Disusun Oleh
Muhammad Fajar Maulana (11190850000019)
Idrus (11190850000021)
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat kepada kami sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini yang diberikan oleh dosen
pengampu Endah Meiria, SE., M.Si dengan judul “Segmentasi, Targeting, Positioning
dalam Perbankan Syariah”. Selawat serta salam tercurahkan kepada nabi Muhammad
SAW., keluarga, sahabat, serta pengikutnya hingga akhir zaman. Tak lupa kami
berterima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya.
2. Orang tua yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam kehidupan.
3. Endah Meiria, SE., M.Si selaku dosen pengampu.
4. Pihak-pihak lain yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemasaran
Perbankan. Dalam makalah ini berisi mengenai Segmentasi, Targeting, Positioning
dalam Perbankan Syariah.
Kami manusia tak luput dari salah dan dosa, dengan ini kami menyadari akan
adanya kekurangan makalah yang kami buat ini, kami berharap makalah ini bisa
bermanfaat bagi penulis dan para pembacanya. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan
sarannya dari pembaca agar bisa lebih berkembang dan lebih baik lagi.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang selalu mengalami perubahan yang terjadi setiap saat dan adanya keterkaitan
antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu, strategi pemasaran mempunyai peranan
yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan pada umumnya. Di samping itu,
strategi yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai perkembangan dan
lingkungan pasar yang ada.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
1. Akademis
Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang di dapat penulis selama menempuh
perkuliahan pada Jurusan SI Perbankan Syariah di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Serta sebagai bahan referensi dalam penelitian selanjutnya, dan sumber
informasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Praktis
2
Untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak internal dan eksternal
perusahaan mengenai pemahaman Segmentasi, Targeting, Positioning dalam
Perbankan Syariah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Segmentasi
4
Selanjutnya Kotler, Kertajaya, Huan, dan liu (2003) menyatakan bahwa
segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi merupakan seni
mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Pada
saat yang sama segmentasi merupakan ilmu (science) untuk memandang pasar
berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis dan perilaku. Menurut
Loudon & Bitta (1993) dalam Jurnal Heru Purnomo dan Haryanto (Jurnal Ekonomi
dan Kewirausahaan, 1, 2010: 24), segmentasi adalah proses membagi pasar yang
heterogen kedalam kelompok-kelompok. Sedangkan Menurut Samsul Arifin (2012)
Segmentasi membantu untuk memilih segmen pasar. Setelah mengelompokkan
pasar ke dalam segmen-segmen, pemasar Mengevaluasi, mana segmen yang paling
sesuai untuk bisnisnya. Paling Sesuai itu berarti, pemasar mampu melayani mereka,
mampu bersaing dengan bisnis lain,
5
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki
peran penting dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan, pertama,
segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan
sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan
gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani.
Selain itu segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih
jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan. Kedua,
segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi.
Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan
dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk
mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang
berbeda dari yang dilakukan pesaing,
Sehingga segmentasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan membagi suatu pasar
menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan
produk atau ramuan pemasaran tersendiri. Bank dalam menjual produknya ke
nasabah membagi pasar menjadi beberapa jenis sesuai dengan kriteria yang
diinginkan. Pembagian pasar akan memudahkan bank dalam menentukan nasabah
atau konsumen sasarannya. Segmentasi pasar perlu dilakukan karena pada
umumnya pasar untuk suatu produk atau jasa mempunyai banyak perbedaan
terutama pada kebutuhan, keinginan dan daya beli. Dengan melakukan segmentasi
pasar, perusahaan akan lebih mudah melayani berbagai kebutuhan dan keinginan
pasar tersebut.
Segmentasi pasar perlu dilakukan karena pada umumnya pasar untuk suatu
produk atau jasa mempunyai banyak perbedaan terutaman pada kebutuhan,
keinginan dan daya beli. Dengan melakukan segmentasi pasar, perusahaan akan
lebih mudah melayani berbagai kebutuhan dan keinginan pasar tersebut. Selain itu
segmentasi perlu dilakukan disebabkan di dalam suatu pasar terdapat banyak
pembeli yang berbeda keinginan dan kebutuhannya. Setiap perbedaan memiliki
6
potensi untuk menjadi pasar tersendiri. Dalam melakukan segmentasi diperlukan
variabel atau pertimbangan yang perlu diperhatikan. Pemasar tidak menciptakan
segmen, tugas pemasar adalah mengidentifikasi segmen dan memutuskan mana
yang dibidik. Segmentasi pasar memberikan manfaat yang besar bila dibandingkan
dengan pemasaran massal. Perusahaan dapat merancang, menetapkan harga,
menyingkapkan dan menyerahkan produk atau jasa secara lebih untuk memuaskan
pasar sasaran. Perusahaan juga dapat membuat program dan kegiatan pemasaran
untuk mencerminkan pemasaran pesaing.
7
Pada niche marketing lebih fokus terhadap ceruk-ceruk pasar yang belum
dilayani dengan baik. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi segmen yang
sudah ada menjadi sub segmen yang lebih kecil. Dengan adanya niche market
perusahaan dapat memahami konsumen dengan baik. Ciri yang menarik dari niche
market adalah konsumen pada niche market mempunyai kebutuhan yang kuat,
konsumen ini mau membayar dengan harga yang premium kepada perusahaan yang
dapat memuaskan mereka dengan baik. Niche market memiliki pertumbuhan yang
potensial dan profitable sehingga perusahaan dapat melayani segmen ini. Sementara
itu pada pasar individu merupakan bagian terakhir dalam segmen, setiap individu
memiliki keunikan masing-masing. Pasar individu dikenal juga dengan customized
marketing atau one to one marketing dimana konsumen dilayani secara individu.
Perusahaan dapat melayani pasar individu secara customize sehingga dapat
memenuhi kebutuhan konsumen seperti yang mereka harapkan.
8
1. Preferensi homogen (homogenous preference), merupakan pola yang
menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap produk
atau jasa yang ditawarkan, menunjukkan suatu pasar dimana semua konsumen
secara umum memiliki preferensi yang sama.
2. Preferensi yang tersebar (diffused preference), merupakan pola yang
menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap
suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Preferensi terkelompok (cluster preference), merupakan pola yang menunjukkan
bahwa konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana
konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki kesamaan preferensi.
Menurut Kotler (2003) bahwa prosedur segmentasi ada tiga tahap yaitu:
1. Survey Stage. Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui
focus group discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok
konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku
masyarakat. Dengan adanya gambaran awal tentang preferensi konsumen
peneliti dapat menggali lebih lanjut dengan menggunakan kuesioner.
2. Analysis Stage. Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang
telah diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan
analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi
kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui
kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan
karakteristik.
3. Profiling Stage. Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi profil
masing-masing cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan
masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi,
manfaat atau value yang diharapkan dari sebuah produk, kemudian masing-
masing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae,
2006).
9
Secara garis besar ada tiga pendekatan dalam segmentasi pasar bank, yaitu:
a. Tabungan
b. Deposito
c. Giro
d. Kartu Hasanah
e. Gadai Syariah
10
Gambar 2: Pemasaran dengan Pembedaan
3. Pemasaran terkonsentrasi
Dalam melakukan segmentasi, ada beberapa langkah yang perlu diikuti, yaitu:
11
4. Identifikasi segmen pasar individu, menunjukkan daya tariknya dan seleksi akan
segmen yang menjadi target secara spesifik.
Maksud dari definisi pasar yang akan dimasuki adalah kelompok nasabah
tertentu yang spesifik yang diinginkan bank untuk menjadi pasar bagi produk
perbankan yang ditawarkannya. Pilihan akan pasar yang dituju bisa berdasarkan
luasnya jaringan jasa, tipe pelanggan, lingkup geografis, ataupun area tertentu
dimana perusahaan jasa tersebut memutuskan untuk bergerak. Ada beberapa alasan
yang diajukan mengapa segmentasi tersebut merupakan salah satu hal yang penting
dalam suatu proses pemasaran:
1. Segmentasi demografi dan sosio ekonomi. Menurut Agus Marimin (2015) dalam
segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
variabel demografi seperti usia, jenis kelamin, status, penghasilan, pekerjaan, dan
tingkat pendidikan. Variabel demografi merupakan dasar yang paling popular
12
untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Salah satu adalah bahwa
keinginan, preferensi, dan tingkat pemakaian konsumen sering sangat
berhubungan dengan variabel demografi.
2. Segmentasi psikografis, yaitu membagi pasar menjadi suatu kelompok yang
berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup, dan karakteristik
kepribadian. Sehingga dari karakteristik kelas sosial, gaya hidup serta
kepribadian tersebut dapatlah dibuat produk-produk apa saja yang cocok bagi
masing-masing segmen tersebut.
3. Segmentasi geografik, yaitu membagi pasar menjadi beberapa unit geografis
seperti negara, provinsi, perkotaan, pedesaan, atau kompleks
perumahan/pemukiman. Sebuah bank mungkin dapat memutuskan untuk
beroperasi di semua wilayah tetapi lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan
dan keinginan yang dijumpai. Sebab kebutuhan masing-masing unit geografis
akan berbeda, misalkan antara kebutuhan masyarakat di perkotaan dengan di
pedesaan pasti akan berbeda.
13
menggunakan jasa perbankan dalam setiap aktivitas bisnisnya, namun masih pula
menggunakan moda transaksi yang lain. Occasional users yaitu konsumen yang
kadang-kadang menggunakan jasa perbankan apabila sangat dibutuhkan. Non
users merupakan konsumen yang tidak pernah menggunakan jasa perbankan.
3. Segmentasi respons promosional, lebih menitikberatkan pada bagaimana
nasabah merespons aktivitas promosi tertentu dari perusahaan. Termasuk di
dalamnya respons terhadap iklan, promosi, penjualan, pameran dan event yang
diselenggarakan perusahaan/bank.
4. Segmentasi loyalitas atau kesetiaan. Biasanya konsumen akan dibagi menjadi
empat kategori menurut batasan loyalitasnya kepada suatu merek atau
perusahaan, yaitu setia terhadap satu merek tertentu apapun bentuk model dan
harganya (hard-core loyals); setia terhadap dua atau tiga merek tertentu (soft-
core loyals): menggilir atau memakai secara bergantian merek atau perusahaan
yang disukai (shifting loyals): serta konsumen yang tidak loyal atau tidak terpaku
pada merek tertentu sehingga ia dapat dengan mudah mengganti produk yang
dikonsumsi dengan merek lain (switchers).
5. Segmentasi jasa, yaitu dengan melakukan fokus perhatian terhadap apakah
penawaran jasa bisa dibedakan, apalah sebuah produk membutuhkan level jasa
yang sama, bisakah mengelompokkan konsumen diidentifikasikan dengan
permintaan jasa yang sama.
1. Company loyal Artinya, nasabah atau pelanggan sekarang ini yang hampir tidak
akan beralih ke perusahaan lain (pesaing). Mereka memiliki loyalitas atau
kesetiaan tinggi terhadap perusahaan atau merek tertentu.
2. Competitive Artinya, nasabah atau pelanggan sekarang ini memiliki peluang atau
berpotensi pindah atau beralih ke perusahaan pesaing yang mampu menawarkan
produk yang lebih kompetitif dan menarik.
14
3. Switchable Artinya, nasabah atau pelanggan pesaing sekarang ini memiliki
peluang atau berpotensi pindah atau beralih ke perusahaan lain (pesaing) atau
dengan kata lain adanya kemungkinan beralihnya nasabah atau pelanggan
pesaing ke perusahaan yang kita kelola.
4. Competitor loyal Artinya, nasabah atau pelanggan pesaing sekarang ini hampir
tidak akan pindah atau beralih ke perusahaan lain (pesaing), mereka memiliki
loyalitas dan kesetiaan yang tinggi terhadap perusahaan pesaing.
Gambar 4: Segmentasi Berdasarkan Karakter Konsumen
15
2. Dynamic Atribut Segmentation, mengelompokkan pasar berdasar-kan atribut
dinamis yang serupa, atau atribut-atribut yang mencerminkan karakteristik
konsumen. Atribut ini mencakup variabel psikografis dan behavioral.
3. Individual Segmentation, mengelompokkan pasar atas unit terkecil atau individu.
1. Dapat diukur: ukuran, daya beli, dan profil segmen dapat diukur.
2. Dapat dijangkau: segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
3. Cukup besar: segmen pasarnya cukup besar dan cukup memberi keuntungan
apabila dilayani. Suatu segmen sebaiknya merupakan kelompok yang homogen
yang cukup bernilai untuk dilayani program pemasaran yang diselesaikan.
4. Dapat dibedakan.
5. Dapat dilaksanakan: program yang efektif dapat dirancang untuk menarik dan
melayani segmen tersebut.
16
untuk mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi
yang sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.
3. Evaluating market competition in particular the companys market position. Riset
segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses
dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.
4. Providing insight on present marketing strategies. Segmentasi sangat penting
untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi
perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan
dari adanya potensi terhadap ancaman.
B. Targeting
Ada tiga kriteria yang harus dimiliki perusahaan saat mengevaluasi dan
menentukan segmen yang akan dijadikan target (Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu,
2003). Pertama, perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibid ik
cukup besar dan menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan bisa memilih segmen
yang kecil pada saat sekarang, namun memiliki prospek menguntungkan di masa
depan. Selain itu, perusahaan juga harus menelaah kompetisi yang ada di sektor
17
tersebut dan potensinya untuk tumbuh karena akan berkaitan dengan ukuran dan
pertumbuhan target segmen perusahaan.
Setelah melakukan segmentasi pasar dan teridentifikasi segmen apa saja yang
akan dipilih, berikutnya adalah menentukan targeting (penetapan pasar sasaran).
Targeting adalah proses penyeleksian produk, barang maupun jasa, agar berada di
posisi yang tepat guna mencapai keberhasilan perusahaan. Langkah-langkah dalam
melakukan targeting:
18
1. Mengevaluasi segmen-segmen pasar
Ada tiga faktor yang harus diperhatikan:
a. Pertumbuhan dan besarnya segmen, Perusahaan perlu mengetahui besarnya
segmen yang potensial dan karakteristik pertumbuhannya, lalu menetapkan
profitabilitas masing-masing segmen dan memperkirakan gerakan para
kompetitor yang akan menekan profitabilitas perusahaan.
b. Daya tarik struktural segmen, Struktrual segmen yang menarik dilihat dari
segi profitabilitas yang kemungkinan dapat diraih dari segmen terpilih.
c. Menyeleksi segmen berdasarkan sumber daya yang dimiliki, termasuk
ketersediaan sumber daya manusia dan keterampilan yang dimiliki.
19
a. Pemasaran serbasama, Melayani semua pasar dan tawaran pasar tanpa
perbedaan. Mencari apa yang sama dalam kebutuhan konsumen. Biasanya
untuk produk yang bersifat massal seperti tabungan untuk semua orang, baik
usia pendapatan maupun wilayah. Keuntungannya adalah menghemat biaya.
b. Pemasaran serbaneka, Merancang tawaran untuk semua pendapatan, tujuan,
atau kepribadian di mana tiap segmen yang berbeda ditawarkan produk yang
berbeda pula. Kelemahannya adalah memerlukan biaya tinggi.
c. Pemasaran terpadu, Pemasaran ini khusus untuk sumber daya manusia yang
terbatas.
Setelah itu, lakukan seleksi atau pemilihan pasar sasaran. Ada lima alternatif
dalam memilih pasar sasaran yang perlu dipertimbangkan oleh setiap
perusahaan:
20
hanya mengonsentrasikan pada satu produk tertentu yang dibutuhkan oleh
berbagai kelompok segmen demi menghindari besarnya risiko.
e. Peliputan pasar secara menyeluruh (full market coverage), Untuk
menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan
menghasilkan lebih banyak penjualan, namun diferensiasi dapat
meningkatkan biaya perusahaan. Hal ini tetap bermanfaat bila dikaitkan
dengan strategy profitability, tetapi perusahaan harus hati-hati agar tidak
terjadi over segmenting. Bank berusaha menyediakan semua produk untuk
semua kelompok segmen. Alternatif ini perusahaan melayani semua segmen
yang ada dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan tanpa ada batasan
tertentu (Kasmir, 2004: 120-121).
21
Artinya, koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik, dan
hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.
4. Kerja sama antar segmen
Cara terbaik mengelola segmen adalah kerja sama antara SDM di dalam
perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.
C. Positioning
Menurut Tjiptono dan Chandra (2012) dalam juranl Elperida J. Sinurat (2018)
pengertian pasar sasaran adalah proses mengevaluasi dan memilih satu atau
beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program
pemasaran spesifik perusahaan. Sedangkan
22
Beberapa strategi penentuan posisi pasar dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Atas Dasar Atribut. Atas dasar atribut didasarkan pada penentuan atribut
produk tertentu, misalnya bunga rendah atau tinggi baik untuk simpanan
maupun pinjaman.
2. Kesempatan Penggunaan. Kesempatan penggunaan maksudnya adalah
simpanan diposisikan sebagai kas atau tempat mengamankan uang atau tempat
untuk melakukan investasi.
3. Menurut Pengguna. Produk diposisikan berdasarkan penggunaan produk
tersebut. Misalnya tabungan untuk umum atau tabungan haji.
4. Langsung Menghadapi Pesaing. Produk diposisikan sebagai sesuatu yang lebih
baik dibandingkan pesaing perusahaan, misalnya BMT kami nomor satu atau
yang terbaik (Kasmir, 2004: 122).
5. Produk. Aspek-aspek yang dapat membuat produk dari perusahaan berbeda
dengan perusahaan lain cukup banyak. mulai dari bentuk, fitur, kinerja,
kesesuaian, daya tahan dan lain-lain. Misalnya pada BMT, agar produknya
berbeda dengan yang lain maka perusahaan menambah nisbah bagi hasil yang
lebih besar untuk anggotanya agar berbeda dengan BMT lainnya (Amir, 2012:
175-177).
Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk bank harus
memperhatikan faktor-faktor berikut :
1. Be creative, maksudnya adalah bahwa bank harus kreatif dalam mencuri
perhatian konsumen atau target market.
2. Simplicity, maksudnya adalah komunikasi yang di sampaikan harus sederhada
dan sejelas mungkin.
3. Consistent yet flexible, makusunya adalah bank harus konsisten dan melihat
kondisi.
4. Own, dominate, protect, maksudnya adalah dalam komunikasi bank harus
memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan.
23
5. Use their language, maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning
bank harus menggunakan bahasa yang dipahami pelanggan.
D. Diferensiasi
Menurut porter dalam Kotler et. Al. (2003), hakikat dari positioning adalah
penciptaan posisi yang unik dan bernilai, yang melibatkan sekumpulan aktifitas
yang berbeda dari yang dipilih pesaing .
24
3. Menemukan sepaket nilai konsumen. Perusahaan harus memilih kombinasi
antara factor yang intangible dan tangible untuk membedakan dengan pesaing
dan menciptakan konsumen yang loyal.
1. Diferensiasi Produk
25
yang dapat merintangi, mencegah, atau menghalangi para pesaing untuk
melakukan duplikasi atau membuat tandingannya.
2. Diferensiasi jasa
Menurut Kotler (2003) ketika produk tidak mudah untuk di diferensiasi
maka perusahaan perlu menambah nilai pelayanan serta meningkatkan
kualitasnya. Kreativitas yang tinggi mengharmonisasikan unsur-unsur marketing
mix: product, place, price promotion, people, packaging, programming
partnership sehingga kualitas jasa yang dirasakan oleh konsumen melebihi
harapan.
Menurut Tjiptono dalam sukawati , (2003), cara lain untuk melakukan
diferensiasi adalah secara konsisten memberikan kualitas pelayanan yang lebih
baik daripada opera pesaing. Hal ini dapat dicapai dengan memenuhi atau bahkan
26
melampaui kualitas jasa yang diharapkan para pelanggan. Kualitas jasa sendiri
dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan
jasa yang diharapkan, maka para pelanggan menjadi tidak tertarik lagi pada
penyedia jasa yang bersangkutan. Bila yang terjadi adalah sebaliknya (perceived
lebih besar dari expected), maka ada kemungkinan para pelanggan akan
menggunakan penyedia jasa itu lagi.
Menurut Kotler (2003), diferensiasi jasa dapat dilakukan pada delivery yaitu
bagaimana produk dan jasa sampai kepada konsumen. Disini termasuk kecepatan
dan keakuratannya. Installation yaitu bagaimana sebuah produk terpasang
dengan baik di tempat konsumen. Customer training dan customer consulting
yaitu bagaimana perusahaan memberikan pengarahan dan mendengarkan
keluhan dari konsumen.
3. Diferensiasi sumber daya manusia
Diferensiasi personal adalah diferensiasi lewat keunggulan personal. Hal ini
dapat dilakukan dengan meningkatkan kompetensi karyawan melalui
peningkatan pengetahuan, courtesy atau keramah tamahan, sopan santun dan
bersahabat, credibility yaitu dapat dipercaya dan jujur serta responsiveness
yaitu cepat tanggap menghadapi pelanggan.
4. Diferensiasi saluran
Langkah pembedaan melalui cara membentuk saluran distribusi, jangkauan,
keahlian dan kinerja saluran-saluran tersebut. Perusahaan melakukan
diferensiasi melalui saluran dalam penjualan produknya. Misalkan perusahaan
multi level marketing (MLM) yang menjual produknya hanya melalui
anggotanya dan anggota tersebut pula yang berhak melakukan pembelian
barang melalui distributor, jadi masyarakat biasa yang belum mendaftar sebagai
anggota tidak dapat membeli langsung melalui distributor tetapi harus melalui
anggota dari MLM tersebut.
27
5. Diferensiasi citra
Menurut Zyman, S, 2000 dalam sukawati, 2003 citra identic dengan atribut
adalah sebuah karakteristik, yang khusus atau pembeda dari penampilan
seseorang atau benda. Diferensiasi citra adalah bauran yang tepat dari elemen
pencitraan, yang menciptakan citra sebuah merek. Proses pencitraan harus
membangun, memaksimalkan, memanfaatkan, dan mengekploitasikan
kekuatan dan kelemahan setiap elemen citra untuk memastikan bahwa merek
itu memiliki prospek yang baik secara terus menerus.
Perusahaan yang tidak menciptakan hubungan antara penciptaan citra dan
penjualan produk sering kali tidak melakukan pekerjaan yang baik. Menurut
Sergio Zyman (200) dalam sukawati, 2003, banyak perusahaan yang sukses
dalam menjual produk karena produk mereka memiliki citra jelas yang jelas
yang menentukan posisi mereka di titik yang secara potensial menarik dalam
pilihan konsumen yang begitu banyak.
Menurut Trout, J. (2000), kebanyakan perusahaan yang sukses adalah
perusahaan yang “memiliki rata” yang menempati tempat special dalam benak
konsumen. Berbagai konsep yang berkembang saat ini menyiratkan bahwa
pentingnya citra sebagai sarana atau alat untuk meraih keunggulan bersaing di
pasar. Begitu perusahaan telah secara jelas mendefinisikan citranya kepada
pelanggan, maka langkah berikutnya adalah mengkomunikasikan citra
tersebut agar elemen ini menjadi sumber keunggulan bersaing yang anda
miliki dalam jangka panjang (Sukowati, 2003). Melalui investasi pada proses
pencitraan yang dilakukan secara terus-menerus, perusahaan akan menikmati
tingkat pengembalian pasar dalam konsep pemasaran, yang lebih tinggi
daripada yang dapat diraih oleh pesaing dalam industri yang sama.
28
E. Studi Kasus
PT Bank Syariah Indonesia Tbk saat ini fokus untuk pengembangan UMKM dan
layanan digital. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung industri halal di Indonesia.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menyatakan, pihaknya siap mendukung
pengembangan ekonomi di berbagai segmen, baik korporasi, komersial, usaha kecil
dan menengah, usaha mikro, konsumer dan pesantren. Hal ini ditunjang dengan
layanan prima, jaringan luas, akselerasi digital dan diversifikasi produk yang
beragam.
29
Sarasehan Industri Jasa Keuangan Jawa Timur, Jumat (26/3/2021). Dalam acara
tersebut hadir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah dan Ketua Dewan
Komisioner OJK Wimboh Santoso. Ia pun memaparkan, BSI memiliki lebih dari
1.300 cabang dan lebih dari 1.700 ATM di seluruh Indonesia. Saat ini, BSI pun
melayani pembukaan rekening secara online melalui Mobile Banking BSI. Sampai
Februari 2021, penyaluran pembiayaan BSI di sektor UMKM sebesar Rp 35,3
triliun. Pertumbuhan transaksi secara year on year (yoy) BSI mobile sebesar 77,24
persen dengan nilai volume per 28 Februari 2021 sebesar Rp11 triliun. Berdasarkan
riset dari State of the Global Islamic Economy Report, industri halal menyimpan
potensi besar yaitu sebesar lebih dari Rp 4.000 triliun. Potensi industri halal ini
terdiri dari halal food, fashion, media, tourism, pharmacy, cosmetics, dan umrah.
Dengan dukungan Pemerintah dan regulator, industri perbankan syariah
kedepannya diharapkan tumbuh secara eksponensial, sehingga meningkatkan
perekonomian Indonesia.
1. PT Bank Syariah Indonesia Tbk saat ini fokus untuk pengembangan UMKM
dan Hal ini ditunjang dengan layanan prima, jaringan luas, akselerasi digital
dan diversifikasi produk yang beragam. layanan digital
2. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung industri halal di Indonesia.
3. Pihaknya siap mendukung pengembangan ekonomi di berbagai segmen, baik
korporasi, komersial, usaha kecil dan menengah, usaha mikro, konsumer dan
pesantren.
4. BSI memiliki lebih dari 1.300 cabang dan lebih dari 1.700 ATM di seluruh
Indonesia
5. BSI pun melayani pembukaan rekening secara online melalui Mobile Banking
BSI. Sampai Februari 2021,
6. Penyaluran pembiayaan BSI di sektor UMKM sebesar Rp 35,3 triliun.
7. Pertumbuhan transaksi secara year on year (yoy) BSI mobile sebesar 77,24
persen dengan nilai volume per 28 Februari 2021 sebesar Rp11 triliun.
8. Berdasarkan riset dari State of the Global Islamic Economy Report, industri
halal menyimpan potensi besar yaitu sebesar lebih dari Rp 4.000 triliun.
30
9. Potensi industri halal ini terdiri dari halal food, fashion, media, tourism,
pharmacy, cosmetics, dan umrah.
10. BSI didukung Oleh Pemerintah
31
perumahan/pemukiman. Dalam berita ini BSI memiliki target geografinya di
Indonesia, dan dunia
a. Segmentasi benefit, BSI menawarkan produk produk halal, maka dari itu
manfaat yang didapatkan oleh nasabah ialah mendapatkan produk yang
sesuai dengan ajaran agama.
b. Segmentasi penggunaan, memfokuskan pada tipe dan batasan penggunaan,
seperti heavy users, medium users, occasional users, ataupun non users bagi
jasa tersebut. Karena BSI sekarang melayani pembukaan rekening secara
online melalui Mobile Banking BSI. Maka dari itu, Nasabah BSI masuk
dalam katagori heavy users yaitu konsumen yang selalu melakukan transaksi
menggunakan jasa perbankan dalam setiap aktivitas bisnisnya, biasanya
hanya memiliki persentase kecil dari seluruh pasar tetapi memiliki
persentase yang tinggi dari total pembelian. Dengan cara online melalui
Mobile Banking BSI ini para nasabah dapat menggunakan kapan saja, dan
dimana saja.
c. Segmentasi respons promosional, nasabah merespons aktivitas promosi
sesuai dengan Syariat Islam
d. Segmentasi loyalitas atau kesetiaan. Biasanya konsumen akan dibagi
menjadi empat kategori menurut batasan loyalitasnya kepada suatu merek
atau perusahaan, yaitu setia terhadap satu merek tertentu apapun bentuk
model dan harganya (hard-core loyals); setia terhadap dua atau tiga merek
tertentu (soft-core loyals): menggilir atau memakai secara bergantian merek
atau perusahaan yang disukai (shifting loyals): serta konsumen yang tidak
loyal atau tidak terpaku pada merek tertentu sehingga ia dapat dengan mudah
mengganti produk yang dikonsumsi dengan merek lain (switchers). Dalam
32
hal ini BSI masuk dalam katagori hard-core loyals karena fasilitas di BSI
sudah mampu untuk mempertahankan nasabahnya.
e. Segmentasi jasa, Jasa yang diberikan dalam BSI sudah sangat baik.
Dalam segmen secara global dalam berbagai industri, BSI termasuk dalam
katagori Competitor loyal karena Layanan Bsi sudah baik dan canggih serta
halal sehingga para nasabah atau pelanggan hampir tidak akan pindah atau
beralih ke perusahaan lain (pesaing), mereka memiliki loyalitas dan kesetiaan
yang tinggi terhadap perusahaan pesaing.
33
3. Positioning
Posisi BRI ialah sebagai mitra yang mengedepankan sistem ukhuwah
islamiyah dan tolong menolong. Hal inilah yang menjadikan PT Bank Syariah
Indonesia Tbk saat ini fokus untuk pengembangan UMKM diantaranya ialah
dengan melakukan layanan prima, jaringan luas, akselerasi digital dan
diversifikasi produk yang beragam, layanan digital, seperti BSI memberikan
layanan digital berupa melayani pembukaan rekening online melalui fitur
mobile banking BSI., dan melakukan penerapan industri halal di Indonesia.
4. Diferensiasi
BSI berfokus untuk membantu sektor industri halal, seperti halal food,
fashion, media, tourism, pharmacy, cosmetics, dan umrah.
34
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sebagai bagian dari proses pemasaran, STP terbukti efektif digunakan untuk
membuat rencana komunikasi suatu lembaga atau perusahaan. Selain itu, dengan
tahapan ini para marketer bisa lebih mudah dalam menentukan posisi lembaga atau
perusahaan tersebut.
B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan salah satu sumber
tentang pemahaman dan pengetahuan mengenai Segmentasi, Targeting, Positioning
dalam Perbankan Syariah. Sebaiknya pembaca menggunakan makalah ini dengan
bijak dan tidak terpaku pada satu sumber saja. Demi penyempurnaan makalah ini,
kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.
35
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku:
Kotler, Philip dan Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran, alih Bahasa. Jakarta:
Erlangga
Referensi Jurnal
Marimin, Agus. 2015. Segmentasi Nasabah Bank Syariah: Hubungan Antara Variabel
Demografi dan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta. Jurnal
Ilmiah Ekonomi Islam, Vol.1, No.3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis STIE ASS
Surakarta.
36
Referensi Skripsi, Tugas Akhir D3
Referensi Website
37