Oleh
NAMA :
NIM:
S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1442 H/2021 M
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya serta Shalawat dan salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah mengantarkan kita dari zaman kegelapan hingga zaman terang
menderang sepeti saat ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Tingkat Efisiensi dan Produktivitas Perbankan Syariah di Indonesia
Periode Tahun 2015-2019” sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
Program Sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis pun menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini banyak pihak
yang ikut berkontribusi. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih atas
dukungan yang telah diberikan dalam penyelesaiaan skripsi ini kepada semua
pihak terutama pada:
ii
Dosen Akademik yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk
senantiasa memberikan ilmu, bimbingan, saran, dan arahan yang tiada
hentinya dan sangat luar biasa.
5. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA. selaku Ketua Program
Studi Perbankan Syariah dan Ibu Yuke Rahmawati MA. selaku
Sekretaris Program Studi Perbankan Syariah yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam perberkasan administrasi skripsi.
6. Teman terkasih, Bripda Baginda Harahap, yang telah memberikan
dukungan semangat yang tidak ada hentinya dikala penulis sudah putus
asa.
7. Sahabat seperjuangan; Ardiyah, Dita, Elly, Ences, Ratu, Acil, Zafran,
Rahman, Aji yang telah saling memotivasi satu sama lain.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR SAMPUL..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................................6
PENDAHULUAN.............................................................................................................6
A. Latar Belakang.......................................................................................................6
B. Identifikasi Masalah.............................................................................................16
C. Perumusan Masalah..............................................................................................17
D. Pertanyaan Penelitian...........................................................................................17
E. Tujuan Penelitian..................................................................................................17
F. Pembatasan Masalah............................................................................................17
G. Kontribusi dan Manfaat Penelitian......................................................................18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................19
A. Landasan Teori.....................................................................................................19
1. Pengertian Efisiensi Perspektif Ekonomi..........................................................19
2. Pengertian Efisiensi Perspektif Islam................Error! Bookmark not defined.
3. Efisiensi Perbankan Syariah..............................Error! Bookmark not defined.
4. Efisiensi Teknis.................................................Error! Bookmark not defined.
5. Efisiensi Sosial..................................................Error! Bookmark not defined.
6. Perbankan Syariah di Indonesia........................................................................19
7. Metode Pengukuran Efisiensi Perbankan.........................................................29
B. Penelitian Terdahulu.............................................................................................35
C. Kerangka Pemikiran.............................................................................................40
D. Keterkaitan antar Variabel dan Hipotesis.............................................................41
BAB III............................................................................................................................44
METODE PENELITIAN.................................................................................................44
A. Ruang Lingkup Penelitian....................................................................................44
B. Populasi dan Sampel............................................................................................44
C. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................................44
iv
D. Data dan Sumber Data..........................................................................................45
E. Instrumen Penelitian.............................................................................................45
F. Metode Pengumpulan Data..................................................................................46
G. Metode Analisis Data..........................................................................................46
H. Operasional Variabel Penelitian..........................................................................47
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................49
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menghimpun dana, menyalurkan dana, dan sosial. Fungsi yang membedakan bank
syariah dengan bank konvensional adalah fungsi sosial. Fungsi bank syariah harus
dilaksanakan dengan tepat guna memperoleh efisiensi kinerja yang maksimal dan
tingkat efisiensi dengan cara input yang minimal dan menghasilkan output yang
maksimal (Imbaruddin, 2016), akan tetapi pada bank syariah memaksimalkan laba
ekonomis bagi muslim (Syahdeini, 2014). Pengertian efisiensi terkait konsep input
adalah rasio antara besaran output dengan besaran input (Martono, 2019).
belum optimal secara keseluruhan. Hal ini didukung dengan market share
perbankan syariah yang masih tertinggal jauh dibandingkan dengan market share
sebesar 94.11% dan sisanya market share perbankan syariah hanya sebesar 5.99%
perbankan syariah dengan metode non parametrik DEA pada tiga negara yaitu
dengan metode DEA. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa efisiensi keuangan
perbankan syariah belum 100% yaitu sebesar 76% sedangkan efisiensi sosial
51%.
pendekatan parametrik dan non parametrik. Metode non parametrik yang sering
7
Pendekatan pengukuran efisiensi dan produktivitas yang menggambarkan
pendekatan aset (Hadad, dkk 2003). Melihat perbankan syariah sebagai lembaga
staf, aset tetap, dan simpanan total serta variabel output adalah pinjaman total, aset
liquid, dan pemasukan lain (Iqbal dan Mirakhor, 2008). Bank syariah juga
melakukan kegiatan sosial dimana variabel input dari pendekatan sosial tersebut
dari penerimaan dana zakat, infak, sedekah (ZIS) serta variabel output adalah
penyaluran dana ZIS ke organisasi penyalur zakat (Ryandono dan Wahyudi, 2018).
Penelitian ini sangat menarik untuk diteliti terkait efisiensi dan produktivitas
syariah di Indonesia sejauh ini serta untuk mengevaluasi kinerja perbankan syariah.
fungsi sosial bank syariah yang penerimaan dan penyaluran dana ZIS, periode
penelitian yang berbeda dimulai dari tahun 2015-2019, dan membandingkan hasil
tingkat efisiensi dan produktivitas pada bank syariah secara deskriptif. Sampel
yang digunakan seluruh BUS di Indonesia kecuali Bank Syariah Mandiri, BRIS,
dan BNI Syariah dikarenakan ketiga BUS tersebut akan dilakukan merger pada
tahun 2021. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu DPK, total aset,
beban tenaga kerja, pembiayaan, penerimaan dana zakat, dan penggunaan dana
zakat.
8
Berikut rincian jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah di
Indonesia sebagai variabel efisiensi teknis dalam kurun waktu lima tahun terakhir
dimulai dari tahun 2015-2019 yang disajikan dalam tabel 1.1 dan fluktuasi
grafik 1.1.
Tabel 1.1
Jumlah DPK di Bank Umum Syariah (dalam miliar)
Tahun Jumlah Fluktuasi
DPK Pertambahan
DPK
2015 174.895 -
Berdasarkan Tabel 1.1 dan Grafik 1.1 terlihat bahwa dalam kurun waktu
lima tahun terakhir dimulai dari tahun 2015-2019 jumlah DPK perbankan syariah
10
jumlah DPK setiap tahunnya dalam lima tahun terakhir. Hal ini didukung dengan
variabel efisiensi teknis dalam kurun waktu lima tahun terakhir dimulai dari
tahun 2015-
2019 yang disajikan dalam tabel 1.2 dan fluktuasi pertambahan jumlah aset
Tabel 1.3
Jumlah Aset di Bank Umum Syariah (dalam miliar)
2015 213.423 -
lima tahun terakhir dimulai dari tahun 2015-2019 jumlah aset perbankan syariah
di Indonsia kosisten terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Jumlah aset yang
masih dalam dua digit dikisaran 10% (Direktur Penelitian dan Pengembangan
2020). Hal ini didukung dengan jumlah aset Bank Muamalat Indonesia di Indonesia
dicatat anjlok sebesar 6.85 triliun atau 11% selama Sembilan bulan pertama di awal
Berikut rincian jumlah beban tenaga kerja Bank Umum Syariah di Indonesia
sebagai variabel efisiensi teknis dalam kurun waktu lima tahun terakhir dimulai dari
tahun 2015-2019 yang disajikan dalam tabel 1.3 dan fluktuasi pengurangan jumlah
tenaga kerja perbankan syariah di Indonesia yang disajikan dalam grafik 1.3.
Tabel 1.3
Jumlah Beban Tenaga Kerja di Bank Umum Syariah
2015 5.289 -
12
2017 6.239 409
4000 Pertambahan
2000 Beban Tenaga
Kerja
0
2015 2016 2017 2018 2019
Sumber: OJK, Statistika Perbankan Syariah pada Desember 2019
Grafik 1.3: Fluktuasi Aset di Bank Umum Syariah Tahun 2015-2019
Berdasarkan Tabel 1.3 dan Grafik 1.3 terlihat bahwa dalam kurun waktu
lima tahun terakhir dimulai dari tahun 2015-2019 jumlah beban tenaga kerja
perbankan
beban tenaga kerja yang kosisten mengalami kenaikan berbanding terbalik dengan
tenaga kerjanya sebesar 38.831 orang (Majalah Infobank Nomor 399, 2019). Bank
Operasional Bank Muamalat Indonesia, Awardi, 2019). BNI Syariah pada tahun
2017 mengalami penurunan beban tenaga kerja sebesar 37.629 miliar dari tahun
2016 sebesar 711.010 miliar ke tahun 2017 sebesar 646.3364 miliar (Laporan
13
Tahunan BNI Syariah, 2016).
14
Berikut rincian jumlah pembiayaan perbankan syariah di Indonesia sebagai
variabel efisiensi teknis dalam kurun waktu lima tahun terakhir dimulai dari tahun
2015-2019 yang disajikan dalam tabel 1.4 dan fluktuasi pertambahan jumlah
Tabel 1.4
Jumlah Pembiayaan di Bank Syariah (dalam miliar)
2015 153.968 -
200000 Jumlah
Pembiayaan
100000
Pertambaha
n
0 Pembiayaan
2015 2016 2017 2018 2019
Sumber: OJK, Statistika Perbankan Syariah pada Desember 2019
Grafik 1.4: Fluktuasi Pembiayaan di Bank Umum Syariah Tahun 2015-2019
Berdasarkan Tabel 1.4 dan Grafik 1.4 terlihat bahwa dalam kurun waktu lima
tahun 2015-
15
2019. Jumlah pembiayaan Bank Muamalat Indonesia mengalami flukuatif
16
pembiayaan bahkan cenderung menurun. Penurunan terbesar terjadi pada tahun
2018 sebesar 7.729 miliar dari tahun 2017 sebesar 41.288 miliar menjadi 33.559
(BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan BNI Syariah (BNIS) sebagai variabel
efisiensi sosial dalam kurun waktu lima tahun terakhir dimulai dari tahun 2015-
Tabel 1.6
Jumlah Penerimaan Dana Zakat (dalam jutaan)
Tahun BMI BSM BNIS
Sumber: Laporan Tahunan BMI, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah tahun 2015-
2019
Berdasarkan Tabel 1.6 dan Grafik 1.6 terlihat bahwa dalam kurun waktu lima
tahun terakhir dimulai dari tahun 2015-2019 jumlah penerimaan dana zakat Bank
17
Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri terus mengalami kenaikan namun
menurun pada tahun 2016 sedangkan jumlah penerimaan dana zakat BNI Syariah
Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah sebagai variabel efisiensi sosial dalam
kurun waktu lima tahun terakhir dimulai dari tahun 2015-2019 yang disajikan
Tabel 1.7
Jumlah Penerimaan Dana Zakat (dalam jutaan)
Tahun BMI BSM BNIS
Sumber: Laporan Tahunan BMI, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah tahun 2015-
2019
Berdasarkan Tabel 1.7 dan Grafik 1.7 terlihat bahwa dalam kurun waktu lima
tahun terakhir dimulai dari tahun 2015-2019 jumlah penyaluran dana zakat Bank
18
Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri terus mengalami kenaikan namun
menurun pada tahun 2016 sedangkan jumlah penerimaan dana zakat BNI Syariah
melakukan sebuah penelitian analisis terkait dengan input serta output perbankan
syariah guna mengetahui efisiensi dan stabilitas bank syariah dalam menjalankan
2015-2019 ”.
B. Identifikasi Masalah
tahun 2016-2018.
6.85 triliun atau 11% selama Sembilan bulan pertama di awal tahun 2018.
5. Penurunan beban tenaga kerja Bank Muamalat tahun 2019 dan BNI
19
6. Bank Muamalat Indonesia mengalami ketidakstabilan jumlah pembiayaan
C. Perumusan Masalah
D. Pertanyaan Penelitian
2019?
E. Tujuan Penelitian
tahun 2015-2019.
F. Pembatasan Masalah
untuk
20
mempermudah proses penelitian, oleh karena itu peneliti melakukan pembatasan
Malmquist Index.
c. Penelitian ini hanya dilakukan pada seluruh BUS di Indonesia kecuali bank
d. Variabel input efisiensi yang digunakan adalah DPK, aset, beban tenaga dan
e. Penelitian ini mengukur tingkat efisiensi hanya selama lima tahun terakhir
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Bank syariah di Indonesia lahir sejak tahun 1992. Hal ini ditandai oleh
tergolong stagnan. Terjadi krisis moneter di Indonesia pada tahun 1998 yang
bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank
syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta
cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank syariah adalah
banyak.
22
Ketentuan kedua pasal tersebut sejalan dengan ketentuan Pasal 3 dan Pasal
ayat (1) UU perbankan syariah tersebut menyatakan bahwa Bank Syariah dan
masyarakat.
3. Berpegang pada asas dan prinsip dasar ekonomi yang benar, yang sesuai
ideologi dan kaidah syariah Islam, serta tidak sekedar menggunakan dasar-
dasar teori ekonomi umum keuangan yang dibangun di atas dasar muamalah
sistem penyaluran dana yang dihimpun, dan sistem penyediaan jasa keuangan.
Jika dibandingkan dengan antara sistem operasional bank svariah dengan bank
23
pada pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan penghimpunan dan penyaluran
dananya. Dalam hal ini, nasabah bank konvensional bisa langsung menghitung
pendapatan yang akan diterimanya dari bank pada saat ia menyimpan uangnya
di bank konvensional.
nasabah penabung pada penghimpunan dana bank syariah terkait erat dengan
transfer dana, bank garansi, anjak piutang, dan lain sebagainya (Yaya, 2009).
24
2. Efisiensi Perbankan Syariah
yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan
penggunaan sumber yang terbatas. Hal ini dengan kata lain hubungan antara
tidak terlalu tinggi, dan tersedianya fasilitas fisik pemasaran (Hasan, 2018:17-
18).
langkah yang kita ambil dalam mengerjakan sesuatu yang kita hadapi dalam
hal membagi waktu, sumber daya, agar efektifitas dapat tercapai dengan cara
menggunakan sesuatu yang harus amanah dan cakap (Sulaiman dan Zakaria,
haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah
besaran hasil dari suatu kegiatan. Efisiensi merupakan parameter terbaik antara
input dan output (masukan dan keluaran) atau antara energi dan produk (Fauzia
Prinsip efisiensi dengan sikap hemat, yaitu lawan kata dari boros
harta secara maksimal, sehingga dengan ini tidak ada satu pun dari manfaat
penggunaan harta itu sesuai dengan kehendak dan ridha Dzat yang
efisiensi dalam Prespektif Islam terdapat juga di dalam perkataan nabi yaitu
26
“sebaik-baiknya Islam seseorang adalah ia yang
27
meninggalkan hal-hal yang tidak berguna” (H.R. Tirmidzi). Hal ini juga
didukung Surat Al-Isra (26) mengenai hal mubazir yang telah diuraikan diatas.
Kedua pernyataan normatif ini terdapat dalam ekonomi dalam bentuk efisiensi
sekaligus hal ini sejalan dengan preferensi ekonomi yang di mana harus adanya
dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Jika salah seorang diantara kalian
atau dijilati.”
Bank dalam mencapai tingkat efisiensi dengan cara input yang minimal
dan menghasilkan output yang maksimal (Imbaruddin, 2016), akan tetapi pada
manfaat yang lebih besar kepada nasabahnya baik nasabah penabung dan
28
Efisiensi menjadi hal penting bagi perusahaan untuk meningkatkan nilai
perusahaan (Utomo, 2019:42). Hal ini sejalan dengan pemikiran Hosen dan
keuangan syariah.
Hal ini didukung oleh Karimah dkk (2016:34) dalam penelitiannya yang
menghasilkan implikasi bank yang akan dapat memberikan manfaat yang lebih
besar kepada masyarakat. Hal ini diperkuat oleh Rodoni dkk (2017:228) di
optimal.
krisis perbankan pada tahun 1997, termasuk Indonesia. Sudah ada beberapa
29
tergolong minim (Huda dan Nasution, 2014).
30
Efisiensi dalam perbankan dapat di dekomposisikan ke dalam efesiensi
Efisiensi dalam skala apabila bank sudah mencapainya yaitu bank tersebut
mampu beroperasi dalam skala hasil yang konstan. Bank mampu beroperasi
mana pada dasarnya menyatakan hubungan antara input dengan output dalam
perbankan akan masuk ke dalam beberapa kategori efisiensi. Berikut tabel 2.1
Tabel 2.1
Pembagian Nilai Skor Efisiensi dan Kategori Efisiensi
Nilai Skor Kategori
Efisiensi (%) Efisiensi
65%-85% Rendah
86%-96% Sedang
97%-100% Tinggi
Sumber: Hosen dan Rahmawati, 2016:40
Berdasarkan tabel 2.1 pembagian nilai skor efisiensi dan kategori efisiensi maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga kategori efisiensi yaitu rendah, sedang, dan
tinggi. Nilai skor 0.65-0.85 maka efisiensi perbankan tergolong rendah, nilai skor
0.86-
0.96 maka efisiensi perbankan tergolong sedang, sedangkan nilai skor 0.97-1 maka
dimana setelah dikaji lebih dalam terkait falsafah dasar kegiatan operasional
pada tiga hal salah satunya adalah prinsip efisiensi (Apriani dan Hartanto,
2014:70).
Efisiensi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu efisiensi teknis dan
output dari jumlah input yang tersedia (Utomo, 2019:42). Tingkat efisiensi
perbankan untuk memperoleh output yang maksimum dari suatu input tertentu
teknis tersebut didukung oleh peniliti Rabbaniyah dan Afandi (2019:200) yang
dan input, maka kinerja perbankan syariah dapat dianalisis lebih jauh untuk
akan mendapat keuntungan yang maksimal, dana yang lebih banyak, dan juga
32
teknis menurut Rusydiana (2019:15) adalah kemampuan perusahaan untuk
33
mendapatkan level output yang optimal dengan menggunakan input tertentu.
suatu proses produksi dikatakan efisien secara teknis jika output sudah tidak
dapat lagi ditingkatkan lagi atau dengan kata lain mencapai output yang
maksimum.
ini didukung oleh Dewi dan Fianto (2020:592) yang mengatakan bahwa
staf, aset tetap, dan simpanan total menjadi suatu output atau keluaran berupa
pinjaman total, aset liquid, dan pemasukan lain (Iqbal dan Mirakhor, 2008:193).
Ukuran umum efisiensi ini sama halnya dengan yang dilakukan di dalam
penelitian Kustanti dan Indriani (2016:2) dimana variabel input yang digunakan
adalah beban tenaga kerja sebagai biaya staf, jumlah aset sebagai aset tetap, dan
dana pihak ketiga sebagai simpanan total. Ukuran output ini sama halnya yang
output pembiayaan.
(Rusydiana, 2019:15). Hal ini didukung oleh Putra dkk (2018:164) dimana
34
dalam menjalankan kegiatan operasional harus efisien dalam aspek efisiensi
dimana input dari kegiatan sosial tersebut dari penerimaan dana zakat, infak,
sedekah (ZIS) dan output dari kegiatan sosial adalah penyaluran dana ZIS ke
input dengan output, di mana untuk menentukan hubungan antara input dan
35
Gambar 2.1
Theory of Efficiency
Sumber: Huda dan Nasution (2014:6)
yang kekurangan dana. Output dalam pendekatan ini diukur melalui kredit
pinjaman dan investasi keuangan di mana input pendekatan ini adalah biaya
tenaga kerja dan modal serta pembayaran bunga pada simpanan. Pada dasarnya
36
Pendekatan ini diperkuat oleh Rusydiana (2019:14) dimana berpendapat
dapat digunakan. Secara garis besar terdapat dua pendeketan untuk melakukan
parametrik dikenal adalah The Stochastic Frontier Approach (SFA), The Thick
dalam teknis estimasi non parametrik yaitu Data Envelopment Analysis (DEA)
(Wahyuni, 2019:169).
Envelopment adalah
37
2. Kemampuan teknik DEA Yang dapat berhadapan dengan input
yang beragam.
2019:13).
kepada tugas yang penting yaitu evaluasi kinerja dari unit pengambil keputusan
(UPK). Analisis yang dilakukan berdasarkan evaluasi terhadap efisiensi relatif dari
UPK yang sebanding. UPK yang efisien Akan membentuk garis frontier, apabila
UPK berada pada garis frontier, maka UPK tersebut dapat dikatakan efisien relatif.
Keterangan:
DMU : UPK
n : UPK yang akan di evaluasi
m : input-input yang berbeda
p : output-output yang berbeda
xij : jumlah input I yang dikonsumsi UPK
ykj :jumlah output k yang diproduksi UPK
tingkat efisiensi perbankan. Pendekatan ini tidak memerlukan asumsi awal dari
fungsi produksi Namun pendekatan ini sangat sensitif terhadap observasi ekstrem.
38
Pendekatan ini terdiri dari dua model yaitu Model Charnes, Cooper, dan Rhodes
atau CCR dan Model Banker, Charnes, atau BCC. Model CCR ini
mengasumsikan bahwa rasio antara penambahan input output adalah sama, artinya
jika ada tambahan input sebesar x kali maka terdapat peningkatan sebesar x kali
juga pada output. Model BCC ini mengasumsikan bahwa rasio antara penambahan
input dan
output tidak sama, artinya jika ada penambahan input sebesar x kali maka tidak
akan menyebabkan otot meningkat sebesar x kali, mungkin bisa dikasih atau lebih
efisiensi skala, sedangkan model BCC mencerminkan efisiensi teknis murni saja.
Secara umum skor efisiensi CCR tidak akan melebihi skor efisien BCC nya. Hal ini
relatif. Efesiensi relatif adalah rasio dari model CCR dan model BCC.
pada efisiensi atau optimal, dan sebaliknya apabila nilai efisiensi relatif kurang dari
satu berarti masih ada inefisiensi dari UPK tersebut. UPK efisiensi menurut model
BCC namun inefisiensi menurut model CCR, Hal ini berarti UPK Yang
Keterangan:
OE: efisiensi keselurahan dari model CCR
TE: efisiensi teknis dari model BCC (Huda dan Nasution, 2014:14-16).
39
Pengukuran produktivitas menggunakan hubungan antara input dan
Keterangan:
efisiensi di mana semua indikasi akan hitung relatif dengan tahun sebelumnya,
hasilnya adalah estimasi akan dimulai pada t+1 (Fare dkk, 1994). Dalam
keluar apabila lebih kecil dari 1 yang terjadi adalah penurunan produktivitas dan
produktivitas lembaga
40
keuangan yang lebih tepat adalah pendekatan output orientated untuk
berdasarkan VSR.
B. Penelitian Terdahulu
efisiensi teknis dan efisiensi sosial perbankan syariah di Indonesia diantara lain
sebagai berikut:
41
Penulis, Judul Ahmad Rodoni, Aisyah Raisa Medina, Bahrul Yaman, & Sopyan (2020),
& Penerbit Efficiency and Stability of Islamic Banking in ASEAN, Journal of Islamic
Economics, Vol. 12 No. 1 pp. 63-76
42
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi dan stabilitas
perbankan syariah di ASEAN.
Hasil Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa efisiensi perbankan syariah
tertinggi di ASEAN yaitu Bank Muamalat Indonesia sebesar 0,998460,
terendah pada Islamic Bank of Thailand sebesar 0,964142, dan nilai efisiensi
rata-rata secara keseluruhan 0.986503. Stabilitas perbankan syariah di
ASEAN tertinggi terdapat pada Maybank Islamic Berhad sebesar 19,49,
terendah pada Bank Islam Amanah Filipina -2.18, dan nilai stabilitas rata-
rata secara keseluruhan adalah 5,21.
Perbedaan Metode SFA, sampel BUS ASEAN dan variabel stabilitas, penerimaan&
penyaluran zakat.
Ulasan Kritis Tidak membandingkan antara efisiensi dengan stabilitas perbankan syariah.
Penulis, Judul Ivana Rosediana Dewi & Bayu Arie Fianto (2020), The Efficiency Of ASEAN
& Penerbit Sharia Banks For 2013-2013 Period: Two-Stage Stochastic Frontier
Analysis, Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, Vol. 7 No. 3 Hal. 585-
601
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel internal dan
eksternal bank syariah terhadap technical efficiency (TE) bank syariah di
ASEAN 2013-2018.
Hasil Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa hasil rata-rata technical
efficiency (TE) bank syariah di ASEAN pada tahun 2013-2018 dengan
menggunakan metode (SFA) sebesar 0.928 (92.8%) dan variabel yang
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap (TE) adalah total aset,
degree of capitalization, dan bank’s financing intensity sedangkan variabel
pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap skor
TE bank syariah ASEAN.
Persamaan
Efisiensi teknis, dan variabel DPK
Perbedaan
metode SFA, variabel biaya operasional, & total earning asset, Sampel BUS
ASEAN, dan penerimaan& penyaluran zakat.
Ulasan Kritis
Sampel BUS ASEAN hanya dari lima negara.
Penulis, Judul Lathiefah Rabbaniyah & Akhsyim Afandi (2019), Analisis efisiensi
& Penerbit Perbankan Syariah di Indonesia Metode Stochastic Frontier Analysis,
Conference on Islamic Management Accounting, and Economics (CIMAE)
Proceeding, Vol. 2 pp. 200-211
43
Hasil Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa efisiensi tertinggi untuk BUS
devisa adalah BNI Syariah periode 2015 sebesar 0,9981 dan untuk BUS non
devisa adalah BRI Syariah periode 2010 sebesar 0,9998. Rata-rata nilai
efisiensi tertinggi 2010-2016 yaitu Bank Mega Syariah sebesar 0,9366 untuk
BUS devisa dan Bank Bukopin Syariah sebesar 0,9395 untuk BUS non
devisa.
Persamaan
Variabel DPK, aset, & pembiayaan.
Perbedaan
Metode SFA, variabel biaya operasional, sampel bank syariah, dan
penerimaan& penyaluran zakat.
Ulasan Kritis
Tidak memasukan variabel pendapatan operasional sebagai output dari BUS.
Penulis, Judul Aam Slamet Rusydiana (2019), Efisiensi Sosial dan Finansial Bank Syariah
& Penerbit di Indonesia: Pendekatan Nonparametrik, Jurnal Riset Akuntansi dan
Keuangan Indonesia, Vol. 4 No. 1
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi finansial dan sosial
dalam satu kerangka penilaian yaitu social financial efficiency kuadran
(SFEQ).
Metodologi
Metodologi yang digunakan adalah DEA.
Hasil
Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa efisiensi sosial dan finansial
perbankan syariah di Indonesia masih rendah yaitu 51% dan 76%.
Persamaan
Metode DEA, variabel: DPK, beban tenaga kerja, pembiayaan, dan
pendapatan operasional.
Perbedaan
Variabel biaya administrasi dan umum, pembiayaan usaha kecil, dana sosial,
dan penerimaan& penyaluran zakat.
Ulasan Kritis
Tidak membandingkan dengan efisiensi bank konvensional.
Penulis, Judul Ramadhan Rizky Putra, Sekarsukma Syifadhiya, Sekar Aji Widyastiti, &
& Penerbit Zulfikar Bagus Pambuko (2018), Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia
dalam Mengelola Dana Sosial, University Research Colloquium
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi dana sosial pada
bank syariah.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat lima BUS mengelola
Hasil dana sosial secara efisien yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri,
Bank Mega Syariah, BRI Syariah, dan BCA Syariah sedangkan tiga BUS
lainnya mengalami kondisi inefisiensi yaitu BNI Syariah, BJB Syariah. dan
Bank Victoria Syariah.
Ulasan Kritis Variabel tidak dijelaskan apakah ada pengaruh atau tidak.
44
Penulis, Judul Ahmad Rodoni, M. Arskal Salim, Euis Amalia,& Rezki Syahri Rakhmadi
& Penerbit (2017), Comparing Efficiency and Productivity In Islamic Banking: Case
Study in Indonesia, Malaysia and Pakistan, Journal of Islamic Economics,
Vol. 9 (2) pp. 227-242
Hasil Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa perbankan syariah di Indonesia
dan Malaysia menghadapi inefisiensi pada tingkat efisiensi 75% dan 90%
sedangkan perbankan syariah di Pakistan memperoleh efisien tinggi karena
mendekati 100%. Produktivitas BUS di Indonesia, Malaysia, dan Pakistan
mengalami peningkatan dalam periode 2013-1017.
Persamaan Metode DEA, pendekatan intermediasi, Variabel: DPK, total aset, beban
tenaga kerja, pembiayaan, dan pendapatan operasional
Ulasan Kritis Pengaruh antar variabel input dan output tidak dimasukan.
Penulis, Judul Apik Nurfikasari, Heraeni Tanuatmodjo,& Suci Apriliani Utami (2017),
& Penerbit Analisis Produktivitas Perbankan Syariah di Indonesia Berdasarkan
Malmquist Productivity Index. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, Vol.
10 No.2
Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa produktivitas bank syariah di
Indonesia masih mengalami fluktuatif atau naik turun.
Penulis, Judul Hesti Kustanti & Astiwi Indriani (2016), Analisis Perbandingan Efisiensi
& Penerbit Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) dengan Metode
Stochastic Frontier Analysis (SFA) Periode 2010-2014, Diponegoro Journal
Of Accounting, Vol. 5 No. 3 Hal. 2
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan bank umum syariah
dan unit usaha syariah dengan metode stochastic frontier analysis (SFA).
Hasil Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa BUS dan UUS selalu mengalami
peningkatan efisiensi setiap tahun dengan rata-rata tingkat efisiensi pada BUS
45
adalah 0.43994, sedangkan rata-rata tingkat efisiensi UUS sedikit lebih tinggi
yaitu 0.47654.
Persamaan
Efisiensi teknis BUS, pendekatan intermediasi, variabel: DPK, total aset,
beban tenaga kerja, pembiayaan, dan pendapatan operasional.
Perbedaan
Sampel UUS, metode SFA, dan penerimaan& penyaluran zakat.
Ulasan Kritis
Kurangnya variabel output pendapatan operasional agar terlihat bahwa BUS
juga menghasilkan laba.
Penulis, Judul Muhammad Nadratuzzaman Hosen & Rafika Rahmawati (2016), Efficiency
& Penerbit and Profitability on Indonesian Islamic Banking Industry, Journal of Islamic
Economics, Vol. 8 (1) Hal. 33-48
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi dan profitabilitas
di antara bank-bank syariah di Indonesia.
Hasil Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa tingkat efisiensi biaya BUS di
Indonesia pada BMI sebesar 83,28%; BSM sebesar 87,96%; BMS 92,38%;
BRIS 78,35%; dan BSB 84,92%. Adanya pengaruh antara komponen input
dan output terhadap tingkat efisiensi biaya secara simultan. Tingkat
profitabilitas terbesar BUS di Indonesia pada BMI sebesar 1,48%; BSM
adalah 2,09%; BMS adalah 2,77%; BRIS 0,83%; dan BSB 0,59%. Terdapat
pengaruh antara NPF, FDR, BOPO, dan CAR terhadap tingkat profitabilitas
secara simultan.
Perbedaan Metode SFA, efisiensi biaya, variabel harga dana, efek yang dimiliki, dan
penerimaan& penyaluran zakat.
Ulasan Kritis Sampel Bank Muamalat Indonesia yang merupakan BUS pertama di
Indonesia tidak ikut disertai.
Penulis, Judul Siti Karimah, Tanti Novianti, & Jaenal Effendi (2016), Kajian Efisiensi Bank
& Penerbit Umum Syariah di Indonesia, Jurnal Al-Muzara’ah, Vol. 4 No. 1
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi efisiensi Bank Umum Syariah di
Indonesia dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhinya.
Hasil Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa BUS di Indonesia belum
beroperasi secara efisien berdasarkan skor efisiensi teknis, skor efisiensi
teknis murni, dan skala efisiensi yang diperoleh dengan metode DEA dan
belum dapat mengoptimalkan keuntungannya berdasarkan skor efisiensi
keuntungan dengan metode SFA.
Persamaan Efisiensi teknis, metode DEA, variabel: DPK, aset, & pembiayaan.
Perbedaan Efisiensi murni dan skala, metode SFA, variabel ROA, CAR, dan
penerimaan& penyaluran zakat.
46
Ulasan Kritis Input tenaga kerja selaku SDM yang memerankan fungsi intermediasi tidak
dimasukan.
C. Kerangka Pemikiran
dan produktivitas. Berikut gambar 2.1 yang menggambarkan kerangka teori dalam
Gambar 2.1
Kerangka Teori
47
D. Keterkaitan antar Variabel dan Hipotesis
Bank Syariah Mandiri. Hasil ini sama dengan hasil penelitian Bakti (2017)
dengan sampel yang berbeda yaitu Bank Muamalat Indonesia. Hal ini
menandakan bahwa semakin besar jumlah dana pihak ketiga nasabah yang
berbentuk tabungan, giro, dan deposito maka semakin besar pula jumlah
jumlah aset terhadap pembiayaan adalah positif. Hal ini menunjukan bahwa
apabila jumlah aset menurun maka pembiayaan pun ikut menurun dan
sebaliknya.
tenaga kerja terhadap pembiayaan adalah negatif. Hal ini menunjukan bahwa
apabila beban tenaga kerja meningkat maka pembiayaan menurun, dan berlaku
sebaliknya.
48
bahwa apabila penerimaan zakat besar maka pembiayaan juga besar dan berlaku
sebaliknya.
ketiga terhadap penyaluran zakat adalah positif. Hal ini menunjukkan bahwa
apabila dana pihak ketiga besar maka penyaluran zakat juga besar dan berlaku
sebaliknya.
hubungan jumlah aset terhadap penyaluran zakat adalah positif. Hal ini
menunjukkan bahwa apabila jumlah aset besar maka penyaluran zakat juga
tenaga kerja terhadap penyaluran zakat adalah positif. Hal ini menunjukkan
bahwa apabila beban tenaga kerja besar maka penyaluran zakat juga besar dan
berlaku sebaliknya.
hubungan penerimaan zakat terhadap penyaluran zakat adalah positif. Hal ini
49
menunjukkan bahwa apabila penerimaan zakat besar maka penyaluran zakat
Hipotesis Penelitian
beberapa bank umum syariah yang sudah ditentukan di awal yang kemudian
1.
H0: Diduga tingkat efisiensi bank syariah di Indonesia belum optimal.
2.
H0: Diduga tingkat produktivitas bank syariah di Indonesia belum optimal.
3.
H0: Diduga terdapat perbedaan tingkat efisiensi dan produktivitas bank
syariah di Indonesia.
4.
H1: Diduga tidak terdapat perbedaan tingkat efisiensi teknis dan
50
BAB III
METODE PENELITIAN
pengolahan dan analisis statistik variabel input dan output yang digunakan di
dalam penelitian ini. Pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah
data kuantitatif dimana berupa data angka. Data yang diambil adalah data
Sekunder yaitu laporan keuangan syariah yang dipublikasi oleh Otoritas Jasa
laporan keuangan bank umum syariah website Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pengambilan sampel yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah seluruh
bank umum swasta nasional syariah di Indonesia kecuali, BSM, BRIS dan
BNIS.
kasus Bank Umum Syariah (BUS) yang di analisis berjumlah 8 BUS dimana
yaitu berupa data angka. Data angka yang digunakan antara lain: dana pihak
ketiga, jumlah aset, beban tenaga kerja, penerimaan zakat, pembiayaan dan
penyaluran zakat. Data angka ini diperoleh melalui data sekunder yang
Laporan Keuangan Tahunan dari website resmi dari 8 BUS tersebut periode
tahun 2019.
E. Instrumen Penelitian
menggunakan tiga variabel input dan dua variabel output. Variabel input
penelitian ini adalah dari dana pihak ketiga, jumlah aset, dan beban tenaga
Tabel 3.1
Instrumen Penelitian
Variabel Instrumen Variabel atau Indikator Pengukuran Penelitian Terdahulu
52
Variabel Output
Pembiayaan
Penyaluran zakat
1. Field Research
2. Library Research
lainnya seperti beberapa literatur, buku, jurnal, artikel, berita, dan bacaan
penelitian ini.
3. Internet Research
sudah ada.
53
analisis deskriptif
54
untuk menganalisis perbedaan antara hasil tingkat efisiensi dan produktivitas
penelitian ini untuk menghitung tingkat efisiensi adalah metode non parametrik
data yang berupa input dan output dalam perhitungan tingkat efisiensi teknis
2020: 132).
55
kesehatan, hak cuti, dan lain-lain) Dan juga biaya pelatihan yang
56
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, M.S. (2001). Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani
Press.
Anwar, Syamsul. (2018). Islam, Ilmu, dan Kebudayaan. Yogyakarta: UAD Press.
Apriani, R., & Hartanto. (2019). Hukum Perbankan dan Surat Berharga.
Yogyakarta: Deepublish.
Fauzi, I.Y., & Riyadi, A.K. (2014). Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif
Maqashid Al-Syariah. Jakarta: Kencana.
Huda, N., & Nasution M.E. (2014). Current Issues Lembaga Keuangan Syariah.
Jakarta: Kencana.
57
hukumnya. Jakarta: Kencana.
Iqbal, Z., & Mirakhor, A. (2018). Pengantar Keuangan Islam: Teori dan Praktik.
Jakarta: Kencana.
Malik, N. (2016). Dinamika Pasar Tenaga Kerja Indonesia. Malang: UMM Press.
Rivai, V., & Ismail R. (2013). Islamic Risk for Management Islamic Bank.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sulaiman, M. & Zakaria A. (2010). Jejak Bisnis Rasul. Jakarta: Mizan Publika.
Utomo, M.N. (2019). Ramah Lingkungan dan Nilai Perusahaan. Surabaya: Jakad
Publishing Surabaya.
58
Wahyuni, S. (2019). Perbankan Syariah: Pendeketan Peniliaian Kinerja. Pasuruan:
Qiara Media.
Wahyuni, S., & Khoirudin, R. (2020). Pengantar Manajemen Aset. Makasar: Nas
Media Pustaka.
Referensi Jurnal
Dewi, I.R., & Fianto, B.A. (2020). The Efficiency Of ASEAN Sharia Banks For
2013-2013 Period: Two-Stage Stochastic Frontier Analysis. Jurnal Ekonomi
Syariah Teori dan Terapan, 7 (3), 585-601.
Faisal, U.H., & Rahma, W. (2020). Pengaruh Pengetahuan Masyarakat dan Minat
Penerapan Nilai Islam Terhadap Keputusan Menggunakan Tabungan
Perbankan Syariah (Studi Kasus Masyarakat Kota Langsa). Ilmiah Ekonomi
Islam, 6 (01), 26-27.
Firdaus, M.F., & Hosen, M.N. (2013). Efisiensi Bank Umum Syariah
Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis. Buletin
Ekonomi Moneter dan Perbankan, 182.
59
Firmansyah, I. & Rusydiana, A.S. (2013). Pengaruh Profitabilitas Terhadap
Pengeluaran Zakat pada Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Ukuran
Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Liquidity, 2 (2), 110-116.
Fitri, M. (2016). Peran Dana Pihak Ketiga dalam Kinerja Lembaga Pembiayaan
Syariah dan Faktor-faktor Yang Memengaruhinya. Jurnal Conomica. VII
(1).
Hadah, M.D., Santoso, W., Illyas, D., & Mardanugraha, E. (2003). Analisis
Efisiensi Industri Perbankan Indonesia: Penggunaan Metode Nonparametrik
Data Envelopment Analysis (DEA). Publikasi Bank Indonesia.
Karimah, S., Novianti, T., & Effendi, J. (2016). Kajian Efisiensi Bank Umum
Syariah di Indonesia. Jurnal Al-Muzara’ah, 4 (1).
Kustanti, H., & Indriani A. (2016). Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum
Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) dengan Metode Stochastic
Frontier Analysis (SFA) Periode 2010-2014. Diponegoro Journal Of
Accounting, 5 (3), 2.
Muljawan, D., Hafidz, J., Astuti, R.I., & Oktapiani, R. (2014). Faktor-Faktor
Penentu Efisiensi Perbankan Indonesia serta Dampaknya terhadap
Perhitungan Suku Bunga Kredit. Working Paper Bank Indonesia.
Nugroho, L., Kuncoro, F.W., & Mastur A.A. (2019). Analis Perbandingan Bank
Umum Syariah dengan Unit Usaha Syariah dari Aspek Efisiensi; Kualitas
Asset dan Stabilitas Keuangan (Periode Tahun 2014-2017), Jurnal Ekonomi
dan Perbankan Syariah, 6 (2).
60
Nurfikasari, A., Heraeni, T., & Suci, A.U. Analisis Produktivitas Perbankan
Syariah di Indonesia Berdasarkan Malmquist Productivity Index. Jurnal
Ekonomi dan Keuangan Islam, 10 (2).
Prahesti, D.D.,& Putri, P.P. (2018). Pemberdayaan Usaha Kecil dan Mikro
melalui Dana Zakat Produktif. Academic Journal for Homiletic Studies. 12
(1), 141- 160.
Putra, R.R., Syifadhiya, S., Widyastiti, S.A., & Pambuko, Z.B. (2018). Efisiensi
Perbankan Syariah di Indonesia Dalam Mengelola Dana Sosial. University
Research Colloquium.
Rodoni, A., Medina, A.A., Yaman, B. & Sopyan. (2020). Efficiency and Stability
of Islamic Banking in ASEAN. Journal of Islamic Economics, 12 (1), 63-
76.
Rodoni, A., Salim, M.A., Amalia, E., & Rakhmadi, R.S. (2017). Comparing
Efficiency and Productivity In Islamic Banking: Case Study in Indonesia,
Malaysia and Pakistan. Journal of Islamic Economics, 9 (2), 227-242.
Rusydiana, A.S. (2019). Efisiensi Sosial dan Finansial Bank Syariah di Indonesia:
Pendekatan Nonparametrik. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan
Indonesia, 4 (1).
Referensi Majalah
Badri, M.A., Syamhudi, K., Tuasikal, M.A., & Abidin, A.A.Z. (2012). Masih
Adakah Riba di Bank Syariah?. Majalah Pengusaha Muslim.
61
Referensi Website
62
http://bmm.or.id/ diakses pada 10 September 2020 pukul 20.08.
Redaksi. (2020). PHK di Bank Syariah, Bank Muamalat tak Membantah . Diunduh pada 9
September 2020, dari https://infobanknews.com/.
Snapshot Otoritas Jasa Keuangan tahun 2020 diakses pada 8 September 2020
pukul 21.00.
63