perekonomiannya secara professional. Bahkan sebagai syarat peminjaman.
banyak Negara-negara Islam di Timur Tengah
Analisis Perbedaan Ekonomi Konvensional dan
yang tingkat kesejahteraanya kurang maju jika Ekonomi Islam
dibandingkan dengan Negara Eropa dan Amerika.
Pertama, Rasionalitas dalam ekonomi
Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan
konvensional adalah rational economics man yaitu
pengetahuan Eropa tidak lepas dari peranan
tindakan individu dingap rasional jika bertumpu
pengetahuan Islam. Masa transformasi
pada kepentingan diri sendiri (self interest)
pengetahuan yang terjadi pada abad pertengahan
yang menjadi satu-satunya tujuan bagi seluruh
kurang dikenal oleh masyarakat. Hal ini yang
aktivitas. Ekonomi konvensional mengabaikan
menyebabkan timbulnya pemahaman bahwa
moral dan etika dan hanya sebatas kepentingan di
pengetahuan lahir di daratan Eropa, apalagi
dunia tanpa memikirkan kepentingan di akhirat.
berbagai informasi lebih mengarahkan pada
Sedangkan ekonomi Islam hendak membentuk
pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh Eropa.
manusia ekonomi yang berkarakter Islami atau
Karenanya lebih mengenai Adam Smith, Robert
Islamic economic man. Islamic economic man
Malthus, David Ricardo, JM Keynes dan
dianggap perilakunya rasional jika konsisten
sebagainya, dibandingkan dengan tokoh-tokoh
dengan prinsip-prinsip Islam yang bertujuan
ekonomi Islam seperti Abu Yusuf, Ibnu Ubaid,
untuk menciptakan masyarakat yang seimbang.
Ibnu Taimiyah dan Ibnu Khaldun dan sebagainya.
Tauhidnya mendorong untuk senantiasa yakin
Padahal mengetahui perkembangan bahwa Allah lah yang berhak membuat rules
sejarah pemikiran ekonomi akan menimbulkan untuk mengantarkan kesuksesan hidup di dunia
kebanggaan masyarakat terhadap tokoh-tokoh dan di akhirat.
ekonomi Islam. Secara tidak langsung hal ini akan
Kedua, Tujuan utama ekonomi Islam adalah
mempengaruhi ketertarikan mereka terhadap
untuk mencapai falah di dunia dan akhirat,
pemikiran tokoh-tokoh ini.

158 Turãst: Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2017
sedangkan ekonomi konvensional semata-mata Rational economic man
kesejahteraan duniawi. Ilmu ekonomi konvensional sangat
Ketiga, Islam lebih menekankan pada konsep memegang teguh asumsi bahwa tindakan
need daripada want dalam menuju maslahah, individu adalah rasional. Berdasarkan paham ini,
karena need lebih bisa diukur daripada want. tindakan individu dianggap rasional jika tertumpu
Menurut Islam, manusia mesti megendalikan kepada kepentingan diri sendiri (self interest)
dan mengarahkan want dan need sehingga dapat yang menjadi satu-satunya tujuan bagi seluruh
membawa maslahah dan bukan mudharat untuk aktivitas. Dalam implementasinya, rasionalitas
kehidupan dunia dan akhirat. ini dianggap dapat diterapkan hanya jika individu
Keempat, Orientasi dari keseimbangan diberikan kebebasan dalam arti yang seluas-
konsumen dan produsen dalam ekonomi luasnya, sehingga dengan sendirinya di dalamnya
konvensional adalah semata-mata untuk terkandung individualisme dan liberalisme.
keuntungan. Semua tindakan ekonominya Adam Smith menyatakan bahwa tindakan
diarahkan untuk mendapatkan keuntungan yang individu yang mementingkan kepentingan diri
maksimal. Jika tidak demikian justru dianggap sendiri pada akhirnya akan membawa kebaikan
tidak rasional. Lain halnya dengan ekonomi Islam masyarakat seluruhnya karena tangan tak tampak
yang tidak hanya ingin mencapai keuntungan (invisible hand) yang bekerja melalui proses
ekonomi tetapi juga mengharapkan keuntungan kompetisi dalam mekanisme pasar. Oleh karena
rohani dan al-falah. Keseimbangan antara itu, konvensional sangat menjunjung tinggi pasar
konsumen dan produsen dapat diukur melalui yang bebas dan menganggap tidak perlu ada
asumsi-asumsi secara keluk. campur tangan pemerintah.
Dalam dunia ekonomi, konvensional tidak Positivisme
memiliki bentuk yang tunggal. Ia memiliki ragam Kapitalisme berusaha mewujudkan suatu
yang tidak selalu sama di antara negara-negara yang ilmu ekonomi yang bersifat objektif, bebas
menerapkannya, dan seringkali berubah-ubah dari dari petimbangan moralitas dan nilai, dan
waktu ke waktu. Hal ini paling tidak disebabkan oleh karenanya berlaku universal. Ilmu ekonomi telah
dua hal, yaitu: pertama, ada banyak ragam pendapat dideklarasikan sebagai kenetralan yang maksimal
dari para pemikir. Kedua, definisi konvensional selalu di antara hasil akhir dan independensi setiap
berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi kedudukan etika atau pertimbangan normatif.
dan modifikasi ini telah berlangsung berabad- Untuk mewujudkan obyektivitas ini, maka
abad. Dengan demikian, pengertian konvensional positivisme telah menjadi bagian integral dari
sebagaimana dimaksud dalam pemikiran para ahli paradigma ilmu ekonomi. Positivisme menjadi
mungkin tidak lagi dijumpai secara murni. sebuah keyakinan bahwa setiap pernyataan
Adapun konsep-konsep pemikiran penting ekonomi yang timbul harus mempunyai
dalam sistem ekonomi konvensional adalah pembenaran dari fakta empiris. Paham ini
sebagai berikut: secara otomatis mengabaikan peran agama

Perbandingan Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam 159


dalam ekonomi, sebab dalam banyak hal, agama Konsep asas rasionalisme Islam menurut
mengajarkan sesuatu yang bersifat normatif. Monzer Kahf adalah bahwa Islam membenarkan
individu untuk mencapai kesuksesan di dalam
Hukum Say
hidupnya melalui tindakan-tindakan ekonomi,
Terdapat suatu keyakinan bahwa selalu
namun kesuksesan dalam Islam bukan hanya
terdapat keseimbangan (equilibrium) yang bersifat
kesuksesan materi akan tetapi juga kesuksesan
alamiah, sebagaimana hukum keseimbangan
di hari akhirat dengan mendapatkan keridhaan
alam dalam tradisi fisika Newtonian. Jean Babtis
dari Allah SWT. Kesuksesan dalam kehidupan
Say menyatakan bahwa supply creates its own
muslim diukur dengan moral agama Islam, bukan
demand, penawaran menciptakan permintaannya
dengan jumlah kekayaan yang dimiliki. Semakin
sendiri. Ini berimplikasi pada asumsi bahwa tidak
tinggi moralitas seseorang, semakin tinggi pula
akan pernah terjadi ketidakseimbangan dalam
kesuksesan yang dicapai. Kebajikan, kebenaran
ekonomi. Kegiatan produksi dengan sendirinya
dan ketakwaan kepada Allah SWT merupakan
akan menciptakan permintaannya sendiri,
kunci dalam moralitas Islam. Kebajikan dan
maka tidak akan terjadi kelebihan produksi
kebenaran dapat dicapai dengan perilaku yang
dan pengangguran. Implikasi selanjutnya, tidak
baik dan bermanfaat bagi kehidupan serta
perlu ada intervensi pemerintah dalam kegiatan
menjauhkan diri dari kejahatan. Ketakwaan
ekonomi. Intervensi pemerintah dianggap justru
kepada Allah dicapai dengan menyandarkan
akan mengganggu keseimbangan alamiah. Asumsi
seluruh kehidupan hanya karena niat, dan hanya
inilah yang menjadi piranti keyakinan akan
untuk (tujuan) Allah, dan dengan cara yang telah
kehebatan pasar dalam menyelesaikan semua
ditentukan oleh Allah.
persoalan ekonomi. Inilah salah satu paradigma
Dalam pandangan Islam kehidupan dunia
ilmu ekonomi konvensional.
hanya sementara dan masih ada kehidupan kekal
Sementara tujuan ekonomi Islam, yaitu
di akhirat. Maka dalam mencapai kepuasan
hendak membentuk manusia yang berkarakterkan
perlu ada keseimbangan pada kedua tempoh
Islamic economic man yang rasional. Dalam
waktu tersebut, demi mencapai kesuksesan
ekonomi Islam, Manusia perlu bertindak rasional
yang hakiki. Oleh karena itu sebagian dari
karena ia mempunyai beberapa kelebihan
keuntungan atau kepuasan di dunia sanggup
dibanding ciptaan Allah yang lainnya. Manusia
dikorbankan untuk kepuasan di hari akhirat.
dianggap bertindak rasional apabila individu
Manakala dalam pandangan konvensional mereka
tersebut mengarahkan perilakunya untuk
tidak memperhitungkan hal tersebut karena
mencapai tahapan maksimum sesuai dengan
mereka menganggap kematian sebagai akhir dari
norma-norma Islam. Individu rasional adalah
segalanya, sehingga tidak perlu menyisihkan
individu yang berusaha memaksimumkan al-
sebagian hartanya dari keuntungan atau kepuasan
falah dibanding memaksimumkan kepentingan
untuk masa yang tidak jelas dan tidak logis pada
diri sendiri.
hari akhirat.

160 Turãst: Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2017
Kekayaan dalam konsep Islam adalah rules Allah). Ketiga, Memperhatikan faktor
amanah dari Allah SWT dan sebagai alat bagi eksternal seperti kebaikan hati (altruism) yang
individu untuk mencapai kesuksesan di hari sesungguhnya, interaksi sosial yang mesra.
akhirat nanti, sedangkan menurut pandangan Menurut Siddiqi, perilaku rasional dalam
konvensional kekayaan adalah hak individu dan ekonomi Islam tidak selalu mengindikasikan
merupakan pengukur tahap pencapaian mereka pemaksimuman.
di dunia.
Konsep barang dalam pandangan Islam PENUTUP
selalu berkaitan dengan nilai-nilai moral. Dalam Pertama, terdapat beberapa sistem ekonomi
Al-Quran dinyatakan dua bentuk barang yaitu: konvensional yang begitu berpengaruh diantaranya:
al-tayyibat (barangan yang baik, bersih, dan suci sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi
serta berfaedah) dan barangan al-rizq (pemberian sosialis. Kedua, Ekonomi kapitalis berkembang
Allah, hadiah, atau anugerah dari langit) yang bisa karena adanya politik kolonialisme dan imprealisme
mengandung halal dan haram. Menurut ekonomi yang melanda negara-negara Asia dan Afrika. Ketiga,
Islam, barang bisa dibagi pada tiga kategori Dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku "Free Fight
yaitu: barang keperluan primer (daruriyyat) dan Liberalism" (sistem persaingan bebas). Keempat,
barang sekunder (hajiyyah) dan barang tersier Ekonomi Sosialis adalah gerakan ekonomi yang
(tahsiniyyat). Barang haram tidak diakui sebagai muncul sebagai perlawanan terhadap ketidak-adilan
barang dalam konsep Islam. Dalam menggunakan yang timbul dari sistem kapitalisme. Kelima, Sistem
barang senantiasa memperhatikan maqasid syariah ekonomi sosialis merupakan suatu sistem yang
(tujuan syariah). Oleh karena itu konsep barang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada
yang tiga macam tersebut tidak berada dalam setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi
satu level akan tetapi sifatnya bertingkat dari tetapi dengan campur tangan pemerintah. Keenam,
daruriyyat, hajiyyat dan tahsiniyyat. Sistem ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi
Islam tidak melarang individu dalam solutif atas berbagai permasalahan yang selama ini
menggunakan barang untuk mencapai kepuasan muncul. Ketujuh, Secara konseptual, Ekonomi
selama individu tersebut tidak mengkonsumsi konvensional mengasumsikan mansusia sebagai
barang yang haram dan berbahaya atau merusak. Rational economic man atau manusia ekonomi
Islam melarang mengkonsumsi barang untuk israf yang rasional, sedangkan ekonomi Islam hendak
(pembaziran) dan tabzir (spending in the wrong membentuk manusia ekonomi yang berkarakter
way) seperti suap, berjudi dan lainnya. Islami atau Islamic economic man.
Dengan demikian economic rationality from
Islamic view bermakna: Pertama, konsisten dalam DAFTAR PUSTAKA
pilihan ekonomi. Kedua, Content pilihan tidak
Ali, M. Sulthon Abu. (2006). Problematik
mengandungi haram, israf, tabdzir, mudarat
Ekonomi Dunia Modern dan Solusi Islam.
kepada masyarakat (jadi senantiasa taat kepada
Universitas Jeddah: Malik Abdul Aziz 1401.

Perbandingan Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Islam 161


Andreski, Stainslav. (1996). Max Weer: Kapitalisme, Nasution, Mustafa E. (2007). Beberapa Pemikiran
Birokrasi dan Agama, Yogyakarta: Tiara Wacana. tentang Keuangan Publik Islam. Jurnal Mini
Economica: Edisi 34.
Arifin, Zainul. (2003). Dasar-Dasar Manajemen
Bank Syari'ah. Jakarta: Alvabet. Nasution, Mustafa Edwin. dkk. (2006). Pengenalan
Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana.
Bablily, Mahmud Muhammad .(1990). Etika Bisnis:
Studi Kajian Konsep Perekonomian Menurut Nasution, Mustafa Edwin. dkk. (2006). Pengenalan
al-Qur'an dan as-Sunnah. terjemahan Rosihin Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta: kencana.
A. Ghani. Solo: Ramadhani.
Rahman, Afzalur. (1995). Doktrin Ekonomi
Kara, Muslimin H. (2005). Bank Syariah Di Islam. terjemahan. Soerojo dan Nastangin.
Indonesia Analisis Terhadap Pemerintah Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf.
Indonesia Terhadap Perbankan Syariah.
Tadjoedin, Achmad Ramzy. dkk. (1992). Berbagai
Yogyakarta: UII Press.
Aspek Ekonomi Islam. Yogyakarta: Tiara
Karim, Adiwarman. (2002). Ekonomi Mikro Waca.
Islami. Jakarta: III T Indonesia.
Todaro, Michael P. (1997). Economic Development
Mannan, Muhammad Abdul. (1980). Islamic In The Third World. London: Long Man.
Economics, Theory and Practice. India: Idarah
Adabiyah.

Naqvi, Syed Nawab Haider. (2009). Menggagas


Ilmu Ekonomi Islam, terjemahan. M. Saiful
Anam & Muhammad Ufuqul Mubin,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

162 Turãst: Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai