Anda di halaman 1dari 18

Makalah penerapan fungsi-fungsi manajemen PT Telkom

Disusun untuk memenuhi tugas

mata kuliah: pengantar manajemen

dosen pengampu: putri erdianna

dibuat oleh Riska Junia


Jurusan manajemen fakultas ekonomi dan bisnis universitas bandar Lampung
2021
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ...............................................................................................................
.....
Daftar
Isi...................................................................................................................
Bab I
Pendahuluan ...........................................................................................................
........
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah.................................................................................................
1.3 Maksud dan
Tujuan.................................................................................................
Bab II
Pembahasan............................................................................................................
....... 2
2.1 Pengertian
Manajemen.................................................................................................
2.2 Fungsi
Manajemen.................................................................................................
2.3 Profil Usaha PT.
Telkom.................................................................................................
2.4Struktur Organisasi PT.
Telkom.................................................................................................
2.5 Perencanaan Usaha PT.
Telkom.................................................................................................
2.6 Strategi Pengembangan Usaha PT.
Telkom...............................................................................................
Bab III
Penutup .................................................................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................
Daftar
Pustaka.................................................................................................................

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat dan anugerahNya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang
penerapan fungsi manajemen PT Telkom Makalah ini telah saya susun dengan
maksimal dan dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan Terima kasih saya berharap makalah tentang penerapan fungsi
PT Telkom dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2
Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat ditandai
dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat.
Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk
mempertahankan kelangsungan hidup, mengembangkan perusahaan,
memperoleh laba optimal serta dapat memperkuat posisi dalam menghadapi
perusahaan pesaing dimana untuk mencapai tujuan tersebut tidak terlepas dari
usaha pemasaran yang harus dipikirkan dan direncanakan sebelum produk.
Menyadari hal itu, pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang
dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan.

1.3 Rumusan Masalah


1.4
1. Bagaimana profil usaha PT. Telkom ?

2. Bagaimana struktur organisasi PT. Telkom ?

3. Apa saja perencanaan usaha PT. Telkom ?

4. Bagaimana pengembangan usahanya ?

5. Siapa saja personalia PT. Telkom ?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui profil usahanya.

2. Mengetahui struktur organisasinya.

3. Mengetahui perencanaan usaha PT. Telkom

4. Dapat memahami strategi pengembangan usahanya.

5. Dapat mengetahui manajemen personalia PT. Telkom.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen


Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno “management”, yang


memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet,
misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky
W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

2.2 Fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam


manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-
tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen,
sebagaimana diterangkan oleh Nickels, McHug and McHugh (1997), terdiri dari
empat fungsi, yaitu:

1. Perencanaan

Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilaku-
kan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan
penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi. Di antara kecenderungan dunia bisnis sekarang, misalnya,
bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan, bagaimana merancang
organisasi bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain
sebagainya.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana


strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam
sebuah struktur organisasi yang cepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam
orga¬nisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi.

3. Pengimplementasian

Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi program agar


bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi
agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktivitas yang tinggi.

4. Pengendalian

Pengendalian dan Pengawasan arau Controlling, yaitu proses yang dilakukan


untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,
di¬organisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target
yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia
bisnis yang dihadapi.

2.3 Profil Usaha PT. Telkom Indonesia


Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
(“TELKOM”, ”Perseroan”, “Perusahaan”, atau “Kami”) merupakan Badan
Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar
di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak
bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless),
layangan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik
secara langsung maupun melalui anak perusahaan.

Untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi


dalam negeri maupun di tingkat global, kami bertekad melakukan transformasi
secara fundamental dan menyeluruh di seluruh lini bisnis yang mencakup
transformasi bisnis dan portofolio, transformasi infrastruktur dan sistem,
transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta transformasi budaya.
Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya
diversifikasi bisnis TELKOM dari ketergantungan pada portofolio bisnis
Legacy yang terkait dengan telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak
bergerak (Fixed), layanan telepon seluler (Mobile), dan Multimedia (FMM),
menjadi portofolio TIME. Konsistensi kami dalam berinovasi telah berhasil
memposisikan Perusahaan sebagai salah satu perusahaan yang berdaya saing
tinggi dan unggul dalam bisnis New Wave.

2.4 Struktur Organisasi PT. Telkom

Manajemen atas : Direktur Utama yang bertugas sebagai mengawasi dan


memantau bawahannya serta bisa menjadi contoh baik untuk pegawai-
pegawainya.

Manajemen menengah : DIRUT Telkomsel, DIRUT Telin, DIRUT


Telkommetra, DIRUT Telkom infra yang bertugas menjalankan tanggung
jawab dan wewenangnya sebagai Dirut untuk memastikan rencana strategis
serta operasional perusahaan tetap akan berjalan.

Manajemen bawah : Direktur – direktur yang sebagai bawahannya Direktur


utama juga mempunyai tugas menjalankan tugas yang telah di tentukan oleh
Direktur utama.

2.5 Perencanaan Usaha PT. Telkom

Sistem perencanaan Perusahaan dilaksanakan oleh jajaran TELKOM


sebagaimana tertuang dalam Keputusan Direksi Nomor 74 tahun 2006. Sistem
perencanaan Perusahaan ini disusun untuk memberikan pedoman pada unit-unit
kerja di TELKOM dalam menyusun perencanaan Perusahaan, dengan tujuan:
agar perencanaan Perusahaan dapat dilakukan secara sistematis, lebih mudah,
cepat , teratur, terintegrasi , sesuai visi dan misi Perusahaan, serta dapat
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya;
memudahkan dalam melakukan evaluasi dan pengendalian pada saat
pelaksanaannya. Model perencanaan Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) tahapan:
pertama, penyelarasan harapan pemangku kepentingan, kedua, perumusan
strategi Perusahaan dan ketiga, pengembangan perencanaan bisnis.

1. Penyelarasan Harapan Pemangku Kepentingan

Tahapan pertama dalam penyusunan rencana strategis Perusahaan ini dilakukan


dengan mengidentifikasi pemangku kepentingan utama dan menganalisa
harapan setiap pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan utama
TELKOM terdiri dari pemegang saham, pelanggan, karyawan, masyarakat,
pemerintah dan rekan bisnis. Analisis atas harapan pemangku kepentingan
utama tersebut memberikan informasi yang digunakan dalam proses
perencanaan strategis yang akan menentukan strategi dan sasaran Perusahaan.
Harapan tersebut berkaitan dengan: Pemegang saham: pendapatan,
profitabilitas, pertumbuhan, portofolio bisnis; Pelanggan: produk, time to
market, pengiriman, kualitas, jasa, harga, penggunaan, ketersediaan; Karyawan:
keamanan kerja, remunerasi, keterlibatan, loyalitas; kepedulian terhadap
lingkungan; rekan bisnis: kepatuhan terhadap regulasi dan pajak. Harapan-
harapan tersebut memerlukan penyelarasan agar seimbang dan tidak
menimbulkan benturan kepentingan satu dengan yang lainnya.

2. Perumusan Strategi Perusahaan

Perumusan strategi Perusahaan dimulai dengan penetapan visi dan misi


Perusahaan yang mengacu pada harapan-harapan pemangku kepentingan,
analisa kemampuan internal Perusahaan dan factor-faktor eksternal. Setelah visi
dan misi perusahaan ditetapkan, langkah berikutnya adalah pemetaan sasaran
strategis sebagaimana dituangkan dalam Corporate Strategy Scenario (CSS).
CSS ini merupakan hierarki perencanaan tertinggi yang digunakan sebagai
acuan utama dalam menyusun perencanaan Perusahaan. CSS disusun
berdasarkan masukan/usulan dari Direktorat dengan arahan Direksi dan Dewan
Komisaris. CSS diharapkan memenuhi persyaratan dan kondisi tertentu antara
lain kuantitatif, dapat diukur, realistis, dapat dipahami, menantang, hirarkis dan
dapat diperoleh. Dalam penentuan CSS ini digunakan beberapa rujukan antara
lain:

a. Analisa strength, weakness, opportunity dan threat ( Analisa


SWOT ) untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal
Perusahaan, peluang bisnis serta tantangan persaingan.

b. Portofolio bisnis (portofolio perusahaan,portofolio produk,


Boston Window).

c. Pangsa pasar/cakupan, kekuatan merk/modal.

Rumusan strategi jangka panjang TELKOM yang dikenal sebagai CSS,


menetapkan kebijakan, program dan proyeksi keuangan dalam kurun waktu 5
tahun mendatang. Setiap tahun, TELKOM mengkaji kembali CSS berdasarkan
faktor-faktor perubahan internal dan eksternal dan menuangkannya dalam
Corporate Annual Message (CAM).
Mekanisme penyusunan CSS dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

1. Penyusunan rancangan strategi yang dipersiapkan oleh Direksi

2. Penelahan intensif oleh Dewan Komisaris dan Komite Perencanaan dan


Pengelolaan Resiko (KPPR)

3. Pembahasan antara KPPR dengan tim teknis manajemen yang diwakili


oleh Unit Strategic Investment and Corporate Planning (SICP)

4. Pembahasan antara Direksi dan Dewan Komisaris

5. Penyusunan rancangan akhir CSS oleh SICP dan KPPR

6. Persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris.

3. Pengembangan Perencanaan Bisnis

CSS dijabarkan dalam bentuk perencanaan bisnis untuk jangka panjang maupun
jangka pendek. Perencanaan jangka panjang memuat sasaran dan rencana kerja
Perusahaan lima tahun mendatang yang selanjutnya digunakan dalam
penyusunan sasaran dan rencana kerja Perusahaan tahunan. Perencanaan jangka
pendek memuat sasaran dan rencana kerja Perusahaan tahunan yang selanjutnya
digunakan untuk penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP). Dokumen yang dihasilkan dalam proses perencanaan Perusahaan
yang dimiliki TELKOM, meliputi:
a. CSS, adalah dokumen utama rencana Perusahaan yang berisi
visi, misi, sasaran, strategi korporasi, strategi inisiatif, kebijakan
dan program utama yang disusun dalam waktu lima tahun kedepan

b. Group Business Plan (GBP) atau Master Plan (MP), merupakan


rencana jangka panjang Perusahaan di tingkat Direktorat yang
merupakan penjabaran dari CSS;

c. Corporate Annual Message (CAM), yaitu arahan Dirut mengenai


program prioritas satu tahun anggaran mendatang yang digunakan
sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja dalam kerangka
waktu satu tahun mendatang;

d. Rencana Kerja Manajerial (RKM), adalah rencana ker ja yang


disusun sebagai penjabaran Corporate Annual Message (CAM)
yang akan dipakai dalam penyusunan RKAP dan disusun dalam
kurun waktu satu tahun anggaran

e. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), adalah program-


program kerja dan anggaran Perusahaan yang disusun dalam
kerangka waktu satu tahun mendatang;

f. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), merupakan program-


program kerja dan anggaran yang disusun dalam kerangka waktu
satu tahun anggaran oleh Direktorat operasi, unit fungsional
korporasi, unit corporate support , unit bisnis, anak Perusahaan dan
yayasan.

GCG dapat menjamin dan memastikan keseluruhan proses, dari kegiatan


manajemen stratejik yang baik hingga pemberian nilai tambah yang
berkesinambungan bagi Perusahaan, serta tidak bertentangan dengan
kepentingan seluruh pemangku kepentingan. Sebagaimana telah dikemukakan
sebelumnya, GCG merupakan sebuah hubungan yang tidak hanya antara
pemegang saham (pemilik) dengan pihak manajemen saja, tetapi juga antara
Perusahaan dengan pemangku kepentingan lainnya. Di sisi lain, manajemen
stratejik merupakan proses penetapan visi, misi dan tujuan organisasi,
pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta
pengalokasian sumber daya untuk penerapan kebijakan dan perencanaan
pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu GCG dan manajemen stratejik
saling terkait dan melengkapi satu sama lain. GCG sangat dibutuhkan dalam
proses manajemen stratejik untuk mencapai tujuan organisasi serta pengawasan
kinerja organisasi yang memperhatikan kepentingan seluruh pemangku
kepentingan.

Manajemen stratejik merupakan sistem yang digunakan untuk menerjemahkan


visi menjadi strategi Perusahaan sesuai fungsi-fungsi organisasional yang ada.
Oleh karena itu dapat diartikan bahwa hubungan antara tata kelola Perusahaan
dan strategi Perusahaan terletak pada legitimasi dan kepercayaan dalam
menyampaikan pesan kepada pemangku kepentingan bahwa apapun bentuk
kegiatan dan hasil yang telah dicapai Perusahaan pada masa lampau, telah
dilakukan melalui proses yang wajar dan pada tingkat optimal. Apapun yang
dilakukan oleh Perusahaan pada masa sekarang juga sesuai dengan peraturan
yang berlaku, nilai-nilai dan ekspektasi seluruh pihak. Mekanisme perumusan
nilai-nilai Perusahaan yang akan dicapai pada masa yang akan datang juga
dilakukan dengan cara yang baik dan beretika sesuai dengan kepentingan
terbaik seluruh pemangku kepentingan. Legitimasi dan hubungan yang baik
akan menarik kepercayaan dari investor, kreditor, rekan stratejik dan
masyarakat luas yang sangat diperlukan untuk merumuskan nilai-nilai
Perusahaan. Dengan kata lain tanpa GCG, strategi Perusahaan tidak akan berarti
dan tidak berkesinambungan.

2.6 Strategi Pengembangan Usaha PT. Telkom

1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan dalam kaitannya dengan sumber daya manusia juga menjadi


sebuah keharusan dalam operasionalisasi perusahaan. Perencanaan sumber daya
manusia adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan memelihara
kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi perusahaan
dalam mencapai tujuan perusahaan. Sekalipun misalnya sebuah perusahaan
telah memiliki sumber daya manusia yang memadahi dan handal, namun
perusahaan juga perlu memastikan akan keterpeliharaan dan ketersediaannya
dimasa yang akan datang. Kasus-kasus seperti hanya “pembajakan tenaga
kerja”, larinya tenaga kerja ke perusahaan lain, dan lain sebagainya merupakan
salah satu indikasi perlunya sebuah perencanaan di persiapkan dengan sebaik-
sebaiknya.Ada beberapa langkah strategis sehubungan dengan perencanaan
sumber daya manusia yang dijelaskan oleh Cestro, Husted, dan Dougles adalah
sebagai berikut :

a. Langkah pertama: Representasi dan refleksi dari rencana


strategis perusahaan.

Perencanaan SDM sudah semestinya merupakan representasi dan refleki dari


keseluruhan rencana strategis perusahaan. Artinya, kualifikasi sumber daya
manusia yang nantinya dirumuskan sudah semestinya memenuhi kriteria
sebagaimana yang disyaratkan dalam perencanaan strategis perusahaan secara
keseluruhan, serta terintegrasi dengan bagian-bagian perusahaan lainnya seperti
bagian produksi, pemasaran, dan lain sebagainya. Misalnya saja, perusahaan
dalam lima tahun ke depan bermaksud untuk mempertahankan tingkat
keuntungan (profit) pada tingkat 10 persen.

b. Langkah kedua: Analisa dari kualifikasi tugas yang akan


diemban oleh tenaga kerja.

Pada tahap ini, ada tiga hal yang biasanya dilakukan, yaitu analisa kerja atau
lebih dikenal dengan analisa jabatan (job analysis), deskripsi kerja (job
description), dan spesifikasi kerja atau lebih dikenal dengan spesifikasi jabatan
(job spesification). Analisis jabatan merupakan persyaratan detail tentang jenis
pekerjaan yang diperlukan serta kualifikasi kerja yang diperlukan untuk mampu
menjalankannya.Deskripsi jabatan meliputi rincian pekerjaan yang akan
menjadi tugas tenaga kerja. Spesifikasi jabatan merupakan rincian karakteristik
atau kualifikasi yang diperlukan bagi tenaga yang dipersyaratkan.
c. Langkah ketiga: Analisa kesediaan tenaga kerja.

Langkah ini merupakan sebuah perkiraan tentang jumlah tenaga kerja beserta
kualifikasinya yang ada dan diperlukan bagi perencanaan perusahaan di masa
yang akan datang. Termasuk di dalam langkah ini adalah berapa jumlah tenaga
kerja yang perlu dipromosikan, ditransfer, dan lain sebagainya. Pada langkah
ini, berdasarkan evaluasi kegiatan perusahaan pada periode sebelumnya dan
rencana perusahaan untuk periode berikutnya, maka perusahaan menganalisa
apakah ketersediaan tenaga kerja yang dimiliki perusahaan mencukupi untuk
memenuhi tuntutan kebutuhan perusahaan di masa yang akan datang ataukah
tidak.

d. Langkah keempat: Melakukan tindakan inisiatif.

Analisa terhadap ketersediaan tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan dan
keperluannya bagi masa yang akan datang membawa kepada kesimpulan :1.
Sekiranya tenaga kerja yang ada sudah memadai bagi operasionalisasi
perusahaan di masa yang akan datang, tidak perlu ada tindakan inisiatif yang
dilakukan seperti rekrutmen, transfer, dan lain sebagainya.2. Sekiranya tenaga
kerja yang tersedia perlu dilakukan perombakan, maka barangkali perlu
dilakukan rasionalisasi, perekrutan dan lain sebagainya.

e. Langkah kelima: Evaluasi dan modifikasi tindakan.

Langkah keempat yang dilakukan tentu akan senantiasa berubah dari masa ke
masa. Sehingga perlu senantiasa dilakukan evaluasi terhadap perencanaan
sumber daya manusia disesuaikan dengan perencanaan strategis perusahaan.
Manajemen adalah proses terus menerus dan berkelanjutan. Oleh karena itu,
apa yang telah direncanakan dalam manajemen sumber daya manusia juga harus
senantiasa dievaluasi dan dilakukan tindakan korektif sekiranya ada
ketidaksesuaian atau terjadi perubahan seiring dengan perkembangan yang
terjadi di perusahaan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

PT Telekomunikasi Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara dan


penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM
menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline)
dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless), layangan telepon seluler,
data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun
melalui anak perusahaan.

Struktur Organisasi PT. Telkom terdiri dari komisaris utama, komisaris, direktur
utama, direktur, general manage, dan beberapa manajer yang membawahi
beberapa staf masing-masing.

Sistem perencanaan PT. TELKOM dalam menyusun perencanaan Perusahaan,


memiliki tujuan: agar perencanaan Perusahaan dapat dilakukan secara
sistematis, lebih mudah, cepat , teratur, terintegrasi , sesuai visi dan misi
Perusahaan, serta dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah
direncanakan sebelumnya; memudahkan dalam melakukan evaluasi dan
pengendalian pada saat pelaksanaannya. Model perencanaan Perusahaan terdiri
dari 3 (tiga) tahapan: pertama, penyelarasan harapan pemangku kepentingan,
kedua, perumusan strategi Perusahaan dan ketiga, pengembangan perencanaan
bisnis.
Strategi Pengembangan Usaha PT. Telkom dengan melakukan : Representasi
dan refleksi dari rencana strategis perusahaan, Analisa dari kualifikasi tugas
yang akan diemban oleh tenaga kerja, Analisa kesediaan tenaga kerja,
Melakukan tindakan inisiatif, dan Evaluasi dan modifikasi tindakan.

DAFTAR PUSTAKA
http://tiaradwicahya.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai