Anda di halaman 1dari 91

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENYUSUNAN

DAN PELAKSANAAN ANGGARAN PADA DINAS PERDAGANGAN


DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

SURIANI
105731112516

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Saya percaya dalam setiap kehidupan dan kelana kesulitan akan selalu

kita temui, Namun saya percaya dalam hidup ini satu kunci yang harus kita

pegang bahwa jiwa pejuang dan pantang menyerah harus kita pegang kokoh

maka niscaya kemudahan akan mengikut di dalamnya.

Dan bahwasanya seseorang manusia tiada memperoleh selain apa

yang telah diusahkannya (An Najm: 39)

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini di persembahkan untuk:

1. Kepada kedua orangtua tersayang saya mengucapkan terimakasih yang

tak terhingga telah banyak memberikan dukungan berupa materi, doa

tulus yang tak henti diberikan kepada saya serta kasih sayang dan

motivasi hingga saat ini.

2. Kepada saudara tercinta yang sangat memberikan dukungan serta

motivasi yang tak pernah pudar ditujukan kepada saya.

3. Tak lupa pula saya ucapkan banyak terimakasih yang sedalam-dalamnya

kepada bapak Dr.Ismail Badollahi,SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CSP Selaku dosen

pembimbing 1 yang sangat banyak memberikan ilmu serta masukan-

masukan dalam proses penyelesaian skripsi ini, dan juga kepada Bapak

Masrullah,SE.,M.AK.

4. Teman-teman Ak16.D yang banyak memberi motivasi dan bantuan.

v
5. Sahabat yang sangat banyak membantu dalam suka duka, teruntuk

sahabat terbaikku, Abdul jabbar, Andi Nurul Inayah, Endah Apriliani

Lawalata, Nia anggraini, dan terkhusus saudara kembarku suriana, saya

ucapkan banyak terimakasih atas perjuangan,air mata, sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan

6. Almamater Unismuh Makassar.

7. Orang-orang yang banyak memberikan inspirasi

vi
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas Segala puji

syukur rahmat dan hidayah yang tiada henti di berikan kepada hamba-nya.

Shalawat dan salam tak lupa penulis krimkan kepada Rasulullah Muhammad

SAW beserta para keluarga,sahabat dam para pengikutnya. Merupakan

nikmat yang tiada hentinya dan ternilai manakala penulisan skripsi yang

berjudul ‟Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Penyusunan Dan

Pelaksanaan Anggaran Pada Dinas Perdagangan Dan Perindustrian

Kabupaten Gowa ”

Skripsi yang penulis ini yang bertujuaan untuk memenuhi syarat dalam

meneyelesaikan tugas akhir dalam penyelesaian pendidikan sebagai stara

Satu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantua dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang telah yang setinggi-setingginya dan terima kasih banyak di

sampaikan dengan hormat kepada :

1. Bapak Prof.Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, S.E, M.M., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr.Ismail Badollahi,S.E, M.Si. Ak. CA., CSP selaku ketua jurusan

Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr.Ismail Badollahi,S.E, M. Si.Ak.CA,CSP pembimbing 1 dan Bapak

Masrullah SE,M.Ak. Selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan

Bimbingan selama penyelesaian skripsi ini.

vii
5. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan

ilmunya kepada penulis selama mengikuti aktivitas perkuliahan.

6. Teman-teman kelas Akuntansi D angkatan 2016 yang telah menjadi teman

yang baik dan membantu dengan menulis dalam belajar selama proses

perkuliahan.

7. Pihak-Pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

mendukung dari penulis dalam penulisan skripsi ini.

Akhirnya,sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini sangat

jauh dari kesempurmaan oleh karena itu,kepada semua pihak utamanya

para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

keritikanya demi kesempurnaan skripsi ini.

Utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fisabilil Haq fastabiqul khairat,Wasallamualaikum,Wr.Wb

Makassar, September 2020

Penulis

viii
ABSTRAK

SURIANI, 2020 Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam


Penyusunan Dan Pelaksanaan Anggaran Pada Dinas Perdagangan
Dan Perindustrian Kabupaten Gowa. Skripsi Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi Da Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dibimbing oleh Dosen Dr.Ismail Badollahi dan Masrullah.

Penelitian ini bertujuaan untuk mengetahui pemahaman dan


peranan sistem infomasi akuntansi dalam penyusunan dan pelaksanaan
anggara pada Dinas Perdagngan dan Perindustrian Kabupaten Gowa.
Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian di
Kabupaten Gowa. Jenis penelitian ini adalah peneltian kualitatif. Data
yang digunakan data primer dan skunder berupa hasil wawancara
dengan informan dan hasil studi kepustakaan.

Hasil Penelitian menunjukan bahwa pada Dinas Perdagangan dan


perindustrian yang telah menerapkan Sistem Infomasi Akuntansi. Hal ini
menggunakan aplikasi berbasis komputer untuk meningkatakan
akuntabilitas keuangan kinerja dan pada pengawasan bidang
penyelenggaran keuangan daerah dengan mengembangkan sistem
informasi manajemen daerah (SIMDA) bahwa semua kegiatan pada
perdastri kabupate gowa telah sesuai dengan SOP (Standar operasi
perusahaan)

Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi Penyusunan dan Pelaksanaan


Anggaran

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ iii
KATA PENGANTAR .......................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................... vii
DAFTAR ISI .............................................................................................viii
DAFTAR TABEL ................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntasi ........................................ 8
B. Tujuan sistem informasi akuntansi ............................................. 12
C. Syarat-syarat informasi yang berkualitas.................................... 12
D. Unsur-Unsur Sistem Akuntansi .................................................. 14
E. Anggaran ................................................................................... 15
F. Karakteristik Anggaran ............................................................... 16
G. Fungsi Anggaran ....................................................................... 17
H. Jenis-Jenis Anggaran................................................................. 19
I. Pelaksanaan Anggaran ............................................................. 22
J. Penyusunan Anggaran .............................................................. 24
K. Sistem Informasi Anggaran ....................................................... 27
L. Kerangka Pikir ........................................................................... 30
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. Waktu Dan TempatPenelitian ..................................................... 31
B. Jenis Dan Sumber Data ............................................................. 31

x
C. Metode Pengumpulan Data........................................................ 32
D. Metode Analisis Data 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum tentang Dinas Perindustrian dan
Perdagangan................................................................................. 34
B. Krakteristik Umum Informan....................................................... 38
C. Peranan Sia dalam Pelaksanaan dan Penyusunan Anggaran
pada Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten
Gowa ......................................................................................... 51
D. Pembahasan .............................................................................. 58
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 60
A. Kesimpulan.. .............................................................................. 63
B. Saran ......................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

2.1 Tabel Hasil Penelitian Terdahulu .............................................. 27


4.1 Tabel Responden ..................................................................... 49
4.2 Tabel Krakteristik Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 50
4.3 Tabel Krakteristik Informan Berdasarka Usia ............................ 51

xii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman
2.1 Sistem Informasi Anggaran ..............................................................27
2.2 Kerangka Pemikiran.........................................................................30
4.1 Flowchart Siklus Perdastri ...............................................................51

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Informasi akuntasi termasuk dalam satu aspek penting dalam

pengendalian intren perusahaan, infomasi merupakan output dari sistem

informasi yang ada,yangdikomunasikan kepada users atau kepada orang-

orang yang membutuhkan informasi sehingga informasi tersebut

berguna.Informasi dapat menjadi feed back atau umpan balik untuk

melakukan perbaikan jika terjadi penyimpanan dalam pelaksanaan

kebijakan manajemen. Penerapan informasi yang memadai akan

menunjang pengendalian interen yang efektif, dan dapat menghasilkan

informasi yang di perlukan oleh pihak manajemen dalam pengambilan

keputusan perkembangan ekonomi pada saat ini di pengaruhi oleh

derasnya sistem informasi, merupakan kombinasi yang dapat dilakukan

dengan beberapa fasilitas, alat, teknologi, media, prosedur dan

pengendalian.Hal tersebut termasuk jaringan komunikasi tertentu dan rutin

yang bisa membantu manajemen baik dalam keperluan intern maupun

ekstern. Menurut Krismaji (2015) Sistem informasi adalah cara-cara yang

diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta

menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan,

mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa

sehingga sebuah organisasi yang dapat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

1
2

Adapun fenomena yang terdapat dalam penelitian ini, ternyata terkait

Sistem Informasi akuntansi yang ada di PERDASTRI Kabupaten Gowa

sudah diterapkan secara baik dan di setiap penyusunan dan pelaksanaan

anggaranya telah pada perannya masing-masing adapun sitrem Informasi

yang digunakan pada PERDASTRI Kabupaten Gowa yakni mengguna

sebuah aplikasi yang Bernama Sistem Informasi Mnajemen Daerah

(SIMDA) adapun kendala yang peneliti temukan dalam penelitian ini

ternyata masih terdapat beberapa faktor yang masih harus ditingkatkan

dalam pelaksanaan serta penyusunan anggaran seperti, membuat team

work yang profesinal dan mampu bekerja sama dengan baik agar tecipta

suatu komitmen yang dapat memberikan dampak yang baik terhadap

instansi.

Masalah kualitas informasi yang dapat berdampak pada operasi,biaya

peningkatan dan pekerja yang lebih rendah kepuasan kerjanya,sekaligus

meningkatkan ketidakpuasan pelanggan. Dalam dunia moderen,

kualitasinfrormasi yang kuat dalam hal itu mengarahkan masa depan

bisnis.Hal ini karena kualitas informasi yang baik membawa kesuksesan

sementara kualitas informasi yang buruk dapat menyebabkan kegagalan

usaha.Akibatnya kriteria kualitas informasi menjadi pertimbangan penting

bagi setiap organisasi.dan dapat melakukan proses dengan baik, Secara

khusus,akuntasi dan manejemen membuat perhatian dengan ketetapan

SIA,agar kebutuhan organisasi untuk komunikasi dan kontorol.Argumen di

balik temuan ini adalah bahwa SIA sering kekurangan data yang

berkualitas tinggi.MenurutCarl.S. Warren yang dalam bukunya

Warren,Reeve,Fress Accounting sistem informasi akuntasi adalah metode


3

dan prosedur untuk mengumpulkan, mengikhtisarkan, dan melaporkan

informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.Akuntansi (Accouting

System) meliputi semua tekhnik,metode dan prosedur untuk mencatat dan

mengelola data akuntansi dalam rangka memperoleh pengendalian intren

merupakan suatu sistem pengendalian yang di peroleh dengan adanya

struktur organisasi yang memungkinkan adanya pembagian tugas dan

sumber daya manusia yang cakap dan praktek-praktek yang sehat.

Semenjak era reformasiyang di mulai pada tahun 1998, bangsa

Indonesia telah maju selangkah lagi menuju era keterburukan. Dalam era

keterburukan ini, masyarakat semakin menyadari hak dan kewajibanya

sebagai warga negara dan lebih dapat menyampaikan aspirasi yang

berkembang yang salahsatunya perbaikan terhadap sistem pengelolaan

keuangan pada badan-badan pemerintah. Pengelolaan keuangan daerah

merupakan salah satu bagian yang mengalami perubahan mendasar

dengan di tetapkannya UU No.32 Tahun 2014 Tentang pemerintah Daerah

dan UU NO. 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara

pemerintah Pusat dan Pemerintah Dinas Perindustrian dan Perdangangan

Daerah. Kedua Undang-Undang tersebut telah memberikan kewenangan di

antaranya adalah keleluasan dalam mobilisasi sumber dana, menentukan

arah, tujuan dan target penggunaan anggaran.

Di sisi lain tuntutan transparansi dan akuntanbilitas dalam sistem

yangsemakin meningkat pada era reformasi saat ini, tidak terkecuali

transparansi dalam pengelolaan keuangan Pemerintah Dinas Perindustrian

dan Perdangangan Daerah.Transparansi dapat di artikan sebagai suatu

situasi dimana masyarakat dapat mengetahui dengan jelas semua


4

kebijaksanaan dan tindakan yang di ambil oleh dalam dan menjalankan

fungsinya beserta sumber daya yang digunakan.Sedangkan akuntabilitas

dapat di artikan sebagai bentuk kewajiban untuk mempertanggung

jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi untuk mencapai

tujuan atau sasaran yang telah di tetapkan sebelumya.Dinas perindustrian

dan perdaganan Daerah di wajibkan menyusun laporan pertanggung

jawaban yang menggunakan sistem akuntasi yang di atur oleh pemerintah

pusat dalam bentuk Undang-Undang dan peraturan Dinas Perindustrian

dan Perdangangan terdapat subsistem yaitu Satuan Kerja Pengelolah

Keuangan Daerah (SKPKD) Dan satuan Kerja perankat Daerah

(SKPD).Laporan keuangan SKPD merupakan sumber untuk meyusun

Laporan Keuangan SKPKD,oleh karena itu setiap SKPD harus menyusun

Laporan keuangan sebaik mungkin.

Transpansi atau akuntanbilitas dapat di terangkan melalui Teori

Keagenan (Agneny Theory).Dalam teori keagenan di sebutkan bahwa

senantiasa terdapat perbedaan kepentingan antara prinsipal dan agen.

Masyarakat merupakan prinsipal yang memilki hak sepenuhnya atas

sejumlah daya yang digunakan oleh pemeintah sedangkanpemerintah

berfungsi sebagai agen yang mengemban amanah untuk memanfaatkan

dan mengunakan sumber daya tersebut untuk kemasalahatnbersama.Oleh

karena itu prinsipal perlu mengetahui dan mengendalikan tindakan agen

agartetap sejalan dengan kepentingan prinsipal.Menteri Dalam Negeri

(Mendagri) juga telah menerbitkan Peraturan No.13 tahun 2014dengan

pedoman pengelolaan keuangan daerah.Sistem informasi Dinas

Perindustrian dan Perdangangan di atur oleh, Bupati/Walikota yang


5

mengacu pada pedoman umum Sistem informasi. Pedoman umum Sistem

informasi di atur dengan Peraturan Menteri Keuangan setelah berkordinasi

dengan Menteri Dalam Negeri.Salah satunya adalah Permendagri No.13

Tahun 2014.Permendagri No.13 Tahun 2014 ini merupakan

penyempurnaan dari Kepmendagri No.29 Tahun 2013 yang memuat

pedoman dalam penerapan Sistem Informasi Akuntansi keuangan daerah

(SAKD).SAKD merupakan penyempurnaan dari sistem pegelolaan

keuangan daerah sebelumnya,dimana SAKD sudah menggunakan metode

pencatatandouble entry dengan sistem akuntansi berbasis kas modifikasi

yang mengarah kepada basis akrual (accrual basis).Disamping itu

penerapan SAKD juga ditempatkan dalam upaya mencapaikomputerisasi

dalam organisasi.Penerapan SAKD diharapkan akanmenghasilkancatatan

dan laporan atas transaksi keuangan yang terjadi dalam organisasi

(entitas) pemerintah daerah menjadi lebih akurat, tepat dankomprehensif,

sehingga dapat memperbaiki kualitas keputusan yang diambil pemakai

laporan keuangan tersebut.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2013.

pemerintah daerah sudah harus menerapkan SAKD mulai tahun2014.

Keputusan ini di perkuat keluarnyaPermendagri No.13 tahn 2014 yang

kemudian di sempurnakan dengan Permendagri No.59 tahun 2013 yang

memuat perubahan atas Permendagri No.13 tahun 2014Untuk

menerapkan sistem ini d perlukan tenaga staf keuangan yang mampu

melaksankan proses pencatatan akuntansi dan mampu menyusun format

laporan keuangan yang baru seperti sesuai yang diharapkan dalam

Permendagri No.13 Tahun 2014tersebut.(PP.NO.13 2014)


6

Undang-Undang Nomor 17 tahun 2014 tentang Keuangan Negara

dalam pasal 32 mengamanatkan bahwa bentuk danisi laporan pertanggung

jawaban pelaksanaan APBN/APBD disusn dan disajikan sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintahan.Standar akuntansi pemerintahan tersebut

di susun oleh Komite Standar Akuntansi setelah terlebih dahulu mendapat

pertimbangkan dari Badan Pemeriksaan Keuangan.Berdasarkan latar

belakang yang telah di paparkan di atas, utuk melakukan penelitian lebih

lanjut tentang Penerapan SAKD ini pada salah satu SKPD yakni Badan

Perencanaan Pembangunan Dinas Perindustrian PerdanganganKabupaten

Gowa.”Penelitian ini penulis wujudkan dalam sebuah skripsi yang berjudul

“Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pelaksanaan

Penyusunan Anggaran Pada Dinas Perindustrian Dan Perdangagan

kabupaten Gowa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas,maka rumusan maslah penelitian yang

akan di bahas adalah: “bagaimana peranan sistem akuntasi dalam

penyusunan dan pelaksanaan anggaran pada dinas perdagangan dan

perindustrian Kabupaten Gowa “

C. Tujuaan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Peranan Sistem

Informasi Akuntansi dan Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran Pada

Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten Gowa.


7

D. Manfaat Penilitiaan

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil Penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuaan dan

pengembangan ilmu ekonomi pada bidang ilmu akuntansi.

b. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penelitian terdahulu

sekaligus sumber referensi dan infomasi bagi penelitian-penlitian

selanjutya yang berkaitan dengan sistem informasI akuntansi.

2.Manfaat Paraktis

Kegunaan Paraktis yaitu hasil penelitian ini dapat memberikan

manfaat, menjadi acuan serta pemikiran bagi peneliti dan semua pihak

yang terkait dalam penelitian ini khususnya tentang pelaksanaan

efektivitas pengelolaan kearsipan pada bagian umum dan Dinas

Perindustrian Dan Perdangangan.


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sebuah sistem yang mengumpulkan, menyimpandan mengelola data

keuangan dan data akuntansi di gunakan oleh pengambil keputusan dengan

data transaksi dalam siklus akuntansi dan menyajikan dalam bentuk laporan

keuangan kepada manajemen perusahaan. sedangkan akuntansi

merupakan alat penting bagi pihak instansi/perusahaan untuk melaksanakan

beberapa tahapan dari mekanisme sistem informasi. Secara umum dapat

dikatakan bahwa informasi yang objektif akan mendukunefisensidemikian

pula informasi akuntansi, apabila disajikan dengan bertolak pada sistem

yang handal tentu akan menghasilkan informasi yang objektif. Oleh karenaitu

penugasan penyusunan sistem informasi akuntansi hendaknya selalu di

laksanakan dengan satu tujuan, yaitu agar informasi yang di hasilkan adalah

informasi yang objektif sehigga dapat di gunakan dalam mengambil

keputusan yang tepat.

Sistem informasi akuntansi dapat di selenggarakan sepenuhnya

memanfaatkan teknologi komputer dan teknologi informasi terbaru,atau

dapat berupa kombinasi antara keduanya, ada dua tokoh pertama yang

mengemukan definisi mengenai definisi sistem informasi,yaitu Stair dan

Renolds (2014) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sistem informasi

merupakan kumpulan dari fakta yang sudah terorganisir sedemikian

rupasehingga pada akhirnya memiliki nilai tambah pada usernya, selain fakta

individu sendiri.definisi informasi menurut Marshall B. Romney dan paul J.

Steinbart (2015) adalah sebagai berikut.

8
9

Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu sistem pengolahan data

akuntansi yang terdiri dari koordinasi manusia, alat, dan metode berinteraksi

dalam suatu wadah organisasi yang berstruktur untuk menghasilkan

informasi akuntansikeuangan dan informasi akuntansi manajemen

berstruktur. Suatu sistem informasi akuntansi memberikan manfaat yang

memiliki kinerja yang baik.

Menurut Wing Wahyu (2015) mendefinisikan sebagai berikut: Sistem

infornasi akuntansi adalah sekumpulan perangkat sistem yang berfungsi

untuk mencatat data transaksi,mengolahdata,dan menyajikan informasi

akuntansi kepada pihak intenal (manajemen perusahaan) dan pihak

eksternal (pembeli,pemasok pemerintah,kreditur). Mulyadi (2014) Menerut

Mulyadi,Sistem informasi akuntansi merupakan organisasi formulir,catatan

dan laporan yang dikordinasikan sedemikian rupa sebagai upaya untuk

menyediakan informasi keuangan yang diperlukan oleh tim manajemen

dalam upaya pengelolaan dan pengambilan keputusan perusahaan.

Halnya lainya menurut AzharSusanto (2016) mendefinisikan sistem

informasi akuntansi merupakan kumpulan-kumpulan dari sub-sub sistem

atau komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan

bekerja sama satu lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang

berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA), sebagai sistem suatu sistem tidak

dapat berdiri sendiri, karena harus berhubungan dengan sistem-sistem

informasi lain yang ada di dalam perusahaan.Suatu sistem bisanya memiliki

subsistem-subsistem yang lebih kecil Bila dilihat dari subsistemsekumpulan

subsistem akan memliki sistem indukatau disebut supra sistem. Menurut


10

McLeod dalam Yakub (2014) “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen

yang terintergrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”

Menurut Sutabri (2014) mengemukakan bahwa definisi sistem

dapatdipandang melalui dua pendekatan yaitu kelompok yang menekankan

padapendekatan prosedur dan kelompok yang menekankan pada elemen

atau komponennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur

mendefinisikan system sebagai suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan

pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemenatau komponen

mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berinteraksiuntuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu

mempunyai kmponen - komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem,

penghubung, masukan, keluaran pengolahan,dan sasaran atau tujuan.

a. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi,yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan.

b. Batas sistem merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar sistem adalah batas dari sistem yang mempengaruhi

operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan

dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

d. Penghubung sistem
11

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya.Penghubung merupakan sumber-sumber

daya yang mengalir dari satu subsistem yang lainya.

e. Masukan sistem

Masukan sistem adalah energi yang di masukan ke dalam sistem.

f. Keluaran sistem.

Keluaran adalah hasil dari energi yang di olah dan diklafikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

g. Pengolah sistem.

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu

sendiri sebagai pengelolanya.

h. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran.Sasaran dari sistem

sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang

akan di hasilkan sistem.

B. Tujuan Sistem Akuntansi

Tujuan sistem akuntansi yang di temukan oleh Mulyadi dalam sistem

Akuntansi (2015) yaitu:

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.

2. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan

intren,yaitu untuk memperbaiki tingkat kedalam informasi akuntansi dan

untuk menyediakan catatan lengkap pertanggungjawaban dan

perlindungan kekayaan perusahaan.

3. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaran catatan

akuntansi.
12

4. Untuk meningkatkan kualitas informasi yang di hasilkan

sisteminformasiakuntasi dianggap memiliki kualitas lebih tinggi bila

informasi yang bersangkutan.

C. Syarat-Syarat Informasi Berkualitas

Infomasi yang berkualitas di tentukan oleh beberapa faktor,yaitu:

a. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan,jelas maksudnya

karena pada saat penyampaian dari pengirim dan penerima

kemungkinan terjadi banyak gangguan dapat mengubah atau merusak

informasi.

b. Releven (Relevance)

Informasi harus releven berarti informasi tersebut mempunyai manfaat

untuk pemakainya.Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu

dengan yang lainya berbeda.

c. Tepat waktu

Informasi harus tepat pada waktunya berarti informasi yang datang

penerima tidak boleh terlambat.Informasi yang sudah usang tidak akan

mempunyai nilai lagi,karena informasi merupakan landasan dalam

pegembalian keputsan.Bila pengambilan keputusan terlambat,maka

dapat berakibat fatal untuk organisasi.

d. Lengkap

Informasi yang di butuhkan semuanya tersedia dan tidak ada sedikit pun

informasi lainya tertinggal.


13

e. Mengurangi Ketidakpastian

Informasi yang diterima bisa memberikan kepastian dari beberapa

kemungkinan yang ada.

Fungsi informasi menurut Mustakini (2016), yang di butuhkan untuk

pengembalian keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat

dari tidak terduga.Hal itu megakibatkan penggunaan informasi hanya

berdasarkan perkiraan serta informasi yang apa adanya.Dengan perlakuan

seperti ini mengakibatkan keputusan yang di ambil tidak sesuai dengan yang

di harapkan.Oleh karena itu memperbaiki keputusan yg telah di ambil maka

pencarian informasi yang lebih tepat di lakukan.Suatu informasi memiliki nilai

karena informasi dapat di jadikan keputusan yang baik serta

menguntungkan.

Menurut AgusMulyanto (2014), informasi di tentukan dari dua hal pokok

yaitu manfaat dan biaya.Namundalam kenyataan informasi yang biaya

untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi

pula.Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkanya sebagian besar

informasi tidak dapat tepat di taksir dengan keutungannya satuan nilai

uang,dan dapat di taksir dengan nilai efektivitasya

.
D. Unsur-Unsur Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2016) terdapat lima unsur pokok dalam sistem

akuntansi, yaitu:

1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya

transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen karena


14

dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam

(didokumentasikan) di atas secarik kertas. Contoh formulir adalah faktur

penjualan, bukti kas keluar, cek, dan lain-lain.

2. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk

mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data

lainnya. Contoh jurnal adalah jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal

penerimaan kas, dan lain-lain.

3. Buku Besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang

digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat

sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening tersebut disediakan sesuai

dengan unsurunsur informasi yang akan disajikan dalam laporan

keuangan.

4. Buku Pembantu

Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci

data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku

besar. Sebagai contoh buku pembantu piutang yang merinci semua data.

5. Laporan

sHasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat

berupa laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, laporan harga pokok

produksi, dan lain-lain.

E. Penganggaran Sektor Publik

Salah satu alat bantu bagi manajemen dalam melaksanakan fungsinya

terutama dalam perencanaan dan pengendalian yaitu anggaran. Apabila


15

dalam anggaran terjadi penyimpangan atas anggarankas,maka diperlukan

pengendalian hal ini bisa dijadikan masukan yang penting saat melakukan

perbaikan. Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun dengan cara

sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan dinyatakan dalam unit

(satuan) moeterdan berlaku hingga jangka waktu (periode) tertentu yang

akan datang.

Menurut Suharsimi (2016), “Anggaran yaitu suatu rencana yang disusun

secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang

dinyatakan dalam unit kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu

periode tertentu yang akan datang”. Sedangkan Nafarin (2014),

mendifinisikan bahwa “Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis

mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam suatu uang,

tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa”.

Anggaran memiliki dua peran penting di dalam sebuah organisasi, yaitu

pertama berperan sebagai alat perencanaan dan kedua berperan sebagai

alat pengendalian. Sebagai sebuah rencana tindakan, anggaran dapat

digunakan sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan organisasi atau unit

organisasi dengan cara membandingkan hasil yang sesungguhnya yang

dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan. Jika hasil yang

sesungguhnya yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan.Jika hasil

sesungguhnya berbeda secara signifikan dari rencana, tindakan tertentu

harus diambil untuk melakukan revisi yang perlu terhadap rencana.

F. Karakteristik Anggaran

Sedang menurut Mulyadi (2017) karakteristik anggaran yang baik adalah:

1. Anggaran disusun berdasarkan program.


16

Proses manajemen perusahaan dimulai dengan perencanaan strategik

(strategic planning) yang di dalamnya terjadi proses penetapan tujuan

perusahaan dan penentuan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.

Setelah tujuan perusahaan ditetapkan dan strategi untuk mencapai

tujuan tersebut dipilih, prose manajemen perusahaan kemudian diikuti

dengan penyusunan program-program untuk mencapai tujuan

perusahaan yang ditetapkan dalam perencanaan strategi.

2. Anggaran disusn berdasarkan karakteristik pertanggungjawaban yang

dibentuk dalam perusahaan.

Menurut karakteristik masukan dan keluarannya, pusat pertanggung

jawaban dalam perusahaan dibagi menjadi 4 golongan yaitu pusat

biaya, pusat pendapatan, pusat laba dan pusat investasi.

3. Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian

Agar proses penyusunan anggaran dapat menghasilkan anggaran yang

dapat berfungsi sebagai alat pengendalian, proses penyusunan

anggaran harus mampu menanamkan “sense of commitment” dalam diri

penyusunnya. Proses penyusunan anggaran yang tidak berhasil

menanamkan “sense ofcommitment” dalam diri penyusunnya, berakibat

anggaran yang disusun tidaklebih hanya sebagai alat perencanaan saja,

yang tidak terjadi penyimpangan antara realisasi dari anggarannya, dan

tidak satupun manajer yang merasa bertanggung jawab.Untuk

menghasilkan anggaranyang dapat berfungsi sebagai alat perencanaan

dan sekaligus sebagai alat pengenalian, penyusunan anggaran harus

memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Partisipasi para manajer pusat pertanggungjawaban dalam proses

Penyusunan anggaran.
17

b. Organisasi anggaran.

c. Penggunaan informasi pertanggungjawaban sebagai alat pengirim

pesan dalam proses penyusunananggaran dan sebagai pengukur

kinerja manajer dalam pelaksanaan anggaran.

G. Fungsi Anggaran

Anggaran merupakan alat perencanaan yang tertulis pada pemikiran

yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih jelas dalam unit atau

uang.Anggaran sebagai alat manajemen dalam melaksanakan fungsinya.

Menurut Dr. Mardiasmo, (2009) sebagai berikut:

1. Fungsi perencanaan

Anggaran dapat berfungsi sebagai perencanaan untuk tujuaan serta

sasaran kebijakan agar di tetapkan dan merencanakan bbagai program

dan kegiatan untuk mencapai tujuaan organisasi dan merencanakan

sumber alternatif pembiayananya ekonomi yang dimiliki dan kendala-

kendala yang akan dihadapi di masa yang akan datang.

2. Fungsi koordinasi

Proses penyusunan Anggaan publik Anggaran.Anggaran publik

merupakan alat kordinasi antar bagian yang disusun denga baik mampu

mendeteksi terjadinya suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan

organisasi.

3. Fungsi komunikasi

Dalam penyusunan anggaran, berbagai unit dan tingkatan organisasi

berkomunikasi dan berperan serta dalam proses penyusunan anggaran.


18

4. Fungsi motivasi

Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk motivasi manajer dan

stafnya agar bekerja ekonomis,efektifdan efesien dalam mencapai target

dan tujuaan organisasi yang telah ditetapkan.

5. Fungsi pengendalian dan evaluasi

Anggaran dapat berfungsi sebagai alat pengendalian kegiatan karena

anggaran yang sudah disetujui merupakan komitmen dari pelaksana yang

ikut berperan serta dalam penyusunan anggaran tersebut.

6. Fungsi alat menciptan ruang publik

Proses Penganggaran publik Kelompok masyarakat yang teroganisisr

yang akan mempengaruhi anggaran untuk kepentingan mereka.

H. Jenis-Jenis Anggaran

Anggaran yang harus disusun suatu Instansi terdiri dari berbagai jenis

anggaran.Semua aktivitas yang direncanakan suatu perusahaan di dalam

periode mendatang harusdi susun didalam suatu anggaran lengkap. Karena

tanpa memiliki anggaran lengkap, maka aktivitas yang akan dilaksanakan

tetapi tidak memiliki anggaran tersebut tetap diupayakan untuk dilaksanakan,

maka aktivitas tersebut tidak dapat dinilai hasilnya.

Rudianto (2014) mengemukakan bahwa walaupun anggaran yang harus

disusun perusahaan terdiri dari berbagai jenis anggaran, tetapi pada

dasarnya anggaran perusahaan dapat dikategorikan ke dalam beberapa

kelompok anggaran, yaitu:

1. Anggaran Operasional

Anggaran operasional adalah rencana kerja perusahaan yang

mencakup semua kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh


19

pendapatan di dalam suatu periode tertentu karena itu, anggaran

operasional mencakup:

a. Anggaran Pendapatan

Anggaran pendapatan merupakan rencana yang dibuat perusahaan

untuk memperoleh pendapatan pada kurun waktu tertentu.Anggaran

pendapatan dapat disusun berdasarkan jenis produk, wilayah

pemasaran, kelompok konsumen atau kelompok wiraniaga. Di dalam

kelompok anggaran ini biasanya terkandung pula ramalan tentang

beberapa kondisi tertentu yang berada di luar kendali manajemen

penjualan, misalnya keadaan ekonomi nasional dan dunia,

perubahan harga jual pesaing, sehingga manajer pemasaran tidak

dapat dituntut untuk sepenuhnya bertanggung jawab terhadap

pencapaian sasaran yang dianggarkan. Anggaran penjualan

dirancang untuk mengukur efektivitas pemasaran.

b. Anggaran Biaya

Anggaran biaya merupakan rencana biaya yang akan dikeluarkan

perusahaan untuk memperoleh pendapatan yang direncanakan.

Anggaran biaya biasanya disusun berdasarkan jenis biaya yang

dikeluarkan.Di dalam kelompok anggran ini, dibedakan menjadi

anggaran biaya terukur dan anggaran biaya diskresioner.Anggaran

biaya terukur dirancang untuk mengukur efisiensi dan manajer

operasional memikul taggung jawab penuh atas tercapainya sasaran

yang dianggarkan.Sedangkan anggaran biaya diskresioner tidak

dirancang untuk mengukur efisiensi dan penyusunan


20

anggraranbertanggung jawab untukmembelanjakan jumlah yang

telah ditetapkan.

2. Anggaran ini tidak Anggaran Laba

Anggaran laba adalah besarnya laba yang ingin diperoleh perusahaan

didalam suatu periode tertentu dimasa mendatang. Anggaran laba

sebenarnya merupakan gabungan dari anggaran pendapatan dan

anggaran biaya.

3. Anggaran Keuangan

Anggaran keuangan adalah anggaran yang berkaitan secara langsung

dengan aktivitas perusahaan untuk menghasilkan dan menjual

produk.Anggaran ini merupakan pendukung upaya perusahaan untuk

menghasilkan dan menjual produk perusahaan. Anggaran keuangan

mencakup beberapa jenis anggaran, yaitu:

a. Anggaran Investasi adalah rencana perusahaan untuk membeli

barang-barang modal atau barang-barang yang dapat digunakan untuk

menghasilakan produk perusahaan di masa mendatang dalam jangka

panjang, seperti pembelian dan pembangunan gedung kantor,

bangunan pabrik, pembelian mesin, pembelian tanah, dan sebaginya.

b. Anggaran kas adalah rencana aktivitas penerimaan kas dan

pengeluaran kas perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta

penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas

tersebut.

c. Proyeksi neraca adalah keuangan yang diinginkan perusahaan di

dalam suatu periode tertentu di masa mendatang. Berarti, dalam

proyeksi neraca tersebut mencakup jumlah harta ingin dimiliki


21

perusahaan beserta kewajiban-kewajiban yang harus diselesaikan

perusahaan di masa mendatang.

Dilihat dari kelengkapan anggaran yang disusun oleh suatu organisasi,

maka anggaran dapat dikategorikan sebagai anggaran parsial dan

anggaran komprehensif.

1. Anggaran Parsial adalah anggaran yang terdiri dari satu jenis atau

kelompok kegiatan tertentu saja, misalnya anggaran penjualan saja,

anggaran biaya pemasaran saja, anggran administrasi saja, dan

sebagainya.

2. Anggaran Komprehensif adalah keseluruhan anggaran yang terdiri dari

gabungan anggaran-anggaran parsial di dalam suatu periodewaktu

tertentu. Pada dasarnya anggaran komprehensif merupakan gabungan

dari anggaran pendapatan, anggaran biaya dan anggaran laba.

Anggaran komperehensif menggambarkan keseluruhan rencana yang

ingin dicapai perusahaan di dalam kurun waktu tertentu.

I. Pelaksanaan Anggaran

Pada keberhasilan anggaran perlu mendapatkan dukungan dari tiap

personalia yang ada di suatu perusahaan atau instansi,dengan memandang

fungsipangkat personalia yang bersangkutan.Oleh karena itu,sebaiknya

sebelum merealisasikan pelaksanaan anggarannya tersebut sangatlah

diperlukan kerjasama dan tata pelaksanaan yang baik untuk memperoleh

komitmen masing-masing dengan pelaksanaan anggaran yang sebaik

mungkin.

Sebelum anggaran dliaksanakan ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan salah satunya adalah terkait dengan saran maupun masukan-


22

masukan untuk pelaksanaan anggaran tersebut, dan sistem otorisasi serta

wewenang sistem maupun porsedur kerja yang jelas dalam pelaksanaan

anggaran tersebut pada setiap unit kerja dalam rangka mencapai sasaran

usaha yang telah di tetapkan untuk masing-masing jenis transaksi yang

mempunyai tanggung jawabnya,dan perlu untuk membina kerja sama yang

baik dengan unit-unit kerja yang lainya.Kordinasi yang baik dilakukan pada

perusahaan yang bersangkutan.Fungsi kordinasi yang sangat penting untuk

memotivasi masing-masing unit kerja agar dapat bekerjasama dengan erat

untuk mencapai sasaran yang telah di tetapkan dengan anggaran secara

efektif dan efisien.Disamping itu apabila ada masalah-masalah

interdepartemental akan dapat di selesaikan dengan cepat. Adapun yang

termasuk dalam siklus anggaran seperti dibawah ini:

1. Tahap Persiapan dan Penyusunan Anggaran (Budget Preparation) pada

tahap persiapan dan penyusunan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran

atas dasar taksiran pendapatan yang tersediaterkait dengan masalah

tersebut yang di perhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran

pengeluaran hendaknya terlebih dan dilakukan penaksiran pendapatan

secara akuat. Selain itu harus disadari adanya masalah yangcukup

berbahaya jika anggaran pendapatan distemasi.

2. Tahap Ratifikasi Anggaran Tahap berikutnya adalah (Budget Ratifacation)

tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup

rumit dan cukup berat.Pemimpin (Kepala daerah) penting dalam hal

tersebut karena dalam tahap ini pemimpin harus mempunyai kemampuan

untuk menjawab dan memberikan argumentasi yang rasional atas segala

pertanyaan-pertanyaan dan bantahan-bantahan dari pihak legislatif.


23

3. Tahap Pelaksanaan Anggaran (Budget Implementation) setelah anggaran

disetujui oleh legislatif, tahap berikutnya adalah pelaksanaan

anggaran, publik adalah dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan

sistem pengendalian manajemen manager keuangan publik ini

bertanggung jawab untuk menciptakan sistem informasi akuntansi dan

untuk pengendalian anggaran yang telah disepakati, dan bahkan dapat

diandalkan untuk tahap penyusunan anggaran periode berikutnya, sistem

akuntansi yang digunakan hendaknya juga mendukung pengendalian

anggaran.

4. Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran merupakan tahap terakhir dari

siklus anggaran masalah pelaporandan evaluasi anggaran tahap

persiapan,ratifikasi,dan implementasi anggaran terkait dengan aspek

operasional anggaran sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait

dengan aspek akuntabilitas apabila pada tahap impelemntasi telah di

dukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen

yang baik,maka pada tahap. pelaporan dan evaluasi anggaran biasanya

tidak akan menemui banyak masalah.

J. Penyusunan Anggaran

Pada dasarnya yang telah berwenang serta bertanggungjawab atas

penyusunan anggaran dalam pelaksanaan kegiatan anggaran laiannya,di

tangan pemimpin tertinggi perusahaan.Hal ini dapat disebabkan karena

pemimpin tertinggi perusahaanlah yang paling berwenang dan paling

bertanggunjawab atas kegiatan perusahaan dengan seluruhnya,dengan tugas

menyiapkan dan menyusun atas anggaran serta kegiatan-kegiatan anggaran

lainnya dan tidak harus di tangani oleh pemimpin tertinggi perusahaan,yang


24

dapat didelegasikan kepada bagian lain dalam perusahaan. Adapunbagian

yang diserahkan tugas untuk mempersiapkan dan menyusun anggaran

tersebut sangat tergantung pada struktur organisasi dari masing-masing

perusahaan.Akan tetapi akan mempersiapkan garis besarnya tugas yang

telah disiapkan dengan menyusun anggaran yang dapat didelegesikan

kepada bagian administrasi dan panitia anggaran.

Adapun anggaran yang disusun oleh bagian administrasi maupun yang

telah disusun oleh panitia anggaran,yang merupakan rancangan anggaran.

Rancangananggaranyang diserahkan kepada pemimpin tertinggi perusahaan

yang telah disahkan,dan untuk perubahan terhadap rancangan tersebut, perlu

pembahasan-pembahasan antara pemimpin tertinggi perusahan dengan

pihak di serahi tugas penyusunan rancangan anggaran tersebut. Setelah

disahkan,maka rencana anggaran telah menjadi anggaran yang definitif,dan

dijadikan pedoman kerja,sebagai alat kerja dan sebagai alat pengawasan

kerja.

Beberapa kajian pihak yang diserahi tugas menyusun rancangan

anggaran memulai bekerjapada perkiraan beberapa waktu yang lama di

butuhkan dapat menyelesaikan rancangan anggaran itu,penting dalam

anggaran yang di tentukan harus ditetapkan oleh pemimpin perusahaan

tertinggi sebelum jangka waktu (periode) dengan penyusunan rancangan

yang definitif telah selesai,dan untuk meningkatkan kerjasama dan kordinasi

serta mengadakan revisi-revisi terhadap anggaran yang telah disusun.


25

1. Proses Penyusunan Anggaran

a. Tahap persiapan anggaran

pada tahap persiapan anggaran yan dilakukan taksiran pengeluaran

atas dasar taksian pendapaan yang tersedia terkait dengan masalah

tersebut yang perlu di perhatikan sebelum menyetujui taksiran

pengeluaran hendaknya dilakukan penaksiran pendapatan anggaran

distemasi pada saat bersamaan dengan pembuatan keputusan anggaran

pengeluaran.

b. Tahap ratifkasi

merupakan tahapan yang melibatkan proses politik yang cukup rumi

dan berat.karena dalam tahap ini pimpinan ekskutif harus mempunyain

kemampuaan dan memberikan argumentasi.

c. Tahap pelaksanaan anggaran

Dalam tahap pelaksanaan anggaran manajer keuangan publik adalah

dimlikinya sistem (informasi) akuntansi dan sistem pengendalian

manajemen.manajer keuangan publik dalam hal ini bertanggung jawab

untuk menciptakan sistem akuntansi untuk perencanaan dan

pengendalian anggaran untuk penyusunan anggaran priode berikutnya.

2. Tujuan Penyusunan Anggaran

Menurut Nafarin (2014), proses penyusunan anggaran dibagi kedalam

beberapa tahapan antara lain:

a. Penentuan Pedoman Anggaran yang dibuat pada tahun yang akan

datang sebaiknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggran

berikutnya dimulai. Dengan demikian anggaran yang dibuat dapat

digunakan pada awal tahun anggaran.


26

b. Persiapan AnggaranManajer pemasaran sebelum menyusun anggaran

penjualan (sales budget) terlebih dahulu menyusun ramalan penjualan

(sales forecast). Dalam tahap persiapan anggaran ini, biasanya diadakan

rapat atas bagian terkait saja.

c. Tahap Penentuan Anggaran Pada tahap ini, semua manajer dan direksi

mengadakan rapat meliputi kegiatanperundingan untuk menyesuaikan

rencana akhir komponen anggaran.Mengoordinasikan dan menelah

anggaran,Pengesahan dan pendistribusian anggaran.

d. Pelaksaan anggaranUntuk kepentingan pengawasan, setiap manajer

membuat laporan realisasi anggaran. setelah dianalisis kemudian laporan

realisasi anggaran disampaikan pada direksi.

3. Sistem Informasi Anggaran

Tahap Persiapan Tahap Ratifikasi Tahap Implementasi


(Praparation) (Ratifacation) (impelementasi)

Tahap laporan
(Reporting)

Tahap Evaluasi
(Evalution)

Gambar 2.1 Sistem Informasi Anggaran

Berikut keterangan:

a. Tahap Persiapan Anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar

taksiran pendapatan yang tersedia.

b. Tahap ratifikasi Anggaran tahap ini merupakan tahap yang melibatkan

polotik yang cukup rumit dan berat.


27

c. Tahap Impelemntasi Anggaran Pelaksanaan Anggaran yang harus di

perhatikan oleh manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem informasi

akuntansi.

d. Tahap Laporan dan Evaluasi Anggaran tahap persiapan,ratifkasi dan

impelemntasi anggaran terkait dengan aspek operasional anggaran,

sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Nama Judul Metode Hasil Penelitian


Penelitian/Tahun penelitian
1 Jullyana Said Evaluasi Kualitatif Pelaksanaan BLU
(2013) pelaksanaan
dari tahun 2009-
anggaran
Badan 2010 belum berjalan
layanan
optimal, hal ini
umum di
universitas diebabkan oleh
negeri
kesiapan sumber
gorontalo
daya manusia dan
sumber daya
penunjang serta
pemahaman unsur
pimpinan pada unit-
unit kerja masih
kurang relatif
2 Tika Sari Sandra Evaluasi Kualitatif Penyusunan
waworuntu (2013) penyusunan
anggran sebagai
anggaran
sebagai alat alat pengendalian
pengendalian
manajemen berjalan
manajemen
BLU RSUP secara efektif,
Prof.DR.R.D
karena disusun dari
kandou
manado mulai
perencanaanya
28

sampai dengan
tahap pelaporanya
tersusun dengan
baik.
3 Juliana Said Evaluasi kualitatif Pelaksanaan BLU
(2014) Pelaksanaan
dari tahun 2019-
Anggaran
Badan 2020 belum berjalan
Layanan
optimal, hal
Umumdi
Universitas disebabkan oleh
Negeri
kesiapan sumber
Gorontalo
daya manusia dan
sumber daya
penunjang serta
pemahaman unsur
pimpinan pada unit
kerja masih relatif
kurang.
4 Kurnia Ega Evaluasi Kualitatif Penyusunan
Musriwati (2014) implemtansi
Anggaran Berbasis
Anggaran
Berbasis Kinerja pada objek
kinerja pada
penelitian secara
badan
layanan adminitrasi dan
umum (BLU)
peraturan
studi pada
fakultas X penyusunan
Universitas Y
anggaran pada
beberapa
penyimpangan
5 Anindiyo Aji Efek Ratchet Kuantitatif Efek Ratchet
Susanto (2016) Pada
berpengaruh pada
Anggaran
Daerah Studi PAD yang
pada Satuan
memperlihatkan
Kerja
Perangkat peningkatan target
Daerah
anggaran PAD
29

tahun berjalan
berdasarkan
ketercapaian
anggaran pada
tahun sebelumnya.

L.Kerangka Pemikiran

Dalam hal ini penulis membuat suatu kerangka pemikiran dengan

menghubungkan permasalahan diatas dengan konsep-konsep yang terkait.

Untuk lebih memperjelas peranan Sistem Informasi Akuntansi mengenai

Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran pada Desperindang Kab.Gowa,

penulis menuangkan dalam gambar sebagai berikut:

Dinas Perdangangan Dan


Perindustrian Kabupaten Gowa

Sistem informasi Akuntansi

Penyusunan Anggaran

Pelaksanaan Anggaran
Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2
Kerangka pemikiran

Berdasarkan gambar kerangka pemikiran diatas, pada sistem informasi

maka dapat disimpulkan pernyataan yang menjadi sumber utama dalam


30

penelitian ini adalah Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang berada di

Kabupaten Gowa yang kemudian dijelaskan tentang Sistem Informasi

Akuntansinya yang Akan dikaitkan dengan penyususan serta pelaksanaan

anggaran yang ada di kabupaten Gowa Terkhususnya pada Dinas

Perdagangan dan Perindustrian.


31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan metode kualitatif

yang dilakukan secara deskriptif kualitatif, yakni memaparkan secara praktis

tentang Sistem informasi akuntansi dalam penyusunan dan pelaksanaan

anggaran pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa.

B. Fokus Penelitian

Berdasarka judul dai penelitian ini, dapat di rumuskan bahwa penelitian

adalah mengenai sistem informasi akuntansi dalam penyusunan dan

pelaksanaan anggaran pada dinas perdagangan dan perindustrian kabupaten

gowa .

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam rangka pengumpulan data dan informasi sebagai penujuan utama

dalam proposal ini,maka penulis memilih objek penelitian sudda dilakukan

Pada Dinas Perindustrian dan PerdanganganKab. Gowa yang di rencanakan

kurang lebih (dua) bulan Juli yaitu 2020-September 2020

D. Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data yang dikumpulkan oleh penulis yakni:

1. Jenis Data

Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan melalui

keterangan-keterangan secara tertulis,seperti sejarah atau gambaran

umum perusahaan, struktur organisasi, dan informasi tentang jenis

pelatihan yang pernah dilaksanakan.

31
32

2. Sumber Data

Adapun sumber data dalam peneliti ini yakni :

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan

pengamatan secara langsung dan wawancara dengan pemimpinan,

erusahaan dan karyawan.

b. Data Skunder, yaitu berupa bahan-bahan struktur organisasi secara

langsung dan wawancara dengan pimpinan perusahaan dan karyawan

lainya.

E. Metode Pengumpulan Data

Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam

sebuah penelitian.Metode pengumpulan data pada prinsipnya berfungsi untuk

mengungkapkan variabel yang akan diteliti.Dalam penelitian ini metode

pengumpulan data yang akan digunakan adalah:

a. Penelitian Lapangan

Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara

langsung pada Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kab.Gowa

melalui.

b. Observasi

Pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan data dari

kegiatan.

c. Information

Information dilakukan dengan pegawai Dinas Perdangan dan Perindustrian

Kab.Gowa yang mengerti permasalahan kualitas informasi yang dibahas

dalam penelitian.Mengenai kualitas informasi,peneliti akan mewawancarai

untuk mengetahui sistem akuntansi keuangan yang digunakan.


33

d. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskritif kualitatif yang dapat di artikan sebagai prosedur pemecahan masalah

yang diselesaikan dengan menggambarkan keadaan subjek dan objek dalam

penelitian dapat berupa orang,lembaga,masyarakat dan yang lainya yang

pada saat sekarang berdasakan fakta-fakta yang tampak atau apa

adanya,kemudian melakukan interprestasi terhadap hasil penelitian yang

disajikan dalam bentuk gambaran bagaimana peranan kualitas informasi

dalam sistem informasi tingkat kuasa pengguna anggaran pada Dinas

Perindustrian Dan Perdangangan Kab.Gowa.


34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tentang Dinas Perdagangan Dan Perindustrian

Hasil penelitian dan pembahasan yang mengenai skripsi mengenai

mekanisme dalam pembahasan tentang gambaran dari Dinas Perindustran

Dan Perdanganngan Kabupaten Gowa.

1. Profil Lokasi Penelitian

Dalam bentuk sejarah Dari Dinas Perindustrian dan Perdangangan

Kaupaten Gowa. Sejarah berdirinya dilihat dari segi kantor departmen di

dirikan pada tanggal 16 Januari 1977 Sektor Perdangangan dan

Perindustran yang memiliki peranan atau strategis dalam pembagunan

perekonomian Kabupaten Gowa.Hal ini dapat dilihat dalam perananya yan

penting dalam penyediaan kesempatan usaha, kesempatan kerja da

peningkatan ekspor,lebih dari itu sector industri dan perdagangan lebih

mampu bertahan terhadap kerisis ekonomi dimasa lalu, karena

krakteristknya yang faksibel dan memanfaatkan sumberdaya local

sehingga dapat diandalkan mendukung ketahanan ekonomi.Dengan

pertimbangan tersebut, maka pemerintah kabupaten Gowa, Sehingga

dapat meningkatkan kebijaksanaan pembinaan dan pengembanganya

sehingga dapat berperan sebagai salah satu tulang pungung ekonomi

Kabupaten Gowa sejalan dengan misi Bupati Gowa dalam rangka menarik

investor dan mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan potensi

sumber daya alam.dalam pengembanganya yang lebih luas.

34
35

Dalam upaya pengembangan sector perindustrian dan perdagangan

berbagai persoalan masih perlu mendapat perhatian, yaitu :

a. Kondisi Perindustrian dan perdagangan yang pada umumnya masih

terbatas baik dari aspek produktivitas, sumber daya

manusia,manajemen, tenologi permodalan dan pemasaran.

b. Jaminan Pasar yang akan menyerap hasil produksi termasuk jaringan

distribusi yang dapat berfungsi sebagai jalur pemasaram secara

efesiensi.

c. Krisis Ekonomi nasional yang belum sepenuhnya pulih,

d. Tantangan Perkembangan liberilisasi perdagangan baik dalam rangka

kerjasama yang membawa dampak peningkatan persaingan usaha.

e. Mengkordinasi penyelengaraan urusan pemerintahan dan pelayanan

umum di bidang perindustran dan perdagangan pasar dan

pengendalian badan usaha milik daerah.

f. Mengkordinasi pembinaan unit pelaksana teknis Dinas (UPTD);

g. Penyelenggaran urusan pemerintah dan pelayanaan umum di bidang

perndustrian dan perdagangan.

h. Memvalidasi bahan kebijakan teknis di bidang perindustrian dan

perdagangan.

i. Menetapkan pelaksanaan penelitiaan di bidang perindustrian dan

perdagangan.

j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang di berikan oleh kepala dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.


36

2. Visi Dan Misi Organisasi

a. Visi

Meningatkan kualitas sektor perindustrian dan peragangan berbasis ekonomi

rakyat.

b. Misi

a. Laju Perdagangan yag Efektif Dan Berkualitas

b. Megembangkan Sarana dan Prasarana Pasar Daerah

c. Meningatkan Potensi Usaha IKM dalam penguata Kelembagaan dan

Perekonomian.

3. Struktur Organisasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa

Dibawah merupakan struktur organisasi yang ada di Dinas Perdagangan

dan Perindusrtian Kabupaten Gowa yang terdiri dari beberapa sub bagian

atau Devisi seperti gambar di bawah ini:


37
38

a. Kepala Dinas

Tugas kepala dinas:

1. Merumuskan dan menyelenggarakan rencana strategi dan program

kerja dinas yang sesuai dengan visi misi daerah.

2. Mengkordinasikan perumusan dan penyusunan program kerja dinas

sesuai bidang tugasnya.

3. Meyelengarakan pemeberian izin, melaksanakan pengawasa dan

pembinaan terhadap usaha perdagangan dan izin usaha kawasan

industri yang lokasinya dikabupaten, meyelenggarakan standar

kompetisi SDM industri dan aperatur pembina industri di kabupaten.

4. Memberikan perlindungan kepasian berusaha terhadap usaha industri

dan pemeberian fasilitas usaha dalam rangka pengembangan IKM di

kabupaten.

5. Meneyelenggarakan pengawasan, pelaporan pelaksanaa serta

penyajian informasi pelaksanaa wajib daftar perusahaan skala

kabupaten

6. Membina, mengarahkan, mengawasi, memberikan sanksi dan menilai

prestasi kerja serta mengembangkan karier pegawai.

7. Mengevaluasi hasil pelaksanaan progra kerja di lingkungan dinas.

8. Melaporkan hasil pelaksanaan tuhas kepada Bupati

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh pimpinan

b. Sekertaris Dinas

Tugas sekertaris dinas:


39

1. Merencanakan, menorganisasikan, menggerakan dan mengendalikan

serta menetapakan kebijakan di bidang umum, kepegawaian,

keuangan dan perlengkapan.

2. Menyusn rencana kegiatan tahunan pedoman pelaksanaan tugas

3. Mengeola dan menkordinasikan pelaksanaan pelayanan teknis dan

adminstratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup Dinas

Perdagangan dan Perindustrian.

4. Mengelolah dan mengkoordinasika pelaksanaan urusan umum da

kepegaiwan.

5. Megelolah dan mengkoordinasikan pelaksanaan perencanaan dan

pelaporan.

6. Mengelolah dan mengkoordinasikan pelaksanaann urusan keuangan.

7. Mengoloalah dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan

perlengkapan.

8. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan

admintrasi umum, kepegawaian,keuangan dan perlenkapan

9. Menilai Prestasi kerja para kepala Sub bagian dalam rangka

pembinaan dan pengembangan karier.

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

c. Sub Bagian Keuangan

Tugas sub bagian keuangan:

1. Membuat rencana operasional program kerja Sub Bagian keuangan.

2. Membuat daftar usaha usulan kegiatan dan melaksnakan penggajian.

3. Menyiapkan proses admintrasi terkait dengan penatausahan keuangan

daerah seusai dengan ketentuan yang berlaku.


40

4. Meyiapkan pembukuan setiap transaksi keunagan pada buku kas

umum.

5. Melaksanakan perbendaharaan keuangan dinas.

6. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas pembantu bendahara

pengeluaran.

7. Mengajukan SPP untuk pengisian kas, SPP beban tetap dan SPP gaji

atas persetujuaan pengguna anggaran (Kepala Satuan Kerja

Perangkat Daerah/Lembaga Teknis Daerah) yang ditetapkan sebagai

pengguna anggaran dengan Keputusan Bupati.

8. Memeriksa Pembayara Gaji SKPP pegawai yang mutasi.

9. Mendistribusikan Uang kerja kegiatan kepada bendahara kegiatan

sesuai dengan jadwal kegiatan atas persetujuaan pengguna anggaran.

10. Melaksanakan keiaan meneliti, mengoreksi dan menandatanagani

surat pertanggungjawaban (SPJ) atas penerimaa dan pengeluaran kas

beserta lampiranya dan laporan bulanan.

11. Mengevaluasi dan membuat laporan hasil kegiatan.

d. Kepala Bidang Perdagangan

Tugas kepalas bidang perdagangan:

1. Merencanakan dan menyelenggaraka operasionalisasi rencana kerja

sesuai tugas pokok dan fungsinya.

2. Merumuskan kebijaksanaan teknis pembinaan, peberdayaan dan

pengawasan usaha perdagangan.

3. Mermuskan bahan penyusunan rencana dan proram pelaksanaan

penertiban izin usaha perdagangan.


41

4. Merumuskan bahan bimbingan dan pengendalian teknis pengelolaan

kawasan perdagangan.

5. Merumuskan bahan kebijaksanaan teknis penyelenggaran promosi

grobisnis dan agrioindustri dalam rangka peningkatan potensi pasar.

6. Merumuskan bahan penyusunan rencana dan progam pemberian surat

izin usaha peprdagangan (SIUP) dan penyusunan rencana program

pemberian dan penertiban Tanda Daftar Gudang.

7. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya.

8. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.

e. Seksi Pembinaan Usaha dan Sarana Perdagangan

Tugas seksi pembinaan usaha dan sarana perdagangan:

1. Mengelolah data usaha dan sarana prdagangan sebagai bahan

konsultasi dengan pemerintah daerah, instansi pemerintah/swasta serta

lembaga-lembaga atau asosiasi.

2. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan bimbingan teknis

pembinaan sarana dan usaha perdagangan, pemantapan keterkaitan

antar dunia usaha dan sekor, peningkatan kerja sama dunia usaha

dalam pemanfaatan da pengembanga sarana dan usaha perdagangan.

3. Mengolah dan usaha dan sarana perdagangan sebagai bahan

konsultasi dengan pemerintah daerah, instansi pemerntah/swasta serta

lembaga-lembaga yang terkait.

4. Menyiapkan bahan dan data pengolahan dan penganalisaan

perusahaan yang ada di daerah sebagai bahan persiapan pemberian ijin

usaha dan pengendalian usaha perdagangan.


42

5. Meyiapkan rencana kegiatan pendaftaran perusahaan sebagai acuan

pelaksanaan tugas.

6. Menyiapkan data dan menuyusn baan bimbingan teknis pengelolaan

sarana perdagangan.

7. Menyiakan bahan untuk pembinaan dan pengendalian sarana

prdagangan.

8. Menyiapkan pemantauan dan penyusunan bahan perkembangan

sarana perdagangan.

9. Membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggnjawaban.

f. Seksi dan Perlindungan Konsumen

Tugas seksi dan perlindungan konsumen:

1. Merencanakan dan meyelenggarakan operasionalisasi rencana kerja

sesuai tugas pokok dan fungsinya.

2. Menkordinasikan bawahan agar serasi dan saling mendukung dalam

melaksanakan tugas.

3. Memberi petunjuk kepada bawahan agar tugas di selesaikan dengan

baik.

4. Menyiapkan sistem perlindungan konsumen yang mengandung

kepastian hukum dan keterbukaan informasi.

5. Melaksanakan survei yang menyangkut kebutuhan konsumen.

g. Seksi Pengawasan dan Ditribusi Barang

Tugas seksi pengawasan dan distribusi barang:

1. Melaksanakan rencana kegiatan seksi pegawaian dan distrbusi barang

2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

pemebrian petunjuk kepada bawahan agar tugas diselsaikan dengan


43

baik. Pemeriksaan hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk

dan ketentuan yag berlaku.

3. Melaksanakan pemantauan dan Pegawasan terhadap fungsi dan peran

pelaku usaha perdagangan dalam mendistribusikan komoditi atau

barang kebutuhan masyarakat, yang grosir distributor,agen dan

pengecer.

4. Melaksanakan penyebaran informasi usaha khususnya informasi pasar

kepada pengusaha, baik aspek harga maupun non harga, bahan pokok

dan komoditi potensial hasil produks lokal.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

h. Kepala Bidang Pengembangan Usaha Mikro

Tugas kepala bidang pegemangan usaha mikro:

1. Merencanakan dan menyelenggarakan operasionalisasi rencana kerja

sesuai tugas pokok dan fungsinya.

2. Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas

3. Meyusun rencana kegiatan Bidang Pengembangan usaha mikro

sebagai acuan pelaksanaan.

4. Menganalisa data pengusaha dengan hasil produksinya masing-masing

5. Mengolah data perkembangan usaha mikro untuk keperluan evaluasi

terhadap partisipasi

i. Seksi Pengembangan Pasar dan Modal

Tugas seksi pengembangan pasar dan modal:

1. Menyiapkan rencana kerja sesuai pokok dan funsinya.

2. Mengumpulkan hasil penganalisaan pengembangan pasar dan bahan-

bahan promosi.
44

3. Melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat tentang penanaman

modal

4. Membuat profil proyek pengembangan pasar.

5. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan melaksanakan tugas-

tugas lain yang diberikan oleh atasan.

j. Seksi Kerja Sama dan Kemitraan Usaha

Tugas seksi kerja sama dan kemitraan usaha:


1. Menyiapkan rencana kegiatan kerjasama dan kemitraan usaha

sebagai acuan pelaksanaan tugas.

2. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai

dengan bidang tugasnya.

3. Memeriksa hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan

ketentuan yang berlaku.

4. Mengumpulkan dan menyusun bahan bimbingan teknis Seksi

Kerjasama dan Kemitraan Usaha.

5. Mengumpulkan, mengolah dan menyusun bahan bimbingan dan

petunjuk teknis dalam rangka pembinaan dan peningkatan kerjasama

dan kemitraan usaha.

k. Seksi Pengembangan Kelembagaan

Tugas seksi pengembangan kelembagaan:

1. Melaksanakan rencana kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya;

2. Menyiapkan pelaksanaan program pengembangan kelembagaan

melalui proses produksi dan kemitraan

3. Memberikan dorongan dan arahan kepada usaha mikro untuk

meningkatkan usahanya melalui fasilitas permodalan dari Bank,

BUMN atau lembaga lainnya.


45

4. Mensosialisasikan kebijaksanaan pemerintah kepada usaha mikro di

bidang permodalan.

5. Membina administrasi organisasi dan usaha dalam bentuk

bimbingan, konsultasi dan pelatihan kepada pengelola usaha mikro.

6. Menyiapkan teknis pembinaan dan bimbingan kepada pengusaha

usaha mikro.

7. Melaksanakan pembinaan dalam bentuk konsultasi, pelatihan, studi

banding, pemagangan, pameran dan temu kemitraan bagi usaha

mikro.

8. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan.

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

l. Kepala Bidang Industri

Tugas kepala bidang industri:


1. Merencanakan dan menyelenggarakan operasionalisasi rencana

kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya

2. Merumuskan kebijaksanaan teknis pembinaan, pengembangan,

pemberdayaan dan pengawasan usaha industri

3. Merumuskan bahan penyusunan rencana dan program pemberian

izin usaha industri dan tanda daftar industri.

4. Merumuskan bahan penyusunan rencana dan program pelaksanaan

penerbitan izin usaha kawasan industry.

5. Merumuskan bahan bimbingan dan pengendalian teknis pengelolaan

dan pengembangan kawasan industri berikat dan penyelenggaraan

kemitraan industri kecil, menengah, besar dan sektor ekonomi

lainnya.
46

m. Seksi Industri Hasil Pertanian

Tugas seksi industri hasil pertanian:


1. Menyiapkan bahan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan

sarana usaha, produksi, penerapan standar dan pengawasan mutu,

pemantauan dan evaluasi serta peningkatan kerjasama dengan dunia

usaha di bidang industrial hasil pertanian

2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

3. Memberi petunjuk kepada bawahan agar tugas dapat dilaksanakan

dengan baik.

4. Memeriksa hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan

ketentuan yang berlaku.

5. Menyiapkan penilaian prestasi kerja bawahan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengembangan karier.

6. Menyiapkan laporan tugas Seksi Industrial Hasil Pertanian.

7. Menyusun dan mengevaluasi laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan

program kerja.

8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

n. Seksi Industri Kimia dan Industri

Tugas seksi industri kimia dan industri:


1. Menyiapkan bahan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan

sarana usaha, produksi, penerapan standar dan pengawasan mutu,

pemantauan dan evaluasi serta peningkatan kerjasama dengan dunia

usaha di bidang industri kimia dan kerajinan.

2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Memberi petunjuk kepada bawahan agar tugas dapat dilaksanakan

dengan baik.
47

4. Memeriksa hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan

ketentuan yang berlaku.

5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

o. Seksi Industri Mesin, Logam dan Elektronika

Tugas seksi industri mesin,logam dan elektronika:


1. Menyiapkan bahan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan

sarana usaha, produksi, penerapan standar dan pengawasan mutu,

pemantauan dan evaluasi serta peningkatan kerjasama dengan dunia

usaha industri mesin, logam dan elektronika.

2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Memberi petunjuk kepada bawahan agar tugas dapat dilaksanakan

dengan baik.

4. Memeriksa hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan

ketentuan yang berlaku.

5. Menyiapkan penilaian prestasi kerja bawahan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengembangan karier;

6. Menyiapkan laporan tugas Seksi Industri Mesin, Logam dan

Elektronika.

7. Menyusun dan mengevaluasi laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan

program kerja.

8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.


48

B. Hasil Penelitian dan Pembahasaan

a. Karakteristik Responden

Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan dengan metode wawancara

kepada salah satu pegawai Dinas perdagangan dan Perindustrian

Kabupaten Gowa bagian akuntansi atas nama ibu Kamariah,Di Dinas

kabupaten Gowa maka dapat diketahui jumlah pegawai yang ada di

Dinas Perdagangan Dan Perindustrian sebanyak 21 orang,terdiri dari 1

kepala Dinas,Sekertaris,selebihnya sub bagian meliputi :

1. Subag Umum Dan Pegawaian

2. Subag Perencanaan Dan Pelaporan

3. Subag Keuangan

4. Bidang Perindustrian

5. Bidang Promosi Dan Pengembangan ekxport

6. Bidang Perdagangan

7. Bidang Bina Pasar

Penelitian ini jumlah sampel atau keseluruhan responden yang

peneliti jadikan sebagain data primer yang menjadi sumber data utama

yakni sebanyak empat orang responden, meliputi Bapak kepala dinas,

sekretaris dinas, kasubang keuangan, dan bendahara seperti yang

terdapat pada tabel berikut ini:


49

Tabel 4.1

Tabel Responden

Umur Pendidikan
Nama Jabatan
(Tahun) Terakhir
Drs. Andi sura suaib,M.SI 51 Kepala Dinas S2

M. Yasin Malingkai,SS.,M.SI 43 Sekretaris Dinas S2

Kasubag
Kamariah, S.SOS 40 S1
Keuangan

Hadariah, S.SOS 27 Bendahara S1

Sumber: Data Primer (wawancara)

Data diatas menjelaskan mengenai identitas dari informan dalam

penelitian ini, karakter yang dimiliki oleh setiap jabatan pada Dinas

Perdagangan dan perindustrian Kabupaten Gowa dalam penelitian ini

berbeda-beda. Karakteristik yang membedakan yaitu: umur, jabatan,

serta tingkat pendidikan.

Tabel 4.2

Karakteristik informan berdasarkan tingkat pendidikan

Pendidikan Jumlah

Tidak sekolah -

SD -

SMP -

SMA -

S1/S2 4

TOTAL 4
50

Tabel 4.2 disamping sebelumnya, menjelaskan terkait keadaan

informan dilihat dari tingkat pendidikannya terdiri dari tidak sekolah, SD,

SMP, SMA, dan Sarjana/Magister. Dari tabel menunjukkan bahwa dari

empat informan tidak terdapat seorangpun pekerja yang ada di Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa yang tidak sekolah,

SD, SMP, dan SMA dan pada tabel sebelumnya menjelaskan bahwa

Sebanyak dua orang informan bertamatan sarjana dan dua orang

Informan adalah tamatan Magister.

Tabel 4.3

Krakteristik berdasarkan informan usia

USIA JUMLAH

<30 thn 1

31-40 thn 1

41-50 thn 1

51-58 thn 1

TOTAL 4

Tabel diatas menjelaskan bahwa keadaan informan jika dilihat dari

tingkat usianya terdiri atas dibah umur 30 tahun ,31-40 tahun, 41-50-,

tahun dan 51-58 tahun. Tabel diatas juga menunjukkan sebanyak 1 orang

responden yang bekerja pad Dinas perdagangan dan Perindustrian

Kabupaten Gowa berusia dibawah 30 tahun, begitupun yang berusia 31-

58 tahun masing-masing Responden berjumlah 1 orang (31-40,41-50,51-

58 tahun)
51

b. Sistem Informasi Akuntansi dan Flow Chart pada Dinas Perdagangan dan

Perindustrian Kabupaten Gowa

Dalam peranannya mengenai sistem informasi akuntansi pada

Penyusunan, serta pelaksanaan terkait dengan Anggaran yang ada pada

Dinas Perdagangan dan perindustrian di Kabupaten Gowa dalam peranannya

menggunakan sebuah sistem atau aplikasi yang bernama SIMDA (Sistem

Informasi Manajemen Daerah), sistem ini dijadikan sebagai Aplikasi utama

dalam mengelolah keuangan Daerah secara terintegritas yang meliputi

penganggaran dan penatausahaan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti juga menunjukkan bahwa,

penggunakan aplikasi SIMDA membawa dampak positif yang baik terhadap

kemudahan proses kerja serta penyediaan informasi keuangan khususnya

pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa, selain itu

program aplikasi SIMDA ini telah menjadi terapan yang sudah diharuskan pada

seluruh pemerintah baik itu dari pusat, provinsi, sampai kabupaten atau kota-

kota yang ada di Indonesia. Hal tersebut dapat diperkuat dengan pemberlakuan

peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesi pada Nomor 74 tahun 2016

mengenai penyelenggaraan Sistem Informasi Keuangan Daerah.Sehingga

dalam hal ini peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, dengan menerapkan

sistem informasi akuntansi dalam penyusunan anggaran yang menggunakan

aplikasi komputer memiliki dampak yang baik dalam membantu pemerintah

daerah untuk membangun serta menggunakana sistem informasi keuangan

dan kinerja untuk tata kelolah yang baik termasuk pengendalian transaksi

maupun informasi yang memadai. Peranan sistem informasi akuntansi dalam

penyusunan dan pelaksanaan anggaran sangat perlu untuk diterapkan guna


52

memperoleh kelancaran dan kemudahan dalam penyusunan dan pelaksanaan

anggarannya.

Berdasarkan sistem informasi akuntansi, terkait perencanaa, pelaksanaan

pelaporan, serta pertangung jawabannya pada Dinas Perdagangan dan

Perindustrian Kabupaten Gowa yang melakukan sistem informasi adalah

sebagai berikut:

a. Rencana kerja anggaran (RKA), racangan anggaran pendapatan dengan

dokumen pelaksanaan anggaan (RAP).

b. Membantu pemerintah daerah dalam menetapkan kbijakan keuangan dan

menyusun anggaran pendapatan dan belanja daerah, pemerintah serta

pembangunan daerah.

Sesuai yang di terapkan dengan sistem informasi akuntansi berdasarkan

perencanaan, pelaksanaan (RKA) rencana kerja anggaran dengan (RAP)

rencana anggaran pendapatan pada sistem flow chart di bawah ini:


53

perencanaan
program dinas
Perdastri

Bappeda

usulan
program ke
Bupati
yes gowa no

Program
terpending

DPRD Menjadi program


prioritas strategis tahun
berikutnya

Jadi usulan
program kegiatan
tahun depan

Realisasi
program
Dinas
perdastri

Gambar 4.1
flow chart siklus Dinas perdagangan dan perindustrian
54

Flow chart diatas akan mendeskripsikan urutan proses secara mendetail dan

hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam satu

program yang dideskripsikan melalui simbol. Langkah pertama dimulai dengan

simbol terminator yang memiliki fungsi permulaan ataupun akhir dari suatu

program yaitu perencanaan program Dinas Perdastri. Perencanaan ini

merupakan langkah awal dari perencanaan terkait penyusun dan pelaksanaan

anggaran pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang ada di Kabupaten

Gowa, yang selanjutnya perencanaan tersebut akan diserahkan kepada

Bappeda atau Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang kemudian akan

diusulkan sebuah program kepada Bupati dalam hal ini yang dimaksud adalah

Bupati yang ada di Kabupaten Gowa.

Apabila usulan tersebut diterima oleh Bupati langkah selanjutnya adalah

menyerahkan usulan perencanaan kepada DPRD, begitupun sebaliknya apabila

usulan perencanaan program Dinas Perdastri belum diterima oleh Bupati maka

perencanaan tersebut menjadi program yang terpending. Dimana program

tersebut akan Kembali menjadi usulan program kegiatan pada tahun berikutnya

yang mana selanjutnya akan dijadikan sebagai program prioritas strategis tahun

berikutnya. Apabila langkah tersebut telah selesai, langkah selanjutnya adalah

menyerahkan kembali kepada DPRD.Inilah program yang kemudian akan

direalisasikan oleh DPRD terkait realisasi program Dinas Perdastri.

Dari flow chart di atas dapat disumpulkan bahwa Bupati memiliki peran Penting

dalam usulan program-program atau kegiatan terkait perencanaan pelaksaan

dan penyusunan Anggaran pada PERDASTRI.


55

c. Peranan SIA dalam Pelaksanaan dan Penyusunan Anggaran pada Dinas

Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten Gowa

Berdasarkan observasi dan penelitian dari data yang menunjukan bahwa

anggaran pada tahun 2020 sebanyak Rp.1.977.719.849.459.50 dan

terealisasikan sebanyak Rp.945.889.811.00, diketahui bahwa sistem

informasi terkait dengan penyusunan dan pelaksanaan anggaran penting

untuk diterapkan. Sebagaimana pendapat dari salah satu responden yaitu ibu

Kamariah yang mengatakan bahwa pentingnya menerapkan sistem informasi

karena memiliki tujuaan sebagai berikut.

a. Membantu menteri keuangan dalam merumuskan kebijakan keuangan

daerah

b. Membantu menyediakan data serta informasi kepada sekertariat bidang

pertimbangan keuangan pusat dan daerah (PKPD) pada dewan

pertimbangan otonomi daerah

c. Membantu menteri keuangan dan instansi terkait lainya dalam melakukan

evaluasi kinerja keuangan daerah,penyusunan RAPBN dan kebutuhan lain

seperti statistic keuangan Negara

d. Membantu pemerintah daerah dalam menetapkan kebijakan keuangan dan

menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah,pemerintah

serta pembangunan daerah

Sesuai dengan peraturan menteri keuangan mengenai penyampaian

informasi keuangan daerah (IKD), pemerintah daerah (PEMDA) diharuskan

menyampaikan IKD kepada menteri keuangan c.q. Direktorat Jenderal

pertimbangan keuangan (DKJP). Pemenuhan data IKD per pemda maupun

kompilasi dan konsulidasi pada tingkat yang lebih luas adalah sangat penting,
56

baik itu dari sisi kuantitas maupun dari sisi kualitas sebagai dasar

pengambilan kebijakan.untuk mengintegrasikan aplikasi di daerah dan

nasional diperlukan suatu aplikasi sebagai agen penghubung akan

memudahkan dalam menjaga keamanan, mengidentifikasikan dan

menemukan solusi apabila terdapat permasalahan-permasalahan dalam

proses pengiriman dan verifikasi darta, pemeliharaan serta jika dibutuhkan

pengembangan aplikasi.

Agar proses pengiriman data melalui pengintegrasian aplikasi SIKD di

daerah dengan aplikasi SIKD Nasional dapat menjaga data integrity,

kepatuhan waktu penyampaian dan, dan ketersediaan data, perlu ditetapkan

pembakuan maupun standarisasi dalam penyelenggaraannya.

Dalam hal ini juga salah satu Responden yaitu Bapak M.Yasin

menjawab pertanyaan peneliti dengan memberi pertanyaan ” terkait Sistem

Informasi akuntansi Khususnya di Dinas Perdagangan dan Prindustrian

tentang Apakah telah menerapkannya mengenai penyusunan dan

penganggaran di Dinas Perdagangan dan Perindustrian sebagai berikut:

“Bapak M. Yasin mengatakan bahwa pada Dinas Perdagangan dan


Perindustrian telah menerapkan Sistem Informasi akuntansi.nya bahwa
perdastri Kabupaten Gowa dalam hal ini menggunakan aplikasi berbasis
komputer untuk meningkatkan akuntabilitis keuangan dan kinerja
pemerintah daerah sejak tahun 2003, Deputi pengawasan bidang
penyelenggaran keuangan Daerah mengembangkan sistem informasi
manajemen Daerah (SIMDA) dengan tujuan pengembangan program
aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah”

Dalam hal ini peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa menerapkan sistem

infomasi akuntansi dalam penyusunan anggaran yang menggunakan aplikasi

yang berbasis komputer yaitu sebagai berikut:


57

a. Membantu pemerintah daerah untuk membangun dan menggunakan

sistem informasi keuangan dan kinerja untuk tata kelola yang baik

termasuk pengendalian transaksi dan informasi yang memadai.

b. Aplikasi Simda di kembangkan bersifat generik/ berbagai pakai atau dapat

digunakan seluruh pemda sehingga pemda tidak perlu mengembangkan

aplikasi serupa sumber data yang relative tinggi.

c. Menyediakan database mengenai kondisi di daerah yang terpadu baik

dari aspek keuangan,aset daerah,kinerja daerah,kepegaiwan atau daerah

maupun pelayan public yang dapat digunakan untuk peneliaian kinerja

instansi pemerintah daerah.

d. Menghasilkan informasi yang komprehensiif,tepat dan akurat kepada

manajemen pemerintah daerah,informasi ini dapat digunakan sebagai

bahan untuk mengambil keputusan seluruh pemangku kepentingan.

e. Mempersiapkan aparat daerah untuk mencapai tingkat penguasaan dan

pendayagunaan teknologi informasi yang lebih baik.

f. Memperkuat basis pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi

daerah

Dinamika perubahan regulasi juga memiliki pengaruh penting terhadap

setiap pengembangan sistem aplikasi versi berikutnya,sehingga rencana

pengembangan aplikasi SIMDA juga harus bersifat dinamis dan fleksibel agar

dapat mengikuti setiap perubahan regulasi dan masing-masing stakeholder,di

samping itu pengembangan aplikasi SIMDA juga perlu mengakomodasikan

kebutuhan informasi yang di butuhkan baik oleh pemerintah

pusat,Kementerian lembaga dan instansi-instansi pemerintah termasuk juga

kebutuhan pemerintah daerah sendiri.


58

Hingga saat ini Pengembangan Aplikasi SIMDA melanjutkan

perancangan pengembangan dan pemeliharaan,program aplikasi yang telah

ada sebagai berikut:

a. Program Aplikasi SIMDA keuangan

Aplikasi utama dan Pengelolaan Keuangan Daerah,program aplikasi ini

digunakan untuk pengelolaan keuangan secara terintegrasi,meliputi

penganggaran dan penatausahaan sebagai berikut:

1. Penganggaran

Rencana kerja Anggaran (RKA),RAPBD dan rancangan penjabaran

APBD,APBD dan penjabaran besrta perubahanya,Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA).

2. Penatausahaan

Surat penyediaan Dana (SPD), surat permintaan pembayaran (SPP),

surat perintah membayar (SPM),SPJ,surat perintah pencairan dana

(SP2D),surat tanda setoran (STS), beserta register-register,dan

formulir pengendalian anggaran lainya.

b. Program Aplikasi SIMDA BMD

Program aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan barang daerah

meliputi perencanaa, pegadaan,penatausahaan, penhapusan dan

akuntansi barang daerah.

Output aplikasi ini antara lain:

1. Perencanaan

Daftar Kebutuhan barang dan pemeliharaan,daftar rencana

pengadaan, Barang daerah dan Daftar rencana Pemeliharaan barang

Daerah.
59

2. Pengadaan

Daftar hasl pengadaan,Daftar hasil pemeliharaan barang, dan daftar

kontarak pengadaan.

3. Penatausahaan

Kartu invetaris barang (KIB), kartu (sejarah) barang, kartu inventaris

ruangan (KIR), Buku inventaris (BI), daftar mutasi barang daerah, dan

rekap hasil Sensus, Serta label barang.

Penelitian ini juga salah satu responden yaitu Ibu Badariah

mengatakan atau menyatakan jawabannya terkait dengan menerapkan

Sistem Informasi Akuntansi dalam penyusunan dan pelaksanaan

anggaran akan berdampak baik, seperti pertanyaan yang peneliti ajukan

Apakah bagi anda dengan menerapkan Sitem Informasi Akuntansi dalam

penyusunan maupun pelaksanaan anggaran dapat berdampak baik

terhadap satu instansi terkhususnya pada PERDASTRI yanga ada di

Kabupaten Gowa? Sesuai pernyataan responden di atas yang

mengatakan bahwa:

“Dengan menerapkan sistem informasi akuntansi dalam penyusunan


maupun pelaksanaan anggaran sangat berdampak postif bagi
kemudahan proses kerja dan peyediaan informasi keuangan
khususnya pada kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian
kabupaten Gowa. Apalagi pengunaan program SIMDA merupakan
keharusan untuk menjadi tarapan pada seluruh Pemerintah dari
pusat,provinsi sampai Kabupaten atau kota yang ada di Indonesia.Hal
ini diperkuat dengan pemberlakuaan Peraturan Manteri keuangan
Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2016 tentang Penyelengaraan
Sistem informasi Keuangan Daerah”

Sehingga dalam hal ini peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa

dalam menerapkan Sistem Informasi Akuntansi dalam penyususnan serta

pelaksanaan aanggaran akan menghasilkan dampak yang baik terhadap


60

suatu intstansi yang mana dalam hal ini instansi yag di maksud adalah

Dinas Perdagangan dan perindustrian yang ada di Kabupaten Gowa. Hal

ini tentu akanmembawa efek yang baik di jangka panjang dan akan

memberikan manfaat serta hasil yang baik. Baik bagi instansi, pemerintah,

pekerja/staff dan juga sosial. Selain itu hasil penelitian menyatakan bawha

sistem informasi yang diterapkan pada Dinas Perdagangan dan

Perindustrian di Kabupaten Gowa terkai penyusunan dan pelaksanaan

anggarannya menggunakan suatu program aplikasi yaitu SIMDA atau

Sistem Informasi Manajemen Daerah, aplikasi ini dirancang guna sebagai

aplikasi perencanaan jangka menengah (lima tahun) dan jangka pendek

(tahunan) terintegeratis sampai dengan terbentuknya prioritas palfon

anggaran sebagai dasar pembuatan anggaran pendapatan dan belanja

daerah, Perancanaan jangka menegah di tingkat pemerintah daerah

berupa Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJD),menjadi

dasar penyusunan rencana Strategis dari Organisasi perangkat daerah

(SKPD) selaku pelaksana RPJD tersebut kemudian diturunkan menjadi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), RKPD bersama dengan

menjadi dasar penyusunan rencana kerja.

Dalam Proses penyusunan, Demikia pula dalam proses penyusunan

RKPD,dilalui tahap untuk membentuk standar aktivitas yang dibahas

Muserbang. Dalam penyusunan maupun renja diperlukan standar satauan

harga (SSH) untuk mejaga konsistensi anggaran antar-item belanja yang

sama.

Tim Aplikasi SIMDA mengembangkan subsistem kinerja yaitu SIMDA

yang dapat digunakan untuk pelaksanaan pengelolaan kinerja daerah


61

sesuai ketentuan dan praktik pengelolaan yang baik, dan mengukur

pencapaian kinerja yang dilakukan oleh pemda melalui proses

pengelolaan keuangan pemerintah daerah.

Pengembangan SIMDA Intergrated terbaru pada bulan Mei

2020,ditekankan pada proses penyesuaian aplikasi terhadap kesesuaian

dengan Permendagri 90 Tahun 2019 tentang Klafikasi,Kodefikasi dan

Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.

Dalam penelitian juga Bapak Andi sura mengatakan bahwa dengan

menerapkan sistem informasi terkait dengan penyusunan dan

pelaksanaan anggaran yang tepat dapat membuat atau memperbaiki citra

suatu instansi hal ini dibuktikan dengan memberikan penhargaan

pemerintah daearah kabupaten Gowa, selama 7 (tujuh) Tahun berturut-

berturut mencapai pengharagaan opini wajar tanpa pengencualian (WTP)

Ini tidak hanya berlaku di suatu instansi saja, tetapi seluruh instansi juga

menggunakan SIMDA yang sama dalam mewujudkan penghargaan

tersebut.

Adapun pertanyaanyang peneliti ajukan dalam penelitian ini terkait

dengan penyusunan anggaran yang ada di Dinas Perdagangan dan

Perindustrian Kabupaten Gowa Apakah Penyusunan Anggaran Pada

perdastri telah sesuai dengan SOP.

“Ibu Hadariah Mengatakan bahwa semua anggaran kegiatan pada


Perdastri Kabupaten Gowa telah sesuai dengan SOP yang ada Karena
semua menyesuaikan dengan tupokis (tugas pokok dan fungsi)
masing-masing bidang yang ada. Hal ini bertuang pada peraturan
Bupati Gowa nomor 27 tahun 2008 mengenai organisasi dan tata kerja
Dinas Daerah Kabupaten Gowa.Sehingga peneliti dapat menarik
kesimpulan terkait dengan penyusunan Anggaran yang ada di
PERDASTRI pada Kabupaten Gowa telah dilaksanakan dengan baik
62

dan menjalankan peranannya sesuai dengan bidangnya masing-


masing dan telah merealisasikan SOP yang ada.”

Salah satu responden yakni Bapak Muhammad Yasin mengungkapkan

keterangannya dalam wawancara yang peneliti lakukan dengan

memberikan pertanyaan “Bagaimanakah pelaksanaan anggran yang

diterapkan pada PERDASTRI Kab Gowa?”

“bahwa pelaksanaan anggaran yang diterapkan pada Dinas


Perdangangan Dan Perindustrian Kabupaten Gowa menyesuaikan
dengan rencana kegiatan yang telah disusun 1 tahun sebelumnya,
sesuai dengan isian pada aplikasi SIMDA perencanaan.”

Hasil dari kesimpulan di atas menujukan bahwa peranan sistem

informasi akuntansi berperan penting dalam penyusunan anggaran yang

mengunakan program aplikasi SIMDA yang berbasis komputer atau Sistem

Informasi manajemen daerah dengan rencana pelaksanaan kegiatan yang

telah disusun 1 tahun sebelumnya

d. Pembahasaan

Hasil penelitian diatas, peneliti kemudian membahas pada bagian

pembahasan seperti berikut ini:

Adapun penjelasan masing-masin indikator terkait penyusunan dan

pelaksanaan anggaran tersebut dalam peranan sistem informasi yang ada

di Dinas Perdagangan dan Perindustrian adalah sebagi berikut:

1. Sistem Informasi Penyusunan Anggaran

Pada dasarnya yang telah berwenang serta bertanggungjawab atas

penyusunan anggaran dalam pelaksanaan kegiatan anggaran lainnya,di

tangan pemimpin tertinggisuatu instansi.Hal ini dapat disebabkan karena

pemimpin tertinggi dalam satu perusahaan atau instansi yang paling

berwenang serta paling bertanggunjawab atas kegiatan perusahaan


63

dengan seluruhnya,dengan tugas menyiapkan dan menyusun atas

anggaran serta kegiatan-kegiatan anggaran lainnya dan tidak harus di

tangani oleh pemimpin tertinggi perusahaan, yang dapat didelegasikan

kepada bagian lain dalam perusahaan. Adapun bagian yang diserahkan

tugas untuk mempersiapkan dan menyusun anggaran tersebut sangat

tergantung pada struktur organisasi dari masing-masing perusahaan.

Akan tetapi akan mempersiapkan garis besarnya tugas yang telah

disiapkan dengan menyusun anggaran yang dapat didelegesikan kepada

bagian administrasi dan panitia anggaran.

2. Sistem Informasi Pelaksanaan Anggaran

Pada keberhasilan anggaran perlu mendapatkan dukungan dari tiap

personalia yang ada di suatu perusahaan atau instansi,dengan

memandang fungsi pangkat personalia yang bersangkutan. Oleh karena

itu, sebaiknya sebelum merealisasikan pelaksanaan anggarannya

tersebut sangatlah diperlukan kerjasama dan tata pelaksanaan yang baik

untuk memperoleh komitmen masing-masing dengan pelaksanaan

anggaran yang sebaik mungkin.

Sebelum anggaran dliaksanakan ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan salah satunya adalah terkait dengan saran maupun

masukan-masukan untuk pelaksanaan anggaran tersebut, dan sistem

otorisasi serta wewenang sistem maupun porsedur kerja yang jelas dalam

pelaksanaan anggaran tersebut pada setiap unit kerja dalam rangka

mencapai sasaran usaha yang telah di tetapkan untuk masing-masing

jenis transaksi yang mempunyai tanggung jawabnya,dan perlu untuk

membina kerja sama yang baik dengan unit-unit kerja yang


64

lainnya.Kordinasi yang baik dilakukan pada perusahaan yang

bersangkutan.Fungsi kordinasi yang sangat penting untuk memotivasi

masing-masing unit kerja agar dapat bekerjasama dengan erat untuk

mencapai sasaran yang telah di tetapkan dengan anggaran secara efektif

dan efisien.

Berdasarkan pernyataan dari salah satu responden yaitu Bapak

Muhammad Yasin Peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa,

pelaksanaan anggaran pada PERDASTRI Kabupaten Gowa dalam

pelaksanaan anggarannya telah sesuai dengan rencana kegiatan yang

sudah di susun 1 tahun sebelumya berdasarkan dengan isian aplikasi

SIMDA perencanaan.

Penelitian ini telah sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kurnia Ega Musriwati (2014), yang menggungkapkan bahwa penyusunan

anggaran berbasis kinerja pada objek penelitian secara administrasi dan

peraturan penyusunan anggaran pada beberapa penyimpangan

Penelitian yang dilakukan oleh Anindio Aji Susanto (2016), yang

menyatakan efek ratchet berpengaruh pada PAD yang memperlihatkan

peningkatan target anggaran pada tahun berjalan berdarkan kerecapaian

anggran pada tahun sebelumnya.

Juliana Said (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

pelaksanan BLU dari tahun 2019-2020 belum berjalan secara optimal hal

ini disebabkan oleh ketidaksiapan sumber daya manusianya (SDM) serta

sumber daya penunjang dan pemahaman unsur pimpinan pada unit kerja

yang masih kurang relatif.


65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pemaparan penelitian dan pembahasan maka peneliti

dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem informasi yang digunakan pada PERDASTI menggunaka

program Aplikasi yang bernama SIMDA (sisitem informasi manajemen

daerah)

2. Pelaksanaan anggaran yang diterapkan pada PERDASTI Kab Gowa

disesuaikan dengan rencana kegiatan yang telah disusun 1 tahun

sebelumnya.

3. Perdaangan Dan Perindustrian Kabupaten Gowa dalam pelaksanaan dan

penyusunan anggaran telah memenuhi SOP instansi yang berdasarkan

pada peraturan NO 7 Tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja Dinas

Daerah Kabupaten Gowa.

65
66

B. Saran

Berdasarkan rumusan kesimpulan yang telah dikemukakan oleh

peneliti, maka sebagai rekomendasi dan implikasi peneliti yaitu sebagai

berikut:

1. Sebaiknya seluruh staff atau karyawan yang bekerja pada Perdastri lebih

meningkatkan lagi solidaritas dan mempertahankan kekompakan dalam

menjalangakan tugas, pokok, dan fungsi dari setiap bidang yang ada.

2. Dibentuk suatu tim yang diterapkan dalam menyusun anggaran yang

disusun dalam 1 tahun, alangkah baiknya melebihi dari satu tahun

sehingga dapat disusun menjadi formal.

3. Dalam melakukan setiap kegiatan yang memenuhi aturan dengan

menyusun anggaran, harus tetap berpegang pada pedoman kerja,

khususnya terhadap anggaran,yang dalam pelaksanaannya tetap dapat

dipertahankan.
67

DAFTAR PUSTAKA

AgusMulyanto (2014).Sistem Informasi dariss pokok,manfaat dan biaya Edisi


Buku 1 jakarta: Selemba Empat

Anindiyo Aji Susanto.(2016). Efek Ratchet pada anggaran pemerintah daerah


studi pada satuan kerja perangkat daerah pemerintah

Asri Indah Wulan Sari.(2014). Analisis Perlakuaan pendapatan sesuai standar


Akuntansi Pemerintah.

AzharSusanto (2016).Mendefinisikan Sistem komponenBaik fisik maupun non


Fisik, Makassar: Gramedia

B.Rommey dan Paul j.(2015). Pengolahan data edisi buku 1 jakarta.

Juliana Said. (2014). Evaluasi Pelaksanaan Anggaran badan layanan umum


Universitas Negeri Gorontalo.

KurniaEgaMusriwati.(2014). Evaluasi implementasi Anggaran berbasis kinerj


pada badan layanan umum (BLU) studi pada fakultas X Universitas Y.

Krismaji (2015). Cara yang untuk mengumpulkan dan mengelola penyimpanan


data.

McLeod dalam Yakub (2012:2) “Sistem adalah sekelompok elemen-


elemendengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan” PT.Prehalindo
Yogyakarta.

Muhammad Ardiansyah (2015).Sistem Akuntansi Keuangan badan layanan


umum dan keuangan Universitas Negeri Malang.

Mulyadi (2016). Terdapat lima unsur pokok dalam sistem Akuntansi,Edisi Ketiga,
Cetakan Keempat, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi.2014,SistemAkuntansi merupakan oganisasifomulir catatan dan


laporanidisi Tiga. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi (2017).Karakteristik Anggaran yang baik, Edisi LimaBelas,Jakarta:


Rieneka cipta.

Nafarin, M. 2014. Penganggaran Perusahaan. Edisi ketiga, Cetakan kedua, Buku


1. Jakarta: Salemba Empat

Rudianto (2014) Anggaran yang harus di susun dan berbagai jenis


anggraanjakarta: PenerbitErlangga.yogyakarta: STIE YKPN.

Suharsimi (2010:1), Suharsimi.(2010). Prosedurdalam AnggaranPraktik. Jakarta:


Rineka Cipta
68

Supriyono (2016). Fungsi Anggaran (Edisi Pertama).Jakarta:Binampura Aksara.

Sutabri, Tata. 2014. Padapendekatan prosedur sistem Informasi. Yogyakarta.

Said, Jullyana.2013. Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum di


Universitas Negeri Gorontalo.

W.S, Tika Sari.2013. Evaluasi Penyusunan Anggaran Sebagai Alat Pengendalian


Manajemen BLU RSUP Prof.DR.R.D Kandou Manado.

Wilkinson, W. Joseph.(2015) Sistem Informasi akuntansi. Edisi ketiga,Buku 1


Jakarta: Selemba Empat.

Wing Wahyu, 2015, Sistem Informasi Akuntansi, Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Yogyakarta.
.
69

N
70
71
72
80
81
82
83
84
85

RIWAYAT HIDUP

SURIANI lahir di Atapange pada tanggal 15 November

1998 dari pasangan suami istri Bapak Muhammad

Ridwan dan Ibu Hj. Hasnawati Penulis merupakan anak

bungsu dari 6 bersaudara Asal daerah Peneliti dari

Kabupaten Wajo Pendidikan yang ditempuh oleh penulis

yaitu SDN 170 Rumpiah dan lulus pada tahun 2004 dan melanjutkan Sekolah

dasar SMPN 1 Majauleng dan lulus pada tahun 2013, Kemudian penulis

melanjutkan sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Majauleng dan lulus pada tahun

2016 kemudian penulis melanjutkan Pendidikan mulai tahun 2016 mulai

mengikuti dan terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Setara satu (S1)

Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar Pernah perpangalaman di Bidang Organisasi talas Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Anda mungkin juga menyukai