Anda di halaman 1dari 63

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Food And Beverage Yang


Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2017-2021)
"Miniresearch Metodologi Penelitian"
Dosen Pangampu : Dyah Ciptaning LSW, SE., MM

Oleh:
Sarah Jeni Nurlita
NPM. 2101028

KONSENTRASI MANAJEMEN KEUANGAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN (S1)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LATIFAH MUBAROKIYAH

SURYALAYA – TASIKMALAYA

2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi mengenai “Pengaruh Profitabilitas, leverage, Ukuran Perusahaan

terhadap Nilai Perusahaan” (Survei pada Perusahaan Manufaktur sub sektor

food and beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2017-

2021).

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan banyak

bantuan, bimbingan, arahan, dukungan, serta motivasi dari berbagai pihak

sehingga penyusunan usulan penelitian ini dapat di selesaikan dengan baik dan

lancar. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Kedua orangtua penulis yang tercinta dan tersayang Ibu Kuswati dan

Bapak Ahmad Jaeni yang senantiasa selalu memberikan semangat,

motivasi, nasihat, dan selalu mendoakan penulis di setiap langkahnya.

2. Saudara tercinta Cici Sucia, Dadang Hermawan dan Ikhsan yang selalu

memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.

3. Bapak Dr. H. Iwan Saputra, SE., M.Si. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Latifah Mubarokiyah Suryalaya.

4. Bapak Dr. Iwan Sugianto, SE., MM selaku Wakil Ketua I bagian

Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah Suryalaya.

5. Bapak KH. Baban Ahmad Jihad selaku Wakil Ketua II bagian Keuangan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah Suryalaya.

i
6. Bapak H. Agoes Hari Edy Wibowo, SE., MM selaku Wakil Ketua III

bagian Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah

Mubarokiyah Suryalaya.

7. Bapak Asep Saeful Falah, SE., MM. selaku Ketua Program Studi

Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah

Suryalaya.

8. Ibu/ bapak pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan

masukan kepada penulis.

9. Seluruh Dosen dan Staff Karyawan di Lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Latifah Mubarokiyah Suryalaya yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dan membantu penulis selama masa perkuliahan.

10. Seluruh rekan kerja yang senantiasa memberikan doa, motivasi, semangat,

dukungan dan selalu ada dalam proses penyusunan skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat saya tercinta yang senantiasa memberikan doa, semangat,

dan motivasi kepada penulis.

12. Teman teman seperjuangan manajemen 2021 yang senantiasa bersama

sama berjuang selama masa perkuliahan.

13. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan usulan penelitian ini

yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan

kepada penulis dengan kebaikan yang lebih besar disertai dengan curahan rahmat

dan kasih sayang-Nya. Aamiin.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih terdapat

kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.

ii
Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun masih sangat di perlukan

penulis untuk dapat melanjutkan penelitian ini. Penulis berharap semoga skripsi

ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membutuhkan.

Tasikmalaya, Januari 2024

Sarah Jeni Nurlita


2101028

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................10
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................11
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................12
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................14
2.1 Penelitian Terdahulu................................................................................14
2.2 Landasan Teori........................................................................................18
2.2.1 Manajemen Keuangan......................................................................18
2.2.2 Nilai Perusahaan..............................................................................21
2.2.3 Profitabilitas.....................................................................................23
2.2.4 Leverage...........................................................................................27
2.2.5 Ukuran Perusahaan..........................................................................30
2.3 Kerangka Pemikiran................................................................................31
2.4 Hipotesis..................................................................................................32
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................33
3.1 Jenis Penelitian........................................................................................33
3.2 Batasan Penelitian...................................................................................33
3.3 Identifikasi Variabel................................................................................34
3.4 Definisi Operasional Variabel.................................................................39
3.5 Populasi Dan Sampel...............................................................................40
3.5.1 Populasi............................................................................................40
3.5.2 Sampel..............................................................................................41
3.5.3 Teknik pengambilan sampel............................................................43

iv
3.6 Data Dan Metode Pengumpulan Data.....................................................43
3.6.1 Sumber Data.....................................................................................43
3.6.2 Teknik Pengambilan Data................................................................43
3.7 Teknik Analisis Data...............................................................................44
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................46
4.1 Penerapan metode Analisis Regresi..........................................................46
BAB V PENUTUP................................................................................................50
5.1 Kesimpulan............................................................................................50
5.2 Saran.......................................................................................................50

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rata-rata Price Book Value ...................................................... 7

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.................................................................14

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel...................................................39

Tabel 3.2 Populasi Perusahaan Food And Baverage Yang Terdaftar Pada
Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2021...................................................41

Tabel 3.3 Sampel Penelitian.......................................................................42

Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi.................................................46

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................32

Gambar 2.2 Hasil Spearman Correlation................................................47

Gambar 2.3 Output Regresi Linear..........................................................48

vii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perekonomian global saat ini secara tidak langsung berimbas bagi

perekonomian di Indonesia. Kondisi ekonomi ini menciptakan persaingan

yang ketat antar perusahaan. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh

berkembangnya lingkungan ekonomi, sosial, budaya, politik, serta

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Ketatnya persaingan

juga disebabkan karena bertambahnya jumlah perusahaan dalam satu

sektornya. Setiap perusahaan diharapkan dapat menyesuaikan diri serta

mampu membaca situasi yang terjadi agar dapat mengelola fungsi-fungsi

manajemennya dengan baik, mulai dari bidang produksi, bidang

pemasaran, bidang sumber daya manusia, dan bidang keuangannya

sehingga perusahaan dapat lebih unggul dari para pesaingnya.

Selain itu, ketatnya persaingan yang muncul menuntut perusahaan

untuk lebih berinovasi dan meningkatkan kinerjanya agar tujuan

perusahaan dapat tercapai. Perusahaan adalah suatu organisasi yang

menggabungkan serta mengorganisasikan berbagai sumber daya yang

bertujuan memproduksi barang atau jasa untuk dijual. Menurut theory of

the firm, tujuan utama perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan

(value of the firm) (Salvatore, 2005) dalam (Prasetiyo et al., 2020).

Perusahaan dengan nilai perusahaan yang baik merupakan perusahaaan

dengan kinerja keuangan yang baik dan memiliki tingkat pengembalian

1
yang baik pula. Nilai perusahaan sangat penting bagi perusahaan yang,

oleh karena itu

2
3

perusahaan harus memperhatikan tinggi rendahnya nilai perusahaan

(Irawan & Kusuma, 2009). Perusahaan memiliki tiga tujuan, yang pertama

yaitu mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-

besarnya. Tujuan kedua yaitu memakmurkan pemegang saham atau

pemilik perusahaan. Tujuan ketiga yaitu memaksimalkan nilai perusahaan

yang tercermin dari harga saham (Harjito dan Martono, 2013:2).

Perusahaan go public cenderung selalu meningkatkan nilai

perusahaan untuk menarik perhatian investor. Nilai perusahaan adalah

kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk

oleh permintaan dan penawaran di pasar modal yang merefleksikan

penilaian publik terhadap kinerja perusahaan (Harmono, 2011:233). Harga

saham yang tinggi membuat nilai suatu perusahaan juga tinggi.

Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi perusahaan,

karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga

memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan

utama perusahaan.

Tujuan perusahaan yang utama adalah memperhatikan

kesejahteraan pemilik perusahaan dengan cara mengoptimalkan nilai

perusahaan. Nilai perusahaan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

calon investor yang ingin menginvestasikan dana pada perusahaan. Nilai

perusahaan dipasar modal akan meningkat apabila ditandai dengan tingkat

pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham. Nilai

perusahaan yang sudah terdaftar go public di pasar modal tercermin dalam

bentuk harga saham perusahaan (Mardiyati, dkk, 2012).


4

Nilai perusahaan adalah harga yang dibayarkan oleh investor

ataupun calon investor melalui kepemilikan saham serta pergerakan harga

sahamnya. Peningkatan maupun penurunan harga saham berpengaruh

signifikan bagi nilai sebuah perusahaan, meskipun bukan merupakan satu-

satunya penentu. Terdapat faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap

nilai perusahaan, diantaranya adalah keputusan Investasi, merupakan

ketetapan yang dibuat oleh pihak perusahaan dalam membelanjakan dana

yang dimilikinya dalam bentuk aset tertentu dengan harapan mendapatkan

keuntungan di masa yang akan datang (Nahdiroh, 2013).

Nilai perusahaan yang diukur dengan Price to Book Value (PBV)

dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu return on equity, payout ratio,

risiko, dan pertumbuhan (Damodaran, 1996:323). Nilai perusahaan juga

dapat dipengaruhi oleh variabel struktur modal, likuiditas, ukuran

perusahaan, dan profitabilitas (Harmono, 2009:155). Dalam penelitian ini,

peneliti hanya membatasi beberapa variabel yang akan diteliti, yang

diduga berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Variabel tersebut

diantaranya adalah profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan.

Variabel pertama yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yaitu

profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan

untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu

(Munawir, 2004:33). Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada

seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang,

dan sebagainya (Harahap, 2011:304). Sedangkan, rasio profitabilitas


5

adalah sekelompok rasio yang menunjukkan gabungan efek-efek dari

likuiditas, manajemen aset, dan hutang atas hasil operasi (Brigham dan

Houston, 2018:139). Rasio profitabilitas mencerminkan hasil akhir dari

seluruh kebijakan keuangan dan keputusan operasi perusahaan.

Faktor lain yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan adalah

Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan sebagai variabel bebas.

Leverage atau solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Dalam arti luas

dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik

jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan

(dilikuidasi) (Kasmir, 2012 hal. 151). Leverage digambarkan untuk

melihat sejauh mana asset perusahaan dibiayai oleh hutang dibandingkan

dengan modal sendiri. Leverage yang semakin besar menunjukkan risiko

investasi yang semakin besar pula. Perusahaan dengan leverage yang

rendah memiliki risiko leverage yang rendah pula. Rasio leverage dapat

diukur dengan menggunakan Debt To Equity Ratio (DER).

Debt To Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara

jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri atau ekuitas dalam

pendanaan perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi seluruh kewajibannya dengan modal sendiri. Semakin

tinggi nilai rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibanding

dengan hutangnya. DER digunakan sebagai pengukur seberapa jauh suatu

perusahaan dibiayai oleh kreditur.


6

Semakin besar leverage maka akan semakin kecil laba yang akan

dibagikan kepada pemegang saham, sehingga dapat menurunkan harga

saham yang bersangkutan. Semakin rendah tingkat leverage maka

kemungkinan nilai perusahaan akan semakin tinggi dan perusahaan akan

mendapat kepercayaan dari investor (Mareta, 2014).

Rasio profitabilitas sebagai alat ukur kesuksesan sebuah

perusahaan yang utama dan indikator penting dalam mengevaluasi kinerja

manajer. Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran

tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan dan ditunjukkan oleh laba

yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi (Kasmir, 2012

hal. 196). Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri

(Agus Sartono, 2010. hal. 122). Semakin tinggi nilai profitabilitas maka

semakin baik pula kondisi perusahaan, semakin besar pula penghasilan

diperoleh perusahaan dan akan meningkatkan pula harga saham

perusahaan yang bersangkutan (Mareta, 2014). Dengan kata lain dapat

meningkatkan nilai perusahaan.

Rasio profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan Return On

Equity (ROE). Return on equity (ROE) merupakan suatu pengukuran dari

penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik

pemegang saham biasa maupun saham preferen) atas modal yang mereka

investasikan di dalam perusahaan, maka semakin tinggi nilai rasio ini

maka semakin baik pula bagi pemegang saham perusahaan.


7

Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar

kecilnya perusahaan. Semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka,

akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik

yang bersifat internal maupun eksternal. Ukuran perusahaan merupakan

cerminan total aset yang dimiliki suatu perusahaan. Perusahaan sendiri

dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu perusahaan berskala kecil dan

perusahaan berskala besar. Perusahaan yang berskala besar cenderung

menarik minat investor untuk menanamkan modalnya karena perusahaan

dipandang lebih stabil daripada perusahaan yang berskala kecil. Sehingga

ukuran perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Ukuran perusahaan biasanya diukur dengan menggunakan total

penjualan, total aset, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar nilai total

penjualan, total aset, dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula

ukuran perusahaan. Semakin besar total aset maka semakin banyak modal

yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak

perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar

pula perusahaan dikenal dalam masyarakat.

Perusahaan manufaktur merupakan industri yang berperan penting

dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Perusahaan manufaktur

adalah perusahaan yang memproduksi barang dengan mengubah bahan

mentah menjadi barang setengah jadi menjadi barang jadi dengan

menggunakan mesin, peralatan dan tenaga kerja dalam proses

pengolahannya. Tercatat hingga tahun 2023, sebanyak 32 perusahaan yang

berproduksi di subsektor makanan dan minuman tercatat di Bursa Efek


8

Indonesia. Menurut Linda Sukmahayati dan Rahman Amrullah Suwaidi

(2021) tujuan perusahaan go public di pasar modal yakni untuk

mewujudkan peningkatan kesejahteraan para pemegang saham yang

dibuktikan dengan adanya peningkatan dinilai perusahaannya terlihat dari

harga sahamnya. Kondisi ini semakin memperparah persaingan, para

investor perusahaan berlomba-lomba mencari investor untuk menanamkan

modalnya di perusahaan makanan dan minuman tersebut. Nilai perusahaan

mencerminkan aset perusahaan. Dalam pandangan teori valuasi, aset

finansial merupakan aset yang menyatakan bahwa aset memiliki aset riil

atau hak yang lain.

Menunjukkan bahwa rata-rata Price to Book Value (PBV) 19

manufaktur subsektor makanan dan minuman sebesar 4,64 pada tahun

2017 namun turun menjadi 4,05 pada tahun 2018 yang kemudian turun

kembali menjadi 3,86 pada tahun 2019 dan pada tahun 2020 menjadi 2,80,

namun pada tahun 2021 mengalami kenaikan 2,8. Data tersebut diperoleh

dari idx yang telah dipublikasikan. Hal ini berarti bahwa :

Tabel 1.1
Rata-rata Price Book Value
PBV 2017 2018 2019 2020 2021
Total 83,58 73 73,47 53,35 54,73
Rata-rata 4,64 3,84 3,86 2,80 2,88
Sumber : www.idx.co.id (data diolah, 2023)
Penurunan Price Book Value dipengaruhi oleh beberapa

pengukuran yaitu seperti profitabilitas, solvabilitas dan pertumbuhan

perusahaan. Berdasarkan data yang diolah penulis, rata–rata penurunan

profitabilitas pada tahun 2017 sebesar 2,99 turun menjadi 2,50 pada tahun

2018. Kemudian pada tahun 2019 turun sebesar 2,25 dan pada tahun 2020
9

menjadi 2,30 yang kemudian turun menjadi 2,27 pada tahun 2021, data

tersebut diperoleh dari idx yang telah dipublikasikan. Penurunan ini

disebabkan karena tingginya biaya operasi, membuat laba yang dicapai

tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan sehingga kemampuan

modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan netto menurun dari tahun

ke tahun. Menurut Weston dan Copeland (1997) dalam (Avianto z2018)

profitabilitas adalah sejauh mana perusahaan menghasilkan laba dari

penjualan dan investasi perusahaan.

Menurut (Sartono, 2010:371) profitabilitas berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas yang tinggi menunjukan bahwa

perusahaan itu juga baik, karena semakin tinggi profitabilitas berarti

pendapatan yang diterima oleh perusahaan semakin tinggi, namun

sebaliknya apabila profitabilitas turun maka nilai perusahaan juga turun.

Namun, berbeda dengan penelitian yang dilakukan dengan Mercyana, C.,

Hamidah, & Kurnianti, D. (2022) menemukan bahwa profitabilitas

berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Robiyanto, Ilma

Nafiah, Harijono, Komala Inggarwati (2020) profitabilitas secara

signifikan berpengaruh negatif pada nilai perusahaan.

Rata – rata rasio solvabilitas dalam penelitian ini juga mengalami

penurunan pada tahun 2017 – 2021. Berdasarkan data yang diolah penulis,

rata – rata penurunan solvabilitas pada tahun 2017 sebesar 47,89 turun

menjadi 39,10 pada tahun 2018. Kemudian pada tahun 2019 turun sebesar

37,53 dan pada tahun 2020 menjadi 39,45 yang kemudian turun menjadi

38,72 pada tahun 2021, data tersebut diperoleh dari idx yang telah
10

dipublikasikan. Hal ini disebabkan mayoritas perusahaan memilih

pendanaan internal yaitu dari modal sendiri dari pada pendanaan eksternal

yaitu dari utang, atau dengan kata lain total ekuitas. Menurut Kasmir

(2016, hal.151) Rasio solvabilitas (leverage ratio) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai

dengan utang. Kasmir (2017:152) menyatakan bahwa apabila perusahaan

memiliki rasio solvabilitas lebih rendah tentu memiliki risiko kerugian

yang lebih kecil terutama pada saat perekonomian menurun. Kemudian

dampak ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat penghasilan atau return

pada saat perekonomian tinggi. Sedangkan penelitian yang dilakukan

Abrori & Suwito (2019) dapat diketahui bahwa solvabilitas yang diukur

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan food and beverages. Hasil penelitian Widya (2018), Ahmad

(2018) dan Hafidah (2017) menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh

negatif terhadap nilai perusahaan.

Rata – rata pertumbuhan perusahaan dalam penelitian ini

mengalami penurunan pada tahun 2017 – 2021. Berdasarkan data yang

diolah penulis, rata-rata penurunan pertumbuhan perusahaan pada tahun

2017 sebesar 11,71 turun menjadi 9,26 pada tahun 2018. Kemudian pada

tahun 2019 turun sebesar 9,10 dan pada tahun 2020 menjadi 8,98 yang

kemudian turun menjadi 8,62 pada tahun 2021, data tersebut diperoleh dari

idx yang telah dipublikasikan. Hal ini disebabkan oleh penurunan aset

terutama penurunan persentase pertumbuhan aset meningkat karena

adanya peningkatan aset lancar, terutama disebabkan oleh meningkatnya


11

kas dan setara kas. Rasio pertumbuhan merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi

ekonominya di tengah pertumbuhan ekonomi dan sektor bisnisnya

(Kasmir, 2016).

Menurut Sriwardany (2006) menyatakan pertumbuhan perusahaan

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan hasil penelitian

Paminto et al. (2016) menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan

berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Catur Fatch

Ukhriyawati dan Riani Dewi (2019) juga menunjukkan variabel

pertumbuhan perusahaan (total aset) secara parsial berpengaruh negatif

dan tidak signifikan terhadap nilai perusahan.

Bersumber dari tabel 1.1 tersebut, ditemukan jika data perhitungan

variabel profitabilitas, solvabilitas dan pertumbuhan perusahaan

menujukkan adanya fluktuasi rata-rata yang cenderung menurun dalam 5

tahun. Hal tersebut menandakan bahwa ketiga variabel tersebut mampu

memengaruhi turunnya nilai perusahaan. Penelitian ini tujuannya yakni

menemukan adanya pengaruh pada variabel profitabilitas, solvabilitas dan

pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

manufaktur subsektor industri makanan dan minuman yang terdaftar pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2021. Selain itu, harapannya

pada penelitian ini mampu berguna untuk berbagai pihak dari sisi

perusahaan, investor, peneliti selanjutnya, dan sebagainya.


12

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan secara

bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

manufaktur sub sektor food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) tahun 2017-2021?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021?

3. Apakah leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021 ?

4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan

pada perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021?

5. Apakah nilai perusahaan yang diukur dengan Price to Book Value

(PBV) pada perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021 termasuk

dalam undervalued dan overvalued ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin

dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:


13

1. Menguji dan menganalisis pengaruh profitabilitas, leverage, dan

ukuran perusahaan secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan

pada perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021.

2. Menguji dan menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021.

3. Menguji dan menganalisis pengaruh leverage terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021.

4. Menguji dan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021.

5. Menguji dan menganalisis nilai perusahaan yang diukur dengan Price

to Book Value (PBV) pada perusahaan manufaktur sub sektor food and

beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-

2021 termasuk dalam undervalued dan overvalued.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan

referensi bagi pihak akademis dan dapat menambah wawasan di

bidang manajemen khususnya mengenai variabel-variabel yang

mempengaruhi nilai perusahaan.

2. Manfaat Praktis
14

a. Bagi investor maupun calon investor, dengan adanya penelitian ini

diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan berinvestasi di perusahaan terkait dengan nilai

perusahaan yang diukur dengan Price Book Value (PBV) dan

variabel-variabel yang mempengaruhinya.

b. Bagi peneliti selanjutnya, dengan adanya penelitian ini diharapkan

dapat menjadi referensi atau bahan wacana dibidang keuangan

sehingga dapat bermanfaat untuk penelitian selajutnya mengenai

nilai perusahan pada masa yang akan datang.


BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Variabel
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
1 Rafi Dima Pengaruh Variabel 1. Profitabilitas,
Putra, Rilla Profitabilitas, Independen Leverage dan
Gantino Leverage, dan X1: Ukuran
(2021) Ukuran Perusahaan Profitabilitas Perusahaan
Terhadap Nilai X2: secara simultan
Perusahaan Leverage berpengaruh
X3: Ukuran signifikan
Perusahaan terhadap Nilai
Perusahaan pada
Variabel sektor farmasi
Dependen dan sektor
Y: Nilai property & real
Perusahaan estate.
Profitabilitas
secara parsial
tidak memliki
pengaruh
signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan pada
sektor
farmasi.

2. Pada sektor
property & real
estate secara
parsial memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan.
Leverage secara
parsial memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan pada
sektor farmasi

15
Variabel
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
dan sektor
property & real
estate.

3. Ukuran
Perusahaan
secara parsial
tidak memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan
pada sektor
farmasi dan
sektor property &
real estate.
2 Rizqia Pengaruh Ukuran Variabel 1. Ukuran
Muharramah, Perusahaan, Independen Perusahaan
Mohamad Leverage, Dan X1: Ukuran memiliki
Zulman Hakim Profitabilitas Perusahaan pengaruh
(2021) Terhadap Nilai X2: terhadap Nilai
Perusahaan Leverage Perusahaan
X3: sektor Property,
Profitabilitas Real Estate, dan
Konstruksi yang
Variabel terdaftar di Bursa
Dependen Efek Indonesia
Y: Nilai (BEI) periode
Perusahaan 2016-2019.

2. Leverage tidak
memiliki
pengaruh
terhadap Nilai
Perusahaan
sektor
Property, Real
Estate, dan
Konstruksi yang
terdaftar di Bursa
Efek
Indonesia (BEI)
periode 2016-
2019.

3. Profitabilitas

16
Variabel
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
tidak memiliki
pengaruh
terhadap Nilai
Perusahaan
sektor
Property, Real
Estate, dan
Konstruksi yang
terdaftar di Bursa
Efek
Indonesia (BEI)
periode 2016-
2019.

3. Deannes Pengaruh Variabel Berdasarkan


Isynuwardhana, Profitabilitas, Independen analisis statistik
S.E., M.M., Leverage, Dan X1: deskriptif dapat
Annisa Ukuran Perusahaan Profitabilitas
diketahui bahwa
Nurbaiti, S.E., Terhadap Nilai X2: secara
M.Si, Perusahaan Leverage keseluruhan
Aniela (Studi pada X3: Ukuran variabel ROE,
Nurminda Perusahaan Perusahaan DER,
(2017) Manufaktur Sub Ln.Aset, dan
Sektor Barang dan Variabel PBV pada tahun
Konsumsi yang Dependen 2012-2015 sudah
Terdaftar Y: Nilai baik yang
di Bursa Efek Perusahaan ditandai dengan
Indonesia Periode nilai rata-rata
2012-2015) yang berada di
atas
standar
deviasinya
sehingga sampel
yang digunakan
dalam penelitian
dapat mewakili
seluruh
populasinya.
Berdasarkan
analisis regresi
data panel,
menunjukkan
bahwa
Profitabilitas
(ROE), Leverage
(DER), dan

17
Variabel
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
Ukuran
Perusahaan
(Ln.Aset)
berpengaruh
signifikan secara
simultan
terhadap nilai
perusahaan
(PBV). Secara
parsial,
Profitabilitas
(ROE) memiliki
pengaruh positif
signifikan
terhadap nilai
perusahaan
(PBV), Leverage
(DER)
tidak memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan
(PBV), dan
Ukuran
Perusahaan
(Ln.Aset) tidak
memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan
(PBV).
4 Putu Mikhy Pengaruh Ukuran Variabel ukuran
Novari, Perusahaan, Independen perusahaan
Putu Vivi Leverage, Dan X1: Ukuran berpengaruh
Lestari Profitabilitas Perusahaan positif dan
(2016) Terhadap Nilai X2: signifikan
Perusahaan Pada Leverage terhadap nilai
Sektor X3: perusahaan,
Properti Dan Real Profitabilitas leverage tidak
Estate berpengaruh
Variabel terhadap nilai
Dependen perusahaan,
Y: Nilai profitabilitas
Perusahaan berpengaruh

18
Variabel
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
positif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
5 Dahlia Br. Pengaruh Variabel Tingkat
Pinem, Profitabilitas, Independen profitabilitas
Dwi Leverage Dan X1: yang dimiliki
Rachmawati Ukuran Profitabilitas oleh perusahaan
(2015) Perusahaan X2: manufaktur
Terhadap Nilai Leverage sektor industri
Perusahaan X3: Ukuran dasar dan
Perusahaan kimia yang
terdaftar pada
Variabel Bursa Efek
Dependen Indonesia (BEI)
Y: Nilai pada tahun 2013-
Perusahaan 2014 memiliki
pengaruh yang
sangat
tinggi terhadap
nilai perusahaan
dibandingkan
oleh variabel
lainnya
(leverage dan
ukuran
perusahaan).

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Manajemen Keuangan

Saat ini manajer keuangan memegang peranan yang sangat

penting, dengan perkembangannya tugas manajer keuangan tidak

hanya mencatat, membuat laporan, mengendalikan posisi kas,

membayar tagihan-tagihan, dan mencari dana. Akan tetapi, manajer

keuangan juga harus mampu menginvestasikan dana mengatur

kombinasi sumber dana

19
20

yang optimal, serta pendistribusian keuntungan (pembagian dividen)

dalam rangka meningkatkan nilai perusahan. Setiap perusahaan selalu

membutuhkan dana dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional

sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan. Kebutuhan

dana tersebut berupa madal kerja maupun untuk pembelian aktiva

tetap, untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, perusahaan harus

mampu mencari sumber dana dengan komposisi yang menghasilkan

beban biaya paling murah.

Menurut Sudana (2011:1), Bahwa Manajemen keuangan

perusahaan adalah salah satu bidang manajemen fungsional perusahaan

yang berhubungan dengan pengambilan keputusan investasi jangka

panjang, dan pengelolaan modal kerja perusahaan yang meliputi

investasi dan pendanaan jangka pendek. Dengan kata lain manajemen

keuangan perusahaan merupakan bidang keuangan yang menerapkan

prisnispprinsip keuangan dalam suatu organisasi perusahaan untuk

mencapai dan mempertahankan nilai melalui pengambilan keputusan

dan pengelolaan sumber daya yang tepat.

Menurut Dewi Utari (2014:1), Manajemen keuangan adalah

merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengendalikan

pencarian dana dengan biaya yang serendah-rendahnya dan

menggunakannya secara efektif dan efisien untuk kegiatan operasi

organisasi.

Menurut Agus Sartono (2015:6), Manajemen Keuangan dapat

diartikan sebagai manajemen dana yang baik yang berkaitan dengan


21

pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif

maupun usaha pengumpulan untuk pembiayaan investasi atau

pembelajaran secara efisien.

Dari teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen

keuangan merupakan usaha pengelolaan dana yang dikumpulkan dan

dialokasikan untuk membiayai segala aktivitas perusahaan dalam

rangka mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.

1. Fungsi Manajemen Keuangan

Tugas utama manajemen keuangan adalah mengambil

keputusan yang mencakup perusahaan dalam memperoleh dana

dan juga cara mengalokasikan dana tersebut. Dari pengertian

tersebut, ada fungsi manajemen keuangan menurut Suad dan

Enny (2015:7) yaitu sebagai berikut:

1. Penggunaan dana (Keputusan Infestasi)

2. Memperoleh Dana (keputusan pendanaan)

3. Pembagian laba (kebijakan dividen)

Keputusan investasi akan tercemin pada sisi aktiva

perusahaan. Dengan demikian akan mempengaruhi struktur

kekayaan perusahaan, yaitu perbandingan antara aktiva lancar

dengan aktiva tetap. Sebaliknya keputusan pendanaan dan

kebijakan deviden akan tercemin pada sisi pasiva perusahaan.

Apabila hanya memperhatikan dana yang tertanam dalam jangka

waktu yang lama, maka perbandingan tersebut sebagai struktur

modal. Apabila diperhatikan baik dana jangka pendek maupun


22

dana jangka panjang, perbandingan disebut sebagai struktur

finansial. Keputusan pendanaan dan kebijakan dividen

mempengaruhi kedua struktur tersebut.

2. Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan manajemen keuangan menyangkut kegiatan

perencanaan, analisis, dan pengendaliaan yang dilakukan oleh

manajer keuangan. Untuk mempertahankan keberlangsungan

oprasional perusahaan banyak keputusan keuangan yang perlu

diambil oleh manajer keuangan. Keputusan keuangan dapat

diambil dengan benar apabila hal tersebut sesuai dengan tujuan

yang hendak dicapai perusahaan. Secara umum tujuan

manajemen keuangan dalam jangka pendek adalah

menghasilkan laba yang optimal. Agar para pemilik dapat

menerima return yang lebih besar dari investasi yang dilakukan

perusahaan selama kegiatan operasionalnya. Namun secara

normatif tujuan keputuasan keuangan adalah untuk

memaksimumkan nilai perusahaan Suad Husnan dan Enny

Pudjiastuti (2015:6 -7).

2.2.2 Nilai Perusahaan

Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan menurut theory of

the firm adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan (value of the

firm) (Salvatore, 2005). Nilai perusahaan adalah kinerja perusahaan

yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk oleh permintaan

dan penawaran di pasar modal yang merefleksikan penilaian publik


23

terhadap kinerja perusahaan (Harmono, 2011:233). Harga saham yang

digunakan umumnya mengacu pada harga penutupan (closing price)

dan merupakan harga yang terjadi pada saat saham diperdagangkan di

pasar. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi.

Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik

perusahaan, sebab dengan nilai perusahaan yang tinggi maka tingkat

kemakmuran pemegang saham juga tinggi.

Nilai perusahaan dapat diproksikan dengan Price to Book

Value (PBV). Price to Book Value (PBV) merupakan rasio yang

membandingkan antara harga pasar per saham dengan nilai buku per

lembar saham, dimana nilai bukunya dapat dihitung dengan

membandingkan antara ekuitas saham biasa dengan jumlah saham

perusahaan yang beredar (Brigham and Houston, 2018:145). Price to

Book Value (PBV) yang tinggi akan meningkatkan kepercayaan pasar

terhadap kinerja dan prospek perusahaan serta mengindikasikan

kemakmuran pemegang saham, dimana kemakmuran bagi pemegang

saham merupakan tujuan utama dari perusahaan.

Price to Book Value (PBV) menggambarkan seberapa besar

pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Price to Book

Value (PBV) digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat

undervalued (di bawah) maupun overvalued (di atas) harga saham

yang dihitung berdasarkan nilai buku setelah dibandingkan dengan

harga pasar. Harga jual saham yang berada di bawah nilai buku

biasanya merupakan indikasi bahwa saham tersebut mengalami


24

undervalued, begitupula sebaliknya (Murhadi, 2009:147). Semakin

tinggi rasio Price to Book Value (PBV), maka semakin berhasil

perusahan menciptakan nilai bagi pemegang saham dan semakin besar

rasio PBV nya, semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para investor.

Rumus Price to Book Value (PBV) adalah sebagai berikut (Brigham

dan Houston, 2018:145).

harga pasar persaham


PBV =
nilai buku persaham

Pengukuran nilai perusahan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan Price to Book Value (PBV), karena price book value

banyak digunakan dalam pengambilan keputusan investasi dan

mempunyai beberapa keunggulan. Keunggulan Price to Book Value

(PBV) yaitu bahwa nilai buku sifatnya relatif stabil dan sederhana

yang dapat dibandingkan dengan harga pasar. Price to Book Value

(PBV) dapat juga dibandingkan di seluruh perusahaan sejenis untuk

menunjukkan under atau overvalue. Kemudian, perusahaan-perusahaan

dengan earning negatif yang tidak dapat diukur dengan price earning

ratio, dapat dievalusi menggunakan rasio PBV (Damodaran,

1996:318).

2.2.3 Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba pada suatu periode waktu tertentu (Munawir,

2004:33). Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan

mendapatkan laba melalui semua kemampuan sumber daya yang ada

seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah


25

cabang, dan sebagainya (Harahap, 2008:219). Profitabilitas adalah

hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan dalam suatu

perusahaan (Brigham dan Houston, 2011).

Adanya pertumbuhan profitabilitas menunjukkan prospek

perusahaan semakin baik yang berarti adanya potensi peningkatan

keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hal ini akan direspon oleh

investor sebagai sinyal positif dari perusahaan sehingga akan

meningkatkan kepercayaan investor serta akan mempermudah

manajemen perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham.

Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi menunjukkan

bahwa perusahaan tersebut telah mengelola kekayaan perusahaan

secara efisien dan efektif dalam memperoleh laba setiap periodenya.

Semakin tinggi tingkat keuntungan atau laba yang diperoleh

perusahaan akan menyebabkan ketersediaan dana internal yang dapat

digunakan untuk pendanaan aktivitas perusahaan akan semakin tinggi

pula, hal ini disebabkan karena laba ditahan yang dihasilkan juga

tinggi.

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan (Kasmir, 2019:198). Rasio ini

juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu

perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari

penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaaan rasio

ini menunjukkan efisiensi perusahaan.


26

Rasio profitabilitas yaitu sekelompok rasio yang menunjukkan

gabungan efek – efek dari likuiditas, manajemen aset, dan hutang atas

hasil operasi yang meliputi margin operasi, margin laba atas penjualan,

tingkat pengembalian atas total aset, dan tingkat pengembalian atas

ekuitas saham biasa (Brigham dan Houston, 2018:139).

Rasio profitabilitas yaitu rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan

modal saham tertentu (Hanafi, 2016:42). Berdasarkan pengertian-

pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa rasio profitabilitas

merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar sebuah perusahaan

mampu menghasilkan laba dengan menggunakan semua faktor

perusahaan yang ada didalamnya untuk menghasilkan laba yang

maksimal.

Manfaat rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak

luar perusahaan (Kasmir, 2019:200), yaitu :

a. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode.

b. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang.

c. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

d. Mengetahui besarnya laba bersih setelah pajak dengan modal

sendiri.

e. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.


27

Jenis-jenis rasio profitabilitas yang biasanya digunakan adalah

sebagai berikut :

a. Margin Laba atas Penjualan (Profit Margin on Sales)

Profit Margin digunakan untuk mengukur sejauh mana

kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat

penjualan tertentu (Brigham dan Houston, 2013:146).

b. Rasio Kemampuan Dasar untuk Menghasilkan Laba (BEP)

Rentabilitas Ekonomis atau sering disamakan dengan Basic

Earning Power (BEP) menunjukkan kemampuan aset perusahaan

dalam menghasilkan laba operasi, dihitung dengan membagi laba

usaha sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total aset

(Brigham dan Houston, 2013:148).

c. Pengembalian atas Total Aset (Return on Asset)

Return on Asset (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

bersih terhadap total aset perusahaan (Brigham dan Houston,

2013:148).

d. Pengembalian Ekuitas Biasa (Return on Equity)

Return on Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur laba

bersih terhadap ekuitas saham biasa (Brigham dan Houston,

2013:149). Angka yang tinggi untuk Return on Equity (ROE)

menunjukkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Semakin tinggi

Return on Equity (ROE) menunjukkan bahwa semakin tinggi

tingkat pengembalian atas modal yang diinvestasi, semakin


28

rendah Return on Equity (ROE) suatu perusahaan maka, tingkat

pengembaliannya akan semakin rendah pula.

2.2.4 Leverage

Leverage digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan

menggunakan pendanaan melalui hutang (Brigham dan Houston,

2013:140). Kebijakan menggunakan hutang merupakan keputusan

penting dalam perusahaan. Kebijakan menggunakan hutang adalah

kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen dalam rangka

memperoleh sumber pendanaan dari luar perusahaan yang dapat

digunakan untuk menambah modal untuk mendanai aktivitas

perusahaan.

Leverage adalah penggunaan sumber dana (source of funds)

oleh perusahaan yang memiliki bunga (beban tetap) dengan maksud

agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham (Sartono,

2008:257). Tujuan perusahaan menggunakan leverage yaitu agar

keuntungan yang diperoleh lebih besar dari biaya aset dan sumber

dananya, dengan demikian akan meningkatkan keuntungan pemegang

saham. Namun sebaliknya, leverage juga meningkatkan variabilitas

(risiko) keuntungan, karena jika perusahaan ternyata mendapatkan

keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan

leverage akan menurunkan nilai perusahaan.

Konsep leverage ini sangat penting terutama untuk

menunjukkan kepada analisis keuangan dalam melihat trade-off antara


29

risiko dan tingkat keuntungan dari berbagai keputusan finansial. Rasio

leverage/hutang digunakan untuk mengukur perusahaan memenuhi

kewajiban jangka panjangnya (Hanafi, 2016:40). Rasio leverage

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar

seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang

apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi) (Kasmir, 2019:153). Rasio

leverage digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan

dibiayai dengan hutang (Fahmi, 2011:62).

Penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan membahayakan

perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori extreme

leverage (hutang ekstrem) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat

hutang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban hutang tersebut

sehingga dapat menyebabkan kebangkrutan. Oleh karena itu,

pengelolaan leverage sangatlah penting karena tingginya penggunaan

leverage juga dapat meningkatkan nilai perusahaan yang dikarenakan

adanya perlindungan pajak, dimana bunga yang dikenakan akibat

penggunaan hutang dikurangkan terlebih dahulu sehingga

mengakibatkan perusahaan memperoleh keringan pajak.

Pengunaan leverage akan memberikan tiga dampak penting

(Brigham dan Houston, 2013:140), yaitu:

a. Menghimpun dana melalui hutang, pemegang saham dapat

mengendalikan perusahaan dengan jumlah investasi ekuitas

terbatas.
30

b. Kreditor melihat ekuitas atau dana yang diberikan oleh pemilik

sebagai batas pengaman. Jadi, makin tinggi proporsi total modal

yang diberikan oleh pemegang saham, makin kecil risiko yang

dihadapi oleh kreditor.

c. Jika hasil yang diperoleh dari aset perusahaan lebih tinggi

daripada tingkat bunga yang dibayarkan, maka penggunaan

hutang akan “mengungkit” (leverage) atau memperbesar

pengembalian atas ekuitas atau ROE.

Beberapa rasio leverage yang bisa digunakan oleh perusahaan

(Kasmir, 2019:157), yakni sebagai berikut:

a. Debt to Asset Ratio (DAR)

Debt to Asset Ratio merupakan rasio hutang yang digunakan

untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total

aktiva (Kasmir, 2019:158). Artinya, seberapa besar aktiva 30

perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang

perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan

untuk menilai total hutang dengan ekuitas (Kasmir, 2019:160).

Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh

hutang, termasuk hutang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini

berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan

peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan, dengan kata


31

lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal

sendiri yang dijadikan untuk jaminan hutang.

c. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER)

Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) merupakan rasio

antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Kasmir,

2019:161). Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari

setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka

panjang.

d. Times Interest Earned Ratio (TIE)

Times Interest Earned Ratio (TIE) yang sering disebut sebagai

coverage ratio merupakan rasio perbandingan antara laba sebelum

bunga dan pajak (EBIT) dengan biaya bunga yang dikeluarkan

(Kasmir, 2019:161). 31

e. Fixed Charge Coverage (FCC)

Fixed Charge Coverage (FCC) atau lingkup biaya tetap

merupakan rasio yang menyerupai Times Interest Earned Ratio

(TIE). Hanya saja perbedaannya adalah rasio ini dilakukan

apabila perusahaan memperoleh hutang jangka panjang atau

menyewa aktiva berdasarkan kontrak sewa (lease contract). Fixed

Charge Coverage (FCC) dapat dihitung dengan perbandingan

antara EBT ditambah biaya tetap dengan biaya tetap (Kasmir,

2019:161). Biaya tetap merupakan biaya bunga ditambah

kewajiban sewa tahunan.


32

2.2.5 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan dilihat

dari besarnya nilai equity, nilai penjualan atau nilai aktiva (Harmono,

2011:155). Ukuran perusahaan (firm size) adalah besar kecilnya

perusahaan yang diukur dari total aktiva/ besar harta perusahaan

dengan menggunakan perhitungan nilai logaritma total aktiva

(Hartono, 2008:14). Semakin besar total aktiva perusahaan, maka akan

semakin besar pula ukuran perusahaan. Semakin besar ukuran suatu

perusahaan maka, akan semakin mudah pula perusahaan tersebut

mendapatkan sumber pendanaan, baik secara internal maupun

eksternal. Perusahaan yang berskala besar juga dipandang lebih stabil

daripada perusahaan berskala kecil.

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan

mentrasformasikan total aset yang dimiliki perusahaan ke dalam

bentuk logaritma natural, karena ukuran perusahaan yang diproksikan

dengan menggunakan Log Natural Total Asset bertujuan untuk

mengurangi fluktuasi data yang berlebihan. Jumlah aset yang bernilai

ratusan miliar bahkan triliun dapat disederhanakan tanpa mengubah

proporsi dari jumlah aset yang sesungguhnya dengan menggunakan

log natural. Rumus untuk mengukur ukuran perusahaan yaitu :

ukuran perusahaan=ln . total asset

2.3 Kerangka Pemikiran


Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang telah dijelaskan,

terdapat variabel-variabel yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan


33

diantaranya yaitu profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan. Maka,

kerangka penelitian dapat disusun sebagai berikut:

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Profitabilitas
(XI)

Leverage Nilai Perusahaan


(X2) (Y)

Ukuran Perusahaan
(X3)

Berdasarkan kerangka penelitian tersebut, dapat dijelaskan bahwa

H1 menunjukkan bahwa profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan

secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan. H2

menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahan,

H3 menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan,

dan H4 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

nilai perusahaan.

2.4 Hipotesis
34

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang telah dijelaskan,

maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

H2: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

H3: Leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

H4: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.


BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode

penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang hasilnya disajikan dalam

bentuk deskripsi dengan menggunakan angka dan statistic. Penelitian ini

bertunjuan untuk mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable

lainnya. Berdasarkan dari tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya

maka penelitian ini bersifat kausal, yaitu penelitian yang mencari

hubungan (pengaruh) sebab akibat, yaitu variable independen/variable

yang mempengaruhi (X) terhadap variable dependen yang dipengaruhi (Y)

(Sugiono, 2009:56). Dalam penelitian ini variable dependen adalah nilai

perusahaan, sedangkan variable independen adalah ukuran perusahaan,

kebijakan hutang dan profitabilitas.

3.2 Batasan Penelitian


Batasan pada penelitian ini adalah :

1. Pada penelitian ini hanya meneliti pada perusahaan subsektor food

and baverage yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2017 –

2021

2. Pada penelitian ini hanya meneliti pengaruh profitabilitas, laverage,

dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan

3. Pada penelitian ini profitabilitas di wakili oleh Return On Equity

(ROE)

4. Pada penelitian ini laverage diwakili oleh Debt To Asset Ratio (DAR)

35
36

3.3 Identifikasi Variabel


Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2018:60). Pada penelitian ini terdapat 2 jenis variabel yang

digunakan, yaitu variabel dependen dan variabel independen.

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(Sugiyono 2018:61). Variabel ini sering disebut sebagai variabel

output, kriteria, dan konsekuen. Variabel ini merupakan variabel yang

menjadi perhatian utama dalam penelitian. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah nilai perusahaan.

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen atau bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen atau terikat (Sugiyono, 2018:61). Variabel ini sering

disebut sebagai variabel stimulus, predictor, dan antecedent. Variabel

independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas, leverage, dan

ukuran perusahaan.

Pada penelitian ini penulis menggunakan beberapa variabel yaitu

sebagai berikut :

1. Nilai Perusahaan (Y)

Suatu perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu dengan menetapkan strategi untuk mencapainya. Salah satu


37

tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

Menurut Brealey & Myers (2007,hlm. 46) menyatakan bahwa, nilai

perusahaan mengikhtisarkan penilaian kolektif investor tentang

seberapa baik keadaan suatu perusahaan, baik kinerja saat ini maupun

prospek masa depannya.

Menurut Silveira & Barros dalam Nuraina (2012) menyatakan

bahwa, nilai perusahaan sebagai apresiasi atau penghargaan investor

terhadap sebuah perusahaan. Nilai tersebut tercermin pada harga

saham perusahaan.

Menurut Fakhruddin & Hadianto dalam Moniaga (2013)

menyatakan bahwa nilai perusahaan merupakan persepsi investor

terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham.

Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Harga

saham merupakan harga yang terjadi pada saat saham diperdagangkan

dipasar. Menurut Fama (1978) dalam Dewi (2013) menyatakan bahwa

nilai perusahaan dapat dilihat dari harga sahamnya. Harga saham

terbentuk atas permintaan dan penawaran investor, sehingga saham

tersebut dapat dijadikan proksi nilai perusahaan.

Nilai perusahaan diukur dengan menggunakan Price Book

Value (PBV). Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan

kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebuah perusahaan

yang terus tumbuh. Nilai buku (book value) dihitung dengan cara total

ekuitas dibagi jumlah saham yang beredar. Untuk mencari market


38

value yaitu dengan menghitung rata-rata harga saham sampai hari

kelima setelah tanggal publikasi.

2. Profitabilitas (X1)

Suatu perusahaan pasti bertujuan untuk memperoleh laba atau

keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Dengan tingginya tingkat

keuntungan atau laba suatu perusahaan maka akan meningkat pula

kemakmuran para pemegang saham sebagai pemilik perusahaan.

Maka dari itu, pastilah perusahaan akan memaksimalkan kinerja para

karyawan dan manajemen juga akan dituntut untuk dapat mecapai

target yang sudah ditentukan agar bias mendapatkan laba semaksimal

mungkin.

Menurut Nurhayati, (2013) menyatakan bahwa, profitabilitas

adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan

pada saat menjalankan operasinya. Semakin besar keuntungan yang

diperoleh, semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar

dividennya.

Rasio profitabilitas (Sjahrial 2013, hlm. 40), merupakan

pengukuran kemampuan dalam memperoleh laba dengan

menggunakan aset atau modal perusahaan. Dapat dipastikan bahwa

semakin tinggi rasio ini adalah semakin baik karena laba yang

diperoleh semakin besar. Rasio profitabilitas.

(Harahap 2011, hlm. 304), menggambarkan kemampuan

perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber

yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,


39

jumlah cabang dan sebagainya. Menurut (Kasmir 2014, hal 196),

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan.rasio ini juga memberikan

ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Profitabilitas

diukur dengan menggunakan Return On Equity (ROE). Rasio ini

mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

3. Leverage (X2)

Suatu perusahaan pastilah memerlukan dana untuk dapat

menjalankan usahanya, dana tersebut dapat berasal dari modal sendiri

ataupun dari sumber lainnya. Salah satu sumber dana bagi suatu

perusahaan adalah dari pinjaman atau utang. Utang yang digunakan

oleh perusahaan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan

agar dapat mencapai tujuan yang sudah ditentukan.

Menurut Sitanggang (2014, hlm.23) menyatakan bahwa rasio

utang (leverage) merupakan ukuran seberapa besar perusahaan

dibiayai oleh unsur utang dan seberapa besar kemampuan perusahaan

dari hasil operasi perusahaan untuk melunasi beban pembayaran

bunga dan atau pokok pinjaman tersebut.

Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai

dengan utang. (Kasmir 2014, hlm. 151). Menurut Harahap (2011, hlm.

306) menyatakan bahwa rasio leverage menggambarkan hubungan

antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. Rasio ini

dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak
40

luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal

(equity). Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi modal

yang lebih besar dari utang.

Leverage diukur dengan menggunakan proksi Debt to Asset

Ratio (DAR). Rasio ini mengukur perbandingan antara total utang

dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva

perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar utang perusahaan

berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

4. Ukuran Perusahaan (X3)

Suatu perusahaan pastinya ingin memiliki ukuran perusahaan

yang besar. Ukuran perusahaan ini lah yang akan menjadi nilai yang

digunakan untuk menunjukkan besar atau kecilnya suatu

perusahaan.Menurut Sujianto dalam Nuraina (2012) menyatakan

bahwa ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu

perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-

rata total penjualan dan rata-rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan

merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh suatu

perusahaan.

Sitanggang (2013, hlm. 76) menyatakan bahwa, ukuran

perusahaan dengan kapasitas pasar atau penjualan yang besar

menunjukan prestasi perusahaan.

Menurut Analisa (2011) dalam Dewi (2013) menyatakan

bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang berbeda

terhadap nilai perusahaan suatu perusahaan. Dalam hal ukuran


41

perusahaan dilihat dari total assets yang dimiliki oleh perusahaan,

yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan.

3.4 Definisi Operasional Variabel


Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Konsep Alat Ukur Skala
Nilai Nilai harga pasar persaham Rasio
PBV =
Perusahaan perusahaan nilau buku persaham
(Y) merupakan
persepsi
investor
terhadap
tingkat
keberhasilan
manajer
dalam
mengelola
sumber daya
yang
diperayakan
kepadanya
yang sering
dihubungkan
dengan harga
saham
(Pradnyani,
2018)
Profitabilitas Profitabilitas laba bersih Rasio
ROE=
(X1) adalah total ekuitas
kesangggupa
n perusahaan
dalam
mendapatkan
keuntungan
melalui
hubungannya
dengan modal
sendiri,
penjualan,
maupun total
asset.
Leverage (X2) Leverage total hutang Rasio
DAR=
merupakan total asset
tindakan
manajemen
42

perusahaan
yang
mendanai
perusahaan
dengan
menggunakan
modal yang
berasal dari
hutang
(Pratiwi &
Mertha,
2017)
Ukuran Ukuran ukuran perusahaan=ln . total aset Rasio
Perusahan perusahaan
(X3) dapat dilihat
dari total
asset, jumlah
penjualan dan
kapitalitas
pasar yang
dimiliki oleh
perusahaan
(Nurminda et
al, 2017)

3.5 Populasi Dan Sampel


3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai

karakteristik tertentu. Menurut (Sumanto, 2014, hal. 159)

menyatakan bahwa: “populasi adalah seluruh subjek di dalam

wilayah penelitian dijadikan subjek penelitian”.

Adapun populasi pada penelitian ini adalah 26 perusahaan

manufaktur sub sektor food and beverage yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode tahun 2017-2021 yang disajikan pada tabel

berikut :
43

Tabel 3.2
Populasi Perusahaan Food And Baverage Yang Terdaftar Pada Bursa Efek
Indonesia Tahun 2017-2021
No Kode Nama Perusahaan
1 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk,
2 ALTO PT. Tri Banyan Tirta Tbk,
3 CAMP PT. Campina Ice Ccream Industry Tbk,
4 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk,
5 CLEO PT. Sariguna Primatirta Tbk,
6 COCO PT. Wahana Interfood Nusantara Tbk,
7 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk,
8 DMND PT. Diamond Food Indonesia Tbk,
9 FOOD PT. Sentra Food Indonesia Tbk,
10 GOOD PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk,
11 HOKI PT. Buyung Poetra Sembada Tbk,
12 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk,
13 IKAN PT. Era Mandiri Cemerlang Tbk,
14 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk,
15 KEJU PT. Mulia Boga Raya Tbk,
16 MLI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk,
17 MYOR PT. Mayora Indah TBK,
18 PANI PT. Pratama Abadi Nusa Industri Tbk,
19 PCAR PT. Prima Cakralawa Abadi Tbk,
20 PSDN PT. Prashida Aneka Niaga Tbk,
21 PSGO PT. Palma Serasih Tbk,
22 ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk,
23 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk,
24 SKLT PT. Sekar Laut Tbk,
25 STTP PT. Siantar Top Tbk,
26 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk,

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono, 2018:118). Artinya sampel merupakan bagian dari


44

populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan sampel harus

menggunakan cara yang perlu pertimbangan yang ada. Untuk

menentukan sampel, peneliti menggunakan metode non probability

sampling dengan teknik purposive sampling. Purposive sampling

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiono, 2018:124).

Adapun kriteria pemilihan sampel menggunakan

karakteristik sebagai berikut :

1. Perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage yang

terdaftar berturut-turut di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2017-2021.

2. Perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage yang

memiliki kelengkapan data selama tahun 2017-2021.

Tabel 3.3
Sampel Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk,
2 ALTO PT. Tri Banyan Tirta Tbk,
3 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk,
4 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk,
5 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk,
6 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk,
7 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk,
8 MYOR PT. Mayora Indah TBK,
9 PSDN PT. Prashida Aneka Niaga Tbk,
10 ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk,
11 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk,
12 SKLT PT. Sekar Laut Tbk,
13 STTP PT. Siantar Top Tbk,
14 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk,
45

3.5.3 Teknik pengambilan sampel

Untuk menentukan sampel, peneliti menggunakan metode

non probability sampling dengan teknik purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiono, 2018:124).

Adapun kriteria pemilihan sampel menggunakan

karakteristik sebagai berikut :

3. Perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage yang

terdaftar berturut-turut di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2017-2021.

4. Perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage yang

memiliki kelengkapan data selama tahun 2017-2021.

3.6 Data Dan Metode Pengumpulan Data


3.6.1 Sumber Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan

perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021. Data

yang digunakan merupakan data yang diperoleh dari annual report

yang didapat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dari website

www.idx.co.id.

3.6.2 Teknik Pengambilan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder.Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung baik lisan maupun tertulis (Sugiyono,


46

2018:309). Data sekunder umumnya berupa Metode pengumpulan

data dalam penlitian ini menggunakan metode dokumentasi dan

studi kepustakaan. Metode dokumentasi dilakukan dengan

mengumpilkan data – data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Sedangkan metodebukti, catatan atau laporan historis yang

tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan. studi kepustakaan dilakukan dengan cara

mempelajari, mengumpulkan dan membaca literature yang berasal

dari artikel, jurnal, buku, maupun hasil penelitian terdahulu yang

memiliki hubungan dengan penelitian ini. Data penelitian ini

diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.

3.7 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data ini merupakan jawaban dari rumusan masalah

yang akan diteliti apakah masing-masing variabel bebas (Leverage,

Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan) tersebut berpengaruh terhadap

variabel terikat (Nilai Perusahaan). Data kuantitatif yang diperoleh dalam

penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan alat analisis regresi

linier berganda melalui program Eviews V.12. Untuk mendapatkan hasil

statistik yang baik maka harus sesuai dengan sistematika sebagai berikut :

Analisi regresi bertujuan untuk memprediksi perubahan nilai

variabel terikat akibat pengaruh dari nilai variabel bebas.

Y = α + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝛽3𝑋3+ ɛ

Keterangan:

Y = Nilai Perusahaan
47

α = Nilai Y bila 𝑋1,2 , 𝑋3 = 0

𝛽1, 𝛽2, 𝛽3 = Angka arah Koefisien regresi

𝑋1 = 𝐿𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒

𝑋2 = Profitabilitas

𝑋3 = Ukuran Perusahaan

ɛ = standar error

Menurut Juliandi, dkk (2014, hal. 160) “Uji asumsi klasik

bertujuan menganalisis apakah model regresi yang digunakan dalam

penelitian adalah model yang terbaik”. Jika model adalah model yang

tebaik, maka hasil analisis regresi layak dijadikan rekomendasi untuk

pengetahuan atau untuk tujuan pemecahan masalah praktis.


48

BAB IV

PEMBAHASAN
4.1 Penerapan metode Analisis Regresi

a. Pearson Correlation

Karena data dalam penelitian ini merupakan data interval atau rasio

maka digunakan Pearson correlation untuk melihat hubungan linier antara

dua variabel antara variabel X dan variabel Y. Hubungan positif dan

negatif pada koefisien variabel menunjukkan arah hubungan variabel.

Dimana jika koefisien hubungannya positif artinya hubungan antar

variabelnya berbanding lurus atau searah, jika nilai variabel x semakin

tinggi maka nilai variabel y juga semakin tinggi. Jika koefisien hubungan

negatif artinya hubungan antar variabelnya berbanding terbalik atau tidak

searah, jika nilai variabel x semakin tinggi maka nilai variabel y semakin

rendah begitupun sebaliknya.

Adapun tabel interpretasi koefisien korelasinya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4
Interpretasi Koefisien Korelasi
49

Gambar 2.2
Hasil Spearman Correlation

Dapat dilihat pada Gambar merupakan hasil dari spearman correlation

yang dilakukan di aplikasi Orange.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa

1. Variabel X1 bernilai -0.240maka hubungan variabel X1 dengan variabel

Y memiliki hubungan yang negatif.

Artinya hubungan antara variabel profitabilitas dengan nilai perusahaan

berbanding lurus atau searah dengan interpretasi sangat rendah.

2. Variabel X2 bernilai +0.297 maka hubungan variabel X2 yaitu variabel

Y memiliki hubungan yang positif.

Artinya hubungan antara variabel leverage dengan variabel nilai

perusahaan berbanding lurus atau searah dengan interpretasii rendah.

3. Variabel X3 bernilai -0.229 maka hubungan variabel X3 dengan

variabel Y memiliki hubungan yang negatif.


50

Artinya hubungan antara variabel ukuran perusahaan dengan variabel nilai

perusahaan berbanding terbalik atau tidak searah dengan interpretasi

rendah.

b. Persamaan Regresi Linear

Berdasarkan model regresi linear yang dibuat oleh peneliti pada aplikasi

Orange maka dapat dilihat pada Table 8 menunjukkan bahwa output

model regresi linear menghasilkan koefisien-koefisien variabelnya sebagai

berikut:

Gambar 2.3
Output Model Regresi Linear

Berdasarkan hasil output model regresi linear di atas maka model

regresi menghasilkan:

Y=α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

Y= 10.679 - 0.414229(X1) + 0.776106(X2)- 1.36214(X3) + e


51

Keterangan :

Y = Nilai Perusahaan

a = Konstanta

X1 = profitabilitas

X2 = leverage

X3 = ukuran perusahaan

B1 = koefisien variabel profitabilitas

B2 = koefisien variabel leverage

B3 = koefiesn variabel ukurannperusahaan

e = standar eror
52

BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

1. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap nilai Perusahaan

2. Leverage berpengaruh positif terhadap nilai Perusahaan

3. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan

5.2 Saran

1. Bagi Perusahaan, hendaknya meningkatkan nilai perusahaan sehingga

dapat menarik minat investor untuk dapat berinvestasi pada

perusahaan mereka, dan perusahaan hendaknya juga mampu

meningkatkan profitabilitasnya sehingga kinerja keuangan menjadi

lebih baik dimata investor.

2. Bagi investor, dalam memberikan penilaian terhadap suatu Perusahaan

sebaiknya juga memperhatikan faktor lain yang juga mempengaruhi

nilai suatu perusahaan, seperti ukuran perusahaan, pertumbuhan

perusahaan, keunikan perusahaan, penghematan pajak dan keadaan

pasar modal, karena keadaan suatu perusahaan tidak terlepas dari

pengaruh lingkungan internal dan eksternal. Disarankan juga untuk

melihat kondisi perusahaan sebelum berinvestasi, karena tidak semua

perusahaan yang terdaftar dalam Perusahaan manufaktur sub sektor

food and beverage dalam segi aset dan kapitalisasi pasar memiliki

kondisi keuangan yang baik di masa depan.


53

3. Bagi peneliti selanjutnya, untuk lebih mempertimbangkan dalam

pengambilan objek penelitian. Selain itu peneliti selanjutnya juga

disarankan untuk meneliti faktor-faktor atau variabel-variabel lain

yang memungkinkan dapat mempengaruhi. Agar memperoleh hasil

yang lebih bervariatif yang dapat menggambarkan hal-hal apa saja

yang dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Disarankan untuk

memperluas cakupan penelitian tentang pengaruh profitabilitas,

leverage dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan

manuufaktur sub sektor food and beverage, dengan menggunakan atau

menambahkan rasio-rasio yang lain selain rasio yang dipakai pada

penelitian ini, sehingga penelitian ini kedepannya bisa


54

4.
55

5. disempurnakan.

Anda mungkin juga menyukai