Anda di halaman 1dari 26

Etika Bisnis Dalam Islam

Islam sebagai agama dengan sistem


komprehensif telah mengatur aspek-aspek
kode etik dalam bisnis dengan basis moralitas.
Banyak orang percaya bahwa moral itu
berasal dari agama karena agama
mengajarkan moral.
Agama pada awalnya memberi pengaruh
dalam pembentukan moral. Hanya saja,
sejalan dengan kebangkitan kembali Eropa
dan humanisme, peran agama semakin
surut bersamaan dengan meningkatnya
sekularisme
a. Etika dan Agama
Etika yang selama ini berlaku dibarat hanya
didasari pada rasio manusia yang berakar
pada pemikiran manusia tanpa diikat oleh
moralitas yang berakar pada keyakinan atau
agama. Itu yang membuat skandal-skandal
dan berbagai kecurangan selalu saja terjadi
dan dapat ditutupi atau dilepaskan dari jerat
hukum karena dapat diputar balikan dengan
kelihaian mantik atau bahasa pengacara
populer
 Isu pemanasan global, menipisnya lapisan
ozon, perubahan iklim, pembangunan yang
bersifat tidak berkelanjutan, skandal
korporasi, kerusakan lingkungan dan
dekandensi moral adalah bukti nyata
kesalahan pandangan manusia arus utama
saat ini terhadap agama, etika dan tuhan.
Etika bersama agama berkaitan erat dengan
manusia , tentang upaya pengaturan
kehidupan dan perilakunya. Islam meletakakn
“teks suci” sebagai dasar kebenaran,
sedangkan filsafat barat meletakkan “akal”
sebagai dasar.
Etika dalam perspektif islam
Etika dalam pemikiran islam dimasukan dalam
filsafat praktis (al hikmah al amaliyah) bersama
politik dan ekonomi. Berbicara tentang
bagaimana seharusnya etika vs moral = nilai
baik dan buruk dari setiap perbuatan manusia
Etika islam memiliki aksioma-
aksioma yaitu:

1. Unity (persatuan)
2. Equilibrium (Keseimbangan)
3. Free will (Kehendak Bebas)
4. Benevolence (Manfaat/Kebaikan Hati)
1. Unity (Persatuan)
 Alam semesta termasuk manusia adalah milik
Allah yang memiliki kemahakuasaan
sempurna atas makhluk-makhluknya.
Memiliki konsep tauhid yakni Allah sebagai
tuhan yang maha esa menetapkan batasan-
batasan tertentu atas perilaku manusia
sebagai khalifah.
2. Equilibrium (Keseimbangan)

 Konsep adil, dimensi horizontal, jujur dalam


bertransaksi, tidak merugikan dan tidak
dirugikan
3. Free will (Kehendak Bebas)
konsep islam memahami bahwa institusi
ekonomi seperti pasar dapat berperan efektif
dalam kehidupan ekonomi. Hal ini dapat
berlaku bila prinsip persaingan bebas dapat
belaku secara efektif, dimana pasar tidak
mengharapkan adanya intervensi dari pihak
manapun.
4. Benevolence (Manfaat/Kebaikan Hati)
Ihsan atau perbuatan harus yang bermanfaat.

Dalam pengkajiannya, etika dalam islam dapat


dikategorikan sesuai dengan pendekatannya.
Pendekatan-pendekatan etika dalam islam
atara lain:
 Etika skriptural
 Etika teologi
 Teori Keadilan Distibusi Islam
Etika skriptural
Etika skriptural dapat diartikan sebagai sebuah
etika yag berangkat dari interpretasi yang
melibatkan aktivitas intelektual yang serius dan
sungguh-sungguh terhadap nash-nash Al-Qur’an
dan sunnah Rasullah SAW.
Maksudnya adalah skriptural merupakan etika yang
bersumber dari Al-Quran dan Hadis

Aktivitas menggunakan etika skriptural:


Menerangkan dan menginvestarisir ayat-ayat Al-
Qur’an tentang aspek-aspek: benar atau salah,
keadilan dan kukuasaan tuhan, kebebasan dan
tanggung jawab manusia.
Etika teologi

 Etika teologis yaitu etika yang berkembang


karena perbedaan interpretasi teologis,
seperti (a) rasionalisme mu’tazilah, (b) semi
rasionalis-Asyariyah, (c) etika filsafat (d)
etika keagamaan
Dasar penentuan rasional = dengan melihat
faktor maslahat dan mafsadat

Baik = objek pujian dan pahala,


Buruk = objek celaan dan dosa-hukuman

Jadi benar/salah terbatas pada hukum-hukum


etika yang berkaitan dengan: pujian/cercaan,
pahala/siksa. Manusia diberi akal jadi harus
berfikir untuk menentukan
(memilih)perbuatan.
Semi rasionalis - Asyariah
Dasar penentuan benar / salah
 Benar = apa yang dikehendari dan diperintahkan Allah

 Salah = apa yang dilarang Allah

 Perbuatan (salah/benar) itu ciptaan Tuhan dan

manusia
 Wahyu menentukan segala hal yang menajdi

kewajiban secara moral dan agama


 Peran wahyu (agama) : mengonfirmasi apa yang telah

di temukan oleh akal. Namun karena akal manusia


terbatas/tidak sempurna, maka perlu aturan-aturan
agama sebagai pembimbing.
Etika filsafat
 setelah para ulama berinteraksi dengan
filsafat
 Nilai suatu perbuatan bersifat relatif

terhadap konteks dan tujuannya, penilaian


dapat berbeda tergantung penerapannya.
Karna semua manusia pada hakikatnya
memiliki pengetahuan fitri tentang baik dan
buruk.
Etika Keagamaan
 Ciri- ciri antara lain:
 Berakar pada Al-Qur’an dan Hadist

 Kebaikan/ perilaku yang baik menurut : al –Dunya,

Miskawaih, Hasan Al-Basni, Mawardi


Kebaikan/perilaku yang baik Al-Dunya : ucapan yang benar,
setia dan taat kepada Allah, dermawan, membalas perbuatan
baik.

Kebaikan/perilaku Miskawaih: menyerang orang-orang yang


asik duniawi, tamak, dan materialistis

Hasan Al-Basri : kesederhanaan dan kesejahteraan sebagai


dua kebaikan utama, sementara penderitaan yang diberika
Allah sebagai ujian agar tidak terlena duniawi.
Teori Keadilan Distibusi Islam

 Para pengamat mengatakan bahwa tujuan


distribusi dalam islam adalah persamaan
dalam distribusi. Tapi apa yang dimaksud
dengan persamaan tersebut masih abstrak
karena bagi sebagian mengatakan bahwa
yang dimaksud adil itu bila setiap orang
dibayar sesuai dengan kontribusi yang ia
berikan. Sebagian lagi mengatakan bahwa
keadilan itu tergantung pada kebutuhan
seseorang.
Dalam pandangan Munawar Iqbal bahwa yang
dimaksud dengan distributive justice dalam
islam adalah distribusi yang menjamin tiga
hal:
 Jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar bagi

semua
 Objektivitas atau keadilan tetapi bukan

persamaan dalam pendapatan individu


 Pembatasan ketidakmerataan ekstrem dalam

pendapatan dan kekayaan individu


Kerangka teori etika islam
 Untuk membangun sistem etika islam
diperlukan pemahaman kerangka atau
konsep dasarnya. Dari kerangka konsep
inilah dibangun teori dan praktik etika islam.
Dalam islam ditetapkan bahwa tujuan hidup
manusia adalah mencapai kemenangan hakiki
atau Al-Falah yang juga dapat direfleksikan
dalam bentuk pencapaian pertemuan dengan
tuhan disurga jannatun naim. Untuk
mencapai itu, islam meberikan prinsip akidah
dan tauhid.
Kerangka etika islam
Islam adalah agama tauhid atau semua aturan
berasal dari Allah SWT. Sebagai satu-satunya
sumber kebenaran. Itu yang disebut akidah
islam. Karena zatnya, manusia tidak dapat
menjangkau Allah SWT. Karena itu, Allah
menurunkan kebenaran-kebenaran melalui Al-
Qur’an yang disampaikan kepada Rasulullah
saw, melalui jibril. Al-Qur’an ini adalah hidayah,
cahaya, dan rahmat bukan sistem atau hukum.
Al-quran ini diturunkan secara bertahap sesuai
dengan kebutuhan dan konteks perjuangan nabi
saat itu. Pelaksaaan Al-Qur’an ini dijelaskan
oleh nabi dalam berbagai hadist yang
merupakan tingkah laku nabi.
Dalam konteks dimana tidak ada lagi nabi dan
rasul yang akan diturunkan semua akan terletak
pada kaum muslimin yang hidup pada zamannya
untuk mengamalkan dan merumuskan akhlak
islami yang belum yang belum memperoleh
petunjuk yang jelas dalam A-Qur’an dan hadist
nabinya. Disini perlu pemerintah dan interaksi
antara masyarakat dengan pemerintah untuk
merumuskannya dengan tetap merujuk pada
konteks tauhid. Proses ini disebut shuratic
process yang dimaksudkan untuk mencapai
konsensus sehingga semua pedoman akan
diterima dan dilaksanakan secara umum oleh
umat, dan pelakasaannya diawasi oleh pmerintah.
Kriteria dalam menentukan etika ekonomi dan bisnis
menurut Beekun:

1. Pada Prinsipnya semua hal dan tindakan adalah


Boleh
2. Yang menentukan halal haram adaah Allah SWT
3. Mereka yang membolehkan yang haram dan
mengharamkan yang halal adalah syirik dan
dilarang
4. Pengharaman sangat bergantung pada
kesalahan, bahaya, kerusakan, dan kemudaratan
5. Yang halal banyak dan cukup untuk memenuhi
kebutuhan manusia dan yang haram juga
banyak
lanjutan
6. Hal-hal yang mengarahkan, menolong, membantu
kepada yang haram adalah haram
7. Memalsukan sesuatu yang haram disebut halal
sangat dilarang
8. Tujuan baik tidak menghapus keharaman suatu
tindakan yang haram
9. Hindari atau tinggalkan keraguan atau hal-hal yang
meragukan
10. Keharaman berlaku untuk semua orang tanpa
kecuali
11. Keperluan dan kedaruratan dapa mengecualikan
hukum.
SOAL!
1. Jelaskan perbedaan Moral dan Etika?
2. Apa yang dimaksud dengan paham
sekulerisme? Berikan pendapat anda!
3. Apa dampak persepsi barat terhadap agama
dimana modern ini dengan sikap barat terhadap
islam saat ini?
4. Sebutkan dan jelaskan aksioma-aksioma etika
dalam islam?
5. Apa yang dimaksud dengan konsensus
masyarakat yang dirumuskan dalam Al-Qur’an
dan Hadist?

Anda mungkin juga menyukai