Anda di halaman 1dari 122

UNIVERSITAS PROF. DR.

MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI

Perencanaan Manajemen PR Untuk Memelihara Citra


Restoran Padang Saribungo Bekasi

Diajukan Oleh :

NAMA : EVI FANIA


NIM : 2011-41-111
KONSENTRASI : HUBUNGAN MASYARAKAT

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna


Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Program Studi Ilmu Komunikasi
Jakarta
2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

kasih karunianya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis diberi kesempatan

untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perencanaan Manajemen PR Untuk

Memelihara Citra Restoran Padang Saribungo Bekasi”.

Penulis skripsi ini mungkin jauh dari kata sempurna karena masih banyak

terdapat kekurangan maupun kelemahan dari berbagi segi, baik itu penulisan,

referensi, maupun analisis datanya. Oleh karenanya, penulis mengharapkan saran-

saran maupun kritikan atas tulisan ini, sehingga dikemudian hari ada kajian yang

lebih mendalam mengenai penelitian sejenis.

Dengan rendah hati, besar harapan bagi penulis semoga skripsi inidapat

bermanfaat dan berguna sebagai referensi bagi teman-teman ataupun pembaca.

Jakarta, Agustus 2015

Evi Fania

i
ii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan kasih karunianya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis

diberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.

Serta salam penulis untuk keluarga dan para sahabat yang telah mendukung dari awal

hingga akhir untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.

Dalam menjalani berbagai upaya penelitian dan menyusun skripsi ini, penulis

mendapatkan bimbingan, motivasi serta bantuan dari berbagai macam pihak. Tidak

berlebihan apabila penulis menyampaikan ucapan terimakasih serta apresiasi yang

setinggi-tingginya kepada:

1. Ayahanda tercinta yaitu Alm. Saudin Panjaitan dan Ibu Matiur Rotua

Simanjuntak serta saudara – saudara saya yang baik dan super Bang sandro,

Jackson, Ka Marini, dan Ka Tami yang selalu mendoakan dan mendukung

secara pribadi untuk penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Baby Tabi tersayang terimakasih sudah menjadi penyemangat dan menjadi

hiburan yang menyenangkan tiap mengerjakan skripsi ini.

3. Prof. Dr. H. Sunarto, M.Si. Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

4. Olivia Dwi Ayu Q, M.Si. selaku dosen pembimbing I penulis atas segala ilmu

dan wawasan kepada penulis.

5. H. M. Saefulloh, S.Sos, M.Si. selaku dosen pembimbing II atas segala nasihat

dan arahan dalam penulisan skripsi ini.


iii

6. Para pegawai dan staf Restoran Padang Saribungo, terutama kepada Bapak H.

Achamd dan Bapak Olvrian, untuk mengizinkan penulis meneliti di Restoran

Padang Saribungo serta diberikan kemudahan dalam memperoleh data-data

penelitian.

7. Saudara dan sahabat yang terbaik yang selalu mendukung dan memberi

keceriaan tanpa batas yaitu Natalia, Ka christine, Didit, Mutiara, Damai,

Ambrosia, Abi, Daniel, Gita, Ocha, Angela Chintya serta Kumpulan POAP dan

Kumpulan Lambuan, terimakasih atas dukungan dan semangat untuk dapat

menyelesaikan skripsi ini hingga akhir.

8. Teman – teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi ini yaitu Ajeng, Aya,

Yani, Nadia, Minda, Mak Uti, Mayang, Ovy, Grace, terimakasih karena selalu

bersama evi memberi dukungan dan semangat satu sama lain.

9. Semua Pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang membantu dalam

penulisan skripsi ini, Terima kasih semuanya.

Semoga skripsi ini juga bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi teman-

teman ataupun pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan yang

telah diberikan kepada penulis.

Jakarta, Agustus 2015

Evi Fania
iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

UCAPAN TERIMAKASIH ....................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii

ABSTRAK .................................................................................................. ix

ABSTRACT ............................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

1.2. Fokus Masalah ................................................................ 6

1.3. Pertanyaan Penelitian ...................................................... 6

1.4. Tujuan Penelitian ............................................................ 14

1.5. Signifikansi Penelitian .................................................... 15

1.6. Ruang Lingkup Penelitian……………………………... 15

BAB II. KERANGKA KONSEP DAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka ............................................................. 16

2.2. Kajian Literatur ............................................................... 18

2.2.1. Humas dalam Komunikasi .................................. 18

2.2.2. Pelayanan ............................................................ 25

2.2.3. Merek .................................................................. 28


v

2.3. Kerangka Konsep Penelitian........................................... 34

2.3.1. Teori Citra ........................................................... 34

2.3.2. Model Pembentukan Citra ................................. 37

2.3.3. Teori Management Public Relations .................. 39

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Paradigma Penelitian ...................................................... 46

3.2. Pendekatan Penelitian ..................................................... 48

3.3. Metode Penelitian ........................................................... 50

3.4. Subyek Penelitian ........................................................... 51

3.5. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 51

3.6. Teknik Keabsahan Data ................................................. 54

3.7. Teknik Analisis Data ..................................................... 56

3.8. Unit Analisis ................................................................... 57

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ............................................ 58

4.2. Deskripsi Subyek Penelitian ........................................... 65

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian............................................... 68

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................... 84

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ..................................................................... 91

5.2. Saran .............................................................................. 92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Daftar Top 10 Perusahaan RestoranFast Food di Indonesia

tahun 2011 .................................................................................. 4

Tabel 2. PenelitianSejenisTerdahulu ........................................................ 17


vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Model Pembentukan Citra ................................................... 37

Gambar 2. Empat Langkah Proses PR ................................................. 41

Gambar 3. Bagan Kerangka Pemikiran ................................................. 45

Gambar 4. Rumah Makan Saribungo .................................................... 58

Gambar 5. Lahan Parkir Saribungo ....................................................... 61

Gambar 6. Aneka Jenis Hidangan Saribungo ........................................ 63

Gambar 7. Menu Baru Rumah Makan Saribungo ................................. 64


viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil Wawancara

2. Lampiran

3. Surat Keterangan Riset


ix

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI HUBUNGAN MASYARAKAT

ABSTRAK

Nama : Evi Fania


Nim : 2011 – 41 -111
Judul Skripsi : Perencanaan Manajemen PR Untuk Memelihara Citra
Restoran Padang Saribungo Bekasi
Bab/Halaman : V Bab /93 Halaman
Bibliografi : 28 Buku + 2 sumber lain + 4 website
Pembimbing : 1. Olivia Dwi Ayu Qurbaningrum, S.Sos. M.Si
2. H.M. Saefulloh, S.Sos. M.Si

Restoran SariBungo merupakan salah satu rumah makan Padang yang ada di
Bekasi khususnya daerah Jatibening. Pada Awalnya banyak konsumen yang
berdatangan ke rumah makan tersebut, namun seiring dengan banyaknya pesaing-
pesaing lain yang mulai menggeluti bisnis restoran modern tersebut, di tambah
dengan semakin gencarnya arus globalisasi dan teknologi yang berdampak pada
bermunculannya usaha-usaha restoran yang menawarkan sebuah perubahan lifestyle
atau gaya hidup yang mengakibatkan perubahan pola perilaku konsumen di
Indonesia Dengan hal demikian dibutuhkan suatu Citra yang baik. Dengan latar
belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti dengan judul : “Perencanaan
Manajemen PR Untuk Memelihara Citra Restoran Padang Saribungo Bekasi”.
Tujuan penelitian ini adalahUntuk MengetahuiPerencanaan Manajemen PR
Untuk Memelihara Citra Restoran Padang Saribungo Bekasi.Metodologi penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data dengan wawancara lansung secara mendalam terhadap nasumber
yang dapat memperkuat penelitian ini dan dokumentasi mengenai data data yang
x

terkait. Dalam Kerangka teori, penulis menggunakan beberapa teori yaitu teori
pembentukan citra dan teori manajemen public relations.
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa dalam Strategi internal
yang dilakukan restoran Saribungo adalah membangun hubungan baik antara
karyawan dengan pemilik saribungo dan konsumen sehingga melahirkan pelayanan
yang baik. Sedangkan dalam strategi eksternal Saribungo melakukan komunikasi
antarpribadi dengan konsumen melalui wawancara pada saat konsumen sedang
bersantai mengenai pelayanan yang diberikan restoran Saribungo, Restoran
memberikan informasi maupun brosur adanya paket special dan menu baru yang
diberikan agar konsumen tertarik dan ingin mencobanya. Hal ini berjalan sesuai
dengan apa yang direncanakan melalui pelayanan yang berjalan dengan semakin baik
dan Perencanaan Manajemen PR Untuk Memelihara Citra Restoran Padang
Saribungo Bekasi sudah dapat dikatakan berhasil. hal ini dapat dilihat dengan makin
banyaknya pengunjung dari hari ke hari dan berbagai pesanan (catering) untuk acara
kantor ataupun acara keluarga, dengan menu andalan saribungo serta menu baru
yang mengundang minat para konsumen. Hal tersebut menandakan kemampuan
menjaga citra rumah makan saribungo yang baik pada konsumen dalam bentuk
kepercayaan.kepercayaan bahwa rumah makan saribungo merupakan rumah makan
yang mengedepankan mutu dan pelayanan.

Kata Kunci: Perencanaan, Citra, Pelayanan.


xi

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI HUBUNGAN MASYARAKAT

ABSTRACT

Name : Evi Fania


Nim : 2011 – 41 -111
Thesis Title : Management PR Planning For Maintain Image Padang
Restaurants Saribungo Bekasi
Chapter/Page : V chapter/ 93 page
Bibliography : 28 Book + 2 others + 4 website
Advisor : 1. Olivia Dwi Ayu Qurbaningrum, S.Sos. M.Si
2. H.M. Saefulloh, S.Sos. M.Si

SariBungo restaurant is one of Padang restaurants in Bekasi especially


Jatibening area. At first, many customers who came to the restaurant, but along with
many other competitors who began to cultivate the modern restaurant business, plus
the intensifying globalization and the emergence of technologies that have an impact
on the efforts of restaurants that offer a lifestyle change or a lifestyle that lead to
changes in consumer behavior patterns in Indonesia. To increase the popularity of it
really depends how to introduce the cuisine of Padang Sari Bunge on the consumer
audience. With such a case requires a good image. With this background, the
authors interested in studying with the title: " Management PR Planning For
Maintain Image Padang Restaurants Saribungo Bekasi”
The purpose of this study was to Knowing PR Management Planning For
Maintain Padang Image Restaurants Saribungo Bekasi. Metodology research used
in this research is descriptive qualitative. Data collection techniques with direct in-
depth interview to nasumber which can strengthen the research and documentation
xii

of the data concerned. In the theoretical framework, the authors use several theories,
namely the theory of image formation and the management theory of public
relations.
Based on the research results, the conclusion of this research is carried out
in internal strategy is to build good relationships between employees with saribungo
owners and consumers that bore good service. While the external strategy saribungo
conductinterpersonal communication of interviews at a time when consumers were
relaxing on the service provided saribungo restaurant, as well as provide
information and brochures for special packages and new menu saribungo given that
consumers are interested and want to try it, and is going according to what was
planned through services run better has been relatively successful this can be seen by
the increasing number of visitors from day to day and a variety of orders (catering)
for the event office or family events with menus and menu mainstay saribungo
attracted new customers who have received follow signifies the ability to maintain
the image saribungo good eating house on consumers in the form of trust, the trust
that the restaurant saribungo a restaurant that puts quality and service.

Keywords: Planning, Image, Service.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masakan Padang merupakan salah satu masakan tradisional yang

terkenal di Indonesia, bahkan hingga luar negeri. Makanan padang yang cukup

terkenal adalah rendang. Masakan ini populer di kalangan

masyarakat Indonesia dan negara-negara di asia Tenggara, seperti

Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand. Dan Pada tahun 2011,

rendang dinobatkan sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar World's 50

Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) yang digelar oleh CNN

International. Tidak hanya diluar negeri, bahkan di negeri ini sendiri padang

sudah menjadi masakan yang terkenal dan disukai oleh masyarakat indonesia.

Adapun restoran-restoran padang yang sudah terkenal di jakarta seperti restoran

padang Garuda, Sederhana, Pagi Sore dan lain sebagainya.

Masakan Padang dikenal dengan masakan yang berbumbu tajam karena

banyak menggunakan rempa-rempah dan cabai, bersantan dan juga tinggi lemak.

Rumah makan Padang menawarkan jenis masakan seperti rendang, gulai gajebo,

soto Padang, dendeng balado, dan gulai kepala ikan kakap disertai Samba Lado

(dikenal sebagai Sambal Balado di daerah jawa). Banyak rumah makan Padang

yang masih mengimpor bahan dari ranah Minang. Pengelola rumah makan

Padang juga mempertahankan keaslian rasa masakan Minang dengan

menggunakan koki dari Sumatera Barat. Atau setidaknya mereka meminta

i1
2

bantuan orang dari Sumatera Barat untuk mengontrol kualitas masakan.

Beberapa pengelola rumah makan perlu mempertimbangkan tabiat lidah

konsumen di luar komunitas Minang, misalnya mengurangi tingkat kepedasan.

Melihat keunikan dan banyaknya konsumen yang memilih untuk makan

di rumah makan Padang, maka rumah makan Padang merupakan salah satu

usaha restoran tradisional yang mampu bersaing secara langsung dengan usaha

restoran modern yang ada di Indonesia. Kenyataan tersebut membuat penulis

memilih rumah makan Padang SariBungo Bekasi sebagai obyek penelitian

penulis.

Restoran SariBungo merupakan salah satu rumah makan Padang yang

ada di Bekasi khususnya daerah Jatibening. Rumah makan Padang Sari Bungo

terletak di Jalan Caman Raya No.9 Pondok Gede Jatibening-Bekasi. Rumah

makan Padang SariBungo mulai menjalankan bisnis usahanya pada tahun 2000.

Bapak haji Ahmad yaitu sebagai Owner rumah makan Padang Sari Bungo

memiliki motto dalam menjalankan bisnisnya ini yaitu Taste, Service and Clean.

Ini merupakan motto yang harus ditaati dan dijalankan agar konsumen

dapat merasakan ketenangan dan kenyamanan ketika makan di rumah makan

padang tersebut. para karyawan SariBungo juga dibekali harus mempunyai

tanggung jawab dan tahu akan tugas masing-masing agar tidak ada kesalahan

dalam menjalan tugas. Icon unggul dalam masakan padang SariBungo ini ialah

mempunyai cita rasa yang utama dalam kualitas makanan.inilah yang membuat

SariBungo beda dengan masakan padang yang lain.


3

Pada dasarnya membuka sebuah usaha pasti membutuhkan niat dan

strategi yang cukup untuk bisa membuatnya menjadi lancar dan berkembang.

Kiat yang dibutuhkan pun harus tetap konsisten dari awal perencanaan sampai

dengan proses menjalankan usaha tersebut.Penentuan lokasi tempat usaha bagi

rumah makan masakan padang merupakan langkah utama untukmenarik

konsumen. Lokasi strategi rumah makan saribungo ini menjadi daya tarik

konsumen karena terletak dekat dengan tol jatibening-bekasi barat dan dengan

bertepatan di jalan raya. Dengan lokasi tepat tersebut banyak para masyarakat

melewati daerah rumah makan tersebut.

Pada Awalnya banyak konsumen yang berdatangan ke rumah makan

tersebut, namun seiring dengan banyaknya pesaing-pesaing lain yang mulai

menggeluti bisnis restoran modern tersebut, di tambah dengan semakin

gencarnya arus globalisasi dan teknologi yang berdampak pada bermunculannya

usaha-usaha restoran yang menawarkan sebuah perubahan lifestyle atau gaya

hidup yang mengakibatkan perubahan pola perilaku konsumen di Indonesia.

Kondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian di rumah

makan Padang SariBungo tersebut. Semakin banyaknya usaha-usaha restoran

modern baru (restoran, cafe maupun rumah makan) yang bermunculan di sekitar

wilayah tersebut seperti Hoka – Hoka Bento, PHD, KFC, MCD, dll.

Tabel 1. memperlihatkan bahwa banyak perusahaan – perusahaan yang

terlibat dalam industri fast food yang ada di indonesia didirikan dengan sistem

waralaba (franchise) yang berasal dari luar negeri, dengan investasi yang tidak
4

sedikit seiring dengan perkembangan industri fast food maka terdapat beberapa

perusahaan fast food di indonesia.

Tabel 1.

Daftar Top 10 Perusahan restoran Fast food

Di Indonesia tahun 2011

No Nama Restoran Nama Perusahaan Jumlah gerai


1 Kentucky Fried Chicken Group Gelael/PT. Fast food 400
Indonesia TBK
2 Pizza Hut PT. Sriboga Ratujaya 200
3 California Fried chicken PT. Pionerindo Gourmet 183
International TBK
4 Hoka-Hoka Bento Paulus Arifin/PT. Eka bogainti 134
5 Texas chicken PT. Cipta Selera Murni 133
6 McDonald’s PT. Rekso Nasional Food 112
7 Papa Ron’s Pizza PT. Setiamandiri Mitratama 34
TBK
8 Burger King PT. Sari Burger Indonesia 18
9 Izzi Pizza PT. Sri Agung Cahaya Sakti 6
10 Avenue A Pizza John Lutsi/ PT. Soho musik 3
Sumber: Majalah SWA Edisi September 2011.

Tabel 1. menunjukan persaingan antar restoran cepat saji di indonesia.

KFC (Kentucky Fried Chicken) berada di peringkat pertama dengan jumlah

gerai paling banyak 400 gerai. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan rumah makan tersebut.

Hal tersebut juga oleh perubahan perilaku konsumen warga bekasi khususnya

daerah jatibening yang lebih senang makan di restoran modern yang ada di

sekitar wilayah tersebut.Oleh karena itudiperlukan untuk memelihara Citra yang

baik.

Citra bagi rumah makan merupakan hal penting untuk mempermudah

masyarakat mengingat tentang bagaimana kesan terhadap rumah makan tersebut.


5

Dapat dikatakan juga citra merupakan pendukung keberhasilan suatu rumah

makan dalam memajukan dan perkembangan rumah makannya. Jika rumah

makan sudah memiliki citra yang baik, tentu saja akan memberikan keuntungan

baik dalam melakukan kerja sama dengan mitra kerja lain maupun dalam

menjalankan serta mengelola rumah makan tersebut.

Loyalitas konsumen bisa diartikan sebagai kepuasan konsumen dalam

mengkonsumsi suatu produk. Semakin konsumen puas akan suatu produk baik

kualitas barang, pelayanan, dan citra perusahaan yang dimiliki suatu perusahaan,

semakin ingin konsumen untuk mengkonsumsi produk yang yang pernah

dikonsumsinya. Hal ini tentu saja dapat diperoleh dari pengalaman konsumen

sendiri ataupun dari kerabat yang pernah mengkonsumsi suatu produk yang

sama.

Faktor yang menjadi pertimbangan utama pelanggan dalam memilih

restoran dan rumah makan tersebut adalah produk, pelayanan, dan citra

perusahaan yang ditawarkan. Produk mencerminkan bagaimanatanggapan

konsumen terhadap kualitas yang diberikan, pelayanan merupakan jasa yang

diberikan oleh restoran dengan kualitas pelayanan para karyawannya, sedangkan

citra perusahaan mencerminkan persepsi pelanggan terhadap perusahaan dan

diharapkan konsumen akan kebal terhadap produk pesaing. Persepsi yang

dibentuk dalam benak masyarakat akan memberikan gambaran citra positif

organisasi yang bersangkutan.

Dengan demikian keberhasilan didukung dengan perencanaan dan

pendekatan dengan memelihara citra yang baik. Berdasarkan hal tersebut, maka
6

penulis mengajukan sebuah penelitian dengan judul “Perencanaan Manajemen

PR Untuk Memelihara Citra Restoran Padang Saribungo Bekasi”.

1.2 Fokus Masalah

seiring dengan banyaknya pesaing-pesaing lain yang mulai menggeluti

bisnis restoran modern tersebut, ditambah dengan semakin gencarnya arus

globalisasi dan teknologi yang berdampak pada bermunculannya usaha-usaha

restoran yang menawarkan sebuah perubahan lifestyle atau gaya hidup yang

mengakibatkan perubahan pola perilaku konsumen di Indonesia.

Dengan demikian Judul yang dipilih peneliti dalam penelitian ini adalah

“Perencanaan Manajemen PR Untuk Memelihara Citra Restoran Padang

Saribungo Bekasi” Penelitian ini berfokus pada bagaimanaperencanaan yang

dilakukan melalui empat langkah manajemen PR untuk dapat memelihara citra

rumah makan tersebut.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Dalam melakukan penelitian diperlukan adanya suatu pertanyaan

penelitian agar penulis dapat tepat sasaran dalam memperoleh hasil yang

maksimal. Perumusan masalah menurut Rhenald Kasali adalah “ Usaha untuk

menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang perlu

dijawab atau dicarikan jalan pemecahannya.”


7

Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “BagaimanaPerencanaan Manajemen PR Untuk Memelihara Citra

Restoran Padang Saribungo Bekasi? ”.

1.3.1 Pembatasan Materi

Pembatasan materi ini digunakan penulis untuk menghindari unsur-unsur

yang tidak relevan dengan tujuan penelitian. Pembatasan materi adalah langkah

awal untuk menentukan penelitian sekaligus pembatasan kepada penelitian

untuk mengadakan observasi, pembatasan materi ini akan menentukan lingkup

komunikasi. Berikut ini penjelasan spesifik tentang definisi yang akan dibahas

dalam penelitian :

1. Perencanaan

Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2) yaitu

Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi

(perusahaan) dan kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas

strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program) dan

operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan

secara menyeluruh.

Perencanaan dibuat proses mendefinisikan suatu tujuan organisasi,

membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana

aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari

semuafungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan.


8

2. Manajemen PR

Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang membangun

dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

dengan publik yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi

tersebut (Cutlip, Center, & Broom, 2009:6). Definisi ini menempatkan PR

sebagai fungsi manajemen, yang berarti bahwa manajemen di semua

organisasi harus memerhatikan PR. Definisi ini juga mengidentifikasi

pembentukan dan pemeliharaan hubungan baik yang saling menguntungkan

antara organisasi dengan publik sebagai basis moral dan etis dari profesi PR.

Pada saat yang sama, definisi ini mengemukakan kriteria untuk menentukan

apa itu PR dan apa yang bukan PR.

3. Citra

Citra sebagai gambaran mental atau konsep tentang sesuatu (sutisna,

2001:331). Citra sebagai tujuan utama dan sekaligus reputasi yang akan

dicapai bagi hubungan masyarakat. Citra itu sendiri bersifat abstrak dan

tidak dapat diukur secara sistematis, tetapi wujudnya dapat dirasakan dari

hasil penilaian baik atau buruk maupun tanggapan baik positif maupun

negatif dari masyarakat pada umumnya.

Pencitraan adalah sebuah usaha untuk melahirkan citra yang baik

dalam pesepsi khalayak umum. Pencitraan berasal dari kata citra yang

artinya menurut Katz adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah

perusahaan, seseorang , suatu komite atau suatu aktivitas (Soleh Soemirat

dan Alvinaro Ardianto ,2004:113). Sedangkan menurut Franks Jefkins, citra


9

adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan

pengertiannya tentang fakta – fakta atau kenyataan (Frank Jefkins dalam

Soleh Sumirat dan Elvinaro Ardianto, 2004:114).

Image atau Citra didefinisikan sebagai a picture of mind, yaitu suatu

gambaran yang ada di dalam benak seseorang (Rinehart dan Winston, 1996

dalam wikipedia.org, 2011). Citra dapat berubah menjadi buruk atau negatif,

apabila kemudian ternyata tidak didukung oleh kemampuan atau keadaan

yang sebenarnya (Dahlan, dalam wikipedia.org, 2011). Citra adalah kesan,

perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan

sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi (Harrison,

2001:21).

Menurut Henslowe (2000:2), citra adalah kesan yang diperoleh dari

tingkat pengetahuan dan pengertian terhadap fakta (tentang orang-orang,

produk atau situasi). Kasali (2003:30) juga mendefinisikan citra sebagai

kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman

itu sendiri timbul karena adanya informasi.. Makanan tradisional adalah

makanan dan minuman, termasuk makanan jajanan serta bahan campuran

yang digunakan secara tradisional dan telah lama berkembang secara

spesifik di daerah atau masyarakat Indonesia. Biasanya makanan tradisional

diolah dari resep yang sudah dikenal masyarakat setempat dengan bahan-

bahan yang diperoleh dari sumber lokal yang memiliki citarasa yang relatif

sesuai dengan selera masyarakat setempat (deptan.go.id, 2002).


10

Makanan tradisional adalah makanan dan minuman yang biasa

dikonsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan citarasa khas yang diterima

olehmasyarakat tersebut. Makanan tradisional Indonesia adalah segala jenis

makanan olahan asli Indonesia, khas daerah setempat, mulai dari makanan

lengkap, selingan dan minuman, yang cukup kandungan gizi, serta biasa

dikonsumsi oleh masyarakat daerah tersebut dengan beragam dan

bervariasinya bahan dasar, maka dapat dihasilkan bermacam-macam jenis

makanan tradisional yang sedemikian rupa sehingga menjadi makanan yang

lezat dan gizi seimbang.

Demikian juga cara pengolahannya dilakukan dengan beragam dan

bervariasi seperti membakar/memanggang, pengasapan, pemepesan,

pengukusan, menggoreng dan menumis (Maikel, 2010:52). Makanan

tradisional Indonesia dipengaruhi oleh kebiasaan makan masyarakat dan

menyatu di dalam sistem sosial budaya berbagai golongan etnik di daerah-

daerah. Makanan tersebut disukai, karena rasa, tekstur dan aromanya sesuai

dengan seleranya. Demikian juga dengan kebiasaan makan khas daerah

umumnya tidak mudah berubah, walaupun anggota etnik bersangkutan

pindah ke daerah lain.

Suatu citra bisa sangat kaya makna atau sederhana saja. Citra dapat

berjalan stabil dari waktu ke waktu atau sebaliknya bisa berubah dinamis,

diperkaya oleh jutaan pengalaman dan berbagai jalan pikiran asosiatif.

Setiap orang bisa melihat citra suatu objek berbeda-beda, tergantung pada

persepsi yang ada pada dirinya mengenai objek tersebut atau sebaliknya
11

citra bisa diterima relatif sama pada setiapanggotamasyarakat,Cornelissem

(2000:120) menyatakan bahwa “an image is a perception of a receiver of

his or her received projection of the corporate identity and own reflection of

interpretations of various attributes from various source. It is a complex of

cognitive interpretations that members of the key publics hold of an

organization”.

Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu citra adalah

persepsi dari seorang penerima berdasarkan pertimbangan yang dimilikinya

terhadap identitas perusahaan dan daya reflek interpretasi terhadap berbagai

atribut perusahaan dari berbagai sumber. Citra memiliki sebuah interpretasi

yang kompleks dimana masyarakat merasa berkepentingan terhadap sebuah

organisasi.

3. Merek

merupakan sesuatu yang tentunya tidak asing di telinga kita, karena

merek menjadi salah satu pertimbangan penting ketika kita akan membeli

suatuproduk. Menurut Keller dalam Tjiptono (2005:19), “Merek adalah

produk yang mampu memberikan dimensi tambahan yang secara unik

membedakannya dari produk-produk lain yang dirancang untuk memuaskan

kebutuhan serupa”.

Merek jasa yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh

seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama. Sedangkan nama

merek yaitu bagian dari merek yang dapat disebutkan, diucapkan termasuk
12

huruf-huruf, kata-kata, dan angka-angka. Brand merupakan janji penjual

untuk secara konsisten memberikan keistimewaan, manfaat, dan jasa

tertentu pada pembeli.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa brand adalah suatu nama, istilah, simbol, tanda, desain, atau

kombinasi dari semuanya yang digunakan untuk mengidentifikasikan

produk dan membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing.

Menurut Kotler dalam Kismono (2001:335), merek dapat dibedakan

menjadi tiga pengertian, yaitu:

a. Brand name adalah bagian dari merek yang bisa dilafalkan.

b. Brand mark adalah suatu simbol atau desain yang digunakan untuk

memberikan identitas pada produk atau untuk membedakannnya

dengan produk lain.

c. Trade character adalah brand mark yang mengambil bentuk fisik atau

sifat manusia.

Merek yang melabeli sebuah produk dan sebagai wakil dari sesuatu

yang dipasarkan menjadi penanda bagi sebuah produk sekaligus pembeda

dengan produk-produk lainnya. Merek sendiri berfungsi sebagai value

indikator yaitu menggambarkan seberapa kokoh value atau nilai yang

ditawarkan kepada pelanggan. Jadi, merek menggambarkan nilai yang

ditawarkan dan mempunyai peranan penting bagi konsumen dalam

menetapkan pilihannya.
13

Oleh karena itu, persaingan merek saat ini begitu dominan. Merek

dianggap sebagai aset perusahaan yang paling berharga. Merek mempunyai

kontribusi yang sangat penting bagi jalannya sebuah industri, apapun

bentuknya. Merek mempunyai berbagai peran, diantaranya adalah:

a. Merek yang sukses dapat menjadi penghambat munculnya merek-

merek baru yang mewakili produk-produk dari pesaing

b. Menjadi pembeda dengan produk lainnya.

c. Sebagai alat bagi perusahaan untuk mencapai nilai ekonomis.

Menurut Darmadi Durianto, dkk (2004:69) merek lebih dari sekedar

jaminan kualitas karena di dalamnya tercakup enam pengertian yaitu:

a. Atribut produk, seperti halnya kualitas, gengsi, nilai jual kembali,

desain, dan lain-lain.

b. Manfaat, meskipun merek membawa sejumlah atribut, namun

konsumen sebenarnya membeli manfaat dari produk tersebut.

c. Nilai, merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen.

d. Budaya, merek juga mencerminkan budaya tertentu.

e. Kepribadian, seringkali produk tertentu menggunakan kepribadian

orang yang terkenal untuk mendongkrak atau menopang merek

produknya.

f. Pemakai, merek menunjukkan jenis pemakai yang membeli atau

menggunakan produk tersebut.

Menurut Shimp (2003:307), nama yang dipilih untuk suatu merek

harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:


14

a. Mempengaruhi kecepatan konsumen dalam menyadari suatu merek.

b. Mempengaruhi citra merek.

c. Memainkan peran penting dalam pembentukan ekuitas merek.

Dalam kegiatan mempromosikan suatu merek, atribut merek saja

tidak cukup. Pertama karena konsumen tidak akan tertarik pada atribut

merek bila dibandingkan dengan manfaat merek, kedua pesaing dapat

dengan mudah meniru atribut tersebut, dan yang ketiga atribut yang

sekarang mungkin nanti di kemudian hari akan kurang bernilai, sehingga

merugikan merek yang terlalu terikat pada atribut tersebut.

Menurut Freddy Rangkuti (2002:2), merek bila dilihat dari sudut

pandang konsumen, akan mempermudah pembelian. Merek membantu

meyakinkan konsumen bahwa mereka a kan mendapatkan kualitas yang

konsisten ketika mereka membeli produk tersebut.

Pembatasan materi ini, penulis mengharapkanbagaimana restoran

padang sari bungo dapat disukai dan memelihara citra yang baik. Oleh

sebab itu penulis memberikan fokus terhadap permasalahan penelitian yang

diteliti, supaya menghindari terjadinya kesulitan di dalam memahami isi

materi skripsi ini.

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan,maka secara

umum tujuan penulis melakukan penelitian yaitu: Untuk Mengetahui


15

Perencanaan Manajemen PR Untuk Memelihara Citra Restoran Padang

Saribungo Bekasi.

1.5 Signifikansi Penelitian

1. Signifikansi Teoritis

Secara teoritis, Penilitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan

ilmu pengetahuan dan kajian ilmiah di bidang komunikasi khususnya

komunikasi Public Relations dalam mempertahankan Image merek melalui

strategi Pencitraan.

2. Signifikansi Praktis

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu

dan bahan masukan bagi pembaca sehingga dapat bermanfaat dan diterapkan

di tempat lain. Serta dapat berguna juga bagi owner restoran dan lainnya

dalam mempertahankan image dan bagi praktisi humas dalam membuat

perencanaan manajemen PR.

1.6. Ruang Lingkup Penelitian

Mengingat begitu banyaknya keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki

penulis membatasi penelitian hanya pada Restoran Padang SariBungo bekasi

yang beralamat di Jl. Caman Raya No.9 Pondok Gede Jatibening-Bekasi yang

dimulai bulan Februari - Juni 2015.


16

BAB II

KERANGKA KONSEP DAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini penulis akan menguraikan beberapa tinjauan literatur yang

merujuk kepada hal-hal yang dianggap penting dan mempunyai dengan

permasalahan di dalam penelitian ini.

Sesuai dengan literatur review yang ditemukan penulis mengenai

keterkaitan masalah penelitian ini, dikemukakan dari beberapa penelitian sejenis,

sebagai berikut: menurut Shanty Permata Sari dalam penelitiannya

(skripsi/2012) tentang Pencitraan melalui Standar Operasional Prosedur (SOP)

kerjasama antar mitra bisnis pada divisi manajemen bisnis di Rumah Sakit

Pertamina Jaya, dengan tujuan penelitian adalah Melukiskan hubungan Rumah

Sakit Pertamina Jaya dengan para Mitra Bisnisnya yang telah terjalin selama

ini.dan menurutOchqinnzy Devianty dalam penelitiannya (skripsi/2014) tentang

Peran media Sosial dalam meningkatkan citra Perusahaan (Kasus akun twitter “ .xL

Care” dalam Meningkatakan Citra Positif Perusahaan), dengan tujuan penelitian

adalah Peran media sosisal dalam meningkatakan citra perusahaan (Kasus akun

twitter “.xL Care” dalam meningkatkan citra positif perusahaan.Seperti yang

dijelaskan penelitian tersebut, bahwa penelitian dan analisis yang dilakukan akan

dijelaskan dibawah ini :


17

Tabel 2.Penelitian Sejenis Terdahulu


Ochqinnzy
Shanty Permata Devianty,
Sari, UPDM (B) Universitas Evi Fania, UPDM (B)
Nama Peneliti/
Fakultas Katolik Atma Fakultas Komunikasi
Fakultas/ Tahun
Komunikasi pada Jaya Fakultas pada tahun 2015
tahun 2012 Komunikasi Pada
tahun 2014
Judul Penelitian Pencitraan melalui Peran media Perencanaan
Standar Operasioanl sosisal dalam Manajemen PR untuk
Prosedur (SOP) meningkatakan Memelihara citra
kerjasama antar citra perusahaan Restoran Padang
Mitra bisnis pada (Kasus akun twitter Saribungo Bekasi
divisi manajemen “.xL Care” dalam
bisnis di Rumah
meningkatkan citra
Sakit Pertamina
positif perusahaan.
Jaya
Tujuan Penelitian Melukiskan Mengetahui strategi Untuk Mengetahui
hubungan Rumah dan implementasi bagaimanaPerencanaan
Sakit Pertamina komunikasi PT.xL Manajemen PR untuk
Jaya dengan para axiata dalam Memelihara citra
Mitra Bisnisnya membangun Restoran Padang
yang telah terjalin customer relations Saribungo Bekasi

selama ini melalui twitter

“@xL Care”.

Metode Penelitian Metode Kualitatif Metode Kualitatif Metode Kualitatif


dengan penelitian dengan penelitian dengan penelitian yang
yang deskriptif yang deskriptif deskriptif
Teori Penelitian Teori yang Teori yang Teori yang digunakan

digunakan adalah digunakan adalah adalah teori pencitraan


teori Pencitraan Management PR, dan Management
18

Public Relations.
Paradigma Paradigma yang Paradigma yang Paradigma yang
digunakan adalah digunakan adalah digunakan adalah
Konstruktivisme Konstruktivisme Konstruktivisme
Hasil Penelitian Untuk memberikan Melalui media

kognisi atau sosisal, setiap orang


kepercayaan kepada dapat memposting
hal apapun dan salah
pihak mitra yang
satunya ialah
sedang melakukan
memberikan
kerjasama dengan
komentar negatif
pihak Pertamina
tentang xL, hal
Jaya dengan
inilah yang
menggunakan
menjadi gagasan
Standar
xL untuk membuat
Operasioanal
Prosedur (SOP) media sosial
dengan tujuan
membangun dan
menciptakan
komunitas.

2.2. Kajian Literatur


2.2.1. Humas dalam Komunikasi

Menurut A.W Widjaya ( 2002 : 23 ) hubungan masyarakat atau yang

sering disebut juga dengan Public Relations memiliki ruang lingkup kegiatan

baik kegiatan kedalam maupun individu keluar dan semua kegiatan

diselenggarakan dalam rangka individu pelaksanaan tugas dan fungsi masing –

masing lembaga atau organisasi.


19

Sedangkan definisi Hubungan masyarakat menurut International Public

Relatiosn Asosociation ( IPRA) seperti dikutip oleh Soleh Soemirat dan elvinaro

Ardianto ( 2004 : 14 ) merupakan bagian fungsi manajemen dari ciri – ciri yang

terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik

(umum) untuk memperoleh simpati, pengertian dan dukungan dari mereka yang

terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik diantara

mereka.

Tujuan Hubungan Masyarakat adalah untuk menciptakan, memelihar dan

membina sikap budi yang menyenangkan bagi organisasi atau lembaga disatu

pihak dengan publik dilain pihak melalui komunikasi yang harmonis dan timbal

balik ( Widjaya, 2002 : 55 ).

Dalam kaitannya kegiatan komunikasi, humas menjalankan komunikasi

dengan tujuan untuk menciptakan sebuah efek, yaitu berupa citra perusahaan

(corporate image). Menyelenggarakan komunikasi untuk membentuk citra

korporasi atau organisasi di mata pihak luar dimaksudkan untuk menumbuhkan

saling pengertian di antara korporasi atau organisasi dan pihak luar itu. Bagi

korporasi, pihak luar yang dimaksudkan adalah masyarakat, baik sebagai

konsumen, pemasok, agen, atau rekanan korporasi. Saling pengertian antara

korporasi atau organisasi dan masyarakat, berkembang melalui hubungan baik

antara keduanya.

Hal ini tentunya sesuai dengan definisi humas berdasarkan tujuan

kegiatannya, yang dirumuskan oleh seorang praktisi Public Relations, Dr. Carter

McNamara (Iriantara, 2005:9) yaitu humas sebagai aktivitas berkelanjutan untuk


20

menjamin perusahaan memiliki citra yang kuat di mata publik. Definisi tersebut

menunjukkan bahwa pada dasarnya humas merupakan proses komunikasi

kepada publik untuk menjalin relasi yang baik sehingga tercapai tujuan untuk

membangun, membina, dan menjaga citra yang positif atau reputasi baik.

2.2.1.1. Komunikasi Publik

Komunikasi publik adalah pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang

berada dalam sebuah organisasi atau yang di luar organisasi, secara tatap muka

atau melalui media (Arni Muhammad, 2008:65). Namun dalam bagian ini yang

akan dibahas hanyalah tatap muka di antara organisasi dan lingkungan

eksternalnya. Brooks menguraikan tipe komunikasi publik ini

sebagai monological karena hanya seorang yang biasanya terlibat dalam

mengirimkan pesan kepada publik.

Komunikasi publik merupakan suatu komunikasi yang dilakukan didepan

banyak orang.Dalam komunikasi publik pesan yang disampaikan dapat berupa

informasi, ajakan, gagasan, sarananya bisa media massa, bisa pula melalui orasi

pada rapat umum atau aksi demonstrasi, blog, situs, jejaring sosial, kolom

komentar di website/, reklame, spanduk, email, milis, surat pembaca, surat,

reklame ,spanduk atau apapun yang bisa menjangkau publik. Yang pasti

komunikasi publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan agar pesan dapat

disampaikan secara efektif dan efisien. Komunikasi publik juga sering disebut

dengan komunikasi massa, namun komunikasi publik lebih memiliki makna

yang lebih luas dibandingkan dengan komunikasi massa .Komunikasi masssa


21

merupakan komunikasi yang lebih spesifik ,yaitu berupa komunikasi yang

menggunakan suatu media dalam menyampaikan pesanya.

Tujuan umum dari komunikasi publik terutama sekali adalah untuk

member informasi kepada sejumlah besar orang mengenai organisasi misalnya

mengenai aktivitas-aktivitas organisasi dan hasil produksi organisasi. Selain itu

komunikasi publik juga bertujuan untuk menjalin hubungan antara organisasi

dengan masyarakat diluar organisasi. Komunikasi publik juga dapat digunakan

untuk member hiburan. Tujuan-tujuan tersebut berhubungan satu sama lain dan

sulit untuk dipisahkan. Di samping adanya tujuan umum juga terdapat tujuan

khusus yang perlu ditetapkan. Tujuan-tujuan khusus ini dinyatakan dalam

bentuk pernyataan dalam kalimat yang lengkap.

2.2.1.2. Komunikasi Masyarakat

Kegiatan hubungan masyarakat pada hakikatnya adalah kegiatan

komunikasi. Tetepi berbeda dengan kegiatan komunikasi lainnya, kegiatan

komunikasi dalam hubungan masyarakat mempunyai cirri-ciri tertentu,

disebabkan karena punya fungsi, sifat organisasi dari lembaga hubungan

masyarakat itu berada dan berlangsung, sifat-sifat manusia yang terlibat,

terutama public yang menjadi sasaran, factor-faktor eksternal yang

mempangaruhi dan sebagainya yang bersifat khas. Ciri hakiki dalam hubungan

masyarakat adalah yang bersifat timbal-balik (two-way traffic). Komunikasi

yang bersifat timbal-balik ini sangat penting dan mutlak harus ada dalam
22

kegiatan hubungan masyarakat dan terciptanya feedback merupakan prinsip

pokok dalam hubungan masyarakat.

Dalam pengertian teoritis, hubungan masyarakat merupakan bagian

integral dari suatu kelembagaan dan bukan suatu fungsi atau bagian yang berdiri

sendiri. Hubungan masyarakat adalah penyelenggara komunikasi timbal-balik

antara suatu lembaga tersebut. Dari pihak suatu lembaga, komunikasi seperti ini

diajukan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi terciptanya

tujuan, kebijakan dan tindakan lembaga tersebut.

Dengan kata lain, Hubungan masyarakat berfungsi menumbuhkan

hubungan baik antar segenap komponen pada suatu lembaga dalam rangka

memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi. Semua ini

bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan penengertian dan kemauan

baik (good will) publiknya serta memperoleh opini public yang menguntungkan

(atau untuk menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan yang baik dengan

publik).

Kunci sukses suatu komunikasi, dalam hal ini komunikasi dalam

hubungan masyarakat, sangat tergantung pada pelaksanaan komunikasi yang

efektif. Dalam kaitan dengan dengan prinsip komunikasi yang efektif, hal-hal

yang diperhatikan adalah :

1. Jenis publik (khalayak) yang menjadi sasaran

2. Susunan pesan bagaimana yang paling tepat dan mudah dipahami

3. Saluran apa yang paling sesuai dengan sifat publik yang dituju
23

Demi efektifnya komunikasi, maka pengetahuan secara terperinci tentang

publik yang dituju sangat penting. Ini berarti, ciri publik yang dituju di dalam

kegiatan hubungan masyarakat haruslah diketahui.

Menurut Frank Jefkins, Public Relations adalah : “Semua bentuk

komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu

organisasi dengan khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan – tujuan spesifik

yang berlandaskan pada saling pengertian. (Jefkins, 2004 : 9-10)

Tujuan hubungan masyarakat secara universal adalah untuk menciptakan,

memelihara dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi kepada publik

yang disesuaikan dengan kondisi – kondisi dari pada publik yang bersangkutan

dan memperbaikinya jika citra itu menurun atau rusak. Dengan demikian

terdapat empat hal yang prinsip dari tujuan humas, yaitu :

1. Menciptakan citra yang baik.


2. Memelihara citra yang baik.
3. Meningkatkan citra yang baik.
4. Memperbaiki citra jika citra organisasi kita menurun atau rusak”.
(Yulianita, 2003 : 42-43).

1. Fungsi Humas

Dalam konsepnya, fungsi hubungan masyarakat ketika menjalankan

tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator dan mediator, maupun

organisator, menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A. dalam

bukunya, Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis, adalah sebagai

berikut (Ruslan, 2008 : 9 – 10) :


24

a. Menunjang aktivitas utama manajeman dalam mencapai tujuan

organisasi.

b. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik

internal dan publik eksternal.

c. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari

organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada

organisasi.

d. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan

umum.

e. Operasionalisasi dan organisasi Public Relations adalah bagaimana

membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya,

untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan

dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.

2. Peranan Humas

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai peran

utama humas pada intinya yaitu :

a. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga

yang diwakili dengan publiknya.

b. Membina relationship,yaitu berupaya membina hubungan yang positif

dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya.

c. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi

manajemen organisasi atau perusahaan.


25

d. Membentuk corporate image, artinya peranan Public Relations

berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. (Ruslan,

2008 : 9-11).

2.2.2. Pelayanan

Pengertian kualitas pelayanan menurut J.Supranto (2006:226) adalah

sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan

dengan baik.

Sedangkan definisi pelayanan menurut Gronroos adalah suatu aktivitas

atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai

akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang

disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksud untuk

memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan(Ratminto,2005:2)

Pelayanan merupakan faktor yang amat penting khususnya bagi

perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Dimana hal ini fisik produk biasanya

ditunjang dengan berbagai macam inisial produk. Adapun inti produk yang

dimaksud biasanya merupakan jasa tertentu. Oleh karena itu pentingnya

mengetahui secara teoritis tentangbatasan.

Pelayanan pelanggan ini sangat penting artinya bagi kehidupan suatu

perusahaan, karena tanpa pelanggan, maka tidak akan terjadi transaksi jual beli

diantara keduanya. Untuk itu kegiatan pelayanan perusahaan haruslah

berorientasi pada kepuasan pelanggan.Kepuasan pelanggan dalam praktek tidak


26

cukup hanya dengan terpenuhinya kepuasan pribadi untuk melayani konsumen

yang bersangkutan tetapi juga harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Pelanggan adalah orang paling penting

2. Pelanggan adalah objek yang dapat memberikan keuntungan bagi

perusahaan

3. Pelanggan bukanlah lawan bicara yang perlu diajak berdebat,

bila terpaksa, maka pihak yang menang haruslah pihak pelanggan

4. Pelanggan adalah raja, sekali ia kalah dalam berargumentasi maka ia akan

pindah ke produk lain

5. Pelanggan adalah manusia biasa yang memiliki perasaan senang, benci,

bosan, dan adakalanya mempunyai prasangka yang tidak beralasan

6. Pelanggan dalam usaha mendapatkan pelayanan selalu ingin didahulukan,

diperhatikan, dan ingin diistimewakan serta tidak ingin diremehkan begitu

saja.

2.2.2.1 Tujuan dan Fungsi Pelayanan

Kualitas pelayanan diberikan kepada konsumen harus berfungsi untuk

lebih memberikan kepuasan yang maksimal, oleh karena itu dalam rangka

memberikan pelayanan harus dilakukan sesuai dengan fungsi pelayanan.

J.Supranto (2006:226).

Kualitas pelayanan yang diberikan oleh setiap perusahaan tentunya

mempunyai tujuan. Umumnya tujuan dengan diadakannya pelayanan adalah

agar konsumen merasakan adanya kepuasan dan dampaknya bagi perusahaan

akan memperoleh laba maksimum.


27

2.2.2.2 Dimensi Kualitas Pelayanan

Dimensi Kualitas Pelayanan (SERVQUAL)dibagi menjadi lima dimensi

SERVQUAL diantaranya adalah (Lupiyoadi, 2001:148):

1. Tangibles (bukti fisik) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam

menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan

kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan

sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi

jasa. Yang meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang, dan lain sebagainya),

perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan (teknologi), serta

penampilan pegawainya.

2. Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan

pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja

harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu,

pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang

simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.

3. Responsiveness (ketanggapan) yaitu kemauan untuk membantu dan

memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan,

dengan penyampaian informasi yang jelas.

4. Assurance (jaminan dan kepastian) yaitu pengetahuan, kesopansantunan,

dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa

percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen

antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan

santun.
28

5. Emphaty (empati) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan brsifat

individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan

berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan

diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan,

memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu

untuk pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

2.2.3. Merek

Menurut para ahli, definisi brand (merek) adalah:

1. Merek adalah ide, kata, desain grafis dan suara/bunyi yang

mensimbolisasikan produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi produk

dan jasa tersebut (Janita, 2005:15).

2. King dalam Temporal, dan Lee (2002:46) mengatakan bahwa produk adalah

sesuatu yang dibuat didalam pabrik, merek adalah sesuatu yang dibeli oleh

konsumen. Produk dapat ditiru pesaing, merek adalah unik.

Merek adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya

membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau

kontrak kepercayaan dari produsen kepada konsumen dengan menjamin

konsistensi bahwa sebuah produk akan selalu dapat menyampaikan nilai yang

diharapkan konsumen dari sebuah produk.

Definisi lain tentang merek dijelaskan oleh Kotler dan Gary Armstrong

(2007:70), merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau

kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali produk atau jasa

dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Jadi
29

merek mengidentifikasi pembuat atau penjual dari suatu produk. Merek juga

merupakan janji penjual untuk menyampaikan kesimpulan sifat, manfaat, dan

jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli. Merek dapat menyampaikan

empat tingkat arti :

1. Atribut

Merek akan mengingatkan orang pada atribut tertentu. Misalnya keawetan

dan sebagainya sehingga hal ini memberikan suatu landasan pemosisian

bagi atribut lain dari produk tersebut.

2. Manfaat

Pelanggan tidak membeli atribut tetapi mereka membelimanfaat dari produk

tersebut. Oleh karena itu atribut harusditerjemahkan menjadi manfaat

fungsional dan emosional.

3. Nilai

Merek juga mencerminkan sesuatu mengenai nilai – nilai pembeli. Misalnya

saja menilai prestasi, keamanan, dan prestise tinggi suatu produk.

4. Kepribadian

Merek menggambarkan kepribadian. Merek akan menarik orang yang

gambaran sebenarnya dan citra dirinya cocok dengan citra merek.


30

2.2.3.1 Manfaat Merek

Merek dapat bermanfaat bagi pelanggan, perantara, produsen, maupun

publik (Simamora, 2001:62), sebagai berikut:

1. Bagi pembeli, manfaat merek adalah:

a. Sesuatu kepada pembeli tentang mutu

b. Membantu perhatian pembeli terhadap produk-produk baru yang

bermanfaat bagi mereka.

2. Bagi penjual, manfaat merek adalah:

a. Memudahkan penjual mengolah pesanan dan menelusuri masalah-

masalah yang timbul.

b. Memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan atau ciri khas

produk.

c. Memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli yang setia dan

menguntungkan.

d. Membantu penjual melakukan segmentasi pasar.

3. Bagi masyarakat, merek bermanfaat dalam hal:

a. Pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih

konsisten.

b. Meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat menyediakan

informasi tentang produk dan dimana membelinya.

c. Meningkatnya inovasi-inovasi produk baru, karena produsen terdorong

untuk menciptakan keunikan-keunikan baru guna mencegah peniruan

oleh pesaing.
31

Menurut Temporal dan Lee (2002:44), alasan merek merupakan hal yang

penting bagi konsumen adalah dikarenakan:

1. Merek memberikan pilihan

Manusia menyenangi pilihan dan merek memberi mereka kebebasan untuk

memilih. Sejalan dengan semakin terbagi-baginya pasar, perusahaan melihat

pentingnya memberi pilihan yang berbeda kepada segmen konsumen yang

berbeda. Merek dapat memberikan pilihan, memungkinkan konsumen untuk

membedakan berbagai macam tawaran perusahaan.

2. Merek memudahkan keputusan

Merek membuat keputusan untuk membeli menjadi lebih mudah. Konsumen

mungkin tidak tahu banyak mengenai suatu produk yang membuatnya

tertarik, tetapi merek dapat membuatnya lebih mudah untuk memilih.

Universitas Sumatera Utara Merek yang terkenal lebih menarik banyak

perhatian dibanding yang tidak, umumnya karena merek tersebut dikenal

dan bisa dipercaya.

3. Merek memberi jaminan kualitas

Para konsumen akan memilih produk dan jasa yang berkualitas dimana pun

dan kapan pun mereka mampu. Sekali mereka mencoba suatu merek, secara

otomatis mereka akan menyamakan pengalaman ini dengan tingkat kualitas

tertentu. Pengalaman yang menyenangkan akan menghasilkan ingatan yang

baik terhadap merek tersebut.

4. Merek memberikan pencegahan resiko


32

Sebagian besar konsumen menolak resiko. Mereka tidak akan membeli

suatu produk, jika ragu terhadap hasilnya. Pengalaman terhadap suatu

merek, jika positif, memberi keyakinan serta kenyamanan untuk membeli

sekalipun mahal. Merek membangun kepercayaan, dan merek yang besar

benar-benar dapat dipercaya.

5. Merek memberikan alat untuk mengekspresikan diri

Merek menghasilkan kesempatan pada konsumen untuk mengekspresikan

diri dalam berbagai cara. Merek dapat membantu konsumen untuk

mengekspresikan kebutuhan sosial-psikologi.

2.2.3.2 Citra Merek (Brand Image)

Keterkaitan konsumen pada suatu merek akan lebih kuat apabila

dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakkan untuk

mengkomunikasikannya sehingga akan terbentuk citra merek (Kotler,

2002:629). Citra merek yang baik akan mendorong untuk meningkatkan volume

penjualan dan citra perusahaan.

Citra merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul di benak

konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut secara

sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang

dikaitkan pada merek tertentu, sama halnya ketika kita berpikir mengenai orang

lain.

Pendapat Kotler dan Gary Armstrong (2007: 80) dimana “Brand Image

adalah himpunan keyakinan konsumen mengenai berbagai merek”. Intinya


33

Brand Images atau Brand Description, yakni diskripsi tentang asosiasi dan

keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.

Dari sebuah produk dapat lahir sebuah brand jika produk itu menurut

persepsi konsumen mempunyai keunggulan fungsi (functional brand),

menimbulkan asosiasi dan citra yang diinginkan konsumen (image brand) dan

membangkitkan pengalaman tertentu saat konsumen berinteraksi dengannya

(experiental brand).

Citra produk dan makna asosiasi brand dikomunikasikan oleh iklan dan

media promosi lainnya, termasuk public relation dan event sponsorship. Iklan

dianggap mempunyai peran terbesar dalam mengkomunikasikan citra sebuah

brand dan sebuah image brand juga dapat dibangun hanya menggunakan iklan

yang menciptakan asosiasi dan makna simbolik yang bukan merupakan ekstensi

dari fitur produk.

Penting untuk dicatat bahwa membangun sebuah brand tidak hanya

melibatkan penciptaan perceived difference melalui iklan. Sering terjadi

kesalahpahaman bahwa sebuah brand dibangun semata – mata menggunakan

strategi periklanan yang jitu untuk menciptakan citra dan asosiasi produk yang

diinginkan. Memang iklan berperan penting dalam membangun banyak merek

terutama yang memang dideferensiasikan atas dasar citra produk akan tetapi,

sebuah imagebrand sekalipun harus didukung produk yang berkualitas, strategi

penetapan harga yang tepat untuk mendukung citra yang dikomunikasikan

melalui iklan produk tersebut.


34

2.3. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka pemikiran sangat dibutuhkan dalam suatu penelitian karena

merupakan suatu konsep atau dasar teori yang dibutuhkan untuk memecahkan

permasalahan. Menurut Sugiyono dalam buku Metode penelitian Kualitatif

Kuantitatif dan R&D mengatakan bahwa :

“Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai maslah

penting.” (Sugiyono, 2005:283).

Peneliti membuat Kerangka pemikiran untuk menjabarkan tentang

kerangka kerja yang berdasarkan konsep-konsep kerja Humas pada umumnya

sedangkan teori sendiri berfungsi sebagai alat untuk mencapai satuan

pengetahuan yang sistematis dan diharapkan dapat membimbing penelitian ini.

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di dalam tinjauan literatur,

Teori Pencitraan dan Teori Management Public Relations untuk digunakan

dalam penelitian ini.

2.3.1 Teori Citra

Menurut Franks Jefkins dalam (Soemirat dan Ardianto, 2004:114), citra

adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan

pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Lebih lanjut Franks Jefkins

membagi citra atau image menjadi beberapa jenis :

a. Mirror Image (citra bayangan )


Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai
pandangan luar terhadap organisasinya. Citra ini seringkali tidak
tetap, bahkan hanya sekedar ilusi sebagai akibat dati tidak
memadainya informasi, pengetahuan ataupun pemahaman yang
35

dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat atau


pandangan pihak luar
b. Current image( citra yang berlaku )
Adalah suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihak – pihak
luar mengenai suatu organisasi. Namun sama halnya dengan citra
bayangan, citra yang berlaku tidak selamanya bahkan jarang sesuai
dengan kenyataan karena terbentuk dari pengalaman atau
pengetahuan orang – orang luar yang biasanya tidak memadai.
c. Wish image( citra yang diinginkan )
Citra yang diharapkan oleh pihak manajemen. Citra ini juga tidak
sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan
lebih baik atau lebih menyenangkan daripada citra yang ada,
walaupun dalam keadaan tertentucitra yang terlalu baik juga sangat
menyulitkan perusahaan
d. Corporate Image( citra perusahaan )
Citra dari organisasi atau perusahaan secara menyeluruh dan bukan
hanya citra yang menyangkut produk serta pelayanananya. Dengan
kata lain merupakan kesan dan gambaran dari sebuah perusahaan
dimata masyarakat yang terbentuk berdasarkan pengalaman serta
pengetahuannya sendiri. Citra ini tidak dapat diciptakan begitu saja
tapi bisa diubah dan diperbaiki.
e. Multiple image( citra yang majemuk)
Setiap perusahaan atau organisasi tentu saja memiliki banyak unit
dan karyawan. Masing – masing unit dan karyawan memiliki
perilaku tersendiri sehingga secara sengaja maupun tidak mereka
akan melahirkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra
yang diharapkan perusahaan atau organisasi secara keseluruhan
f. Citra yang baik dan buruk
Seorang tokoh terkenal biasanya dapat menyandang reputasi yang
baik sekaligus buruk. Keduanya bersumber dari adanya pencitraan
yang berlaku baik yang negatif maupun positif (Jefkins, 1995:1).

Selanjutnya, Siswanto Sutujo (2004:39) juga mengemukakan bahwa

keberhasilan perusahaan membangun citra dipengaruhi oleh berbagai macam

faktor yaitu:

a. Citra dibangun berdasarkan orientasi terhadap manfaat yang dibutuhkan dan

diinginkan kelompok sasaran.

b. Manfaat yang ditonjolkan cukup realistis


36

c. Citra yang ditonjolkan sesuai dengan kemampuan perusahaan

d. Citra yang ditonjolkan mudah dimengerti kelompok sasaran

e. Citra yang ditonjolkan merupakan sarana, bukan tujuan usaha.

Kottler (2003:568) yang menyebutkan bahwa citra perusahaan

menggambarkan sekumpulan kesan (impressions), kepercayaan ( beliefs ), dan

sikap ( attitudes ), yang ada di dalam benak konsumen terhadap perusahaan.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam

pembentukan citra terdapat beberapa indikator yang dijadikan ukuran dalam

penilaian citra, yaitu:

a. Kesan

Isman (2006:155) dalam penelitiannya mengenai manfaat citra

menggunakan indikator tingkat prestisius untuk mengukur kesan, sementara

T. Ahmad Helmi (2005:48) dalam penelitiannya juga menggunakan

indikator tingkat prestisius untuk mengukur kesan pada variabel citra

perusahaan.

b. Kepercayaan

Menurut Morgan dan Hunt (1994:22) menjelaskan bahwa

kepercayaan timbul karena adanya suatu rasa percaya kepada pihak lain

yang memang memiliki kualitas yang dapat mengikat dirinya, seperti

tindakannya yang konsisten, kompeten, jujur, adil, bertanggung jawab, suka

membantu dan rendah hati.


37

2.3.2. Model Pembentukan Citra

Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan

sistem komunikasi dijelaskan oleh John S. Nimponeo (Soemirat dan

Ardianto,2007:115), sebagai berikut:

Pengalaman mengenai stimulus

Kognisi

Stimulus Persepsi Sikap Respon


Rangsang Perilaku

Motivasi

Gambar 1. Model Pembentukan Citra


Keterangan Gambar Diatas:

Pada saat stimulus (rangsangan) diberikan, maka masyarakat akan

melakukan langkah-langkah yang dianggapnya sesuai dengan apa yang ia

pikirkan. Pertama ia akan melakukan persepsi, dimana dalam persepsi ini ia akan

meberikan makna terhadap rangsang mengenai pengalamannya mengenai

rangsang. Selanjutnya akan dilakukan kognisi, dimana ia mengerti akan

rangsangan yang akan diberikan. Setelah itu akan muncul dorongan untuk

melakukan kegiatan tertentu atau biasa disebut dengan motif.

Dan terakhir sikap, yang merupakan kecenderungan bertindak,

berpresepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau

nilai. Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan sikap, kognisi,
38

persepsi, sikap, motivasi pendapat, tanggapan, atau perilaku tertentu. Untuk

mengetahui bagaimana citra suatu perusahaan atau lembaga di benak publiknya

dibutuhkan adanya suatu penelitian. Melalui penlitian, perusahaan dapat

mengetahui apa yang disukai dan apa yang tidak disukai oleh publiknya.

(Soemirat dan Ardianto, 2007:116).

Empat komponen persepsi-kognisi-motivasi-sikap diartikan sebagai citra

individu terhadap rangsang. Ini disebut sebagai “picture in our head” oleh

Walter Lipman. Jika stimulus mendapatkan perhatian, individu akan berusaha

untuk mengerti tentang rangsang tersebut, berikut adalah penjelasan dari empat

komponen tersebut:

a. Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur


lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan
kata lain, individu akan memberikan makna terhadap rangsang
berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang. Kemampuan
persepsi itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra.
Persepsi atau pandangan individu akan positif apabila informasi
yang diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu.
b. Kognisi yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus.
Keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti rangsang
tersebut, sehingga individu harus diberikan informasi-informasi yang
cukup yang dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya.
c. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai suatu tujuan.
d. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepso, berfikir, dan
merasa dalam menghadapi objek, isi, situasi, dan nilai. Sikap bukan
peilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan
cara-cara tertentu. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi.
Sikap menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap
sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan dan diinginkan.
Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya mengandung nilai
menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap ini juga dapat
diperteguh atau diubah. (Soemirat dan Ardianto, 2004:116)
39

Dalam penelitian ini, pengertian citra yang dimaksud yaitu citra

perusahaan yang dibentuk melalui proses serta bagaimana gambaran masyarakat

tentang citra perusahaan, untuk kemudian melihat bagaimana usaha dalam

mempertahankan popularitas Restoran Rumah Makan Padang Sari Bungo serta

melakukan upaya-upaya untuk mengubah serta memperbaiki yang ada

didalamnya.

2.3.3. Management Public Relations

Dalam bentuknya yang paling maju, humas adalah bagian proses

perubahan dan pemecahan masalah di organisasi yang dilakukan secara ilmiah

(Cutlip, Center, & Broom, 2009:320). Praktisi PR jenis ini menggunakan teori

dan bukti terbaik yang ada untuk melakukan proses empat langkah pemecahan

problem:

1. Mendefinisikan problem (atau peluang). Langkah pertama ini mencakup

penyelidikan dan memantau pengetahuan, opini, sikap, dan perilaku pihak-pihak

yang terkait dengan dipengaruhi oleh tindakan dan kebijakan organisasi. Pada

dasarnya ini merupakan fungsi inteligen organisasi. Fungsi ini menyediakan

dasar untuk semua langkah dalam proses pemecahan masalah atau problem

dengan menentukan “Apa yang sedang terjadi saat ini?”

2. Perencanaan dan pemrograman. Informasi yang dikumpulkan dalam

langkah pertama digunakan untuk membentuk keputusan tentang program

publik, strategi tujuan, tindakan, dan komunikasi, kebijakan dan program

komunikasi. Langkah kedua ini merupakan jawaban dari pertanyaan


40

“Berdasarkan apa yang kita ketahui tentang situasi, dan apa yang harus kita

lakukan atau apa yang harus kita ubah, dan apa yang harus kita katakan?”

3. Mengambil tindakan dan berkomunikasi. Langkah ketiga adalah

mengimplementasikan program aksi dan komunikasi yang didesain untuk

mencapai tujuan spesifik untuk masing-masing publik dalam rangka mencapai

tujuan program. Pertanyaan dalam langkah ini adalah “Siapa yang harus

melakukan dan menyampaikannya, dan kapan, di mana, dan bagaimana

caranya?”

4. Mengevaluasi program. Langkah terakhir dalam proses ini adalah

melakukan penilaian atas persiapan, implementasi, dan hasil program.

Penyesuaian akan dilakukan bersamaan dengan program yang

diimplementasikan, dan didasarkan pada evaluai atau umpan balik (feedback)

tentang bagaimana program itu berhasil atau tidak. Program akan dilanjutkan

atau dihentikan setelah menjawab pertanyaan “Bagaimana keadaan kita sekarang

atau seberapa baik langkah yang telah kita lakukan?”

Masing-masing langkah adalah penting, namun proses itu dimulai dengan

pengumpulan data untuk mendiagnosis problem. Informasi dan pemahaman

yang terbentuk di langkah pertama akan mendorong dan memandu langkah

berikutnya dalam proses manajemen Public Relations. Dalam praktiknya, tentu

saja, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi tidak dapat dipisahkan

secara tegas seperti itu, sebab proses ini berkelanjutan dan bersifat siklis dan

diaplikasikan dalam seting yang dinamis.


41

GAMBAR 2.

Empat langkah proses PR

Sumber: Scott M.Cutlip, “Effective Public Relations”, Merancang danMelaksanakan kegiatan


Kehumasan, PT.Indeks Kelompok Gramedia,Jakarta,2005, hal.321.

2.3.4 Fungsi Manajemen

Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang membangun dan

mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan

public yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut

(Cutlip, Center, & Broom, 2009:6).

Menurut Cutlip & Center (dalam Kasali dan Abdurachman), proses PR

sepenuhnya mengacu kepada pendekatan manajerial. Proses ini terdiri dari : fact

finding, planning, communication, dan evaluation (Abdurachman, 2001:31).

Kasali mengadapsinya menjadi : pengumpulan fakta, definisi permasalahan,

perencanaan dan program, aksi dan komunikasi, serta evaluasi.


42

a. Fact Finding (Menemukan Fakta)

Mencari dan mengumpulkan fakta atau data sebelumnya

melakukan tindakan. Public Relations sebelum melakukan sesuatu kegiatan

harus terlebih dahulu mengetahui, misalnya : apa yang diperlukan publik,

siapa saja yang termasuk ke dalam publik, bagaimana keadaan publik dari

berbagai faktor, apa yang terjadi saat ini, serta analisa situasi. Analisa situasi

disini maksudnya kondisi keberadaan suatu instansi organisasi atau

perusahaan di mata khalayaknya.

b. Planning (Perencanaan dan Program)

Berdasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang harus

dilakukan dalam menghadapi berbagai masalah tersebut. Yang pertama

adalah menentukan tujuan. “situasi seperti apa yang diinginkan?”. Hal ini

dimaksudkan agar dapat mengukur hasil yang akan dicapai. Yang kedua

adalah menentukan publik sasaran, “program harus memberikan respon

pada publik yang mana?” yang ketiga adalah menentukan sasaran, “apa

yang harus dicapai atas masing-masing khalayak agar tujuan program dapat

terpenuhi?”.

c. Communicating (Mengkomunikasikan)

Rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil pemikiran yang

matang berdasarkan fakta dan data yang didapat, kemudian

dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan operasional. Yang pertama adalah

strategi tindakan, strategi tindakan ini dalam beberapa hal mungkin saja

mengharuskan adanya perubahan kebijakan atau praktik organisasi. Yang


43

kedua adalah strategi komunikasi dapat menyusun strategi komunikasi ada

beberapa hal yang harus diperhatikan :

1) Khalayak

Tentukan khlayak mana yang akan dijangkau oleh kegiatan

komunikasi sejalan dengan obyektif yang sudah ditetapkan. Dalam

penyusunan strategi ini, penting untuk memprioritaskan publik

organisasi. Namun, dengan tindak melupakan publik intermediary

(terpengaruh) yang akan membantu mengkomunikasikan pesan.

2) Tema

Pesan yang disusun pun harus konsisten dengan obyektif. Tema

yang baik adalah tema yang jelas, langsung, relevan, akutual, dan jujur.

Selain itu bisa juga kreatif, dramatis atau bernilai berita. Harap diingat

tema itu tidak sama dengan slogan.

3) Event dan media

Disini dipertimbangkan bagaimana pesan itu disampaikan.

Apakah media publik, media interaktif, media yang terkontrol,

komunikasi tatp muka, ataukah menyelenggarakan kegiatan atau

membuat kegiatan. Media dan events yang dipilih dilakukan dengan

mempertimbangkan khalayak yang dijangkau mealui kegiatan

komunikasi tersebut.

Dan yang ketiga adalah rencana pelaksanaaan program, siapa saja

yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan dan bertanggung jawab untuk

melakukan setiap tindakan dan taktik komunikasi dan membuat urutan

kegiatan serta jadwal yang dilaksanakan, juga mengenai anggaran biaya.


44

d. Evaluation (Evaluasi)

Mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan, apakah tujuan sudah

tercapai atau belum. Evaluasi ini dapat dilakukan secara terus menerus.

Hasil evaluasi ini menjadi dasar kegiatan Humas selanjutnya. Pertama

adalah evaluasi program. Kedua adalah umpan balik dan penyesuaian

program.

Dalam proses pelaksanaan tugasnya, para praktisi Public Relations

membuat rencana tentang apa saja yang akan dilakukan nantinya dalam

menghadapi masalah yang tengah dihadapi. Setelah rencana tersusun

dengan baik, lalu rencana tersebut dikomunikasikan kepada khalayak,

sampai pada akirnya dilakukan pelaksanaan kegiatannya. Dari pelaksanaan

kegiatan Public Relations yang telah telah dilakukan, dapat dilakukan

evaluasi terhadap kegiatan tersebut. Diantaranya melihat apakah tujuan dari

kegitan sudah tercapai atau belum, kemudian apa yang perlu diperbaiki.

Keempat langkah diatas akan dilakukan oleh Restoran Padang

Saribungo Bekasi dalam perencanaan memelihara citra. Namun proses di

mulai dengan pengumpulan data untuk mendiagnosis problem, informasi

dan pemahaman yang terbentuk di langkah pertama akan mendorong dan

memandu langkah berikutnya dalam proses tersebut. Dalam praktiknya,

tentu saja diagnosis, perencanaan, impelementasi, dan evaluasi tidak dapat

dipisah-pisah secara tegas seperti itu, sebab proses ini berkelanjutan dan

bersifat siklis dan diaplikasikan dalam setting yang dinamis.


45

Gambar 3. Bagan Kerangka Pemikiran

Perencanaan Citra
Manajemen PR
Restoran Padang 1. Kepercayaan
Kesan/Penilaian konsumen terhadap
SariBungo Bekasi
kualitas rumah makan saribungo.
2. Realitas
Dapat diulur dan dapat dirasakan
hasilnya sertadipertanggungjawabkan
dari perencanaan yang utuh bagi
rumah makan sari bungo.
3. Kerjasama saling menguntungkan
Saling memberikan keuntungan
sesama pihak, baik bagi sari bungo
dan konsumen.
Management Public Relations 4. Kesadaran
Adanya kesadaran konsumen dan
1. Fact Finding perhatian yang diberikan terhadap
Bagaimana Kualitas Cita rasa Sari suatu cita rasa makanan yang
Bungo bagi konsumen; berkaitan dengan pencitraan sari
2. Planning bungo.
a. Apa solusi yang diharapkan untuk
mempertahankan konsumen;
b. Apakah kualitas makanan pernah
mengalami penurunan;
3. Communicating
a. Bagaimana kebutuhan makanan
yang disediakan sudah terpuaskan;
b. Apakah pelayanan yang dilakukan
untuk konsumen sudah terpenuhi;
4. Evaluation
Dari semua yang dilakukan dan
diperoleh Melalui observasi dan
wawancara bahwa dalam Memelihara Citra
mempertahankan kualitas makanan restoran Saribungo
harus memiliki strategi pencitraan bekasi
yang baik, agar terpenuhi semua
kebutuhan bagi konsumen. Dengan
pencitraan ini, sari bungo dapat
dikenal dan menambah hasil kualitas
produk yang diharapkan.
46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma menurut Agus Salim (2001:42) adalah suatu cara pandangan

untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Jenis paradigma ilmu pengetahuan

dibagi atas empat paradigma, yaitu postivisme, postpositivisme, critical theory

dan contructivisme.

Berdasarkan pendapat dari Alwi Dahlan setiap paradigma membentuk

komunitas akademis sendiri dan juga, masing-masing mendasarkan diri atas

asumsi-asumsi epistemologi (yang menyangkut konsepsi tentang realitas),

ontologi (asumsi hubungan peneliti dengan yang diteliti), aksiologi (penempatan

nilai atau value judgments dalam penelitian), dan metodologi (konsepsi tentang

cara atau metode untuk mengetahui) mereka sendiri dalam mengkaji realitas

objek kajian mereka.

Paradigma yang digunakan penulis adalah paradigma constructivisme.

Secara ontologis, aliran ini menyatakan bahwa realitas itu ada dalam beragam

bentuk kontruksi mental yang didasarkan pada pengalaman sosial yang bersifat

lokal dan spesifik serta tergantung pada pihak yang melakukannya. Oleh karena

itu, realitas yang diamati seseorang tidak dapat digeneralisasikan terhadap semua

orang seperti biasa dilakukan kalangan positivisme atau postpositivisme.

Paradigma ini merupakan antitesis dari paham yang meletakan

pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu

45
47

pengetahuan. Paradigma konstruktivisme memandang ilmu sosial sebagai

analisis sistematis terhadap “ social meaningful action “ melalui pengamatan

langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial dalam setting kehidupan sehari –

hari yang wajar atau alamiah agar mampu memahami atau menafsirkan

bagaimana para pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan memelihara

atau mengelola dunia sosisal mereka ( Salim, 2001 : 42 ).

Tujuan dari penelitian paradigma constructivisme adalah rekonstruksi

realitas sosial secara dialetik antara peneliti dengan aktor sosial yang

diteliti.Dengan demikian menurut penulis, paradigma construktivisme ini

menekankan empati dan interaksi dialektik antara peneliti dengan responden

untuk merekontruksi realitas yang diteliti melalui metode kualitatif seperti

participant observation.

Konstriktivisme menurut Yovnna S. Loncoln (2009:146) sejak awal

perkembangannya, paradigma ini mengembangkan sejumlah indikator sebagai

pijakan dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu. Beberapa

indikator tersebut antara lain :

1. Lebih mengedepankan penggunaan metode kualitatif, daripada


metode kuantitatif, dalam proses pengumpulan dan analisis data;
2. Mencari relevansi dari indikator kualitas untuk lebih memahami
data-data lapangan;
3. Teori-teori yang dikembangkan harus lebih membumi atau tepat;
4. Kegiatan ilmu harus bersifat alamiah (apa adanya dalam pengamatan
dan menghindarkan diri dari kegiatan penelitian yang diatur kaku
dan berorientasi laboratorium;
5. Unit analisis yang digunakan berupa pola-pola dan kategori-kategori
jawaban, dan bukan variabel-variabel penelitian yang kaku dan
steril;
6. Penelitian yang dilakukan lebih bersifat partisipatif, daripada bersifat
mengontrol sumber informasi”. (salim, teori dan paradigma
penelitian sosial 2006: 88-89).
48

3.2 Pendekatan Penelitian

Menurut Rosady Ruslan (2003:81) Dalam penelitian dikenal dua jenis,

yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Terkait dengan metode

penelitian ini, Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Kualitatif

menyatakan sebagai berikut:

“Realitas dalam penelitian kualitatif tidak hanya yang tampak (teramati),

tetapi sampai dibalik yang tampak tersebut. Misalnya, melihat orang yang

sedang memancing itu merupakan kegiatan mencari ikan,sedangkan dalam

penelitian kualitatif akan melihat yang lebih dalam mengapa ia memancing. Ia

memancing mungkin untuk menghilangkan stress, daripada nganggur, atau

mencarai teman. Jadi realitas itu merupakan konstruksi dari pemahan terhadap

semua data dan maknanya.

Rosady Ruslan dalam bukunya Metode Penelitian Public Relations dan

Komunikasi mendefinisikan bahwa :

Dari definisi-definisi penelitian kualitatif tersebut di atas, pendekatan

kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tetang

ucapan, tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu konteks setting

tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistic.

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Kualitatif

dalam menentukan metode penelitian. Pendekatan penelitian kualitatif

diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam mengenai kewajiban

perilaku, sikap, tanggapan, opini, perasaan, keinginan serta kemauan suatu

individu atau kelompok organisasi tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang
49

utuh, komprehensif dan holistik. Risetnya dilaksanakan menggunakan teknik-

teknik wawancara.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengutamakan segi

kualitas data. Melalui penelitian kualitatif ini, peneliti akan memfokuskan pada

strategi Pencitraan Restoran Padang Sari Bungo Bekasi dalam Mempertahankan

Popularitas.

Menurut Furchan Arief (1992:21-22) dalam buku Pengantar Metode

Kualitatif dengan menggunakan penelitian kualitatif akan cocok digunakan

untuk menenliti hal-hal sebagai berikut :

1. “Bila masalah penelitian belum jelas, masih samar-samar atau


mungkin masih gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan
menggunakan metode kualitatif, karena penulis kualitatif akan
langsung masuk ke objek, melakukan penjelajahan dengan ground
tour question, sehingga masalah akan ditemukan dengan jelas.
2. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau
tidak diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan
data, wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut
merasakan apa yang dirasakan orang tersebut. Metode penelitian
kualitatif adala prosedur penelitian yang bersifat deskriptif. Dengan
pendekatan langsung pada setting dan individu-individu dalam
setting secara keselutuhan, yaitu subyek penelitian, baik berupa
organisasi ataupun individu dan tidak dipersempit menjadi variabel
yang terpisah. Pendekatan ini mengasilkan suatu penelitian yang
berupa ucapan, tulisan, dan perilaku yang berupa hasil pengamatan
dari orang-orang subyek itu sendiri yang dipandang sebagai bagian
dari suatu keseluruhan.”

Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang

sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari presfektif partisipan. Pemahaman

tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan

analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian, dan kemudian

ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-

kenyataan tersebut.
50

Hal yang terpenting dalam penelitian kualitatif adalah peneliti tidak boleh

mempengaruhi dan terpengaruh subjek. Setiap subjek memiliki kedudukan yang

sama antara yang satu dengan yang lain, dan tidak dipandang sebagai benar atau

salah, baik ataupun buruk.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini menggunakan metode

“deskriftif”. Penelitian deskriftif bertujuan mengumpulkan informasi secara rinci

dengan melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah, atau memeriksa

kondisi dan praktek yang berlaku.bedasrkan sifatnya,penelitian deskriptif,data

yang dikumpulkan berupa,kata kata ,gambar,dan bukan angka angka.karena

itu,laporan penelitian ini akan berisi kutipan kutipan data untuk meberikan

gambaran penyajian laporan tersebut.data penelitian tersebut berasal dari naskah,

wawancara, catatan atau memo, dan dokumen resmi pendukung lainya (Moleong

2004:11)

Menurut Ir. M. Iqbal Hasan. MM dalam buku Pokok-Pokok Metode

Penelitian dan Aplikasinya menyatakan metode deskriftif bertujuan untuk :

1. “Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan


gejala yang ada.
2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-
praktek yang berlaku.
3. Membuat perbandingan atau evaluasi.
4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi
masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk
menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan
datang.(iqbal, 2002-98)
51

Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian deskriptif

dengan tujuan untuk mendeskripsikan apa dan bagaimana Perencanaan

manajemen PR untuk memelihara citra restoran padang saribungo bekasi.

3.4 Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis ini adalah

Perencanaan Manajemen PR Untuk Memelihara Citra Restoran Padang

Saribungo Bekasi. Peneliti melakukan penelitian di Restoran Padang Sari Bungo

yang terletak di jalan caman raya no.9 Pondok gede Jatibening-Bekasi. Periode

penelitian ini adalah dari bulan Mei - Juli 2015.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data

(sugiyono, 2012:137). Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang diterapkan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan cara, yaitu :

1. Data Primer

Data penelitian dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung

dari sumbernya, baik melalui wawancara terhadap key informan dan

informan maupun observasi. Sedangkan data sekunder adalah data yang


52

diperoleh dari buku, literatur serta materi tertulis yang relevan dengan

tujuan penelitian.

Untuk menentukan nara sumber baik itu key informan maupun

informan dalam penelitian ini juga harus sesuai dengan tujuan penelitian.

Oleh karena itu baik key informan maupun informan sebagai sumber data

merupakan pihak yang memilki informasi memadai dan relevan dengan

pokok masalah penelitian. Key informan dalam penelitian ini adalah

pemilik/ Owner serta Manajer/Karyawan Rumah Makan Padang Sari Bungo

jatibening-bekasi, sedang informan dalam penelitian ini adalah Para

Konsumen yang mengunjungi restoran tersebut serta masyarakat sekitarnya.

Adapun metode pengumpulan data primer dalam penelitian ini sebagai

berikut :

a. Wawancara Mendalam

Data primer yang penulis dapatkan dengan melakukan

wawancara. Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,

yang melibatkan seorang ingin memperoleh informasi dari seorang

lainnya dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan berdasarkan

tujuan tertentu ( Mulyana, 2006 : 180 ).

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dua orang secara

mendalam ( depth interview) antara peneliti dengan key informan

maupun informan dengan untuk memperoleh keterangan yang sesuai

dengan penelitian dan disesuaikan dengan isi yang menitik beratkan


53

pada tujuan deskripsi, prediksi dan penjelasan sistematik mengenai

penelitian tersebut.

Wawancara dilakukan dengan pihak – pihak yang berwenang

dalam setiap pengambilan keputusan tersebut. Dalam hal ini wawancara

dilakukan pada bapak Haji Ahmad sebagai pemilik Rumah Makan

Padang Sari Bungo Jatibening-bekasi yang penulis kategorikan sebagai

key informan, serta Para konsumen dan Pecinta masakan padang yang

penulis kategorikan sebagai informan.Jadi dapat disimpulkan bahwa

wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

dilakukan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan melalui daftar

pertanyaan yang diajukan secara lisan terhadap key informan maupun

informan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari studi pustaka yang

berupa buku, literatur serta materi tertulis yang relevan dengan dengan

tujuan penelitian. Jika dikaitkan dengan penelitian yang akan dilakukan

penulis maka data sekunder yang akan digunakan adalah berupa arsip dan

dokumen.Menurut Sumardjoko ( 2004 : 23) arsip merupakan sumber data

yang sering sangat penting artinya dalam penelitian kualitatif. Terutama bila

sasaran penelitian terarah pada latar belakang atau peristiwa yang terjadi

pada masa lampau yang berkaitan dengan kondisi peristiwa kini yang

sedang dipelajari.
54

Kajian dokumen dan pengumpulan data diperoleh melalui literatur –

literatur baik dalam maupun luar negeri yang mempunyai relevansi dengan

apa yang menjadi bahan kajian penelitian. Adapun literatur yang digunakan

adalah buku-buku mengenai ilmu komunikasi, hubungan masyarakat,dan

sebagainya yang berhubungan dengan judul penelitian.

3.6 Teknik Keabsahan Data

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara

terhadap objek penelitian ( Moleong, 2004 : 330 ). Triangulasi dapat dilakukan

dengan menggunakan teknik yang berbeda ( Nasution, 2003 : 115 ), yaitu :

wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain dipakai untuik

mengecek keabsahan data juga untuk memperkaya data. Disamping itu juga

triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti

terhadap data karena triangulasi bersifat reflektif.

Denzim ( dalam Moleong, 2004 : 119 ) membedakan empat macam

triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode,

penyidik dan teori. Pada penelitian ini dari keempat macam triangulasi tersebut

peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan Sumber.

Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam penelitian kualitatif.


55

Adapun untuk mencapai kepercayaan tersebut maka ditempuh langkah

yang sebagai berikut :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan didepan umum dengan apa yang

dikatakan secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan

apa yang dikatakan sepanjang waktu

4. Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Riset kualitatif triangulasi merupakan proses yang harus dilalui seorang

peneliti disamping proses lainnya, diomana proses ini menentukan aspek

validitas informasi yang diperoleh untuk kemudian disusun dalam suatu

penelitian, teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data tersebut. Teknik triangulasi yang banyak digunakan ialah

pemeriksaan melalui sumber lain.

Sedangkan tujuan umum dilakukan triangulasi adalah untuk

meningkatkan kekuatan teoritis, metodologis maupun interpretatif dari sebuah

riset. Menurut Yin R.K menyatakan bahwa pengumpulan data triangulasi

melibatkan, observasi, wawancara dan dokumentasi ( dalam Nasution, 2003 :

28).
56

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif-

kualitatif. Dengan melakukan wawancara mendalam dengan

narasumber/informan yang telah dipilih untuk mencari informasi yang valid

mengenai masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

metode analisis data dari miles dan huberman (dalam pawito, 2007:104-106)

yang disebut dengan istilah interactive model, teknik ini terdiri dari tiga

komponen, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display),

dan penarikan serta pengujian kesimpulan (drawing and verifying conclusions).

1. Reduksi Data (Data Reductions)

Dalam tahap ini ada beberapa langkah, yaitu:

a. melibatkan langkah-langkah editing, pengelompokan dan meringkas

data.

b. menyusun kode-kode dan catatan (memo) mengenai berbagai hal,

termasuk yang berkaitan dengan aktivitas serta proses-proses sehingga

peneliti dapat menemukan tema-tema, kelompok-kelompok, dan pola-

pola data.

2. Penyajian Data (Data Display)

Pada penelitian kualitatif, umumnya data yang terkumpul sangat beraneka

ragam, dan terasa sangat menumpuk, sehingga pengelompokkan data

berguna untuk menyatukan data-data sehingga menjadi satu kesatuan, dan

seluruh data benar-benar teranalisis.


57

3. Penarikan serta Pengujian Kesimpulan (drawing and verifying conclusions).

Dalam tahapan ini data yang terkumpul kemudian disimpulkan, dan pada

dasarnya mengimplementasikan prinsip induktif dengan mempertimbangkan

pola-pola data yang ada dan atau kecenderungan dari display data yang telah

dibuat.

3.8 Unit Analisis

Unit analisis adalah merupakan suatu yang berkaitan dengan fokus yang

diteliti. Unit analisis merupakan suatu penelitian yang dapat berupa benda,

individu, kelompok, wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan fokus

penelitiannya.Untuk itulah penulis membatasi penelitian hanya pada

“Perencanaan Manajemen PR Untuk Memelihara Citra Restoran Padang

Saribungo Bekasi”.
58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Restoran Saribungo berdiri sejak 12 November 2000 oleh Bapak H.

Achmad Rizaldy yang berasal dari Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Berada di Jl.

Caman Raya No.9, Jatibening - Bekasi. Sebelumnya restoran ini bernama

Restoran Sederhana namun, tidak lama berjalan kami mengundurkan diri dari

kesepakatan kerjasama. Kemudian berganti nama menjadi Restoran Sarimande

dimana pada saat menggunakan nama tersebut terjadi suatu kendala yang

akhirnya mengganti nama menjadi Restoran Saribungo. Dimana arti dari nama

tersebut adalah Sari Bunga dan berdiri hingga sekarang.

Gambar 4. Rumah Makan Saribungo


59

Restoran atau rumah makan padang saribungo ini mempunyai motto

yaitu taste, service, and clean. Dimana dari cita rasa masakan ini harus

berkualitas dimana dari proses kualitas bahan pokok yang dibeli haruslah yang

terjamin agar rasa dari makanan tersebut tetap enak dan sekaligus bersih. Dari

segi pelayanan juga menjadi unsur yang terpenting, karena dari pelayanan yang

kita berikan kepada pelanggan dari segi pelayanan makan, tamu, kasir maupun

manajer haruslah memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya.

Jika pelayanan yang berikan baik dan memuaskan maka pelanggan akan

merasa nyaman dan ingin untuk mengunjungi kembali.dan yang terakhir dari

segi kebersihan juga turut termasuk dari bagian yang terpenting. Mulai dari

kebersihan para pelayan hingga tempat harus bersih dan tertata dengan rapi. Jika

para pelanggan sudah selesai makan dan hendak pulang maka para pelayanpun

hendak bergegas untuk segera memberaskan meja dan langsung dibersihkan agar

segera dipakai kembali oleh pelangga selanjutnya. Dari ketiga motto tersebut itu

merupakan hal yang harus diingat oleh karyawan yang ada di saribungo tersebut.

Maka dari itulah terbentuk ikon unggul untuk rumah makan padang saribungo

yaitu rasa yang utama dan kualitas. Kualitas disini lebih ditekankan kepada

kualitas makanan dan juga pelayanannya.

Melalui tahapan yang selektif mulai dari pemilihan bahan baku sampai

proses pemasakan tidak luput dari pantauan tim manajemen. Kegunaan proses

tersebut adalah untuk menjaga rasa serta kualitas dari masakan padang itu

sendiri sehingga terciptalah menu-menu istimewa dengan rasa yang luar biasa

lezat. Dengan kualitas SDM yang ahli dan loyal dibidangnya berjumlah 20 orang

mampu membuat Saribungo ini tetap menjaga kualitas rasa dan pelayanan prima
60

sehingga mampu membuat para konsumen kembali datang. Dan dimana setiap

harinya bermunculan wajah-wajah baru konsumen Saribungo.

1. Visi, Misi dan Tujuan

Visi

“Menjadi restoran padang yang terdepan dengan mutu dan pelayanan

yang terbaik”.

Misi

a. Menyediakan kualitas yang unggul, pelayanan yang prima, dan pilihan

yang terbaik bagi pelanggan kami.

b. Membuat kualitas yang terbaik dalam pengolahan makanan dan jasa.

c. Untuk mengembangkan kepercayaan.

Tujuan

a. Memberikan kemudahan dalam melayani kebutuhan pokok.

b. Untuk membentuk Rumah makan terbaik yang mengedepankan

pelayanan kenyamanan dan kenikmatan.

2. Bangunan dan Lokasi SariBungo

Bentuk bangunan yang didesain kokoh berwarna hijau pupus dengan

ciri khas logo berinisial SB yang apabila diperhatikan seksama menyerupai

bentuk Kupu-kupu. Dimana bertuliskan warna merah dan biru berlatar

belakang warna kuning dengan ornamen khas Padang. Bangunan yang sudah

berdiri sejak 13 tahun ini tetap terlihat rapi terawat dimana terdiri dari 2

lantai, memiliki ruang dapur yang luas sehingga leluasa untuk berproduksi,
61

ruang makan dapat menampung +/ 100 orang pada lantai 1 sedang 60 untuk

lantai 2 dan tentunya tidak terlewat halaman parkir yang mampu menampung

+/ 20 mobil.

Gambar 5.Lahan Parkir Saribungo

Penentuan lokasi tempat usaha bagi rumah makan masakan padang

merupakan langkah utama untuk menentukan dapat sukses atau tidak usaha

ini. Pada umumnya manajemen rumah makan Padang dikelola oleh keluarga

atau kaum kerabat sekampung. Pengelola rumah makan Padang banyak

menganut falsafah Minang yang demokratis, seperti berat sama dipikul,

ringan sama dijinjing, hal ini terlihat dari pembagian keuntungan yang
62

dibagikan setiap seratus hari kerja, dengan sistem bagi hasil berdasarkan

indeks prestasi.

Cara seperti ini, akan mendorong karyawan untuk berprestasi, mereka

akan berusaha melayani tamu sebaik-baiknya agar tamu mau datang kembali.

Sistem bagi hasil seperti ini menjadikan karyawan merasa ikut memiliki

perusahaan. Untuk memahami pengelolaan rumah makan, setiap karyawan

harus melewati proses pengkaderan lengkap khas rumah makan. Biasanya

karier mereka dimulai dari pencuci piring, kemudian meningkat sebagai

penyiap makanan, pelayan tamu, kasir, hingga menjadi manajer.

Restoran Saribungo Metropolitan terletak tidak jauh setelah keluar

dari pintu tol Jatibening dengan mengambil arah kanan terus mengikuti jalan

yang sedikit menanjak sekitar 500 meter pada sebelah kanan jalan. Alamat

lengkapnya : Jl. Caman Raya No. 9, Jatibening – Bekasi.

3. Penyajian Hidangan dan Pelayanan SariBungo

Menyajikan Makanan dengan Trik Piring Bersusun. Mungkin cara

penyajian makanan yang satu ini hanya bisa Anda jumpai di Indonesia saja

dan itu pun hanya ada di rumah makan Padang dan salah satunya saribungo.

Uniknya makanan ini ditata dalam sebuah etalase kaca dengan cara

menumpuknya hingga tinggi. Tidak hanya itu cara penyajian pada pelanggan

pun dilakukan dengan cara serupa, seorang pelayan yang umumnya pria akan

menyusun piring berisi aneka menu di tangannya hingga membentuk

gunungan makanan, barulah disajikan pada pelanggan. Ini menjadi suatu

atraksi tersendiri bagi mereka yang makan di rumah makan Padang.


63

Gambar 6. Aneka Jenis Hidangan Saribungo

Di samping rasa nya yang lezat, cara menghidangkan dan penyajian

makanan juga menjadi perhatian para pengelolah restoran atau rumah makan

padang.makanan-makanan yang sudah dimasak,akan didisplay dalam etalase

besar yang terletak didepan rumah makan padang. cara mendisplaynya-pun

harus diatur sedemikian rupa. Piring-piring ceper berukuran besar yang diisi

oleh aneka lauk pauk,disusun bertingkat-tingkat sehingga memenuhi etalase.

panci gulai dan tempat nasi ,biasanya diletakan agak ke bawah untuk

mempermudah si penjual menjangkau nya.

Pelayan rumah makan padang kebanyakan pria. Pelayan rumah makan

padang mempunyai keunikan dalam menyajikan hidangan.pengunjung

restoran atau rumah makan padang biasanya memilih untuk dihidangkan

segala macam lauk-pauk yang tersedia. Dengan cara itu mereka bisa memilih

sesuka hati jenis ikan dan daging yang hendak dimakan. kadang ada pula
64

pengunjung minta di hidangkan, hanya sekedar untuk melihat si pelayan

membawa piring bertating-tating.

Mereka akan membawa sejumlah piring hidangan secara sekaligus

dengan bertingkat-tingkat/bertumpuk-tumpuk dengan kedua belah atau

sebelah tangan saja tanpa jatuh. hal ini merupakan atraksi yang cukup

menarik bagi para pengunjungnya. kemudian semua piring-piring kecil yang

berisikan hidangan ini disajikan kepada tamu. tamu bisa mengambil makanan

yang ia sukai dan hanya membayar makanan yang diambil. jika sudah selesai

makan, pelayan akan memeriksa hidangan apa saja yang telah dimakan

olehtamu.cara penyajian unik ini berbeda dengan kebanyakan restoran

lainnya. umumnya jika tamu masuk ia akan disodori menu dan akan memesan

makanan dari menu tersebut.

Gambar 7. Menu Baru Rumah Makan Saribungo


65

Dalam gambar 7 diatas tersebut merupaka menu andalan baru rumah

makan Saribungo. Menu ini hanya ada disaribungo dengan cita rasa khas

yang dimilki oleh saribungo tersebut. Ini yang membuat berbeda dengan

rumah makan padang lainnya. Masakan Padang termasuk jenis masakan yang

dapat dihidangkan kapan pun. Rumah makan Padang menawarkan

keanekaragaman jenis masakan seperti rendang, gulai tunjang, gulai

gajebo, soto Padang, dendeng balado, ayam pop, dangulai kepala ikan

kakap disertai Samba Lado (dikenal sebagai Sambal Balado di daerah jawa).

Menu yang ditawarkan pada Restoran Saribungo ini memang sebagian besar

terdapat pada restoran pada umumnya. Membedakan dari semuanya adalah

pada menu Kepala Kakap, Ayam Pop, Ayam Rendang, Rendang Daging serta

untuk minuman Juice Buah yang menjadi khas pada Saribungo ini. Bukan

berarti hanya ini saja loh yang istimewa semua yang ditawarkan sangat lah

lezat. 5 jenis masakan tersebut mendapat peringkat teratas disini artinya menu

favorit para pelanggan. Restoran Saribungo juga memiliki pelayanan untuk

catering (kantor dan rumah) atau untuk gedung (dengan catatan khusus), Nasi

Box, Nasi Bungkus, Pesan Antar sampai Aqiqah.

4.2 Deskrispsi Subyek Penelitian

1. Pemilik Restoran Saribungo (Bapak Hj. Achmad Syah Rizaldy)

Bapak H. Achmad Syah Rizaldy selaku pemilik dari Rumah Makan

Padang Saribungo yang berdiri sejak 12 november 2000. Bapak H.Achmad

berasal dari bukit tinggi, sumatera barat, bapak h.achmad ini dikenal dengan
66

pintar memasak. Teman-teman beliau sendiri yang kerap datang kerumahnya

menyebutkan memuji masakannya enak. Oleh karena itu pak H.Achmad

membuka rumah makan khas padang. Menurut ayah 2 anak ini, dalam

setahun mereka selalu mengeluarkan menu baru atau mengganti menu yang

dianggap kurang laku di pasaran. Dan menu yang baru tersebut didapatkan

dari kesukaan dan selera para pelanggan dan membuat cita rasa yang lebih

nikmat lagi dan berbeda dari menu yang lain. untuk pengembangan restoran

ia mengaku tak main-main karena kepuasan pelanggan adalah nomor satu.

Dalam menjalankan bisnis ini beliau tidak mau main – main dalam

menjalankannya, melainkan dengan ketekunan dan keseriusan untuk

mendapatkan kepercayaan pelanggan. Dari segi kualitas makanan dan

pelayanan serta juga SDM harus terpilih dan mau untuk diajak bekerja sama

dalam segala berbagai hal.

Selain menyukai masakan padang beliau juga menyukai masakan

sunda tetapi itu hanya sebagai selingan saja karena biasanya istrinya suka

memasakan masakan sunda dan itu yang membuatnya menyukai masakan

sunda. Bapak h. achmad mempunyai pengalaman tersendiri diwaktu masih

belajar membuat aneka masakan padang yang menurutnya cukup rumit tetapi

akhirnya beliau bisa dan membuat cita rasa lebih berbeda dengan menu

masakan padang lainnya. Beliau di usia 20an baru mencintai masakan padang

dan ingin untuk memulai memasak masakan padang. dan oleh ketekunan dan

kegigihan beliau bisa memasak. Setelah beliau pensiun dari kantor tempat

beliau bekerja, akhirnya tanpa membuang waktu beliau ingin tetap bekerja
67

dan mempergunakan waktu sebaik mungkin. Dan oleh karena itu beliau

membuka usaha ini karena sudah tidak bekerja lagi dan lebih fokus dalam

menekuni usaha masakan Padang.

Sebelumnya beliau membuka usaha masakan padang juga yaitu

masakan padang sederhana, selang berapa waktu bisnis kerjasama itu putus

dan beliau ingin membuka restoran padang milik sendiri untuk dapat

membuat menu baru ciptaan sendiri. itu lebih menguntungkan dan memiliki

kebebasan dalam menampilkan cita rasa khas yang berbeda dari rumah

makan padang yang lainnya.

Pak H.Achmad memilki hobi memancing di sela-sela waktu kosong

untuk menikmati waktu senggang. Biasanya beliau pergi memancing bersama

kawan-kawannya dan melakukan lomba adu cepat dalam menangkap ikan,

atau juga bersama anak lelakinya untuk menemani beliau pergi memancing.

Dalam urusan keluarga beliau tetap memprioritaskan keharmonisan keluarga

dan menjaga komunikasi agar berjalan dengan baik disamping sambil

mengolah usaha masakan padang.

2. Manager Restoran Saribungo (Bapak Olfrian)

Bapak Olfrian lahir di jakarta 20 november 1969. Bapak dengan 2

orang anak ini memulai bekerja di restoran padang dari tahun 2005. Dalam

hal ini Bapak Olvrian sudah memiliki banyak pengalaman di bidang ini

seperti restoran padang maupun resto atau cafe yang ditanganinya sebelum

masuk ke restoran saribungo.beliau selama bekerja di restoran saribungo


68

sering mengadakan acara – acaratertentu seperti pengajian rutin yang

diselenggarakan tiap minggu bagi karyawan yang beragama islam maupun

acara kumpul bersama dengan para karyawan lain untuk menjalin hubungan

yang baik dan Dengan acara – acara seperti ini diharapkan terjadi suasana

kekeluargaan dalam perusahaan.

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Data yang yang telah didapatkan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil

kegiatan –kegiatan yang dilakukan di rumah makan padang saribungo bekasi.

Untuk menjawab masalah penelitian, peneliti menggunakan metode penelitian

wawancara, dimana peneliti mewawancarai narasumber sebagai responden.

Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan

yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk

menjelaskan dan memastikan kebenaran temuan penelitian. Analisis data ini

telah dilakukan sejak awal penelitian dan bersamaan dengan proses

pengumpulan data di lapangan.

Peneliti akan memaparkan data yang diperoleh selama peneliti di restoran

saribungo bekasi. Data yang diperoleh tersebut adalah uraian hasil observasi dan

wawancara yang diliputi uraian deskriptif. Dengan hal ini rumah makan

saribungo memiliki pencitraan yang baik sebagai bentuk hubungan yang saling

menguntungkan dan kebutuhan yang telah diberikan oleh pihak saribungo

memiliki dampak baik bagi konsumen.


69

Proses pemecahan masalah juga merupakan tahap-tahap pelaksanaan

kegiatan masyarakat dalam komunikasi. Menurut Cutlip dan Center, proses

humas sepenuhnya mengacu kepada pendekatan manajerial, proses ini terdiri

dari:

1. Fact Finding (Menemukan Fakta)

1. Mencari dan mengumpulkan faktadata sebelum melakukan


tindakan misalnya PR sebelum melakukan suatu kegiatan
di perlukan public, siapa saja yang termasuk ke dalam
public, bagaimana keadaan public dipandang dari berbagai
factor :
2. Masalah, perhatian atau kesempatan “apa yang terjadi
saat ini?”.
3. Analisis situasi (internal dan eksternal)” kekuatan positif
dan negativ apa yang bekerja?” siapa yang terlibat dan
terpengaruh?” “bagaimana mereka terlibat dan
terpengaruh?

Makin berkembangnya zaman, banyak bermunculan pesaing

restoran-restoran modern seperti cafe atau resto maupun masakan padang

lainnya. Dengan hal ini makanya mungkin menjadi sulit untuk dapat

bertahan dalam menghadapi persaingan ini. Manajemen yang digunakan

perusahaan harus bisa membuat suatu perbedaan ataupun suatu ide atau

kreatifitas dalam suatu pengembangan dalam suatu perusahaan. Untuk lebih

jelasnyamanajemen harus memperhatikan:

a. Mampu membangun sumber daya manusia humas yang pro aktif dan

komunikatif

b. Terbentuknya tata laksana peraturan dan sistem pelayanan prima serta

terpercaya

c. Tercapainya informasi kepada publik secara akurat dan benar.


70

d. Terbangunnya citra positif perusahaan pada masyarakat luas.

Maka dari itu dibutuhkan suatu citra yang positif dalam menghadapi

persaingan yang makin banyak bermunculan. Restoran saribungo harus

memiliki suatu inovasi yang berbeda dengan restoran – restoran lainnya.

1.1 Survey Kepuasan Pelanggan

Untuk meningkatkan penjualan saribungo melakukan riset dari

menu-menu yang disajikan sebelumnya. riset dilihat dari kepuasaan

pelanggan, dimana Mengadakan survey langsung pada konsumen

melalui pembagian kuesioner dengan tujuan mendapatkan pengetahuan

tingkat kepuasan konsumen pada produk restoran saribungo. Survey

diadakan per 6 bulan sekali agar dapat diketahui apa yang menjadi

kekurangan dan kelebihan dari pelayanan serta menu makanan restoran

saribungo dimata konsumen. Setelah melakukan suatu riset, maka

saribungo membuat suatu inovasi baru dengan membuat suatu produk

masakan baru untuk dapat meningkatkan peminat para pelanggan sesuai

dengan citarasa dan selera yang disukai oleh para pelanggan.

Dengan hal ini saribungo mampu untuk lebih meningkatkan cita

rasa minangkabau dengan kualitas makanannya lebih baik, dan juga

restoran saribungo dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan untuk

dapat memuaskan para konsumen agar mendapatkan kenyamanan.

1.2 SWOT Analisys

Untuk meperkuat analisa dalam menemukan fakta pada

penelitian ini maka peneliti akan melakukan analisis SWOT dari data-
71

data yang peneliti dapatkan dari saribungo untuk melihat hal hal yang

menjadi faktor kekuatan (Strength), kelemahan (weakness), peluang

(opportunities) dan ancaman (threats) dalam pelaksanaan strategi

pencitraan restoran padang saribungo bekasi dalam mempertahankan

popularitas.

1) Kekuatan yang mendukung disini adalah pengalaman yang

dimiliki owner saribungo. Pengalaman owner saribungo dalam

menyajikan masakan padang yang memilki ciri khas cita rasa

minangkabau itu sendiri, sehingga cita rasa saribungo berbeda

dengan restoran lainnya. Dan hal ini mendukung kepuasaan

pelanggan dan juga pelayanan prima untuk mendapat citra yang

positif dari pelanggan.

Seperti yang disampaikan Bapak Hj.Achmad bahwa:

“Kekuatan saya adalah karena pengalaman. Sebelum saya


membuka rumah makan saribungo saya sebelumnya sudah pernah
memasak masakan padang selama 6 tahun di kota padang jadi
saya rasa, saya cukup yakin untuk membuka rumah makan
saribungo dengan cita rasa minangkabau yang berkualitas dan
pelayanan yang terbaik yang dapat saya berikan ke rumah makan
Saribungo (Wawancara 19 september 2015)”

2) Kelemahan, walaupun saribungo termasuk kedalam rumah makan

yang cukup laris tetapi saribungo hanya memiliki satu cabang dan

restoran saribungo memiliki sumber daya manusia yang masih

kurang tidak sebanding dengan restoran saribungo yang memiliki

kapasitas pengunjung saribungo yang banyak. Seperti halnya

disampaikan Bapak olvrian bahwa:


72

“Ya memang ini kita masih kekurangan karyawan dalam melayani


konsumen, membuat para karyawan yang lain harus bekerja lebih
keras dan lebih giat dalam menangani setiap panggilan ataupun
orderan para konsumen. Ini menjadikan adanya karyawan yang
melakukan keteledoran karena menjadikan semuanya harus cepat
saat bekerja. Dan satu sisi kita masih baru buka satu cabang yang
bertepatan dibekasi juga daerah bekasi timur, ya seperti kamu tahu
bekasi begitu luas sekali jadi untuk membuka cabang kembali
butuh lokasi strategis seperti halnya restoran disini dan diBekasi
Timur yang strategis (Wawancara 19 september 2015)”

3) Ancaman, banyaknya bermunculan restoran-restoran modern

ataupun padang yang baru yang membuat daya beli konsumen

dalam memutuskan pembelian menjadi menurun dan juga

pelayanan yang diberikan kurang tepat dengan adanya jumlah

sumber daya manusia yang kurang memadai.

Seperti hal nya diungkapkan oleh bapak Hj. Achmad dalam

penjelasannya:

“Kompetitor yang makin marak ini menjadi ancaman yang


membuat daya beli konsumen maupun minat menjadi turun. Dan
dalam internalnya pun harusnya lebih aktif jika ada masalah.
Seperti manager harus membantu para karyawan dalam melayani
para pelanggan. ini itu dikarenakan adanya beberapa pegawai
yang sudah memulai pekerjaan baru dan keluar dari karyawan
sini. Makanya para pegawai yang ada menjadi kerja dua kali lipat
dari seharusnya (Wawancara 19 sseptember 2015)”

Beberapa opini yang dibentuk dari tanggapanseperti ini

menjadi ancaman tersendiri bagi Restoran Padang Saribungo

dengan melakukan terobosan baru seperti meningkatkan Performa

dalam kualitas pelayanan, agar hal-hal yang dapat menjadi keluhan

external maupun Internal tidak terjadi lagi.


73

4) Peluang, masih banyaknya masyarakat yang menyukai masakan

padang sehingga ini menjadi peluang bagi saribungo, yang untuk

restoran saribungo menciptakan masakan padang yang enak dan

khas sehinggga dapat memberikan kepercayaan dan citra positif

sebagai restoran padang yang dikenal oleh masyarakat luas.

“Saya menyakini bahwa peminat masakan padang masih


banyak do zaman sekarang ini. Oleh karena itu saribungo harus
melakukan suatu perencanaan untuk meningkatkan citra lebih baik
lagi dengan menu masakan dengan cita rasa yang berkualitas dan
pelayanan yang prima yang lebih ditingkatkan kembali untuk
menarik kembali para pelanggan (Wawancara 19 september
2015)”

Seperti yang diutarakan Pak Hj. Achmad selaku owner

tersebut, maka dalam hal ini restoran saribungo masih berpeluang

dalam membangun citra lebih baik eksternal maupun di internal.

Dan juga meningkatkan mutu masakan saribungo dan pelayanan

yang terbaik.

2. Planning (Perencanaan)

Berdasarkan fakta yang membuat rencana tentang apa yang harus

di lakukan dalam menghadapi berbagai masalah tersebut.

Tujuan: “situasi seperti apa yang diinginkan?”


Publik dan sasaran: “program harus memberikan respon
pada publik yang mana?” (internal dan eksternal).

Hendaknya restoran saribungo membuat rencana apa yang harus

dilakukandalam menghadapi berbagai masalah tersebut.Restoran sari bungo

membuat perencanaan bahwa penjualan pertahun hendaknya meningkat.


74

Maka dari itu, untuk meningkatkan penjualan saribungo melakukan riset

dari menu – menu yang disajikan sebelumnya. Riset dilihat dari kepuasaan

pelanggan, dimana Mengadakan survey langsung pada konsumen melalui

pembagian kuesioner dengan tujuan mendapatkan pengetahuan tingkat

kepuasan konsumen pada produk restoran Saribungo.

Dari hasil survey yang didapatkan untuk mengetahui apa yang

menjadi kekurangan dan kelebihan dari pelayanan maupun kualitas

makanan saribungo adalah bahwa yang menjadi kekurangan itu terdapat

bahwa adanya kekurangan karyawan dalam melayani para konsumen,

sedangkan menjadi kelebihan karena kualitas masakan saribungo yang

masih dipertahankan dengan cita rasa yang asli.

2.1 Perencanaan menu baru

Dengan hasil yang didapatkan dari survey maupun analisis

SWOT maka dibutuhkan suatu perencanaan dengan menetapkan tujuan

yang ingin dicapai.Restoran saribungo memiliki suatu ide untuk

membuat menu baru, dengan ciri khas masakan minangkabau asli yang

hanya ada di rumah makan saribungo. Ini menjadikan menu makanan

ini yang membedakan dengan restoran-restoran padang lainnya. Itulah

mengapa dengan merek saribungo, maka para konsumen akan

mengetahui bahwa menu makanan baru ini hanya ada di saribungo.

2.2 Penguatan Merek

Dengan adanya merek, maka saribungo lebih dikenal oleh

masyarakat luas dengan memudahkan mengolah pesanan dan


75

memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan atau ciri khas

produk. Dengan begitu keberadaan merek sangat diuntungkan untuk

meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat menyediakan

informasi tentang produk dan dimana membelinya kepada masyarakat

luas. Dan juga merek digunakan dalam berbagai merchandise yang

dibuat oleh saribungo dalam bentuk piring, nasi kotak, tempat

bungkusan, dsb. Dengan hal ini maka saribungo dapat dikenal dan

diingat oleh para konsumen.

2.3 Peningkatan kualitas pelayanan

Karena dari sasarannya saribungo tidak membatasi kalangan

umur, jadi masyarakat dapat mecicipi cita rasa masakan padang

saribungo dan tujuannya untuk mendapatkan kepercayaan

pelanggandan meningkatkan kualitas makanan dan pelayanan. Dan itu

juga dalam mencapai tujuannya dibutuhkan pula kerjasama dengan

karyawan.

Dan upaya khusus ini yang dilakukan untuk dapat menciptakan

suatu hidangan yang baru seperti yang dipaparkan oleh bapak Olfrian

sebagai berikut:

“Menciptakan menu masakan yang baru. Dengan menciptakan


produk yang unik dan belum ada dipasaran. Maka menu
masakan yang baru ini memiliki nilai lebih di mata para
konsumen . menu baru yang unik dan berbeda, memiliki ciri
khas tertentu dan daya tarik tersendiri bagi para pelanggan.
Menu baru diantaranya seperti ikan gembung bakar bertelor
(tanpa tulang), rendang nangka, dan juga ada gulai kakap
frozen (untuk oleh – oleh keluar kota). Jadi dengan menciptakan
menu baru ini, citra yang diharapkan untuk saribungo menjadi
76

lebih baik. Dan untuk dalam memperkenalkan menu tersebut


kami menggunakan brosur yang dibagikan ketika para
pengunjung masuk menuju restoran (Wawancara 19 september
2015)”

Maka dari itu dalam memperkenalkan suatu produk baru ini untuk

menampilkan citra bahwa cita rasa masakan saribungo tidak kalah menarik

dengan restoran – restoran lainnya. oleh karena itu diperlukan suatu

komunikasi untuk dapat masyarakat mengetahui dan ada rasa ingin tahu

mengenai produk baru tersebut.

3. Communicating (Mengkomunikasikan)

Rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil pemikiran yang matang

berdasarkan fakta dan data tadi, kemudian di komunikasikan atau

dilakukan kegiatan operasional.

Strategi tindakan&komunikasi: “isi pesan apa yang


harus di sampaikan untuk mencapai hasil yang di
nyatakan pada tujuan?”
Rencana pelaksanaan dan program: “ siapa yang
bertanggung jawab untuk melakukan setiap tindakan
dan taktik komunikasi?”,“Berapa biaya yang
dibutuhkan.?”

Berdasarkan dari fakta dan data yang didapat, kemudian

dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan operasionalnya. Yang pertama

adalah strategi tindakan, strategi tindakan ini dalam beberapa hal mungkin

saja mengharuskan adanya kebijakan atau praktik organisasi.Yang kedua

adalah strategi komunikasi, dalam menyusun strategi komunikasi ada

beberapa hal yang harus diperhatikan :


77

1. Media online

Dalam hal ini media online sebagai sarana untuk dapat

memudahkan para pelanggan maupun konsumen untuk mengetahui

tentang restoran saribungo. Di era digital ini para konsumen sudah

terbiasa dengan melakukan segala hal dan mengetahui melalui internet

karena lebih mudah dan praktis dalam melakukan segala hal. Maka

dari itu saribungo membuat satu website untuk memudahkan para

konsumen yaitu http://restoransaribungo.blogspot.com. Ini menjadikan

konsumen untuk gampang dan mengetahui lebih banyak tentang sejarah

saribungo dan juga untuk tahu lebih mengenai cita rasa yang ada di

saribungo. Isi dari website saribungo itu sendiri terdiri dari profile

sejarah dari saribungo, menu yang dihidangkan dan contact person

untuk menghubungi restoran saribungo itu langsung.


78

2. Bilboard

Billboard advertising adalah sebuah papan reklame yang

bersifat outdoor (luar ruangan). Billboard dirancang untuk menarik

perhatian orang-orang dan menciptakan sebuah kesan yang tak

terlupakan dengan pesan singkat dan cepat. Billboard punya tantangan

tersendiri bagi viewer, yakni harus mampu dibaca dengan cepat dan

mampu diingat, pesannya pun harus sampai karena konsumen dari

pemasang iklan ingin product atau pesannya sampai pada pembaca

sehingga meningkatkan penjualan product sebuah perusahaan. Dengan

hal ini diharapkan untuk menarik konsumen dan menarik konsumen

untuk datang berkunjung ke restoran saribungo. Billboard ini didirikan

dengan waktu berdirinya saribungo yaitu sejak tahun 2000, dan posisi

billboard saribungo berada depan restoran saribungo dimana posisi


79

restoran ini dekat dengan jalan tol. Ini menjadikan restoran saribungo

menjadi lokasi strategis dan dikenal oleh masyarakat.

3. Merchandising (label saribungo)

Untuk lebih dikenal dan menjadi merek tersendiri dari

saribungo, maka restoran saribungo membuat segala sesuatunya dengan

merek atau label saribungo. Seperti halnya dengan nasi kotak, nasi

bungkus, dan juga plastik dalam pemesanan konsumen, semuanya

dibuat dengan label saribungo. Ini memungkinkan untuk mengajak para

konsumen lainnya untuk dapat tertarik dengan saribungo dan dapat

mengunjungi restoran saribungo.


80

4. Brosur

Brosur disini untuk dapat menjadi media dalam memberitahukan

suatu informasi terbaru, seperti halnya ada pemesanan special

(discount) dan juga untuk sebagai informasi dalam mengenalkan suatu

menu makanan baru kepada konsumen agar para konsumen dapat

menjadi tertarik untuk mecoba menu produk tersebut. Disamping

menggunakan brosur komunikasi antar karyawan dengan pelanggan

bisa menjadi point tambahan dalam mendekatkan hubungan komunikasi

yang baik dengan konsumen untuk memperkenalkan suatu menu baru.

Dengan media ini restoran saribungo dapat mengkomunikasikan

kepada masayarakat akan keberadaan restoran saribungo,sehingga

memungkinkan para konsumen untuk mengunjungi restoran saribungo

dan mencoba masakan saribungo yang memilki ciri khas rasa yang

berbeda dengan restoran padang lainnya. dengan memiliki cita rasa

masakan padaang yang berbeda ini,ini yang membentuk citra positif

saribungo yang terkenal dengan restoran padang yang


81

enak,lezat,higenis dan memungkinkan pelanggan untuk kembali

mengunjungi rumah makan Saribungo.

5. Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan

fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk

orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk

mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada

komunikan kita. Dalam menjalin komunikasi yang baik dengan

konsumen, dimana dalam mengenalkan produk baru saribungo

melakukan melalui pemberitahuan informasi langsung kepada

konsumen dan juga melalui media- media yang telah dibuat sedemikian

rupa. ini menjadi strategi yang dilakukan untuk membangun citra yang

bertujuan menjalin relasi kerjasama yang sesuai dengan harapan

perusahaan sehingga ada peningkatan jumlah konsumen. Dalam

menjalin suatu relasi humas langsung terjun lapangan dibantu dengan

tenaga pelayanan. hal ini dipaparkan oleh bapak H.Achmad yang

menyatakan bahwa:

“Strategi yang akan dilakukan untuk menjalin suatu relasi


sesuai dengan harapan perusahaan agar perusahaan dapat
menjual produknya dengan menjalin kerjasama pada konsumen,
dan juga akan menggerakkan dan memperkuat SDM secara
keseluruhan, serta meningkatkan pelayanan agar menjadi lebih
baik. Dan juga reputasi yang dimilki saribungo cukup baik,
dengan banyaknya pelanggan yang setia dengan citarasa
masakan saribungo dan belum ada keluhan mengenai hidangan
masakan disini. Sama seperti saya bilang sebelumnya bahwa
dalam hal ini mendapat kepercayaan dari pelanggan.cita rasa
82

makanan dengan bumbu racikan lezat membuat para pelaggan


menikmati hidangan – hidangan masakan padang yang
menggungah selera dan rasa tidak akan pernah bohongkan.
Inilah kenapa yakin bahwa kepercayaan pelanggan dapat
dikenal oleh masyarakat dan bertahan hingga saat ini. Dan juga
Saya ingin para tamu maupun pelanggan yang sudah sering
datang berkunjung ataupun baru pertama kali datang
mendapatkan semua kenyamanan dan pelayanan yang kami
berikan (Wawancara 19 september 2015)”

4. Evaluation (Evaluasi)

Mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan,apakahtujuan sudah

tercapai atau belum.Evaluasi dapat di lakukan secara continyu.Hasil

evaluasi ini menjadi dasar kegiatan public relations selanjutnya.

Evaluasi program: “bagaimana tujuan yang sudah


di tentukan dapat dicapai dan diukur?”
Umpan balik dan penyesuaian program:
“bagaimana hasil evaluasi di laporkan kepada
manager program dan di gunakan untuk membuat
perubahan program”.

Evaluasi ini juga digunakan sebagai landasan modifikasi atau

perubahan dan penyempurnaan bagi perencanaan ditahun selanjutnya.dalam

hal ini restoran saribungo selalu mengadakan evaluasi setiap

tahunnya.Evaluasi berupa melihat dari banyaknya untung dari hasil

penjualan masakan padang sari bungo,keluhan - keluhan dan masukan -

masukan dari konsumen baik tentang masakan maupun pelayanan yang

dapat kedepannya dapat mempengaruhi baik buruknya citra restoran

masakan padang sari bungo.


83

Jadi hasil evaluasi yang dilakukan saribungo yaitu dengan

mempertahankan kualitas makanan maupun pelayanan saribungo yang

selalu mengembangkan inovasi baru agar para pelanggan tahu akan ciri khas

dari saribungo itu sendiri. juga menjalin hubungan dengan konsumen,

seperti memberikan jawaban, tanggapan dari pertanyaan konsumen. Dan

saribungo juga memberikan Testimonial kepada pelanggan, dengan apa

yang dirasa dan apa merasa puas dengan produk yang jual.Apabila ada

konsumen yang memesan produk makanan yang lama proses memasaknya,

maka karyawan saribungo memberikan penjelasan terlebih dahulu sambil

meminta maaf. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman

konsumen. Dengan komunikasi yang berjalan baik ini diharapkan dapat

mempengaruhi masyarakat lain, dalam memperkenalkan saribungo dengan

suatu citra yang baik karena adanya pengalaman yang positif dari orang

lain, keyakinan akan produk akan dapat semakin berkembang.

Seperti yang dikatakan oleh Bapak H. Achmad menyatakan bahwa:

“Evaluasi yang diperoleh itu dari melakukan menjalin suatu


hubungan relasi atau komunikasi yang baik dalam memperkenalkan
menu baru sangat diminati oleh para konsumen dan banyak yang
ingin mencobanya. Dan cita rasanya pun sesuai dengan selera para
konsumen.ini merupakan menjadi suatu kepercayaan para konsumen
terhadap hidangan yang kami berikan yang mengutamakan kualitas
bahan-bahan pokok makanan pilihan. Selain dari pada itu mutu
pelayanan lebih ditingkatkan lagi demi kepuasaan para konsumen
(Wawancara 19 september 2015)”

Bahwa dalam melaksanakan kebutuhan para pelanggan harus

melayani dengan sepenuh hati dan memberikan yang terbaik yang bisa

diberikan, itu yang menjadi kebanggaan karena mendapat kepercayaan dari


84

pelanggan. Dan juga dalam pernyataan ini diperkuat kembali oleh pakar

komunikasi yaitu Bapak H. Sunarto selaku Rektor dari Univ.Prof.Dr.

Moestopo (beragama) menyatakan bahwa :

“Nah jadi kebanggaan merupakan hal yang paling penting, bangga


akan citra diri dan harus dipertahankan juga serta
dipertanggungjawabkan. Seperti saya bertemu dengan Pak
Moestopo nah saya bangga makanya saya abadikan dengan
mengambil foto dengan beliau agar menjadi kenangan. Jadi
kebanggan itu ada dalam dari proses kepuasaan akan hasil dari
yang dikerjakan selama ini .”

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Dari analisis data tersebut, maka peneliti menghubungkan antara fokus

masalah yang diangkat dengan hasil pengamatan di Rumah Makan Saribungo.

Dalam pengamatan ini peniliti berusaha untuk menerapkan teori yang peneliti

gunakan yaitu Management Public Relations yang sudah peneliti analisis

sebelumnya dan Citra.

Citra disini digunakan untuk dapat membangun citra (Image) yang baik,

maka diperlukanlah pencitraan. pencitraan public relations merupakan cara

dimana untuk mencapai tujuannya, sesuai dengan peluang-peluang dan

ancaman-ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi, serta sumber daya dan

kemampuan internal untuk mencapai gambaran yang baik kepada masyarakat

sehingga mendapatkan citra yang positif. Schroeder menyebut strategi

pencitraan sebagai target image (citra yang diinginkan). Dimana setiap

perusahaan memiliki citra tersendiri di lingkungan di mana ia bergerak

(Ardipandanto, 2010:174). Strategi pencitraan perusahaan dapat beragam

bentuknya. Semuanya itu tergantung dari maksud dan tujuan dari perusahaan itu
85

sendiri. Tidak ada strategi mutlak yang harus dilakukan suatu perusahaan dalam

membentuk citra yang diharapkan.

Dalam hal ini ada tahap-tahap dalam memelihara citra Saribungo yaitu

diantaranya :

1. Kepercayaan

Mendapatkan kepercayaan dari khalayak menjadi suatu kebanggaan

dari restoran saribungo. Kesan/penilaian konsumen terhadap bagaimana

kualitas dan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan merupakan suatu

nilai yang penting untuk menunjang citra yang positif bagi saribungo. Dari

hal ini saribungo memberikan pelayanan yang terbaik dan mutu makanan

yang terjamin agar konsumen tetap setia dan mendapat kepercayaan

langsung dari konsumen. Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan lebih

ditingkatkan lagi dari melayani awal datang hingga hingga pelanggan

hendak pulang. dalam harga yang diberikan terjangkau untuk kalangan

manapun. Ini menjadi kepuasaan bagi saribungo karena mendapat

kepercayaan dan bagi konsumen mendapatkan harga yang terjangkau yang

bisa dinikmati oleh siapapun dan menikmati cita rasa makanan dengan

kualitas dan pelayanan terbaik.

2. Realitas

Keadaan yang dapat dirasakan hasilnya serta dipertanggung

jawabkan dari perencanaa yang telah dibuat untuk mendapatkan hasil yang

diinginkan. Keadaan ini dapat dipengaruhi dengan yang pertama lokasi yang

memadai, dimana lokasi restoran saribungo yang berdekatan dengan jalan


86

raya dan masuknya jalan tol membuat restoran saribungo dapat dilihat oleh

masyarakat dan yang kedua mutu dari cita rasa masakan padang yang asli

dengan kualitas baik. Keadaan inilah yang mempengaruhi masyarakat untuk

dapat berkunjung ke restoran saribungo. Realitas ini menyesuaikan visi dan

misi dari saribungo itu sendiri dimana mengutamakan mutu dan pelayanan

yang terbaik.

3. Kerjasama saling menguntungkan

Saling memberikan keuntungan bagi sesama pihak, baik bagi

saribungo dan juga konsumen. Bagi saribungo sendiri mendapatkan

kepercayaan dan citra yang baik, dan bagi konsumen mendapatkan kualitas

dari segi makanan dan pelayanan yang diberikan untuk dapat memuaskan

para konsumen. Maka dari itu saribungo memberikan promosi Seperti

halnya memberikan harga discount dan juga menu pesanan special. Menu

pesanan special ini dimaksudkan untuk memberi harga yang lebih

terjangkau dalam bentuk paketan makanan. Dengan promo seperti ini dapat

meningkatkan keuntungan bagi saribungo dan para konsumen juga dapat

menikmati promo yang diberikan dengan lebih mudah dan terjangkau.

4. Kesadaran

Kesadaran konsumen dan perhatian yang diberikan terhadap suatu

cita rasa makanan saribungo menjadi suatu nilai yang penting. Dimana para

konsumen mendapatkan pelayanan yang baik yang diberikan dari saribungo.

Adanya masukan ataupun saran terhadap cita rasa masakan saribungo


87

tersebut, Ini akan menjadikan untuk saribungo menjadi lebih baik lagi dan

mempertahankan dan memelihara citra terhadap cita rasa makanan yang

dimilikinya. Saran/masukan yang diberikan kepada saribungo menjadi suatu

bentuk perhatian demi meningkatkan lagi kualitas makanan dan pelayanan

saribungo.

Dalam strategi ini diharapkan dalam pencitraan positif pada

konsumen yang pada akhirnya menimbulkan kepercayaan pada konsumen

untuk membeli produk yang dibuat perusahaan baik berupa menu makanan

dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen agar mendapat

kepuasaan dan kenyamanan.

Dan juga dalam hal komunikasikannya yang dilakukan saribungo

dengan menggunakan media online, billboard, merchandising dan juga

brosur, bisa meningkatkan penjualan dan mempertahankan popularitas agar

semakin dikenal oleh masyarakat.Dengan hal ini para pelanggan dapat lebih

mengenal dan mengetahui tentang saribungo melalui media tersebut. Hasil

yang peneliti dapatkan bahwa dalam membangun suatu citra yang positif

adanya suatu strategi yaitu menjalin komunikasi yang baik sesuai dengan

harapan perusahaan agar perusahaan dapat menjual produknya dengan

menjalin kerjasama pada konsumen, dan juga akan menggerakkan dan

memperkuat SDM secara keseluruhan, serta meningkatkan pelayanan agar

menjadi lebih baik.


88

Dalam perencanaan yang telah dilakukan sedemikian rupa dalam

memelihara citra dari segala macam persaingan yang bermunculan, maka

saribungo telah mengantisipasi agar konsumen tetap dapat mempercayai

rumah makan saribungo, dengan melakukan hubungan komunikasi yang

baik dengan konsumen dan menjamu, melayani dan memberikan yang

terbaik kepada para konsumen agar tetap dapat bisa nyaman dalam

menikmati hidangan makanan. Dalam memperkenalkan produk baru juga,

untuk dapat konsumen merasakan menu masakan baru yang hanya dibuat,

diproses dan hanya dimilki oleh saribungo.

Dalam mengenalkan produk ini saribungo melakukan komunikasi

antar karyawan dengan para konsumen dan juga melalui brosur yang

dibagikan saat para pengunjung datang maupun saat para konsumen hendak

pulang. Ini menjadi daya tarik bagi konsumen untuk mencoba menu baru

tersbut. Dan respon yang dimiliki dalam menarik konsumen dengan

membuat produk makanan baru ini menjadi point penting dan membuat sari

bungo makin dikenal, karena menu baru tersebut membuat minat para

konsumen untuk kembali mengunjungi rumah makan saribungo. Ini yang

membuat rumah makan saribungo berbeda dengan rumah makan padang

lainnya karena memilki ciri khas menu tersendiri dalam membuat produk

makanan yang berkualitas dan bermutu.

Citra dapat berjalan dengan baik tentunya bermula dari komunikasi

yang baik pula, dari komunikasi antar pemilik dengan karyawan, karyawan

dengan pelanggan dan juga pemilik atau manager dengan karyawan. Karena
89

dari komunikasi dan saling membantu antar satu dengan yang lain tercipta

keharmonisan dan kerukunan. Karena dari memberikan kualitas yang

terbaik yang diberikan kepada pelanggan akan ada rasa kebanggaan karena

dapat memuaskan kebutuhan dari para pelanggan tersebut. Dan ini

dipaparkan langsung oleh manager dari rumah makan saribungo Bapak

Olvrian yang menyatakan bahwa :

“Dalam citra rumah makan saribungo ini merupakan hal yang


penting karena citra yang baik maka pelanggan akan kembali
berkunjung. Dalam hal ini tugas saya sebagai manajer dituntut
untuk lebih kreatif dan inovatif untuk memajukan rumah makan
saribungo ketika saribungo sudah dikenal pelanggan atau
masyarakat luas itu menjadi kebanggaan bagi restoran ini. Untuk
bisa dikenal publik di perlukan perjuangan membangun citra
(image), bukan saja makanan yang enak tapi juga standar
pelayanan yang baik dan benar dan untuk mewujudkannya
diperlukan komitmen serius untuk menjalaninya (Wawancara 19
september 2015)”

Dari semua yang dilakukan dan diperoleh melalui wawancara

maupun observasi bahwa dalam mempertahankan kualitas makanan harus

memilki sistem kinerja yang baik agar terpenuhi semua kebutuhan bagi

konsumen. Dengan memelihara citra yang baik ini, saribungo dapat dikenal

dan menambah hasil kualitas produk yang diharapkan. Dengan hasil kerja

keras selama ini dan pelanggan yang masih setia dengan saribungo,

akhirnya saribungo membuka cabang baru yang kedua yang bertepatan di

daerah mutiara gading timur 2, tambun bekasi.

Dan dengan hal itu saribungo mendapatkan reputasi yang baik

dengan masih banyak pelanggan yang setia dan ingin mengunjungi

saribungo kembali.untuk penerapan teori pada penulisan ini, penulis merasa


90

sudah cukup mengumpulkan semua data untuk dapat diterapkan di praktek

lapangan. Hal ini juga diungkapkan oleh Bapak H. Sunarto selaku pakar

Komunikasi dan Citra yang memberikan pendapat mengenai citra, bahwa :

“Citra yang baik harus ada reputasi yang baik dalam mendapatkan
kepercayaan. Jika sudah mendapat kepercayaan maka makin
dikenal oleh masyarakat dan citra yang diinginkan dapat terlaksana.
Dalam hal ini dapat dilakukan dengan menentukan fakta,
perencanaan, communication dan juga hasil akhir evaluasinya.”

Semua yang terangkum pada teori Management Public Relations dan

teori Citra sudah seharusnya bagaimana selayaknya seorang humas dituntut

sebagai orang yang penuh dengan ilmu pengetahuan, mudah bergaul, dan

selalu mengikuti perkembangan berita atau selera pasar. Artinya bila

dikaitkan dengan judul penulisan ini, maka dapat dikatakan bahwasannya

teori ini sangat menunjang kerja humas untuk kesahariannya.


91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan penulis dalam bab IV

mengenaiPerencanaan Manajemen PR Untuk Memelihara Citra Restoran Padang

Saribungo Bekasimaka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Strategi internal yang dilakukan restoran padang saribungo adalah

membangun hubungan baik antara karyawan dengan pemilik saribungo dan

konsumen sehingga melahirkan pelayanan yang baik.Disamping itu juga

membuat aturan dan tata tertib kepada seluruh karyawan dan menampung

saran-saran dari para karyawan untuk disampaikan kepada pemilik

saribungo. Hal ini untuk dapat citra yang positif dan juga kualitas pelayanan

selalu terjaga.

2. Strategi eksternal yang dilakukan dari melakukan komunikasi antar pribadi

wawancara pada saat konsumen sedang bersantai mengenai pelayanan yang

diberikan restoran saribungo, serta memberikan informasi maupun brosur

adanya paket special dan menu baru yang diberikan saribungo agar

konsumen tertarik dan ingin mencobanya, dan ini berjalan sesuai dengan

apa yang direncanakan melalui pelayanan yang berjalan dengan semakin

baik dan kualitas cita rasa masakan yang terjamin, dimana sesuai dengan

visi dan misi saribungo mengedapankan mutu dan pelayanan yang terbaik.

Walaupun penulis melihat masih ada kendala yang terjadi yaitu kurangnya
92

SDM dikarenakan adanya karyawan yang sudah ingin memulai pekerjaan

baru ataupun sudah melakukan mudik lebaran pada beberapa bulan lalu.

Jadi manager saribungo melatih para karyawan yang masih bekerja untuk

tetap menjalankan tugas masing-masing dengan harapan restoran saribungo

tetap berjalan dengan lancar. Faktor yang mendukung keberhasilan ialah

sumber daya manusia yang profesional dan cita rasa masakan padang yang

khas dari restoran saribungo.

3. Perencanaan Manajemen PR Untuk Memelihara Citra Restoran Padang

Saribungo Bekasi sudah dapat dikatakan berhasil hal ini dapat dilihat

dengan makin banyaknya pengunjung dari hari kehari dan berbagai pesanan

(catering) untuk acara kantor ataupun acara keluargadengan menu andalan

saribungo serta menu baru yang mengundang minat para konsumen yang

telah diterima ikut menandakan kemampuan menjaga citra rumah makan

saribungo yang baik pada konsumen dalam bentuk kepercayaan,

kepercayaan bahwa rumah makan saribungo merupakan rumah makan yang

mengedepankan mutu dan pelayanan.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian penulis merumuskan saran – saran sebagai berikut :

1. Restoran padang Saribungo dapat meningkatkan lagi promosi,

discount/paketan special, dan harus mampu mempertahankan citra positif

yang dimiliki dengan selalu membuat ide kreatif atau ide baru dan

mengundang simpati masyarakat. Dalam memperkenalkan produkmembuat


93

suatu komunikasi yang baik dengan para konsumen dan cabang baru rumah

makan saribungo harus membuat strategi yang kreatif dan inovatif agar

masyarakat terutama pelanggan mudah menerima informasi yang

disampaikan dan menikmati kualitas pelayanan yang makin baik

kedepannya.

2. Hendaknya para karyawan, Manager dan pemilik rumah makan saribungo

dapat selalu menjembatani hubungan yang harmonis agar tercipta

komunikasi yang baik dan pelayanan yang maksimal terhadap para

pelanggan.
94

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Soemirat. 2008. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : PT. Remaja


Rosdakarya

Arief. (2007). Pemasaran Jasa & Kualitas Pelayanan. Bayu Media Publishing,
Malang.

Arifin, Anwar, 1984. Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Armico.

Buchari, Alma. 1992. Dasar-Dasar Bisnis dan Pemasaran. Bandung : Alfabeta

Cutlip, Scott M. et al. 2005. Effective Public Relations. Edisi Kedelapan. Jakarta :
Kencana Pranada Media Group

………………… 2006. Effective Public Relations. Edisi Kesembilan. Jakarta :


Kencana Prananda Media Group

Dahlan, M Alwi. 2008. Manusia Komunikasi Manusia. Jakarta : PT. Kompas Media
Nusantara

Effendy, Onong Uchjana. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya

…………………... 2001. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Griffin, Jill. (2005). Customer Loyality : Menumbuhkan dan Mempertahankan


Kesetiaan Pelanggan. Edisi Revisi dan Terbaru. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Iriantara, Yosal. 2004. Manajemen Strategi PR. Jakarta : PT. Ghalia Indonesia

Little John, SW. 1989.Theories of Human Communications. Belmont. California.


Wadsworth Publishing Company.

Machfoedz, Muhmud. 2010. Metode Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu


Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung :PT. Remaja Rosdakarya.

Mowen, J.C. dan M.Minor. 2002. Perilaku Konsumen Jilid 2. 5 ed Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT Penerbit Erlangga.

Moleong Lexy J. 2004, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:Remaja


Rosdakarya.

Muhammad, Dr. Arni.2008. Komunikasi Organisasi,Jakarta: Bumu Aksara.


95

Peter, J. Paul, dan Olson, J.C, 2000, Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran, Edisi Keempat, Jilid 2, ( Terjemahan : Sihombing,
Damos), Jakarta : Erlangga.

Rangkuti, Freddy, 2002, The Power of Brands: Teknik Mengelola Brand Equity dan
Strategi Pengembangan Merek, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Rudy, Teuku May. 2005. Komunikasi & Hubungan Masyarakat Internasional.


Bandung : PT Refika Aditama

Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarata : PT. Raja
Grafindo Persada.

………………… 2007. Manajamen Public Relations&Media Komunikasi Konsep


dan Aplikasi. Edisi Pertama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Salim, Agus. 2006. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Edisi Kedua. Yogyakarta
: Tiara Wicana

Sendjaja, Sasa Djuarsa, 1999. Pengantar Komunikasi. Jakarta. Universitas Terbuka.

……………………….. 2002. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka

Silverman, George. 2001. The Secret of Word of Mouth Marketing: How to Trigger
Exponential Sales Through Runaway Word of Mouth. New York:
AMACOM.

Suparmo. Ludwig. 2011. Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations. Jakarta:
PT Indeks

Sutojo, Siswanto. 2004. Membangun citra perusahaan. Jakarta : Damar Mulia


Pustaka.

Wiryanto, 2004.Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta.Grasindo.

Sumber lain:
Skripsi

Pencitraan melalui Standar Operasioanl Prosedur (SOP) kerjasama antar Mitra bisnis
pada divisi manajemen bisnis di Rumah Sakit Pertamina Jaya oleh Shanty
Permata Sari, UPDM (B) Fakultas Komunikasi pada tahun 2012.

Peran media sosisal dalam meningkatakan citra perusahaan (Kasus akun twitter “.xL
Care” dalam meningkatkan citra positif perusahaan oleh Ochqinnzy Devianty,
Universitas Katolik Atma Jaya Fakultas Komunikasi Pada tahun 2014.
96

Website :

www.google.co.id

http://www.kajianpustaka.com/2013/04/kualitas-pelayanan-pelanggan.html

http://www.organisasi.org/1970/01/strategi-jenis-macam-dan-pengertian-merek-
merk-brand-produk-barang-dan-jasa-manajemen-pemasaran.html

http://fitrianimaduddin.wordpress.com/2010/01/06/komunikasi-dan-hubungan-
masyarakat.
97

SCRIPT

WAWANCARA DENGAN KEYINFORMAN

1. Bagaimana situasi kondisi restoran saribungo saat ini ?

2. Bagaimana cara strategi restoran saribungo dalam membangun citra

perusahaan? Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari restoran ini?

3. Bagaimana pengorganisasiannya di restoran saribungo?

4. Siapa saja yang menjadi target restoran saribungo?

5. Bagaimana menghadapi persaingan di sekitar restoran saribungo?

6. Apa program yang bapak rencanakan untuk dapat memelihara citra

saribungo?

7. Melalui media apa saja yang digunakan restoran saribungo untuk memelihara

citra yang positif?

8. Bagaimana penerapan perencanaan strategi restoran saribungo?

9. Siapa saja yang bertanggung jawab untuk melakukan setiap rencana

komunikasi?

10. Bagaimana evaluasi akhir yang dicapai dalam memelihara citra perusahaan?
98

Hasil Wawancara

Sabtu, 19 September 2015

Narasumber 1 : Bapak H.Achmad Syah Rizaldy selaku Owner


Restoran Saribungo

1. Situasi yang terjadi saat ini di saribungo, kami terus memberikan pelayanan
yang terbaik kepada konsumen, dari segi cita rasa makanan, pelayanan
karyawan kepada konsumen, itu yang menjadi harus selalu ditingkatkan lagi.
Jadi saya selalu berdiskusi dengan bapak manager untuk selalu ulet dan
memperhatikan para karyawan lain agar tetap menjaga keprofesionalisnya di
depan para pelanggan maupun juga konsumen. Dengan hal seperti itu para
karyawan akan merasa nyaman dan juga setia bekerja dengan kami. saya
meyakini bahwa pelanggan masih setia dengan rumah makan saribungo. Jika
saya atau rumah makan ini memberikan sajian masakan padang terbaik yang
bisa kita berikan dan pelanggan menyukai itu, maka ini semua ada dipilihan
pelanggan.jika pelanggan itu merasa suka dia akan dengan sendirinya ingin
kembali lagi kesini.
2. Tentunya strategi yang kami lakukan itu selalu meningkatkan mutu pelayanan
menjadi lebih baik lagi dan menggerakan maupun memperkuat SDM secara
keseluruhan agar dapat memelihara citra lebih baik lagi dan positif. Tetapi
kadang kala dalam usaha bisnis pasti ada yang namanya saingan atau
kompetitor ya seperti resto modern di sekitar daerah sini itu membuat saya
harus lebih giat lagi untuk memajukan bisnis ini.dalam kelemahan saat ini
kurangnya SDM dan apalagi hari sudah mendekati lebaran banyak karyawan
saya yang sudah menjalani mudik padahal sekarang ini restoran kami di bulan
lebaran banyak pesanan dan buka bersama puasa di saribungo, jadi
membutuhkan sekali karyawan untuk membantu karyawan yang lain.
Kekuatan saya adalah karena pengalaman. Sebelum saya membuka rumah
makan saribungo saya sebelumnya sudah pernah memasak masakan padang
selama 6 tahun di kota padang jadi saya rasa, saya cukup yakin untuk
membuka rumah makan saribungo dengan cita rasa minangkabau yang
99

berkualitas dan pelayanan yang terbaik yang dapat saya berikan ke rumah
makan saribungo. Dan juga sebagai semangat saya untuk lebih berkreatifitas
bersama dengan manajer maupun karyawan disini untuk dapat
mempertahankan kepercayaan pelanggan.
3. Dalam hal pengorganisasiannya, di restoran saribungo memilki beberapa
karyawan yang sudah ahli dalam melayani dan sebelumnya tentunya sudah di
tarining dan juga ada koki yang handal. Dan untuk saling
mengkomunikasikan satu dengan yang lain kami memiliki manager disini
yang mengurusnya untuk menampung setiap informasi kebutuhan dan
informasi penting yang saya berikan untuk disampaikan kepada karyawan.
4. Target yang dicapai untuk siapapun dan tidak ada batasan umur. Karena
makanan padang itu bisa dikonsumsi oleh segala umuer dan disukai oleh
masyarakat luas. Setidaknya pelanggan senang, nyaman dan menikmati sajian
makananan disini itu merupakan suatu kebanggaan.
5. Kompetitor yang makin marak ini menjadi ancaman yang membuat daya beli
konsumen maupun minat menjadi turun. Dan dalam internalnya pun harusnya
lebih aktif jika ada masalah. Seperti manager harus membantu para karyawan
dalam melayani para pelanggan. ini itu dikarenakan adanya beberapa pegawai
yang sudah memulai pekerjaan baru dan keluar dari karyawan sini. Makanya
para pegawai yang ada menjadi kerja dua kali lipat dari seharusnya Jadi
persaingan ini menjadi persaingan sehat karena orang yang mau berbisnis
bukan saya saja tapi masih banyak orang diluar sana jadi bagi saya tidak
masalah banyak saingan yang bermunculan, akan tetapi kita harus cermat
untuk tetap mendapatkan kepercayaan pelanggan agar makin dikenal oleh
masyarakat luas.
6. yaitu menciptakan suatu menu yang baru dan juga kita mengandalkan
kebersihan. Agar pelanggan yang mampir kesini dapat menemukan masakan
baru ketika berkunjung kembali ke restoran saribungo. Dan dari kebersihan
para pelanggan dapat merasa nyaman selagi makan. Aspek kebersihan itu
terdiri dari di tempat masak, ruangan makan, maupun juga toilet itu harus
dijaga kebersihan. Ini saya beritahu ke mereka bahwa agar selalu menjaga
100

kebersihan, mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum menjamah
bahan pangan serta menjaga agar peralatan dapur yang digunakan selalu
dalam keadaan bersih dan saniter.
7. Media yang kita gunakan dalam mengenalkan menu baru maupun promosi
yang kita berikan bisa melalui brosur, spanduk yang kita pasang didaerah –
daerah sekitar saribungo, juga bisa melalui billboard.
8. Strategi yang akan dilakukan untuk menjalin suatu relasi sesuai dengan
harapan perusahaan agar perusahaan dapat menjual produknya dengan
menjalin kerjasama pada konsumen, dan juga akan menggerakkan dan
memperkuat SDM secara keseluruhan, serta meningkatkan pelayanan agar
menjadi lebih baik. Dan juga reputasi yang dimilki saribungo cukup baik,
dengan banyaknya pelanggan yang setia dengan citarasa masakan saribungo
dan belum ada keluhan mengenai hidangan masakan disini. Sama seperti saya
bilang sebelumnya bahwa dalam hal ini mendapat kepercayaan dari
pelanggan.cita rasa makanan dengan bumbu racikan lezat membuat para
pelaggan menikmati hidangan – hidangan masakan padang yang menggungah
selera dan rasa tidak akan pernah bohongkan. Inilah kenapa yakin bahwa
kepercayaan pelanggan dapat dikenal oleh masyarakat dan bertahan hingga
saat ini. Dan juga Saya ingin para tamu maupun pelanggan yang sudah sering
datang berkunjung ataupun baru pertama kali datang mendapatkan semua
kenyamanan dan pelayanan yang kami berikan.
9. Yang bertanggung jawab tentu saya sendiri dan juga dibantu oleh pak
manager juga, sekaligus dia yang mengatur segal hal dari bahan pangan
(produksi) hingga pelayanan. Jika semua itu berjalan dengan baik maka
citranya pun akan baik.Biasanya saya dengan karyawan menggunakan
aplikasi BBM karena mengikuti zaman sekarang ini ya lebih canggih. Dan
juga lebih hemat semua karyawan saya juga sudah mempunyai aplikasi itu.
10. Evaluasi dilakukan di akhir weekend. dalam rapat biasanya membahas
problem yang terjadi, saran – saran dan hal lain-lain untuk kemajuan restoran
saribungo. Evaluasi yang diperoleh itu dari melakukan menjalin suatu
hubungan relasi atau komunikasi yang baik dalam memperkenalkan menu
101

baru sangat diminati oleh para konsumen dan banyak yang ingin
mencobanya. Dan cita rasanya pun sesuai dengan selera para konsumen.ini
merupakan menjadi suatu kepercayaan para konsumen terhadap hidangan
yang kami berikan yang mengutamakan kualitas bahan-bahan pokok
makanan pilihan. Selain dari pada itu mutu pelayanan lebih ditingkatkan lagi
demi kepuasaan para konsumen.
102

Narasumber 2 : Bapak Olfrian selaku Manager Restoran Saribungo

1. Situasi kondisi disaribungo saat ini berjalan degan baik. Perhatian saya untuk
memajukan restoran saribungo dan dapat lebih ditingkatkan lagi
pelayanannya ke depan serta mempertahankan citra menjadi lebih baik lagi
agar konsumen mendapatkan kenyamanan dan itu kepercayaan pelanggan
menjadi penting bagi saya.
2. Dalam citra rumah makan saribungo ini merupaka hal yang penting karena
citra yang baik maka pelanggan akan kembali berkunjung. Dalam hal ini
tugas saya sebagai manajer dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif untuk
memajukan rumah makan saribungo ketika saribungo sudah dikenal
pelanggan atau masyarakat luas itu menjadi kebanggaan bagi restoran ini.
Untuk bisa dikenal publik diperlukan perjuangan membangun citra (image),
bukan saja makanan yang enak tapi juga standar pelayanan yag baik dan
benar dan untuk mewujudkannya diperlukan komitmen serius untuk
menjalaninya. Kekuatan yang ada dengan pegalaman yang dimiliki oleh
owner kami untuk bisa berbagi ilmu tentang masakan padang. dan kelemahan
itu ya memang ini kita masih kekurangan karyawan dalam melayani
konsumen, membuat para karyawan yang lain harus bekerja lebih keras dan
lebih giat dalam menangani setiap panggilan ataupun orderan para konsumen.
Ini menjadikan adanya karyawan yang melakukan keteledoran karena
menjadikan semuanya harus cepat saat bekerja. Dan satu sisi kita masih baru
buka satu cabang yang bertepatan dibekasi juga daerah bekasi timur, ya
seperti kamu tahu bekasi begitu luas sekali jadi untuk membuka cabang
kembali butuh lokasi strategis seperti halnya restoran disini dan di bekasi
Timur yang strategis.
3. Pengorganisasiannya saya mengatur dan menjadi menjembatani antar
komunikasi satu dengan yang lain yaitu karyawan maupun koki, juga
informasi penting yang datang langsung dari beliau langsung agar supaya biar
saya langsung sampaikan kepada mereka.
103

4. Untuk kalangan siapapun tanpa membatasi umur, semuanya bisa dapat


mencicipi cita rasa masakan padang saribungo dalam tujuannya untuk
mendapat kepercayaan pelanggan dan memepertahankan kualitas makanan
dan pelayanan. Dan itu juga dalam mencapai tujuannya dibutuhkan pula
kerjasama dengan karyawan.
5. Awalnya saya ragu bagaiamana menghadapinya yang malah sekarang ini
banyak usaha/bisnis restoran di sekitar saribungo ini. Tetapi saya yakin
bahwa sajian makanan dan juga pelayanan yang kami berikan ke masyarakat
itu menjadi bentuk perhatian akan kualitas dan kenyamanan terhadap para
pelanggan. Disamping itu juga adanya bentuk kerjasama karyawan disini agar
selalu melayani dengan baik dan profesioanal saat waktunya bekerja. Hindari
sikap yang tinggi hati kepada karyawan, hargai bahwa mereka itu adalah
bagian dari tim kerja juga. Oleh karenanya itu saya saya membuat kotak saran
agar karyawan dapat menyampaikan usulan atau pendapat untuk perbaikan
kedepannya.
6. Menciptakan menu masakan yang baru. Dengan menciptakan produk yang
unik dan belum ada dipasaran. Maka menu masakan yang baru ini memiliki
nilai lebih di mata para konsumen . menu baru yang unik dan berbeda,
memiliki ciri khas tertentu dan daya tarik tersendiri bagi para pelanggan.
Menu baru diantaranya seperti ikan gembung bakar bertelor (tanpa tulang),
rendang nangka, dan juga ada gulai kakap frozen (untuk oleh – oleh keluar
kota). Jadi dengan menciptakan menu baru ini, citra yang untuk saribungo
menjadi lebih baik. Dan untuk dalam memperkenalkan menu tersebut kami
menggunakan brosur yang dibagikan ketika para pengunjung masuk menuju
restoran.
7. Media yang kami pakai bisa lewat komunikasi antar karyawan dengan
pelanggan. kami juga melakukan kegiatan promosi melalui brosur yang
dibagikan oleh para karyawan maupun spanduk-spanduk dan juga billboard.
8. Strateginya disini itu untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan. Nah
caranya itu dengan program yang tadi saya sebutkan dengan mengeluarkan
menu tersendiri. Dan juga tingkat pelayanan yang harus dikembangkan bukan
104

menjadi menyusut. Maka itulah pentingnya kerjasama saling komunikasi


antar karyawan dan selalu membekali para karyawan untuk bersikap ramah
tamah karena tamu adalah raja.
9. Yang bertanggung jawab yang pertama owner kita bapak hj.ahmad dan juga
saya ikut andil membantu beliau. Dan dalam pengaturan segala hal saya
sendiri melakukannya dibantu para karyawan. Dan setiap adanya perubahan
ataupun ide itu harus dipersetujukan dahulu oleh beliau.
10. Dalam hal ini biasanya yang dibicarakan apa yang masih ada kekurangan,
saran dari para karyawan ataupun masukan dari pak hj. Ahmad sendiri, dan
hal lainnya itu semua untuk menunjang citra yang positif dan juga kualitas
hidangan serta pelayanannya. Evaluasi yang diperoleh sampai sat ini para
konsumen menuyukai dengan adanya menu baru tersebut dan diminati juga
itulah mengapa pentingnya memperkenalkan menu baru melalui suatu media
agar konsumen tahu dan ingin mencobanya.
105

TRANSKIP WAWANCARA

Judul : Perencanaan Manajemen PR Untuk Memelihara Citra

Restoran Padang Saribungo Bekasi

Sumber Pakar : Bapak Rektor H. Sunarto (Universitas Prof.Dr.

Moestopo (beragama))

Evi : Selamat siang pak

Bapak Sunarto : Siang, apa yang ingin kamu tanyakan?

Evi :Begini pak saya mau nanya kalau pencitraan yang baik seperti
apa sih pak?

Bapak Sunarto : Jadi kalau menurut kamu citra itu seperti apa?

Evi : Kesan dan kepercayaan terhadap suatu perusahaan

Bapak Sunarto : Nah jadi citra humas itu ada tiga yaitu yang pertama citra
diri, yang ke duacitra pimpinan dan yang ke tiga citra
masyarakat. Citra diri itu yang dibahas itu diri kita sendiri
kita bangga tidak, jangan loyo humas itu, jadi kalau masih
loyo tidak ada produknya.Nah produknya itu ada di buku
saya halaman 92.Citra diri itu orang datang dan kamu sebagai
humas dari SMA kamu waktu itu dimana kamu SMAnya?

Evi : SMA Budhaya Santo Agustinus pak

Bapak Sunarto : Nah SMA Budhaya kamu jadi humasnya disitu, kamu harus
bisa jawab pertanyaan yang diajukan dari si penanya tersebut
tentang ruang lingkup SMA tersebut. Jadi kalau ditanya harus
106

tau dan semangat jangan loyo.Jadi tuh menurut saya kerja tuh
seperti 804 tau tidak?

Evi : Tidak pak hehe

Bapak Sunarto : Ya kerja berangkat jam 8 pagi pulangnya jam 4 sore. Dalam
pengembangan citra diri yaitu dengan cara membaca konsep
humas yang kedua bisa menjelaskan konsep humas kepada
pimpinan. Seperti saya dulu di kehakiman waktu saya datang
itu loyo semua karena mereka datang belom pada dikasih
pekerjaan, nah saya datang saya bilang jangan pada loyo, dan
harus berpikir bagaimana caranya mendekati pimpinan. Jadi
supaya tidak loyo make it the best. Nah itu dulu kalau saya
tidak ada pekerjaan saya asyik aja foto – foto walaupun tidak
disuruh atasan. Kalau hasilnya bagus atasan jadi senan gitu.
Dulu bapaknya kerja dimana?

Evi : Kerja di pajak pak

Bapak Sunarto : Yah bagus itu, humas di pajak itu didaerah itu ada tidak?

Evi : Kayanya engga pak

Bapak Sunarto : Punya ada pastilah itu. Menurut kamu sering menemui
pimpinan pusat tidak?

Evi : Iya kayanya Pak

Bapak Sunarto : Nah mereka kalau menemui pimpinan bangga tidak?

Evi : Bangga pastinya apak

Bapak Sunarto : Nah jadi kebanggan merupakan hal yang paling penting,
bangga akan citra diri dan harus dipertahankan dan
dipertanggungjawabkan.Jadi dia harus punya foto untuk bisa
jadi dipajang dan jadi kenangan yang bagus. Seperti saya
107

bertemu dengan Pak Moestopo nah saya bangga makanya


saya abadikan dengan mengambil foto dengan beliau agar
menjadi kenangan. Jadi kebanggan itu ada dalam dari proses
kepuasaan akan hasil dari yang dikerjakan selama ini. Ada
juga waktu itu di kehakiman tempat saya kerja dulu, itu
kedatangan tamu dari menteri Filipina nah kesempatan itu
saya foto selama acara berlangsung. Nah atasan saya liat kan
tuh foto hasil jepretan saya, dilihatnya senang bagus itu
fotonya karena itu kejadian sekali seumur hidupkan dan juga
bisa dipajang nanti dikantornya. Jadi, itu lah citra diri jangan
loyo, supaya tidak loyo harus gimana? Ya harus
memepelajari konsep – konsep kehumasan.Terus apalagi citra
yang kedua?

Evi : Citra pimpinan pak

Bapak Sunarto : Citra pimpinan kita harus bekerja dengan dengan baik, tidak
hanya datang tapi kerja yang benar- benar bermanfaat bagi
pimpinan. Jadi citra pimpinan itu harus bekerja dan menarik
perhatian pimpinan, siap selalu saat dibutuhkan dan juga
sopan. Jadi wartawan menjadi senang mengetahui infonya
langsung. Balik lagi ke citra pimpinan, citra pimpinan itu
harus apa adanya jangan ada maunya saja. citra yang baik
harus ada reputasi yang baik dalam mendapatkan
kepercayaan. Jika sudah mendapat kepercayaan maka makin
dikenal oleh masyarakat dan citra yang diinginkan dapat
terlaksana. Dalam hal ini dapat dilakukan dengan
menentukan fakta, perencanaan, communication dan juga
hasil akhir evaluasinya.Seperti ada unsur – unsur citra yaitu
yang pertama prestasi, setelah prestasi dinilai sudah baik lalu
yang kedua baru reputasi, lalu reputasi yang baik baru
mendapatkan citra yang baik. Citra yang baik itu harus
108

dikelola ya nantinya kamu baca di buku saya halaman 77.


Tapi disamping itu dari pernyataan saya dan buku ini kamu
harus mencari buku tentang pengertian citra lebih mendalam
lagi. Jadi unsur – unsure citra yang tadi saya sebutkan harus
dilaksanakan dengan baik yaitup restasi, reputasi, dan baru
mendapat citra yang bagus. Nah apalagi yang ingin kamu
tanyakan?

Evi : Sudah pak itu saja

Bapak Sunarto : Oke ya sudah lanjutkan skripsinya semoga lulus dan


mendapat nilai yang baik

Evi : Amin pak terimakasih banyak.


109

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Curriculum Vitae

Data Pribadi / Personal Details

Nama / Name : Evi Fania Panjaitan


Alamat / Address : PPI.Jl.Meranti I blok A 12/6
Rt.01Rw.09 Bekasi.
Kode Post / Postal Code : 17148
Nomor Telepon / Phone : 081318557552
Email : evi.fania@yahoo.com
Jenis Kelamin / Gender : Perempuan
Tanggal Kelahiran / Date of Birth : 29 April 1993
Status Marital / Marital Status : Single
Warga Negara / Nationality : WNI
Agama / Religion : Kristen (Protestan)

Riwayat Pendidikan dan Pelatihan


Jenjang Pendidikan :

Education Information
Periode Sekolah / Institusi / Jurusan Jenjang IPK /
Universitas NEM

1998 - 2004 SDNegriJakasetia IV - SD 58.00

2004 - 2007 SLTP Pax Ecclesia - SMP 36.35

2007 - 2010 SMA IPS SMA 38.40


BudhayaSt.Agustinus

Pendidikan Non Formal / Training – Seminar

1. Juara III Lomba menari


2. LembagaBahasa&PendidikanProfesionalLIA,Galaxy Branch.
3. Uni Arimatika

Anda mungkin juga menyukai