Dosen:
Oleh:
Kelompok 5
Anwar Rijali 0516104072
Bayu Prasetyo Aji 0516104071
Dian Kurniati 0516104074
Fauzan Fadilahudin 0516104073
Saripulloh 0516104070
Universitas Widyatama
Teknik Industri Reguler B2
Kelas C
BAB 1
PENDAHULUAN
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Dari point-point pemaparan tabel diatas, kita dapat melihat perbedaan yang
jelas antara ekonomi Konvensional dan ekonomi Islam sebagai berikut:
1. Ekonomi Islam mempunyai pedoman/acuan dalam kegiatan ekonomi
yang bersumber dari wahyu ilahi maupun pemikiran para mujtahid
sedangkan ekonomi konvensional didasarkan kepada pemikir yang
didasarkan kepada paradigma pribadi mereka masing-masing sesuai
dengan keinginannya, dalam ekonomi konvensional menilai bahwa
agama termasuk hukum syariah tidak ada hubungannya dengan kegiatan
ekonomi.
2. Dalam ekonomi Islam negara berperan sebagai wasit yang adil,
maksudnya pada saat tertentu negara dapat melakukan intervensi dalam
perekonomian dan adakalanya pun tidak diperbolehkan untuk ikut
campur, contohnya pada saat harga-harga naik, apabila harga naik
disebabkan karena ada oknum yang melakukan rekayasa pasar maka
pemerintah wajib melakukan intervensi sedangkan apabila harga naik
karena alamiah maka pemerintah tidak boleh ikut campur dalam
menetapkan harga, seperti yang diriwayatkan dalam hadits Nabi terkait
kenaikan harga. Dalam ekonomi konvensional, kapitalis tidak mengakui
peran pemerintah dalam perekonomian, dalam sosialis negara berperan
absolut dalam ekonomi sehingga tidak terdapat keseimbangan antara
kedua sistem tersebut.
3. Dalam ekonomi Islam mengakui motif mencari keuntungan tetapi
dengan cara-cara yang halal, dalam ekonomi kapitalis mengakui motif
mencari keuntungan tetapi tidak ada batasan tertentu sehingga sangat
bebas sesuai yang dilandasi dengan syahwat spekulasi dan spirit rakus
para pelaku ekonomi, dalam ekonomi kapitalis tidak mengakui motif
mencari keuntungan sama sekali sehingga keduanya tidak dapat berlaku
adil dalam ekonomi.
4
2. Surat Al-Maidah ayat 8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan adanya perbedaan-perbedaan sistem ekonomi tersebut tentunya dapat
disimpulkan bahwa krisis ekonomi yang sering terjadi ditengarai adalah ulah dari
sistem ekonomi konvensional. Karena ekonomi konvensional selalu
mengedepankan sistem bunga sebagai instrumen provitnya. Hal ini jauh berbeda
dengan yang ditawarkan sistem ekonomi syariah, dengan instrumen provitnya
yaitu dengan cara bagi hasil.
Sistem ekonomi Islam sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis, sosialis
maupun komunis, ekonomi Islam bukan pula berada di tengah-tengah dari ketiga
sistem ekonomi itu. Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat
individu, sosialis yang memberikan hampir semua tanggung jawab kepada
warganya serta komunis yang ekstrim, ekonomi Islam menetapkan bentuk
perdagangan serta perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh di transaksikan.
Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh
masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.
3.2 Saran
Tentunya dengan pemaparan materi diatas mari mempelajari kembali
bagaimana cara bertransaksi ekonomi secara baik, yang tidak merugikan banyak
pihak dan membuat kesenangan berlebih pada diri sendiri. Alangkah baiknya jika
kita dapat memilah sistem secara baik dan terumus dalam kegiatan sehari-hari.
5
DAFTAR PUSTAKA
[1]
, diakses pada tanggal 30 November 2016 jam 11.21
[2] , diakses pada tanggal 12 Januari 2017 jam 15.51
[3] , diakses pada tanggal 12 Januari 2017 jam 12.51