Anda di halaman 1dari 4

1. Jelaskan administrasi pada masa kepeminpinan Khalifah Ali Abi Thalib ?

Jawab :

Perkonomian Masa Ali bin Abi Thalib

Kondisi Ekonomi pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib bisa dibilang tidak sejaya Khalifah-
khaliah sebelumnya. Kondisi politik yang terus memanas mulai dari awal pemerintahannya,
membatasi gerak Khalifah Ali bin Thalib dalam melaksanakan kebijakan-kebijakannya sebagai
seorang khalifah disegala aspek, termasuk aspek ekonomi. Namun, kecerdikan Khalifah Ali dalam
administrasi negara bisa membuat pendapatan negara saat itu mencapai surplus.

Kebijakan Ekonomi Pemerintahan bin Abi Thalib

 Pengaturan Keuangan Negara atau Baitul Maal

Masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib, ia membenahi sistem administrasi Baitul Mal,
baik di tingkat pusat maupun daerah hingga semuanya berjalan dengan baik. Baitul Mal pada masa
pemerintahan Ali bin Abi Thalib mengalami surplus

 Pembangunan dan perbaikan tata kota

Era pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib terdapat usaha positif yang dilaksanakannya terutama
masalah tata kota. Keputusan menjadikan Madinah sebagai pusat pemerintahan dan politik hanya
akan menyebabkan kota Madinah kehilangan sifat-sifat yang telah dibangun rasulullah sejak awal.

 Zakat, Jizyah, dan Pajak

Selama pemerintahannya Ali bin Abi Thalib juga menetapkan pajak terhadap hasil hutan dan sayur-
sayuran. ia menetapkan pajak terhadap para pemilik hutan sebesar 4000 dirham dan mengizinkan
Ibnu Abbas, gubernur Kufah, memungut zakat terhadap sayuran segar yang akan digunakan sebagai
bumbu masakan. Tentang masalah pembayaran pajak tahunan, Ali bin Abi Thalib mengikuti
ketentuan yang sudah ditetapkan Khalifah Umar bin Khattab.

 Kepemilikan Tanah

Semasa menjabat sebagai khalifah menggantikan Umar bin Khattab, Utsman bin Affan banyak
memberikan fasilitas dalam berbagai bidang kepada para kerabatnya. Ketika Ali bin Abi Thalib
menjadi khalifah kebijakan tersebut kemudian dirubah. Ali bin Abi Thalib berusaha menarik kembali
semua tanah pemberian Utsman bin Affan kepada keluarga maupun kerabatnya untuk dijadikan
milik negara lagi.

 Meniadakan Pengeluaran Negara untuk Angkatan Laut

Pengeluaran untuk angkatan laut yang ditambah jumlahnya pada masa Khalifah Utsman dihilangkan
karena sepanjang garis pantai Syiria, Palestina, dan Mesir berada di bawah kekuasaan Muawiyah.

 Melawan Korupsi Dan Menindak Tegas Melawan Korupsi Dan Tindakan Penindasan Serta
Mengontrol Pasar Dalam Tindak Penimbunan Barang Dan Pasar Gelap.

Khalifah Ali bin Abi Thalib sangat memerangi pejabat-pejabat negara yang melakukan tindakan
korupsi dimasanya, meskipun kebijakan itu sering menimbulkan pergesekan politik. Beliau
merapihkan dan menyusun rahasia negara, dokumen-dokumen khalifah untuk diamankan dan
diselamatkan.
 Pencatakan Mata Uang Koin Atas Nama Negara Islam

Pencetakan mata uang koin atas nama Negara Islam juga dilakukan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Hal ini
menunjukkan kaum muslimin telah menguasai teknologi peleburan besi dan pencetakan koin.

2. Jelaskan administrasi islam pada masa Umar bin Abdul Aziz?

Jawab :

 Kondisi sosial politik pada masa kepemimpinan sebelum Umar bin Abdul Aziz telah terjadi
pergeseran nilai-nilai kepemimpinan Islami yang sangat mengedepankan asas-asas
musyawarah dan kebersamaan menjadi kepemimpinan otoriter. Keadaan tersebut memicu
timbulnya hasrat Khalifah untuk memanfaatkan kekuasaan sarana memperkaya diri dan
keluarganya, setelah Umar bin Abdul Aziz berkuasa dia mengubah sistem yang dilakukan
Bani Umaiyah sebelumnya, Umar mensejajarkan antara bangsa Arab dan bukan Arab,
sebagaimana dala Islam, sehingga tidak ada lagi Istilah Mawali dalam pemerintahannya. dia
dikenal bukan saja pandai menciptakan peraturan-peraturan baru, dia juga memperbaiki
dan mengkaji ulang kebijakan-kebijakan yang telah ada.
 Kebijakan politik yang dilakukan Umar bin Abdul Aziz setelah menjadi Khalifah adalah
memecat pejabat-pejabat yang zhalim dan menggantikannya dengan pejabat-pejabat baru
yang adil dan benar walaupun bukan dari golongan Umaiyah sendiri, padahal sistem yang
dilakukan oleh Khalifah sebelumnya, setiap pemimpin harus dari kalangan Umaiyah sendiri.
Selain itu Umar menghentikan peperangan terhadap orang yang belum beragama Islam,
kebijakan ini membuat banyak penduduk yang belum beragama Islam masuk kedalam
agama Islam. Umar bin Abdul Aziz juga menghentikan kebijakan yang dilakukan oleh Khalifah
sebelumnya yaitu cacimaki yang dilakukan oleh Mu’awiyah terhadap Ali bin Abi Thalib
kebiasaan melaknat Ali bin Abi Thalib pada setiap khotbah jum’at dilarang dan diganti
dengan meletakkan mimbar masjid sebagai mimbar perdamaian yaitu untuk kesatuan dan
persatuan umat.

3. Jelaskan konsep kebijakan public dalam islam?

Jawab :

Kebijakan Publik Dalam Islam

• al-Qur’an surat an-Nahl ayat 125 bisa menjadi dasar melaksanakan tahaptahap kebijakan public

Allah menyuruh Rosullullah agar mengajak makhluk kepada Allah dengan hikmah, yaitu Perkataan
yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.

Firman Allah:

“dan bantahlah mereka dengan cara yang baik,”

berdialoglah dengan mereka dengan lembut, halus, dan sapaan yang sopan. dalam praktik
kehidupan umat Islam setiap permasalahan yang dihadapi senantiasa menempuh cara musyawarah
dalam setiap pengambilan keputusan. Musyawarah sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan
dan tanggung jawab bersama pada setiap proses pengambilan keputusan, sehingga setiap keputusan
yang dikeluarkan akan menjadi tanggung jawab bersama. Sikap musyawarah merupakan sebentuk
penghargaan terhadap orang lain, karena pendapat-pendapat yang disampaikan menjadi
pertimbangan bersama.

Secara syari, tujuan kebijakan publik adalah melahirkan kemaslahatan bagi masyarakat.
Kemaslahatan ini memiliki dua dimensi utama,

 Dimensi Manfaat

merujuk pada economic benefit yang dinikmati seluruh lapisan masyarakat secara merata dan
berkeadilan

 Dimensi Berkah

merujuk pada kualitas dari pembangunan ekonomi itu sendiri

4. Jelaskan konsep pelayanan public dalam islam?

Jawab :

Adapun konsep pelayanan dalam islam sebagai berikut:

• Prinsip tolong menolong (Ta’awun)

Memberikan pelayanan terbaik terhadap sesama umat manusia adalah pekerjaan yang sangat mulia
dan merupakan pintu kebaikan bagi siapa saja yang melakukan.

• Prinsip memberi kemudahan (At-Taysir)

Menyadari manusia tidak menyukai beban yang membatasi kemerdekaannya, maka Allah SWT
menurunkan syari’at islam untuk memelihara dan mengusahakan agar ketentuan yang dibebankan
kepada manusia dapat dengan mudah dilaksanakan serta dapat menghilangkan hal – hal yang
menyulitkan (masyaqah) masyarakat yang berlebih lebihan dan dapat menghabiskan daya manusia
dalam melaksanakannya.

• Prinsip persamaan (Musawah)

Pada dasarnya semua manusia itu sama, dari asal kejadian yang sama yaitu dari tanah dan dari diri
yang satu yakni adam yang diciptakan dari tanah. Karena itu tidak ada kelebihan individu satu
dengan yang lainnya, karena asal usul manusia adalah sama.

• Prinsip saling mencintai (Muhabbah)

Rasa saling mencintai yaitu mencintai saudara sendiri seperti mencintai diri sendiri, dimana seorang
karyawan memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan memperlakukan pelanggan itu dengan
baik seperti memperlakukan diri sendiri.

• Prinsip lemah lembut

Sebagaimana sebuah hadist yang diriwayatkan muslim dari jabir bin Abdullah bahwa nabi
bersabda: “Barang siapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan pernah mendapatkan
kebaikan”.Al- Hasan mengatakan, berlaku lemah lembut inilah akhlaq nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam yang dimana beliau diutus dengan membawa akhlaq yang mulia ini.

• Prinsip kekeluargaan (Ukhuwah)


Secara majasi kata ukhuwah (persaudaraan) mencakup persamaan salah satu unsur seperti suku,
agama, profesi, dan perasaan. Sehingga dalam Al – Qur’an dijelaskan bahwa ukhuwah adalah
persaudaraan seagama islam, dan persaudaraan yang dijalinnya bukan karena agama.

Anda mungkin juga menyukai