Anda di halaman 1dari 3

Nama : Chris Bintang Tanara

NIM : 0505173092
Mata kuliah : Filsafat Ekonomi Islam
Dosen penguji : T. Fadlanil Muflih, M.E

Soal
1. Jelaskan bagaimana peran filsafat sebagai pondasi ekonomi islam!
2. Jelaskan bagaimana perbedaan sistem ekonomi islam dengan sistem ekonomi lainnya !
3. Jelaskan peran penting dan dampak maqashid al-syari’ah terhadap alokasi sumber daya dan
struktur perekonomian Islam!
4. Jelaskan teori invisible hand dalam ekonomi islam dan berikan contoh adanya konsep
invisible hand dalam perekonomian !
5. Bagaimana Ekonomi Islam memandang asumsi rasionalitas ?

Jawab

1. Filsafat ekonomi, merupakan dasar dari sebuah sistem ekonomi yang dibangun. Berdasarkan
filsafat ekonomi yang ada dapat diturunkan tujuan-tujuan yang hendak dicapai, misalnya
tujuan kegiatan ekonomi konsumsi, produksi, distribusi, pembangunan ekonomi, kebijakan
moneter, kebijakan fiskal, dsb. Filsafat ekonomi Islam didasarkan pada konsep triangle: yakni
filsafat Tuhan, manusia dan alam.

keberadaan Filsafat Ekonomi Islam memberikan sumbangan pengetahuan dan keterlibatan


dalam mengkonstruksi peradaban manusia, menuju peradaban perekonomian manusia menuju
yang lebih baik, yang didasarkan nilai-nilai pada ruh Islam yang universal.

2. Perbedaan Prinsip

ekonomi lain hanya mempelajari bagaimana cara mengalokasikan sumber daya yang terbatas
secara optimum dan memberikan kebebasan bagi individu untuk menentukan tujuan (ends)
dari digunakannya sumber daya yang terbatas tersebut.
Sedangkan ekonomi Islam merupakan goal oriented diciplin yang berarti ekonomi Islam tidak
hanya mempelajari bagaimana cara (means) pengalokasian sumber daya yang terbatas secara
efisien tetapi juga mempelajari tujuan (ends) dari penggunaan sumber daya tersebut.

Perbedaan Mekanisme Pasar

Ekonomi konvensional menganut paham mekanisme pasar bebas yang mana setiap individu
diperbolehkan keluar masuk dalam pasar tanpa adanya larangan atau intervensi.

Sementara ekonomi Islam tidak meyakini adanya “invisible hand” yang membuat pasar
menjadi efisien. Sistem ekonomi Islam melihat pemerintah sebagai salah satu unit ekonomi
yang saling berdampingan dengan unit ekonomi yang lain secara tetap dan stabil.

Perbedaan Distribusi Kekayaan

Rasionalisme dalam sistem ekonomi konvensional berorientasi untuk mendapatkan


keuntungan yang sebesar-besarnya. Keuntungan ini bisa diperoleh dari sebarapa banyak
modal yang disiapkan/dikeluarkan oleh masing-masing unit ekonomi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi kekayaan tergantung pada besarnya modal yang
dimiliki. Dalam sistem kapitalisme, distribusi kekayaan tidak akan pernah merata karena
modal merupakan suatu barang privat yang tidak bisa diregulasi.

Sementara dalam ekonomi Islam, salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah keadilan. Hal ini
berdampak bahwa setiap hasil dari pembangunan harus dapat didistribusikan kepada
msyarakat secara adil dan merata. Keadilan dalam distribusi kekayaan dan harta ini
diwujudkan melalui mekanisme zakat, infaq, sedekah dan waqaf.

Perbedaan Perolehan Keuntungan

Sistem ekonomi konvensional menggunakan prinsip time value of money yang berarti bahwa
nilai uang saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan nilai uang di masa yang akan datang.
Dengan prinsip ini, ada “harga” yang harus dibayarkan oleh pelaku ekonomi ketika
meminjam/menggunakan modal dari pelaku ekonomi lainnya yang dikenal dengan istilah
bunga.
Sementara dalam sistem ekonomi Islam, perolehan keuntungan hanya bisa diakui dari
transaksi-transaksi yang bersifat bisnis dan bukan dari transaksi yang bersifat tolong
menolong. Dalam transaksi bisnis, pembagian keuntungan dilakukan dengan sistem bagi hasil
yang besarannya ditentukan dalam jumlah prosentase.

3. Maqashid syari’ah menduduki posisi yang sangat penting dalam merumuskan ekonomi
syari’ah, menciptakan produk-produk perbankan dan keuangan syari’ah.Pengetahuan
maqashid syariah menjadi syarat utama dalam berijtihad untuk menjawab berbagai
problematika kehidupan ekonomi dan keuangan yang terus berkembang. Maqashid syariah
tidak saja diperlukan untuk merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi makro (moneter, fiscal
; public finance), tetapi juga untuk menciptakan produk-produk perbankan dan keuangan
syariah serta teori-teori ekonomi mikro lainnya. Maqashid syariah juga sangat diperlukan
dalam membuat regulasi perbankan dan lembaga keuangan syariah.

4. Dalam ekonomi, tangan tak terlihat (invisible hand) adalah metafora yang dipakai Adam
Smith untuk menyebut manfaat sosial yang tak terduga-duga berkat tindakan individu. Frasa
ini digunakan Smith dalam penjelasannya mengenai pemerataan pendapatan (1759) dan
produksi (1776).

Contohnya adalah istilah dalam ekonomi yang mengacu pada kekuatan yang menggerakkan
pasar menuju ke ekuilibrium, ketika tidak ada intervensi apapun. Kekuatan tersebut
sepenuhnya didasarkan pada interaksi diantara pelaku ekonomi di pasar.

5. Asumsi ekonomi Islam. Islam memandang banhwa manusia dikatakan rasional apabila dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginannya untuk tujuan jangka panjang nonmateri (akhirat).
Unsur perilaku manusia muncul sebagai bagian dari aplikasi naluriah manusia untuk mencari
kesejahteraan hidup.

Anda mungkin juga menyukai