ANGGOTA KELOMPOK :
KHUSHA IBLIYAH
RINIE MUHARDINA
RMAYULIANTI
VICY AZIZAH MALIHAH
KELAS XI MIA 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Ekonomi Konvensional dan
Pengertian Ekonomi dalam Islam
2. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
3. Praktek Ekonomi dalam islam
4. Konsep Produksi Ekonomi Islam
a. Faktor-Faktor Produksi
b. Prinsip-Prinsip Produksi Dalam Islam
5. Konsep Konsumsi Ekonomi Islam
6. Konsep Distribusi Ekonomi Islam
7. Prinsip Tenaga Kerja Sistem Ekonomi Islam
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia rahmat
hidayah-Nya, kegiatan penyusunan makalah dapat terlaksana dengan baik.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu kegiatan proses belajarmengajar di Institut Koperasi Indonesia, dalam upaya meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam meningkatkan ilmu pengetahuan yang bernuansa
Islami. Makalah yang berjudul Prinsip dan Praktek Ekonomi dalam Islam ini
menyajikan tentang bagaimana ekonomi yang sesuai dengan syariat Islam.
Makalah ini berasal dari berbagai sumber, kemudian sedemikian rupa kami
singkat menjadi sebuah makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengajar yang telah
memberikan kami bimbingan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini.
Akhirnya, semoga Allah meridhoi kegiatan penyusunan makalah ini dan
memberikan manfaat bagi kita semua yang membacanya.
BAB I
PENDAHULUAN
Pandangan islam terhadap masalah kekayaan berbeda dengan pandangan
islam terhadap masalah pemanfaatan kekayaan. Menurut Islam, sarana sarana
yang memberikan kegunaan adalah masalah lain. Karena itu, kekayaan dan
tenaga manusia, dua duanya merupakan kekayaan sekaligus sarana yang biasa
memberikan kegunaan atau manfaat. Sehingga, kedudukan kedua-duanya
dalam pandangan islam, dari segi keberadaan dan produksinya dalam
kehidupan, berbeda dengan kedudukan pemanfaatan serta tata cara
perolehan manfaatnya.
Prinsip utama dalam sistem ekonomi Islam yang diisyaratkan dalam Al
Quran : Hidup hemat dan tidak bermewah-mewah, bermakna juga bahwa
tindakan-tindakan ekonomi hanyalah sekedar untuk memenuhi kebutuhan
bukan memuaskan keinginan .
Implementasi Zakat ; pada tingkat negara mekanisme zakat adalah zakat
wajib bukan zakat sukarela. Disamping itu ada juga instrumen sejenis yang
bersifat sukarela yaitu infak, shadaqah, wakaf, dan hadiah.
Menjalankan usaha-usaha yang halal dari produk atau komoditi,
manajemen, proses produksi hingga proses sirkulasi atau distribusi haruslah
ada dalam kerangka halal. Usaha-usaha tadi tidak boleh bersentuhan dengan
judi dan spekulasi atau tindakan-tidakan lainnya yang dilarang secara
syariah.Meskipun begitu ada kaidah hukum dalam Islam yang cukup menjadi
rujukan dalam beraktifitas ekonomi, yaitu pada dasarnya aktifitas apapun
hukumnya boleh sampai ada dalil yang melarang aktifitas itu secara syariah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN EKONOMI KONVENSIONAL DAN
EKONOMI DALAM ISLAM
Ekonomi konvensional adalah Ilmu yang mempelajari prilaku manusia
dalam memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas menggunakan faktor-faktor
produksi yang terbatas.
Masalah utama ekonomi adalah kelangkaan (scarcity) dan pilihan
(choices)
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku (Adz Dzariyaat: 56).
Ekonomi dalam Islam adalah ilmu yang mempelajari segala prilaku manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan memperoleh falah
(kedamaian & kesejahteraan dunia-akhirat). Ekonomi Islam didefinisikan
sebagai cabang ilmu yang membantu merealisasikan kesejahteraan manusia
melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang langka, yang sejalan dengan
ajaran islam, tanpa membatasi kebebasan individu ataupun menciptakan
ketidakseimbangan makro dan ekonomi logis.
Perilaku manusia disini berkaitan dengan landasan-landasan syariat
sebagai rujukan berprilaku dan kecenderungan-kecenderungan dari fitrah
manusia.
Dan dalam ekonomi Islam, kedua hal tersebut berinteraksi dengan
porsinya masing-masing hingga terbentuklah sebuah mekanisme ekonomi yang
khas dengan dasar-dasar nilai Ilahiyah.
Sistem ekonomi Islam meyakini bahwa Allah SWT menciptakan alam
raya, termasuk bumi beserta isinya, cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh
umat manusia. Sehingga kelangkaan pada dasarnya tidak menjadi masalah
dalam perspektif ekonomi Islam.
Selanjutnya kita akan membahas mengenai perbedaan umum antara
ekonomi Islam dan Konvensional yang dapat diterangkan dalam tabel
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Seorang muslim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di
akhirat nanti.
7.
Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab).
8.
Islam menolak riba dalam bentuk apapun.
3.
1.
2.
3.
4.
Prilaku Produksi
Faktor-Faktor Produksi :
Alam
Tenaga Kerja
Keahlian
Modal
mendapat bunga dari Allah. Tetapi yang kalian berikan berupa zakat untuk
mencari wajah Allah, itulah yang mendapat bunga. Mereka yang berbuat
demikianlah yang beroleh pahala yang berlipat ganda. (Ar Rum: 38-39)
Distribusi melalui zakat mendorong peningkatan agregat permintaan dan
menjamin perekonomian berputar pada tingkat minimum sehingga
pertumbuhan ekonomi bukan saja ada dalam kondisi pertumbuhan yang stabil
tapi juga terdorong untuk terus meningkat.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ekonomi konvensional adalah Ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas menggunakan faktor-faktor
produksi yang terbatas.
Ekonomi Islam didefinisikan sebagai cabang ilmu yang membantu
merealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber
daya yang langka, yang sejalan dengan ajaran islam, tanpa membatasi
kebebasan individu ataupun menciptakan ketidakseimbangan makro dan
ekonomi logis.Dapat disimpulkan ada beberapa prinsip utama dalam sistem
ekonomi Islam :
1. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau anugerah dari
Allah swt kepada manusia.
2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
3. Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerjasama.Ekonomi
Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh
segelintir orang saja.
4. Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya
direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
5. Seorang muslim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di
akhirat nanti.
6. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas
(nisab).
7. Islam menolak riba dalam bentuk apapun.
2.
Saran
Ekonomi Islam harus dikembangkan dan didukung oleh sebuah sistem
yang baik, maka yang paling penting adalah membangun perekonomian umat
secara nyata, sehingga bisa dirasakan secara lebih luas oleh masyarakat
dalam bentuk pengembangan sektor riil dengan ditopang oleh lembaga
keuangan yang berbasis syariah. Sehingga pada akhirnya diharapkan
produktivitas dan kegiatan ekonomi masyarakat akan lebih meningkat. Kita
DAFTAR PUSTAKA
http://susantiriska014.blogspot.co.id/2013/12/makalah-prinsip-dan-praktek-ekonomi.html
http://udinksahir.blogspot.co.id/2013/10/prinsip-prinsip-ekonomi-islam.html
https://www.scribd.com/doc/250128351/Makalah-Hukum-Islam-Prinsip-prinsipHukum-Ekonomi-Syariah