Anda di halaman 1dari 5

Pertanyaan Kelompok 10 Good Governance Bisnis Syariah

1. Akhmad Baihaqi “ Apa hubungannya atau keterkaitan antara etika bisnis Islam
dengan materi Good Governance ?

Jawaban ; GCG dan Etika Bisnis merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan lainnya. Good Corporate Governance lebih memfokuskan pada penciptaan nilai
dan penambahan nilai bagi para pemegang saham, sedangkan etika bisnis lebih
menekankan pada pengaturan hubungan dengan para stakeholders. etika bisnis adalah
sebuah keharusan dan salah satu cara yang dapat dilakukan agar perusahaan
menjalankan etika bisnis adalah dengan menggunakan corporate governance sebagai
pengawas. Peran corporate governance tidak hanya sebagai pengawas dan pengendali
perusahaan yang mengawasi kinerja perusahaan, tetapi corporate governance juga
mengawasi agar perusahaan melakukan bisnisnya dengan etika.
Saat ini, ternyata masih banyak perusahaan yang belum menyadari arti
pentingnya implementasi Good Corporate Governance dan praktik etika bisnis yang
baik bagi peningkatan kinerja perusahaan, sehingga berakibat pada kualitas Sumber
Daya Manusia di perusahaan yang buruk

2. M. Yasier Fadhillah
a. Bagaimana dampak dari menerapkan Good Governance Bisnis Syariah
terhadap kinerja bisnis dan keberlanjutan perusahaan?
b. Apakah ada studi atau penelitian yang menunjukkan hubungan antara
penerapan Good Governance Bisnis Syariah dengan keberhasilan bisnis?
c. Apakah ada contoh nyata dari perusahaan yang berhasil menerapkan prinsip-
prinsip ini?
Jawaban :
a. Penerapan Good Governance Bisnis Syariah memiliki dampak yang signifikan
terhadap kinerja bisnis dan keberlanjutan perusahaan. Berikut adalah beberapa
dampak yang mungkin terjadi :
 Peningkatan Kepercayaan dan Reputasi: Good Governance Bisnis
Syariah melibatkan prinsip-prinsip etika Islam yang meliputi keadilan,
transparansi, akuntabilitas, dan tanggung jawab sosial. Dengan
menerapkan prinsip-prinsip ini, perusahaan dapat memperoleh
kepercayaan dan reputasi yang baik di kalangan pelanggan, mitra bisnis,
dan masyarakat secara luas. Hal ini dapat meningkatkan citra
perusahaan dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.
 Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik: Good Governance Bisnis Syariah
mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik pengelolaan risiko
yang lebih baik. Dalam bisnis Syariah, terdapat prinsip-prinsip yang
mengatur transaksi bisnis, termasuk ketentuan-ketentuan yang
mengurangi risiko dan memastikan adanya kesepakatan yang adil antara
pihak-pihak yang terlibat. Dengan mengelola risiko dengan baik,
perusahaan dapat mengurangi potensi kerugian dan meningkatkan
keberlanjutan operasional.
 Kepatuhan Terhadap Prinsip-Prinsip Syariah: Good Governance Bisnis
Syariah memastikan bahwa perusahaan menjalankan kegiatan bisnisnya
sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah yang melarang riba, maysir
(perjudian), gharar (ketidakpastian), dan aktivitas haram lainnya.
Dengan mematuhi prinsip-prinsip ini, perusahaan dapat menarik
investor dan pelanggan yang memiliki preferensi syariah, serta
meminimalkan risiko hukum dan reputasi terkait pelanggaran prinsip
Syariah.
 Keberlanjutan dan Pertumbuhan Jangka Panjang: Penerapan Good
Governance Bisnis Syariah dapat membantu perusahaan menciptakan
fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang. Dengan menjaga
integritas operasional dan menjalankan bisnis dengan prinsip-prinsip
yang adil dan berkelanjutan, perusahaan dapat membangun hubungan
jangka panjang dengan pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis. Hal ini
dapat membantu perusahaan mencapai keberlanjutan finansial dan
pertumbuhan jangka panjang.
b. Studi dan penelitian mengenai hubungan antara penerapan Good Governance
Bisnis Syariah dengan keberhasilan bisnis telah dilakukan. Namun, perlu dicatat
bahwa keterbatasan dalam penelitian dan variasi dalam metodologi dapat
memengaruhi hasil penelitian. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
perusahaan yang menerapkan Good Governance Bisnis Syariah cenderung
mencapai kinerja keuangan yang lebih baik, memiliki risiko yang lebih rendah,
dan mendapatkan kepercayaan yang lebih tinggi dari pemangku kepentingan.
c. Selain itu, terdapat juga beberapa perusahaan yang berhasil menerapkan
prinsip-prinsip Good Governance Bisnis Syariah. Contohnya, Bank Islam
Malaysia Berhad (BIMB) adalah salah satu bank yang sukses menerapkan tata
kelola bisnis syariah dan berhasil memperoleh pertumbuhan yang stabil serta
kepercayaan dari pelanggan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa
setiap perusahaan memiliki konteks uniknya sendiri, dan dampak penerapan
Good Governance Bisnis Syariah dapat bervariasi tergantung pada industri,
negara, dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan
untuk mengkaji kebutuhan dan tujuan bisnis mereka sendiri serta berkonsultasi
dengan ahli keuangan, hukum, dan syariah sebelum menerapkan. Adapun
contoh yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut ;
 PT Bank Syariah Mandiri: Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan
bank syariah terbesar di Indonesia dan telah diakui atas praktik GCG
yang baik. BSM secara aktif menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam
operasionalnya, termasuk dalam pengambilan keputusan yang etis,
transparansi, dan perlindungan terhadap kepentingan pemegang saham
dan pemangku kepentingan lainnya.
 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk: Bank Muamalat Indonesia
merupakan bank syariah pertama di Indonesia dan juga telah dikenal
karena penerapan GCG yang baik. Bank ini memiliki tata kelola
perusahaan yang kuat, melibatkan dewan direksi dan komisaris yang
independen, serta memiliki mekanisme pengawasan dan akuntabilitas
yang transparan.
 PT BRI Syariah: BRI Syariah merupakan unit usaha syariah dari PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan telah mendapatkan
pengakuan atas praktik GCG yang baik. Perusahaan ini secara konsisten
mematuhi prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan bisnisnya dan
mengikuti praktik GCG yang baik untuk menjaga integritas dan
kredibilitas perusahaan.
 PT Astra International Tbk (bagian bisnis syariah): Astra International
Tbk, salah satu konglomerat terbesar di Indonesia, juga memiliki divisi
bisnis syariah yang menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam
operasionalnya. Divisi bisnis syariah Astra International Tbk telah
diakui karena penerapan GCG yang baik di sektor bisnis syariah.
Perusahaan-perusahaan di atas adalah contoh-contoh nyata dari
perusahaan di Indonesia yang diakui atas penerapan Good Governance Bisnis
Syariah. Namun, penting untuk dicatat bahwa penerapan GCG dan Good
Governance Bisnis Syariah dapat bervariasi antara perusahaan-perusahaan dan
sektor industri yang berbeda.

3. Nur Laila Saptina


a. Bagaimana undangan - undangan atau peraturan dalam sebuah perusahaan dapat
menampung dan merealisasikan prinsip dari GCG agar menimbulkan kesadaran
bagi para pelaksana usaha untuk menjadikan prinsip GCG tersebut menjadi budaya
kerja dalam perusahaan?
b. Dan apakah ketika suatu perusahaan sudah dapat merealisasikan prinsip GCG bisa
menjadi patokan bahwa perusahaan tersebut taat dalam pembayaran pajak ?

Jawaban ;
a. Kalau menurut pemahaman saya pribadi itu kembali pada diri sndiri dan bagaimana
sistem suatu perusahaaan tersebut bisa mengelola atau memberikan arahan kepada
suatu para karyawan agar bisa merelasasikan suatu aturan tersebut. Ketika
pemerintah mengeluarkan peraturan tersebut baik perusahaan ini mengambil
program GCG/GGBS maka perusahaan harus mengambil salah satu dari peraturan
tersebut dan memberikan arahan kepada para karyawan untuk menyepakati tugas
yang di berlakukan yang diberikan oleh pimpinan. Dan juga kita sebagai karyawan
mempunyai kewajiban untuk

b. YA, Karena kembali lagi pada program yang di ambil, misal mereka mengambil
program GGBS maka disini kita fokus pada Etika dan pedoman perilaku Good
Governance Bisnis Syariah pada poin 2 yaitu pijakan dasar yaitu spiritual dan
operasional, kita fokus pada operasional yaitu bagian Responibility (Tanggung
Jawab) maka ketika suatu perusahaan bisa menerapkan sistem GGBS pada usaha
yang di kembangkannya tersebut secara otomatis mereka akan memenuhi tanggung
jawab tentang pajak.
4. Eprilia “Dalam prinsip kewajaran dan kesetaraan.. Bagaimana suatu perusahaan ini
dapat menyatukan kepentingan masyarakat dan lingkungan ke dalam strategi bisnis
mereka dengan cara yang adil dan setara ?

Jawaban ; Seperti yang kita ketahui bahwa kewajaran dan kesetaraan adalah keadilan
dan kesetaraan untuk memenuhi para pemegang syariah dan pemangku kepentingan
lainnya dan kita fokus pada poin di bawah .
Masyarakat serta Pengguna Produk dan Jasa
 Perusahaan memberi manfaat dan maslahat secara luas, berimplikasi pada
kelangsungan perusahaan tersebut terkait dengan triple bottom line (people-
planet-profit), yakni memberikan manfaat sosial lingkungan dan ekonomis
 Perusahaan harus memiliki aturan yang dapat menjamin terjaganya keselarasan
hubungan antara masyarakat, termasuk program kemitraan dan bina lingkungan
 Perusahaan bertanggungjawab atas kualitas produk/jasa serta dampak negatif
terhadap keselamatan pengguna
 Perusahaan bertanggungjawab atas dampak negatif yang ditimbulkan akibat
kegiatan usaha perusahaan, terhadap masyarakat dan lingkungan dimana
perusahaan beroperasi. Perusahaan harus menyampaikan kepada masyarakat
sekitar tentang dampak yang ada akibat kegiatan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai