PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Merujuk pada peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2017 mengenai standar penddikan guru,
telah menyatakan pembedaan yang jelas mengenai praktik pengalaman di
lapangan antara program PPG dan Program Sarjana Pendidikan. Pada Program
PPG, praktik di lapangan diwujudkan dalam praktik pengalaman lapangan yang
selanjutnya disingkat PPL, adalah kegiatan mahasiswa peserta program PPG
untuk mempraktian kemampuaanya dalam memprogram sebuah pembelajaran
secara keseluruhan di sekolah mitra. Sedangkan pada Program Sarjana
Pendidikan, Praktik di lapangan diwujudkan dengan memperkenalkan Lapangan
Persekolahan yang dikenal dengan PLP yang merupakan proses
pengamatan/observasi dan pemagangan yang dilakukan mahasiswa program
sarjana Pendidikan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan
Pendidikan di satuan Pendidikan. Meninjau dari peraturan tersebut maka dirasa
perlu Mahasiswa Sarjana Pendidikan terutama Mahasiswa Jurusan Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan untuk melaksanakan Pengenalan Lapangan
Persekolahan, dimana situasi saat ini pada mahasiswa dengan program Sarjana
Pendidikan yang akan dibentuk menjadi Sarjana Pendidikan maka mahasiswa
diperlukan kesiapan dalam melaksanakan Pendidikan. Untuk mempersiapkan
hal tersebut mahasiwa Universitas Negeri Surabaya yang mengambil program
Sarjana Pendidikan, harus mengikuti perkuliahan berbasis pengalaman lapangan
persekolahan dan Pendidikan kemasyarakatan. Dimana hal itu tergambar pada
Program PLP, dimana PLP ini tidak hanya dilapangan namun program yang
tersturuktur yang berisikan urutan penyiapan seorang sarjana Pendidikan,
melalui pembuatan perencanaan pembelajaran, simulasi membelajarkan,
microteaching, observasi sekolah, perencanaan mengajar, pengenalan dan
pengalaman praktik mengajar, praktik pembimbingan siswa, dan praktik
pengelolaan persekolahan dan Pendidikan nonformal.
1
Bagi mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, program
PLP ini sejalan dengan bidang garapan Teknologi Pendidikan yakni, Study dan
Etical Practice, dimana Teknologi Pendidikan tidak hanya mengkaji mengenai
teori keilmuan Pendidikan saja namun juga praktik etis yang dilakukan
mengenai keilmuan tersebut. Sehingga para Teknolog Pendidikan atau lulusan
Teknologi Pendidikan dapat terjun langsung menyelesaikan masalah yang ada
di lapangan mengenai Pendidikan. Dalam pelaksanaan PLP, Teknologi
Pendidikan linear pada Kurikulum SMK dengan Kompetensi Keahlian
Multimedia. Sehingga PLP yang diprogramkan untuk Mahasiswa Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan ialah PLP pada lapangan persekolan SMK
dengan Kompetensi Keahlian Multimedia. Disini mahasiswa Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan akan dapat belajar menjalankan bidang garapan
Teknologi Pendidikan sekaligus belajar dalam mengelolah pembelajaran dan
mengenal pelaksanaan Ppendidikan yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan.
Sekolah Kejuruan yang diambil ialah SMK Negeri 1 Boyolangu yang
bertempatan di Jl. Ki Mangunsarkoro VI/3, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu,
Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Di SMK Negeri 1 Boyolangu ini
terdapat Kompetensi Keahlian yang sejalan atau Se-linear dengan Kompetensi
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Dengan mengikuti PLP
diharapkan Mahasiswa Teknologi Pendidikan yang ingin melanjutkan ke jenjang
profesi guru, dapat memiliki penguasaan teori, metode, strategi pembelajaran
yang mendidik yang melihat karakteristik peserta didik disekolah dengan
berbagai latar belakang social-kulturalnya.
1. Profil SMK Negeri 1 Boyolangu
SMK Negeri 1 Boyolangu Terletak di Jalan Ki Mangunsarkoro VI/3, di
desa beji, kecamatan boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Memiliki banyak fasilitas penunjang akademik maupun non akedemik,
seperti laboratorium disetiap jurusan atau biasa dikenal dengan Bengkel,
perpustakaan, laboratorium Bahasa, dll.
Sejarah mula terbentuknya SMKN 1 Boyolangu ialah pada tanggal 31
Desember 1957 berdirilah Yayasan Pendidikan Mardi Putera dengan Akta
Notaris Mr. Moeljadi Dwidjodarmo Kediri bernomor Akte: 14, Tanggal 31
2
Desember 1957, Pada tanggal 24 September 1962 Akta Yayasan diubah di
depan Notaris Mudijono di Kediri dengan nomor Akta No. 9 tanggal 24
September 1962. Yayasan Mardi Putera Tulungagung mempunyai maksud
dan tujuan antara lain “membuka sekolahan-sekolahan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat untuk kemudian jika diperlukan diserahkan kepada
Pemerintah“.
Pada tahun1957/1958 berdirilah SMA Mardi Putera yang
kemudian dinegerikan pada tahun 1960 /1961. Pada tahun pelajaran 1960 /
1961 didirikanlan SMEA Mardi Putera yang dipimpin oleh Bapak Mas Marni
Adiwijata (alm.) sebagai Kepala Sekolah dan Bapak Soediharto, BA. (alm.)
sebagai Wakil Kepala Sekolah dengan staf pengajar yang terdiri dari guru-
guru Yayasan dan dari SMA Negeri Tulungagung.
SMEA Mardi Putera Tulungagung pada mulanya menempati gedung
SMP Negeri 1 Tulungagung dan pada tahun 1965 pindah ke gedung yang
sekarang berada di Jalan Panglima Jendral Sudirman VI / 2 Tulungagung.
Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud R.I No. 0124/O/1972 tanggal 10
Agustus 1872 yang berlaku per tanggal 02 Januari 1972, SMEA Mardi Putera
berubah menjadi SMEA Negeri Tulungagung dan sekarang menjadi UPTD
SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung serta pindah dari Desa Kepatihan ke
Desa Beji, Jalan Ki Mangunsarkoro VI / 3 Boyolangu, Tulungagung sejak
tahun 1996.
2. Kondisi Fisik SMK Negeri 1 Boyolangu
Secara Geografis SMK Negeri 1 Boyolangu memiliki luas tanah
sebesar 12,960m2 terletak di Jalan Ki Mangunsarkoro VI/3
Boyolangu,Tulungagung. Kondisi Fisik Sekolah dapat dikatakan sangat baik,
ini terlihat dari tata letak ruangm bangunan dan kebersihan lingkungan yang
sangat terjaga serta penghijaun taman yang ada disekolah SMK Negeri 1
Boyolangu.
Gedung sekolah terdiri dari Ruang kelas X sampai dengan Kelas XII
yakni dengan total 43 ruang kelas, 1 laboratorium Bahasa, 1 Perpustakaan,
Sanitasi Guru berupa kamar mandi/WC Sejumlah 5, Sanitasi Siswa berupa
kamar mandi/WC sejumlah 25, Ruang Aula/Serbaguna, Bisnis Center
3
(BC)/Unit Produksi, Dapur, Gudang Elektronika, Gudang Olah Raga,
Gudang Perpustakaan, Gudang Sarana Prasarana, Koperasi Siswa, Lapangan
Basket/ Tennis, Mushola, Pos Keamanan, Laboratorium Perakitan (Bengkel),
Laboratorium Pemasaran (Bengkel), Ruang BKK, Ruang BP, Ruang Guru,
Ruang Humas/Prakerin/Kesiswaan, Ruang ISO, Ruang Kepala Sekolah,
Ruang Kurikulum, Ruang LSP, Ruang OSIS, Recepsionist, Ruang Sarana
Prasarana, Ruang Sidang, Ruang Tunggu Tamu, Ruang Tata Usaha, Ruang
Teknologi dan Informasi, Ruang UKS, Laboratorium UPW(bengkel),
Laboratorium RPL Sejumlah 2(bengkel), Laboratorium TKJ sejumlah 3
(bengkel), Laboratorium Animasi(Bengkel), Laboratorium DKV(bengkel),
Laboratorium Multimedia (bengkel), Laboratorium Broadcasting (Bengkel),
Laboratorium Akuntansi sejumlah 2, Laboratorium Adminstrasi Perkantoran
sejumlah 2 , Laboratorium Kimia ,Ruang Musik, Tempat Parkir, Ruang
Pelayanan Publik., Kantin Siswa. Didukung akses Internet yang cukup
memadai serta sumber listrik yang stabil yakni memiliki daya listrik sebesar
105,000.
4
6. Mahasiswa dapat mengamati praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan
positif di sekolah.
5
BAB II
PELAKSANAAN PLP
6
Tabel 2.1 Daftar Jumlah Peserta Didik Tahun Ajaran 2019
KELAS
TOTAL
X XI XII
Rombel 24 21 21 66
Laki-Laki 211 185 194 590
Perempuan 621 557 609 1787
Total 832 742 803 2377
7
1. Kepala Sekolah : Ibu Arik Eko Lestari, S.Pd
2. Wakil Kepala Sekolah
a. Bagian Manajemen Mutu : Dra. Sri Sulistri
b. Bagian Kurikulum : Siswanti Purwaningsih, S.T.
c. Bagian Kesiswaan : Ilham Sungaedi, S.Pd
d. Bagian Sarana Prasarana : Dra. Laili Jumarti
e. Bagian Humas : Drs. Agus Supriyadi
3. Ketua Kompetensi Keahlian Keahlian
a. Akuntansi : Atih Wilupi, S.E
b. Administrasi Perkantoran : Lilik Suratmi, S.Pd.
c. Pemasaran : Hardini I.B, SE
d. Usaha Jasa Pariwisata : Nur Nastuti Sari, S.ST. Par.
e. Multimedia : Mas’an Widodo, S.Pd.
f. Rekayasa Perangkat Lunak : Junaedi, ST.
g. Teknik Komputer Jaringan : Endang Ary Handayani, S.T
h. Desain Komunikasi Visual : Danang Anjar H, S.Pd.
i. Animasi : Dhuana P. P., S.Pd.
j. Kimia Industri : Diana H., S.T
k. Broadcasting : Mas’an Widodo, S.Pd
4. Kepala Tata Usaha : Endang Batasari, S.Sos.
Selain struktur organisasi di atas, ada pula data yang diperoleh mengenai
kondisi non fisik SMK Negeri 1 Boyolangu, yaitu:
a. Keadaan Personalia
Kepala Sekolah : 1 Orang
Guru Tetap/PNS : 94 Orang
Guru Tidak Tetap : 46 Orang
b. Program Kerja Lembaga
Dalam Pelaksanaan Program Kerja Sekolah Dibantu oleh 3 Wakil Kepala
Sekolah, Yaitu :
1) Waka Kesiswaan yang mengurus seluruh siswa yang ada disekolah,
Program Kerjanya antara lain, Penerimaan Peserta Didik Baru, dan Masa
Orientasi Siswa Baru.
8
2) Waka Kurikulum, dengan program kerjangan antara lain Persiapan Awal
Tahun Ajaran, Persiapan KBM, Persiapan Teaching Factory, Persiapan
Sekolah Rujukan dan Pelaksanaan Penilaian.
3) Waka Sarana/Prasarana, denga Program Kerjanya antara lain adalah
Perbaikan Sarana dan Prasarana disekolah, Penambahan Ruang,
Perawatan Laboratorium dan Sarana lainnya.
c. Pelaksanaan Kerja
1) Waka kesiswaan :Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB),
a) Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. 15 – 19 Juli 2019
b) Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan pada 23-25 Juli 2019.
c) Pengadaan Kelas Inspirasi
d) Pengadaan Budaya Literasi
e) Dll
2) Waka Kurikulum
a) Rapat pembagian tugas
b) Rapat Dinas Sekolah, dll
c) Persiapan Sekolah Rujukan
d) Persiapan Teaching Factory
3) Wakasek Sarana dan prasarana
a) Pembayaran gajib
b) Pemeliharaan Bangunan Sekolah
d. Iklim Kerja Antar Personalia
1) Waka kesiswaan : yaitu adanya koordinasi dan rapat guru, Perencanaan
dan LPJ kegiatan dikomunikasikan dengan komite.
2) Wakasek Kurikulum : adanya komunikasi kepada semua guru sehingga
program kegiatan yang ada dapat dilaksanakan bersama dengan baik.
3) Waka Sarana /Prasarana: terdapat koordinasi yang jelas dari pihak
sekolah dengan komite sekolah terkait pelaksanaan program kerja yag
akan dilaksanakan dan yang sudah terlaksana
C. Visi dan Misi Sekolah
SMK Negeri 1 Boyolangu memiliki visi dan misi sebagai berikut:
1. Visi
9
Terwujudnya Lembaga pencetak generasi yang berImtaq, berwawasan
lingkungan, kreatif, professional dan berdaya saing global.
2. Misi
a. Menciptakan budaya sekolah yang religius.
b. Menciptakan sekolah yang sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan.
c. Meningkatkan kesadaran berwirausaha.
d. Menerapkan sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001 : 2015.
e. Meningkatkan kerjasama dengan stakeholder.
f. Mengembangkan darana dan prasaran pendidikan dan pelatihan untuk
sertifikasi berstandar internasional.
g. Mengembangkan SDM berlevel Internasional.
h. Mengembangkan Sekolah digital.
10
6) Bagi siswa yang ingin menambah pengetahuan dan kemampuan mata
diklat tertentu dapat mengajukan permohonan kepada Kepala
Sekolah untuk mengikuti Les Privat dengan memenuhi segala
ketentuan yang ada.
b. Kewajiban Siswa
1) Semua siswa harus hadir selambat-lambatnya 10 menit sebelum
pelajaran dimulai
2) Siswa yang datang terlambat tidak diperkenankan langsung masuk
kelas melainkan harus melapor terlebih dahulu kepada Guru Piket
atau Wakil Kepala Sekolah yang bertugas
3) Siswa yang tidak hadir, harus dibuktikan dengan surat ijin yang
ditandatangani orang tua/ wali, surat keterangan sakit dari Dokter
atau surat tugas dari Kepala Sekolah
4) Siswa yang tidak hadir tanpa keterangan lebih dari 10% dari hari
efektif dalam satu tahun pelajaran akan dikembalikan kepada orang
Tua/ Wali oleh sekolah
5) Setiap siswa wajib memakai seragam sekolah sesuai dengan
ketentuan sekolah.
6) Model pakaian sekolah harus sesuai dengan ketentuan sekolah dan
tidak boleh ketat
7) Rambut dipotong rapi, bersih terpelihara dan tidak boleh dicat
8) Siswa tidak boleh memelihara kuku panjang, memakia make-up,
aksesoris yang lazim digunakan orang dewasa
9) Ikut bertanggungjawab atas kelancaran proses belajar mengajar baik
di kelas maupun di luar kelas/ luar sekolah
10) Ikut bertanggung jawab atas kebersihan, keamanan, ketertiban,
keindahan dan kekeluargaan di lingkungan sekolah
11) Ikut bertanggung jawab atas pemeliharaan sarana dan prasarana
sekolah
12) Membayar Dana Penunjang Pendidikan (DPP) selambat-lambatnya
tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan dan menyelesaikan administrasi
11
sekolah sesuai dengan kesepakatan. Apabila melebihi waktu yang
disepakati, wali murid dipanggil ke sekolah
13) Mengikuti upacara bendera / apel setiap hari senin dan hari besar
nasional
14) Ikut menjaga nama baik almamater dimanapun berada
15) Saling menghormati dan menghargai antar civitas akademika
16) Siswa yang membawa kendaraan harus menempatkan di tempat yang
telah ditentukan dan dalam keadaan terkunci
17) Mentaati semua peraturan yang berlaku di sekolah
c. Larangan Siswa
1) Meninggalkan sekolah selama jam pelajaran berlangsung. Bila ada
kepentingan pada saat pelajaran berlangsung harus dengan izin piket
guru / piket Wakil Kepala Sekolah
2) Siswa tidak diperkenankan izin melalui telepon
3) Urusan keluarga harus dikerjakan di luar jam sekolah atau waktu
libur sehingga tidak menggunakan hari sekolah
4) Menerima surat-surat atau tamu-tamu di sekolah tanpa
sepengetahuan piket
5) Memakai perhiasan / berdandan yang berlebihan serta berpakaian
yang tidak sesuai dengan peraturan sekolah
6) Memakai jaket atau pakaian yang tidak ditentukan sekolah di dalam
kelas
7) Membeli makanan dan minuman diluar halaman sekolah pada jam
sekolah
8) Berada atau bermain-main di tempat kendaraan / tempat sepeda pada
saat jam pelajaran dan jam istirahat
9) Membawa kendaraan teman tanpa seizin pemilik
10) Membawa dan atau merokok di dalam dan di luar sekolah
11) Membawa senjata tajam, buku, majalah dan kaset yang tidak ada
kaitannya dengan pelajaran.
12
Pegawai SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung:
1) Harus mentaati ketentuan jam kerja
2) Harus memakai pakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3) Harus melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
masing-masing
4) Harus menumbuhkan dan memiliki rasa tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas
5) Harus menumbuhkan rasa kebersamaan dan meningkatkan
profesionalisme
6) Menjaga nama baik lembaga
7) Saling menghormati sesama rekan kerja
8) Saling mendukung pelaksanaan tugas yang diberikan pimpinan
9) Memberikan pelayanan yang baik dan prima kepada masyarakat
(Tamu, Orang tua, Siswa) dan menyelesaikan tugas sesuai dengan
ketentuan
10) Dapat menjadi contoh/ tauladan di lingkungan kerja maupun diluar jam
kerja
11) Menolak setiap tugas yang bertentangan dengan peraturan Perundang-
undangan
12) Setiap atasan harus bersikap bijaksana dan memperlakukan yang sama
terhadap bawahannya dan dapat menjadi tauladan keprofesionalannya.
Setiap pelanggaran terhadap kode etik dikenakan sanksi.
Jenis sanksi:
1) Ringan : Teguran Lisan
2) Sedang: Tertulis
3) Berat: Penundaan Berkala, Penundaan Kenaikan Pangkat
13
E. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 53 ayat (2) butir a dan pada
Pasal 79 ayat (2) butir b menyatakan bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler termasuk
di dalam rencana kerja tahunan satuan pendidikan, dan Kegiatan Ekstrakurikuler
perlu dievaluasi pelaksanaannya setiap semester oleh satuan pendidikan.
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan
untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,
kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk mendukung
pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karenanya, SMK Negeri 1 Boyolangu
sebagai satuan pendidikan terdapat Organisasi Siswa Intra Sekolah yang di
dalam kegiatannya bekerjasama dengan bidang kesiswaan. Begitu juga adanya
kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler sebagai upaya dalam
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam bidang akademik maupun non
akademik.
1. Kegiatan Kokurikuler
Kegiatan Kokurikuler merupakan kegiatan yang berkaitan langsung
dengan kegiatan intrakurikuler dengan tujuan memberikan kesempatan
kepada siswa dalam mendalami materi pelajaran. Beberapa kegiatan
kokurikuer yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Boyolangu yaitu:
a) MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah)
Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ditujukan untuk peserta
didik baru kelas X tahun 2019 di SMK Negeri 1 Boyolangu. Kegiatan
tersebut dilaksanakan setelah penerimaan peserta didik baru dan sebelum
pembelajaran aktif dimulai. Hal ini bertujuan agar peserta didik baru
mengetahui dan mengenal budaya dan peraturan yang ada di sekolah
sehingga dapat diterapkan dalam setiap kegiatan di sekolah. Selain itu,
agar peserta didik saling mengenal dengan teman seangkatan, teman di
14
sekolah, dan seluruh guru di SMK Negeri 1 Boyolangu. MPLS
dilaksanakan selama 5 hari, mulai hari senin sampai jum’at mulai pukul
07.00 – 16.00 WIB. Kegiatan MPLS beragam mulai dari pendidikan
karakter, LBB, sosialisasi BNN, sungkem, dan pengenalan kultur sekolah
kepada peserta didik baru.
15
Gambar 2.3 Pelaksanaan OPK
c) Kelas Inspirasi
Kelas Inspirasi dilaksanakan pada setiap hari senin mulai pukul 06.30
bersamaan dengan kegiatan upacara bendera hari senin. Kelas yang
mengikuti kegiatan ini ialah kelas yang tidak menjadi petugas upacara
bendera, dengan jumlah peserta terdiri dari 3 kelas secara begilir. Pengisi
materi ialah alumni dari SMK Negeri 1 Boyolangu yang bertujuan untuk
memotivasi siswa agar lebih semangat dalam belajar dan tidak merasa
khawatir mengenai lapangan pekerjaan yang ada.
16
d) LCE (Language Center English)
Program LCE yang baru diresmikan pada tanggal 12 Agustus 2019 ini
mengupayakan kepada seluruh warga SMK Negeri 1 Boyolangu untuk
aktif dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa inggris. Tujuannya adalah agar seluruh peserta didik
di SMK Negeri 1 Boyolangu lebih siap dalam menghadapi tantangan masa
depan, mengingat kedepannya kemampuan bahasa inggris merupakan
kebutuhan dalam bersaing di dunia industri. Program LCE dilaksanakan
setiap hari rabu oleh seluruh warga SMK Negeri 1 Boyolangu dengan
menggunakan bahasa inggris dalam setiap kegiatan di sekolah. Sistem
penilaian dilakukan oleh beberapa orang yang ditunjuk sebagai polisi
untuk melakukan penilaian kepada peserta didik. Dari kegiatan ini,
kedepannya SMK Negeri 1 Boyolangu juga akan meresmikan program
kampung bahasa pada wilayah sasaran yang lebih luas dengan
bekerjasama dengan pemerintah desa beserta warga desa.
e) APTIKNAS
Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional
dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2019 dengan diikuti oleh seluruh peserta
didik kelas X, XI, XII dari semua program keahlian. Kegiatan ini
17
dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkenalkan teknologi baru di
dunia industri kepada siswa SMK. Selain itu, juga dilakukan serangkaian
pameran karya siswa dari program keahlian Teknik Informasi dan
Komunikasi.
f) Kelas Rujukan
Program yang sedang berjalan mulai tahun 2019, yang mana SMK Negeri
1 Boyolangu mendapatkan kesempatan untuk menjadi salah satu Sekolah
Rujukan yang mendapatkan bantuan dana sebesar 100 juta yang dapat
digunakan untuk kegiatan pengembangkan SDM sekolah.
g) Kelas Industri
Sama-sama berjalan pada tahun 2019, kelas industri ditujukan untuk
beberapa kompetensi keahlian yang ada di SMK Negeri 1 Boyolangu
untuk menerapkan revitalisasi berkaitan dengan kompetensi keahlian.
Adapun kompetensi keahlian yang terpilih untuk mengikuti program kelas
industri ialah Kimia Industri, Multimedia, dan DKV. Masing-masing
kompetensi keahlian harus melaksanakan TEFA dengan mengeluarkan
produk jurusan yang akan menjadi produk unggulan.
18
Gambar 2.7 Produk MM
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan
oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi, akat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Adapun kegiatan ekstrakurikuler
yang ada di SMK Negeri 1 Boyolangu dibagi menjadi 2 kategori:
a) Ekstrakurikuler Wajib
Kegiatan ekstrakurikuler wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan
dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Di SMK Negeri 1 Boyolangu
terdapat satu kegiatan ekstrakurikuler wajib, yaitu pramuka. Kegiatan
pramuka dilaksanakan pada setiap hari Kamis.
19
Gambar 2.8 Ekstrakurikuler Pramuka
b) Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan
oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat
dan minat dari masing-masing. Beberapa bidang ekstrakurikuler pilihan
yang ada di SMK Negeri 1 Boyolangu, diantaranya:
1) Sosial (PMR)
2) Seni (Tari, Karawitan, Reyog kendang)
20
3) Olahraga (Bulu Tangkis, Basket, Voli, Futsal, Pencak Silat, Karate)
4) Kerohanian (Kajian Al-Qur’an, Qiro’at, Hadrah)
5) Lain-lain (Paskibraka, Rohis, Jurnalistik, Drama)
Masing-masing dari kegiatan ekstrakurikuler di atas telah dilaksanakan
sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama pembina. Berikut jadwal
pelaksanaan beserta pembina dari kegiatan ekstrakurikuler di SMK Negeri 1
Boyolangu :
Tabel 2.2 Daftar Ekstrakulikuler SMKN 1 Boyolangu
No. Nama Ekstrakurikuler Jadwal/Hari Pembina
1 Pramuka Kamis Pak Subaweh
2 PMR Rabu
3 Tari Selasa, Rabu
4 Karawitan Selasa, Rabu Bu Resmi
5 Reyog Kendang Selasa, Rabu
6 Basket Setiap hari kecuali Rabu Pak Bowo
7 Voli Senin, Kamis Bu Rika
8 Futsal Sabtu, Minggu Pak Fendi
9 Pencak Silat Selasa, Kamis, Sabtu Mas Sabet
10 Karate Kamis, Sabtu Pak Satrio
11 Kajian Al-Qur’an
12 Qiro’at
13 Hadrah Kondisional Bu Afi
14 Paskibraka Selasa, Sabtu Pak Ilham
15 Rohis Kamis, Sabtu
16 Jurnalistik Kondisional Sinta
17 Drama
18 Aeromodeling Kondisional
21
Gambar 2.10 Pendampingan Ekstrakurikuler Paskibraka
2) Pendampingan Rohis
22
4) Pendampingan Pencak Silat
F. Kultur Sekolah
SMKN 1 Boyolangu memiliki Visi yaitu : Terwujudnya Lembaga
pencetak generasi yang berImtaq. Berwawasan lingkungan, kreatif, professional
dan berdaya saling global, dan memiliki Misi :
1. Menciptakan budaya sekolah yang religious
2. Menciptakan sekolah yang sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan.
3. Meningkatkan kesadaran berwirausaha
4. Menerapkan sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001 : 2015
5. Meningkatkan kerjasama dengan stakeholder
6. Mengembangkan sarana prasarana pendidikan dan pelatihan untuk sertifikasi
berstandar Internasional
7. Mengembangkan SDM berlevel Internasional
8. Mengembangkan sekolah digital
Berangkat dari hal itu kultur sekolah yang dibangun dalam SMKN 1
Boyolangu memadukan antara kedua hal tersebut juga dengan karakteristik
lingkungan dan masyarakat. Tujuan dari SMK adalah mencetak lulusan yang
siap kerja dan mampu bersaing dalam dunia kerja secara lokal maupun global,
oleh karena itu SMKN 1 Boyolangu sangat menjaga kedisiplinan dan kreatifitas
siswanya. Saat ini sekolah menetapkan aturan jam masuk sekolah yang beragam,
23
karena berhubungan dengan agenda yang dilakukan pada pagi hari, seperti
halnya hari Senin dan Rabu masuk pukul 06.30 untuk mempersiapkan upacara
dan Rabu Bersih, hari Selasa dan Kamis masuk pukul 07.00, dan hari Jumat
karena ada agenda Jum’at Sehat maka khusus Guru masuk pukul 06.00 untuk
melaksanakan senam pagi. Tentu saja jika ada yang melanggar pasti akan
terkena sanksi, sanksi yang diberikan selalu rasional dengan alasan yang
diberikan, tegas dan tetap mendidik. Hal ini merupakan usaha yang dilakukan
sekolah untuk menciptakan siswa yang disiplin.
24
Gambar 2.15 Penggunaan Seragam oleh Siswa
25
orang lain agar terjaga rasa nyaman di sekolah. Selain itu, dilakukannya
ekstrakulikuler pendukung seperti Rohis, Infaq Jumat dan Infaq kematian.
Kegiatan partisipasi dalam peringatan hari besar islam, SMK Negeri 1
Boyolangu juga menyelenggarakan sholat ‘Id dan penyembelihan binatang
qurban di sekolah pada Hari raya Idul ‘Adha. Sholat ‘Id diikuti oleh seluruh
peserta didik dan guru yang dilaksanakan di halaman di sekolah. Selain pelajaran
agama hal hal berbau kerohanian juga dilakukan untuk membentuk karakters
siswa yang memiliki Iman dan Taqwa sesuai dengan tujuan sekolah.
26
Gambar 2.18 Senam Guru
27
Gambar 2.20 Menggunakan Pakaian Adat
Seperti yang diketahui bahwa SMK sangat erat kaitannya dengan dunia
Industri, maka dari itu sebelum peserta didik lulus nantinya, mereka harus
dibekali dengan kemampuan kejuruan yang mumpuni. Seperti contohnya dalam
jurusan Multimedia di SMK Negeri 1 Boyolangu para siswa diberikan tugas
untuk mencari klien/konsumen dari produk yang mereka buat secara mandiri,
dan produk-produk yang mereka buat ataupun hasil karya mereka dimasukkan
ke dalam Unit Produksi. Tujuannya adalah melatih peserta didik dalam
mengembangkan jiwa berwirausaha sesuai dengan kompetensi keahlian yang
sudah dipelajari selama di sekolah. Selain itu, juga akan meningkatkan sikap
peserta didik dalam mengambil keputusan, mandiri, percaya diri, dan siap
menghadapi dunia industri kedepannya setelah lulus dari sekolah.
Berkaitan dengan pengembangan sekolah digital, sekolah mewujudkan
dengan menerapkan sistem checklog bagi guru dan siswa sebagai presensi.
Dengan sistem ini, maka sekolah dan orang tua akan lebih mudah dalam
mengontrol kehadiran peserta didik di sekolah . SMK Negeri 1 Boyolangu juga
sudah mulai menerapkan paperless dalam pembelajaran, terutama jurusan-
jurusan yang berkaitan dengan computer dan alat digital seperti DKV,
Multimedia, TKJ, Animasi, dan Broadcast.
28
Gambar 2.21 Penerapan Presensi
29
d. Peraturan Baru megenai administrasi pembelajaran dan agenda
pembelajaran membuat mahasiswa harus menyesuaikan kembali
perangkat pembelajaran.
e. Jadwal Ekstrakurikler yang ditetapkan setiap sore setelah pulang
sekolah maupun hari sabtu membuat sebagian mahasiswa PLP tidak
dapat mengikuti pendampingan Ekstrakurikuler
f. Minimnya ruang membuat mahasiswa kurang dapat berkonsentrasi
mengerjakan tugas yang diberikan guru.
3. Solusi
a. Mahasiswa memberikan perhatian lebih dengan memberikan
pertanyaan atau pendekatan positif secara langsung kepada siswa
b. Mahasiswa memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkonsultasi
tentang materi yang masih dianggap sulit diluar jam pelajaran
c. Diberikannya penjelasan lebih detail mengenai Tujuan PLP oleh pihak
Universitas Negeri Surabaya baik dari pengurus PLP dan dosen
pembimbing lapangan yang datang langsung sekaligus memberikan
monev
d. Mahasiswa sering berkonsultasi dengan guru pamong mengenai
peraturan baru mengenai adminstrasi pembelajaran dan agenda
pembelajaran. Serta guru pamong membimbing mengenai hal tersebut.
e. Mahasiswa yang dapat mengikuti ekstrakurikuler tetap mengikuti ekstra
sedangkan yang belum bisa melaksanakan diharapkan mencari
informasi mengenai ekstrakurikuler lain yang belum diikuti oleh
mahasiswa yang lainnya.
f. Belum ada solusi dikarenakan keterbatasan ruang di sekolah, ditambah
lagi mahasiswa PLP Universitas Negeri Surabaya harus berbagi denan
Mahasiswa PLP Universitas Negeri Malang.
30
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
31
Daftar Pustaka
32
Lampiran-Lampiran
33
Lampiran 2. Instrumen Penilaian pada Struktur Organisasi dan Tatat Kerja
34
Lampiran 3. Instrumen Penilaian pada Visi dan Misi Sekolah
35
Lampiran 4. Instrumen Penilaian pada Kokurikuler dan Ekstrakurikuler
36
Lampiran 5. Data Siswa dan Guru SMK Negeri 1 Boyolangu
37
Lampiran 6. Data Ruang SMK Negeri 1 Boyolangu
38
23. R. Teori 17 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
24. R. Teori 18 : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
25. Ruang Sekertariat UT :
26. Ruang Paskibraka : P = 8m L = 3,5m ( 28 M2 )
27. Ruang Penyimpanan PMR : P = 8,30m L = 2,70m ( 22,41 M2 )
Ruang 19 ( R. Bursa Kerja :
P = 7,1 m L = 4,2 m ( 30 M2 )
28. BKK )
29. Ruang 20 ( Lab. UPW ) : P = 7,1 m L = 7,1 m ( 50 M2 )
30. R. 21 (Ruang Teori 19) : P = 7,80 m L = 6,65 m ( 52 M2 )
31. R. 22 (Ruang Teori 20) : P = 7,80 m L = 6,65 m ( 52 M2 )
32. Ruang Olah Raga : P = 6,65 m L = 2,45 m ( 16 M2 )
33. R. 23 (Ruang Teori 21) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
34. R. 24 (Ruang Teori 22) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
35. R. 25 (Ruang Teori 23) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
36. R. 26 (Ruang Teori 24) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
37. 2 Kamar Mandi : P = 1,80 m L= 1,37 m ( 3 M2 )
@ 3 M2 x 2 ruang = 6 M2
38. Ruang 27 ( Lab RPL ) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
39. Ruang 28 ( Lab. TKJ / T1 ) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
40. Ruang 29 ( Lab. Animasi ) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
Ruang 30 ( Lab. Perakitan / :
P = 8,10 m L = 8,10 m ( 66 M2 )
41. T2 )
42. 3 Kamar Mandi : P = 1,80 m L= 1,37 m ( 3 M2 )
@ 3 M2 x 3 ruang = 9 M2
43. R. 31 (Ruang Teori 25) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
44. Ruang OSIS : P = 4m L = 3m ( 12 M2)
45. R. 32 (Ruang Teori 26) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
46. R. 33 (Ruang Teori 27) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
47. R. 34 (Ruang Teori 28) : P = 8,10 m L = 8.10 m ( 66 M2 )
48. 3 Kamar Mandi : P = 1,80 m L= 1,37 m ( 3 M2 )
@ 3 M2 x 3 ruang = 9 M2
49. R. 35 (Ruang Teori 29) : P = 10m L= 6m ( 60 M2 )
50. R. 36 (Ruang Teori 30) : P = 10m L= 6m ( 60 M2 )
51. R. LSP : P = 10 m L= 2,50m ( 25 M2 )
52. Gudang : P = 10m L= 2,20m ( 22 M2 )
53. R. 37 ( Lab. DKV) : P = 10m L= 6m ( 60 M2 )
54. R. 38 (Ruang LSP) : P = 10m L= 6m ( 60 M2 )
55. Gudang Penyimpanan DKV : P = 3,32m L= 1,98m ( 6,6 M2 )
56. R. 39 ( Lab. Multimedia ) : P =12 m L= 10,30 m ( 123 M2 )
57. R. 40 ( Lab. Broadcasting ) : P = 14,4 m L= 10,30 m ( 148,32 )
R. 41 ( Ruang Barang / Tool :
P = 9,10m L= 5,90m ( 54M2 )
58. Man)
39
59. 3 Kamar Mandi : P = 1,10m L = 1,10m ( 1,21 M2 )
@ 1,21 M2 x 3 ruang = 3,63 M2
60. R. 42 (Lab. Musik) : P = 9,87m L= 6m ( 59 M2 )
61. R. 43 (Gudang Perpus) : P = 9,87m L= 6m ( 59 M2 )
62. Gudang Perpustakaan 1 : P = 4m L= 2,5m ( 10 M2 )
63. Gudang Perpustakaan 2 : P = 4m L= 2,5m ( 10 M2 )
64. Ruang Pepustakaan : P = 9,87m L= 11,60m ( 114 M2 )
65. 3 Kamar Mandi : P = 1,90m L= 1,35m ( 2,6 M2 )
@ 2,6 M2 x 3 ruang = 7,8 M2
66. R. 44 (Lab. Bahasa) : P = 9,80 m L= 9,40 m (92 M2 )
67. Ruang MR : P = 9,40 L = 2,20 ( 21 M2 )
68. Ruang Rekaman : P = 3,86 m L = 2,36 m ( 9 M2 )
69. Ruang 45 ( Aula ) : P = 20,90m L= 12m ( 250,8 M2 )
70. Ruang BK : P = 8m L= 2,86m ( 22,9M2 )
71. Ruang Konseling : P = 3,80m L= 2,86m ( 10,9 M2 )
72. R. 46 (Ruang Teori 31) : P = 9,85 m L = 7,68 m ( 75,7 M2 )
Ruang 47 ( Lab. Akuntansi :
P = 10,70 m L = 7,70 m ( 82 M2 )
73. 1)
74. Ruang 48 ( Lab. AP 1 ) : P = 11,70 m L = 7,70 m ( 90 M2 )
Ruang 49 ( Lab. Kimia :
P = 10,70 m L = 9,75 m ( 104,3 M2 )
75. Industri )
Ruang 50 ( Lab. Pemasaran :
P = 9,75 m L = 7,80 m ( 76 M2 )
76. )
Ruang 51 ( Lab. Akuntansi :
P = 9,75 m L = 7,80 m ( 76 M2 )
77. 2)
78. Ruang 52 ( Lab. TKJ / T3) : P = 9,75 m L = 7,80 m ( 76 M2 )
79. Ruang 53 ( Lab. AP 2 ) : P = 9,75 m L = 7,80 m ( 76 M2 )
80. Ruang 54 (Lab. RPL 2 ) : P = 9,75 m L = 7,80 m ( 76 M2 )
81. 3 Kamar Mandi : P = 2m L = 1,40 ( 2,8 M2 )
@ 2,8 M2 x 3 ruang = 8,4 M2
82. Ruang 55 (Ruang Teori 32) : P = 8,80 m L = 7 m ( 62 M2 )
83. Ruang 56 (Ruang Teori 33) : P = 8,80 m L = 7 m ( 62 M2 )
84. Ruang 57 (Ruang Teori 34) : P = 8,80 m L = 7 m ( 62 M2 )
85. Ruang 58 (Ruang Teori 35) : P = 8,80 m L = 7 m ( 62 M2 )
86. 1 Kamar Mandi : P = 1,80m L = 1,65m ( 2,97 M2 )
87. Ruang 59 (Ruang Teori 36) : P = 9 m L = 7 m ( 63 M2 )
88. Ruang 60 (Ruang Teori 37) : P = 9 m L = 7 m ( 63 M2 )
89. Ruang 61 (Ruang Teori 38) : P = 9 m L = 7 m ( 63 M2 )
90. 2 Kamar Mandi : P = 2m L = 2m ( 4 M2 )
@ 4 M2 x 2 ruang = 8 M2
91. Gudang Griss : P = 3m L = 2m ( 6 M2 )
92. Ruang Guru : P = 12m L= 9,80m ( 118 M2 )
93. Ruang Prakerin : P =5,85 m L= 3,85m ( 22,5 M2 )
40
94. Ruang Receptionist : P =11,75 m L= 7,85 m ( 92 M2 )
95. Ruang Kurikulum : P =6,30 m L= 3,85m ( 24 M2 )
96. Gudang Kurikulum : P =4,90 m L= 4m ( 20 M2 )
97. Ruang UKS : P =7,40 m L= 5,90m ( 44 M2 )
98. Ruang Sidang : P =7,85 m L= 5,85m ( 46 M2 )
99. Dapur : P =2,85 m L= 2,85m ( 8 M2 )
100. Ruang TU : P =11,35 m L= 5,85m ( 66 M2 )
101. Gudang 2 : P =4,90 m L= 3,85m ( 19 M2 )
102. Gudang 1 : P =3,90 m L= 3,30m ( 12 M2 )
103. Ruang Kepala Sekolah : P =7,95 m L= 3,90m ( 31 M2 )
104. 1 Kamar Mandi untuk KS : P = 2,30 L = 1,44 ( 3,3 M2 )
105. Ruang .ISO / SIM / Sarpras : P =9,35 m L= 2,90m ( 27 M2 )
2 Kamar Mandi ( 2 ruang :
P =2.85 m L= 1,50m ( 4 M2 )
106. guru )
@ ( 4 M2 ) x 2 ruang = 8 M2
107. 1 Kamar Mandi untuk TU : P = 2,90m L = 1,38m ( 4 M2 )
108. Alfamart : P = 10m L= 6m ( 60 M2 )
109. Business Centre ( BC ) : P = 10m L = 5m ( 50 M2 )
110. Kopsis : P = 10,44 m L= 6 m ( 63 M2 )
: P = 17,50 m L = 10,54 m ( 184,45
111. Mushola M2)
112. Pos Satpam 1 : P = 2,50 m L = 2,10 m ( 5,25 M2 )
Tempat Parkir Kendaraan :
P = 27,30 m L = 9,97 m ( 272,18 M2 )
113. Guru
dan Karyawan
114. Lapangan Basket / Tennis : P = 34 M, L = 19 M ( 646 ) M2
115. Kantin : P = 23,30m L = 6,90m ( 161 M2 )
116. Bank Jatim : P = 7m L = 5,60m ( 39,2 M2 )
117. Tempat Parkir Kendaraan
: P = 71m L = 4,80m ( 340,8 M2 )
Siswa Timur (Atap)
118. Tempat Parkir Kendaraan
: P = 38,80m L = 5m ( 194 M2 )
Siswa Selatan (Atap)
Tempat Parkir Kendaraan
Siswa Selatan (Dekat : P = 62,30m L = 7m ( 436,1 M2 )
119. tendon air)
120. Tempat Parkir Kendaraan
: P = 76,80m L = 6,70m ( 514,56 M2 )
Siswa Barat (selatan kantin)
121. Tempat Parkir Sepeda
: P = 37m L = 5,40m ( 199,8 M2 )
Siswa Depan R. 23 – R. 26
P = 52,25m L = 27,50m ( 1.436,9 M2
:
122. Lapangan Upacara )
123. Bank Sampah : P = 5,20m L = 5m ( 26 M2 )
124. Ruang 62 (Ruang Teori 39) : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
125. Ruang 63 (Ruang Teori 40) : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
41
126. Ruang 64 (Ruang Teori 41) : P = 9m L= 8m ( 72 M2 )
127. Ruang Penyimpanan PMR : P = 8,30m L = 2,70m ( 22,41 M2 )
128. Ruang Pameran : P = 11m L = 10m ( 110 M2 )
Ruang 65 ( Ruang Teori 42 :
129. ) P = 9m L = 8m ( 72 M2 )
Ruang 66 ( Ruang Teori 43 :
130. ) P = 9m L = 8m ( 72 M2 )
Ruang 67 (Ruang Praktik :
131. Siswa) P = 14m L = 8m ( 112 m2 )
3. Halaman
a. Luas Halaman : 1.171m²
4. Lapangan Olahraga
a. Luas Lapangan Olahraga : 1.228m²
5. Kebun
a. Luas Kebun : 646m²
6. Lain-lain : 1.121m²
42
B. Kondisi Bangunan
Kemudahan Akses
SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung mudah diakses. 2 Km dari terminal
Tulungagung dan 2.5 Km dari Aloon-aloon Kabupaten Tulungagung.
Keamanan
Gedung sekolah khusus Laboratorium memiliki teralis dan sisi TV. Terdapat
2 Pos Satpam kanan dan kiri sekolah. Lingkungan sekolah dipasang sisi TV.
Kebersihan
Untuk menjaga kebersihan sekolah, dilakukan usaha antara lain: :
1) Mempekerjakan 9 ( Sembilan ) orang tenaga kebersihan
2) Menyiapkan alat kebersihan (tong sampah, sapu, dll)
Secara umum sekolah cukup bersih, jika kegiatan 7 K terprogram dengan
baik dan pelaksanaannya berjalan lancar, maka kebersihan sekolah akan
lebih dapat ditingkatkan.
Keindahan
Keindahan sekolah cukup terpelihara dengan adanya kegiatan pembuatan
taman dan pohon perindang didepan setiap kelas dan ruangan. Sekolah cukup
rindang, namun kegiatan perindangan sekolah sudah mulai dilakukan dengan
penanaman pohon buah-buahan bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup dan
tanaman Toga di lingkungan sekolah, juga pemotongan rumput di halaman
sekolah secara berskala.
Kenyamanan
Jika dilihat dari letak suasana sekolah cukup nyaman, karena cukup teduh dan
rindang. Akan tetapi kenyamanan sekolah tidak hanya suasana teduh dan
nyaman tetapi juga factor lain seperti kebersihan, keindahan dan keamanan
seperti yang disampaikan di atas.
43
Lampiran 7. Foto Sarana dan Prasarana SMK Negeri 1 Boyolangu
44
Lapangan Basket / Tenis Lapangan Upacara & Lapangan Volly
Perpustakaan UKS
Mushola Auditorium
45
Alfamart Class Taman
46
Laboratorium Kimia Industri Laboratorium Multimedia
47
Ruang BKK Lahan Pembibitan Anggrek
48
Lampiran 8. Keberadaan Bagan Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Boyolangu
49
Lampiran 9. Keberadaan Visi Misi SMK Negeri 1 Boyolangu
50
Lampiran 10. Keberadaan Tata Tertib di SMK Negeri 1 Boyolangu
51
Lampiran 11. Daftar Ekstrakurikuler di SMK Negeri 1 Boyolangu
52
Lampiran 12. Kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan oleh Mahasiswa Prodi
Teknologi Pendidikan
53
Kegiatan Ceremonial Upacara Hari Upacara Hari Kemerdekaan
Pramuka
54