Eksistensi ekonomi sistem sosialisme, dan sistem ekonomi syariah merupakan jawaban atas
persoalan-persoalan ekonomi sekaligus jawaban untuk mengeluarkan masyarakat dari
ketidakjelasan sistem ekonomi yang ada. Sistem ini diharapkan dapat menjadi kunci
keberhasilan ekonomi suatu masyarakat. Namun selalu ada kelebihan dan kekurangan dari
setiap sistem yang ada. Sistem ekonomi kapitalisme adalah sistem ekonomi dimana investor
atau pemilik modal sebagai penggerak dan penguasa. Sedangkan sistem ekonomi sosialisme
adalah sistem dimana pemerintah sebagai kontrol utama, sistem ini mengabaikan kedudukan
individu, semuanya diatur oleh penguasa dan tidak ada yang berhak selain penguasa.
Pertimbangan positif dan negatif dari masing-masing sistem telah menciptakan sistem
ekonomi syariah dimana sistem ini memiliki setiap sisi positif dari sistem ekonomi kapitalis
dan sosialis tetapi mengabaikan kekurangan atau sisi negatif dari kedua sistem tersebut.
Makalah ini membahas bagaimana sistem ekonomi kapitalisme, sistem ekonomi sosialisme,
sistem ekonomi Islam, dan hubungan antara keduanya. Metode yang digunakan dalam
penulisan ini adalah studi pustaka, di mana penulis menggunakan berbagai data sekunder dari
buku, artikel, dan banyak lagi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah jelas bahwa
terdapat perbedaan yang jauh antara sistem ekonomi konvensional dan sistem ekonomi
syariah
INTRODUCING
Secara tidak langsung, terdapat dikotomi sistem ekonomi dalam kehidupan
masyarakat, yang paling yang berpengaruh di antaranya adalah sistem ekonomi konvensional,
antara lain: kapitalis sistem ekonomi, sistem ekonomi sosialis, dan sampai saat ini ekonomi
Islam sistem. Sistem ini hadir sebagai respon dan solusi dari berbagai permasalahan di
masyarakat. Baik secara umum maupun khusus, secara individu atau kelompok, makro, dan
mikro.
Perkembangan saat ini mengubah sistem ekonomi yang meningkat sesuai dengan
perkembangan kebudayaan manusia. Sebagai homo ekonomi, ini adalah upaya manusia untuk
memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidup mereka. Sistem ekonomi adalah sekelompok
ekonomi yang memiliki peraturan. Setiap lembaga ekonomi saling mempengaruhi untuk
ekonomi kemajuan. Wacana tentang sistem ekonomi Islam karena belakangan ini mulai
ditemukan beberapa kelemahan dari sistem ekonomi konvensional di bawah naungan
kapitalisme. Asumsi Kapitalisme gagal dalam mewujudkan cita-cita orisinal bersama sistem
ekonomi kesejahteraan.
Islam, sebagai agama surgawi yang lengkap dan menyeluruh tetapi juga universal,
mengatur semua aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi. ekonomi islam sebenarnya
sudah lahir sejak Muhammad SAW memulai karirnya sebagai pedagang. Bahkan meskipun
lembaga Islam belum muncul, Muhammad SAW telah mengamalkan sistem perdagangan
yang kemudian diakomodasi dalam Islam. Tentu saja, ekonomi Islam memiliki karakteristik
yang berbeda dari yang lain, termasuk kapitalisme dan sosialisme adalah beberapa artikel
yang membahas tentang Ekonomi Islam dalam berbagai konteks, untuk contoh yang
berkaitan dengan uang dan moneter dalam ekonomi Islam, juga Islam ekonomi dari
perspektif Maqashid Asy Syariah, dan banyak lainnya. Kertas ini membahas bagaimana
sistem ekonomi kapitalisme, sistem ekonomi sosialisme, sistem ekonomi Islam, dan
hubungan di antara mereka.
LITERATUR REVIEW
Ekonomi islam
Islam adalah ajaran yang menyangkut seluruh sistem kehidupan yang bersifat tekan,
yang mengatur segala aspek kehidupan, baik aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik, serta
hal-hal rohani sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan. Dalam konteks ekonomi, Ajaran
Islam melalui Al-Qur'an dan al-Sunnah merupakan landasan utama yang menetapkan aturan
hukum sebagai batasan perilaku manusia dalam melakukan kegiatan ekonomi yang bertujuan
untuk mencapai stabilitas kesejahteraan rakyat tanpa harus dirugikan oleh salah satu pihak
para pihak. atau hanya menguntungkan salah satu pihak. ekonomi islam sistem di dalamnya
bekerja berdasarkan (a) tujuan yang sama, yaitu mencari kepuasan dari berbagai kebutuhan
hidup manusia baik untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan umum. sistem ekonomi
islam bekerja menurut (b) prinsip yang dipengaruhi dan dibatasi oleh ajaran Islam bersumber
dari Al-Qur'an dan hadits. Selanjutnya, sistem ekonomi Islam yang dianggap lebih adil, jujur,
dan nyata memiliki paradigma yang sama sekali berbeda dari ekonomi kapitalis yang hanya
mengutamakan satu pihak, yaitu pemilik modal. Ekonomi Islam diharapkan dapat
memberikan alternatif yang baik dan rasional bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
dunia.
Menurut Musa Asy'ari sebagaimana dikutip Musran, dalam al-Qur'an prinsip ekonomi
menekankan perlunya dua prinsip dasar, yaitu adanya dinamika vertikal berupa etos kerja dan
horizontal berupa kesejahteraan sosial dalam kehidupan ekonomi. Dalam ajaran Islam,
perilaku individu dan masyarakat diarahkan pada bagaimana memenuhi kebutuhannya dan
bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada. Ini adalah mata pelajaran yang dipelajari
dalam ekonomi Islam sehingga implikasi ekonomi yang dapat diambil dari ajaran Islam
berbeda dengan ekonomi tradisional. Menurut Metwally, prinsip-prinsip ekonomi Islam
secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Dalam ekonomi Islam, berbagai jenis sumber daya dipandang sebagai hadiah atau
titipan dari Tuhan yang diberikan kepada manusia. Sebagai anugerah dari Tuhan,
manusia sebagai penerima anugerah ini harus memanfaatkannya dengan seefisien dan
seoptimal mungkin dalam berproduksi guna memenuhi kesejahteraan bersama di
dunia, yaitu untuk dirinya sendiri dan orang lain. Sebagai konsekuensinya, setiap
kegiatan ini akan dipertanggungjawabkan di akhirat.
2. Islam mengakui adanya hak milik pribadi atas barang-barang tertentu dalam batas-
batas tertentu, termasuk kepemilikan alat-alat produksi dan faktor-faktor produksi.
Pertama, hak kepemilikan individu dibatasi dan diikat oleh kepentingan masyarakat,
dan kedua, Islam menolak dan melarang dari setiap pendapatan yang diperoleh secara
ilegal dan batal, apalagi upaya untuk menghancurkan masyarakat.
3. Islam menyadari bahwa kerjasama merupakan motor penggerak utama ekonomi
Islam. Oleh karena itu, bagi seorang muslim, baik sebagai pembeli, penjual, pencari
nafkah, atau pencari keuntungan dan sebagainya, ia harus tetap berpegang pada
petunjuk Allah SWT dalam Al-Qur'an.
4. Kepemilikan pribadi atas kekayaan harus berperan sebagai modal produktif yang akan
meningkatkan jumlah produk nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, sistem ekonomi Islam menolak akumulasi kekayaan yang dikuasai
oleh segelintir orang. Konsep ini sangat kontras dengan sistem ekonomi kapitalis,
dimana kepemilikan industri didominasi oleh monopoli dan oligopoli, termasuk
industri untuk kepentingan umum.
5. Islam menjamin hak milik bagi masyarakat, dan penggunaannya direncanakan untuk
kemaslahatan umat. Prinsip ini didasarkan pada Sunnah Nabi
6. Islam mengajarkan bahwa seorang Muslim harus takut kepada Allah dan akhirat.
7. Dalam hal ini, Islam melarang pengambilan keuntungan yang berlebihan,
perdagangan berdasarkan ketidakjujuran, perlakuan tidak adil, segala bentuk
diskriminasi dan penindasan.
8. Seorang Muslim yang kekayaannya melebihi ukuran tertentu (nisāb) wajib membayar
zakat. Zakat adalah sarana distribusi kekayaan orang kaya, yang ditunjukkan kepada
miskin dan mereka yang membutuhkan.
9. Ajaran Islam melarang pembayaran bunga (riba) dalam berbagai bentuk Pinjaman.
Mengenai masalah bunga, Al-Qur'an secara bertahap memperingatkan kita tentang
bunga-bunga.
METHOD
Ini adalah penelitian kepustakaan. Khatibah menyarankan penelitian kepustakaan
sebagai kegiatan dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, dan
menyimpulkan data dengan menggunakan metode/teknik untuk menemukan jawaban atas
permasalahan yang dihadapi melalui perpustakaan penelitian. Sementara itu, Danandjaja
mengemukakan bahwa penelitian kepustakaan adalah suatu penelitian yang sistematis metode
ilmiah penelitian kepustakaan, yang meliputi pengumpulan bahan bibliografi, yang berkaitan
dengan tujuan penelitian; koleksi teknik dengan metode perpustakaan; dan mengatur dan
menyajikan data. Data yang digunakan dalam ini artikel adalah data sekunder, dimana penulis
menggunakan berbagai sumber dari buku, artikel penelitian, situs web, dan banyak lagi.
Dapat disimpulkan bahwa menurut konsep ekonomi sosialis, sumber ini kekayaan
sangat langka. Itu harus diperoleh melalui pemberdayaan tenaga kerja (buruh), di segala
bidang, pertambangan, pertanian, dan lain-lain. Dalam Sosialis sistem, semua bidang usaha
dimiliki dan diproduksi oleh Negara. Tidak adanya pasar dan tidak adanya penawaran dan
permintaan, karena Negara menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara merata.
Perumusan masalah dan keputusan ditangani langsung oleh negara.
Kelebihan sistem ekonomi sosialisme:
1. Tidak ada pengangguran karena semua mesin produksi dimiliki oleh yang
Dinyatakan.
2. Setiap orang memiliki kesempatan untuk menyumbangkan karya.
3. Setiap orang berhak berkontribusi dalam proses produksi sesuai dengan bakat dan
kemampuan.
4. Tidak ada kesenjangan yang signifikan antar anggota masyarakat.
5. Pemerintah mudah menetapkan harga pasar barang dan jasa.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, terlihat jelas bahwa terdapat perbedaan yang jauh antara
sistem ekonomi konvensional dan sistem ekonomi Islam, sistem ekonomi konvensional
Sistem ekonomi meliputi sistem ekonomi kapitalisme dan sistem ekonomi sosialisme. Sistem
ekonomi kapitalis mengutamakan dan mengutamakan individu atau individu sedangkan
sistem ekonomi sosialis mengutamakan kelompok atau yang lebih luas masyarakat. Sistem
ekonomi Islam dapat menyeimbangkan kedua sistem tersebut dengan mengambil keuntungan
dari semua kelebihan keduanya dan mengabaikan kelemahan keduanya. Itu Sistem ekonomi
Islam berperan sebagai perantara untuk memberikan angin segar bagi masyarakat yang
terjebak dalam dua sistem ini, berikan napas kepada individu yang mati lemas akibat
kekotoran sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. sistem ekonomi islam adalah semua nilai-
nilai yang didasarkan pada semua keyakinan dan akan menjadi dasar dari Islam paradigma
ekonomi. Nilai-nilai tersebut meliputi filosofis, instrumental secara komprehensif, dan secara
universal.