Anda di halaman 1dari 6

Nama :Yakobus Supriyanus Rio

Kelas : B/OF/V

Nim : 16000995

UTS : Manajemen Logistik

Tanggal: Selasa, 06 November 2018

Nama Dosen : Ary Subiantoro, S.E., M.M

1. Kasus criminal-kriminal dalam pengelolaan logistik (corporate fraud) tidak bisa Anda
pandang sebelah mata. Hal ini bisa merusak kredibilitas bahkan karier Anda. Banyak
eksekutif yang kariernya ambruk seketika karena masalah corporate fraud yang mungkin
tidak dilakukan olehnya, namun karena kurangnya perhatian dan kecermatan terhadap
potensi terjadinya kecurangan itu. Contoh yang bagus adalah mantan Menteri Keuangan
SMI. Korupsi Bank Century yang terjadi mungkin tidak dilakukan olehnya. Namun
karena kurangnya kecermatan terhadap potensi itu, karier sebagai menteri keuangan
harus ia tinggalkan.

Solusinya diperlukan strategi yang tepat untuk bisa menyelesaikan masalah dalam kasus
criminal ini dengan tepat dan cepat. Strategi apa saja yang mungkin dilakukan untuk
mencegah terjadinya tindak criminal dalam pengelolaan logistik? Dengan penegakan
peraturan, kebijakan, dan prosedur yang tegas; memperluas rentang kendali dan tanggung
jawab manajer; sistem dan standar pelaporan harian, bulanan, tiga bulanan, hingga
tahunan; dan analisis kuantitatif potensi kerugian dalam menentukan kebijakan.

2. Fungsi Perencanaan
Pengertian umum adalah proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan langkah
yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan secara
khusus perencanan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang
pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon pemakai (user) kemudian diajukan sesuai
dengan alur yang berlaku di setiap organisasi (Mustikasari:2007). Subagya menyatakan
perencanaan adalah hasil rangkuman dari kaitan tugas pokok, gagasan, pengetahuan,
pengalaman dan keadaan atau lingkungan yang merupakan cara terencana dalam memuat
keinginan dan usaha merumuskan dasar dan pedoman tindakan.
Contohnya :
a. Apakah yang di butuhkan (what) untuk menentukan jenis barang yang tepat.
b. Berapa yang di butuhkan (how much, how many) untuk menentukan jumlah yang
tepat.
c. Bilamana dibutuhkan (when) untuk menentukan waktu yang tepat.
d. Di mana dibutuhkan (where) untuk menentukan tempat yang tepat.
e. Siapa yang mengurus atau siapa yang menggunakan (who) untuk menentukan orang
atau unit yang tepat.
f. Bagaimana diselenggarakan (how) untuk menentukan proses yang tepat.
g. Mengapa dibutuhkan (why) untuk memeriksa apakah keputusan yang diambil sudah
tepat
Fungsi Penganggaran
Penganggaran (budgetting), adalah semua kegiatan dan usaha untuk merumuskan
perincian penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu/skala standar yaitu skala mata
uang dan jumlah biaya (Subagya & Mustikasari).
Dalam fungsi penganggaran, semua rencana dari fungsi perencanaan dan penentu
kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besarnya biaya dari dana yang
tersedia. Dengan mengetahui hambatan dan keterbatasan yang dikaji secara seksama
maka anggaran tersebut merupakan anggaran yang dapat dipercaya.
Contohnya :
Alokasi anggaran logistik Rumah Sakit 40 %-50 % dalam bentuk obat dan bahan farmasi,
alat tulis kantor, cetakan, alat rumah tangga, bahan makanan, alat kebersihan dan suku
cadang
Fungsi Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan memenuhi
kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan
sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini termasuk dalam usaha untuk
tetap mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam batas efisiensi. (Subagya: 1994).
Sedangkan Mustikasari berpendapat fungsi pengadaan merupakan kegiatan untuk
merealisasi atau mewujudkan kebutuhan yang telah direncanakan atau telah disetujui
sebelumnya.
Contohnya:
a. Kode etik pengadaan
b. Pelanggaran pengadaaan barang
Fungsi Penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pengelolaan barang
persediaan di tempat penyimpanan. (Mustikasari: 2007) Penyimpanan berfungsi untuk
menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi sebelumya dengan
pemenuhan yang tepat dan biaya serendah mungkin. Fungsi ini mencakup semua
kegiatan mengenai pengurusan, pengelolaan dan penyimpanan barang. Fungsi yang lain
adalah: kualitas barang dapat dipertahankan, barang terhindar dari kerusakan, pencarian
barang yang lebih mudah dan barang yang aman dari pencuri.
Contohnya :
a. Pemilihan lokasi
b. Barang (Jenis, bentuk barang atau bahan yang disimpan)
c. Pengaturan ruang
d. Prosedur atau sistem penyimpanan
e. Penggunaan alat bantu
f. Pengamanan dan keselamatan
Fungsi Penyaluran (Distribusi)
Contohnya :
a. Proses Administrasi
b. Proses penyampaian berita (data informasi)
c. Proses pengeluaran fisik barang
d. Proses angkutan
e. Proses pembongkaran dan pemuatan
f. Pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukan
Fungsi Penghapusan
Contohnya :
a. Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam, administrasi yang
salah, tercecer atau tidak ditemukan.
b. Teknis dan ekonomis: setelah nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya. Keadaan
tersebut disebabkan beberapa faktor: kerusakaan yang tidak dapat diperbaiki, obsolete
(meningkatkan efisiensi atau efektivitas), kadaluarsa yaitu suatu barang tidak boleh
dipergunakan lagi menurut ketentuan waktu yang ditetapkan, aus atau deteriorasi
yaitu barang mengurang karena susut, menguap atau hadling, Busuk karena tidak
memenuhi spesifikasi sehingga barang tidak dapat dipergunakan lagi.
c. Surplus dan ekses
d. Tidak bertuan: Barang-barang yang tidak diurus
e. Rampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara.
Fungsi Pengendalian
Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian, pemantauan dan
pemeriksaan terhadap tahapan manajemen logistik yang sedang atau telah berlangsung
(Mustikasari: 2007).
Contohnya :
a. Struktur organisasi yang baik
b. informasi yang memadai
c. Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju standardisasi
d. Pendidikan dan pelatihan
e. Anggaran yang cukup memadai

3. Farmasi merupakan suatu usaha yang melakukan produksi jasa sehingga logistik dalam
rumah sakit bukan logistik pendistribusian barang, tetapi hanya menyangkut manajemen
persediaan bahan barang serta peralatan yang dibutuhkan untuk memproduksi jasa
tersebut. Logistik dalam Farmasi bermula dari perolehan (procurement) dan berakhir
dengan dokumen penuh dari usaha penyediaan dan pengobatan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa manajemen logistik dalam lingkungan farmasi adalah suatu proses
pengolahan secara strtegis terhadap pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, serta
pemantauan persediaan barang (stock, material, supplies, inventory, etc) yang diperlukan
bagi produksi jasa farmasi.

Menurut bidang pemanfaatannya bahan dan barang yang harus disediakan di Farmasi
dapat dikelompokkan menjadi :

a. Logistik Obat

Meliputi aktivitas logistik yang terkait dengan obat yang digunakan dalam proses
pelayanan kesehatan dan Farmasi. Obat merupakan salah satu komponen utama
pendapatan dalam Farmasi. Tantangan dalam melaksanakan logistik obat di Farmasi
secara baik tergolong tinggi. Berbagai pihak terlibat dalam logistik obat di Farmasi.

b. Logistik Alat Kesehatan

Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan alat kesehatan yang digunakan dalam
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Masalah utama yang sering terjadi adalah
manajemen inventaris yang kurang baik, sehingga mengakibatkan alat kesehatan yang
disimpan berlebihan.

c. Logistik Food and Baverages

Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan pelayanan gizi, baik untuk pasien atau
untuk karyawan rumah sakit. Masalah yang sering muncul adalah barang hilang atau
berkurang dan mutu proses yang bervariasi.

d. Logistik Bahan Habis Pakai

Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan bahan-bahan yang dikategorikan sebagai
bahan habis pakai. Masalah yang paling sering dihadapi adalah sediaan bahan habis
pakai yang berlebihan.

e. Logistik Barang Kuasa

Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan barang kelengkapan administrasi obat
dan farmasi. Masalah yang sering terjadi adalah sediaan barang kuasi ynag terlalu
banyak.

f. Logistik Peralatan Medis dan Non Medis


Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan peralatan medis dan non medis yang
digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Masalah yang sering dihadapi
adalah penyimpanan alat dan persediaan suku cadang.

g. Logistik Sarana dan Prasarana Gedung

Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan sarana dan prasarana gedung obat dan
farmasi. Nilai sarana dan prasarana gedung rumah sakit dapat mencapai sekitar 40%
dari nilai aset total rumah obat dan farmasi. Masalah yang sering muncul :

1) Pembangunan sarana dan prasarana yang tidak efisien

2) Pemeliharaan saran dan prasarana yang tidak sesuai standar yang tidak
ditentukan.

h. Logistik Linen

Adalah kegiatan logistik yang terkait dengan bahan kelompok linen. Masalah yang
dihadapi adalah sediaan yang berlebihan dan proses yang bervariasi.

RENCANA

HAPUS ANGGARAN

v
ADM, PEL. MEDIK,
PELIHARA PENGADAAN
LABORATURIUM,
KEBIDANAN, RANAP

MANFAAT CATAT

DISTRIBUSI

Anda mungkin juga menyukai