Anda di halaman 1dari 20

EKSISTENSI EKONOMI ISLAM DIANTARA GEMPURAN EKONOMI

KAPITALIS DAN EKONOMI SOSIALIS

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:


Perbandingan Hukum Ekonomi Syari'ah di Indonesia dan Dunia
Dosen Pengampu:
Dr. Akmad Affandi Mahfudz, M.Ec., CPIF

Disusun Oleh:
Dwi Karunia Arti 432022837014
Erika Rishan Adillah 432022837015

PASCASARJANA HUKUM EKONOMI SYARIAH


UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
2022 M/1444 H

1
EKSISTENSI EKONOMI ISLAM DIANTARA GEMPURAN EKONOMI
KAPITALIS DAN EKONOMI SOSIALIS

Dwi Karunia Arti


Email: karuniaartidwi@gmail.com

Erika Rishan Adillah


Email: rishanerika@gmail.com

Abstrak

Didunia modern ini terdapat berbagai macam system ekonomi, yaitu


kapitalis, sosialis dan Islam. Ekonomi kapitalis dan social menjadi system yang
mendominasi system perekonomian didunia. Akan tetapi system ekonomi capital
dan social belum mampu menyelesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, ekonomi
Islam hadir ditengah-tengah ekonomi kapital dan social sebagai system ekonomi
yang berlandasan terhadap al-qur’an dan hadist. Maka karena itu sudah jelas
bahwa ekonomi Islam bertujuan pada maslahah dan falah manusia. Sistemnya
manusiawi dan berorientasi pada kejayaan duniawi sekaligus ukhrawi inilah yang
menjadikan ekonomi syariah eksis diantara ekonomi capital dan social serta cocok
untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi saat ini.

Pendahuluan

Sistem ekonomi adalah sebuah konsep dasar yang mempengaruhi


keinginan seseorang dan aspirasi masyarakat sehingga dapat menentukan
kepribadian seseorang. Bersamaan dengan sistem yang mempengaruhi sesorang
dalam penentuan keinginan, sistem ekonomi suatu negara juga akan ditentukan
sesuai dengan arah kebijakan negara tersebut. Dapat dipahami bahsawanya sistem
ekonomi dipengaruhi oleh pola fikir, budaya dan peradaban yang berkembang
dalam suatu negara.1 Indonesia sebagai negara mayoritas muslim seharunya
menganut sistem ekonomi Islam namun yang terjadi saat ini, sistem yang masih
menganut ekonomi konvensional.

1
Agus Waluyo, Ekonomi Konvensional VS Ekonomi Syariah (Kritik Terhadap Sistem
Ekonomi Kapitalis, Ekonomi Sosialis, Dan Ekonomi Islam), Ed. Sukron Ma’mun, Angewandte
Chemie International Edition, 6(11), 951–952. (Yogyakarta: Ekuilibria, 2018), 11.

2
Di sisi lain, secara garis besar sistem ekonomi modern di dunia memiliki
dua sistem besar yaitu kapitalisme pasar dan sosialisme terpimpin.2 Sistem
ekonomi kapitalis didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang
dan kebebasan individu. Penggambaran kebebasan individu yang ada di kapitalis
berupa kebebasan individu melakukan perjanjian dengan pihak lain untuk
berkontribusi dalam kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk kepentingan individu
berupa laba. Tampak jelas dalam sistem ekonomi kapitalis kepentingan individu
merupakan unsur terpenting yang harus diperjuangkan sehingga prinsip yang di
anut adalah individulitas dan tidak mengindahkan kepentingan pihak lain.3

Kemudian terdapat reaksi nyata dari masyarakat mengenai sistem ekonomi


kapitalis dengan terbentuknya sistem ekonomi sosialis. Sehingga lahirnya sistem
ekonomi sosialis bentuk wujud reaksi dari sistem ekonomi kapitalis. Selain itu
sistem ekonomi sosialis bertolak belakang dengan sistem ekonomi Islam dalam
pemahaman mengani Tuhan karena sistem ekonomi sosialis lebih dekat dan
identik dengan komunisme atau paham atheis yang mana memiliki ideologi
peniadaan Tuhan.4

Meskipun negara Indonesia termasuk dalam negara non blok,5 dikarenakan


pengaruh dari masa penjajah Belanda sehingga Indonesia pernah menerapkan dua
sistem tersebut. Kedua sistem tersebut tentu memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing dalam penerapannya. Kembali lagi kedalam agama Islam,
manusia telah diatur dalam segala sendi kehidupannya termasuk ekonomi. Maka
dari itu Islam menuntun masyarakat dunia melalaui ekonomi Islam untuk

2
Choirul Huda, “EKONOMI ISLAM DAN KAPITALISME (Merunut Benih Kapitalisme
Dalam Ekonomi Islam),” Economica: Jurnal Ekonomi Islam 7, No. 1 (2016): 28,
Https://Doi.Org/10.21580/Economica.2016.7.1.1031.
3
Tatty Aryani Ramli, “Disajikan Pada Diskusi Kajian Al-Quran Dan Ekonomi, Pusat
Pengkajian Islam Universitas Islam Bandung Bandung, 30 Maret 2005 ** Tatty Aryani Ramli,
SH., MH., Adalah Dosen Tetap Fakultas Hukum Unisba,” Mimbar: Jurnal Sosial Dan
Pembangunan 21, No. 1 (2005): 8.
4
Didin Putra Mahardi, “PEMIKIRAN EKONOMI SOSIALIS HAJI OEMAR SAID
COKROAMINOTO,” Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo (Institut Agama Islam negeri
(IAIN) Ponorogo, 2020), 1.
5
Radlyah Hasan Jan, “EKSISTENSI SISTEM EKONOMI KAPITALIS Di INDONESIA,”
Encyclopedia of Finance, 2008, 1, https://doi.org/10.1007/0-387-26336-5_888.

3
mengatasi permasalahan yang tidak bisa di atasi sistem ekonomi kapitalis dan
sosialis.6

Ekonomi Islam memiliki sifat dasar yang berasaskan pada ekonomi


rabbani dan insani. Dikatakan sebagai ekonomi rabbani karena ekonomi Islam
sangat erat dengan tujuan dan nilai-nilai ilahiyah. Sedangkan dianggap sebagai
ekonomi insani karena ekonomi Islam memiliki dasar ekonomi yang berkonotasi
untuk kemaslahatan manusia. Hal tersebut berasaskan pada nilai-nilai dasar
ekonomi yang ada pada Islam yakni; konsep tauhid, rububiyyah, khalifah dan
tazkiyyah. 7 Dalam syariahnya, Islam sebagai agama yang telah mengatur segala
aspek kehidupan masyarakat termasuk ekonomi sehingga dalam Islam terdapat
sistem ekonomi Islam.8

Penelitian ini akan menjelaskan bahwasanya ekonomi Islam bisa terus ada
dan eksis walaupun sistem ekonomi kapitalis dan sosialis sudah melekat di
Indonesia bahkan mungkin saja sudah menjadi budaya yang sudah biasa
dilakukan masyarakatnya. Namun, dengan adanya kekurangan yang ada pada dua
sistem tersebut Indonesia membutuhkan sistem ekonomi yang mementingkan
kesejahteraan masyarakat tanpa adanya pihak yang dirugikan. Walaupun proses
penerapan ekonomi Islam di negara Indonesia akan butuh waktu dan proses yang
cukup lama.

Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang bersumber dari


aset-aset produktif atau faktor-faktor produksinya dimiliki oleh individu atau
swasta.9 Kapitalisme mulai tumbuh dan berkembang di Inggris pada abad ke-18,
kemudian menyebar ke Eropa Barat dan Amerika Utara. Adanya kapitalis sebagai

6
Huda, “EKONOMI ISLAM DAN KAPITALISME (Merunut Benih Kapitalisme Dalam
Ekonomi Islam),” 28.
7
Abu Bakar, “Konsep Dasar Ekonomi Islam Ditengah Konservatisme Pemikiran Ekonomi
Modern Di Indonesia,” TAJDID: Jurnal Pemikiran KeIslaman Dan Kemanusiaan 4, no. 1 (2020):
85, https://doi.org/10.52266/tadjid.v4i1.329.
8
Huda, “Ekonomi Islam Dan Kapitalisme (Merunut Benih Kapitalisme Dalam Ekonomi
Islam),” 28.
9
Itang Dan Adib Daenuri, “Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosial Dan Islam,” Tazkiya: Jurnal
KeIslaman, Kemasyarakatan Dan Kebudayaan 18, no. 1 (2017): 68,
https://doi.org/10.32678/alqalam.v22i1.1446.

4
akibat perlawanan terhadap gereja yang merambah pada segala bidang termasuk
ekonomi. Hal tersebut disebabkan karena adanya korupsi dan depotisme yang
dilakukan para pemuka agama Kristen sehingga terjadi penolakan secara terang
dan antitesis terhadap kepercayaan Kristen.

Pada awalnya bentuk kapitalisme laissez faire dan berakhir tumbang dan
akhirnya berubah menjadi market-oriented. Perubahan bentuk sistem kapitalisme
sangat berpengaruh di dunia hingga hampir seluruh negara mengadopsi sistem
ekonomi market-oriented dan memiliki tujuan ekonomi kapitalisme global.10
Bapak kapitalisme, Adam Smith mengemukakan lima teori dasar dari kapitalisme,
yaitu:11

a. Pengakuan hak miliki pribadi tanpa batas-batas tertentu


b. Pengakuan hak pribadi untuk melakukan kegiatan ekonomi demi
meningkatkan status sosial ekonomi
c. Pengakuan adanya motivadi ekonomi dalam bentuk semangat meraih
keuntungan semaksimal mungkin
d. Mengakui hukum ekonomi pasar bebas atau mekanise pasar.

Menurut Ayn Rand asusmsi dasar kapitalisme terdiri dari 3 (tiga), yakni
kebebasan individu, kepentingan pribadi dan pasar bebas. Kebebasan pribadi dan
kepentingan pribadi menjadi penyokong yang kuat untuk membangun
kapitalisme, karena melalui 2 hal tersebut maka pemenuhan hak-hak individu
akan tercapai pada waktunya. Pada dasarnya manusia hidup untuk dirinya sendiri,
sehingga pemenuhan hak dan kesejahteraan orang lain bukanlah tanggung
jawabnya.12

Dalam sistem kapitalisme, pasar dinilai memiliki kemampuan self


correcting yang menjamin terjadinya equilibrium setiap kali terjadi gejolak.
Paradigma pasar yang telah mendominasi ideology ini, telah menjadi pegangan

10
Agus Waluyo, Ekonomi Konvensional VS Ekonomi Syariah (Kritik Terhadap Sistem
Ekonomi Kapitalis, Ekonomi Sosialis, Dan Ekonomi Islam), 12.
11
Huda, “EKONOMI ISLAM DAN KAPITALISME (Merunut Benih Kapitalisme Dalam
Ekonomi Islam),” 36.
12
Zainol Hasan and Mahyudi Mahyudi, “Analisis Terhadap Pemikiran Ekonomi
Kapitalisme Adam Smith,” Istidlal: Jurnal Ekonomi Dan Hukum Islam 4, no. 1 (2020): 30,
https://doi.org/10.35316/istidlal.v4i1.206.

5
pelaku ekonomi, hingga menyebabkan maraknya transaksi spekulasi tanpa pijakan
yang riil dan kuat.13 apabila dibiarkan, maka akan menyebabkan ledakan krisis
yang lebih dahsyat, hingga efek dan dampaknya akan semakin meluas dan
dirasakan masyarakat dunia.

Untuk menetapkan harga, kapitalisme berlandaskan pada konsep the


invisible hands yang digagas oleh Adam Smith, dalam bukunya adam smith yang
berjudul an iquiry into the nature and cause of the wealth of nations.14 Berawal
dari gagasan Adam Smith mengenai pasar bebas tersebut, mempengaruhi
pandangannya Ayn Rand yang menghasilkan pendapat bahwasanya pasar bebas
akan menjadi mekanisme yang selalu bergerak maju, berkembang dan menuntut
adanya kesempurnaan. Maka dari itu, berfikir melalui kapitalisme dapat
memajukan perekonomian setiap individu yang terkadang mengesampingkan hak
dan kesejahteraan orang lain.15

Umar chapra menyatakan bahwa sistem pasar bebas telah berhasil untuk
meningkatkan ekonomi Barat. Akan tetapi, kemakmuran yang didapatkan Barat
tidak menunjukkan hubungan baik antara kepentingan sosial dan individu yang
tidak menciptakan kemakmuran secara merata. Sistem pasar bebas telah gagal
untuk menciptakan pemerataan. Kemakmuran yang dihasilkan juga meningkatkan
angka kemiskinan karena ketidak seimbangan tersebut. Pihak pemilik modal akan
semakin kaya dan miskin akan semakina miskin, serta angka pengangguran akan
terus meningkat tajam.

Hal tersebut akan menambah beban rakyat miskin dengan kehidpuan yang
sulit di tambah tidak memiliki pekerjaan. Di samping itu, unsur keadilan dan
pemerataan di abaikan dalam sistem ekonomi kapitalis, walaupun laju
pembangunan ekonomi negara meningkat. Tanpa adanya pengawasan dari
pemerintah sehingga pendapatan rakyat tidak akan bisa di distribusikan secara

13
Edy Sunandi Hamid, Akar Kritis Ekonomi Global Dan Dampaknya Terhadap
Perekonomian Indonesia, Jurnal Ekonomi Islam La Riba, UII Yogyakarta, 2009, Vol.3, No. 1, 3.
14
Adam Smith, The Wealth of Nations, Journal of Political Economy, vol. 18
(Pennysylvania, Amerika Serikat: The Pennsylvania State University, 1910), 386,
https://doi.org/10.1086/251711.
15
Zainol Hasan and Mahyudi, “Analisis Terhadap Pemikiran Ekonomi Kapitalisme Adam
Smith,” 30.

6
merata. Maka dari itu, peran pemerintah untuk mengatur pemerataan pendapat
supaya memberikan keadilan bagi masyarakat miskin.16

Kelebihan dan kekurangan sistem Ekonomi Kapitalis

No Kelebihan Kekurangan
Mendorong Pertumbuhan
Dapat Menimbulkan
1 Ekonomi dengan Memfasilitasi
Persaingan Tidak Sehat.
Kompetisi Terbuka diPasar.
Menyediakan Individu
Kesempatan Lebih Baik Untuk
Ekonomi Yang
2 Meningkatkan Pendapatan
Berorientasi Pada Uang
sehingga Mencapai Pertumbuhan
Ekonomi
Tujuan Bisnis Utama Dengan
Sistem Ekonomi Yang
3 Raksasa Bisnis Mengambil Alih
Terdesentralisasi.
Perusahaan-Perusahaan Kecil.
Tenaga Kerja Dikompensasi
Individu Memiliki Lebih Dengan Tujuan Tunggal Agar
4
Banyak Pilihan dalam Bisnis. Memiliki Produktivitas Lebih
Tinggi.
Terpapar dengan Kompetisi Kapitalisme Memicu Penipisan
sehingga Harus Menghadapi Sumber Daya Alam Karena
5 Tantangan yang Berbeda Serta Dieksploitasi untuk Menjaga
dituntut Menemukan Solusi untuk Pertumbuhan Ekonomi yang
Unggul dalam Kompetisi Berkesinambungan.
Distribusi Kekayaan yang
Membentuk Ekonomi
Tidak Adil dengan Kekayaan dan
6 Dimana Konsumen Mengatur
Kekuasaan Hanya Dikuasai oleh
Pasar
Segelintir Orang
7 Merangsang Inovasi dan Pada Lembaga Perbankanya

16
Moch. Bukhori Muslim, “Perbandingan Ekonomi Islam Dan Ekonomi Kapitalis,” Al-
Iqtishad IV, no. 2 (2012): 313.

7
Mendorong Munculnya Menggunakan Bungan Sebagai
Bermacam Produk dan Darah Kehidupan Kapitalisme
Layanan.
8 Hak Milik disandarkan pada Swasta
Menempatkan Kebebasan Ekonomi
Yang Tek Terbatas dan Tiadanya
9
Campur Tangan Negara (Misal:
Judi dan Pelacuran)
Sangat Memuja Persaingan
10 Sehingga Memungkinkan Untuk
Adanya Monopoli
Kebebasan Ekonomi dan Hak
Pemilikan oleh Individu Maupun
11 Swasta yang Tak Terkontrol Telah
Secara Praktis Menimbulkan
Eksploitasi atau Penindasan
12 Disparitas Ekonomi
Sumber: Thoin, 2015

Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem ekonomi sosialis adalah sistem perekonomian yang memberikan


kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan
ekonomi, tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk keadalam
perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis
perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.17
Sosialisme sebagai ide politik semestinya tidak bertolak belakang dengan fakta,
seperti kapitalis, sekalipn keduanya sama-sama berangkat dari masalah ekonomi,
dan menjadikan pembahasan ekonomi sebagai topik utama.

17
Nihayatul Masykuroh, Perbandingan Sistem Ekonomi, ed. And Aziz Hsb, Media Karya
Publishing, Kedua (Serang: Media Karya, 2020), 11,
https://www.bappenas.go.id/files/2113/6082/9893/sistem-ekonomi-
__20081123060340__1001__0.pdf.

8
Sosialis sebagai ideologi berdasarkan matrealisme, yang
mengesampingkan adanya pencipta alam dan sebaliknya menganggap asal ususl
kejadian alam berasal dari benda. Dengan asas ini, hukum dan sistemnya
dibangun berdasarkan akal semata-mata. Secara umum sistem ekonomi sosialis
berdasarkan pada prinsip-prinsip antara lain sebagai berikut:18

a. Mewujudkan kesetaraan (equality)


Bentuk kesetaraan yang ingin diwujudkan sampai saat ini masih
dipertanyakan oelh kaum sosialis. Ada yang menyebutnya dengan
kesetaraan aritmetik, yaitu kesetaraan dalam segala hal yang bisa
dimanfaatkan, dimana setiap individu diberikan sesuatu yang sama dengan
individu yang lain. Kelompok lain menyebutnya dengan kesetaraan sosial,
yaitu pembagian hasil kerja yang dilakukan sesuai dengan keperluan
masing-masing, dan pembagian kerjas sesuai dengan kemampuan.
Kesetaraan tersebut akan terwujud jika setiap orang dibekali dengan alat-
alat distribusi yang sama dengan orang lain.
b. Menghapuskan kepemilikan indvidu (private ownership)
Dalam prinsio yang kedua inipun terdapat berbeda pendapat mengenai
definisnya, yakni; komunisme berpendapat bahwa kepemilikan individu
harus dihilangkan sama sekali. Sedagkan menurut sosialisme kapital,
kepemilikan individu yang berkaitan dengan barang-barang modal atau
alat-alat distribusi, itulah yang dihapus seperti tanah, industry, rel kereta
api, jalan raya, tambang dan sebagainya.
c. Mengatur produksi dan distibusi secara kolektif
Pengaturan tentang produksi dan distribusi dalam sistem ekonomi
juga memiliki beberapa pendapat, yakni; menurut guild socialis
pengaturan tentang produksi dan distribusi diwujudkan dengan bekerja
yaitu negara kaum buruh itu sendiri. Menurut sosialisme marxisme
menyebut proses tersebut sebagai hukum peruahan dalam masyarakat atau
disebut dengan metode kontradiksi. Sedangkan sosialisme negara
menyatakan perlunya kajian terhadap semua keadaan yang memungkinkan

18
M Sholahudin, “Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis Dan Kapitalis,” Jurnal Eknomi
Pembangunan 2, no. 2 (2001): 195.

9
terjadinya perubahan kepemilikan individu menjadi milik umum yang
biasanya dikenali istilah naztionalization.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis

No Kelebihan Kekurangan
kegiatan ekonomi dikendalikan
oleh pemerintah, sehingga Melemahkan bahkan mematikan
1
pemerintah mudah melakukan inisiatif dan kreativitas individu.
control atau pengawasan
Tidak ada kesenjangan ekonomi
Seringnya terjadi prakteik monopoli
2 yang mencolok di antara anggota
yang merugikan masyarakat.
masyarakat.
Pemerintah mudah dalam mengatur Masyarakat tidak memiliki
3 dan melakukan pembentukan harga kebebasan di dalam memiliki
pasar atas barang dan jasa sumber-sumber daya yang ada
Meletakkan kepemilikan negara atas
4 semua kekayaan dan alat produksi,
yang berujung ditangan birokrasi.
Sangat meterialistis dan
5 menyingkirkan agama dan peran
Tuhan
Mencita-citakan Negara
6
totalitarianism
mengklaim kesamaan ekonomi,
7
walaupun tidak pernah teralisasi
Sumber: Thoin, 2015

Sistem Ekonomi Islam

Pemikiran Ekonomi Islam sudah muncul jauh lebih awal dibandingkan


ekonomi konvensional, hal ini dibuktikan dengan lahirnya ekonom Islam pada
pada masa kegelapan eropa. Zaman tersebut adalah zaman keemasan bagi Islam
namun dihilangkan dari catatan sejarah dunia. Akan tetapi dalam catatan sejarah

10
Islam. Ekonomi Islam diawali oleh Nabi Muhammad dengan praktek
pembangunan ekonomi dikota madinah, seperti meletakkan dasar-dasar ekonomi
yang mengacu pada nilai-nilai Islam terutama aqidah dan prinsip tauhid. Hal ini
dapat dilihat saat rasulullah membangun ekonomi madinah, beliau berusaha
menerapkan sistem keadilan dan kesetaan agar terjadi redistribusi asset ekonomi
diantara warga secara merata proposional.

Sebelum Columbus datang ke Benua Amerika, Imperium Romawi


merupakan Negara adikuasa yang menampilkan salib pada mata uangnya
bertuliskan lafadh La Illaha Illa Allah. Hal ini membuktikan, bahwa pada saat itu
peradaban berada pada pihak Islam, bangsa non-Islam pun mengadopsi sistem
ekonomi Islam19

Seiring dengan perkembangan ekonomi konvensional, realita


menunjukkan adanya kerapuhan dalam sistem tersebut. Bermacam-macam krisis
ekonomi yang melanda berbagai negara di belahan dunia mempertegas adanya
kejanggalan dan kegagalan dari sistem ekonomi yang selama ini mereka jalani.20
Menurut khoiman, konsep ekonomi Islam berbeda dan tidak mengadopsi sistem
kepiaslisme barat maupun social. Sistem ekonomi Islam berbeda dari kapitalisme,
sosialime maupn Negara kesejahteraan (welfare state).21

Ekonomi Islam dibangun atas dasar agama Islam, karenya merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dalam berbagai aspek dari agama Islam. Islam
merupakan way of life dimana Islam telah menyediakan perangkat aturan lengkap
bagi kehidupan manusia termasuk dalam ekonomi.

Terdapat prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam ekonomi Islam, yakni:


(1) Hanya Allah SWT yang menentukan benar dan salah atau halal dan haram,
manusia tidak mempunyai wewenang untuk menempatkan apa yang benar dan
salah. (2) prinsip kegunaan atau kemanfaatan. (3) prinsip kesederhanaan. (4)

19
Ermawati Usman, Ekonomi Islam; Solusi Bagi Permaslahan Ekonomi, Jurnal Nuhafa,
IAIN Palu, Juni 2006, Vol. 3 No. 2, 141.
20
Muhhamd Ghozali, Ekonomi Syariah Dalam Hegemoni Faham Kapitalisme dan
Sosilsme, Sebuah Solusi Pola Hidup Muslim, Vol. 13, No.1, April 2019, 98.
21

11
prinisp kebebasan ekonomi. (5) prinsip keadilan. Keadilan berlaku dalam segala
aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi.22

Terdapat asas yang mendasari perekonomian Islam dalam nial-nilai Islam


yang menjadi filosofi ekonomi Islam itu sendiri, yaitu: (1) asas suka sama suka.
(2) asas keadilan (3) asas saling menguntungkan (4) asas tolong menolong dan
dilarang adanya pemerasan dan eksploitasi.23

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Islam

No Kelebihan Kekurangan
1 Menjunjung kebebasan individu Lambatnya perkembangan literature
ekonomi Islam
2 Mengakui hak individiu terhadap Peraktek ekonomi konvensional lebh
harta dahulu dikenal
3 Jaminan social Tidak ada representasi ideal Negara
yang menggunakan sistem ekonomi
Islam
4 Distribusi kekayaan Pengetahuan sejarah pemikiran
ekonomi Islam kurang
5 Larangan menumuk kekayaan Pendidikan masyarakat yang
materialism
6 Larangan menumpuk kekayaan
7 Kesejahteraan individu dan
masyarakat
Sumber: Itang dan Adib (2017)

Perbedaan Konsep Ekonomi Kapitalis, Sosialis dan Islam

Konsep Kapitalis Sosialis Islam


Kebebasan Setiap individu berhak Semua bentuk Islam memberikan

22
Risandra, System Ekonomi (Islam) Dan Pelarangan Riba dalam Perspektif Historis,
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol 4, No. 1, 2018. P. 6
23
Arif, M.N.R.Al (N.D.). Modul 1 Filosofi Dasar Ekonomi Islam. Retrieved From
http://repository.ut.ac.id/4013/1/ESPA4528-MI.pdf

12
untuk mendirikan, produksi dimiliki kebebasan individu
merorganisir dan dan dikela oleh untuk melakukan
mengelola perusahaan Negara. Semua kegiatan ekonomi,
yang diinginkan. keuntungan yang kebebasan bukan
Negara tidak boleh diproleh akan mutlak, tetapi diiringi
ikut campur tangan digunakan untuk dengan nilai-nilai
dalam semua kegiatan kepentingan masyarakt
ekonomi masyarakat
Hak Terhadap Setiap individu dapat Individu secara Islam mengakui hak
Harta memiliki harta secara perorangan tidak individu untuk memiliki
perorangan, membeli, mempunyai hak harta. Islam
menjual, hartanya untuk memilki dan memberikan kepada
menurut kehendaknya memanfaatkan individu hak
tanpa batas. Individu sumber-sumber kepemilikan perorangan
mempunyai kuasa produksi. Didalam dan hak untuk
penuh terhadap sistem ini tidak ada menikmati kekayaan.
hartanya dan bebeas yang namanya hak Islam mengikat hak-hak
menggunakan sumber- milik perorangan. tersebut dengan ikatan
sumber ekonomi Hak individu untuk moral supaya kekayaan
menurut cara yang memiliki harta atau tidak menumpuk pada
dikehendaki memanfaatkan hasil satu kelompok,
produksi tidak mislanya kewajiban
diperbolehkan membayar zakat
Pemanfaatan Persaingan bebas Sistem ekonomi Islam mengakui
Ekonomi mengakibatkan sosialis menyatakan ketidaksamaan ekonomi
munculnya semangat bahwa hak-hak diantara orang
persaingan diantara individu dalam suatu perorangan dalam
individu-individu. bidang ekonomi batas-batas yang wajar,
Menimbulkan ketidak ditentukan oelh adil. Adanya orang
selarasan dalam prinsip kesamaan kaya dan miskin dalam
masyarakat. kehidupan merupakan
Kekayaannya dimilki sunatullah. Orang kaya

13
oelh sebagian kecil mempunyai kewajiban
individu, mereka akan menyerahkan sebagian
menggunakannya hartanya kepada orang
untuk kepentingan diri miskin dalam bentuk
sendiri dan akan zakat.
mengorbankan
kepentingan
masyarakat semata-
mata untuk memenuhi
kepentingan individu
Jaminan Sosial Setiap individu Setiap individu
disediakan mempunyai hak untuk
kebutuhan hidup hiduo dalam Negara
menurut keperluan Islam. Setiap warga
masing-masing. Negara dijamin untuk
Disamping itu setiap memproleh kebutuhan
warga Negara pokoknya masing-
disediakan masing. Menjadi tugas
kebutuhan pokoknya dan tanggungjawab
Negara Islam untuk
menjamin setiap warga
Negara dalam
memenuhi kebutuhan
sesuai dengan prinsip
hak untuk hidup
Distribusi Kekayaan dan alat- Seluruh bentuk Sistem ekonomi Islam
Kekayaan alat produksi produksi dan sumber mencegah penumpukan
menumpuk pada pendapatan kekayaan pada
sekelompok tertentu bertumpu kepada kelompok tertentu saja,
saja yakni orang yang Negara atau ia menganjurkan
mempunyai kekuasaan masyarakat distribusi kekayaan
dan modal yang besar keseluruhan semua lapisan

14
masyarakat
Sumber: Itang dan Adib (2017)

Secara garis besar sistem ekonomi didunia didominasi oleh dua sistem,
24
yaitu sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Pada sistem
ekonomi kapitalis, masyarakat kecil selaku buruh mendapatkan perlakukan
semena-mena dari pemilik modal, terutama kebijakan upah dan lain sebagainya.
Sedangkan pada sistem ekonomi sosialis, hakhak individu yang seharusnya dapat
ia miliki tidak diperbolehkan oleh pemerintah.

Dalam beberapa hal, sistem ekonomi Islam merupakan kompromi antara


kedua sistem tersebut. Sistem ekonomi Islam memiliki sifat-sifat baik dari
kapitalisme dan sosialisme, namun terlepas dari sifat buruknya. Sistem ekonomi
Islam bersandar pada nilai-nilai ilahiah, tidak serta merta bersandar kepada akal
pemikiran manusia semata.25

Ekonomi Islam Sebagai Jalan Terbaik

Ekonomi kapitalisme dan sosialisme sejal awal dibangun sudah berasaskan


filsafat kebendaan, di satu sisi memang telah memberikan kemajuan material yang
luar biasa sepanjang sejarah modern. Namun di sisi lain, prestasi-prestasi itu harus
dibayar mahal oleh rusaknya (spiritualitas) kemanusiaan dan lingkungan hidup.
Kini juga semakin disadari bahwa capaian peradaban (ekonomi) modern ternyata
tidak sepenuhnya memberi kesejahteraan bagi umat manusia.26 Melihat berbagai
kekurangan sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme daiatas, Muhammad
syariaf chaundry memberikan solusi yang dapat ditemukan diekonomi Islam
yaitu:

Pertama, keharusam keadilan dan kejujuran dilapangan ekonomi. Kedua,


Allah adalah maha pemberi. Ketiga, Islam mengakui adanya campurtangan
Negara dalam kegiatan ekonomi demi memja,im kesejahteraam rakyat. Ke empat,

24
Muhammd Tho’in, Konsep Ekonomi Islam Jalan Tengah (Kapitalis-Sosialis), Jurnal
Ilmiah Ekonomi Islam. Vol.01, No.03, Nove,Ber 2015, 119.
25
Itang dan Adib Daenuri, System Ekonomi Kapitalis, Sosialis dan Islam, TAZKIYA,
Jurnal KeIslaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan, Vol. 18, No.1 (Januari-Juli) 2017, P. 67
26
Arif Hoetoro, Ekonomi Islam; Pengantar Analisis Kesejahteraan dan Methodology,
(Malang: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Brawijaya, 2007), 212.

15
pengahpusan bunga. Kelima, pelembagaan sedekah dan zakat. Keenam, konsep
halal dan haram, mengetehui hala dan haram bagi seorang muslim merupakan
suatu keharusan agar tidak terjatuh pada harta haram. Ketujuh, distribusi kekayaan
yang merata, dilarangnya penimbunan.27

Terdapat lima alasan menolak sistem ekonomi kapitalis dan sosialis


sebagaimana yang dinyatakan Muhammad Sharif Chaundry. Pertama, teori
ekonomi kapitalis dan sosialisme telah menimbulkan ketidakadilan ekonomi yang
sangat dalam. Kedua, teori ekonomi kapitalisme dan sosialisme tidak mampu
mengetaskan masalah kemiskinan dan ketimpangan pendapatan. Ketiga,
paradigmanya tidak mengacu kepada kepentingan masyarakat secara menyeluruh,
sehingga terlihat jelas ada dikototomi antara individu, masyarakat dan Negara.
Keempat, teori ekonomimya tidak mampu menyelaraskan hubungan antara
Negara didunia, terutama Negara-negara maju dan berkembang. Kelima,
terlalaikannya pelestarian sumber daya alam karena fokus lebih kepada eksploitasi
untuk kepentingan individu atau Negara, dan menihilkan pemeliharaan dan
pengembangannya. Keenam, penafian nilai-nilai moral social dan agama dalam
praktek kehidupan ekonomi, berakibat muncul polarisa ditengah-tengah
masyarakat.28

Menurut Muhammad Abdul Mannan ideologi Komunisme, Sosialisme,


Kapitalisme maupun Fasisme cenderung lebih menekankan aspek solidaritas
individual dan menihilkan nilai-nilai ketuhanan di dalamnya.29 Sehingga Umer
Chapra menyimpulkan bahwa sistem kapitalis dan social tidak dapat berperan
sebagai model bagi Negara-negara muslim karena hanya menguntungkan satu
30
pihak saja. mengambil evaluasi dari kegagalan sistem Kapitalis sekuler dan
Sosialis, Chapra menegaskan, kewajiban negara Islam dalam mewujudkan negara

27
Muhammad Sharif Chaundry, Fundamental of Islmaic Economic System, Terj. Suherman
Rosyidi, System Ekonomi Islam, Prinsip Dasar, (Jakarta: Kenacana Prenada Media Gropu) 2016,
1-28.
28
Hoirul Amri, Kelemahan System Ekonomi Kapitalisme Dan Sosialisme Menurut
Muhammad Sharif Cjaundry, Economica Sharia, Vol. 2, No2, Februari 2017, 10-11.
29
Muhammad Abdul Manan Islamic Economics, Theory And Practice,(India: Idarah
Adabiyah :1980), 64.
30
M. Umar Chapra, Islam dan Tantangan Ekonomi (Jakarta: Gema Insani Press, 2000),
374.

16
sejahtera adalah menciptakan standar hidup yang layak bagi rakyatnya dan
membantu mereka yang tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya.

Khoirul Amri menyatakan bahwa nilai dasar ekonomi kapitalis didasarkan


pada pandangan Adam Smith terutama dalam bukunya The Wealth of Nation
yang menekankan pada sistem ekonomi pasar, sering disebut juga ekonomi
liberal, yang ditandai oleh berkuasanya kapital sehingga tidak terdapat gagasan
orisinal tentang keadilan sosial dan tidak adanya persaudaraan sehingga membawa
pada sifat individualisme dan utilitarianisme. Lalu Nilai dasar ekonomi Sosialis
didasarkan pada konsep sosialisme Karl Marx-sebagai antithesis dari konsep
Kapitalisme yang menyatakan bahwa produksi yang berlebihan (over production),
tingkat konsumsi yang rendah (under consumtion), disproporsi, eksploitasi, dan
alineasi yang dialami kaum buruh dapat menciptakan suatu kondisi yang
memaksa terjadinya revolusi sosial untuk menumbangkan kapitalis.31

Dan terakhir, dalam konsepsi Islam kesejahteraan tidak dinilai dari


terpenuhinya materi saja (sebagaimana cita-cita ekonomi Kapitalisme dan
Sosialisme) tapi juga spiritual (dunia dan akhirat), terpeliharanya nilai-nilai moral
dan terwujudnya keharmonisan sosial. Karena itu, suatu masyarakat dikatakan
sejahtera jika terpenuhi kebutuhan pokok individu rakyat, baik berupa pangan,
sandang, papan, pendidikan dan kesehatannya. Serta terjaga dan terlindunginya
agama, harta, jiwa, akal dan kehormatan

Pada penelitan Thoin, ia menyatakan bahwa ekonomi Islam bisa menjadi


jalan tengah diantara ekonomi kapitalis dan sosialis dengan cara menyatukan
kelebihan (yang tidak melanggar prinsip-prinsip syariah) dari sistem ekonomi
kapitalis dan sosialis. Usaha penyatuan ini dilakukan untuk mengambil sisi positif
dan dinamis dari keduanya. Keduanya harus saling bersinergi agar terwujud
sistem ekonomi yang berkeadilan menuju kesejahteraan rakyat.32

31
Hoirul Amri, Kelemahan System Ekonomi Kapitalisme p. 13.
32
Muhammad Thoin, Konsep Ekonomi Islam Jalan Tengah (Kapitalis –Sosialis), Jurnal
Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 1, No. 03, November 2015, 130.

17
Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa didalam kehidupan,


manusia selalu mengembangkan pemikiran-pemikiran tentang bagaimana cara
memenuhi kebutuhan hidup dengan menggunakan sumberdaya yang terbatas,
sehingga memunculkan beberapa sistem ekonomi yang masing-masing memiliki
penganutnya. Kapitalis dan sosialis menjadi sistem ekonomi yang paling
dominan, bahkan merajai dunia modern dewasa ini. Akan tetapi kapitalis dan
sosialis belum berhasil mencari solusi yang terbaik.

Solusi yang pernah dilontarkan oleh pakar ekonomi sebelumnya seperti


Umar Chapra melalui bukunya The Future of Economics; An Islamic Perspektives
adalah ekonomi Islam. Sistem ekonomi Islam didefinisikan sebagai salah satu
cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, meneliti, dan
akhirnya menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara Islami
yang bersumber dari al-qur’an, as-sunah,ijma’ dan qiyas

Karena sudah jelas bahwa ekonomi Islam merupakan suatu sistem


ekonomi yang bersumber dari al-qur’an dan hadist. Tuntutan syariah-nya yang
bertujuan pada maslahah dan falah manusia. Sistemnya manusiawi dan
berorientasi pada kejayaan duniawi sekaligus ukhrawi inilah yang menjadikan
ekonomi syariah eksis diantara ekonomi capital dan social serta cocok untuk
menyelesaikan permasalahan ekonomi saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Waluyo. Ekonomi Konvensional VS Ekonomi Syariah (Kritik Terhadap


Sistem Ekonomi Kapitalis, Ekonomi Sosialis, Dan Ekonomi Islam). Edited by
Sukron Ma’mun. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.
Yogyakarta: Ekuilibria, 2018.

Bakar, Abu. “Konsep Dasar Ekonomi Islam Ditengah Konservatisme Pemikiran


Ekonomi Modern Di Indonesia.” TAJDID: Jurnal Pemikiran KeIslaman Dan
Kemanusiaan 4, no. 1 (2020): 84–94.
https://doi.org/10.52266/tadjid.v4i1.329.

Daenuri, Itang Dan Adib. “Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosial Dan Islam.”
Tazkiya: Jurnal KeIslaman, Kemasyarakatan Dan Kebudayaan 18, no. 1

18
(2017): 101. https://doi.org/10.32678/alqalam.v22i1.1446.

Huda, Choirul. “EKONOMI ISLAM DAN KAPITALISME (Merunut Benih


Kapitalisme Dalam Ekonomi Islam).” Economica: Jurnal Ekonomi Islam 7,
no. 1 (2016): 27–49. https://doi.org/10.21580/economica.2016.7.1.1031.

Jan, Radlyah Hasan. “EKSISTENSI SISTEM EKONOMI KAPITALIS Di


INDONESIA.” Encyclopedia of Finance, 2008, 125–125.
https://doi.org/10.1007/0-387-26336-5_888.

Mahardi, Didin Putra. “PEMIKIRAN EKONOMI SOSIALIS HAJI OEMAR


SAID COKROAMINOTO.” Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo.
Institut Agama Islam negeri (IAIN) Ponorogo, 2020.

Masykuroh, Nihayatul. Perbandingan Sistem Ekonomi. Edited by And Aziz Hsb.


Media Karya Publishing. Kedua. Serang: Media Karya, 2020.
https://www.bappenas.go.id/files/2113/6082/9893/sistem-ekonomi-
__20081123060340__1001__0.pdf.

Muslim, Moch. Bukhori. “Perbandingan Ekonomi Islam Dan Ekonomi Kapitalis.”


Al-Iqtishad IV, no. 2 (2012): 305–20.

Ramli, Tatty Aryani. “Disajikan Pada Diskusi Kajian Al-Quran Dan Ekonomi,
Pusat Pengkajian Islam Universitas Islam Bandung Bandung, 30 Maret 2005
** Tatty Aryani Ramli, SH., MH., Adalah Dosen Tetap Fakultas Hukum
Unisba.” Mimbar: Jurnal Sosial Dan Pembangunan 21, no. 1 (2005): 1–13.

Sholahudin, M. “Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis Dan Kapitalis.” Jurnal


Eknomi Pembangunan 2, no. 2 (2001): 193–209.

Smith, Adam. The Wealth of Nations. Journal of Political Economy. Vol. 18.
Pennysylvania, Amerika Serikat: The Pennsylvania State University, 1910.
https://doi.org/10.1086/251711.

Zainol Hasan, and Mahyudi Mahyudi. “Analisis Terhadap Pemikiran Ekonomi


Kapitalisme Adam Smith.” Istidlal: Jurnal Ekonomi Dan Hukum Islam 4, no.
1 (2020): 24–34. https://doi.org/10.35316/istidlal.v4i1.206.

Abdul Manan, Muhammad. Islamic Economics, Theory And Practice, India:


Idarah Adabiyah :1980

Amri, Hoirul. Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalisme Dan Sosialisme Menurut


Muhammad Sharif Cjaundry, Economica Sharia, Vol. 2, No2, Februari
2017.

19
Arif, M.N.R.Al (N.D.). Modul 1 Filosofi Dasar Ekonomi Islam. Retrieved From
http://repository.ut.ac.id/4013/1/ESPA4528-MI.pdf

Chapra, M. Umar. Islam Dan Tantangan Ekonomi, Jakarta: Gema Insani Press,
2000.

Chaundry, Muhammad Sharif. Fundamental Of Islmaic Economic Sistem, Terj.


Suherman Rosyidi, Sistem Ekonomi Islam, Prinsip Dasar, (Jakarta:
Kenacana Prenada Media Gropu) 2016

Ghozali, Muhhamd. Ekonomi Syariah Dalam Hegemoni Faham Kapitalisme Dan


Sosilsme, Sebuah Solusi Pola Hidup Muslim, Vol. 13, No.1, April 2019.

Hamid, Edy Sunandi. Akar Kritis Ekonomi Global Dan Dampaknya Terhadap
Perekonomian Indonesia, Jurnal Ekonomi Islam La Riba, UII Yogyakarta,
2009, Vol.3, No. 1.

Hoetoro, Arif. Ekonomi Isla; Pengantar Analisis Kesejahteraan Dan


Methodology, Malang: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Brawijaya, 2007.

Risandra, Sistem Ekonomi (Islam) Dan Pelarangan Riba dalam Perspektif


Historis, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol 4, No. 1, 2018.

Usman, Ermawati. Ekonomi Islam; Solusi Bagi Permaslahan Ekonomi, Jurnal


Nuhafa, IAIN Palu, Juni 2006, Vol. 3 No. 2.

Tho’in, Muhammd. Konsep Ekonomi Islam Jalan Tengah (Kapitalis-Sosialis),


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam. Vol.01, No.03, November 2015.

20

Anda mungkin juga menyukai