Anda di halaman 1dari 54

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi
Merujuk pada peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2017 mengenai standar penddikan guru,
telah menyatakan pembedaan yang jelas mengenai praktik pengalaman di
lapangan antara program PPG dan Program Sarjana Pendidikan. Pada Program
PPG, praktik di lapangan diwujudkan dalam praktik pengalaman lapangan yang
selanjutnya disingkat PPL, adalah kegiatan mahasiswa peserta program PPG
untuk mempraktian kemampuaanya dalam memprogram sebuah pembelajaran
secara keseluruhan di sekolah mitra. Sedangkan pada Program Sarjana
Pendidikan, Praktik di lapangan diwujudkan dengan memperkenalkan Lapangan
Persekolahan yang dikenal dengan PLP yang merupakan proses
pengamatan/observasi dan pemagangan yang dilakukan mahasiswa program
sarjana Pendidikan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan
Pendidikan di satuan Pendidikan. Meninjau dari peraturan tersebut maka dirasa
perlu Mahasiswa Sarjana Pendidikan terutama Mahasiswa Jurusan Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan untuk melaksanakan Pengenalan Lapangan
Persekolahan, dimana situasi saat ini pada mahasiswa dengan program Sarjana
Pendidikan yang akan dibentuk menjadi Sarjana Pendidikan maka mahasiswa
diperlukan kesiapan dalam melaksanakan Pendidikan. Untuk mempersiapkan
hal tersebut mahasiwa Universitas Negeri Surabaya yang mengambil program
Sarjana Pendidikan, harus mengikuti perkuliahan berbasis pengalaman lapangan
persekolahan dan Pendidikan kemasyarakatan. Dimana hal itu tergambar pada
Program PLP, dimana PLP ini tidak hanya dilapangan namun program yang
tersturuktur yang berisikan urutan penyiapan seorang sarjana Pendidikan,
melalui pembuatan perencanaan pembelajaran, simulasi membelajarkan,
microteaching, observasi sekolah, perencanaan mengajar, pengenalan dan
pengalaman praktik mengajar, praktik pembimbingan siswa, dan praktik
pengelolaan persekolahan dan Pendidikan nonformal.

1
Bagi mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, program
PLP ini sejalan dengan bidang garapan Teknologi Pendidikan yakni, Study dan
Etical Practice, dimana Teknologi Pendidikan tidak hanya mengkaji mengenai
teori keilmuan Pendidikan saja namun juga praktik etis yang dilakukan
mengenai keilmuan tersebut. Sehingga para Teknolog Pendidikan atau lulusan
Teknologi Pendidikan dapat terjun langsung menyelesaikan masalah yang ada
di lapangan mengenai Pendidikan. Dalam pelaksanaan PLP, Teknologi
Pendidikan linear pada Kurikulum SMK dengan Kompetensi Keahlian
Multimedia. Sehingga PLP yang diprogramkan untuk Mahasiswa Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan ialah PLP pada lapangan persekolan SMK
dengan Kompetensi Keahlian Multimedia. Disini mahasiswa Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan akan dapat belajar menjalankan bidang garapan
Teknologi Pendidikan sekaligus belajar dalam mengelolah pembelajaran dan
mengenal pelaksanaan Ppendidikan yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan.
Sekolah Kejuruan yang diambil ialah SMK Negeri 1 Boyolangu yang
bertempatan di Jl. Ki Mangunsarkoro VI/3, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu,
Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Di SMK Negeri 1 Boyolangu ini
terdapat Kompetensi Keahlian yang sejalan atau Se-linear dengan Kompetensi
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Dengan mengikuti PLP
diharapkan Mahasiswa Teknologi Pendidikan yang ingin melanjutkan ke jenjang
profesi guru, dapat memiliki penguasaan teori, metode, strategi pembelajaran
yang mendidik yang melihat karakteristik peserta didik disekolah dengan
berbagai latar belakang social-kulturalnya.
1. Profil SMK Negeri 1 Boyolangu
SMK Negeri 1 Boyolangu Terletak di Jalan Ki Mangunsarkoro VI/3, di
desa beji, kecamatan boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Memiliki banyak fasilitas penunjang akademik maupun non akedemik,
seperti laboratorium disetiap jurusan atau biasa dikenal dengan Bengkel,
perpustakaan, laboratorium Bahasa, dll.
Sejarah mula terbentuknya SMKN 1 Boyolangu ialah pada tanggal 31
Desember 1957 berdirilah Yayasan Pendidikan Mardi Putera dengan Akta
Notaris Mr. Moeljadi Dwidjodarmo Kediri bernomor Akte: 14, Tanggal 31

2
Desember 1957, Pada tanggal 24 September 1962 Akta Yayasan diubah di
depan Notaris Mudijono di Kediri dengan nomor Akta No. 9 tanggal 24
September 1962. Yayasan Mardi Putera Tulungagung mempunyai maksud
dan tujuan antara lain “membuka sekolahan-sekolahan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat untuk kemudian jika diperlukan diserahkan kepada
Pemerintah“.
Pada tahun1957/1958 berdirilah SMA Mardi Putera yang
kemudian dinegerikan pada tahun 1960 /1961. Pada tahun pelajaran 1960 /
1961 didirikanlan SMEA Mardi Putera yang dipimpin oleh Bapak Mas Marni
Adiwijata (alm.) sebagai Kepala Sekolah dan Bapak Soediharto, BA. (alm.)
sebagai Wakil Kepala Sekolah dengan staf pengajar yang terdiri dari guru-
guru Yayasan dan dari SMA Negeri Tulungagung.
SMEA Mardi Putera Tulungagung pada mulanya menempati gedung
SMP Negeri 1 Tulungagung dan pada tahun 1965 pindah ke gedung yang
sekarang berada di Jalan Panglima Jendral Sudirman VI / 2 Tulungagung.
Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud R.I No. 0124/O/1972 tanggal 10
Agustus 1872 yang berlaku per tanggal 02 Januari 1972, SMEA Mardi Putera
berubah menjadi SMEA Negeri Tulungagung dan sekarang menjadi UPTD
SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung serta pindah dari Desa Kepatihan ke
Desa Beji, Jalan Ki Mangunsarkoro VI / 3 Boyolangu, Tulungagung sejak
tahun 1996.
2. Kondisi Fisik SMK Negeri 1 Boyolangu
Secara Geografis SMK Negeri 1 Boyolangu memiliki luas tanah
sebesar 12,960m2 terletak di Jalan Ki Mangunsarkoro VI/3
Boyolangu,Tulungagung. Kondisi Fisik Sekolah dapat dikatakan sangat baik,
ini terlihat dari tata letak ruangm bangunan dan kebersihan lingkungan yang
sangat terjaga serta penghijaun taman yang ada disekolah SMK Negeri 1
Boyolangu.
Gedung sekolah terdiri dari Ruang kelas X sampai dengan Kelas XII
yakni dengan total 43 ruang kelas, 1 laboratorium Bahasa, 1 Perpustakaan,
Sanitasi Guru berupa kamar mandi/WC Sejumlah 5, Sanitasi Siswa berupa
kamar mandi/WC sejumlah 25, Ruang Aula/Serbaguna, Bisnis Center

3
(BC)/Unit Produksi, Dapur, Gudang Elektronika, Gudang Olah Raga,
Gudang Perpustakaan, Gudang Sarana Prasarana, Koperasi Siswa, Lapangan
Basket/ Tennis, Mushola, Pos Keamanan, Laboratorium Perakitan (Bengkel),
Laboratorium Pemasaran (Bengkel), Ruang BKK, Ruang BP, Ruang Guru,
Ruang Humas/Prakerin/Kesiswaan, Ruang ISO, Ruang Kepala Sekolah,
Ruang Kurikulum, Ruang LSP, Ruang OSIS, Recepsionist, Ruang Sarana
Prasarana, Ruang Sidang, Ruang Tunggu Tamu, Ruang Tata Usaha, Ruang
Teknologi dan Informasi, Ruang UKS, Laboratorium UPW(bengkel),
Laboratorium RPL Sejumlah 2(bengkel), Laboratorium TKJ sejumlah 3
(bengkel), Laboratorium Animasi(Bengkel), Laboratorium DKV(bengkel),
Laboratorium Multimedia (bengkel), Laboratorium Broadcasting (Bengkel),
Laboratorium Akuntansi sejumlah 2, Laboratorium Adminstrasi Perkantoran
sejumlah 2 , Laboratorium Kimia ,Ruang Musik, Tempat Parkir, Ruang
Pelayanan Publik., Kantin Siswa. Didukung akses Internet yang cukup
memadai serta sumber listrik yang stabil yakni memiliki daya listrik sebesar
105,000.

B. Tujuan Pelaksanaan PLP


Tujuan pelaksanaan PLP secara garis besar adalah guna membangun
landasan jatidiri dari calon pendidik melalui beberapa bentuk kegiatan di
sekolah, seperti :
1. Mahasiswa dapat mengamati, menelaah, dan merasakan langsung kultur
sekolah.
2. Mahasiswa dapat mengamati serta menelaah sturktur organisasi dan tata
kelola di sekolah
3. Mahasiswa dapat mengamati dan memahami langsung peraturan dan tata
tertib sekolah
4. Mahasiswa dapat mengamati, menelaah, dan merasakan langsung kegiatan
kegiatan ceremonial formal di sekolah
5. Mahasiswa dapat mengamati, menalaah , dan merasakan langsung kegiatan
berupa kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler

4
6. Mahasiswa dapat mengamati praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan
positif di sekolah.

C. Manfaat Pelaksanaan PLP


Dengan Tujuan membangun landasan jatidiri dari calon pendidik melalui
beberapa bentuk kegiatan di sekolah, maka manfaat dari pelaksanaan PLP
setelah dilaksanakan oleh mahasiswa Pendidikan ialah mahasiswa memiliki
kemampuan untuk :
1. Memahami dan menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran
2. Memahami dan memilih serta menerapkan strategi pembelajaran sesuai
kondisi dan situasi sekolah
3. Memahami dan memilih serta menerapkan sistem evaluasi yang digunakan
ketika mengajar
4. Memahami dan mengembangkan RPP, media pembelajaran, bahan ajar, dan
perangkat evaluasi sesuai dengan kondisi,situasi serta kurikulum yang ada
5. Memahami dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran
6. Memahami, mengajar dan mengelolah secara langsung proses pembelajaran
(dalam pengawasan guru);
7. Memahami dan melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan
kegiatan ekstrakurikuler;
8. Memahami dan melaksanakan tugas-tugas pekerjaan administasi guru

5
BAB II
PELAKSANAAN PLP

A. Karakteristik Peserta Didik


SMKN 1 Boyolangu yang beralamatkan di Jalan Ki Mangunsarkoro VI/3
Beji Boyolangu Tulungagung ini, memiliki total 2.374 peserta didik. Dari
jumlah tersebut tentunya sangat beraneka ragam karakteristik peserta didiknya.
Tetapi terlihat dari karakteristik peserta didik di SMKN 1 Boyolangu ini, yang
mayoritas memiliki budi pekerti yang baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan
perilaku peserta didik yang diantaranya, memeperhatikan guru saat mengajar,
mengerjakan tugas yang telah diberikan guru, mentaati tata tertib sekolah,
menerapkan senyum, salam, sapa, salam, sopan dan santun, berprestasi dalam
banyak perlombaan. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga terdapat peserta
didik yang masih memiliki sikap yang kurang baik. Seperti contohnya, masih
ada peserta didik yang bergurau atau sibuk sendiri didalam kelas ketika proses
pembelajaran berlangsung. Serta masih banyak peserta didik yang melanggar
tata tertib sekolah, seperti tidak menggunakan sepatu hitam, menggunakan make
up yang berlebihan, datang terlambat. Dan ketika ada jam pelajaran, tetapi guru
yang akan mengajar berhalangan hadir, masih banyak peserta didik yang keluar
kelas, ke kantin, maupun nongkrong didepan kelas.
Namun hal ini sudah mendapat penanganan dari pihak sekolah maupun
guru yang bersangkutan. Misalkan dari hal tata tertib, dari pihak waka kesiswaan
akan memberikan hukuman terhadap setiap pelanggaran. Seperti, jika peserta
didik datang terlambat maka akan diberikan sanksi yaitu membersihkan
pekarangan sekolah dan mencatat nama-nama peserta didik yang datang
terlambat dan kemudian diserahkan ke pihak BK(Bimbingan Konseling). Begitu
pula jika terdapat peserta didik yang tidak mengenakan sepatu hitam, maka
sepatu akan disita sebelah, dan akan dikembalikan ketika pulang sekolah dengan
membawa sepatu yang sebelahnya. Dan penanganan untuk ketidak tertib an
peserta didik didalam kelas saat proses pembelajaran, adalah guru memberikan
peringatan, jika peringatan tidak dihiraukan maka guru akan memberikan
hukuman sesuai dengan apa yang telah dilakukan peserta didik.

6
Tabel 2.1 Daftar Jumlah Peserta Didik Tahun Ajaran 2019
KELAS
TOTAL
X XI XII
Rombel 24 21 21 66
Laki-Laki 211 185 194 590
Perempuan 621 557 609 1787
Total 832 742 803 2377

B. Struktur Organisasi dan Tata Kerja


Sejak SMK Negeri 1 Boyolangu berdiri hingga sekarang ada beberapa
Kepala Sekolah yang menjabat, yaitu :
1. Bapak Soediharto, BA. (alm) tahun 1972 s/d 1979
2. Bapak A. Marudin (alm) tahun 1979 s/d 1984
3. Bapak Imam Soedjana tahun 1984 s/d 1986
4. Bapak Drs. Soedarno (alm) tahun 1986 s/d 1992
5. Bapak Soenarjo, BBA tahun 1992 s/d 1995
6. Bapak Drs. Putut Sunarjo, HDS tahun 1995 s/d 2000
7. Bapak Drs. Herry Dwi Rahardjo tahun 2000 s/d 2011
8. Bapak Drs. H. Budianto, M.M. tahun 2011 s/d 2012
9. Bapak Drs. Rofiq Suyudi, M.Pd tahun 2012 s/d 2018
10. Ibu Arik Eko Lestari, S.Pd tahun 2019 s/d sekarang
Dari daftar di atas dapat disimpulkan bahwa mulai tahun 2019, SMK
Negeri 1 Boyolangu telah berganti Kepala Sekolah. Hal ini juga ikut
mempengaruhi struktur kepengurusan atau organisasi dan tata kerja oleh guru di
SMK Negeri 1 Boyolangu. Berikut struktur organisasi dapat terlihat pada
gambar.

Gambar 2.1. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Boyolangu

7
1. Kepala Sekolah : Ibu Arik Eko Lestari, S.Pd
2. Wakil Kepala Sekolah
a. Bagian Manajemen Mutu : Dra. Sri Sulistri
b. Bagian Kurikulum : Siswanti Purwaningsih, S.T.
c. Bagian Kesiswaan : Ilham Sungaedi, S.Pd
d. Bagian Sarana Prasarana : Dra. Laili Jumarti
e. Bagian Humas : Drs. Agus Supriyadi
3. Ketua Kompetensi Keahlian Keahlian
a. Akuntansi : Atih Wilupi, S.E
b. Administrasi Perkantoran : Lilik Suratmi, S.Pd.
c. Pemasaran : Hardini I.B, SE
d. Usaha Jasa Pariwisata : Nur Nastuti Sari, S.ST. Par.
e. Multimedia : Mas’an Widodo, S.Pd.
f. Rekayasa Perangkat Lunak : Junaedi, ST.
g. Teknik Komputer Jaringan : Endang Ary Handayani, S.T
h. Desain Komunikasi Visual : Danang Anjar H, S.Pd.
i. Animasi : Dhuana P. P., S.Pd.
j. Kimia Industri : Diana H., S.T
k. Broadcasting : Mas’an Widodo, S.Pd
4. Kepala Tata Usaha : Endang Batasari, S.Sos.
Selain struktur organisasi di atas, ada pula data yang diperoleh mengenai
kondisi non fisik SMK Negeri 1 Boyolangu, yaitu:
a. Keadaan Personalia
Kepala Sekolah : 1 Orang
Guru Tetap/PNS : 94 Orang
Guru Tidak Tetap : 46 Orang
b. Program Kerja Lembaga
Dalam Pelaksanaan Program Kerja Sekolah Dibantu oleh 3 Wakil Kepala
Sekolah, Yaitu :
1) Waka Kesiswaan yang mengurus seluruh siswa yang ada disekolah,
Program Kerjanya antara lain, Penerimaan Peserta Didik Baru, dan Masa
Orientasi Siswa Baru.

8
2) Waka Kurikulum, dengan program kerjangan antara lain Persiapan Awal
Tahun Ajaran, Persiapan KBM, Persiapan Teaching Factory, Persiapan
Sekolah Rujukan dan Pelaksanaan Penilaian.
3) Waka Sarana/Prasarana, denga Program Kerjanya antara lain adalah
Perbaikan Sarana dan Prasarana disekolah, Penambahan Ruang,
Perawatan Laboratorium dan Sarana lainnya.
c. Pelaksanaan Kerja
1) Waka kesiswaan :Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB),
a) Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. 15 – 19 Juli 2019
b) Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan pada 23-25 Juli 2019.
c) Pengadaan Kelas Inspirasi
d) Pengadaan Budaya Literasi
e) Dll
2) Waka Kurikulum
a) Rapat pembagian tugas
b) Rapat Dinas Sekolah, dll
c) Persiapan Sekolah Rujukan
d) Persiapan Teaching Factory
3) Wakasek Sarana dan prasarana
a) Pembayaran gajib
b) Pemeliharaan Bangunan Sekolah
d. Iklim Kerja Antar Personalia
1) Waka kesiswaan : yaitu adanya koordinasi dan rapat guru, Perencanaan
dan LPJ kegiatan dikomunikasikan dengan komite.
2) Wakasek Kurikulum : adanya komunikasi kepada semua guru sehingga
program kegiatan yang ada dapat dilaksanakan bersama dengan baik.
3) Waka Sarana /Prasarana: terdapat koordinasi yang jelas dari pihak
sekolah dengan komite sekolah terkait pelaksanaan program kerja yag
akan dilaksanakan dan yang sudah terlaksana
C. Visi dan Misi Sekolah
SMK Negeri 1 Boyolangu memiliki visi dan misi sebagai berikut:
1. Visi

9
Terwujudnya Lembaga pencetak generasi yang berImtaq, berwawasan
lingkungan, kreatif, professional dan berdaya saing global.
2. Misi
a. Menciptakan budaya sekolah yang religius.
b. Menciptakan sekolah yang sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan.
c. Meningkatkan kesadaran berwirausaha.
d. Menerapkan sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001 : 2015.
e. Meningkatkan kerjasama dengan stakeholder.
f. Mengembangkan darana dan prasaran pendidikan dan pelatihan untuk
sertifikasi berstandar internasional.
g. Mengembangkan SDM berlevel Internasional.
h. Mengembangkan Sekolah digital.

D. Peraturan dan Tata Tertib Sekolah


Demi terwujudnya visi dan misi sekolah dan terciptanya lingkungan
sekolah yang tertib, teratur, dan disiplin, maka SMK Negeri 1 Boyolangu
memiliki beberapa tata tertib yang harus dipatuhi, diantaranya:
1. Tata Tertib Siswa
a. Hak-hak Siswa
1) Siswa berhak mengikuti proses belajar-mengajar selama tidak
melanggar tata tertib
2) Siswa dapat meminjam/menggunakan buku-buku yang ada di
perpustakaan sekolah dengan mentaati peraturan perpustakaan
sekolah yang berlaku.
3) Siswa berhak mendapat perlakuan yang sama dengan siswa-siswa
lain sepanjang tidak melanggar peraturan tata tertib
4) Semua siswa berhak menggunakan semua fasilitas yang ada di
sekolah sesuai dengan peraturan yang ada.
5) Siswa yang belum mencapai nilai batas lulus berhak mengajukan
remidi kepada guru yang bersangkutan dengan sepengetahuan
Kepala Sekolah.

10
6) Bagi siswa yang ingin menambah pengetahuan dan kemampuan mata
diklat tertentu dapat mengajukan permohonan kepada Kepala
Sekolah untuk mengikuti Les Privat dengan memenuhi segala
ketentuan yang ada.
b. Kewajiban Siswa
1) Semua siswa harus hadir selambat-lambatnya 10 menit sebelum
pelajaran dimulai
2) Siswa yang datang terlambat tidak diperkenankan langsung masuk
kelas melainkan harus melapor terlebih dahulu kepada Guru Piket
atau Wakil Kepala Sekolah yang bertugas
3) Siswa yang tidak hadir, harus dibuktikan dengan surat ijin yang
ditandatangani orang tua/ wali, surat keterangan sakit dari Dokter
atau surat tugas dari Kepala Sekolah
4) Siswa yang tidak hadir tanpa keterangan lebih dari 10% dari hari
efektif dalam satu tahun pelajaran akan dikembalikan kepada orang
Tua/ Wali oleh sekolah
5) Setiap siswa wajib memakai seragam sekolah sesuai dengan
ketentuan sekolah.
6) Model pakaian sekolah harus sesuai dengan ketentuan sekolah dan
tidak boleh ketat
7) Rambut dipotong rapi, bersih terpelihara dan tidak boleh dicat
8) Siswa tidak boleh memelihara kuku panjang, memakia make-up,
aksesoris yang lazim digunakan orang dewasa
9) Ikut bertanggungjawab atas kelancaran proses belajar mengajar baik
di kelas maupun di luar kelas/ luar sekolah
10) Ikut bertanggung jawab atas kebersihan, keamanan, ketertiban,
keindahan dan kekeluargaan di lingkungan sekolah
11) Ikut bertanggung jawab atas pemeliharaan sarana dan prasarana
sekolah
12) Membayar Dana Penunjang Pendidikan (DPP) selambat-lambatnya
tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan dan menyelesaikan administrasi

11
sekolah sesuai dengan kesepakatan. Apabila melebihi waktu yang
disepakati, wali murid dipanggil ke sekolah
13) Mengikuti upacara bendera / apel setiap hari senin dan hari besar
nasional
14) Ikut menjaga nama baik almamater dimanapun berada
15) Saling menghormati dan menghargai antar civitas akademika
16) Siswa yang membawa kendaraan harus menempatkan di tempat yang
telah ditentukan dan dalam keadaan terkunci
17) Mentaati semua peraturan yang berlaku di sekolah
c. Larangan Siswa
1) Meninggalkan sekolah selama jam pelajaran berlangsung. Bila ada
kepentingan pada saat pelajaran berlangsung harus dengan izin piket
guru / piket Wakil Kepala Sekolah
2) Siswa tidak diperkenankan izin melalui telepon
3) Urusan keluarga harus dikerjakan di luar jam sekolah atau waktu
libur sehingga tidak menggunakan hari sekolah
4) Menerima surat-surat atau tamu-tamu di sekolah tanpa
sepengetahuan piket
5) Memakai perhiasan / berdandan yang berlebihan serta berpakaian
yang tidak sesuai dengan peraturan sekolah
6) Memakai jaket atau pakaian yang tidak ditentukan sekolah di dalam
kelas
7) Membeli makanan dan minuman diluar halaman sekolah pada jam
sekolah
8) Berada atau bermain-main di tempat kendaraan / tempat sepeda pada
saat jam pelajaran dan jam istirahat
9) Membawa kendaraan teman tanpa seizin pemilik
10) Membawa dan atau merokok di dalam dan di luar sekolah
11) Membawa senjata tajam, buku, majalah dan kaset yang tidak ada
kaitannya dengan pelajaran.

2. Kode Etik Pegawai

12
Pegawai SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung:
1) Harus mentaati ketentuan jam kerja
2) Harus memakai pakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3) Harus melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
masing-masing
4) Harus menumbuhkan dan memiliki rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas
5) Harus menumbuhkan rasa kebersamaan dan meningkatkan
profesionalisme
6) Menjaga nama baik lembaga
7) Saling menghormati sesama rekan kerja
8) Saling mendukung pelaksanaan tugas yang diberikan pimpinan
9) Memberikan pelayanan yang baik dan prima kepada masyarakat
(Tamu, Orang tua, Siswa) dan menyelesaikan tugas sesuai dengan
ketentuan
10) Dapat menjadi contoh/ tauladan di lingkungan kerja maupun diluar jam
kerja
11) Menolak setiap tugas yang bertentangan dengan peraturan Perundang-
undangan
12) Setiap atasan harus bersikap bijaksana dan memperlakukan yang sama
terhadap bawahannya dan dapat menjadi tauladan keprofesionalannya.
Setiap pelanggaran terhadap kode etik dikenakan sanksi.
Jenis sanksi:
1) Ringan : Teguran Lisan
2) Sedang: Tertulis
3) Berat: Penundaan Berkala, Penundaan Kenaikan Pangkat

13
E. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 53 ayat (2) butir a dan pada
Pasal 79 ayat (2) butir b menyatakan bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler termasuk
di dalam rencana kerja tahunan satuan pendidikan, dan Kegiatan Ekstrakurikuler
perlu dievaluasi pelaksanaannya setiap semester oleh satuan pendidikan.
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan
untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,
kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk mendukung
pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karenanya, SMK Negeri 1 Boyolangu
sebagai satuan pendidikan terdapat Organisasi Siswa Intra Sekolah yang di
dalam kegiatannya bekerjasama dengan bidang kesiswaan. Begitu juga adanya
kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler sebagai upaya dalam
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam bidang akademik maupun non
akademik.
1. Kegiatan Kokurikuler
Kegiatan Kokurikuler merupakan kegiatan yang berkaitan langsung
dengan kegiatan intrakurikuler dengan tujuan memberikan kesempatan
kepada siswa dalam mendalami materi pelajaran. Beberapa kegiatan
kokurikuer yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Boyolangu yaitu:
a) MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah)
Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ditujukan untuk peserta
didik baru kelas X tahun 2019 di SMK Negeri 1 Boyolangu. Kegiatan
tersebut dilaksanakan setelah penerimaan peserta didik baru dan sebelum
pembelajaran aktif dimulai. Hal ini bertujuan agar peserta didik baru
mengetahui dan mengenal budaya dan peraturan yang ada di sekolah
sehingga dapat diterapkan dalam setiap kegiatan di sekolah. Selain itu,
agar peserta didik saling mengenal dengan teman seangkatan, teman di

14
sekolah, dan seluruh guru di SMK Negeri 1 Boyolangu. MPLS
dilaksanakan selama 5 hari, mulai hari senin sampai jum’at mulai pukul
07.00 – 16.00 WIB. Kegiatan MPLS beragam mulai dari pendidikan
karakter, LBB, sosialisasi BNN, sungkem, dan pengenalan kultur sekolah
kepada peserta didik baru.

Gambar 2.2 Kegiatan MPLS Peserta Didik Baru

b) OPK (Orientasi Pendidikan Kepramukaan)


Orientasi Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan 3 hari pada minggu
kedua peserta didik baru masuk di SMK Negeri 1 Boyolangu, tepat di hari
Jum’at sampai Minggu. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan
pendidikan pramuka dan menumbuhkan nilai-nilai kepramukaan pada
peserta didik baru, agar mereka dapat menerapkan dalam kehidupan dalam
kehidupan sehari-sehari dimanapun berada. Selain itu, kegiatan ini juga
menjadi salah satu wadah menjalin keakraban antara peserta didik baru,
kakak kelas, dan para guru melalui kegiatan yang diselenggarakan seperti
games, pentas seni, ekspo ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Dalam hal
ini mahasiswa PLP ikut serta dalam mendukung kegiatan tersebut.

15
Gambar 2.3 Pelaksanaan OPK

c) Kelas Inspirasi
Kelas Inspirasi dilaksanakan pada setiap hari senin mulai pukul 06.30
bersamaan dengan kegiatan upacara bendera hari senin. Kelas yang
mengikuti kegiatan ini ialah kelas yang tidak menjadi petugas upacara
bendera, dengan jumlah peserta terdiri dari 3 kelas secara begilir. Pengisi
materi ialah alumni dari SMK Negeri 1 Boyolangu yang bertujuan untuk
memotivasi siswa agar lebih semangat dalam belajar dan tidak merasa
khawatir mengenai lapangan pekerjaan yang ada.

Gambar 2.4 Pelaksanaan Kelas Inspirasi

16
d) LCE (Language Center English)
Program LCE yang baru diresmikan pada tanggal 12 Agustus 2019 ini
mengupayakan kepada seluruh warga SMK Negeri 1 Boyolangu untuk
aktif dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa inggris. Tujuannya adalah agar seluruh peserta didik
di SMK Negeri 1 Boyolangu lebih siap dalam menghadapi tantangan masa
depan, mengingat kedepannya kemampuan bahasa inggris merupakan
kebutuhan dalam bersaing di dunia industri. Program LCE dilaksanakan
setiap hari rabu oleh seluruh warga SMK Negeri 1 Boyolangu dengan
menggunakan bahasa inggris dalam setiap kegiatan di sekolah. Sistem
penilaian dilakukan oleh beberapa orang yang ditunjuk sebagai polisi
untuk melakukan penilaian kepada peserta didik. Dari kegiatan ini,
kedepannya SMK Negeri 1 Boyolangu juga akan meresmikan program
kampung bahasa pada wilayah sasaran yang lebih luas dengan
bekerjasama dengan pemerintah desa beserta warga desa.

Gambar 2.5 Peresmian LCE

e) APTIKNAS
Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional
dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2019 dengan diikuti oleh seluruh peserta
didik kelas X, XI, XII dari semua program keahlian. Kegiatan ini

17
dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkenalkan teknologi baru di
dunia industri kepada siswa SMK. Selain itu, juga dilakukan serangkaian
pameran karya siswa dari program keahlian Teknik Informasi dan
Komunikasi.

Gambar 2.6 Pelaksanaan APTIKNAS

f) Kelas Rujukan
Program yang sedang berjalan mulai tahun 2019, yang mana SMK Negeri
1 Boyolangu mendapatkan kesempatan untuk menjadi salah satu Sekolah
Rujukan yang mendapatkan bantuan dana sebesar 100 juta yang dapat
digunakan untuk kegiatan pengembangkan SDM sekolah.
g) Kelas Industri
Sama-sama berjalan pada tahun 2019, kelas industri ditujukan untuk
beberapa kompetensi keahlian yang ada di SMK Negeri 1 Boyolangu
untuk menerapkan revitalisasi berkaitan dengan kompetensi keahlian.
Adapun kompetensi keahlian yang terpilih untuk mengikuti program kelas
industri ialah Kimia Industri, Multimedia, dan DKV. Masing-masing
kompetensi keahlian harus melaksanakan TEFA dengan mengeluarkan
produk jurusan yang akan menjadi produk unggulan.

18
Gambar 2.7 Produk MM

2. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan
oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi, akat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Adapun kegiatan ekstrakurikuler
yang ada di SMK Negeri 1 Boyolangu dibagi menjadi 2 kategori:
a) Ekstrakurikuler Wajib
Kegiatan ekstrakurikuler wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan
dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Di SMK Negeri 1 Boyolangu
terdapat satu kegiatan ekstrakurikuler wajib, yaitu pramuka. Kegiatan
pramuka dilaksanakan pada setiap hari Kamis.

19
Gambar 2.8 Ekstrakurikuler Pramuka

Gambar 2.9 Pendampingan Ekstrakurikuler Pramuka

b) Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan
oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat
dan minat dari masing-masing. Beberapa bidang ekstrakurikuler pilihan
yang ada di SMK Negeri 1 Boyolangu, diantaranya:
1) Sosial (PMR)
2) Seni (Tari, Karawitan, Reyog kendang)

20
3) Olahraga (Bulu Tangkis, Basket, Voli, Futsal, Pencak Silat, Karate)
4) Kerohanian (Kajian Al-Qur’an, Qiro’at, Hadrah)
5) Lain-lain (Paskibraka, Rohis, Jurnalistik, Drama)
Masing-masing dari kegiatan ekstrakurikuler di atas telah dilaksanakan
sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama pembina. Berikut jadwal
pelaksanaan beserta pembina dari kegiatan ekstrakurikuler di SMK Negeri 1
Boyolangu :
Tabel 2.2 Daftar Ekstrakulikuler SMKN 1 Boyolangu
No. Nama Ekstrakurikuler Jadwal/Hari Pembina
1 Pramuka Kamis Pak Subaweh
2 PMR Rabu
3 Tari Selasa, Rabu
4 Karawitan Selasa, Rabu Bu Resmi
5 Reyog Kendang Selasa, Rabu
6 Basket Setiap hari kecuali Rabu Pak Bowo
7 Voli Senin, Kamis Bu Rika
8 Futsal Sabtu, Minggu Pak Fendi
9 Pencak Silat Selasa, Kamis, Sabtu Mas Sabet
10 Karate Kamis, Sabtu Pak Satrio
11 Kajian Al-Qur’an
12 Qiro’at
13 Hadrah Kondisional Bu Afi
14 Paskibraka Selasa, Sabtu Pak Ilham
15 Rohis Kamis, Sabtu
16 Jurnalistik Kondisional Sinta
17 Drama
18 Aeromodeling Kondisional

Dari kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler di atas, mahasiswa PLP


melakukan pendampingan untuk beberapa kegiatan, diantaranya :
1) Pendampingan Paskibraka

21
Gambar 2.10 Pendampingan Ekstrakurikuler Paskibraka

2) Pendampingan Rohis

Gambar 2.11 Pendampingan Ekstrakurikuler Rohis


3) Pendampingan PMR

Gambar 2.12 Pendampingan PMR

22
4) Pendampingan Pencak Silat

Gambar 2.13 Pendampingan Pencak Silat

F. Kultur Sekolah
SMKN 1 Boyolangu memiliki Visi yaitu : Terwujudnya Lembaga
pencetak generasi yang berImtaq. Berwawasan lingkungan, kreatif, professional
dan berdaya saling global, dan memiliki Misi :
1. Menciptakan budaya sekolah yang religious
2. Menciptakan sekolah yang sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan.
3. Meningkatkan kesadaran berwirausaha
4. Menerapkan sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001 : 2015
5. Meningkatkan kerjasama dengan stakeholder
6. Mengembangkan sarana prasarana pendidikan dan pelatihan untuk sertifikasi
berstandar Internasional
7. Mengembangkan SDM berlevel Internasional
8. Mengembangkan sekolah digital
Berangkat dari hal itu kultur sekolah yang dibangun dalam SMKN 1
Boyolangu memadukan antara kedua hal tersebut juga dengan karakteristik
lingkungan dan masyarakat. Tujuan dari SMK adalah mencetak lulusan yang
siap kerja dan mampu bersaing dalam dunia kerja secara lokal maupun global,
oleh karena itu SMKN 1 Boyolangu sangat menjaga kedisiplinan dan kreatifitas
siswanya. Saat ini sekolah menetapkan aturan jam masuk sekolah yang beragam,

23
karena berhubungan dengan agenda yang dilakukan pada pagi hari, seperti
halnya hari Senin dan Rabu masuk pukul 06.30 untuk mempersiapkan upacara
dan Rabu Bersih, hari Selasa dan Kamis masuk pukul 07.00, dan hari Jumat
karena ada agenda Jum’at Sehat maka khusus Guru masuk pukul 06.00 untuk
melaksanakan senam pagi. Tentu saja jika ada yang melanggar pasti akan
terkena sanksi, sanksi yang diberikan selalu rasional dengan alasan yang
diberikan, tegas dan tetap mendidik. Hal ini merupakan usaha yang dilakukan
sekolah untuk menciptakan siswa yang disiplin.

Gambar 2.14 Pelaksanaan Upacara Hari Senin

Aturan seragam juga diberlakukan di sekolah dan bisa tergolong cukup


ketat, penggunaan seragam yang tidak sesuai dan tidak rapi akan langsung
ditegur atau bahkan langsung diberikan hukuman, penggunaan sepatu yang tidak
sesuai dan ketentuan seragam seperti celana tidak boleh terlalu ketat adalah
contoh pelanggaran yang dilakukan siswa, bidang kedisiplinan memberikan
sanksi berupa penyitaan sepatu yang sebelah saja dan bisa diambil beberapa
minggu kedepan, dalam observasi kami pernah ada siswa yang memakai celana
terlalu ketat atau bergaya pensil dihukum untuk mengganti celananya dengan
rok, dan itu cukup efektif sebagai hukuman dan menjadi contoh bagi siswa lain
yang bilamana melanggar akan terkena sanksi tersebut.

24
Gambar 2.15 Penggunaan Seragam oleh Siswa

Gambar 2.16 Siswa yang Melanggar Tata Tertib

Mengenai pengamalan Imtaq dalam kultur sekolah adalah dengan


membiasakan membaca do’a sebelum dan sesudah pelajaran. Kultur lain yang
diterapkan oleh SMK Negeri 1 Boyolangu seperti budaya 5S yaitu senyum,
sapa, salam, sopan, santun ketika memasuki area sekolah. Penerapan budaya 5S
bertujuan untuk mendidik siswa agar menjaga tata krama dalam hidup
bermasyarakat, mengamalkan nilai-nilai keagamaan dengan setiap saat selalu
tersenyum maka akan membuat diri dan orang lain merasakan energi positif dan
bahagia. Sapa dan salam apabila saling bertemu merupakan salah satu cara
dalam menjaga silaturahmi antar warga sekolah. Dan sopan santun dalam setiap
ucapan maupun tindakan sebagai bentuk dalam menghormati dan menghargai

25
orang lain agar terjaga rasa nyaman di sekolah. Selain itu, dilakukannya
ekstrakulikuler pendukung seperti Rohis, Infaq Jumat dan Infaq kematian.
Kegiatan partisipasi dalam peringatan hari besar islam, SMK Negeri 1
Boyolangu juga menyelenggarakan sholat ‘Id dan penyembelihan binatang
qurban di sekolah pada Hari raya Idul ‘Adha. Sholat ‘Id diikuti oleh seluruh
peserta didik dan guru yang dilaksanakan di halaman di sekolah. Selain pelajaran
agama hal hal berbau kerohanian juga dilakukan untuk membentuk karakters
siswa yang memiliki Iman dan Taqwa sesuai dengan tujuan sekolah.

Gambar 2.17 PHBI (Hari Raya Idul ‘Adha)

Dalam hal lingkungan, sekolah cukup terjaga dengan adanya kegiatan


kebersihan Rabu bersih, dan peraturan untuk menjaga kelas atau Laboratorium
tetap bersih seusai pelajaran. Penyediaan tempat sampah di beberapa tepat
merupakan salah satu bentuk dukungan untuk menjaga kebersihan. Kegiatan
rutin yang juga menjadi upaya menciptakan lingkungan sehat yakni dengan
diadakannya Jum’at Sehat dalam bentuk pelaksanaan yaitu senam yang diikuti
oleh semua guru dan staff.

26
Gambar 2.18 Senam Guru

Gambar 2.19 Jum’at Sehat

Menerapkan norma kesopanan seperti menuntun motor saat datang dan


akan pulang menjadi upaya mewujudkan keamanan dan kenyamanan di
lingkungan sekolah. Upaya dalam menciptakan sekolah yang menyenangkan
dapat terlihat dengan dibiasakan menyanyikan lagu daerah oleh peserta didik
setiap akhir jam pelajaran sebelum pulang. Selain dapat melestarikan lagu
daerah, secara tidak langsung dapat meningkatkan jiwa nasionalisme dan cinta
tanah air. Ditambah lagi pada setiap awal jam pelajaran, peserta didik
menyanyikan lagu Indonesia Raya. Budaya lain yang tidak lupa sebagai salah
satu upaya melestarikan kebudayaan Indonesia l adalah dengan diterapkannya
memakai pakaian adat pada hari selasa di minggu kedua setiap bulan yang
dilakukan oleh seluruh warga SMK Negeri 1 Boyolangu.

27
Gambar 2.20 Menggunakan Pakaian Adat

Seperti yang diketahui bahwa SMK sangat erat kaitannya dengan dunia
Industri, maka dari itu sebelum peserta didik lulus nantinya, mereka harus
dibekali dengan kemampuan kejuruan yang mumpuni. Seperti contohnya dalam
jurusan Multimedia di SMK Negeri 1 Boyolangu para siswa diberikan tugas
untuk mencari klien/konsumen dari produk yang mereka buat secara mandiri,
dan produk-produk yang mereka buat ataupun hasil karya mereka dimasukkan
ke dalam Unit Produksi. Tujuannya adalah melatih peserta didik dalam
mengembangkan jiwa berwirausaha sesuai dengan kompetensi keahlian yang
sudah dipelajari selama di sekolah. Selain itu, juga akan meningkatkan sikap
peserta didik dalam mengambil keputusan, mandiri, percaya diri, dan siap
menghadapi dunia industri kedepannya setelah lulus dari sekolah.
Berkaitan dengan pengembangan sekolah digital, sekolah mewujudkan
dengan menerapkan sistem checklog bagi guru dan siswa sebagai presensi.
Dengan sistem ini, maka sekolah dan orang tua akan lebih mudah dalam
mengontrol kehadiran peserta didik di sekolah . SMK Negeri 1 Boyolangu juga
sudah mulai menerapkan paperless dalam pembelajaran, terutama jurusan-
jurusan yang berkaitan dengan computer dan alat digital seperti DKV,
Multimedia, TKJ, Animasi, dan Broadcast.

28
Gambar 2.21 Penerapan Presensi

G. Kendala-kendala Yang Dialami dan Solusinya


Rencana program PLP sudah disusun sedemikian rupa sehingga dapat
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan catatan-
catatan, selama ini seluruh program kegiatan PLP dapat terealisasi dengan baik
1. Faktor Pendukung
a. Kerjasama yang baik antara warga SMK Negeri 1 Boyolangu dengan
Mahasiswa PLP Universitas Negeri Surabaya
b. Motivasi dari diri sendiri dan komponen-komponen dari luar mahasiswa
PLP Universitas Negeri Surabaya
c. Guru pembimbing yang telah memberikan kepercayaan penuh kepada
mahasiswa
d. Siswa yang mampu menghargai mahasiswa PLP dan mampu
beradaptasi dengan baik
2. Kendala
a. Kesulitan mengontrol siswa
b. Setiap siswa memiliki karakter dan kemampuan siswa berbeda-beda
c. Adanya misskom mengenai tujuan dari PLP di Warga SMK Negeri 1
Boyolangu

29
d. Peraturan Baru megenai administrasi pembelajaran dan agenda
pembelajaran membuat mahasiswa harus menyesuaikan kembali
perangkat pembelajaran.
e. Jadwal Ekstrakurikler yang ditetapkan setiap sore setelah pulang
sekolah maupun hari sabtu membuat sebagian mahasiswa PLP tidak
dapat mengikuti pendampingan Ekstrakurikuler
f. Minimnya ruang membuat mahasiswa kurang dapat berkonsentrasi
mengerjakan tugas yang diberikan guru.
3. Solusi
a. Mahasiswa memberikan perhatian lebih dengan memberikan
pertanyaan atau pendekatan positif secara langsung kepada siswa
b. Mahasiswa memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkonsultasi
tentang materi yang masih dianggap sulit diluar jam pelajaran
c. Diberikannya penjelasan lebih detail mengenai Tujuan PLP oleh pihak
Universitas Negeri Surabaya baik dari pengurus PLP dan dosen
pembimbing lapangan yang datang langsung sekaligus memberikan
monev
d. Mahasiswa sering berkonsultasi dengan guru pamong mengenai
peraturan baru mengenai adminstrasi pembelajaran dan agenda
pembelajaran. Serta guru pamong membimbing mengenai hal tersebut.
e. Mahasiswa yang dapat mengikuti ekstrakurikuler tetap mengikuti ekstra
sedangkan yang belum bisa melaksanakan diharapkan mencari
informasi mengenai ekstrakurikuler lain yang belum diikuti oleh
mahasiswa yang lainnya.
f. Belum ada solusi dikarenakan keterbatasan ruang di sekolah, ditambah
lagi mahasiswa PLP Universitas Negeri Surabaya harus berbagi denan
Mahasiswa PLP Universitas Negeri Malang.

30
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran

31
Daftar Pustaka

32
Lampiran-Lampiran

Lampiran 1. Instrumen Penilaian pada Aspek Kultur Sekolah

33
Lampiran 2. Instrumen Penilaian pada Struktur Organisasi dan Tatat Kerja

34
Lampiran 3. Instrumen Penilaian pada Visi dan Misi Sekolah

35
Lampiran 4. Instrumen Penilaian pada Kokurikuler dan Ekstrakurikuler

36
Lampiran 5. Data Siswa dan Guru SMK Negeri 1 Boyolangu

Tabel 2.3 Data Siswa


Kode Tingkat I Tingkat II Tingkat III
Paket Paket Siswa Siswa Siswa
Akreditasi Rom Rom Rom
Keahlian Keahlian
Bel L P Bel L P Bel L P
**)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kimia Industri 042 Akreditasi 1 5 31 1 7 29 1 5 29
Teknik Komputer
064 Akreditasi 2 50 22 2 44 25 2 59 18
dan Jaringan
Rekayasa
063 Akreditasi 2 48 24 2 50 21 1 32 7
Perangkat Lunak
Multimedia 065 Akreditasi 2 33 39 2 27 42 2 34 43
Animasi 0116 Akreditasi 1 24 12 1 22 13 1 20 16
Desain
Komunikasi 0114 Akreditasi 1 12 24 1 18 17 1 19 19
Visual
Usaha Perjalanan
0105 Akreditasi 1 4 32 1 6 30 1 4 35
Wisata
Akuntansi 0101 Akreditasi 4 4 140 4 7 137 4 11 148
Administrasi
0100 Akreditasi 4 1 142 4 0 144 5 5 191
Perkantoran
Pemasaran 0104 Akreditasi 4 18 112 2 3 64 2 2 73
Alfamart Akreditasi 1 2 17 1 1 35 1 3 31
Broadcasting Akreditasi 1 10 26
Jumlah

Tabel 2.4 Data Guru dan Tata Usaha


Status Kepegawaian
Tetap Tidak Bantu Bantu Jumlah 6)
Jabatan
Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV Yayasan Tetap Pusat Daerah
L P L P L P L P L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Ka. Sek - - - - - - - 1 - - - - - - - - - 1
Guru - - - - 22 52 7 13 - - 14 36 - 1 - - 43 102
Tenaga
2 - 2 3 - - - - - - 27 28 - - - - 31 31
Admin.

37
Lampiran 6. Data Ruang SMK Negeri 1 Boyolangu

DESKRIPSI SMK NEGERI 1 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

A. Standar Sarana dan Prasarana


1. Tanah
a. Luas Tanah : 12.960 m2
b. Status tanah : Hak milik belum bersertifikat
2. Bangunan
a. Luas Bangunan : 8.794m²
Terdiri dari : (Berdasarkan SITE PLAN SMK Negeri 1 Boyolangu Tahun 2018)
Tabel 2.3 Data Luas Ruang
NO NAMA RUANG UKURAN BANGUNAN
1. R. Teori 1 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
2. R. Teori 2 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
3. R. Teori 3 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
4. Ruang Komite : P = 8,50m L = 2m ( 17 M2 )
5. Green House (Depan R. 3) : P = 9,90m L = 6,50m ( 64,3 m2 )
6. Taman Tengah : P = 48,30m L = 21m ( 1.014,3 m2 )
7. R. Teori 4 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
8. R. Teori 5 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
9. R. Teori 6 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
10. 3 ( tiga ) Kamar Mandi : Putra : P = 3m L = 3m ( 9 M2 )
Putri : P = 4,93m L = 2m ( 9, 86 M2 )
Putri : P = 4,93m L = 2m ( 9, 86 M2 )
11. R. Teori 7 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
12. R. Teori 8 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
13. R. Teori 9 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
14. R. Teori 10 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
15. R. Teori 11 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
16. R. Teori 12 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
17. R. Teori 13 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
18. R. Teori 14 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
19. R. Pramuka : P = 2,80m L = 2,70m ( 76 m2 )
20. 6 Kamar Mandi : P = 1,70m L= 1,32m ( 2,2 M2 )
@ 2,2 M2 x 6 ruang = 13,2 M2
21. R. Teori 15 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
22. R. Teori 16 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )

38
23. R. Teori 17 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
24. R. Teori 18 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
25. Ruang Sekertariat UT :
26. Ruang Paskibraka : P = 8m L = 3,5m ( 28 M2 )
27. Ruang Penyimpanan PMR : P = 8,30m L = 2,70m ( 22,41 M2 )
Ruang 19 ( R. Bursa Kerja :
P = 7,1 m L = 4,2 m ( 30 M2 )
28. BKK )
29. Ruang 20 ( Lab. UPW ) : P = 7,1 m L = 7,1 m ( 50 M2 )
30. R. 21 (Ruang Teori 19) : P = 7,80 m L = 6,65 m ( 52 M2 )
31. R. 22 (Ruang Teori 20) : P = 7,80 m L = 6,65 m ( 52 M2 )
32. Ruang Olah Raga : P = 6,65 m L = 2,45 m ( 16 M2 )
33. R. 23 (Ruang Teori 21) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
34. R. 24 (Ruang Teori 22) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
35. R. 25 (Ruang Teori 23) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
36. R. 26 (Ruang Teori 24) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
37. 2 Kamar Mandi : P = 1,80 m L= 1,37 m ( 3 M2 )
@ 3 M2 x 2 ruang = 6 M2
38. Ruang 27 ( Lab RPL ) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
39. Ruang 28 ( Lab. TKJ / T1 ) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
40. Ruang 29 ( Lab. Animasi ) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
Ruang 30 ( Lab. Perakitan / :
P = 8,10 m L = 8,10 m ( 66 M2 )
41. T2 )
42. 3 Kamar Mandi : P = 1,80 m L= 1,37 m ( 3 M2 )
@ 3 M2 x 3 ruang = 9 M2
43. R. 31 (Ruang Teori 25) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
44. Ruang OSIS : P = 4m L = 3m ( 12 M2)
45. R. 32 (Ruang Teori 26) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
46. R. 33 (Ruang Teori 27) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
47. R. 34 (Ruang Teori 28) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
48. 3 Kamar Mandi : P = 1,80 m L= 1,37 m ( 3 M2 )
@ 3 M2 x 3 ruang = 9 M2
49. R. 35 (Ruang Teori 29) : P = 10m L= 6m ( 60 M2 )
50. R. 36 (Ruang Teori 30) : P = 10m L= 6m ( 60 M2 )
51. R. LSP : P = 10 m L= 2,50m ( 25 M2 )
52. Gudang : P = 10m L= 2,20m ( 22 M2 )
53. R. 37 ( Lab. DKV) : P = 10m L= 6m ( 60 M2 )
54. R. 38 (Ruang LSP) : P = 10m L= 6m ( 60 M2 )
55. Gudang Penyimpanan DKV : P = 3,32m L= 1,98m ( 6,6 M2 )
56. R. 39 ( Lab. Multimedia ) : P =12 m L= 10,30 m ( 123 M2 )
57. R. 40 ( Lab. Broadcasting ) : P = 14,4 m L= 10,30 m ( 148,32 )
R. 41 ( Ruang Barang / Tool :
P = 9,10m L= 5,90m ( 54M2 )
58. Man)

39
59. 3 Kamar Mandi : P = 1,10m L = 1,10m ( 1,21 M2 )
@ 1,21 M2 x 3 ruang = 3,63 M2
60. R. 42 (Lab. Musik) : P = 9,87m L= 6m ( 59 M2 )
61. R. 43 (Gudang Perpus) : P = 9,87m L= 6m ( 59 M2 )
62. Gudang Perpustakaan 1 : P = 4m L= 2,5m ( 10 M2 )
63. Gudang Perpustakaan 2 : P = 4m L= 2,5m ( 10 M2 )
64. Ruang Pepustakaan : P = 9,87m L= 11,60m ( 114 M2 )
65. 3 Kamar Mandi : P = 1,90m L= 1,35m ( 2,6 M2 )
@ 2,6 M2 x 3 ruang = 7,8 M2
66. R. 44 (Lab. Bahasa) : P = 9,80 m L= 9,40 m (92 M2 )
67. Ruang MR : P = 9,40 L = 2,20 ( 21 M2 )
68. Ruang Rekaman : P = 3,86 m L = 2,36 m ( 9 M2 )
69. Ruang 45 ( Aula ) : P = 20,90m L= 12m ( 250,8 M2 )
70. Ruang BK : P = 8m L= 2,86m ( 22,9M2 )
71. Ruang Konseling : P = 3,80m L= 2,86m ( 10,9 M2 )
72. R. 46 (Ruang Teori 31) : P = 9,85 m L = 7,68 m ( 75,7 M2 )
Ruang 47 ( Lab. Akuntansi :
P = 10,70 m L = 7,70 m ( 82 M2 )
73. 1)
74. Ruang 48 ( Lab. AP 1 ) : P = 11,70 m L = 7,70 m ( 90 M2 )
Ruang 49 ( Lab. Kimia :
P = 10,70 m L = 9,75 m ( 104,3 M2 )
75. Industri )
Ruang 50 ( Lab. Pemasaran :
P = 9,75 m L = 7,80 m ( 76 M2 )
76. )
Ruang 51 ( Lab. Akuntansi :
P = 9,75 m L = 7,80 m ( 76 M2 )
77. 2)
78. Ruang 52 ( Lab. TKJ / T3) : P = 9,75 m L = 7,80 m ( 76 M2 )
79. Ruang 53 ( Lab. AP 2 ) : P = 9,75 m L = 7,80 m ( 76 M2 )
80. Ruang 54 (Lab. RPL 2 ) : P = 9,75 m L = 7,80 m ( 76 M2 )
81. 3 Kamar Mandi : P = 2m L = 1,40 ( 2,8 M2 )
@ 2,8 M2 x 3 ruang = 8,4 M2
82. Ruang 55 (Ruang Teori 32) : P = 8,80 m L = 7 m ( 62 M2 )
83. Ruang 56 (Ruang Teori 33) : P = 8,80 m L = 7 m ( 62 M2 )
84. Ruang 57 (Ruang Teori 34) : P = 8,80 m L = 7 m ( 62 M2 )
85. Ruang 58 (Ruang Teori 35) : P = 8,80 m L = 7 m ( 62 M2 )
86. 1 Kamar Mandi : P = 1,80m L = 1,65m ( 2,97 M2 )
87. Ruang 59 (Ruang Teori 36) : P = 9 m L = 7 m ( 63 M2 )
88. Ruang 60 (Ruang Teori 37) : P = 9 m L = 7 m ( 63 M2 )
89. Ruang 61 (Ruang Teori 38) : P = 9 m L = 7 m ( 63 M2 )
90. 2 Kamar Mandi : P = 2m L = 2m ( 4 M2 )
@ 4 M2 x 2 ruang = 8 M2
91. Gudang Griss : P = 3m L = 2m ( 6 M2 )
92. Ruang Guru : P = 12m L= 9,80m ( 118 M2 )
93. Ruang Prakerin : P =5,85 m L= 3,85m ( 22,5 M2 )

40
94. Ruang Receptionist : P =11,75 m L= 7,85 m ( 92 M2 )
95. Ruang Kurikulum : P =6,30 m L= 3,85m ( 24 M2 )
96. Gudang Kurikulum : P =4,90 m L= 4m ( 20 M2 )
97. Ruang UKS : P =7,40 m L= 5,90m ( 44 M2 )
98. Ruang Sidang : P =7,85 m L= 5,85m ( 46 M2 )
99. Dapur : P =2,85 m L= 2,85m ( 8 M2 )
100. Ruang TU : P =11,35 m L= 5,85m ( 66 M2 )
101. Gudang 2 : P =4,90 m L= 3,85m ( 19 M2 )
102. Gudang 1 : P =3,90 m L= 3,30m ( 12 M2 )
103. Ruang Kepala Sekolah : P =7,95 m L= 3,90m ( 31 M2 )
104. 1 Kamar Mandi untuk KS : P = 2,30 L = 1,44 ( 3,3 M2 )
105. Ruang .ISO / SIM / Sarpras : P =9,35 m L= 2,90m ( 27 M2 )
2 Kamar Mandi ( 2 ruang :
P =2.85 m L= 1,50m ( 4 M2 )
106. guru )
@ ( 4 M2 ) x 2 ruang = 8 M2
107. 1 Kamar Mandi untuk TU : P = 2,90m L = 1,38m ( 4 M2 )
108. Alfamart : P = 10m L= 6m ( 60 M2 )
109. Business Centre ( BC ) : P = 10m L = 5m ( 50 M2 )
110. Kopsis : P = 10,44 m L= 6 m ( 63 M2 )
: P = 17,50 m L = 10,54 m ( 184,45
111. Mushola M2)
112. Pos Satpam 1 : P = 2,50 m L = 2,10 m ( 5,25 M2 )
Tempat Parkir Kendaraan :
P = 27,30 m L = 9,97 m ( 272,18 M2 )
113. Guru
dan Karyawan
114. Lapangan Basket / Tennis : P = 34 M, L = 19 M ( 646 ) M2
115. Kantin : P = 23,30m L = 6,90m ( 161 M2 )
116. Bank Jatim : P = 7m L = 5,60m ( 39,2 M2 )
117. Tempat Parkir Kendaraan
: P = 71m L = 4,80m ( 340,8 M2 )
Siswa Timur (Atap)
118. Tempat Parkir Kendaraan
: P = 38,80m L = 5m ( 194 M2 )
Siswa Selatan (Atap)
Tempat Parkir Kendaraan
Siswa Selatan (Dekat : P = 62,30m L = 7m ( 436,1 M2 )
119. tendon air)
120. Tempat Parkir Kendaraan
: P = 76,80m L = 6,70m ( 514,56 M2 )
Siswa Barat (selatan kantin)
121. Tempat Parkir Sepeda
: P = 37m L = 5,40m ( 199,8 M2 )
Siswa Depan R. 23 – R. 26
P = 52,25m L = 27,50m ( 1.436,9 M2
:
122. Lapangan Upacara )
123. Bank Sampah : P = 5,20m L = 5m ( 26 M2 )
124. Ruang 62 (Ruang Teori 39) : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
125. Ruang 63 (Ruang Teori 40) : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )

41
126. Ruang 64 (Ruang Teori 41) : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
127. Ruang Penyimpanan PMR : P = 8,30m L = 2,70m ( 22,41 M2 )
128. Ruang Pameran : P = 11m L = 10m ( 110 M2 )
Ruang 65 ( Ruang Teori 42 :
129. ) P = 9m L = 8m ( 72 M2 )
Ruang 66 ( Ruang Teori 43 :
130. ) P = 9m L = 8m ( 72 M2 )
Ruang 67 (Ruang Praktik :
131. Siswa) P = 14m L = 8m ( 112 m2 )

Tabel 2.5 Data Jumlah Ruang


Kondisi Kebutuhan
Saat Ini Ruang
No Nama Ruangan Kekurangan
Jumlah Jumlah
Ruang Ruang
Ruang Pembelajaran
1 Umum
Ruang Teori 43 50 7
Ruang Pembelajaran
2 Khusus
Ruang Lab. Kimia 1 1 -
Ruang Lab. Broadcasting 1 2 1
Ruang Lab. Multimedia 1 1 -
Ruang Lab. DKV 1 1 -
Ruang Lab. Animasi 1 1 -
Ruang Perpustakaan 1 1 -
Ruang Lab. Akuntansi 2 2 -
Ruang Lab. Apk 2 2 -
Ruang Lab. Pemasaran 1 1 -
Ruang Lab. Bahasa 1 1 -
Ruang Lab. RPL 2 2 -
Ruang Lab. TKJ 3 3 -
Ruang Lab. UPW 1 1 -
JUMLAH 61 69 8

3. Halaman
a. Luas Halaman : 1.171m²
4. Lapangan Olahraga
a. Luas Lapangan Olahraga : 1.228m²
5. Kebun
a. Luas Kebun : 646m²
6. Lain-lain : 1.121m²

42
B. Kondisi Bangunan
 Kemudahan Akses
SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung mudah diakses. 2 Km dari terminal
Tulungagung dan 2.5 Km dari Aloon-aloon Kabupaten Tulungagung.
 Keamanan
Gedung sekolah khusus Laboratorium memiliki teralis dan sisi TV. Terdapat
2 Pos Satpam kanan dan kiri sekolah. Lingkungan sekolah dipasang sisi TV.
 Kebersihan
Untuk menjaga kebersihan sekolah, dilakukan usaha antara lain: :
1) Mempekerjakan 9 ( Sembilan ) orang tenaga kebersihan
2) Menyiapkan alat kebersihan (tong sampah, sapu, dll)
Secara umum sekolah cukup bersih, jika kegiatan 7 K terprogram dengan
baik dan pelaksanaannya berjalan lancar, maka kebersihan sekolah akan
lebih dapat ditingkatkan.
 Keindahan
Keindahan sekolah cukup terpelihara dengan adanya kegiatan pembuatan
taman dan pohon perindang didepan setiap kelas dan ruangan. Sekolah cukup
rindang, namun kegiatan perindangan sekolah sudah mulai dilakukan dengan
penanaman pohon buah-buahan bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup dan
tanaman Toga di lingkungan sekolah, juga pemotongan rumput di halaman
sekolah secara berskala.
 Kenyamanan
Jika dilihat dari letak suasana sekolah cukup nyaman, karena cukup teduh dan
rindang. Akan tetapi kenyamanan sekolah tidak hanya suasana teduh dan
nyaman tetapi juga factor lain seperti kebersihan, keindahan dan keamanan
seperti yang disampaikan di atas.

43
Lampiran 7. Foto Sarana dan Prasarana SMK Negeri 1 Boyolangu

Sekolah Tampak Luar Kantor

Ruang Tamu Ruang Tamu

Ruang Guru Ruang Tata Usaha

Ruang Sidang Receptionis

44
Lapangan Basket / Tenis Lapangan Upacara & Lapangan Volly

Ruang Kelas Kantin Sekolah

Perpustakaan UKS

Mushola Auditorium

45
Alfamart Class Taman

Ruang Musik Sangkar Burung

Ruang Bimbingan Konseling Ruang LSP SMKN 1 Boyolangu

Laboratorium Akuntansi Laboratorium Administrasi Perkantoran

46
Laboratorium Kimia Industri Laboratorium Multimedia

Laboratorium Desain Komunikasi Visual Laboratorium Pemasaran

Laboratorium Rekayasa Perangkat Lunak Laboratorium Teknik Komputer Dan


Jaringan

Laboratorium Animasi Laboratorium Usaha Perjalanan Wisata

47
Ruang BKK Lahan Pembibitan Anggrek

Laboratorium Bahasa Laboratorium Broadcasting

Pos Satpam Kendaraan Sekolah

Ruang Hadroh Tempat Parkir Kendaraan Siswa

48
Lampiran 8. Keberadaan Bagan Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Boyolangu

49
Lampiran 9. Keberadaan Visi Misi SMK Negeri 1 Boyolangu

50
Lampiran 10. Keberadaan Tata Tertib di SMK Negeri 1 Boyolangu

51
Lampiran 11. Daftar Ekstrakurikuler di SMK Negeri 1 Boyolangu

52
Lampiran 12. Kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan oleh Mahasiswa Prodi
Teknologi Pendidikan

Latihan Mengajar dengan Latihan Mengajar dengan


Pendampingan di kelas Pendampingan di kelas

Latihan Mengajar dengan Latihan Mengajar dengan


Pendampingan di kelas Pendampingan di kelas

Pengembangan Perangkat dan Agenda Piket Ruang Guru


Pembelajaran

53
Kegiatan Ceremonial Upacara Hari Upacara Hari Kemerdekaan
Pramuka

Kegiatan Rapat Kurikulum Opening Audit Recertification ISO


2009:2015

Monev dari Universitas Negeri Pengembangan Media Pembelajaran


Surabaya

54

Anda mungkin juga menyukai