PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan sebuah profesi. Berdasarkan ketentuan Pasal 8 Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dinyatakan bahwa Guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi
program sarjana atau program diploma empat. Kompetensi guru meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Penjelasan pasal 15 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan profesi merupakan
pendidikan tinggi setelah pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik
untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Senada dengan
pengertian tersebut, Pasal 17 ayat (1) Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa Pendidikan profesi merupakan
Pendidikan Tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam
pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus.
Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan program pendidikan yang
diselenggarakan bagi lulusan S-1 Kependidikan dan S-1 non-Kependidikan yang
memiliki bakat dan minat menjadi seorang guru, agar mereka bisa menjadi guru
yang profesional setelah memenuhi syarat-syarat tertentu, sesuai dengan standar
nasional pendidikan, dan memperoleh sertifikat pendidik. Tujuan
penyelenggaraan Program PPG Prajabatan adalah dalam rangka menghasilkan
guru profesional yang beradab, berilmu, adaptif, kreatif, inovatif, dan kompetitif
serta berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia.
Salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa yang mengikuti
program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan I (PPL). Pada mata kuliah ini diharapkan calon guru mempunyai
pengalaman di sekolah, dimana pengalaman ini diharapkan dapat memfasilitasi
calon guru mengembangkan dan memperkuat kompetensinya dalam memahami
1
2
sampai pukul 11.55 WITA yang dimana sebelum memulai pembelajaran peserta
didik melaksanakan rutinitas sekolah yaitu sholat dhuha berjamaah dan Tadarrus
Al-Qur’an bagi muslim dan Membaca Al-Kitab bagi non muslim. Kegiatan
Belajar mengajar di SMP Negeri 27 Makassar ini secara keseluruhan menerapkan
pembelajaran offline atau full tatap muka. Adapun jadwal kegiatan pembelajaran
SMP Negeri 27 untuk seluruh kelas yaitu:
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Pembelajaran UPT SPF SMP Negeri 27
Makassar
Jam Pelajaran Waktu Pelajaran
I 07.30 – 08.10
II 08.10 – 08.50
III 08.50 – 09.30
ISTIRAHAT
IV 10.00 – 10.40
V 10.40 – 11.20
VI 11.20-12.00
ISTIRAHAT
VII 12.40 – 13.20
VIII 13.20 – 14.00
IX 14.00 – 14.20
BAB II
PELAKSANAAN PPL PPG
A. Observasi
1. Gambaran Umum
Observasi adalah pengumpulan data dengan cara pengamatan serta pencatatan
secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan obyek pengamatan
(Djaali & Muljono, 2008). Observasi merupakan tahapan kedua setelah tahap
orientasi pada pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PPG Prajabatan.
Kegiatan observasi ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PPG
Prajabatan untuk memperoleh dan mempelajari informasi proses pembelajaran
dan pengelolaan pendidikan yang terdapat pada satuan pendidikan tempat PPL 1
diadakan.
Terdapat tiga jenis teknik observasi diantaranya; observasi partisipan,
observasi sistematik, dan observasi eksperimental. Observasi partisipan
merupakan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut
mengambil bagian dalam kehidupan yang diobservasi. Observasi sistematik
merupakan observasi atau pengamata yang dilakukan dengan menentukan secara
sistematik faktor-faktor yang akan diobservasi lengkap dengan kategorinya.
Sedangkan observasi eksperimental merupakan observasi yang dilakukan dengan
mengendalikan unsur-unsur dalam situasi yang akan diamati (Djaelani, 2010).
Ketiga teknik observasi ini diterapkan dalam observasi selama kegiatan PPL di
UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar.
Kegiatan observasi bertujuan agar mahasiswa PPG Prajabatan memiliki
keterampilan mengamati kejadian, fenomena, dan gejala yang nampak selama
proses pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi keberhasilan proses
pembelajaran. Selain itu, observasi juga bertujuan agar mahasiswa memiliki
pemahaman yang utuh tentang lingkungan akademik dan non akademik di
sekolah, dalam hal ini di lokasi pelaksanaan PPL yaitu SMP Negeri 27 Makassar.
Observasi lingkungan akademik meliputi karakteristik peserta didik, perangkat
pembelajaran, dan pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Sedangkan observasi
lingkungan non-akademik meliputi manajemen sekolah, lingkungan sekolah, dan
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
6
7
Kesimpulan:
Berdasarkan observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa secara garis besar
karakteristik peserta didik cukup baik. Namun demikian, terdapat beberapa hal
yang menjadi catatan untuk ditingkatkan kedepannya seperti minat belajar,
kemampuan awal, dan motivasi belajar peserta didik.
Hari ini pengamatan secara keseluruhan pada peserta didik kelas VIII.2 yang
berjumlah 34 orang sudah mengikuti proses pembelajaran secara aktif. Hal ini
dilihat dari beberapa bagian pembelajaran yang melibatkan antusias peserta
didik seperti pertanyaan pemantik, pengajuan pertanyaan terkait tugas yang
diberikan juga pada bagian presentasi hasil kerja peserta didik. Namun tidak
dipungkiri terdapat beberapa peserta didik yang tidak mengikuti proses
pembelajaran secara maksimal dikarenakan beberapa faktor seperti kesehatan
dan kelengkapan tugas yang sebelumnya tidak dikerjakan.
B. Siswa mana yang tidak dapat mengikut kegiatan pembelajaran pada hari
ini? (tuliskan fakta konkret yang diamati dengan disertai nama peserta
didik)
Siswa yang belum mengikuti proses pembelajaran dengan baik hari itu adalah
mereka yang belum menyelesaikan tugas yang diberikan. Selain itu mereka
yang tidak terlibat aktif dalam kegiatan presentasi.
C. Mengapa peserta didik tersebut tidak dapat belajar dengan baik? Menurut
Anda apa penyebabnya dan bagaimana alternatif solusinya?(tuliskan
alasan, analisis yang mendalam, dan jika mungkin dasar rujukan yang
sesuai)
D. Bagaimana usaha guru model dalam mendorong peserta didik yang tidak
aktif untuk belajar? Apakah usaha tersebut berhasil (tuliskan fakta konkrit
upaya guru dan hasilnya)
Usaha yang dilakukan guru untuk memastikan peserta didik terlibat aktif dalam
proses pembelajaran adalah dengan berjalan dan mengecek satu persatu peserta
didik. Guru model juga beberapa kali mengajukan pertanyaan random dan harus
dijawab oleh peserta didik. Hal inipun berhasil untuk memancing peserta didik
memperhatikan materi yang disajikan.
Catatan: Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain
difokuskan pada interaksi antarpeserta didik dalam satu kelompok, interaksi
peserta didik antarkelompok, interaksi peserta didik-guru, interaksi peserta
didik-media/sumber belajar, serta interaksi peserta didik-lingkungan.
Interaksi yang terjadi didalam kelas sudah cukup baik karena mampu
mengaktifkan peserta didik dan guru sehingga tercipta komunikasi dua arah.
Namun terdapat beberapa catatan penting yaitu penguatan materi di akhir
pembelajaran penting untuk dilakukan untuk memastikan tidak adanya
19
Adapun
potensi kendala atau
kesulitan yang
dihadapi yaitu UPT
SPF SMP N 27
Makassar merupakan
sekolah yang sebagian
besar peserta didiknya
berasal dari kelas
menengah ke bawah
sehingga hal ini
mempengaruhi pada
kurangnya minat dan
semangat belajar dari
peserta didik. usaha
yang akan dilakukan
untuk menghadapi
21
Program
Adiwiyata,
satuan
pendidikan ini
juga
mencanangkan
program
mengumpulkan
sampah plastic
setiap harinya
kemudian dipilah
secara Bersama
dan dijual
melalui bank
sampah sekolah
yang bekerja
sama dengan
bank sampah
kota makassar
yang disupervisi
oleh dinas
lingkungan
hidup. Program
ini juga
diimplementasika
n dalam bentuk
project (P5)
dengan tema
“Gaya hidup
berkelanjutan,
sampahku
tanggung
jawabku”
Senin, Manajeme Ada tahapan dalam Menyusun
09 n mengelola pembelajaran di kurikulum
Oktober Kurikulum UPT SPF SMP Negeri 27 operasional satuan
2023
Makassar, yaitu pertama pendidikan (KOSP)
membuatkan SK penugasan yang berisi semua
bagi guru-guru di awal kegiatan-kegiatan
semester, kedua Menyusun sekolah selama satu
rancangan kegiatan sekolah tahun ajaran.
selama satau tahun Hasil monitoring
24
3. Dokumentasi
Berikut beberapa dokumentasi kegiatan observasi yang telah dilakukan:
a. Observasi lingkungan UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar
b. Wawancara dengan Ibu Sahriah, S.Pd selaku Bendahara Bos UPT SPF SMP
Negeri 27 Makassar
B. Asistensi Mengajar
1. Gambaran Umum
Asistensi mengajar merupakan salah satu proses wajib yang harus
dilaksanakan oleh mahasiswa PPG Prajabatan setelah tahap observasi. Kegiatan
asistensi mengajar bertujuan agar mahasiswa dapat belajar cara mengelola
kegiatan pembelajaran di kelas, belajar menyusun perangkat pembelajaran dan
mendapat pelatihan tata cara mengajar dan hal-hal yang menyangkut masalah
perangkat belajar saat membantu guru pamong dalam pembelajaran di kelas
seperti pembuatan modul ajar dan penilaian yang digunakan. Pada kegiatan
asistensi mengajar ini, mahasiswa PPG Parajabatan juga diberikan kiatkiat serta
gambaran akan situasi yang nyata di sekolah, dengan harapan mahasiswa PPG
Prajabatan dapat beradaptasi langsung ketika melaksanakan praktik pembelajaran
terbimbing di kelas.
Terdapat beberapa kegiatan dalam asistensi mengajara yang dilakukan di UPT
SPF SMP Negeri 27 Makassar yaitu membantu guru selama proses pembelajaran
berlangsung, membantu guru mengawasi jalannya diskusi, memeriksa tugas
peserta didik, mengawas saat ulangan harian atau ujian, memeriksa ujian peserta
didik, menyusun kisi-kisi ujian, serta membantu pembelajaran proyek Pancasila.
Selama proses Asistensi mengajar, mahasiswa PPG Prajabatan selaku calon
pendidik Profesional dapat menambah pengetahuan dan pengalaman baru terkait
cara mengelola kelas yang baik, menyusun modul ajar yang efektif, membuat kisi-
kisi soal yang baik, serta bagaimana menyusun penilaian yang efektif.
Hal yang dilakukan setelah kegiatan asistensi mengajar yaitu bersama dengan
Dosen Pembimbing dan Guru Pamong mendesain rancangan proses pembelajaran
dan Penyusunan Modul Ajar yang baik sesuai dengan kebutuhan materi dan
karakteristik peserta didik. Pada tahap ini dilakukan pemilihan sumber belajar,
metode, dan media yang akan digunakan serta penilaian apa yang akan dilkaukan
selama Praktik Pembelajaran Terbimbing. Sehingga dalam pelaksanaan Praktik
Pembelajaran Terbimbing nantinya mahasiswa akan lebih siap dalam
melaksanakan proses pembelajaran dan menerapkan proses pembelajaran
36
berdiferensiasi.
3. Dokumentasi
1. Hari Pertama
3. Hari Ketiga
4. Hari Keempat
38
diantara peserta didik yang menggunakan handphone pada saat pembelajaran yang
tidak ada kaitannya dengan materi yang disajikan. Upaya yang dilakukan dengan
menegur peserta didik yang bersangkutan, atau menyimpan handphone peserta
didik sampai pembelajaran berakhir, kemudian memberikan nasehat.
Praktik pembelajaran terbimbing siklus II dilaksanakan dengan mengikuti
jadwal sekolah yakni melaksakan kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila). Untuk pengenalan projek peserta didik diberikan materi sampahku
tanggung jawabku, peserta didik yang telah dibagi dalam kelompok heterogen
berdasarkan kemampuan peserta didik. Kemudian peserta didik juga diberikan
tugas proyek yaitu memilah sampah organik dan anorganik. Pada kegiatan ini
masih ada peserta didik yang belum bisa berkolaborasi dengan teman
kelompoknya.
Praktik pembelajaran terbimbing siklus III dilaksanakan sama seperti pada
siklus II dengan projek TOSA (Tanaman Obat Sekolah). Pada kegiatan ini masih
banyak peserta didik yang belum bisa berkolaborasi dalam kelompok, misalnya
peserta didik dianjurkan membawa tanaman obat sebanyak 2 jenis tiap kelompok,
namun ada kelompok yang tidak membawa tanaman pada waktu yang telah
ditentukan, sehingga dalam alokasi waktu penanam tanaman obat tersebut
terlambat dilakukan. Hal ini berdampak pada pembuatan poster karena kelompok
tersebut tidak memiliki hasil pengamatan dan dokumentasi kegiatan.
e. Rencana Tindak Lanjut
1) Memaksimalkan penggunaan media dan teknologi yang menarik dan interaktif
dalam pembelajaran IPA.
2) Sebelum memulai pembelajaran guru akan memberikan arahan agar peserta
didik meninggalkan segala hal yang tidak berhubungan dengan mata pelajaran
IPA agar peserta didik dapat fokus. Selanjutnya guru akan memberikan
motivasi kepada peserta didik dengan memberikan gambaran mengenai
manfaat mempelajari sistem pernapasan.
3) Memberikan ice breaking yang seru agar membangkitkan suasana kelas yang
menyenangkan.
4) Membiasakan peserta didik untuk bekerja secara berkelompok dengan
menerapkan kembali model pembelajaran Project Based Learning pada
41
3. Dokumentasi
a. Tahap Plan
42
b. Tahap Do
c. Tahap See
D. Laporan Akhir
43
1. Refleksi Pembelajaran
Refleksi merupakan kegiatan yang dilakukan setelah melaksanakan kegiatan
pembelajaran serta evaluasi berupa penilaian tertulis dan lisan untuk memperoleh
kesan konstruksif, pesan, harapan, dan kritik terhadap proses pembelajaran.
Adanya refleksi akan diperoleh informasi positif tentang bagaimana guru dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, aktivitas refleksi ini dapat
digunakan untuk peninjauan pada suatu hasil kegiatan pembelajaran sehingga
mendapatkan gambaran kondisi dari sebuah pelaksanaan pembelajaran.
Hasil refleksi yang telah dilakukan bersama rekan sejawat dan Guru Pamong
terkait pelaksanaan kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
a. Karakteristik Peserta Didik dan Alokasi waktu
Perbedaan karakteristik peserta didik di dalam kelas sangat bervariasi, sehingga
perlu mengubah metode pembelajaran yang lebih bervariasi. Tidak semua peserta
didik menyukai pembelajaran yang serius sehingga perlu melakukan variasi
pembelajaran dengan melakukan games yang menunjang proses pembelajaran.
Peserta didik memiliki kemampuan kognitif dan kemampuan penyelesaian
masalah yang berbeda-beda sehingga pada proses pembelajaran seperti
penyelesaian LKPD, beberapa peserta didik tidak dapat menyelesaikan LKPD
sesuai alokasi waktu pembelajaran. Mereka perlu didampingi dan diarahkan
dalam pengerjaan tugas kelompok ataupun praktikum.
c. Penguasaan dan Pengelolaan Kelas
Kemampuan mengelola kelas sangat penting bagi seorang guru. Mempersiapkan
kondisi kelas sebelum memulai pembelajaran juga perlu dilakukan. Pada saat
kegiatan pembelajaran masih ada peserta didik yang kurang fokus dalam
memperhatikan materi pembelajaran serta kurang aktif dalam melakukan diskusi
bersama rekan kelompok. Guru membutuhkan usaha yang keras untuk
mengakomodir seluruh peserta didik karena seringkali suasana kelas masih
kurang kondusif, apalagi saat jam terakhir dimana peserta didik sudah ada yang
mengantuk dan jenuh mengikuti pembelajaran dari pagi hingga sore. Pada kelas
yang memiliki jumlah peserta didik yang cukup banyak intonasi suara guru juga
perlu ditingkatkan lebih besar sehingga semua peserta didik memusatkan
perhatiannya kepada guru.
44
3. Tagihan/Instrumen di LMS
a. Sejauh mana pemahaman anda tentang PPL? Adakah hal-hal yang
menarik untuk anda dan di luar dugaan?
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan wadah belajar bagi
mahasiswa PPG Prajabatan dalam mengembangkan identitas guru dan proses
pembelajarannya dengan mengintegrasikan pemahaman analitikal konteks satuan
pendidikan tertentu dengan konsep dan praktik mata kuliah inti lainnya. PPL
bertujuan untuk memperkuat keterampilan mahasiswa sebagai guru professional
dengan melakukan pengalaman nyata dan kontekstual dalam menerapkan
seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang
45
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan I di UPT SPF
SMP Negeri 27 Makassar selama kurang lebih 3 bulan berjalan dengan baik dan
lancar. Berdasarkan kegiatan PPL PPG Prajabatan IPA di UPT SPF SMP Negeri
27 Makassar yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil:
47
B. Saran
2. Bagi Mahasiswa
49