Disusun Oleh:
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam bagian kehidupan sosial manusia modern tidak akan terlepas dari
knowledge. Selain itu, dalam sebuah organisasi, peran knowledge yang dimiliki
secara keseluruhan dapat meningkatkan daya saing dan efisiensi kerja dari
organisasi yang bersangkutan. Dalam era informasi penting untuk disadari bahwa
aliran knowledge ke dalam dan ke luar organisasi berlangsung sangat cepat.
Dengan pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi, revolusi
penyebaran dan pemanfaatan knowledge bukan merupakan hal yang aneh. Banyak
organisasi dewasa ini mengadopsi dan mengimplementasikan knowledge
management system sebagai sarana dalam menunjang proses-proses yang terkait
dengan pemberdayaan knowledge yang mereka miliki. Sistem ini juga dapat
menjadi sarana berbagi pengetahuan (sharing knowledge) antar karyawan agar
menjadi perusahaan berwawasan pengetahuan.
Melalui knowledge management akan teridentifikasi pengetahuan-
pengetahuan yang dimiliki sebuah organisasi untuk meningkatkan kinerja dan
menghasilkan berbagai inovasi. Inovasi dalam suatu organisasi dapat diperoleh
melalui kreasi pengetahuan (knowledge creating) yang merupakan salah satu
dimensi proses knowledge management. Dengan demikian organisasi terus
menerus memperbaiki diri (continous improvement) dan menghasilkan inovasi
berkelanjutan untuk menghadapi lingkungan yang selalu berubah. Cara
meningkatkan pengetahuan itu diantaranya membiasakan budaya berkomunikasi
antar pegawai, memberikan kesempatan untuk belajar, dan menggalakan saling
berbagi knowledge, baik lewat forum learning maupun coaching clinic. Dimana
usaha ini akan menciptakan dan mempertahankan peningkatan nilai dari inti
kompetensi organisasi dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada.
Salah satu Toko Kue Rumahan yang membuka pesananan kue untuk setiap
harinya dengan pelanggan tetap dengan jumlah yang lumayan banyak adalah Toko
Kue Dian. Dalam pembuatan pesanan, Dian selaku kepala departemen produksi
turun tangan langsung dalam pembuatan kue dibantu dengan karyawan-karyawan
yang ada pada departemen tersebut. Terlebih lagi bila dalam keadaan pesanan
yang banyak Dian tidak bisa menghandle pembuatan kue sendirian dan harus
berbagi tugas bersama karyawannya guna memenuhi segala pesanan pelanggan.
Untuk mengatasi masalah tersebut Dian perlu mendokumentasikan pengetahuan
yang ia miliki ke dalam dokumen resep. Hal ini sangat dibutuhkan karena ketika
kue yang akan dibuat tidak dibuat secara langsung oleh Dian maka rasa, bentuk,
tekstur dan tampilan kue tersebut akan tetap sama seperti yang dibuat oleh Dian
guna menjaga loyalitas pelanggan. Dengan adanya dokumentasi resep tersebut,
karyawan Dian dapat langsung membuat pesanan kue tersebut tanpa khawatir cita
rasa dari kue tersebut akan berubah.
Untuk mendokumentasikan knowledge yang ada tersebut, Toko Kue Dian
ingin menerapkan suatu aplikasi yang dapat digunakan dalam pengelolaan
knowledge mengenai resep Toko Kue Dian. Adapun tujuan dari penerapan
knowledge management ini adalah untuk lebih meningkatkan kinerja dalam
pembuatan pesanan kue pada Toko Kue Dian serta tidak menghilangkan cita rasa
yang khas dari Kue yang diproduksi oleh Dian dan karywan-karyaan lain pada
departemen produksi. Penerapan knowledge management diharapkan dapat
membantu Toko Kue Dian dalam mendokumentasikan knowledge berupa resep
dalam pembuatan kue. Selain itu, dengan adanya penerapan Knowledge ini, setiap
knowledge yang tersimpan dan dimiliki oleh Dian selaku kepada departemen
produksi dapat teridentifikasi, tersimpan dan terkelola serta dishare dengan baik
kepada karyawan sehingga knowledge yang ada dapat terus dikembangkan dan
digunakan agar selalu berkembang. Dengan menggunakan Metode String
Matching dan Algoritma Brute Force, karyawan dapat dengan mudah mencari
knowledge yang didokumentasikan berdasarkan kata kunci yang dimasukkan. Jika
karyawan dengan mudah mencari Problem Solving Knowledge yang diinginkan,
maka penyelesaian suatu masalah terkait pembuatan kue dapat dengan mudah
teratasi sehingga kesalahan berulang dapat dikurangi.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengangkat penelitian Tugas
Akhir dengan judul Penerapan Knowledge Management System (KMS) pada
Toko Kue Dian.
1.2 Tujuan Penelitan
Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan Knowledge Management
System pada Toko Kue Dian
Pada tahun 2014 di daerah Plaju Palembang berdiri sebuah toko kue
bernama Toko Kue Dian, bertempat pada Jl. Kapten Abdullah Lr. Simpang Pipa
RT . 12 RW. 04 Plaju Palembang. Kue-kue khas dari toko kue ini antara lain
maksubah, lapis almond, lapis keju, lapis legit ori, engkak, lapis kojo, lapis kojo
maksuba, lapis legit serta beraneka ragam kue ulang tahun. Seiring dengan
berkembangnya waktu, semakin banyak variasi kue bolu yang dihasilkan dan juga
semakin meningkatnya penjualan. Lama-kelamaan toko kue ini memiliki ragam
kue dan makanan khas palembang lainnya seperti beraneka kue kering, jajanan
pasar, nasi kuning khusus, dan juga pempek-pempek.
Pada saat awal merintis toko kue ini, banyak produk khas yang tidak
terlalu populer seperti kue ulang tahun karakter dengan karakter kartun seperti
hello kitty, doraemon, dll. Dengan semakin terkenalnya serta permintaan yang
semakin meningkat, pada tahun 2015 toko kue ini memperluas pemasaran
dengan membuka layanan pesan antar via online. Serta mulai melakukan
penyebaran informasi di media sosial seperti facebook.
Toko Kue Dian ini sangat banjir pesanan pada saat menjelang hari-hari
besar, seperti hari raya idul fitri dan idul adha. Namun tidak hanya di hari-hari itu
saja, toko kue ini memang sudah banyak pelanggan pada hari-hari biasa dan pada
acara-acara keluarga. Untuk pengantaran pesanan sendiri terdapat dua cara. Jika
lokasi masih berada disekitaran daerah plaju palembang maka yang akan
mengantarkan pesanan ialah pemilik toko kue dengan mengendarai sepeda motor,
jika sudah di luar daerah plaju atau bahkan di luar kota palembang menggunakan
jasa pengiriman.
2.1.2 Visi dan Misi
Visi
Menjadi Perusahaan toko kue yang selalu dapat memberikan
kenyamanan/ kemudahan bagi pelanggan dalam memenuhi kebutuhan-nya
akan rasa dan variasi kue yang berbeda seperti beraneka ragam kue ulang
tahun dan bermacam-macam kue khas palembang dan dapat dikonsumsi
sehari-hari dan dengan harga yang terjangkau.
Misi
Secara terus-menerus menambah jaringan pemasaran dengan berbagai
cara, termasuk bekerjasama dengan pihak lain,agar mudah dijangkau
oleh pelanggan
Secara terus-menerus memperkuat rasa dan variasa yang berbeda dari
kue lainnya
Secara terus-menerus memperkuat Sumber Daya Manusia yang
berkualitas yang merupakan ujung tombak dalam memberikan
kenyamanan/ kemudahan bagi pelanggan.
2.2 Knowledge
Menurut Davenport dan Prusak (1999) knowledge bukanlah data, bukan
pula informasi, namun sulit sekali dipisahkan dari keduanya. Perbedaan antara
data, informasi dan pengetahuan seringkali hanya pada masalah derajat
kedalamannya, dimana pengetahuan dipandang sebagai sesuatu yang lebih
mendalam dibandingkan informasi, apalagi data. Informasi, sesuai namanya
harus melakukan tugasnya, yaitu inform. Kata inform asalnya berarti
memberikan bentuk pada sesuatu, dan informasi ditujukan untuk membentuk
orang yang menerimanya. Tepatnya, membentuk cara pandang (outlook; insight)
penerima. Jadi pihak penerimalah yang menentukan - bukan pengirim pesan -
apakah pesan yang diterima memang sudah merupakan informasi atau masih
berupa data. Yaitu dengan menilai apakah pesan yang diterimanya benar-benar
membentuk cara pandangnya sebagai penerima pesan.
Menurut Liebowitz (1999) knowledge adalah informasi yang terorganisasi
sehingga dapat diterapkan untuk pemecahan masalah.
Process
Data Flow
Data Flow, menggambarkan data suatu proses ke
proses lain.
Data Store
Data Store, komponen yang berfungsi untuk
menyimpan data atau file.
Tabel 2.1. Simbol-simbol Data Flow Diagram (DFD)
Simbol Keterangan
Entity, adalah suatu kumpulan objek atau sasaran
Entity Set
yang dapat dibedakan atau dapat didefinisikan
secara unik.
2.12 Wawancara
Menurut Sugiono (2009) wawancara adalah pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu. Dengan wawancara, peneliti akan mengetahui
hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi
dan fenomena yang terjadi, yang mungkin tidak dapat ditemukan melalui
observasi.
Algoritma Brute Force adalah algoritma yang memeriksa semua teks pada
antara 0 sampai dengan n-m, apakah pola dimulai darisana atau tidak. Kemudian
setelah setiap upaya, algoritma itu menggeser tepat satu pola ke kanan (Brute
Force Algorithm, Exact String Matching Algorithms, http://www-igm.univ-
mlv.fr/~lecroq/ string/node3.html, diakses pada 4 Oktober 2015)
For I <- 0 to n m do
J <- 0
While j < m and P[j] = T[i+J] do
J <- j+1
If j = m return i
Return -1
2.16 PHP
PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai
bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada
dokumen HTML. PHP merupakan open-source software yang disebarkan dan
dilisensikan secara gratis serta dapat diunduh secara bebas dari situs resminya
(Peranginangin, 2006).
2.17 SQL
SQL adalah kependekan dari Structured Query Language. Dalam bahasa
Inggris, SQL biasa dibaca sebagai SEQUEL. Bahasa ini merupakan standar yang
digunakan untuk mengakses database relasional. MySQL sebagai database server
juga mendukung perintah SQL. Secara khusus, MySQL juga menambahkan
sejumlah fungsi yang membuat perintah SQL pada MySQL sangat variatif (Kadir,
2008).
Jenis data yang dikumpulkan dalam tugas akhir ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan peneliti secara
langsung dari objek yang diteliti, sedangkan data sekunder adalah data yang
dikumpulkan melalui dokumen yang berkaitan erat dengan kajian masalah yang
diteliti.
3.2.2 Sumber Data
Data primer diperoleh melalui Pemilik dan pegawai pada Toko Kue Dian.
Data sekunder diperoleh dari dokumen yang berkaitan dengan penelitian.
3.2.3 Metode Pengumpulan Data
1. Studi Pustaka
Pada penelitian ini, studi pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan
teori yang berkaitan dengan topic penelitan yang bersumber pada buku, jurnal,
halaman web, hasil penelitan, dan sumber lainnya. Setelah itu, dilakukan kajian
topic penelitian berdasarkan sumber-sumber teori tersebut.
2. Observasi
Pada penelitian ini, observasi dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan langsung di Toko Kue Dian.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada beberapa pegawai yang ada di Toko Kue
Dian.
3.3 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan KMS ini menggunakan langkah pertama sampai
dengan langkah ketujuh dari 10-step knowledge management roadmap, Amrit
Tiwana (1999). Metode ini dibagi menjadi empat fase. Namun, karena langkah
yang digunakan hanya tujuh langkah, maka fase yang digunakan hanya tiga fase.
BAB IV
ANALISIS SISTEM
BAB V
Pada Toko Kue Dian pengelolaan data penegtahuan dikelola oleh pemilik
toko sendiri. Masing- masing departemen memiliki tanggung jawab terhadap
pengetahuan yang dimiliki sehingga pengelolaan data pengetahuan masih secara
terpisah dan belum terintegrasi.
Berikut adalah masalah yang terdapat pada Toko Kue Dian :
1. Pengetahuan toko yang belum terdokumentasi
2. Belum terciptanya budaya knowledge sharing antar pemilik pengetahuan
dengan karywan.
3. Proses searching knowledge belum terotomatisasi, sehingga masih
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencari knowledge yang
dibutuhkan.
5.2.2.2 Opportunities
Kelebihan dari sistem yang dikembangkan anatar lain :
1. Adanya integrasi seluruh data pengetahuan yang dimiliki perushaan
sehingga pengelolaan dan pembagian (sharing) pengetahuan menjadi lebih
mudah.
2. Dengan dimanfaatkannya database sebagai tempat peyimpanan data
pegethauan dapat meminimalisir terjaidnya kehlnagn data pengetahun
sehingga lebih aman
3. Proses pencarian data penegtahua menjadi lebih cepat dan mudah ketika
sudah terotomatisasi.
Untuk dapat melakukan perbaikan dari sistem yang telah berjalan akan
dibutuhkan pemahaman yang mendalam terhadap permaslahan-permasalahan
yang terdapat pada sistem yang telah berjalan. Berikut ini adalah analisis data,
proses, dan interface yang dilakukan terhadap sistem yang telah berjalan :
a. Data
Pada pembangunan Knowledge Management System (KMS) diperlukan
data data pegawai, pengetahuan, pengalaman, dan semua data yang berkaitan
dengan pengawasan pada Toko Kue Dian, antara lain adalah data forum, data
masalah dan solusi, data pengalaman pribadi terkait perusahaan, dan SOP yang
berlaku.
b. Processes
Bisnis proses yang dilakukan untuk membangun Knowledge Management
pada Toko Kue Dian meliputi penyebaran knowledge yang ada ke seluruh
Karyawan yang ada.
c. Interface
Knowledge Management System (KMS) yang akan dibangun pada Toko
Kue Dian adalah aplikasi internal perusahaan yang digunakan untuk membantu
bidang pengawasan dalam optimalisasi kinerjanya. Sistem ini akan dibangun
dengan interface yang user friendly sehingga memudahkan Karyawan dalam
menggunakannya.
2. Belum terjadinya budaya 1. Belum tersedianya media 1. Sistem dapat menjadi media
knowledge sharing yang mendukung untuk knowledge sharing bagi para
membantu proses karyawan sehingga
knowledge sharing sehingga pengetahuan perusahaan dapat
pengetahuan yang dimiliki lebih merata
belum merata 2. Memudahkan para karyawan
2. Proses knowledge sharing perusahaan untuk melakukan
belum menyeluruh knowledge sharing agar lebih
dilakukan oleh para efektif dan efisien
karyawan dan belum
dilakukan secara efektif dan
efisien
Tahap selanjutnya dalam metode ini yaitu merancang tim KM, penentuan
tim ini dilakukan melalui tahap wawancara dengan pemilik toko dan departemn
produksi di Toko Kue Dian yang diperoleh adalah tiga tim KM, yaitu :
Analisis KMS untuk Toko Kue Dian diawali dengan membahas proses
pengelolaan pengetahuan yang terjadi di sebuah perusahaan pada umumnya
dengan menggunakan model SECI. Hasil Pembahasan tersebut nantinya akan
melandasi pembuatan KMS yang sesuai untuk Toko Kue Dian, untuk kemudian
mengarahkan kepada pembentukan model aliran pengelolaan pengetahuan KMS
pada Toko Kue Dian, dari hasil analisis tersebut makan kebutuhan yang harus
dipenuhi ada 3 kategori, yaitu kebutuhan umum, kebutuhan fungsional, dan
kebutuhan non-fungsional. Tahapan ini merupakan bagian dari tahap membangun
KMS.
ID Deskripsi
KMS-NF01 Sistem dapat melakukan validasi pengguna yang masuk
KMS-NF02 Sistem dapat menampilkan menu sesuai priviledge role
pengguna yang masuk
KMS-NF03 Sistem dibangun dengan tampilan antar muka yang sederhana
Table 5.4 Non-Fungsional
Fungsi fungsi yang harus ada dalam prototype sistem sebagian besar
merupakan kebutuhan fungsional. Mandatory Requiremnent dari sistem ini adalah
:
terdiri dari Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relational Diagram (ERD).
yang dikembangkan. Aliran data tersebut digambarkan dalam bentuk Data Flow
Diagram.
Ada tiga jenis pengguna yang berhak menggunakan sistem ini, yaitu
Proses pengelolaan data pengguna merupakan proses untuk mengelola data data
pengguna, yaitu admin, pegawai dan pimpinan.
pengetahuan yaitu pengetahuan tacit dan explicit serta data lain yang berkaitan
Sub Proses Pengelolaan Pengguna yang ada di DFD Level 2 ini adalah :
Sub Proses Knowledge Capture yang ada di DFD Level 2 ini adalah :
1. Knowledge Capture
Sub Proses Knowledge Capture berfungsi untuk menangkap Tacit
pada sistem.
2. Pemberian Komentar
Sub Proses Knowledge Discovery yang ada di DFD Level 2 ini adalah :
1. Knowledge Discovery
pada sistem.
2. Pemberian Komentar
Keterangan ERD :
1. Entity Pengguna, yaitu berisi data pengguna sistem beserta hak aksesnya.
2. Entity Tacit Knowledge, yaitu berisi data tacit knowledge berupa Problem
Solving Knowledge
Document-Based Knowledge.
4. Entity Komentar, yaitu berisi data komentar pengguna sistem yang berkaitan
sistem. Untuk masuk ke sistem, pengguna harus memasukkan kode user dan
password yang dipunya. Setelah itu, pengguna akan masuk ke dalam sistem
dengan level akses yang dimiliki, yaitu karyawan, direktur, atau admin.
Halaman ini digunakan untuk mencari knowledge sesuai kata kunci yang
dimasukkan.
Halaman Hasil Pencarian
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penelitian ini
menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Penelitan ini mengasilkan Knowledge Management System yang diterapkan pada
Toko Kue Dian.
2. Knowledge Management System ini dapat mengatasi kesalahan berulang melalui
fitur berbagi tacit knowledge berupa Problem Solving Knowledge yang dimiliki
oleh karyawan.
3. Knowledge Management System ini dapat mencari knowledge yang terdapat di
dalam explicit knowledge berupa Document-Based Knowledge yang dimiliki Toko
Kue Dian.
4. Fitur Pencarian String Matching dengan Algoritma Brute Force pada penelitian ini
menghasilkan nilai rata-rata recall sebesar 0,97 dan nilai rata-rata presicion
sebesar 1. Nilai rata-rata recall dan presicion ini lebih baik dari penelitan berjudul
Sistem Temu Kembali Informasi Dengan Metode Vector Space Model oleh
Fakhtul Amin (2012) dengan nilai rata-rata recall sebesar 0,19 dan nilai rata-rata
presicion sebesar 0,54.
5. Pencarian tacit knowledge berupa Problem Solving Knowledge dan knowledge
yang terdapat didalam explicit knowledge berupa Document-Based Knowledge
yang dimiliki dinas dilakukan melalui Metode String Matching dengan Algoritma
Brutre Force. Hasil dari pencarian adalah sangat baik dan akurat, namun terbatas
pada kata kunci (pattern) berupa teks yang dimasukkan. Jika terdapat salah
penulisan terhadap kata kunci (pattern), misalnya angjutan sedangkan kata
kunci yang diinginkan adalah angkutan, maka hasil pencarian yang diinginkan,
yaitu angkutan tidak akan muncul.
6. Knowledge Management System ini dapat membantu meningkatkan kinerja
karyawan melalui kemudahan mendapatkan knowledge terkait.
6.2 Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya berdasarkan penelitian yang dilakukan
adalah :
1. Pencarian knowledge menggunakan Metode String Matching dapat
mengenali kemiripan pada salah penulisan kata kunci dengan kata kunci
yang diinginkan. Misalnya kata kunci anjutan dapat menghasilkan hasil
pencarian dari kata angkutan.
2. Hasil pencarian knowledge diurutkan berdasarkan banyaknya knowledge
tersebut dilihat dan dikomentari oleh karyawan.
3. Karywan dapat membalas komentar yang ada di halaman knowledge.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, F. (2012). Sistem Temu Kembali Informasi dengan Metode Vector Space
Model. Jurnal Sistem Informasi Bisnis, 78-83.
Shi, Y., Xu, W., & Chen, Z. (2004). Data Mining and Knowledge Management.
Beijing: Chinese Academy of Sciences Symposium, CASDMKM 2004.