Anda di halaman 1dari 30

Nama : Dewa Putu Reskyana Nugraha

NPM: 21640012
Prodi: D3 Akuntansi
Mata Kuliah: AIK 4

1. Bagaimana pandanganislamtentangekonomikonvensional?

Ekonomi Konvensional adalah system ekonomi yang berbasis pada prinsip-prinsip ekonomi
pasar yang bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan. Sistem ini menganggap bahwa
keuntungan merupakan tujuan utama dari setiap aktivita sekonomi.

Di sisilain, Ekonomi Syariah adalah system ekonomi yang mengacu pada prinsip-prinsip dasar
agama Islam dan hokum Syariah. Sistem ini memandang bahwa keuntungan bukan merupakan
tujuan utama dari setiap aktivita sekonomi, melainkan lebih menekankan pada prinsip-prinsip
keadilan sosial.

2. Jelaskan teori-teori ekonomi yang dikembangkan oleh filsuf muslim!

Ya'qub bin Ibrahim al-Anshari atau yang lebih dikenal dengan Abu Yusuf barangkali
merupakan fuqaha pertama yang memiliki buku (kitab) yang secara khusus membahas masalah
ekonomi. Kitabnya yang berjudul alKharaj, banyak membahas ekonomi publik, khususnya
tentang perpajakan dan peran Negara dalam pembangunan ekonomi. Kitab ini ditulis atas
permintaan khalifah Harun Ar-Rasyid untuk pedoman dalam menghimpun pemasukan atau
pendapatan Negara dari kharaj, ushr, zakat danjizyah.Kitab al-Kharaj mencakup berbagai bidang
antara lain: tentang pemerintahan, keuangan negara, pertanahan, perpajakan dan peradilan.
Dalam pemerintahan, Abu Yusuf menyusun sebuah kaidahfiqh yang sangat populer, yaitu
TasarrufalImam ‘alaRa’iyyah Manutun bi al-Mashlahah (setiap tindakan pemerintah yang
berkaitan dengan rakyat senantiasa terkait dengan kemaslahatan mereka). Ia menekankan
pentingnya sifat amanah dalam mengelola uang negara, uang Negara bukan milik khalifah, tetapi
amanat Allah dan rakyatnya yang harus dijaga dengan penuh tanggungjawab. Ia sangat
menentang pajak atas tanah pertanian dan mengusulkan penggantian system pajak tetap (lump
sum system) atas tanah menjadi system pajak proporsional (propotional system) atas hasil
pertanian. Sistem proporsional ini lebih mencerminkan rasa keadilan serta mampu menjadi
automatic stabilizer bagi perekonomian sehingga dalam jangka panjang perekonomian tidak akan
berfluktuasi terlalu tajam. Abu Yusuf menekankan pentingnya prinsip keadilan, kewajaran, dan
penyesuaian terhadap kemampuan membayar dalam perpajakan, serta perlunya akuntabilitas
dalam pengelolaan keuangan negara. Ia juga membahas teknik dan system pemungutan pajak,
serta perlunya sentralisasi pengambilan keputusan dalam administrasi perpajakan.
3. Mengapa masyarakat memerlukan transaksi dan distribusi? Jelaskan!

Kebutuhan hidup setiap orang pun cukup beragam, mulai dari pangan, papan dan sandang
Dalam memenuhi semua kebutuhan tersebut, maka dibutuhkan transaksi jual beli antara
pedagang dan pembeli. Melalui transaksi itulah kegiatan ekonomi dapat terjadi, saat terjadinya
transaksi jual beli diperlukan juga distribusi, yang menjadi salah satu bagian dari pemasaran.
Distribusi pada dasarnya adalah kegiatan pemasaran yang berupaya untuk memperlancar dan
mempermudah penyampaian atau pengiriman barang dan jasa agar penggunaannya sesuai atau
menempati keperluan seseorang. Distribusi menjadi kegiatan yang sangat penting agar produk
produsen dapat sampai ketangan konsumen secara efektif dan efisien.

4. Kemukakan transaksi-transaksi yang diperbolehkan dalam islam!

-Berhutang dengan Akad dan Tanpa Riba


Melakukan utang pada orang atau lembaga tentu adalah hal yang diperbolehkan oleh islam.
Utang adalah meminjam harta orang lain untuk dipergunakan oleh kita dan dibayarkan kembali
pada jangka waktu tertentu. Sebagian ulama memang membatasi dan mewaspadai manusia yang
berutang. Untuk itu, Islam mengaturnya dengan adil, yaitu peminjaman uang harus ada
perjanjian dan tanpa riba.

-Akad Jual beli bisnis online


Seiring perkembangan zaman, proses jual beli tidak hanya dilakukan secara langsung, melainkan
bias juga secara online. Proses online ini tentu saja membutuhkan teknologi yang mendukung
agar jual beli dapat dilakukan secara transparan dan sesuai kenyataan.
-SimpanPinjam di Bank Syariah
Ada banyak bank-bank konvensional di Indonesia.Untuk itu, Islam memiliki prinsip bahwa
transaksi ekonomi harus dijalankan sesuai syariat. Transaksi ekonomi sesuai syariat ini
dikembangkan dengan adanya bank modern berbentuk syariat.
Di dalam bank tersebut bias melakukan simpan pinjam tanpa adanya riba, hal ini harus dilakukan
oleh semua umat Islam agar ekonomi umat makin berkembang dan juga makin berkah.
-Jual Beli Produk Halal
Jual beli adalah bagian dari transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Jual beli tentu saja
diperbolehkan oleh Islam. Jual beli yang Allah larang adalah melakukan penipuan, judi, atau
mengundi nasib dengan proses yang tidak jelas.
-Pembuatan Billing atau Invoice
Pembuatan billing atau invoice adalah pembuatan bukti transaksi. Hal ini perlu dilakukan untuk
memperjelas proses jual beli sekaligus sebagai bukti transaksi ekonomi.
5.Apa yang ditawarkan oleh ekonomi islam tentang distribusi harta?
Islam mengatur distribusi harta kekayaan termasuk pendapatan kepada semua masyarakat dan
tidak menjadi komoditas di antara golongan orang kaya saja. Selain itu untuk mencapai
pemerataan pendapatan kepada masyarakat secara obyektif. Islam menekankan perlunya
membagi kekayaan kepada masyarakat melalui kewajiban membayar zakat, mengeluarkan infak,
serta adanya hukum waris dan wasiat serta hibah. Aturan ini diberlakukan agar tidak terjadi
konsentrasi harta pada sebagian kecil golongan saja. Hal ini berarti pula agar tidak terjadi
monopoli dan mendukung distribusi kekayaan serta memberikan latihan moral tentang
pembelanjaan harta secara benar.
Nama : Fitri Kholifatul Hidayah

NPM : 21640005

Prodi : D3 Akuntansi

Mata Kuliah : AIK 4 ( UAS )

1. Bagaimanakah pandangan Islam tentang ekonomi konvensional?

Dalam pandangan Islam, ekonomi konvensional sering kali dianggap sebagai sistem yang
tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Islam memiliki pandangan ekonomi yang unik
yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah, yaitu hukum Islam. Prinsip-prinsip ini
mencakup aspek-aspek seperti keadilan, keadilan sosial, distribusi yang adil, dan kegiatan
ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

Beberapa kritik terhadap ekonomi konvensional menurut pandangan Islam meliputi:

 Bunga (riba): Riba, yaitu bunga atau suku bunga, dilarang dalam Islam. Islam
menganggapnya sebagai bentuk eksploitasi dan ketidakadilan, karena uang dianggap
hanya sebagai alat tukar dan penyimpan nilai, bukan alat untuk menghasilkan
keuntungan tanpa adanya risiko atau usaha yang nyata.
 Ketidakadilan dalam distribusi kekayaan: Islam mendorong distribusi kekayaan yang
adil dan menghindari konsentrasi kekayaan yang berlebihan pada segelintir orang.
Praktik ekonomi konvensional sering kali dikritik karena cenderung memperburuk
kesenjangan ekonomi dan sosial antara kaya dan miskin.
 Transaksi spekulatif: Islam menolak praktik transaksi spekulatif yang tidak
berdasarkan pada kegiatan nyata atau produksi barang dan jasa. Praktik seperti
perjudian, spekulasi valuta asing, atau penjualan produk keuangan yang kompleks
(seperti derivatif) dianggap tidak bermanfaat dan dapat menciptakan ketidakstabilan
ekonomi.
 Praktik tidak etis: Islam menekankan pentingnya etika dalam kegiatan ekonomi.
Praktik-praktik seperti penipuan, penindasan, manipulasi harga, atau monopoli
dianggap tidak etis dan bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.
Sebagai alternatif, Islam mendorong adanya sistem ekonomi yang berlandaskan pada prinsip-
prinsip ekonomi Islam, seperti sistem keuangan berbasis bagi hasil (profit and loss sharing),
investasi dalam sektor riil, adanya pemberdayaan ekonomi melalui zakat (sumbangan wajib
kepada yang berhak) dan sedekah, serta melarang praktik riba. Prinsip-prinsip ini bertujuan
untuk menciptakan keadilan sosial, kesetaraan, dan kesejahteraan bagi masyarakat secara
keseluruhan.
2. Jelaskan teori-teori ekonomi yang dikembangkan oleh filusuf muslim!

Dalam sejarah, filosof Muslim telah mengembangkan berbagai teori ekonomi yang berakar
pada ajaran agama Islam dan pemikiran filosofis mereka. Beberapa teori ekonomi yang
dikembangkan oleh filosof Muslim yang terkenal antara lain adalah sebagai berikut:

 Prinsip Ekonomi Islam: Prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam ditemukan dalam ajaran
agama Islam, terutama dalam Al-Quran dan hadis. Prinsip-prinsip ini mencakup
konsep kepemilikan, perdagangan, dan distribusi kekayaan yang adil dan berkeadilan,
seperti prinsip keadilan sosial, larangan riba (bunga), larangan spekulasi, serta
pemberdayaan masyarakat lemah dan kurang mampu.
 Teori Nilai Ekonomi: Salah satu filosof Muslim terkenal, Ibnu Khaldun (1332-1406),
mengembangkan teori nilai ekonomi. Menurutnya, nilai suatu barang atau jasa
ditentukan oleh jumlah kerja yang diperlukan untuk memproduksinya. Ia juga
memperkenalkan konsep "manfaat" dalam menentukan nilai ekonomi, bahwa nilai
sebuah barang atau jasa juga tergantung pada manfaat yang diperoleh oleh individu
atau masyarakat dari barang atau jasa tersebut.
 Prinsip Keseimbangan Pasar: Ibnu Taimiyah (1263-1328) adalah seorang
cendekiawan Muslim yang mengembangkan teori tentang keseimbangan pasar. Ia
berpendapat bahwa pasar memiliki kecenderungan alami untuk mencapai
keseimbangan yang adil dan efisien jika tidak ada campur tangan yang tidak perlu
dari pihak otoritas atau pemerintah.
 Prinsip Pelarangan Monopoli: Salah satu prinsip ekonomi yang dikembangkan oleh
filosof Muslim adalah larangan monopoli. Ibnu Taymiyyah, dalam tulisannya,
menyatakan bahwa monopoli dapat merugikan masyarakat dan menghambat
persaingan yang sehat. Oleh karena itu, ia menganjurkan pengaturan pasar yang
efisien untuk mencegah terbentuknya monopoli yang merugikan.
 Prinsip Investasi dan Pengembangan Ekonomi: Salah satu tokoh terkenal dalam
sejarah ekonomi Islam adalah Ibnu Khaldun, yang mengembangkan teori tentang
pentingnya investasi dan pengembangan ekonomi. Menurutnya, investasi yang
produktif dapat meningkatkan pendapatan dan kekayaan suatu masyarakat serta
mempengaruhi perkembangan ekonomi jangka panjang.
Penting untuk dicatat bahwa teori-teori ekonomi yang dikembangkan oleh filosof Muslim ini
telah mempengaruhi pemikiran ekonomi Islam modern dan memberikan kontribusi yang
berharga dalam pengembangan teori dan praktik ekonomi dalam kerangka keadilan sosial dan
keberlanjutan.

3. Mengapa masyarakat memerlukan transaksi dan distribusi? jelaskan!

Masyarakat memerlukan transaksi dan distribusi karena hal ini menjadi dasar dari aktivitas
ekonomi yang penting untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Berikut adalah
beberapa alasan mengapa transaksi dan distribusi diperlukan:
 Pemenuhan kebutuhan: Transaksi dan distribusi memungkinkan barang dan jasa
dipindahkan dari produsen ke konsumen. Melalui transaksi, konsumen dapat membeli
barang yang mereka butuhkan atau inginkan. Distribusi yang efektif memastikan
bahwa barang-barang tersebut tersedia secara luas di berbagai wilayah, sehingga
memenuhi kebutuhan masyarakat secara lebih merata.
 Alokasi sumber daya: Transaksi memungkinkan perpindahan sumber daya dari satu
pihak ke pihak lainnya. Produsen dapat menjual barang atau jasa yang mereka
hasilkan untuk mendapatkan pendapatan, sedangkan konsumen dapat menggunakan
pendapatan mereka untuk membeli barang atau jasa. Transaksi ini membantu dalam
alokasi sumber daya yang efisien dan optimal, di mana barang dan jasa dihasilkan
oleh produsen yang paling mampu dan diminati oleh konsumen.
 Pertumbuhan ekonomi: Transaksi dan distribusi yang aktif memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi. Ketika barang dan jasa beredar dengan lancar,
produsen mendapatkan keuntungan dan merangsang investasi lebih lanjut untuk
meningkatkan produksi. Hal ini menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan
pendapatan dan daya beli masyarakat, serta menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan.
 Inovasi dan pengembangan: Transaksi dan distribusi memfasilitasi pertukaran
pengetahuan, teknologi, dan inovasi antara produsen dan konsumen. Ketika konsumen
membeli produk atau jasa, mereka memberikan umpan balik kepada produsen.
Produsen kemudian dapat menggunakan umpan balik tersebut untuk memperbaiki
produk atau menciptakan inovasi baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Dengan adanya transaksi dan distribusi yang aktif, proses
inovasi dan pengembangan dapat berlangsung dengan lebih efektif.
 Kesejahteraan sosial: Transaksi dan distribusi yang baik berkontribusi pada
kesejahteraan sosial. Melalui transaksi, sumber daya dan kekayaan dialokasikan
secara adil dan merata di antara anggota masyarakat. Distribusi yang adil memastikan
bahwa barang dan jasa dapat dinikmati oleh semua orang, sehingga meningkatkan
taraf hidup masyarakat secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, transaksi dan distribusi memainkan peran krusial dalam menjaga
kelancaran aktivitas ekonomi dan memenuhi kebutuhan serta keinginan masyarakat.

4. Kemukakan transaksi – transaksi yang diperbolehkan dalam Islam!

Berikut ini adalah beberapa transaksi yang diperbolehkan dalam Islam:

 Jual Beli: Jual beli adalah transaksi yang diperbolehkan dalam Islam selama
dilakukan dengan cara yang sah dan adil. Transaksi ini melibatkan pertukaran barang
atau jasa antara dua pihak yang setuju atas harga dan syarat yang ditetapkan.
 Sewa-menyewa: Transaksi sewa-menyewa juga diperbolehkan dalam Islam. Dalam
sewa-menyewa, pemilik barang atau properti memberikan izin kepada orang lain
untuk menggunakan barang atau properti tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan
imbalan sewa.
 Investasi: Investasi dalam bentuk kepemilikan saham, obligasi, atau instrumen
keuangan lainnya diperbolehkan dalam Islam, asalkan investasi tersebut tidak
melibatkan riba (bunga) atau aktivitas yang diharamkan.
 Wakaf: Transaksi wakaf adalah penyerahan harta untuk kepentingan umum atau amal,
seperti pembangunan masjid, rumah sakit, atau sekolah. Harta wakaf tidak boleh
diperjualbelikan dan harus digunakan untuk tujuan amal yang ditentukan.
 Hibah: Hibah adalah pemberian suatu barang atau harta kepada orang lain tanpa
mengharapkan imbalan atau balasan. Transaksi hibah diperbolehkan dalam Islam dan
sering dilakukan untuk tujuan kebaikan atau membantu sesama.
 Tabarru': Tabarru' adalah kontribusi sukarela atau sumbangan yang diberikan untuk
tujuan sosial atau kemanusiaan. Transaksi tabarru' dapat dilakukan dalam bentuk
asuransi syariah atau program bantuan sosial.
 Mudharabah dan Musyarakah: Mudharabah dan musyarakah adalah bentuk transaksi
usaha berbagi keuntungan antara pemilik modal (rab al-mal) dan pengelola usaha
(mudharib atau syarik). Transaksi ini melibatkan pembagian keuntungan dan risiko
sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan.

5. Apa yang ditawarkan oleh ekonomi Islam tentang distribusi harta?

Dalam ekonomi Islam, distribusi harta memiliki prinsip-prinsip yang berbeda dengan sistem
ekonomi konvensional. Ekonomi Islam mendasarkan diri pada prinsip-prinsip syariah yang
ditemukan dalam ajaran Islam, seperti Al-Quran dan Hadis. Beberapa aspek penting dalam
distribusi harta dalam ekonomi Islam termasuk sebagai berikut:

 Keadilan dan Kesetaraan: Ekonomi Islam menekankan pentingnya keadilan dan


kesetaraan dalam distribusi harta. Ini berarti bahwa kekayaan harus didistribusikan
dengan cara yang adil di antara seluruh anggota masyarakat. Ekonomi Islam tidak
menganjurkan kesenjangan ekonomi yang ekstrem antara kaya dan miskin.
 Zakat: Zakat adalah kewajiban bagi umat Muslim yang mampu untuk memberikan
sebagian dari kekayaan mereka kepada fakir miskin dan orang-orang yang
membutuhkan. Zakat bertujuan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan
memberikan bantuan kepada mereka yang kurang beruntung. Dalam ekonomi Islam,
zakat dianggap sebagai instrumen redistribusi harta yang penting.
 Infak dan Sadaqah: Selain zakat, ekonomi Islam mendorong praktik infak dan
sadaqah. Infak mengacu pada sumbangan sukarela yang diberikan untuk tujuan amal
dan kemanusiaan, sedangkan sadaqah adalah pemberian sukarela kepada orang lain
tanpa mengharapkan imbalan. Praktik ini juga berkontribusi pada distribusi harta yang
lebih adil.
 Larangan Riba: Riba atau bunga dianggap tidak adil dalam ekonomi Islam. Sistem
perbankan Islam berupaya untuk menghilangkan riba dengan mengembangkan
instrumen keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti akad mudharabah
(bagi hasil) dan akad murabahah (pembelian dan penjualan dengan markup).
 Adil dalam Transaksi Bisnis: Ekonomi Islam mendorong transaksi bisnis yang adil
dan tidak merugikan pihak yang terlibat. Prinsip-prinsip seperti transparansi,
kejujuran, dan saling menguntungkan dalam bisnis dijunjung tinggi. Praktik spekulasi
berlebihan dan manipulasi harga dianggap tidak etis dalam ekonomi Islam.
Prinsip-prinsip ini menekankan keadilan dan kesetaraan dalam distribusi harta serta
memberikan perhatian pada kesejahteraan sosial. Ekonomi Islam berupaya menciptakan
masyarakat yang adil dan berkelanjutan dengan memperhatikan kebutuhan individu dan
kepentingan umum.
Nama : Atma Widiyantari

Npm : 21640001

Prodi : D3 Akuntansi

Mata kuliah : AIK 4

Dosen pengampu : Dr. Ahmad Noor Islahudin, Lc, LMM.

1. Bagaimanakah pandangan Islam tentang ekonomi konvensional?

Ekonomi yang konvensional memandang suatu ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang secular bahwa
kebebasan Ekonomi Islam dibangun didasarkan pada prinsip religius. Sistem Ekonomi Islam
membedakan antara diskusi ekonomi dari sudut pandang produksi barang-barang dan jasa tercakup
didiskusi ekonomi" dan diskusi ekonomi dari sudut pandang cara untuk mendapatkan, untuk
menggunakan, dan untuk mendistribusikan barang-barang dan jasa tercakup di diskusi sistem ekonomi".
Sistem ekonomi yang konvensional membuat diskusi ekonomi" dan " sistem ekonomi" sebagai suatu
unit tidak dapat dipisahkan. Pandangan islam tentang Ekonomi konvensional untuk mementingkan dan
meraup keuntungan sebesar-besarnya yang sifatnya keduniawian. Tujuan lainnya adalah mencapai
kesejahteraan individu itu sendiri. Memang berbeda jauh dengan ekonomi islam. sumber ekonomi
konvensional mengacu pada hal-hal yang sifatnya positivistik.

2. Jelaskan teori-teori ekonomi yang dikembangkan oleh filusuf muslim!

Teori Ekonomi Islam yang dikembangkan oleh para ulama dan cendikiawan muslim yang dikenal sebagai
tokoh ekonomi Islam klasik dari waktu ke waktu hingga sempat mengalami kejayaan dan
kemundurannya.Beberapa tokoh cendikiawan muslim terkemuka yang turut berkontribusi dalam
mengembangkan ekonomi Islam adalah seperti Al Ghazali, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Khaldun. Selain itu ada
juga tokoh pemikir ekonomi Islam yang masyhur di tahun 731-798 Masehi misalnya adalah Abu Yusuf.
Abu Yusuf kemudian dikenal sebagai tokoh pemikir ekonomi Islam yang meletakan prinsip perpajakan di
dunia, beberapa abad kemudian, karya beliau dalam bidang perpajakan dianggap sebagai canon of
taxation. Nama Al Ghazali juga dikenal luas sebagai salah satu tokoh Islam terkemuka yang turut
berkontribusi dalam bidang ekonomi Islam, meski beliau lebih dikenal sebagai tokoh filsuf muslim dan
ahli tasawuf. Sumbangsihnya terhadap pemikiran ekonomi Islam besar, turut mewarnai khazanah
keilmuan ekonomi untuk masa masa mendatang. Selain itu, tokoh pemikir ekonomi Islam lainya yang
terkenal adalah Ibnu Taimiyah (hidup pada 1263-1328 Masehi). Beliau membuat karya penting dalam
bidang ilmu ekonomi dalam bukunya berjudul Majmu Fatwa. Buku itu menjelaskan mengenai
mekanisme pasar dan harga. Selain dua tokoh ini, sebenarnya masih banyak tokoh pemikir ekonomi
Islam yang sangat luar biasa.
3. Mengapa masyarakat memerlukan transaksi dan distribusi? jelaskan!

Menurut sistem ekonomi sosialis, distribusi kekayaan di tengah masyarakat dilakukan oleh negara
secara mutlak. Negara akan membagikan harta kekayaan kepada individu rakyat dengan sama rata,
tanpa memperhatikan lagi kedudukan dan status sosial mereka. Akibatnya, meskipun seluruh anggota
masyarakat memperoleh harta yang sama, namun penghargaan yang adil terhadap jerih payah setiap
orang menjadi tidak ada. Sebab berapapun usaha dan produktivitas yang mereka hasilkan, tetap saja
mereka memperoleh pembagian harta (distribusi) yang sama dengan orang lain. Karena itulah sistem
ekonomi sosialis menolak mekanisme pasar (harga) dalam distribusi kekayaan.Berbeda juga dengan
sistem ekonomi kapitalis yang lebih mengandalkan pada mekanisme pasar (harga) dan menolak sejauh
mungkin peranan negara secara langsung dalam mendistribusikan harta di tengah masyarakat. Menurut
mereka mekanisme harga (pasar) dengan invisible hands-nya akan secara otomatis membuat distribusi
kekayaan di tengah masyarakat.

4. Kemukakan transaksi – transaksi yang diperbolehkan dalam Islam!


Transaksi yang diperbolehkan dalam Islam adalah jual beli yang dilakukan dengan kejujuran, tidak ada
kesamaran ataupun unsur penipuan. Kemudian rukun dan syaratnya terpenuhi, barangnya bukan milik
orang lain, dan tidak terikat dengan khiyar lagi. Salah satu contoh transaksi yang diperbolehkan dalam
hukum (fikih) Islam, yaitu Bai’ al-Sil’ah bi al-Naqd yang artinya menjual suatu barang dengan alat tukar
resmi atau uang. Contohnya adalah membeli pakaian atau makanan dengan uang rupiah sesuai dengan
harga barang yang telah ditentukan.

5. Apa yang ditawarkan oleh ekonomi Islam tentang distribusi harta?

Konsep ekonomi di bidang distribusi yang ditawarkan oleh Islam adalah mengenalkan konsep
pemerataan pembagian hasil kekayaan negara melalui distribusi tersebut, seperti zakat, wakaf, warisan
dan lain sebagainya.
NAMA : Desma Amelia Amanda

NPM : 21640010

Prodi : D3 AKUNTANSI SEMESTER 4

Mata Uji : AIK

Dosen : Bp.Dr Ahmad Noor Islahudin, Lc, LLM.

PERTANYAAN

1. Bagaimanakah pandangan Islam tentang ekonomi konvensional?

2. Jelaskan teori-teori ekonomi yang dikembangkan oleh filusuf muslim!

3. Mengapa masyarakat memerlukan transaksi dan distribusi? jelaskan!

4. Kemukakan transaksi – transaksi yang diperbolehkan dalam Islam!

5. Apa yang ditawarkan oleh ekonomi Islam tentang distribusi harta?

JAWABAN

1. Ekonomi konvensional sangat bertentangan dengan norma2 dalam Islam seperti masyarakat yang
meminjam uang akan dikenai bunga, dan lebih mementingkan urusan pribadi lebih memikirkan
keuntungan bagi yang punya modal besar. Dalam Islam yg sangat mengutamakan hukum2 Islam yg
sesuai dengan tuntunan Allah rosul, yaitu bisa menerapkan perekonomian secara syariah.

2. - Kepemilikan

Fikih muammalah mendefinisikan hak adalah kekhususan yang ditetapkan oleh Syara’ atas suatu
kekuasaan. Hak di sini cakupannya lebih luas tidak hanya bentuk materi tetapi non materi pun
masuk, seperti hak perwalian, hak sebagai warga negara, dll.

-Produksi

Manusia memiliki tanggungjawab terhadap kelestarian di bumi maka, salah satu usahanya adalah
dengan mengelolah hasil bumi untuk keperluan kehidupan.

-Konsumsi

Kegiatan ekonomi mengarah pada pemenuhan kebutuhan konsumsi bagi manusia. Pentingnya
konsumsi bagi manusia, bahkan Allah Swt menulis khusus tentang konsumsi dalam Al-Qur’an surat
Al-Maidah.

-Transaksi

Dalam setiap lini kehidupan manusia pasti melakukan transaksi untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Seperti halnya jual beli, simpan pinjam, sewa menyewa, syirkah (kerjasama) dalam syirkah ada: al–
mudharabah (kontrak yang melibatkan dua kelompok), al-musyarakah (kerjasama dalam suatu
proyek dengan sistem bagi hasil), al-muzara’ah (kerjasama mengelolah pertanian antara penggarap
dan pemilik) dan mukhabarah (kerjasama pemilik dan penggarap sawah dengan benih dari pemilik),
serta al-musaqah (kerjasama pertanian tetapi penggarap hanya bertugas memelihara
tanaman) wadi’ah (titipan, bisa jadi bank), dan penggadaian.

-Distribusi

Distribusi merupakan kegiatan penyaluran harta atau pendapatan. Dalam Islam aktivitas distribusi
lebih pada makna sosial. Distribusi menjadi suatu keharusan untuk menciptakan keseimbangan bagi
kepemilikan.

-Pasar dan harga

Membahas tentang perilaku pasar merupakan aktivitas permintaan/keputusan pembelian barang


dan jasa. Kehamornisan pasar akan terjadi ketika pelaku ekonomi memiliki etika (akhlak) yang baik
dalam menyusun penawaran produk. Serta ikut bertanggung jawab terhadap penawaran tiap-tiap
pasar untuk menentukan tingkat harga dan hasil masing-masing produk.

3. Distribusi menjadi kegiatan yang sangat penting agar produk produsen dapat sampai ke tangan
konsumen secara efektif dan efisien. Meski letak suatu pabrik atau produsen jauh dari keberadaan
konsumen, kegiatan distribusi yang tepat akan mempermudah masyarakat untuk meraih produk
yang diinginkannya.

4. Berhutang dengan Akad dan Tanpa Riba, Akad Jual Beli Bisnis Online, Simpan Pinjam di Bank
Syariah, Jual Beli Produk Halal, dan Pembuatan Billing atau Invoice.

5. peninggkatan dan pembagian bagi hasil kekayaan agar sirkulasi kekayaan dapat ditingkatkan,
sehingga kekayaan yang ada dapat melimpah dengan merata dan tidak hanya beredar diantara
golongan tertentu saja.
Nama : Putri Widiastuti
NPM: 21640003
Prodi: D3 Akuntansi
Mata Kuliah: UAS AIK 4

1.Bagaimana pandangan islam tentang ekonomi konvensional?

JAWAB :

Ekonomi dalam berdasarkan islam nerupakan tuntutan kehidupan sekaligus


pertimbangan yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi etika dan moral syariah
islam. Ekonomi dalam islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh
masyarakat, memberikan rasa adil, kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku
usaha.

Ekonomi Konvensional adalah sistem ekonomi yang berbasis pada prinsip-prinsip


ekonomi pasar yang bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan. Sistem ini
menganggap bahwa keuntungan merupakan tujuan utama dari setiap aktivitas
ekonomi, dan individu dan perusahaan dianggap sebagai pelaku utama dalam sistem
ini.

2. Jelaskan teori-teori ekonomi yang dikembangkan oleh filsuf muslim!


Jawab:
Ya'qub bin Ibrahim al-Anshari atau yang lebih dikenal dengan Abu Yusuf barangkali
merupakan fuqaha pertama yang memiliki buku (kitab) yang secara khusus membahas
masalah ekonomi. Kitabnya yang berjudul al Kharaj, banyak membahas ekonomi
publik, khususnya tentang perpajakan dan peran negara dalam 56 pembangunan
ekonomi. Kitab ini ditulis atas permintaan khalifah Harun Ar-Rasyid untuk pedoman
dalam menghimpun pemasukan atau pendapatan negara dari kharaj, ushr, zakat dan
jizyah. Kitab al-Kharaj mencakup berbagai bidang antara lain: tentang pemerintahan,
keuangan negara, pertanahan, perpajakan dan peradilan. Dalam pemerintahan, Abu
Yusuf menyusun sebuah kaidah fiqh yang sangat populer, yaitu Tasarruf alImam ‘ala
Ra’iyyah Manutun bi al-Mashlahah (setiap tindakan pemerintah yang berkaitan dengan
rakyat senantiasa terkait dengan kemaslahatan mereka). Ia menekankan pentingnya
sifat amanah dalam mengelola uang negara, uang negara bukan milik khalifah, tetapi
amanat Allah dan rakyatnya yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab. Ia
sangat menentang pajak atas tanah pertanian dan mengusulkan penggantian sistem
pajak tetap (lump sum system) atas tanah menjadi sistem pajak proporsional
(propotional system) atas hasil pertanian. Sistem proporsional ini lebih mencerminkan
rasa keadilan serta mampu menjadi automatic stabilizer bagi perekonomian sehingga
dalam jangka panjang perekonomian tidak akan berfluktuasi terlalu tajam. Abu Yusuf
menekankan pentingnya prinsip keadilan, kewajaran, dan penyesuaian terhadap
kemampuan membayar dalam perpajakan, serta perlunya akuntabilitas dalam
pengelolaan keuangan negara. Ia juga membahas teknik dan sistem pemungutan
pajak, serta perlunya sentralisasi pengambilan keputusan dalam administrasi
perpajakan. Menurutnya, negara memiliki peranan besar dalam menyediakan
barang/fasilitas publik yang dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi, seperti: jalan,
jembatan, bendungan dan irigasi. Dalam aspek mikro ekonomi, Abu Yusuf juga telah
mengkaji, bagaimana mekanisme harga bekerja dalam pasar, kontrol harga, serta
apakah pengaruh berbagai perpajakan terhadapnya.

3.Mengapa masyarakat memerlukan transaksi dan distribusi? Jelaskan!

JAWAB :

Distribusi menjadi kegiatan yang sangat penting agar produk produsen dapat sampai ke
tangan konsumen secara efektif dan efisien. Meski letak suatu pabrik atau produsen
jauh dari keberadaan konsumen, kegiatan distribusi yang tepat akan mempermudah
masyarakat untuk meraih produk yang diinginkannya. Sedangkan transaksi Menurut
Bank Indonesia dalam Pengantar Sistem pembayaran (2014), peran sistem
pembayaran sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,
mendukung stabilitas sistem keuangan dan mendukung efektivitas operasi moneter.
Kebutuhan hidup setiap orang pun cukup beragam, mulai dari makanan, pakaian,
pekerjaan, bahan bakar, alat elektronik, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Dalam
memenuhi semua kebutuhan tersebut, maka dibutuhkan transaksi jual beli antara
pedagang dan pembeli. Melalui transaksi itulah kegiatan ekonomi dapat terjadi,saat
terjadi nya transaksi jual beli diperlukan juga distribusi,distribusi menjadi salah satu
bagian dari pemasaran. Distribusi pada dasarnya adalah kegiatan pemasaran yang
berupaya untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian atau pengiriman
barang dan jasa agar penggunaannya sesuai atau menepati keperluan
seseorang.Distribusi menjadi kegiatan yang sangat penting agar produk produsen
dapat sampai ke tangan konsumen secara efektif dan efisien. Meski letak suatu pabrik
atau produsen jauh dari keberadaan konsumen, kegiatan distribusi yang tepat akan
mempermudah masyarakat untuk meraih produk yang diinginkannya.

4.Kemukakan transaksi-transaksi yang diperbolehkan dalam islam!


JAWAB:
-Berhutang dengan Akad dan Tanpa Riba
Melakukan utang pada orang atau lembaga tentu adalah hal yang diperbolehkan oleh
islam. Utang adalah meminjam harta orang lain untuk dipergunakan oleh kita dan
dibayarkan kembali pada jangka waktu tertentu.Sebagian ulama memang membatasi
dan mewaspadai manusia yang berutang. Untuk itu, Islam mengaturnya dengan adil,
yaitu peminjaman uang harus ada perjanjian dan tanpa riba.

-Akad Jual Beli Bisnis Online


Seiring perkembangan zaman, proses jual beli tidak hanya dilakukan secara langsung,
melainkan bisa juga secara online. Proses online ini tentu saja membutuhkan teknologi
yang mendukung agar jual beli dapat dilakukan secara transparan dan sesuai
kenyataan.
Pada bisnis jual beli online, proses akad juga harus dilakukan. Misalnya dengan
pembuatan form pernyataan dari penjual dan pembeli, tidak menutupi keadaan barang
yang dijual, membayar sesuai perjanjian, mengirim barang maupun uang sesuai jumlah
yang telah disepakati.
- Simpan Pinjam di Bank Syariah
Ada banyak bank-bank konvensional di Indonesia. Untuk itu, Islam memiliki prinisp
bahwa transaksi ekonomi harus dijalankan sesuai syariat. Transaksi ekonomi sesuai
syariat ini dikembangkan dengan adanya bank modern berbentuk syariat.
Di dalam bank tersebut bisa melakukan simpan pinjam tanpa adanya riba. Hal ini harus
dilakukan oleh semua umat Islam agar ekonomi umat makin berkembang dan juga
makin berkah.
- Jual Beli Produk Halal
Jual beli adalah bagian dari transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Jual beli tentu saja
diperbolehkan oleh Islam. Jual beli yang Allah larang adalah melakukan penipuan, judi,
atau mengundi nasib dengan proses yang tidak jelas.
-Pembuatan Billing atau Invoice
Pembuatan billing atau invoice adalah pembuatan bukti transaksi. Hal ini perlu
dilakukan untuk memperjelas proses jual beli sekaligus sebagai bukti transaksi
ekonomi.
Di zaman modern seperti sekarang ini, transaksi tanpa billing atau invoice dapat dituntut
dan bahkan diatur oleh pemilik bisnis. Jika tanpa bukti transaksi maka penipuan,
kecurangan, ataupun hal serupa lainnya dapat terjadi dan merugikan satu pihak.

5.Apa yang ditawarkan oleh ekonomi islam tentang distribusi harta?


JAWAB :

Mekanisme distribusi kekayaan dalam Islam diantaranya melalui mekanisme ekonomi


yaitu jual beli, kemudian melalui mekanisme non-ekonomi yaitu zakat, infak, sedekah,
wakaf, warisan, hadiah, dan hibah.
TUGAS UAS

NAMA : RIANNDITA SUMARMAN

NPM : 21640008

MATKUL : AIK 4

PERTANYAAN
1. Bagaimanakah pandangan Islam tentang ekonomi konvensional?
2. Jelaskan teori-teori ekonomi yang dikembangkan oleh filusuf muslim!
3. Mengapa masyarakat memerlukan transaksi dan distribusi? jelaskan!
4. Kemukakan transaksi – transaksi yang diperbolehkan dalam Islam!
5. Apa yang ditawarkan oleh ekonomi Islam tentang distribusi harta?

JAWABAN :
1 Ekonomi dalam berdasarkan islam nerupakan tuntutan kehidupan sekaligus pertimbangan yang
memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi etika dan moral syariah islam. Ekonomi dalam islam harus
mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kesempatan seluas-
luasnya kepada setiap pelaku usaha
2.
8 Pemikiran Ibnu Khaldun untuk Pembangunan Ekonomi Islam
Sosok Ibn Khaldun yang merupakan salah satu cendekiawan muslim klasik banyak melahirkan karya-
karya untuk ilmu pengetahun khususnya di bidang ekonomi Islam. Ibu Khaldun dilahirkan di Tunisia pada
1 Ramadhan 732H bertepatan dengan 27 Mei 1332M dan berasal dari kaum bangsawan Bani Khaldun
yang berhijrah ke Tunisia dari Sevilla, Andalusia atau kini Spanyol karena serangan pasukan Reconquista
pada pertengahan abad ke-13 M.
Pemikirannya dalam bidang ekonomi tertuang dalam karyanya al-Muqaddimah. Sebuah buku terlengkap
pada abad ke-14 M yang telah diterjemahkan ke beberapa bahasa yang memuat pokok-pokok pikiran
tentang gejala-gejala sosial kemasyarakatan, sistem pemerintahan dan politik di masyarakat, ekonomi,
bermasyarakat dan bernegara, gejala manusia dan pengaruh lingkungan, geografia, dan ilmu pengetahuan
beserta alatnya
Terdapat konsep pembangunan yang ditawarkan bes Khaldun melalui 8 nasihatnya yang terkenal dengan
istilah kalimat hikamiyyah. Kedelapan nasihat ini mempunyai keterkaitan satu sama lainnya, sehingga
melahirkan konsep pembangunan negara dengan memanfaatkan kekayaan untuk mencapai keadilan.
- 8 Nasihat Utama Ibnu Khaldun untuk Pembangunan Ekonomi Islam
- Pemerintah yang kuat tidak akan terwujud kecuali melalui pelaksanaan Syari'at;
- 2 Syari'at tidak dapat diwujudkan kecuali melalui pemerintahan;
- Kerajaan tidak akan meningkatkan kekuatannya kecuali melalui masyarakat (al-rijal):
- Masyarakat tidak akan bertahan kecuali dengan kekayaan (al-mal);
- Kekayaan tidak dapat diperoleh kecuali dengan pembangunan (al-imarah);
- Pembangunan tidak dapat dicapai kecuali dengan keadilan;
- 7 Keadilan adalah kriteria yang mana digunakan oleh Tuhan untuk menilai manusia; dan
- Pemerintahan dibebankan tanggung jawab untuk mewujudkan keadilan.
- Konsep Pembangunan Menurut Ibnu Khaldun berdasarkan 8 nasihat atau kalimat hikmiyyah yang
ia gagas.
-
.
3. - Distribusi Distribusi menjadi kegiatan yang sangat penting agar produk produsen dapat sampai ke
tangan konsumen secara efektif dan efisien. Meski letak suatu pabrik atau produsen jauh dari keberadaan
konsumen, kegiatan distribusi yang tepat akan mempermudah masyarakat untuk meraih produk yang
diinginkannya dalam melakukan pembelian.
- Transaksi
Secara umum, transaksi dianggap sebagai sebuah bentuk kesepakatan antara pembeli dan juga penjual.
Kesepakatan ini berguna sebagai bentuk pengikat adanya pertukaran barang, jasa, atau aset investasi.
Dalam aktivitas bisnis, uang merupakan salah satu elemen tolak ukur dari aktivitas bisnis yang dijalankan.
Sebagai pelaku bisnis, transaksi tentu jadi sebuah aktivitas bisnis yang Anda temukan di keseharian.
Dalam mengembangkan bisnis, tidak bisa dipungkiri bahwa Anda perlu menambah inventaris maupun
aset yang diperlukan agar aktivitas bisnis yang tengah Anda jalankan dapat berjalan secara optimal. Anda
pun akan mengajukan pembelian kepada vendor atau pihak penjual untuk memenuhi kebutuhan Anda.
Dengan kata lain, transaksi dalam bisnis tidak hanya mengacu pada pembelian dan penjualan yang
dilakukan Anda kepada pembeli secara umum.

4. Jual-Beli (ba’i) memiliki hukum mubah, yakni jika dikerjakan ataupun tidak dikerjakan maka tidak
mendapat pahala dan juga tidak mendapat dosa. Namun hukum ba’i dapat berubah sesuai situasi dan
kondisi menjadi wajib, sunah, makruh bahkan haramBerikut beberapa landasan hukum jual-beli dari Al-
Quran dan Al-Hadist.“….Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS: Al-
Baqarah ayat 275).“Penjual dan pembeli memiliki hak khiyar (pilihan untuk meneruskan atau
membatalkan akad jual-beli) selama mereka belum berpisah.” (HR. Bukhari-Muslim).

Dalam tuntunan Islam, ba’i dibagi menjadi 3 bentuk berdasarkan sisi obyek, sisi waktu serah terima dan
sisi penetapan harga.

Ba’i dari sisi obyek akad

Menukar uang dengan barang. Misal: Menukar laptop dengan rupiah.

Menukar barang dengan barang atau barter (muqayadhah). Misal: Menukar handphone dengan jam
tangan.

Menukar uang dengan uang (sharf). Misal: Menukar Rupiah dengan Won.

2. Ba’i dari sisi waktu serah-terima

Serah terima barang dan uang dengan cara tunai.


Serah terima barang dan uang dengan cara uang dibayar di muka (akad salam).

Serah terima barang dan uang dengan cara barang diterima di muka dan uang menyusul (jual beli
kredit/tidak tunai/ba’i ajal).

Serah terima barang dan uang tidak tunai atau jual beli hutang dengan hutang (ba’i dain bi dain). Misal:
Jual-beli buku dengan saling menyepakati harga namun penjual tidak memiliki produk dan pembeli tidak
memiliki uang tunai. Setelah produk ada, produk dikirim kemudian dan uang diserahkan kemudian.

3. Ba’i dari sisi penetapan harga

Ba’i musawamah yaitu jual beli dengan cara tawar menawar. Misal: Suatu barang yang dijual dengan
ditetapkan harga tertentu oleh penjual tanpa menyebutkan harga pokok dan pembeli diberi kesempatan
untuk menawar harga barang tersebut (bentuk asal ba’i).

Ba’i amanah yaitu jual beli dengan cara penjual menyebutkan baik harga pokok barang dan harga jual
barang tersebut. Ba’i jenis ini dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu:

Ba’i murabahah, yakni penjual menyebutkan harga pokok barang dan keuntungan yang didapatkannya
dari menjual barang tersebut. Misal: “Saya membeli barang ini seharga Rp 5.000 dan saya jual Rp 6.000
atau dengan keuntungan 20% dari modal.”

Ba’i wadh’iyyah, yakni penjual menjual barang dagangannya dengan harga jual di bawah harga pokok.
Misal: “Saya membeli barang ini dengan harga Rp 75.000 dan akan saya jual dengan harga Rp 50.000.”

Ba’i tauliyah, yakni penjual menjual barang dagangannya dengan harga jual sama dengan harga pokok.
Misal: “Saya membeli barang ini dengan harga Rp 50.000 dan akan saya jual dengan harga yang sama.”

6. Islam mengaturdistribusi harta kekayaan termasuk pendapatan kepada semua masyarakat dan
tidak menjadi komonditas di antara golongan orang kaya saja. Selain itu untuk mencapai
pemerataan pendapatan kepada masyarakat secara objektif, islam menekankanperlunya membagi
kekayaan kepada masyarakat melalui kewajiban membayar zakat,mengeluarkan infak,serta
adanya hukum waris dan wasiat serta hibah. Aturan ini di berlakukan agar tidak terjadi
konsentrasi harta pada sebagian kecil golongan saja. Hal ini berarti pula agar tidak terjadi
monopoli dan mendukung distribusi kekayaan serta memberikan latihan moral
tentangpembelanjaan harta secara benar.
NAMA : Sofira Dewi Anggun Pramita

NPM : 21640009

Prodi : D3 AKUNTANSI SEMESTER 4

Mata Uji : AIK

Dosen : Bp.Dr Ahmad Noor Islahudin, Lc, LLM.

PERTANYAAN

1. Bagaimanakah pandangan Islam tentang ekonomi konvensional?

2. Jelaskan teori-teori ekonomi yang dikembangkan oleh filusuf muslim!

3. Mengapa masyarakat memerlukan transaksi dan distribusi? jelaskan!

4. Kemukakan transaksi – transaksi yang diperbolehkan dalam Islam!

5. Apa yang ditawarkan oleh ekonomi Islam tentang distribusi harta?

JAWABAN

1. Ekonomi konvensional sangat bertentangan dengan norma2 dalam Islam seperti masyarakat yang
meminjam uang akan dikenai bunga, dan lebih mementingkan urusan pribadi lebih memikirkan
keuntungan bagi yang punya modal besar. Dalam Islam yg sangat mengutamakan hukum2 Islam yg
sesuai dengan tuntunan Allah rosul, yaitu bisa menerapkan perekonomian secara syariah.

2. - Kepemilikan

Fikih muammalah mendefinisikan hak adalah kekhususan yang ditetapkan oleh Syara’ atas suatu
kekuasaan. Hak di sini cakupannya lebih luas tidak hanya bentuk materi tetapi non materi pun
masuk, seperti hak perwalian, hak sebagai warga negara, dll.

-Produksi

Manusia memiliki tanggungjawab terhadap kelestarian di bumi maka, salah satu usahanya adalah
dengan mengelolah hasil bumi untuk keperluan kehidupan.

-Konsumsi

Kegiatan ekonomi mengarah pada pemenuhan kebutuhan konsumsi bagi manusia. Pentingnya
konsumsi bagi manusia, bahkan Allah Swt menulis khusus tentang konsumsi dalam Al-Qur’an surat
Al-Maidah.

-Transaksi
Dalam setiap lini kehidupan manusia pasti melakukan transaksi untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Seperti halnya jual beli, simpan pinjam, sewa menyewa, syirkah (kerjasama) dalam syirkah ada: al–
mudharabah (kontrak yang melibatkan dua kelompok), al-musyarakah (kerjasama dalam suatu
proyek dengan sistem bagi hasil), al-muzara’ah (kerjasama mengelolah pertanian antara penggarap
dan pemilik) dan mukhabarah (kerjasama pemilik dan penggarap sawah dengan benih dari pemilik),
serta al-musaqah (kerjasama pertanian tetapi penggarap hanya bertugas memelihara
tanaman) wadi’ah (titipan, bisa jadi bank), dan penggadaian.

-Distribusi

Distribusi merupakan kegiatan penyaluran harta atau pendapatan. Dalam Islam aktivitas distribusi
lebih pada makna sosial. Distribusi menjadi suatu keharusan untuk menciptakan keseimbangan bagi
kepemilikan.

-Pasar dan harga

Membahas tentang perilaku pasar merupakan aktivitas permintaan/keputusan pembelian barang


dan jasa. Kehamornisan pasar akan terjadi ketika pelaku ekonomi memiliki etika (akhlak) yang baik
dalam menyusun penawaran produk. Serta ikut bertanggung jawab terhadap penawaran tiap-tiap
pasar untuk menentukan tingkat harga dan hasil masing-masing produk.

3. Distribusi menjadi kegiatan yang sangat penting agar produk produsen dapat sampai ke tangan
konsumen secara efektif dan efisien. Meski letak suatu pabrik atau produsen jauh dari keberadaan
konsumen, kegiatan distribusi yang tepat akan mempermudah masyarakat untuk meraih produk
yang diinginkannya.

4. Berhutang dengan Akad dan Tanpa Riba, Akad Jual Beli Bisnis Online, Simpan Pinjam di Bank
Syariah, Jual Beli Produk Halal, dan Pembuatan Billing atau Invoice.

5. peninggkatan dan pembagian bagi hasil kekayaan agar sirkulasi kekayaan dapat ditingkatkan,
sehingga kekayaan yang ada dapat melimpah dengan merata dan tidak hanya beredar diantara
golongan tertentu saja.
Nama : Indah Fitriani

NPM: 21640007

Prodi: D3 Akuntansi

Mata Kuliah: AIK 4

1. Bagaimanakah pandangan Islam tentang ekonomi konvensional?

Dalam pandangan Islam, ekonomi konvensional sering kali dianggap sebagai


sistem yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Islam memiliki pandangan
ekonomi yang unik yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah, yaitu hukum
Islam. Prinsip-prinsip ini mencakup aspek-aspek seperti keadilan, keadilan sosial,
distribusi yang adil, dan kegiatan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat
secara keseluruhan.

Beberapa kritik terhadap ekonomi konvensional menurut pandangan Islam


meliputi:

Bunga (riba): Riba, yaitu bunga atau suku bunga, dilarang dalam Islam. Islam
menganggapnya sebagai bentuk eksploitasi dan ketidakadilan, karena uang
dianggap hanya sebagai alat tukar dan penyimpan nilai, bukan alat untuk
menghasilkan keuntungan tanpa adanya risiko atau usaha yang nyata.

Ketidakadilan dalam distribusi kekayaan: Islam mendorong distribusi kekayaan


yang adil dan menghindari konsentrasi kekayaan yang berlebihan pada segelintir
orang. Praktik ekonomi konvensional sering kali dikritik karena cenderung
memperburuk kesenjangan ekonomi dan sosial antara kaya dan miskin.

Transaksi spekulatif: Islam menolak praktik transaksi spekulatif yang tidak


berdasarkan pada kegiatan nyata atau produksi barang dan jasa. Praktik seperti
perjudian, spekulasi valuta asing, atau penjualan produk keuangan yang
kompleks (seperti derivatif) dianggap tidak bermanfaat dan dapat menciptakan
ketidakstabilan ekonomi.

Praktik tidak etis: Islam menekankan pentingnya etika dalam kegiatan ekonomi.
Praktik-praktik seperti penipuan, penindasan, manipulasi harga, atau monopoli
dianggap tidak etis dan bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

Sebagai alternatif, Islam mendorong adanya sistem ekonomi yang berlandaskan


pada prinsip-prinsip ekonomi Islam, seperti sistem keuangan berbasis bagi hasil
(profit and loss sharing), investasi dalam sektor riil, adanya pemberdayaan
ekonomi melalui zakat (sumbangan wajib kepada yang berhak) dan sedekah,
serta melarang praktik riba. Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk menciptakan
keadilan sosial, kesetaraan, dan kesejahteraan bagi masyarakat secara
keseluruhan.

2. Jelaskan teori-teori ekonomi yang dikembangkan oleh filusuf muslim!

1. Ibnu Khaldun: Ibnu Khaldun, seorang cendekiawan Muslim dari abad ke-14,

mengembangkan teori ekonomi dalam karyanya yang terkenal, "Muqaddimah."


Dia

memahami pentingnya faktor-faktor ekonomi dalam perkembangan peradaban.


Salah satu

konsep utamanya adalah asabiyyah, yang mengacu pada semangat solidaritas


sosial dalam

masyarakat yang menjadi faktor penentu kemakmuran ekonomi.

2. Al-Ghazali: Al-Ghazali, seorang cendekiawan Muslim abad ke-12,


mengembangkan teori

ekonomi yang berakar pada prinsip-prinsip Islam dalam karyanya yang dikenal
sebagai "Ihya

Ulum al-Din" (Revival of the Religious Sciences). Dia menekankan pentingnya


keadilan dalam

ekonomi, melarang riba, dan menggarisbawahi perlunya memperhatikan


kepentingan

masyarakat yang lebih luas.

3. Ibn Taymiyyah: Ibn Taymiyyah, seorang cendekiawan Muslim abad ke-14,


menyumbangkan

pemikiran penting tentang ekonomi. Dia mengkritik praktik riba dan perdagangan
yang tidak

adil. Ibn Taymiyyah juga mengemukakan teori tentang nilai uang dan pentingnya
pertumbuhan ekonomi yang seimbang.

4. Ibn Sina (Avicenna): Ibn Sina, seorang filosof Muslim terkenal dari abad ke-11,
juga

memberikan kontribusi dalam pemikiran ekonomi. Dalam karyanya yang dikenal


sebagai

"Kitab al-Shifa" (The Book of Healing), ia mengemukakan pandangan tentang


keadilan dan

distribusi kekayaan yang adil. Ibn Sina juga membahas tentang pentingnya
perdagangan dan

produksi ekonomi.

3.. Mengapa masyarakat memerlukan transaksi dan distribusi? jelaskan!

Kebutuhan hidup setiap orang pun cukup beragam, mulai dari makanan,
pakaian, pekerjaan, bahan bakar, alat elektronik, tempat tinggal, dan lain
sebagainya. Dalam memenuhi semua kebutuhan tersebut, maka dibutuhkan
transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli. Melalui transaksi itulah kegiatan
ekonomi dapat terjadi,saat terjadi nya transaksi jual beli diperlukan juga
distribusi,distribusi menjadi salah satu bagian dari pemasaran. Distribusi pada
dasarnya adalah kegiatan pemasaran yang berupaya untuk memperlancar dan
mempermudah penyampaian atau pengiriman barang dan jasa agar
penggunaannya sesuai atau menepati keperluan seseorang.Distribusi menjadi
kegiatan yang sangat penting agar produk produsen dapat sampai ke tangan
konsumen secara efektif dan efisien. Meski letak suatu pabrik atau produsen jauh
dari keberadaan konsumen, kegiatan distribusi yang tepat akan mempermudah
masyarakat untuk meraih produk yang diinginkannya.

4.Kemukakan transaksi-transaksi yang diperbolehkan dalam islam!

-Berhutang dengan Akad dan Tanpa Riba

Melakukan utang pada orang atau lembaga tentu adalah hal yang diperbolehkan
oleh islam. Utang adalah meminjam harta orang lain untuk dipergunakan oleh
kita dan dibayarkan kembali pada jangka waktu tertentu.Sebagian ulama
memang membatasi dan mewaspadai manusia yang berutang. Untuk itu, Islam
mengaturnya dengan adil, yaitu peminjaman uang harus ada perjanjian dan
tanpa riba.

-Akad Jual Beli Bisnis Online

Seiring perkembangan zaman, proses jual beli tidak hanya dilakukan secara
langsung, melainkan bisa juga secara online. Proses online ini tentu saja
membutuhkan teknologi yang mendukung agar jual beli dapat dilakukan secara
transparan dan sesuai kenyataan.

Pada bisnis jual beli online, proses akad juga harus dilakukan. Misalnya dengan
pembuatan form pernyataan dari penjual dan pembeli, tidak menutupi keadaan
barang yang dijual, membayar sesuai perjanjian, mengirim barang maupun uang
sesuai jumlah yang telah disepakati.

- Simpan Pinjam di Bank Syariah

Ada banyak bank-bank konvensional di Indonesia. Untuk itu, Islam memiliki


prinisp bahwa transaksi ekonomi harus dijalankan sesuai syariat. Transaksi
ekonomi sesuai syariat ini dikembangkan dengan adanya bank modern
berbentuk syariat.

Di dalam bank tersebut bisa melakukan simpan pinjam tanpa adanya riba. Hal ini
harus dilakukan oleh semua umat Islam agar ekonomi umat makin berkembang
dan juga makin berkah.

- Jual Beli Produk Halal

Jual beli adalah bagian dari transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Jual beli tentu
saja diperbolehkan oleh Islam. Jual beli yang Allah larang adalah melakukan
penipuan, judi, atau mengundi nasib dengan proses yang tidak jelas.

-Pembuatan Billing atau Invoice

Pembuatan billing atau invoice adalah pembuatan bukti transaksi. Hal ini perlu
dilakukan untuk memperjelas proses jual beli sekaligus sebagai bukti transaksi
ekonomi.

Di zaman modern seperti sekarang ini, transaksi tanpa billing atau invoice dapat
dituntut dan bahkan diatur oleh pemilik bisnis. Jika tanpa bukti transaksi maka
penipuan, kecurangan, ataupun hal serupa lainnya dapat terjadi dan merugikan
satu pihak.
5. Apa yang ditawarkan oleh ekonomi islam tentang distribusi harta?

Demikian konsep ekonomi di bidang distribusi yang ditawarkan oleh Islam. Islam

mengenalkan konsep pemerataan pembagian hasil kekayaan negara melalui


distribusi

tersebut, seperti zakat,wakaf,warisa dan lain sebagainya.


Nama : Mayang Ruby Ayu

NPM : 21640002

Prodi : D3 Akuntansi

Mata Uji :AIK 4

Dosen : Dr. Ahmad Noor Islahudin.Lc,.LLM.

UJIAN TENGAH SEMESTER

PERTANYAAN

1. Bagaimanakah pandangan Islam tentang ekonomi konvensional?

2. Jelaskan teori-teori ekonomi yang dikembangkan oleh filusuf muslim!

3. Mengapa masyarakat memerlukan transaksi dan distribusi? jelaskan!

4. Kemukakan transaksi – transaksi yang diperbolehkan dalam Islam!

5. Apa yang ditawarkan oleh ekonomi Islam tentang distribusi harta?

JAWAB

1."Ekonomi dalam berdasarkan islam nerupakan tuntutan kehidupan sekaligus pertimbangan yang
memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi etika dan moral syariah islam. Ekonomi dalam islam harus
mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kesempatan
seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.

2.Teori adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan yang didukung oleh data
dan argumentasi; penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu
pasti, logika, metodologi dan argumentasi; asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu
kesenian atau ilmu pengetahuan; pendapat, cara dan aturan untuk melakukan sesuatu. Dengan
metode literatur research dapat diketahui bahwa filsafat ekonomi Islam melahirkan 6 prinsip yang
menjadi ruh ekonomi Islam, yakni tauḣîd, maṣlaḣah, adil, akhlak, kebebasan dan tanggung jawab
serta wasaṭiyah (keseimbangan).

3. Memerlukan transaksi karena untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, mendukung


stabilitas sistem keuangan dan mendukung efektivitas operasi moneter. Sedangkan masyarakat
memerlukan distribusi untuk penyaluran hasil produksi dari produsen yang membuatnya, kepada
konsumen yang memerlukannya. Tujuan distribusi merupakan untuk memastikan keberlangsungan
kegiatan produksi dan memastikan produk diterima oleh konsumen dengan baik.
4.Beberapa bentuk jual beli yang diperbolehkan dalam hukum (fikih) Islam, yaitu Bai' al-Sil'ah bi al-
Naqd, Bai' al-Muqayadhah, Bai' al-Salam, Bai' al-Murabahah, Bai' al-Wadhiah, Bai' al-Tauliah, Bai' al-
Inah, Bai' al-Istishna', dan Bai' al-Sharf.

5.Mekanisme distribusi kekayaan dalam Islam diantaranya melalui mekanisme ekonomi yaitu jual
beli, kemudian melalui mekanisme non-ekonomi yaitu zakat, infak, sedekah, wakaf, warisan, hadiah,
dan hibah.

Adapun prinsip utama dalam konsep distribusi menurut pandangan Islam ialah peninggkatan dan
pembagian bagi hasil kekayaan agar sirkulasi kekayaan dapat ditingkatkan, sehingga kekayaan yang
ada dapat melimpah dengan merata dan tidak hanya beredar diantara golongan tertentu saja.
Nama : Farhan Zaki
NPM: 21640006
Prodi: D3 Akuntansi
Mata Kuliah: AIK 4

1.Bagaimana pandangan islam tentang ekonomi konvensional?

Ekonomi Konvensional adalah sistem ekonomi yang berbasis pada prinsip-prinsip ekonomi
pasar yang bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan. Sistem ini menganggap bahwa
keuntungan merupakan tujuan utama dari setiap aktivitas ekonomi, dan individu dan
perusahaan dianggap sebagai pelaku utama dalam sistem ini.

Di sisi lain, Ekonomi Syariah adalah sistem ekonomi yang mengacu pada prinsip-prinsip dasar
agama Islam dan hukum Syariah. Sistem ini memandang bahwa keuntungan bukan merupakan
tujuan utama dari setiap aktivitas ekonomi, melainkan lebih menekankan pada prinsip-prinsip
keadilan sosial dan kemandirian.

2. Jelaskan teori-teori ekonomi yang dikembangkan oleh filsuf muslim!

Ya'qub bin Ibrahim al-Anshari atau yang lebih dikenal dengan Abu Yusuf barangkali merupakan
fuqaha pertama yang memiliki buku (kitab) yang secara khusus membahas masalah ekonomi.
Kitabnya yang berjudul al Kharaj, banyak membahas ekonomi publik, khususnya tentang
perpajakan dan peran negara dalam 56 pembangunan ekonomi. Kitab ini ditulis atas
permintaan khalifah Harun Ar-Rasyid untuk pedoman dalam menghimpun pemasukan atau
pendapatan negara dari kharaj, ushr, zakat dan jizyah. Kitab al-Kharaj mencakup berbagai
bidang antara lain: tentang pemerintahan, keuangan negara, pertanahan, perpajakan dan
peradilan. Dalam pemerintahan, Abu Yusuf menyusun sebuah kaidah fiqh yang sangat populer,
yaitu Tasarruf alImam ‘ala Ra’iyyah Manutun bi al-Mashlahah (setiap tindakan pemerintah yang
berkaitan dengan rakyat senantiasa terkait dengan kemaslahatan mereka). Ia menekankan
pentingnya sifat amanah dalam mengelola uang negara, uang negara bukan milik khalifah,
tetapi amanat Allah dan rakyatnya yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab. Ia sangat
menentang pajak atas tanah pertanian dan mengusulkan penggantian sistem pajak tetap (lump
sum system) atas tanah menjadi sistem pajak proporsional (propotional system) atas hasil
pertanian. Sistem proporsional ini lebih mencerminkan rasa keadilan serta mampu menjadi
automatic stabilizer bagi perekonomian sehingga dalam jangka panjang perekonomian tidak
akan berfluktuasi terlalu tajam. Abu Yusuf menekankan pentingnya prinsip keadilan, kewajaran,
dan penyesuaian terhadap kemampuan membayar dalam perpajakan, serta perlunya
akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara. Ia juga membahas teknik dan sistem
pemungutan pajak, serta perlunya sentralisasi pengambilan keputusan dalam administrasi
perpajakan. Menurutnya, negara memiliki peranan besar dalam menyediakan barang/fasilitas
publik yang dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi, seperti: jalan, jembatan, bendungan
dan irigasi. Dalam aspek mikro ekonomi, Abu Yusuf juga telah mengkaji, bagaimana mekanisme
harga bekerja dalam pasar, kontrol harga, serta apakah pengaruh berbagai perpajakan
terhadapnya.

3.Mengapa masyarakat memerlukan transaksi dan distribusi? Jelaskan!

Kebutuhan hidup setiap orang pun cukup beragam, mulai dari makanan, pakaian, pekerjaan,
bahan bakar, alat elektronik, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Dalam memenuhi semua
kebutuhan tersebut, maka dibutuhkan transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli. Melalui
transaksi itulah kegiatan ekonomi dapat terjadi,saat terjadi nya transaksi jual beli diperlukan
juga distribusi,distribusi menjadi salah satu bagian dari pemasaran. Distribusi pada dasarnya
adalah kegiatan pemasaran yang berupaya untuk memperlancar dan mempermudah
penyampaian atau pengiriman barang dan jasa agar penggunaannya sesuai atau menepati
keperluan seseorang.Distribusi menjadi kegiatan yang sangat penting agar produk produsen
dapat sampai ke tangan konsumen secara efektif dan efisien. Meski letak suatu pabrik atau
produsen jauh dari keberadaan konsumen, kegiatan distribusi yang tepat akan mempermudah
masyarakat untuk meraih produk yang diinginkannya.

4.Kemukakan transaksi-transaksi yang diperbolehkan dalam islam!

-Berhutang dengan Akad dan Tanpa Riba


Melakukan utang pada orang atau lembaga tentu adalah hal yang diperbolehkan oleh islam.
Utang adalah meminjam harta orang lain untuk dipergunakan oleh kita dan dibayarkan kembali
pada jangka waktu tertentu.Sebagian ulama memang membatasi dan mewaspadai manusia
yang berutang. Untuk itu, Islam mengaturnya dengan adil, yaitu peminjaman uang harus ada
perjanjian dan tanpa riba.

-Akad Jual Beli Bisnis Online


Seiring perkembangan zaman, proses jual beli tidak hanya dilakukan secara langsung,
melainkan bisa juga secara online. Proses online ini tentu saja membutuhkan teknologi yang
mendukung agar jual beli dapat dilakukan secara transparan dan sesuai kenyataan.
Pada bisnis jual beli online, proses akad juga harus dilakukan. Misalnya dengan pembuatan
form pernyataan dari penjual dan pembeli, tidak menutupi keadaan barang yang dijual,
membayar sesuai perjanjian, mengirim barang maupun uang sesuai jumlah yang telah
disepakati.
- Simpan Pinjam di Bank Syariah
Ada banyak bank-bank konvensional di Indonesia. Untuk itu, Islam memiliki prinisp bahwa
transaksi ekonomi harus dijalankan sesuai syariat. Transaksi ekonomi sesuai syariat ini
dikembangkan dengan adanya bank modern berbentuk syariat.
Di dalam bank tersebut bisa melakukan simpan pinjam tanpa adanya riba. Hal ini harus
dilakukan oleh semua umat Islam agar ekonomi umat makin berkembang dan juga makin
berkah.
- Jual Beli Produk Halal
Jual beli adalah bagian dari transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Jual beli tentu saja
diperbolehkan oleh Islam. Jual beli yang Allah larang adalah melakukan penipuan, judi, atau
mengundi nasib dengan proses yang tidak jelas.
-Pembuatan Billing atau Invoice
Pembuatan billing atau invoice adalah pembuatan bukti transaksi. Hal ini perlu dilakukan untuk
memperjelas proses jual beli sekaligus sebagai bukti transaksi ekonomi.
Di zaman modern seperti sekarang ini, transaksi tanpa billing atau invoice dapat dituntut dan
bahkan diatur oleh pemilik bisnis. Jika tanpa bukti transaksi maka penipuan, kecurangan,
ataupun hal serupa lainnya dapat terjadi dan merugikan satu pihak.
5.Apa yang ditawarkan oleh ekonomi islam tentang distribusi harta?
islam mengatur distribusi harta kekayaan termasuk pendapatan kepada semua masyarakat dan
tidak menjadi komoditas di antara golongan orang kaya saja. Selain itu untuk mencapai
pemerataan pendapatan kepada masyarakat secara obyektif, islam menekankan perlunya
membagi kekayaan kepada masyarakat melalui kewajiban membayar zakat, mengeluarkan
infak, serta adanya hokum waris dan wasiat serta hibah. Aturan ini diberlakukan agar tidak
terjadi konsentrasi harta pada sebagian kecil golongan saja. Hal ini berarti pula agar tidak
terjadi monopoli dan mendukung distribusi kekayaan serta memberikan latihan moral tentang
pembelanjaan harta secara benar.

Anda mungkin juga menyukai