Anda di halaman 1dari 10

“Profit (Keuntungan)”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Hadis Ekonomi
Dosen pengampu : Masyhuri Rifa'i, M.Ag.

Oleh:
Riswan (19050102094)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga saya dapat merampungkan penyusunan makalah mata kuliah Hadist
Ekonomi dengan judul " Profit (Keuntungan)" tepat pada waktunya.
 
Penyusunan makalah semaksimal mungkin saya upayakan dan didukung bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa
saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada saya membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya. 

Kendari, 12 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................4
A. Pengertian Modal......................................................................................................................4
B. Keuntungan (profit)...................................................................................................................4
C. Pengertian Penanaman Modal..................................................................................................6
D. Keunggulan dan Kekurangan Setiap Penanaman Modal ( investasi ).........................................6
E. Resiko Penanaman Modal.........................................................................................................7
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak ada ekonomi yang dapat bertahan sampai anggota-anggotaya menyisihkan
sebagian dari produksi yang ada sekarang untuk memenuhi kebutuhan masa depan.
Dalam ekonomi kapitalis, orang-orang yang melakukan pelayanan ini diberi imbalan
dengan pengembalian terjamin yang sudah tertentu atas modal mereka. Namun syari’at
islam telah mencoba konsep imbalan atas modal dengan tanggung jawab untuk memikul
resiko kerugian. Karena itu, tidak ada orang yang mengklaim pengembalian sebelumnya
yang sudah tertentu atas modal yang digunakan untuk sebuah usaha. Sebagai gantinya,
seseorang dapat menginvestaskan modal seseorang sebagai pemilik tnggal, yang
berperan sebagai pemodal (financier) dan enterpreneur dalam waktu yang sama. Bila ia
membutuhkan bantuan orang lain, ia boleh memasuki syirkah (perkongsian, kemitraan)
berdasarkan modal, kerja atau keahlian. Ia masih mempunyai kesempatan lain yang
terbuka bila ia tidak dapat secara aktif melakukan usaha bisnis ; ia dapat memasuki
kontrak mudharabah. Dalam mudharabah, seseorang menyediakan modal, yang lain
dengan kerja, dan keduanya membagi keuntungan berdasarkan pembagian yang
disepakati.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Modal
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam
pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva
yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya.

Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal
sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang
maupun dalam jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas laba ditahan
dan bisa juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan.

 Syarat Modal
 Modal harus berupa uang : seperti dinar, dirham, atau sejenisnya.
 Modal harus diketahui dengan jelas dan memiliki ukuran.
 Modal harus ada, bukan berupa utang.
 Modal harus diberikan kepada pengusaha

B. Keuntungan (profit)
Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara :
1. Laba dalam ilmu ekonomi
Didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil
penanaman modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan
dengan penanaman modal tersebut.
2. Laba dalam akuntansi
Didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi.

 Keuntungan Modal
Adalah suatu keuntungan atau laba yang diperoleh dari investasi dalam surat
berharga, seperti saham, obligasi atau dalam bidang properti, dimana nilainya
melebihi harga pembelian.
a. Keuntungan dengan resiko rugi
b.

Diriwayatkan dari Amru bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa
Rasulullah saw, bersabda : “Tidak dihalalkan penjualan yang bukan milik
kalian dan tidak pula dihalalkan keuntungan yang tidak terjamin”.

Seorang penjual berhak mendapatkan keuntungan dari usahanya, sedang seorang


pembeli berkewajiban untuk memberikan konpensasi bagi jasa yang telah ia terima dari
penjual. Dalam keuntungan yang wajar, tidak saja dimaksudkan untuk kebutuhan
konsumtifnya saja tetapi juga ia mampu mengembangkan usahanya (produktif). Yusuf al-
Qaradawi dalam bukunya Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam
mengemukakan bahwa ekonomi Islam merupakan ekonomi Ilahiyyah, karena titik
berangkatnya dari Allah, tujuannya untuk mencari ridha Allah, dan cara-caranya tidak
bertentangan dengan syari’at-Nya. Kegiatan ekonomi baik produksi, konsumsi, penukaran,
dan distribusi.

Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad saw. merupakan sumber ajaran Islam.
Sebagai sumber ajaran yang kedua setelah al-Qur'an, kebenaran hadis disamping telah
mewarnai masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan juga menjadi bahasan kajian yang
menarik dan tiada henti-hentinya. Dilihat dari periwayatannya, hadis Nabi berbeda dengan
al-Qur'an. Al-Qur'an, semua periwayatan ayatnya berlangsung secara mutawatir, sedang
hadis Nabi, sebagian periwayatannya berlangsung secara ahad.

Mengingat hadis sebagai sumber tasyri' kedua, maka pengkajian ulang serta
pengembangan pemikiran terhadap hadis perlu dilakukan dengan pemaknaan kembali
terhadap hadis. Hal ini menjadi kebutuhan mendesak ketika wacana-wacana keislaman
banyak mengutip literatur-literatur hadis yang pada gilirannya mempengaruhi pola pikir
dan tingkah laku umat Islam itu sendiri. Di samping itu juga dapat memberikan informasi,
apakah kandungan hadis termasuk kategori temporal, lokal, atau universal sekaligus
tekstual atau kontekstual. Salah satu hadis Nabi yang perlu dikaji adalah hadis yang secara
tekstual kaitannya dengan pernyataan tentang keuntungan dalam jual beli, hadis tersebut
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, sebagai berikut:

Artinya : Dari ‘Urwah al-Bariqi . "Bahwasannya Nabi saw. memberinya uang satu dinar
untuk dibelikan kambing. Maka dibelikannya dua ekor kambing dengan uang satu dinar
tersebut, kemudian dijualnya yang seekor dengan harga satu dinar. Setelah itu ia datang
kepada Nabi saw. dengan membawa satu dinar dan seekor kambing. Kemudian beliau
mendo'akan semoga jual belinya mendapat berkah. Dan seandainya uang itu dibelikan
tanah, niscaya mendapat keuntungan pula"

Hadis di atas seringkali dijadikan patokan oleh para pedagang untuk mengambil
keuntungan yang sebanyak-banyaknya, dengan meminimalkan modal yang dikeluarkan,
sehingga tujuan dari perdagangan yaitu untuk memperoleh laba semaksimal mungkin
dapat cepat terwujud.

 Syarat-syarat Laba ( keuntungan )


a. Laba harus memiliki ukuran
b. Laba harus berupa bagian yang umum

C. Pengertian Penanaman Modal

Penanaman modal adalah kegiatan yang dilakukan penanaman modal yang


berhubungan dengan keuangan dan ekonomi dengan harapan untuk mendapatkan
keuntungan dimasa depan.
Atau juga penanaman modal ( investasi ) adalah pengeluaran atau perbelanjaan
penanam – penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang – barang modal
dan perlengkapan – perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan produksi
barang – barang dan jasa – jasa yang tersedia dalam perekonomian. Penanaman modal
atau investasi merupakan tambahan stok barang modal tahan lama yang akan
memperbesar peluang produksi dimasa yang akan datang.

D. Keunggulan dan Kekurangan Setiap Penanaman Modal ( investasi )


 Produk Perbankan
a. Tabungan
Digunakan untuk menyimpan dana nasabah. Dapat memberikan
kemudahan, antara lain :
 Dapat diambil kapan saja : counter bank dan ATM
 Kemudahan bertransaksi : pengiriman uang, pembayaran
( telepon, kartu kredit, dll ), penukaran uang,dll.

Kekurangan :

 Suku bunga yang diberikan sangat rendah, dibawah tingkat


inflasi.
 Bunga kena pajak 20% untuk yang diatas Rp. 7,5 juta.

b. Rekening koran (cheque / giro)


Dipergunakan secara luas oleh perusahaan dan perorangan, untuk
melakukan transaksi keuangan. Kemudahan antara lain :
 Dapat diambil kapan saja : counter bank pencairn cek
 Kemudahan bertransaksi : pembayaran ke pihak lain tanpa
menggunka uang tunai dan tanpa harus datang ke bank

Kekurangan :

 Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang sangat rendah
 Bunga kena pajak 20%

E. Resiko Penanaman Modal

Investasi merupakan tambahan stok barang modal tahan lama yang akan
memperbesar peluang pruduksi di masa mendatang. Salah satu peranan yang sangat
penting untuk menjalankan suatu perekonomian adalah investasi, karena merupakan
salah satu faktor penentu dari keseluruhan tingkat output dan kesempatan kerja dalam
jangka pendek. Apabila penemuan – penemuan baru atau pembebanan pajak yang
ringan atau pasar – pasar yang semakin berkembang memberikan insentif bagi
investasi – investasi yang ada, yang menbuat permintaan agregat meningkat
sementara output dan kesempatan kerja tumbuh sangat cepat. Penggunaan tenaga
kerja penuh dapat dicapai dengan cara menaikkan jumlah investasi oleh para
pengusaha. Bila investasi tidak mencapai tingkat tersebut pengangguran akan berlaku.
Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa
resiko keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh
banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan ( baik dari bencana alam atau
diakibatkan faktor manusia ) atau ketertiban hukum.
Daftar Pustaka

Id.wikipedia.org/wiki/keuntungan_modal

Dr. Aminuddin Ilmar SH.,M.Hum., Hukum Penanaman Modal Di Indonesia, ( Jakarta :


Kencana, 2007 )

Bttp.jabarprov.go.id>home>bidang

Syafe’i, rachmad. 2002. Fiqih muamalah. Bandung : Pustaka

Sullivan, Arthur ( 1 maret 2003). Economics : Princiles in action

www.sinar harapan.co.id)/ekonomi/eureka/2003.

Anda mungkin juga menyukai