Anda di halaman 1dari 6

Arief Wibowo

135020301111091
EKONOMI SYARIAH/ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
Berbicara mengenai ekonomi konvensional dan ekonomi syariah pasti tidak akan ada
habisnya dan kita tak akan menemukan kata sepakat didalamnya, karena ekonomi konvensional
dan ekonomi syariah memiliki paradigma berpikir tersendiri yang ingin dibawa dari keduanya.
Berangkat dari hal itu maka perlulah kita sebagai seorang mahasiswa untuk mengkaji aspekaspek yang terdapat didalam ekonomi konvensional maupun ekonomi syariah agar dapat menilai
kedua sistem ekonomi ekonomi tersebut.
Menurut para ahli ekonomi umum, ekonomi didefinisikan sebagai pengetahuan tentang
peristiwa dan persoalan yang berkaitan dengan upaya manusia baik individu maupun kelompok
dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas. Menurut
pakar ekonomi yang pernah meraih Nobel dibidang ekonomi Prof. Paul A. Samuelson, ekonomi
didefinisikan sebagai studi mengenai individu dan/atau masyarakat dalam mengambil keputusan
dengan atau tanpa penggunaan uang yang digunakan untuk memproduksi barang dan/atau jasa
dengan sumber daya yang terbatas untuk dikonsumsi baik masa sekarang maupun yang akan
datang.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, kita dapat mengambil esensi bahwasanya ekonomi
sangat erat kaitannya dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun ada
satu hal yang menarik yaitu mengenai sumber daya yang terbatas. Perlu kita ketahui bahwasanya
yang menjadi tidak terbatas bukanlah kebutuhan manusia melainkan keinginan manusia. Oleh
karena itu untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas itu diperlukan alat pemuas
kebutuhan. Alat pemuas kebutuhan dalam hal ini adalah sumber daya, dalam Islam tidaklah
mengenal sumber daya yang terbatas karena didalam Al-quran terdapat ayat yang mengatakan
bahwasanya Allah swt. telah menciptakan sesuatu dengan kadar yang sempurna. Berkaitan
dengan keinginan yang tidak terbatas, Islam mengajarkan kepada kita bahwasanya prinsip
konsumsi dalam Islam salah satunya yaitu dilarang berbuat Israf (berlebih-lebihan).
Ekonomi Syariah
Ekonomi Syariah adalah suatu ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang,
meninjau, meneliti, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan
cara-cara yang Islami (berdasarkan ajaran-ajaran agama Islam). Ekonomi syariah berbeda dari
kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan. Berbeda dari kapitalisme karena Islam
menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang
penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan
kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah.

Landasan dari Ekonomi Syariah ialah nilai-nilai islam. Nilai-nilai islam itu bersumber
dari Al-Quran, Sunnah, serta perilaku para keluarga dan sahabat Nabi Muhammad SAW.
Tujuannya ialah guna mencapai Fallah yaitu mencapai kesejahteraan bagi rakyat. Prinsipprinsip dasar ekonomi Islam menurut Umer Chapra adalah :
1) Prinsip Tauhid. Tauhid adalah fondasi keimanan Islam. Ini bermakna bahwa
segala apa yang di alam semesta ini didesain dan dicipta dengan sengaja oleh
Allah SWT, bukan kebetulan, dan semuanya pasti memiliki tujuan. Tujuan inilah
yang memberikan signifikansi dan makna pada eksistensi jagat raya, termasuk
manusia yang menjadi salah satu penghuni di dalamnya.
2) Prinsip khilafah. Manusia adalah khalifah Allah SWT di muka bumi. Ia dibekali
dengan perangkat baik jasmaniah maupun rohaniah untuk dapat berperan secara
efektif sebagai khalifah-Nya. Implikasi dari prinsip ini adalah: (1) persaudaraan
universal, (2) sumber daya adalah amanah, (3), gaya hidup sederhana, (4)
kebebasan manusia.
3) Prinsip keadilan. Keadilan adalah salah satu misi utama ajaran Islam. Implikasi
dari prinsip ini adalah: (1) pemenuhan kebutuhan pokok manusia, (2) sumbersumber pendapatan yang halal dan tayyib, 3) distribusi pendapatan dan kekayaan
yang merata, (4) pertumbuhan dan stabilitas.

Ekonomi Konvensional
Ekonomi Konvensional adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu
ekonomi klasik seperti Adam Smith atau French Physiocrats. Sistem ekonomi klasik tersebut
mempunyai kaitannya dengan "kebebasan (proses) alami" yang dipahami oleh tokoh-tokoh
ekonomi sebagai ekonomi liberal klasik. Meskipun demikian, Smith tidak pernah menggunakan
penamaan paham tersebut sedangkan konsep kebijakan dari ekonomi (globalisasi) liberal ialah
sistem ekonomi bergerak kearah menuju pasar bebas dan sistem ekonomi berpaham perdagangan
bebas dalam era globalisasi yang bertujuan menghilangkan kebijakan ekonomi proteksionisme
Landasan filosofi sekaligus welstanchaung sistem ekonomi kapitalis adalah materialisme
dan sekularisme. Pengertian manusia sebagai homo economicus atau economic man adalah
manusia yang materialis hedonis, sehingga ia selalu dianggap memiliki serakah atau rakus
terhadap materi. Dalam sistem ekonomi kapitalis, materi adalah sangat penting bahkan dianggap
sebagai penggerak utama perekonomian.

Ilmu ekonomi konvensional sangat memegang teguh asumsi bahwa tindakan individu
adalah rasional. Rasionality assumption dalam ekonomi menurut Roger LeRoy Miller adalah
individuals do not intentionally make decisions that would leave them worse off. Ini berarti
bahwa rasionaliti didefinisikan sebagai tindakan manusia dalam memenuhi keperluan hidupnya
yaitu memaksimumkan kepuasan atau keuntungan senantiasa berdasarkan pada keperluan (need)
dan keinginan-keinginan (want) yang digerakkan oleh akal yang sehat dan tidak akan bertindak
secara sengaja membuat keputusan yang bisa merugikan kepuasan atau keuntungan mereka.
Menurut ilmu ekonomi konvensional, sesuai dengan pahamnya tentang rational
economics man, tindakan individu dianggap rasional jika tertumpu kepada kepentingan diri
sendiri (self interest) yang menjadi satu-satunya tujuan bagi seluruh aktivitas. Dalam ekonomi
konvensional, perilaku rasional dianggap ekuivalen (equivalent) dengan memaksimalkan utiliti.
Ekonomi konvensional mengabaikan moral dan etika dalam pembelanjaan dan unsur waktu
adalah terbatas hanya di dunia saja tanpa mengambilkira hari akhirat.
Adam Smith menyatakan bahwa tindakan individu yang mementingkan kepentingan diri
sendiri pada akhirnya akan membawa kebaikan masyarakat seluruhnya karena tangan tak tampak
(invisible hand) yang bekerja melalui proses kompetisi dalam mekanisme pasar.
Pada sisi lain, landasan filosofi sistem ekonomi kapitalis adalah sekularisme, yaitu
memisahkan hal-hal yang bersifat spiritual dan material (atau agama dan dunia) secara
dikotomis. Segala hal yang berkaitan dengan dunia adalah urusan manusia itu sendiri sedangkan
agama hanyalah mengurusi hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Implikasi dari ini adalah
menempatkan manusia sebagai sebagai pusat dari segala hal kehidupan (antrophosentris) yaitu
manusilah yang berhak menentukan kehidupannya sendiri.

Perbedaan Ekonomi Syariah dan Ekonomi Konvensional


A. Ekonomi Syariah
1) Harta kepunyaan Allah SWT dan manusia merupakan khlaifah terhadap harta
2) Ekonomi terkait dengan aqidah, syariah, dan modal
3) Keseimbanagn antara kerohanian dan kebendaan

4) Ekonomi islam menciptakan keseimbanagn antara kepentingan individu dengan


5)
6)
7)
8)
9)

kepentingan umum
Kebebasan individu dijamin dalam islam
Negara diberi kewenangan untuk ikut campur dalam perekonomian
Adanya bimbingan konsumsi dan investasi
Adanya zakat
Pelarangan terhadap riba

B. Ekonomi Konvensional
Karakteristik umum kapitalisme antara lain:
1) Kapitalisme menganggap ekspansi kekayaan yang dipercepat dan produksi yang
maksimal serta pemenuhan keinginan menurut preferensi individual sebagai
sesuatu yang esensial bagi kesejahteraan manusia.
2) Kapitalisme menganggap bahwa kebebasan individu yang tak terhambat dalam
mengaktualisasikan kepentingan diri sendiri dan kepemilikan atau pengelolaan
kekayaan pribadi sebagai suatu hal yang sangat penting bagi inisiatif individu
3) Kapitalisme berasumsi bahwa inisiatif individu ditambah dengan pembuatan
keputusan yang terdesentralisasi dalam suatu pasar yang kompetitif sebagai syarat
utama untuk mewujudkan efisiensi optimum dalam alokasi sumberdaya ekonomi.
4) Kapitalisme tidak menyukai pentingnya peranan pemerintah atau penilaian
kolektif (oleh masyarakat), baik dalam efisiensi alokatif maupun pemerataan
distributif.
5) Kapitalisme mengklaim bahwa melayani kepentingan diri sendiri oleh setiap
individu secara otomatis akan melayani kepentingan sosial kolektif.

MATERI
Pengertian

Tujuan

EKONOMI SYARIAH
suatu ilmu pengetahuan yang

EKONOMI KONVENSIONAL
adalah teori ekonomi mempunyai

berupaya untuk memandang,

kaitannya dengan "kebebasan

meninjau, meneliti, dan akhirnya

bergerak kearah menuju pasar bebas

menyelesaikan permasalahan-

dan sistem ekonomi berpaham

permasalahan ekonomi dengan

perdagangan bebas dalam era

cara-cara yang Islami (berdasarkan

globalisasi yang bertujuan

ajaran-ajaran agama Islam).

menghilangkan kebijakan ekonomi

1. Mencapai falah di dunia dan

proteksionisme.
1. Semata-mata kesejahteraan

akhirat .

duniawi.

Sumber Utama
Kepemilikan

Pengambilan

2. Mencapai kesejahteraan dan

2. Mencapai kesejateraan individu.

keadilan bagi rakyat


Al-Quran dan Sunnah Nabi

Berdasarkan pada hal-hal yang

Setiap pribadi di bebaskan untuk


memiliki semua kekayaan yang di
perolehnya
Bagi Hasil

bersifat positivistic.
Sumber kekayayan yang kita miliki
adalah titipan dari ALLAH SWT
Bunga

Keuntungan
(dalam bentuk)
Saat ini kita membagi sistem ekonomi konvensional menjadi 2 jenis yaitu kapitalisme
dan sosialisme. Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang secara jelas ditandai oleh
berkuasanya uang atau modal yang dimiliki seseorang sedangkan sosialisme adalah suatu sistem
ekonomi yang secara jelas ditandai dengan berkuasanya pemerintah dalam kegiatan ekonomi
yang menghapus penguasaan faktor-faktor produksi milik pribadi. Adapun perbedaan antara
sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme dengan sistem ekonomi islam dapat diterangkan
dengan tabel dibawah ini :

Ekonomi Islam

Ekonomi Kapitalis

Bersumber dari Al-quran, As-sunnah, dan Bersumber dari pikiran dan pengalaman
ijtihad
manusia
Berpandangan dunia holistik

Berpandangan dunia sekuler

Kepemilikan individu terhadap uang/modal Kepemilikan individu terhadap modal/uang


bersifat nisbi
bersifat mutlak
Mekanisme pasar bekerja menurut maslahat

Mekanisme pasar dibiarkan bekerja sendiri

Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat

Kompetisi usaha bersifat


melahirkan monopoli

bebas

dan

Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani, dan Kesejahteraan bersifat jasadiah


akal
Motif mencari keuntungan diakui lewat Motif mencari keuntungan diakui tanpa ada
cara-cara yang halal
batasan yang berlaku

Pemerintah aktif sebagai pengawas, Pemerintah sebagai penonton pasif yang


pengontrol, dan wasit yang adil dalam netral dalam kegiatan ekonomi
kegiatan ekonomi
Pemberlakuan distribusi pendapatan

Tidak dikenal distribusi pendapatan secara


merata

Ekonomi Islam

Ekonomi Sosialis

Bersumber dari Al-quran, As-sunnah, dan Bersumber dari hasil pikiran manusia
ijtihad
filsafat dan pengalaman
Berpandangan dunia holistik

Berpandangan dunia sekuler ekstrim atau


atheis

Kepemilikan individu terhadap uang/modal Membatasi


bahkan
menghapuskan
bersifat nisbi
kepemilikan individu atas modal
Mekanisme pasar bekerja menurut maslahat

Perekonomian dijalankan lewat perencanaan


pusat oleh negara

Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat

Tidak berlaku mekanisme harga melainkan


disesuaikan dengan kegunaan barang bagi
masyarakat

Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani, dan Negara berperan sebagai pemilik, pengawas,
akal
dan penguasa utama perekonomian
Motif mencari keuntungan diakui lewat Tidak mengakui motif mencari keuntungan
cara-cara yang halal
Pemerintah aktif sebagai pengawas, Pemerintah mengambil alih semua kegiatan
pengontrol, dan wasit yang adil dalam ekonomi
kegiatan ekonomi
Pemberlakuan distribusi pendapatan

Menyamakan penghasilan dan pendapatan


individu

Anda mungkin juga menyukai