Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EKONOMI DALAM PANDANGAN ISLAM

Disusun oleh : kelompok 8


Nur Salwa fadia Akmar (09031282328066)
Shafa Aurellixza Arian (09031182328002)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya Shalawat serta Salam senantiasa tercurahkan atas junjungan kita
Nabi Muhammad SAW serta Keluarga, Sahabat dan para penerus risalahnya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah Ekonomi Dalam
Pandangan Islam, dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan
agama Islam.
Kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar - besar nya kepada
bapak Dr. H. Abul Kher, Lc., M.Ag. selaku dosen mata kuliah pendidikan agama
islam , orang tua dan kerabat serta pihak lainya yang mendukung pembuatan
makalah ini.
Dengan adanya makalah in semoga dapat membantu mempermudah
proses belajar dan bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada
umumnya. Serta kami menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat
membangun agar tercapainya kesempurnaan maka lah ini.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Indralaya, 10 september 2023

Tim penyusun
DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 2
1.2 Rumusan masalah 3
1.3 Tujuan 4

BAB 2 : PEMBAHASAN 4
2.1 Perbedaan ekonomi islam dan konvensional 5
2.2 Prinsip ekonomi islam 6
2.3 Keunggunlan ekonomi islam 7
2.4 Prospek ekonomi islam 8

BAB 3 : KESIMPULAN 9
3.1 Kesimpulan 10
2.1 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak zaman Nabi Muhammad, ekonomi Islam telah berialan hampir
diseluruh jazirah Arab bahkan sampai ke Afrika ini ditandai dengan adanya
kelompok-kelompok atau suku-suku di Arab waktu itu melakukan transaksi
atau berdagang hingga berbulan-bulan, karena dalam Islam tidak ada larangan
bagi seorang Islam berhubungan berdagang dengan non Islam. Namun Islam
juga memiliki prinsip-prinsip etika dalam melakukan Ekonomi Islam yang
salah satunya adalah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (bunga)
yang terdapat dalam kitab suci Al-Our'an.
Sistem ekonomi Islam sangat jauh berbeda dengan sistem kapitalis yang
banyak diterapkan oleh negara-negara barat termasuk negara-negara Islam.
Namun akhir-akhir ini ekonomi Islam yang diterapkan secara syariah mulai
diperhitungkan oleh ekonomi Global, terbukti untuk menyelamatka dari krisis
ekonomi di tahun 1998. Hal ini dibuktikan di tengah krisis ekonomi tahun
1998, ketika perbankan konvensional berguguran (likuidasi) oleh Pemerintah,
ekonomi syariah mampu bertahan. Sistem Ekonomi Syariah memiliki prospek
yang sangat baik untuk berkembang di negara-negara Islam khususnya di
Indonesia. Tidak hanya itu saja saat ini pun sudah banyak lembaga kuangan
dengan prinsip syariah seperti, asuransi, pegadaian, pasar modal, dan
komoditas syariah.
Pada prinsipnya sistem ekonomi syariah Islam bukan hanya untuk
mementingkan suatu golongan tertentu atau setidaknya kepentingan sendiri
untuk mendapatkan untung yang sebesar-besarnya tanpa mempertimbangkan
bagaimana kondisi nasabahnya. Perekonomian Islam tidak menggunakan
sistem riba melainkan dengan sistem bagi hasil yang transparan, jujur dan
akad (perjanjian) yang baik
Kemunduran ekonomi kapitalis yang menerapkan asas pasar bebas dan
ekonomi sosialis dengan kontrol negara dalam perekonomian secara terpusat,
merupakan titik pijak bagi perkembangan ekonomi syariah. Asas yang
didepankan dalam ekonomi syariah adalah keadilan atau kesetaraan hak dan
kewajiban, peniadaan segala bentuk penindasan atau penggerogotan terhadap
pihak lain, seta memiliki dimensi sosiologis. Pilar utama perekonomian
syariah adalah perbankan syariah.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas diantaranya :
1. Apa perbedaan Ekonomi Islam dan konvensional?
2. Apa prisnsip Ekonomi Islam?
3. Apa keunggulan Ekonomi Islam?
4. Apa prospek Ekonomi Islam?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yanga akan dicapai diantaranya :
1. Untuk mengetahui perbedaan antara Ekonomi Islam dan konvesional.
2. Untuk mengetahui prisnsip Ekonomi Islam.
3. Untuk mengetahui keunggulan Ekonomi Islam.
4. Untuk mengetahui prospek Ekonomi Islam.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan ekonomi islam dan konvensional


A. Sistem ekonomi konvensional
Sistem ekonomi konvensional merupakan sistem ekonomi yang
banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Ekonomi konvensional merupakan sistem perekonomian yang
memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk
melaksanakan kegiatan perekonomian. Sistem ekonomi konvensional
menyatakan bahwa pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan
kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan,
tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi. Dalam
ekonomi konvensional, setiap harga dapat mengatur nasibnya sendiri
sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis
untuk memperoleh laba sebesar-besarnya,serta melakukan kompetisi untuk
memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara. Hal ini
mengakibatkanterbentuknya sekelompok orang yang kaya dan sekelompok
orang yang miskin. Kaum kaya akan semakin kaya dan kaum miskin akan
semakin miskin.
Di dalam sejarah dunia, terdapat beberapa sistem ekonomi
konvensional yang begitu berpengaruh diantaranya:
1. Sistem Ekonomi Kapitalis
Salah satu sistem perekonomian yang sudah ada sejak abad
13 masehi, diawali di Inggris dan kemudian menyebar luas ke
kawasan Eropa Barat laut dan Amerika Utara.Sistem Ekonomi
Kapitalis adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan
secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan
perekonomian. Dalam sistem ini pemerintah dapat ikut campur
atau tidak sama sekali dalam sistem ekonomi ini.Lembaga hak
milik swasta merupakan elemen paling pokok dari kapitalisme.
Ciri-ciri Ekonomi Kapitalis
 Pengakuan yang luas atas hak- hak pribadi dimana
pemilikan alat-alat produksi di tangan individu dan individu
bebas memilih pekerjaan usaha yang dipandang baikbagi
dirinya.
 perekonomian diatur oleh mekanisme pasar dimana pasar
berfungsi memberikan "signal" kepada produsen dan
konsumen dalam bentuk harga-harga. Campur tangan
pemerintah diusahakan sekecil mungkin.
 Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus,
yang selalu mengejar kepentingan sendiri.
2. Sistem Ekonomi Sosialis
Gerakan ekonomi yang muncul sebagai perlawanan
terhadap ketidak-adilan yang timbul dari sistem kapitalisme.
sebutan sosialisme menunjukkan kegiatan untuk menolong orang-
orang yang tidak beruntung dan tertindas dengan sedikit tergantung
dari bantuan pemerintah. Dalam bentuk yang paling lengkap
sosialisme melibatkan pemilikan semua alat-alat produksi,
termasuk di dalamnya tanah-tanah pertanian oleh negara, dan
menghilangkan milik swasta. Dalam masyarakat sosialis hal yang
menonjol adalah kolektivisme atau rasa kebersamaan.
Dengan demikian sistem ekonomi sosialis merupakan suatu
sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada
setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan
campur tangan pemerintah.
Ciri-ciri sistem ekonomi Sosialis
1. Lebih mengutamakan kebersamaan dan kolektivisme :
 Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan
sosial, sedan individu-individu fiksi belaka.
 Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi dan individu
dalam sistem sosialis peran pemerintah sangat kua
 Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan,
pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
 Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya
diatur oleh negara.
2. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi :
 Pola produksi dan aset dikuasai masyarakat melahirkan
kesadaran kolektivisme dan masyarakat sosialis
 Pola produksi dan aset dikuasai individu melahirkan
kesadaran individualisme dan masyarakat kapitalis
 Mengabaikan pendidikan moral
B. sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islam adalah sistem ekonomi yang dijalankan
berdasarkan syariat islam atau aturan-aturan Allah. Sistem ini bertitik tolak
dari Allah, bertujuan akhir pada Allah, dan menggunakan sarana yang
tidak lepas dari syariat islam. Dalam segala kegiatan ekonomi yang
dilakukan manusia harus sesuai dengan ketentuan Allah, baik dalam hal
jual beli, simpan pinjam maupun investasi.
Ciri-ciri ekonomi Islam:
 Penyucian jiwa agar setiap mus lim boleh menjadi sumber
kebaikan bagi masyarakat dan lingkungannya.
 Tegaknya keadilan dalam masyarakat. Keadilan yang dimaksud
mencakupi aspek kehidupan di bidang hukum dan muamalah.
 Tercapainya maslahah (merupakan puncaknya).
Ekonomi islam mempunyai pedoman/acuan dalam kegiatan ekonomi
yang bersumber dari wahyu ilahi maupun pemikiran para mujtahid
sedangkan ekonomi konvensional didasarkan kepada pemikir yang
didasarkan kepada paradigma pribadi mereka masing-masing sesuai
dengan keinginannya, dalam ekonomi konvensional menilai bahwa agama
termasuk hukum syariah tidak ada hubungannya dengan kegiatan
ekonomi.
Dalam ekonomi islam negara berperan sebagai wasit yang adil,
maksudnya pada saat tertentu negara dapat melakukan intervensi dalam
perekonomian dan adakalanya pun tidak diperbolehkan untuk ikut campur,
contohnya pada saat harga-harga naik, apabila harga naik disebabkan
karena ada oknum yang melakukan rekayasa pasar maka pemerintah wajib
melakukan intervensi sedangkan apabila harga naik karena alamiah maka
pemerintah tidak boleh ikut campur dalam menetapkan harga. Dalam
ekonomi konvensional, kapitalis tidak mengakui peran pemerintah dalam
perekonomian, dalam sosialis negara berperan absolut dalam ekonomi
sehingga tidak terdapat keseimbangan antara kedua sistem tersebut.
Dalam ekonomi Islam mengakui motif mencari keuntungan tetapi
dengan cara-cara yang halal, dalam ekonomi kapitalis mengakui motif
mencari keuntungan tetapi tidak ada batasan tertentu sehingga sangat
bebas sesuai yang dilandasi dengan syahwat spekulasi dan spirit rakus para
pelaku ekonomi, dalam ekonomi kapitalis tidak mengakui motif mencari
keuntungan sama sekali sehingga keduanya tidak dapat berlaku adil dalam
ekonomit.
2.2 Prinsip ekonomi islam
a. Melarang Maisyir
Maisyir ada lah suatu tindakan perjudian, yang berarti seseorang
ingin mendapatkan harta tampa harus bersusah payah. Atau suatu
pekerjaan untuk memperkaya diri sendiri, akan tetapi dengan cara
merugikan pihak lain.
b. Larangan Gharar
Gharar yaitu suatu tindakan penipuan yang dapat merugikan orang
lain, dimana da lam transaksi terdapat unsur- unsur tersembunyi yang
dilakukan ole salah satu pihak untuk mendapatkan keuntungan. Gharar
berakibat sangat buruk, yaitu akan menimbulkan kebencian pada pihak
yang bertransaksi.
c. Larangan melakukan hal Haram
Haram yaitu hukum yang dijatuhkan pada suatu dzat atau benda,
yang dilarang untuk digunakan atau dikonsumsi karena dilarang oleh
Allah, baik dari barang itu sendiri maupun cara memperole hnya.
d. Larangan Dzalim
Yaitu tindakan yang merugikan orang lain, maupun menyakiti
orang lain untuk maksud tertentu. Karena dalam islam, sebauan transaksi
yang dilakukan harus atas dasar saling ridho, maka islam tidak
membenarkan hal ini.
e. Larangan Ikhtikar
Yaitu suatu kegiatan penimbunan barang, untuk maksud
memperoleh keuntungan yang besar dengan cara menahan suatu barang
dalam suatu keadaan dan akan memjualnya kembali pada saat harga
sedang melonjak.
f. Larangan Riba
Yaitu tambahan atas suatu transaksi yang dilakukan, biasanya
dalam tang piutang yaitu dalam bentuk bunga. Islam tidak membenarkan
riba dalam bentuk apapun, walaupun keduanya sama-sama rela, kecuali
dalam bentuk bonus atau bentuk terima kasih peminjam kepada yang
meminjami.
2.3 keunggulan ekonomi islam
a. Lebih tahan terhadap krisis
b. Tidak adanya bunga, Mendorong sektor ril, & Finance Deposit Ratio pada
perbankan syariah tinggi selalu dikisaran 100%
 Berkah, Aman, Transparan, dalam profit
 Terwujud Keharmonisan, Kebersamaan, & Keadilan
 Menekan inflansi (terjadinya harga barang yang meningkat )
 Berpihak pada ekonomi Rakyat
 Melancarkan arus barang & produksi
 Terdapat pinjaman lunak
 Transparan dengan bagi hasil

Anda mungkin juga menyukai