Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru merupakan sebuah profesi. Berdasarkan ketentuan Pasal 8 Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dinyatakan bahwa Guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi
program sarjana atau program diploma empat. Kompetensi guru meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Penjelasan pasal 15 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan profesi merupakan
pendidikan tinggi setelah pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik
untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Senada dengan
pengertian tersebut, Pasal 17 ayat (1) Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa Pendidikan profesi merupakan
Pendidikan Tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam
pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus.
Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan program pendidikan yang
diselenggarakan bagi lulusan S-1 Kependidikan dan S-1 non-Kependidikan yang
memiliki bakat dan minat menjadi seorang guru, agar mereka bisa menjadi guru
yang profesional setelah memenuhi syarat-syarat tertentu, sesuai dengan standar
nasional pendidikan, dan memperoleh sertifikat pendidik. Tujuan
penyelenggaraan Program PPG Prajabatan adalah dalam rangka menghasilkan
guru profesional yang beradab, berilmu, adaptif, kreatif, inovatif, dan kompetitif
serta berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia.
Salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa yang mengikuti
program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan I (PPL). Pada mata kuliah ini diharapkan calon guru mempunyai
pengalaman di sekolah, dimana pengalaman ini diharapkan dapat memfasilitasi
calon guru mengembangkan dan memperkuat kompetensinya dalam memahami

1
2

peserta didik, proses dan lingkungan belajar peserta didik, merancang,


melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran secara kontekstual, serta mampu
mengambil keputusan profesional.
Kegiatan PPL I ini dilaksanakan di UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar yang
berlangsung selama kurang lebih 3 bulan yang terdiri dari beberapa kegiatan
yaitu: (1) melakukan observasi rencana pembelajaran dan praktek pembelajaran
dikelas untuk memperoleh pemahaman mengenai karakteristik peserta didik,
lingkungan belajar, implementasi prinsip pengajaran dan asesmen pembelajaran,
(2) melakukan asistensi pembelajaran dalam hal ini membantu guru pamong
dalam melaksanakan pembelajaran, (3) Merancang perangkat pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran terbimbing dan melakukan refleksi serta evaluasi atas
pembelajaran untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berikutnya.
Adapun kegiatan pelaksanaan PPL I Mahasiswa PPG Prajabatan Tahap I Tahun
2023, meliputi:
1. Orientasi
2. Observasi lapangan
3. Asistensi Mengajar
4. Praktik Pembelajaran Terbimbing
5. Diskusi Refleksi Akhir PPL 1
Manfaat yang diharapkan dari Praktik Pengalaman Lapangan I, antara lain :
1. Manfaat bagi Mahasiswa PPL PPG Prajabatan Tahap II Tahun 2023
a. Mengenal dan berinteraksi secara nyata dalam lingkungan sekolah.
b. Meningkatkan dan memperdalam bagaimana sistem pendidikan
c. Menjadi momentum dalam mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dalam
perkuliahan
d. Menjadi momentum dalam menambah pengetahuan dan pengalaman melalui
para guru dan peserta didik di sekolah
2. Manfaat bagi Sekolah
a. Dapat menjadi bahan evaluasi apabila terdapat hal-hal yang perlu dibenahi
dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam sekolah
b. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam mengelola kegiatan
pembelajaran.
3

3. Manfaat bagi Universitas Negeri Makassar


a. Memperoleh masukan perkembangan pelaksanaan praktek Pendidikan
sehingga kurikulum, metode, dan pengelolaan dalam pembelajaran dapat
disesuaikan,
b. Memperoleh masukan mengenai kasus-kasus di dunia Pendidikan sehingga
dapat digunakan sebagai bahan pengembangan penelitian.
c. Sebagai sarana terjalinnya hubungan antara universitas dengan sekolah

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 PPG Prajabatan Tahap I
Prodi IPA dilaksanakan pada tanggal 04 Oktober 2023 sampai dengan tanggal 15
Desember 2023 di UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar yang berlokasi di Jl. Dg.
Tata Komp. Hartaco Indah No.99, Parang Tambung, Kec. Tamalate, Kota
Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

C. Gambaran Umum Sekolah


1. Profil Sekolah
Nama Sekolah : UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar
Alamat Sekolah : Jl. Dg. Tata Komp. Hartaco Indah No.99, Parang
Tambung, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Provinsi
Sulawesi Selatan. Indonesia
Kode Pos : 90224
E-mail :-
Website : https://dapo.kemdikbud.go.id/sekolah/
954A2FE86EA0747D5D3C
NPSN : 40314020
2. Visi dan Misi Sekolah
Visi UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar
“Berakhlak, Berbudaya, dan Berprestasi”
a. Misi UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar
1) Mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam pembelajaran
2) Membiasakan literasi pada awal pembelajaran
4

3) Menumbuhkankembangkan potensi peserta didik baik di bidang akademik


maupun non akademik
4) Mendorong semangat berkolaborasi yang berorientasi global
5) Melestarikan kearifan lokal sebagai bagian dari budaya bangsa
6) Terbuka menerima budaya global yang sejalan dengan budaya bangsa
3. Kondisi Sekolah
UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar berlokasi di Jl. Dg. Tata Komp.
Hartaco Indah No.99, Parang Tambung, Kec. Tamalate, Kota Makassar. Saat ini
UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar dipimpin oleh Kepala Sekolah Bapak
Nurdin, S.Pd.S.H,M.Pd dengan sekolah yang terakreditasi “A” yang memiliki
segudang prestasi yang diraih peserta didik di UPT SPF SMP Negeri 27
Makassar. Sistem pembelajaran di SMAN 8 Makassar saat ini menerapkan 2
kurikulum yaitu Kurikulum Merdeka untuk kelas VII dan VIII dan Kurikulum
2013 (K-13) untuk kelas IX.
SMP Negeri 27 Makassar merupakan sekolah yang berada dibawah naungan
Dinas Pendidikan Kota Makassar. Adapun sumber daya manusia yang meliputi
jumlah guru dan tenaga pendidik di SMP Negeri 27 Makassar yaitu 67 orang dan
peserta didik berjumlah 953 orang yang terdiri dari laki-laki 484 orang dan
perempuan berjumlah 469 orang.
Fasilitas yang ada di SMP Negeri 27 Makassar meliputi Ruang Kelas, Ruang
Pepustakaan Ruang Laboratorium, Ruang Praktik, Ruang Pimpinan, Ruang Guru,
Ruang Ibadah, Ruang UKS, Toilet, Ruang Gudang, Ruang TU, Ruang Konseling,
Ruang Osis, dan Ruangan untuk ekstrakulilkuler lainnya. Untuk fasilitas di ruang
kelas sudah terfasilitasi dengan baik dimana setiap kelas memiliki CCTV, tempat
cuci tangan, kipas. Namun, untuk laboratoriu terlihat kurang memadai untuk
digunakan dalam kegiatan praktikum, disebebkan oleh alat praktikum yang tidak
lengkap dan banyak yang mengalami kerusakan, sehingga perlu untuk dibenahi
ulang. Hal ini terjadi karena kegiatan praktikum yang sempat vakum dikarenakan
oleh pandemi Covid-19.
Proses belajar mengajar di SMP Negeri 27 Makassar berlangsung selama 5
hari dalam sepekan yaitu hari senin-jumat. Kegiatan pembelajaran dimulai pukul
08.00 sampai dengan 15.45, kecuali pada hari jumat proses pembelajaran hanya
5

sampai pukul 11.55 WITA yang dimana sebelum memulai pembelajaran peserta
didik melaksanakan rutinitas sekolah yaitu sholat dhuha berjamaah dan Tadarrus
Al-Qur’an bagi muslim dan Membaca Al-Kitab bagi non muslim. Kegiatan
Belajar mengajar di SMP Negeri 27 Makassar ini secara keseluruhan menerapkan
pembelajaran offline atau full tatap muka. Adapun jadwal kegiatan pembelajaran
SMP Negeri 27 untuk seluruh kelas yaitu:
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Pembelajaran UPT SPF SMP Negeri 27
Makassar
Jam Pelajaran Waktu Pelajaran
I 07.30 – 08.10
II 08.10 – 08.50
III 08.50 – 09.30
ISTIRAHAT
IV 10.00 – 10.40
V 10.40 – 11.20
VI 11.20-12.00
ISTIRAHAT
VII 12.40 – 13.20
VIII 13.20 – 14.00
IX 14.00 – 14.20
BAB II
PELAKSANAAN PPL PPG

A. Observasi
1. Gambaran Umum
Observasi adalah pengumpulan data dengan cara pengamatan serta pencatatan
secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan obyek pengamatan
(Djaali & Muljono, 2008). Observasi merupakan tahapan kedua setelah tahap
orientasi pada pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PPG Prajabatan.
Kegiatan observasi ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PPG
Prajabatan untuk memperoleh dan mempelajari informasi proses pembelajaran
dan pengelolaan pendidikan yang terdapat pada satuan pendidikan tempat PPL 1
diadakan.
Terdapat tiga jenis teknik observasi diantaranya; observasi partisipan,
observasi sistematik, dan observasi eksperimental. Observasi partisipan
merupakan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut
mengambil bagian dalam kehidupan yang diobservasi. Observasi sistematik
merupakan observasi atau pengamata yang dilakukan dengan menentukan secara
sistematik faktor-faktor yang akan diobservasi lengkap dengan kategorinya.
Sedangkan observasi eksperimental merupakan observasi yang dilakukan dengan
mengendalikan unsur-unsur dalam situasi yang akan diamati (Djaelani, 2010).
Ketiga teknik observasi ini diterapkan dalam observasi selama kegiatan PPL di
UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar.
Kegiatan observasi bertujuan agar mahasiswa PPG Prajabatan memiliki
keterampilan mengamati kejadian, fenomena, dan gejala yang nampak selama
proses pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi keberhasilan proses
pembelajaran. Selain itu, observasi juga bertujuan agar mahasiswa memiliki
pemahaman yang utuh tentang lingkungan akademik dan non akademik di
sekolah, dalam hal ini di lokasi pelaksanaan PPL yaitu SMP Negeri 27 Makassar.
Observasi lingkungan akademik meliputi karakteristik peserta didik, perangkat
pembelajaran, dan pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Sedangkan observasi
lingkungan non-akademik meliputi manajemen sekolah, lingkungan sekolah, dan
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

6
7

2. Tagihan/Instrumen yang Diupload di LMS


Pelaksanaan observasi yang kami lakukan di UPT SPF SMP Negeri 27
Makassar dibantu oleh narasumber-narasumber seperti; kepala sekolah, wakil
kepala sekolah bidang kesiswaan, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, tata
usaha dan bendahara sekolah. Terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan observasi. Berikut faktor penghambat, faktor pendukung, dan hasil
observasi yang dilakukan:
a. Faktor Penghambat
Pada saat awal melakukan observasi, terdapat beberapa hambatan dalam
pelaksanaannya. Pertama, penyesuaian jadwal PPL I dengan jadwal mengajar
Guru Pamong. Kedua, pelaksanaan PPL I di sekolah dijadwalkan selama 3 hari
dalam seminggu dan jam pelajaran IPA dibagi menjadi 2 (dua) pertemuan setiap
minggu. Sehingga mahasiswa tidak bisa melakukan observasi khususnya terhadap
pelaksanaan pembelajaran IPA di semua kelas VII dan VIII secara maksimal.
b. Faktor Pendukung
Terlepas dari beberapa faktor penghambat yang dihadapi saat observasi,
permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik karena pihak sekolah dan guru-
guru yang dengan tangan terbuka selalu siap membantu proses pelaksanaan
observasi.
c. Hasil Observasi
Berikut hasil observasi karakteristik peserta didik, perangkat pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, manajemen sekolah, lingkungan
sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
1) Observasi Karakteristik Peserta Didik
Tabel 2.1 Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik
Hari/
Materi Observasi*) Hasil Observasi
Tanggal
Senin, 09 Budaya Sekolah Hasil observasi:
Oktober  Apakah suasana sekolah  Sangat mendukung
2023 mendukung pembelajaran dan dalam proses
interaksi yang optimal? pembelajaran dengan
 Secara umum, apakah profil suasana kelas yang
pelajar Pancasila dihidupkan nyaman dan adanya
kreativitas peserta didik
8

dalam sekolah? yang terpajang di


dinding kelas.
 Iya, secara umu profil
pelajar Pancasila sudah
diterapkan di sekolah.
Interpretasi:
Budaya sekolah sudah
optimal dalam mendukung
proses pembelajaran peserta
didik yang ditandai dengan
suasana lingkungan sekolah
yang bersih. Dalam
pelaksanaan profil pelajar
Pancasila sudah mampu
diterapkan, baik di sekolah
maupun di dalam kelas
dengan diadakannya Projek
Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5) yang
dilaksanakan di akhir siklus
pembelajaran.
Senin, 09 Budaya Kelas Hasil observasi:
Oktober  Bagaimana guru dan peserta  Guru melakukan
2023 didik melakukan kesepakatan kesepakatan dan juga
kelas? menjelaskan tujuan
 Bagaimana guru menekankan pembelajaran dan guru
nilai-nilai profil pelajar Pancasila saling interaktif dengan
kepada peserta didik?
peserta didik.
 Guru menekankan nilai-
nilai profil pelajar
Pancasila kepada peserta
didik.
Interpretasi:
Guru di kelas
membudayakan melakukan
kesepakatan dengan peserta
didik di awal pertemuan dan
dalam proses pembelajaran
guru juga menjelaskan
tujuan pembelajaran kepada
peserta didik. Dalam
menekankan nilai-nilai profil
Pancasila, guru melakukan
diskusi dengan teman
sejawat, serta membiasakan
berdoa, salam, dan
menghargai pendapat peserta
9

didik dalam kehidupan


sehari-hari.
Senin, 09 Status sosial peserta didik Hasil Observasi:
Oktober  Bagaimana status sosial peserta  Status sosial peserta didik
2023 didik? di kelas V.11 UPT SPF
 Bagaimana pelayanan sekolah SMP Negeri 27 Makassar
terkait status sosial peserta didik berada di ekonomi bawah
yang berbeda-beda? dan menengah.
 Sekolah memberikan hak
kepada setiap peserta
didik tanpa membedakan
latar belakang mereka.
Interpretasi:
Status sosial peserta didik
berada di ekonomi bawah
dan menengah, dimana rata-
rata pekerjaan orang tua
mereka adalah guru,
pegawai, wiraswasta, kuli
bangunan dan sebagainya.
Untuk itu, sekolah
memberikan hak kepada
setiap peserta didik tanpa
membedakan latar belakang
mereka. Sekolah
memberikan keleluasaan
kepada peserta didik yang
kesulitan ekonomi dalam hal
mengikuti kegiatan sekolah.
Karena sekolah
mengupayakan setiap peserta
didik mendapatkan
pelayanan yang sama.
Senin, 09 Minat belajar Hasil Observasi:
Oktober  Bagaimana minat belajar peserta  Minat belajar peserta
2023 didik? didik di kelas VII.11
tergolong rendah. Hal ini
terbukti dengan tugas
yang diberikan tidak
dikerjakan oleh sebagian
besar siswa. Selain itu
beberapa pertanyaan
tidak mendapatkan
respon yang memuaskan
dari peserta didik. Namun
demikian, beberapa siswa
memiliki minat belajar
yang cukup. Hal ini
10

ditandai dengan keaktifan


dalam bertanya dan
memberikan jawaban
terhadap pertanyaan yang
diberikan.
Interpretasi:
Minat belajar peserta didik
dalam pembelajaran IPA
perlu ditingkatkan. Hasil
observasi yang dilakukan
dapat menggambarkan
bahwa peserta didik lebih
antusias pada pertanyaan
logika yang diberikan di
awal pembelajaran daripada
materi pelajaran yang
diberikan.
Senin, 09 Kemampuan awal Hasil Observasi:
Oktober  Bagaimana kemampuan awal  Dalam proses
2023 peserta didik dalam proses pembelajaran peserta
pembelajaran? didik kelas VII.11 belum
memiliki kemampuan
awal yang baik karena
mereka belum mampu
menjawab pertanyaan
pemantik yang diajukan
guru saat materi
pembelajaran. Namun
demikian, setelah
diberikan pertanyaan
yang lebih sederhana dan
arahan yang lebih,
mereka mampu
mengemukakan
pendapatnya.
Interpretasi:
Kondisi kemampuan awal
peserta didik belum
menunjukkan bahwa mereka
telah melakukan persiapan
sebelum masuk kelas dan
mengikuti pembelajaran.
Senin, 09 Gaya belajar Hasil Observasi:
Oktober  Bagaimana gaya belajar setiap  Peserta didik di kelas
2023 peserta didik di dalam kelas? VII.11 menunjukkan
adanya variasi gaya
belajar peserta didik. Jika
dilihat pada keterlibatan
11

peserta didik saat


mengikuti kegiatan
pembelajaran maka gaya
belajar yang
mendominasi adalah gaya
belajar visual.
Interpretasi:
Dalam proses pembelajaran
guru belum menerapkan
gaya belajar secara
menyeluruh. Namun dalam
beberapa kegiatan diberikan
perlakuan yang melibatkan
siswa dengan gaya belajar
tertentu. Seperti pada
kegiatan pengerjaan LKPD
dan tugas diberikan
kesempatan peserta didik
untuk mengkreasikan hasil
karyanya sebagai bentuk
penghargaan pada peserta
didik dengan gaya belajar
visual. Sedangkan pada
kegiatan presentasi diberikan
dengan metode diskusi dan
tanya jawab yang melibatkan
peserta didik gaya auditori
untuk bertanya kepada
kelompok lain.
Senin, 09 Motivasi belajar Hasil Observasi:
Oktober  Bagaimana motivasi belajar  Untuk motivasi belajar
2023 setiap peserta didik ketika berada saat dilakukan
di dalam kelas? pengamatan pada kelas
VII.11 didapatkan
kondisi bahwa peserta
didik tertarik pada kuis
logika yang diberikan
pada awal pembelajaran.
Namun setelah itu,
mereka cenderung kurang
semangat pada proses
pembelajarannya karena
pengetahuan dan minat
yang kurang sebelumnya.
Akan tetapi, saat tahapan
pembelajaran yang
melibatkan proses diskusi
dan pemecahan masalah
12

mereka lebih aktif


bertanya dan memberikan
pendapat pada temannya.
Interpretasi:
Motivasi belajar peserta
didik dalam pembelajaran
IPA perlu ditingkatkan.
Observasi yang dilakukan
dapat menggambarkan
bahwa peserta didik lebih
antusias pada pertanyaan
logika yang diberikan di
awal pembelajaran daripada
materi pelajaran yang
diberikan.
Senin, 09 Perkembangan emosi Hasil observasi:
Oktober ● Sejauh mana kelas dan ruang  Dalam proses
2023 pembelajaran lainnya menjadi pembelajaran, guru
ruang ekspresi diri yang sehat memberikan kebebasan
untuk peserta didik? ruang kepada peserta
● Bagaimana guru merespons didik dalam melakukan
peserta didik yang belum bisa ekspresi diri.
mengekspresikan diri dengan  Setiap peserta didik yang
tepat? belum mengekspresikan
dirinya dengan tepat,
diarahkan guru dengan
pemberian apresiasi.
Interpretasi:
Perkembangan emosional
peserta didik di dalam kelas
dengan cara guru
memberikan kebebasan
dalam ruang
mengekpresikan diri setiap
individu peserta didik
dengan memberikan
kebebasan kepada peserta
didik dalam berkreativitas
pada pengerjaan tugas
berupa poster dan slogan.
Senin, 09 Perkembangan sosial Hasil observasi:
Oktober ● Secara umum, bagaimana guru  Guru membangun
2023 membangun atmosfer yang atmosfer pembelajaran
mendukung peserta didik untuk dan memberikan
mengembangkan kemampuan kebebasan dalam
bersosialisasi? Misalnya peka berpendapat dalam
terhadap situasi sekitar, berinteraksi dan
13

berempati, saling menghargai, berkomunikasi.


serta berinteraksi dan  Guru sangat
berkomunikasi? memfasilitasi dalam
● Bagaimana guru memfasilitasi pengerjaan proyek
peserta didik dalam dengan menyiapkan alat
mengembangkan keterampilan dan bahan dan
sosial peserta didik dalam mengembangkan
kegiatan belajar, misalnya kerja keterampilan sosial
kelompok? Interpretasi:
Perkembangan sosial
peserta didik didukung guru
dengan memberikan
kebebasan dalam
berinteraksi antara guru
dengan peserta didik
maupun antara peserta didik
dengan temannya.
Kemudian guru juga
memfasilitasi beberapa
pengerjaan proyek peserta
didik terutama dalam
melakukan kerja kelompok.
Senin, 09 Perkembangan moral dan Hasil observasi:
Oktober spiritual  Guru memberi salam dan
2023  Apa saja yang dilakukan guru berdoa sebelum dan
dalam membangun nilai-nilai sesudah pembelajaran
integritas dan spiritual peserta serta menanamkan ilmu-
didik? ilmu agama mengenai
moral yang baik serta
membangun nilai
integritas peserta didik.
Interpretasi:
Perkembangan
moral/spiritual peserta didik
dapat dibangun melalui
berdoa sebelum dan sesudah
pembelajaran, serta
mengaplikasikan nilai-nilai
Pancasila. Guru juga selalu
menanamkan ilmu-ilmu
agama yang sesuai dengan
sikap moral uang baik.

Senin, 09 Perkembangan motorik peserta Hasil Observasi:


Oktober didik  Terkait dengan
2023  Bagaimana perkembangan perkembangan motorik
14

motorik peserta didik di dalam pesrta didik kelas VII.11


kelas? menunjukkan
perkembangan yang
cukup baik, hal ini
ditandai dengan saat
peserta didik menjelaskan
di depan temannya
menunjukkan gestur
tubuh dan bahasa tubuh
yang baik
Interpretasi:
Perkembangan motorik
peserta didik cukup baik
namun perlu ditingkatkan
dengan pembiasaan-
pembiasaan sederhana yang
melatih mereka dalam
perkembangan motorik
peserta didik.

Kesimpulan:
Berdasarkan observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa secara garis besar
karakteristik peserta didik cukup baik. Namun demikian, terdapat beberapa hal
yang menjadi catatan untuk ditingkatkan kedepannya seperti minat belajar,
kemampuan awal, dan motivasi belajar peserta didik.

2) Observasi Rancangan Pembelajaran (Modul Ajar)


Modul Ajar yang diobservasi yakni Modul Ajar dari Guru IPA kelas VIII
yang dikirimkan melalui grup WhatsApp. Dalam penyusunan rancangan
pembelajaran (modul ajar) setidaknya mengikuti beberapa prinsip diantaranya
kelengkapan komponen minimum, esensial & bermakna, berkesinambungan,
kontekstual, sederhana, dan mempunyai komponen pendukung. Berikut hasil
observasi modul ajar yang dilakukan.
Tabel 2.2 Hasil Observasi Modul Ajar yang disusun oleh Guru Pamong
No Aspek yang diobservasi Analisis kritis
1 Kejelasan tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran yang
memenuhi kriteria SMART dicantumkan sudah cukup jelas dan
(Specific, Measurable, rinci. Namun bentuk penjabaran
Achievable, Relevant, dan Time) tujuan pembelajaran masih dalam
atau tidak menimbulkan bentuk poin, bukan dalam bentuk
15

penafsiran ganda dan paragraf yang berisi informasi


mengandung perilaku hasil pembelajaran secara lengkap
belajar
2 Pemilihan materi ajar (kesesuaian Pemilihan materi yang dituliskan
tujuan pembelajaran dengan dalam modul ajar sudah memiliki
karakteristik peserta didik) kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran. Namun jika ditinjau
dari kesusaian dengan karakteristik
peserta didik maka modul ajar belum
memiliki kesesuaian. Hal ini
dikarenakan materi ajar yang
disediakan hanya berupa ringkasan
materi. Ringkasan materi ini belum
mencakup seluruh materi yang
dibutuhkan keseluruhan karakteristik
peserta didik yang ada.
3 Pengorganisasian materi ajar Pada saat penyampaian materi sudah
(keruntutan, sistematika materi runtut
dan kesesuaian dengan alokasi sesuai dengan skenario yang
waktu) dirancang. Namun dari segi alokasi
waktu masih belum sesuai
dikarenakan terdapat beberapa bagian
scenario yang membutuhkan waktu
cukup lama dari waktu yang
dialokasikan. Seperti pada pengerjaan
LKPD yang seharusnya selesai pada
hari itu, namun diselesaikan dirumah
dan dikumpul pada keesokan harinya.
4 Pemilihan sumber/media Pemilihan sumber/media
pembelajaran (sesuai dengan pembelajaran sudah sesuai dengan
tujuan, materi, dan karakteristik tujuan, materi, dan karakteristik
peserta didik) peserta didik. Namun demikian
16

sumber belajar yang digunakan hanya


berupa buku siswa dan beberapa
sumber internet.
5 Kejelasan skenario pembelajaran Skenario pembelajaran sudah jelas
(langkah-langkah kegiatan yang terdiri dari kegiatan awal, inti
pembelajaran: awal, inti, penutup) dan penutup. Kegiatan awal terdiri
dari persiapan peserta didik dan
apersepsi. Kegiatan inti terdiri dari
Langkah-langkah pembelajaran
namun belum disesuaikan dengan
model pembelajaran yang digunakan.
Kegiatan penutup terdiri dari
kegiatan refleksi dan kegiatan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
6 Kerincian skenario pembelajaran Kerincian skenario dalam
(pada setiap langkah tercermin pembelajaran sudah cukup jelas.
strategi/metode dan alokasi waktu
pada setiap tahap)
7 Kesesuaian teknik dengan tujuan Teknik yang digunakan dalam
pembelajaran kegiatan pembelajaran sudah sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang
ditentukan.
8 Kelengkapan instrumen (soal, Instrrumen yang dicantumkan belum
kunci, pedoman penskoran) lengkap karena tidak melampirkan
pedoman penskoran. Hanya soal dan
contoh pertanyaan yang dilampirkan
Kesimpulan/saran/lesson learned:
Modul ajar yang diobservasi secara umum sudah dapat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran. Namun terdapat beberapa bagian yang menimbulkan
penafsiran karena tidak dicantumkan. Seperti model pembelajaran, pedoman
penskoran, serta pengerjaan LKPD yang tidak disesuaikan dengan alokasi
waktu pada modul ajar. Sehingga dibutuhkan pelengkapan lebih lanjut agar
17

proses kegiatan pembelajaran dapat berjalan efisien.

3) Observasi Pelaksanaan Pembelajaran


Observasi pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan di kelas VIII.2, terdapat
beberapa temuan menarik dan perlu diperhatikan. Berikut hasil observasi yang
diperoleh.
Tabel 2.3 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

A. Apakah semua peserta didik benar-benar telah belajar tentang topik


pembelajaran hari ini? Bagaimana proses mereka belajar? (tuliskan fakta
kongkrit dan alasannya)

Hari ini pengamatan secara keseluruhan pada peserta didik kelas VIII.2 yang
berjumlah 34 orang sudah mengikuti proses pembelajaran secara aktif. Hal ini
dilihat dari beberapa bagian pembelajaran yang melibatkan antusias peserta
didik seperti pertanyaan pemantik, pengajuan pertanyaan terkait tugas yang
diberikan juga pada bagian presentasi hasil kerja peserta didik. Namun tidak
dipungkiri terdapat beberapa peserta didik yang tidak mengikuti proses
pembelajaran secara maksimal dikarenakan beberapa faktor seperti kesehatan
dan kelengkapan tugas yang sebelumnya tidak dikerjakan.

B. Siswa mana yang tidak dapat mengikut kegiatan pembelajaran pada hari
ini? (tuliskan fakta konkret yang diamati dengan disertai nama peserta
didik)

Siswa yang belum mengikuti proses pembelajaran dengan baik hari itu adalah
mereka yang belum menyelesaikan tugas yang diberikan. Selain itu mereka
yang tidak terlibat aktif dalam kegiatan presentasi.

C. Mengapa peserta didik tersebut tidak dapat belajar dengan baik? Menurut
Anda apa penyebabnya dan bagaimana alternatif solusinya?(tuliskan
alasan, analisis yang mendalam, dan jika mungkin dasar rujukan yang
sesuai)

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan siswa tidak mengikuti proses


pembelajaran dengan baik seperti faktor kesehatan, kesiapan belajar, dan
kondisi teman sebangku. Terkait faktor kesehatan terdapat beberapa peserta
didik yang mengeluh sakit kepala yang diakibatkan oleh panasnya suhu
ruangan. Terkait kesiapan belajar, terdapat beberapa peserta didik yang tidak
18

mengerjakan tugas sehingga mereka mengerjakan terlebih dahulu tugas


tersebut. Kondisi teman sebangku juga mempengaruhi konsentrasi belajar
peserta didik. Dengan adanya teman yang aktif ataupun menyimak proses
pembelajaran akan berpengaruh pada peserta didik tersebut.

D. Bagaimana usaha guru model dalam mendorong peserta didik yang tidak
aktif untuk belajar? Apakah usaha tersebut berhasil (tuliskan fakta konkrit
upaya guru dan hasilnya)

Usaha yang dilakukan guru untuk memastikan peserta didik terlibat aktif dalam
proses pembelajaran adalah dengan berjalan dan mengecek satu persatu peserta
didik. Guru model juga beberapa kali mengajukan pertanyaan random dan harus
dijawab oleh peserta didik. Hal inipun berhasil untuk memancing peserta didik
memperhatikan materi yang disajikan.

E. Pelajaran berharga apa yang dapat Anda petik dari pengamatan


pembelajaran hari ini?

Pelajaran berharga yang didapatkan dalam pengamatan pembelajaran hari ini


adalah setiap rancangan yang dibuat tidak akan terlaksana secara lancar. Namun
akan selalu ada bagian yang membutuhkan perlakuan khusus untuk
memaksimalkan proses yang akan dilaksanakan. Selain itu cara
mengkondisikan siswa tidak selalu dengan kalimat larangan melainkan dengan
ice breaking dapat membantu mengembalikan fokus peserta didik.

F. Lain-lain: Apakah rancangan pembelajaran telah dapat dilaksanakan


dengan hasil yang efektif? (berikan bukti
keterlaksanaan/ketidakterlaksanaan rancangan pembelajaran)

Secara umum rancangan pembelajaran terlaksana dengan baik. Namun yang


perlu dikembangkan agar lebih maksimal adalah kegiatan diskusi yang
dilaksanakan lebih diperdalam kegiatan tanya jawabnya.

Catatan: Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain
difokuskan pada interaksi antarpeserta didik dalam satu kelompok, interaksi
peserta didik antarkelompok, interaksi peserta didik-guru, interaksi peserta
didik-media/sumber belajar, serta interaksi peserta didik-lingkungan.

Interaksi yang terjadi didalam kelas sudah cukup baik karena mampu
mengaktifkan peserta didik dan guru sehingga tercipta komunikasi dua arah.
Namun terdapat beberapa catatan penting yaitu penguatan materi di akhir
pembelajaran penting untuk dilakukan untuk memastikan tidak adanya
19

miskonsepsi yang terjadi pada peserta didik.

4) Observasi Wawancara Manajemen Sekolah


Observasi terkait wawancara manajemen sekolah adalah elemen-elemen
yang mencakup ranah bagian penting dalam sekolah, seperti bagian kesiswaan,
sarana dan prasarana, sumber daya, administrasi, ketatalaksanaan, kurikulum, dan
anggaran. Adapun hasil observasi nya sebagai berikut.
Tabel 2.4 Hasil Observasi Manajemen Sekolah
Sasaran
Tangga Interpretasi Hasil
Observasi Hasil Orientasi/Observasi
l Observasi
*)
Senin, Orientasi Hasil Orientasi yang Selama kegiatan
02 PPL 1 disampaikan oleh Pengelola orientasi Praktek
Oktober Program Studi PPG Prajabatan Pengenalan Lapangan
2023 Universitas Negeri Makassar di Universitas Negeri
bidang Praktik Pengenalan Makassar, beberapa
Lapangan (PPL) diantaranya point penting yang
adalah sebagai berikut; saya peroleh sebagai
1. Tujuan PPL, berikut;
2. Prinsip Dasar PPL, 1. PPL dilaksanakan
3. Sitem PPL, sebagai bentuk
4. Prosedur PPL, capaian
5. Tahapan yang dilaksankan pembelajaran mata
selama PPL dan alokasi kuliah (CPMK)
waktunya, 2. Prosedur
6. serta Tugas dan Tanggung pelaksanaan PPL
Jawab Guru Pamong, Dosen dilakukan dengan
Pembimbing Lapangan dan pola series dan
Kepala Sekolah. embended
3. Pelaksanaan PPL
harus diaksanakan
secara sistematis
dimulai dari
Observasi-Asistensi
Menegajar-Praktik
Pembelajaran
Terbimbing-
Refleksi

Rabu, Selanjutnya, hasil orientasi dari Selama kegiatan


04 kepala sekolah diperoleh orientasi praktik
Oktober beberapa informasi terkait pengalaman lapangan
20

2023 kondisi sekolah, di antaranya di sekolah, beberapa


manajemen pendidikan yang informasi penting yang
berlaku di UPT SPF SMP saya peroleh meliputi:
Negeri 27 Makassar, kultur 1. Prosedur dan aturan
sekolah serta berbagai kegiatan sekolah.
ekstrakurikuler dan kegiatan 2. Pengenalan
non akademik lainnya yang lingkungan
diterapkan di UPT SPF SMP sekolah.
Negeri 27 Makassar. Kegiatan 3. Sistem pendidikan
orientasi dilakukan pada hari dan metode
ketiga tanggal 4 oktober 2023 pengajaran.
bertempat di ruang guru UPT 4. Hubungan guru-
SPF SMP Negeri 27 Makassar peserta didik.
dan orientasi PPL diberikan 5. Ruang lingkup
oleh Kepala Sekolah atau tugas saya.
Penanggungjawab PPL PPG 6. Evaluasi dan
Prajabatan di sekolah, Guru penilaian.
Pamong, dan Dosen 7. Sumber daya
Pembimbing Lapangan sekolah.
8. Etika profesional.
9. Kegiatan
ekstrakurikuler
10. Rencana
pertemuan dan
evaluasi.
Informasi ini akan
membantu saya dalam
menjalani praktik
pengalaman lapangan
dengan baik.

Adapun
potensi kendala atau
kesulitan yang
dihadapi yaitu UPT
SPF SMP N 27
Makassar merupakan
sekolah yang sebagian
besar peserta didiknya
berasal dari kelas
menengah ke bawah
sehingga hal ini
mempengaruhi pada
kurangnya minat dan
semangat belajar dari
peserta didik. usaha
yang akan dilakukan
untuk menghadapi
21

kesulitan tersebut yaitu


dengan cara mengubah
metode dan model
pembelajaran sesuai
kebutuhan peserta
didik sehingga
diharapkan dapat
menarik minat dan
menumbuhkan
semangat belajar
peserta didik.
Senin, Manajeme Hasil observasi bersama wakil  Sarana dan
09 n kepala sekolah (wakasek) prasarana di UPT
Oktober Kesiswaan kesiswaan sebagai berikut : SPF SMP Negeri 27
2023  Kebutuhan siswa yang
Makassar 80% telah
menjadi perioritas sekolah
terpenuhi sperti
yakni salah satunya sarana
ruang kelas,
dan prasarana terutama
lapangan, masjid,
yang mendukung proses
toilet dll kecuali
pembelajaran.
Aula.
 Upaya dilakukan untuk
 Hasil pengadaan
memenuhi kebutuhan
yang telah diajukan
tersebut yaitu mengajukan
disesuaikan dengan
pengadaaan ke dinas
skala prioritas
Pendidikan secara rutin
satuan Pendidikan
setiap tahunnya.
yang mengajukan.
 Karakteristik di UPT SPF Bantuan yang
SMP Negeri 27 Makassar peroleh berupa 30
yaitu peserta didik dengan unit computer yang
standar menengah ke bawah digunakan untuk
dan kecenderungan minat kebutuhan asesmen,
dan berprestasi peserta di ujian dll.
bidang ekstrakurikuler.
 UPT SPF SMP
Dengan begitu satuan
Negeri 27 Makassar
pendidikan banyak
memiliki banyak
mengarahkan program
prestasi di bidang
sekolah pada kegiatan
ekstrakurikuler baik
ekstrakurikuler guna
di tingkat local
memenuhi kebutuhan
maupun nasional.
peserta didik.
Seperti Olahraga
 Tujuan satuan pendidikan renang, karate, silat
yang dimaksudkan dan Lomba Pramuka
tercantum dalam visi UPT Tingkat nasional di
SPF SMP Negeri 27
22

Makassar, yaitu ; Jakarta.


Berakhlak, Berbudaya,  Guna memenuhi
Berprestasi dan kebutuhan peserta
Berwawasan Lingkungan. didik sebegai
interpretasi dari
tujuan seatuan
pendidikan yaitu :
- Berakhlak :
adanya kegiatan
sholat dhuha dan
dzuhur berjamaah
setiap hari dan
sholat jumat dan
yasinan Bersama
yang dilakukan
sebanyak dua kali
dalam sebulan
serta pembiasaan
memberi salam
kepada guru.
- Berbudaya:
Penerapan
budaya local
(tari,musik dll) di
setiap kegiatan /
acara di sekolah
seperti maulid,
hari jadi
makassar dan
acara lainnya.
- Berprestasi :
Memberikan
wadah bagi
peserta didik
dibidang kegiatan
ekstrakurikuler
seperti futsal,
basket, pramuka,
pmr dll.
- Berwawasan
lingkungan :
Selain mengikuti
23

Program
Adiwiyata,
satuan
pendidikan ini
juga
mencanangkan
program
mengumpulkan
sampah plastic
setiap harinya
kemudian dipilah
secara Bersama
dan dijual
melalui bank
sampah sekolah
yang bekerja
sama dengan
bank sampah
kota makassar
yang disupervisi
oleh dinas
lingkungan
hidup. Program
ini juga
diimplementasika
n dalam bentuk
project (P5)
dengan tema
“Gaya hidup
berkelanjutan,
sampahku
tanggung
jawabku”
Senin, Manajeme  Ada tahapan dalam  Menyusun
09 n mengelola pembelajaran di kurikulum
Oktober Kurikulum UPT SPF SMP Negeri 27 operasional satuan
2023
Makassar, yaitu pertama pendidikan (KOSP)
membuatkan SK penugasan yang berisi semua
bagi guru-guru di awal kegiatan-kegiatan
semester, kedua Menyusun sekolah selama satu
rancangan kegiatan sekolah tahun ajaran.
selama satau tahun  Hasil monitoring
24

pengajaran yang dilakukan


 Pelaksanaan kurikulum di kepala sekolah
monitoring langsung oleh menjadi bahan
kepala sekolah setiap hari evaluasi yang rutin
melalui cctv yang ada di dibahas Bersama
ruangan kepala sekolah. setiap hari senin
Selain itu monitoring juga setelah upacara.
dilakukan oleh pengawas Selain itu,
dan tim asesor baik dalam monitoring oleh
pelaksanaan pembelajaran pengawas dan tim
di kelas maupun yang asesor dilakukan
berkaitan dengan sebanyak tiga bulan
administrasi kurikulum. sekali.
 Penggunaan data dalam  Setelah
proses refleksi kurikulum mengeksplore data
sangat penting. UPT SPF dari Raport
SMP Negeri 27 Makassar Pendidikan,
menggunakan data dari kemudian dilakukan
Raport Pendidikan untuk refleksi terkait
mengetahui sejauh mana kelebihan dan
keterlaksanaan program kekurangan dari
sekolah selama satu tahun pelaksanaan
ajaran. Raport pendidikan kegiatan sekolah
menampilkan data yang selama satu tahun
relevan dalam proses ajaran. Data tersebut
refleksi kurikulum seperti dianggap cukup
proses pembelajaran, efektif untuk
kegiatan guru, sarana merefleksi kegiatan
prasana dll. sekolah selama satu
tahun ajaran.
Selasa, Manajeme Hasil wawancara bersama
10 n Sumber kepala sekolah : bahwa UPT
Oktober Daya SPF SMP Negeri 27 Makassar
2023 Manusia memiliki total 70 guru terdiri
dari kepala sekolah, staff tata
usaha, guru honorer, dan
ASN/PNS. Dalam proses
penerimaan sumber daya
manusia, guru-guru di UPT
SPF SMP Negeri 27 Makassar
menerima tenaga pendidik
untuk ASN/PNS dari
pemerintah yang telah di
25

tetapkan oleh pusat selanjutnya


untuk sumber daya tenaga
honorer langsung di atur oleh
pihak sekolah. Jadi ketika
menerima tenaga pendidik
honorer pihak sekolah
mengadakan tes terlebih
dahulu sebelum menerima
masuk mengajar di sekolah.

Pihak sekolah dalam


penerimaan gurunya juga tidak
mengadakan kegiatan khusus
sebab sekolah mengaggap
semua tenaga pendidik berupa
ASN/PNS yang ditempatkan
oleh pemerintah sudah
diberikan. Pembekalangan
sebelumnya. Sehingga pihak
sekolah langsung menerimanya
brgitu pula dengan tenaga
honorer

Dalam rangka pengembangan


professional guru biasanya
pihak sekolah mengikutkan
tenaga honorernya untuk
mengikuti pelatihan-pelatihan
seperti MGMP dan lain
sebagainya.

Senin, Manajeme Hasil wawancara diperoleh Dari hasil observasi


09 n Sarana informasi sebagai berikut : didapatkan point
Oktober dan  Dalam perencanaan sarana penting pada
2023 Prasarana dan prasarana yang ada, manajemen sarana
sekolah bekerjasama atau dan prasarana :
berkaitan dengan BOS dan  Pengelola sarana
disesuaikan dengan dan prasarana di
kebutuhan khusus siswa UPT SPF SMP
 Sarana dan prasarana yang Negeri 27 Makassar
ada disekolah tersebut cukup baik dalam
sudah lengkap sesuai bertanggungjawab
standart sekolah dan guna merawat dan
memenuhi standard memelihara fasilitas
kelayakan yang ada disekolah
 Sarana dan prasarana yang  Terdapat beberapa
ada dalam kondisi baik dan perencanaan dalam
sudah dilakukan melengkapi fasilitas
26

pemeliharaan yang ada seperti


 Sarana dan prasarana yang LCD untuk
sudah ada cukup efektif memenuhi
dalam menunjang perangkat
pembelajaran. Namun pembelajaran yang
kecukupan akan LCD lebih menarik
masih kurang untuk  Pembiayaan dalam
digunakan disetiap kelas pengadaan sarana
sehingga guru harus secaara dan prasarana yang
bergiliran dalam ada disekolah di
menggunakannya bantu oleh dana
BOS
Selasa, Manajeme  Sumber dana sekolah hanya Factor penghambat
10 n berasal dari dana BOSP perencanaan dan
Oktober Anggaran  Pengaturan pengelolaan pelaksanaan anggaran
2023 dana BOSP menggunakan yakni adanya
aplikasi ARKAS mulai perbedaan data di
penatausahaan, hingga aplikasi dengan
pelaporan keadaan real, saat
 Dana BOSP digunakan ralisasi pengadaan
untuk keperluan barang terdapat
pembelajaran baik perbedaan harga
perangkat pembelajaran barang yang melebihi
seperti kertas, spidol, dll anggaran dari aplikasi,
kemudian disalurkan juga sehingga harus
untuk keperluan sarana dan dilakukan negoisasi
prasarana sekolah baik harga dengan
kegiatan eksraturikuler penyedia agar
maupun non pengadaan barang
ekstrakurikuler. dapat dilakukan tanda
melebihi batas
anggaran yang sudah
ditentukan
Senin, Manajeme Informasi/data yang Terdapat 2 database
09 n Sistem dikumpulkan dalam sekolah yaitu Data
Oktober Informasi mendukung proses Pokok Pendidikan
2023 pembelajaran berbasis data dan (Dapodik) dan Raport
dapat diakses secara bersama Mutu Pendidikan
yang bisa diakses
secara umum oleh
guru-guru. Kemudian
utnuk informasi
harian dapat diakses
melalui sosial media
seperti Instagram
official sekolah dan
akun masing-masing
kelas
27

Senin, Manajeme Sistem administrasi dipegang  Administrasi


09 n oleh Operator sekolah, Tata terkait data sekolah
Oktober Ketatalaks Usaha dan Kurikulum dan Dapodik
2023 a-naan
dikelola oleh
Operator Sekolah
 Administrasi
secara umum
dikelola oleh
bagian tata usaha
 Administrasi
bagian akademik
dikelola oleh
bagian kurikulum
Kesimpulan:

Setiap sekolah dibutuhkan beberapa komponen untuk menunjang proses


berlangsungnya kegiatan disekolah serta kegiatan pembelajaran. Antar satu
komponen dengan komponen lain saling berkaitan seperti manajemen
kesiswaan, kurikulum, sumber dana manusia, sarana dan prasarana,
management anggaran, system informasi dan keterlaksanaan. Jika salah satu
komponen ada yang belum terpenuhi tentunya akan menghambat kegiatan yang
berlangsung di sekolah. Untuk manajemen kesiswaan pihak sekolah telah
mengetahui prioritas kebutuhan siswanya berdasarkan latar belakang para siswa,
sehingga pihaknya terus berupaya dalam memberikan pelayanan terbaik secara
fasilitas fisik maupun nonfisik terhadap siswa.

5) Observasi Lingkungan Belajar


Lingkungan belajar yang kondusif dapat berdampak positif terhadap
pembelajaran peserta didik. Adapun yang menjadi sasaran observasi pada
observasi lingkungan belajar meliputi, latar belakang sosial ekonomi peserta
didik, kualitas pembelajaran di kelas, refleksi pembelajaran oleh guru,
kepemimpinan instruksional, iklim keamanan, iklim kebhinekaan, iklim
kesetaraan gender, iklim inklusivitas di lingkup sekolah. Adapun hasil observasi
lingkungan sekolah sebagai berikut.
Tabel 2.5 Hasil Observasi Lingkungan Belajar di Sekolah
Sasaran Interpretasi Hasil
Tanggal Hasil Observasi
Observasi*) Observasi
Senin, Latar belakang Latar belakag sosial- Berdasarkan hasil
09 sosial-ekonomi ekonomi peserta didik di observasi di sekolah
Oktober peserta didik UPT SPF SMP Negeri terkait latar
2023 Peserta didik dengan 27 Makassar berada di belakang sosial-
28

kondisi sosial- ekonomi bawah hingga ekonomi peserta


ekonomi yang menengah, dimana rata- didik secara umum
berbeda memiliki hak rata pekerjaan orang tua sudah baik. Sekolah
yang sama dalam adalah guru, pegawai, memberikan hak
mengakses dan wiraswasta, kuli kepada setiap
memperoleh layanan bangunan dan peserta didik tanpa
pendidikan yang sebagainya. membedakan latar
berkualitas, seperti belakang mereka.
tingkat pendidikan Sekolah
orang tua dan memberikan
fasilitas belajar yang keleluasaan kepada
tersedia di rumah. peserta didik yang
kesulitan ekonomi
dalam hal
mengikuti kegiatan
sekolah. Karena
sekolah
mengupayakan
setiap peserta didik
mendapatkan
pelayanan yang
sama.
Senin, Kualitas Kualitas pembelajaran Saya melakukan
09 pembelajaran di yang ada di kelas sudah observasi pada
Oktober kelas sesuai dengan kelas 8.2 UPT SPF
2023 Seluruh kegiatan kurikulum merdeka SMP Negeri 27
belajar mengajar di dimana pembelajaran Makassar. Secara
kelas mencakup terfokus pada peserta umum kelas
indikator manajemen didik. Pendidik juga tersebut
kelas, dukungan sudah membuat media menunjukkan
afektif, pembelajaran pembelajaran yang peserta didik yang
interaktif dan menarik dan pendidik terlibat aktif dalam
penyesuaian cara menuntun peserta didik pembelajarannya
mengajar dengan untuk menemukan dan pendidik
tingkat kemampuan konsep pembelajarannya memfasilitasi
peserta didik. sesuai dengan peserta didik
karakeristik dan tingkat dengan media
kemampuan peserta pembelajaran yang
didik. kreatif.
Pembelajaran yang
dilaksanakan juga
sudah sesuai dengan
capaian
pembelajarannya
dan tujuan
pembelajarannya.
Senin, Refleksi dan Refleksi yang dilakukan Berdasarkan
09 perbaikan oleh pendidik di sekolah wawancara dan
29

Oktober pembelajaran oleh dilaksanakan pada akhir observasi yang telah


2023 guru pembelajaran. Refleksi dilakukan dengan
Guru akan terus yang dilakukan berupa guru pamong,
meningkatkan pendapat peserta didik didapatkan bahwa
kompetensi melalui terkait pembelajaran guru akan menelaah
belajar mandiri yang dilakukan pada pendapat peserta
dengan merefleksi hari tersebut. Hasil didik terkait
praktik pengajaran pendapat peserta didik pembelajaran yang
yang telah diterapkan ini yang kemudian dilakukannya.
dan juga belajar dari menjadi masukan proses
rekan guru pembelajaran yang akan
dilakukan pada
pertemuan selanjutnya.
Senin, Kepemimpinan Kepemimpinan Berdasarkan hasil
09 instruksional instruksional dari kepala observasi,
Oktober Kemampuan kepala sekolah berjalan sesuai didapatkan bahwa
2023 satuan pendidikan dengan perencanaan kepemimpinan
dalam menyusun dan yang dibuat setiap awal instruksional
mengkomuniasikan tahun pembelajaran. Hal sekolah sudah
visi, misi, program, ini tentunya disesuaikan cukup baik. Kepala
dan kebijakan yang dengan visi, misi, sekolah terlibat
mendukung guru sekolah. Kepala sekolah aktif dalam
dalam meningkatkan memberikan dukungan mengkomunikasika
mutu pembelajaran di penuh kepada guru n visi, misi,
satuan pendidikan untuk mengikuti program, dan
kegiatan dalam rangka kebijakan yang
peningkatan mendukung guru
kompetensinya seperti, dalam
program guru meningkatkan mutu
penggerak, pengajar pembelajaran di
praktik, dan fasilitator satuan pendidikan
guru penggerak.
Senin, Iklim keamanan di Iklim keamanan yang Satuan pendidikan
09 satuan pendidikan diterapkan di UPT SPF sejatinya memang
Oktober Satuan pendidikan SMP Negeri 27 harus memberikan
2023 memiliki kebijakan, Makassar dengan rasa aman dan
pemahaman, dan memberikan himbauan nyaman kepada
program terkait untuk menciptakan peserta didik untuk
perundungan, lingkungan yang bersih, belajar.
hukuman fisik, aman, kondusif, jauh
kekerasan seksual, dari hukuman fisik, dan
dan narkotika terdapat deklarasi
sehinggaa “Sekolah Anti
memberikan Bullying”. Selain itum
perlindungan dan sekolah akan
rasa aman bagi warga memberikan sanksi
satuan pendidikan kepada peserta didik
yang melanggar dengan
30

hukuman yang mendidik


seperti tugas tambahan
atau membersihkan.
Senin, Iklim kebhinekaan Warga sekolah sudah Dengan adanya
09 di satuan menerapkan lingkungan keberagaman ini
Oktober pendidikan yang saling menghargai memberikan
2023 Lingkungan satuan mengenai keragaman pembelajaran
pendidikan yang sosial, budaya, agama, karakter kepada
menghargai dan mendukung peserta didik untuk
keragaman agama kesetaraan hak. terbiasa saling
maupun sosial dan menghargai.
dukungan kesetaraan
hak.
Senin, Iklim kesetaraan Lingkungan sekolah dari Pendidikan di
09 gender pendidik dan warga sekolah memang
Oktober Bagaimana sekolah selalu harus mendidik dan
2023 lingkungan satuan menerapkan perilaku menuntun karakter
pendidikan adil dan memberikan peserta didik yang
berperilaku adil, kesempatan yang sama baik, sehingga
memberikan bagi warga satuan pendidik harus
kesempatan yang Pendidikan baik memberikan konsep
sama bagi warga perempuan maupun gender dan
satuan pendidikan laki-laki. Pendidik menanamkan
baik laki-laki maupun memberikan dukungan kepada peserta
perempuan dalam dan kesetaraaan gender didik mengenai
menjalankan peran dalam hal apapun, mulai kesetaraan gender.
publik seperti dari pemilihan ketua
dukungan kepala osis yang melibatkan
satuan pendidikan semua gender.
dan guru atas
kesetaraan gender.
Senin, Iklim inklusivitas Sekolah menerapkan Berdasarkan
09 Pengetahuan, iklim inklusif, dimana observasi yang
Oktober penerimaan dan terdapat beberapa dilakukan, pihak
2023 dukungan guru peserta didik yang terkait sudah
terhadap peserta rendah akan kognitifnya menerapkan iklim
didik dengan tetapi memiliki bakat inklusivitas yang
disabilitas serta yang istimewa. Pendidik baik.
peserta didik cerdas memberikan dukungan
istimewa dan peserta penuh atas bakat dan
didik bakat istimewa. memfasilitasinya.
Senin, Dukungan orangtua Orang tua dan peserta Peran orang tua
09 dan murid terhadap didik terlibat aktif sangat penting
Oktober program satuan berpartisipasi dalam dalam
2023 pendidikan kegiatan sekolah. Mulai menyukseskan
Partisipasi orangtua dari penegasan aturan kegiatan
dalam kegiatan sekolah yang harus pembelajaran. Maka
satuan pendidikan ditaati dan pelaksanaan sebab itu, partisipasi
31

dan partisipasi murid program ekstrakurikuler. orang tua harus


dalam penyusunan mensupport dan
program satuan memberikan
pendidikan. perhatian.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di UPT SPF SMP Negeri 27
Makassar dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan belajar cukup mendukung
keberhasilan proses pembelajaran. Hal ini didukung dengan aspek yang sudah
terpenuhi.

3. Dokumentasi
Berikut beberapa dokumentasi kegiatan observasi yang telah dilakukan:
a. Observasi lingkungan UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar

Gambar 2.1 Lingkungan UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar


32

b. Wawancara dengan Ibu Sahriah, S.Pd selaku Bendahara Bos UPT SPF SMP
Negeri 27 Makassar

Gambar 2.2 Wawancara Bendahara SMP Negeri 27 Makassar

c. Wawancara dengan Bapak Abdul Hafid, SE selaku Wakasek Kurikulum UPT


SPF SMP Negeri 27 Makassar
33

Gambar 2.3 Wawancara Wakasek SMP 27 Makassar

d. Wawancara dengan Bapak Naston, S.Pd.,M.Pd selaku Wakasek Kesiswaan


UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar

Gambar 2.3 Wawancara Wakasek Kurikulum SMP 27 Makassar

e. Observasi Kelas Didampingi Guru Pamong

Gambar 2.5 Observasi Kelas


34

f. Observasi dengan Ibu Darmawati, S.Pd selaku Wakasek Ketatalaksanaan UPT


SPF SMP Negeri 27 Makassar

Gambar 2.7 Observasi Manajemen Ketatalaksanaan SMP 27 Makassar

g. Observasi Kegiatan Rutin Sekolah (Shalat Dhuha)


35

Gambar 2.8 Observasi Kegiatan Rutin SMP 27 Makassar

B. Asistensi Mengajar
1. Gambaran Umum
Asistensi mengajar merupakan salah satu proses wajib yang harus
dilaksanakan oleh mahasiswa PPG Prajabatan setelah tahap observasi. Kegiatan
asistensi mengajar bertujuan agar mahasiswa dapat belajar cara mengelola
kegiatan pembelajaran di kelas, belajar menyusun perangkat pembelajaran dan
mendapat pelatihan tata cara mengajar dan hal-hal yang menyangkut masalah
perangkat belajar saat membantu guru pamong dalam pembelajaran di kelas
seperti pembuatan modul ajar dan penilaian yang digunakan. Pada kegiatan
asistensi mengajar ini, mahasiswa PPG Parajabatan juga diberikan kiatkiat serta
gambaran akan situasi yang nyata di sekolah, dengan harapan mahasiswa PPG
Prajabatan dapat beradaptasi langsung ketika melaksanakan praktik pembelajaran
terbimbing di kelas.
Terdapat beberapa kegiatan dalam asistensi mengajara yang dilakukan di UPT
SPF SMP Negeri 27 Makassar yaitu membantu guru selama proses pembelajaran
berlangsung, membantu guru mengawasi jalannya diskusi, memeriksa tugas
peserta didik, mengawas saat ulangan harian atau ujian, memeriksa ujian peserta
didik, menyusun kisi-kisi ujian, serta membantu pembelajaran proyek Pancasila.
Selama proses Asistensi mengajar, mahasiswa PPG Prajabatan selaku calon
pendidik Profesional dapat menambah pengetahuan dan pengalaman baru terkait
cara mengelola kelas yang baik, menyusun modul ajar yang efektif, membuat kisi-
kisi soal yang baik, serta bagaimana menyusun penilaian yang efektif.
Hal yang dilakukan setelah kegiatan asistensi mengajar yaitu bersama dengan
Dosen Pembimbing dan Guru Pamong mendesain rancangan proses pembelajaran
dan Penyusunan Modul Ajar yang baik sesuai dengan kebutuhan materi dan
karakteristik peserta didik. Pada tahap ini dilakukan pemilihan sumber belajar,
metode, dan media yang akan digunakan serta penilaian apa yang akan dilkaukan
selama Praktik Pembelajaran Terbimbing. Sehingga dalam pelaksanaan Praktik
Pembelajaran Terbimbing nantinya mahasiswa akan lebih siap dalam
melaksanakan proses pembelajaran dan menerapkan proses pembelajaran
36

berdiferensiasi.

2. Tagihan/Instrumen yang Diupload di LMS


a. Catatan Kegiatan Asistensi Mengajar
Berdasarkan kegiatan asistensi mengajar yang dilakukan pada pelaksanaan
PPL I di UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar. Terdapat beberapa hal penting yang
harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
1) Pentingnya pengelolaan waktu.
2) Mempersiapkan Rancangan Pembelajaran (Modul Ajar).
3) Menyusun instrumen penilaian yang sesuai dengan apa yang akan dinilai.
4) Menyusun materi pembelajaran sesuai dengan Tujuan Pembelajaran yang
ingin dicapai.
5) Guru perlu mengenal karakteristik dan kondisi peserta didiknya, serta kondisi
kelas secara keseluruhan.
6) Guru perlu mempertimbangkan kebutuhan peserta didik berdasarkan
karakteristik dan kemampuan awalnya, serta mempertimbangkan hal tersebut
dalam merancang rencana pembelajaran dan asesmen.
b. Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan kegiatan asistensi mengajar yang telah dilaksanakan di UPT SPF
SMP Negeri 27 Makassar, terdapat beberapa rencana tindak lanjut yang dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1) Melaksanakan asesmen diagnostik untuk mengidentifikasi kebutuhan peserta
didik.
2) Menyusun perangkat pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan peserta didik.
3) Merancang dan melaksanakan pembelajaran yang dapat mengakomodir
kebutuhan peserta didik.
4) Menyampaikan materi pembelajaran dengan se-efesien mungkin kepada
peserta didik.
5) Memaksimalkan pemanfaatan media dan teknologi dalam pembelajaran.
6) Menyusun rubrik penilaian yang objektif untuk peserta didik.
37

7) Membiasakan melakukan evaluasi saat pembelajaran maupun setelah


pembelajaran.
8) Baik guru maupun peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran.

3. Dokumentasi
1. Hari Pertama

Gambar 2.9 Asistensi Mengajar


2. Hari Kedua

Gambar 2.10 Asistensi Mengajar

3. Hari Ketiga

Gambar 2.11 Asistensi Mengajar

4. Hari Keempat
38

C. Praktik Pembelajaran Terbimbing


1. Gambaran Umum
Praktik pembelajaran terbimbing merupakan kegiatan yang dilaksanakan
setelah tahapan asistensi dan dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Praktik mengajar
terbimbing adalah latihan praktik mengajar lengkap dengan persiapan
menggunakan fasilitas yang ada, serta mengembangkan metode dan keterampilan
mengajar di kelas, dengan bimbingan guru pembimbing/guru pamong (guru kelas)
dan dosen pembimbing. Pada praktik pembelajaran terbimbing, mahasiswa ikut
terlibat langsung dalam proses belajar mengajar (PMB) dengan tujuan agar
mahasiswa memperoleh pengalaman secara langsung dalam mengajar di dalam
kelas.
Lesson study merupakan pendekatan dalam peningkatan kualitas pembelajaran
serta pengembangan keprofesionalan guru (Susilo, 2022). Lesson study dapat
dimaknai pula sebagai belajar dari proses pembelajaran untuk mewujudkan
pembelajaran yang lebih praktis dan efektif. Beberapa manfaat dari Lesson study
yaitu untuk mengembangkan model pembelajaran, mengembangkan media
pembelajaran, mengembangkan bahan ajar, dan mengembangkan evaluasi
pembelajaran. Proses pembelajaran dalam lesson study melibatkan tiga komponen
yang terlibat yakni guru model, observer, dan peserta didik.
Menurut Rahayu, P., Mulyani, S., & Miswadi, S. S. (2012), guru
berkolaborasi dalam penyusunan rencana pembelajaran dapat saling bertukar
pikiran untuk mendapatkan solusi untuk permasalahan pelaksanaan proses
pembelajaran yang dihadapi melalui tahapan lesson study yaitu perencanaan
(plan), pelaksanaan (do) dan refleksi (see). Tahapan lesson study pada praktik
pembelajaran terbimbing dimulai dengan tahapan plan atau pelaksanaan, dimana
39

guru pamong dan dosen pembimbing mendampingi mahasiswa dalam pembuatan


modul ajar, media pembelajaran dan lkpd yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Tahapan kedua yaitu do atau pelaksanaan, dilakukan dengan
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan. Terakhir tahapan
see atau refleksi, dilakukan dengan melakukan refleksi bersama guru pamong dan
dosen pembimbing untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan praktik
pembelajaran yang dilakukan sehingga mahasiswa mampu merencanakan rencana
tindak lanjut.
Pada praktik pembelajaran terbimbing kami hanya melakukan 1 siklus
dikarenakan keterbatasan waktu dimana kami harus mengikuti jadwal sekolah
yakni projek penguatan profil Pancasila (P5). Praktik pembelajaran terbimbing ini
dilaksanakan di kelas VIII.2 yang merupakan objek observasi dan asistensi
mengajar yang dilaksanakan sebelum praktik pembelajaran terbimbing. Pada
siklus pertama, materi pembelajaran yang diajarkan yaitu Sistem Pernapasan.

2. Tagihan/Instrumen yang Diupload di LMS


Terdapat tiga siklus pada tagihan yang diupload di LMS yang setiap siklusnya
berisi:
a. Modul Ajar
b. Perangkat Pembelajaran (bahan ajar, media pembelajaran, dan instrumen
evaluasi)
c. Format lembar observasi yang telah diisi berdasarkan hasil pelaksanaan
pembelajaran.
d. Hasil Refleksi
Praktik pembelajaran terbimbing siklus I, pembelajaran yang dilaksanakan
masih kurang efektif. Pelaksanaan pembelajaran dimulai dari kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan penutup Pada kegiatan inti dilakukan dengan pemberian
materi dan pengerjaan LKPD. Namun pada faktanya, sebagian besar peserta didik
tidak mempelajari materi yang diberikan. Sehingga guru perlu menjelaskan dan
mengingatkan kembali materi dengan waktu yang cukup lama. Selain itu,
penjelasan tentang manfaat mengenai materi yang disajikan kurang menyentuh
peserta didik, sehingga berdampak pada fokus belajar peserta didik. Banyak
40

diantara peserta didik yang menggunakan handphone pada saat pembelajaran yang
tidak ada kaitannya dengan materi yang disajikan. Upaya yang dilakukan dengan
menegur peserta didik yang bersangkutan, atau menyimpan handphone peserta
didik sampai pembelajaran berakhir, kemudian memberikan nasehat.
Praktik pembelajaran terbimbing siklus II dilaksanakan dengan mengikuti
jadwal sekolah yakni melaksakan kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila). Untuk pengenalan projek peserta didik diberikan materi sampahku
tanggung jawabku, peserta didik yang telah dibagi dalam kelompok heterogen
berdasarkan kemampuan peserta didik. Kemudian peserta didik juga diberikan
tugas proyek yaitu memilah sampah organik dan anorganik. Pada kegiatan ini
masih ada peserta didik yang belum bisa berkolaborasi dengan teman
kelompoknya.
Praktik pembelajaran terbimbing siklus III dilaksanakan sama seperti pada
siklus II dengan projek TOSA (Tanaman Obat Sekolah). Pada kegiatan ini masih
banyak peserta didik yang belum bisa berkolaborasi dalam kelompok, misalnya
peserta didik dianjurkan membawa tanaman obat sebanyak 2 jenis tiap kelompok,
namun ada kelompok yang tidak membawa tanaman pada waktu yang telah
ditentukan, sehingga dalam alokasi waktu penanam tanaman obat tersebut
terlambat dilakukan. Hal ini berdampak pada pembuatan poster karena kelompok
tersebut tidak memiliki hasil pengamatan dan dokumentasi kegiatan.
e. Rencana Tindak Lanjut
1) Memaksimalkan penggunaan media dan teknologi yang menarik dan interaktif
dalam pembelajaran IPA.
2) Sebelum memulai pembelajaran guru akan memberikan arahan agar peserta
didik meninggalkan segala hal yang tidak berhubungan dengan mata pelajaran
IPA agar peserta didik dapat fokus. Selanjutnya guru akan memberikan
motivasi kepada peserta didik dengan memberikan gambaran mengenai
manfaat mempelajari sistem pernapasan.
3) Memberikan ice breaking yang seru agar membangkitkan suasana kelas yang
menyenangkan.
4) Membiasakan peserta didik untuk bekerja secara berkelompok dengan
menerapkan kembali model pembelajaran Project Based Learning pada
41

pertemuan selanjutnya. Kemudian memotivasi peserta didik agar dapat bekerja


sama dengan baik dengan teman sekelompoknya.
5) Menyajikan masalah konteksual pada LKPD yang sesuai dengan tingkatan
peserta didik agar peserta didik dapat memahami permasalahan yang diberikan
serta dapat membuat peserta didik berpikir kritis. Hal ini dapat membangun
jiwa kritis peserta didik sehingga dapat aktif berdiskusi.
6) Guru perlu meningkatkan keterampilan dalam membimbing peserta didik
yang kesulitan dalam menyelesaikan LKPD baik secara individu maupun
secara kelompok.
7) Membuat perencanaan dan estimasi waktu dengan efisien serta berkomitmen
terhadap waktu pembelajaran di setiap tahap, menjaga ketertiban kelas agar
tetap kodusif dan dapat menunjang proses pembelajaran, serta menanamkan
nilai-nilai kedisiplinan kepada peserta didik.
8) Membuat bahan evaluasi berupa soal uraian yang dapat mengukur
keterampilan proses sains peserta didik.
9) Melengkapi komponen-kompenen pada bahan ajar dan LKPD agar peserta
didik mampu memproleh informasi yang cukup untuk menunjang keefektifan
pembelajaran IPA di kelas.

3. Dokumentasi
a. Tahap Plan
42

Gambar 2.14 Tahapan Plan

b. Tahap Do

Gambar 2.15 Tahapan Do

c. Tahap See

Gambar 2.16 Tahapan See

D. Laporan Akhir
43

1. Refleksi Pembelajaran
Refleksi merupakan kegiatan yang dilakukan setelah melaksanakan kegiatan
pembelajaran serta evaluasi berupa penilaian tertulis dan lisan untuk memperoleh
kesan konstruksif, pesan, harapan, dan kritik terhadap proses pembelajaran.
Adanya refleksi akan diperoleh informasi positif tentang bagaimana guru dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, aktivitas refleksi ini dapat
digunakan untuk peninjauan pada suatu hasil kegiatan pembelajaran sehingga
mendapatkan gambaran kondisi dari sebuah pelaksanaan pembelajaran.
Hasil refleksi yang telah dilakukan bersama rekan sejawat dan Guru Pamong
terkait pelaksanaan kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
a. Karakteristik Peserta Didik dan Alokasi waktu
Perbedaan karakteristik peserta didik di dalam kelas sangat bervariasi, sehingga
perlu mengubah metode pembelajaran yang lebih bervariasi. Tidak semua peserta
didik menyukai pembelajaran yang serius sehingga perlu melakukan variasi
pembelajaran dengan melakukan games yang menunjang proses pembelajaran.
Peserta didik memiliki kemampuan kognitif dan kemampuan penyelesaian
masalah yang berbeda-beda sehingga pada proses pembelajaran seperti
penyelesaian LKPD, beberapa peserta didik tidak dapat menyelesaikan LKPD
sesuai alokasi waktu pembelajaran. Mereka perlu didampingi dan diarahkan
dalam pengerjaan tugas kelompok ataupun praktikum.
c. Penguasaan dan Pengelolaan Kelas
Kemampuan mengelola kelas sangat penting bagi seorang guru. Mempersiapkan
kondisi kelas sebelum memulai pembelajaran juga perlu dilakukan. Pada saat
kegiatan pembelajaran masih ada peserta didik yang kurang fokus dalam
memperhatikan materi pembelajaran serta kurang aktif dalam melakukan diskusi
bersama rekan kelompok. Guru membutuhkan usaha yang keras untuk
mengakomodir seluruh peserta didik karena seringkali suasana kelas masih
kurang kondusif, apalagi saat jam terakhir dimana peserta didik sudah ada yang
mengantuk dan jenuh mengikuti pembelajaran dari pagi hingga sore. Pada kelas
yang memiliki jumlah peserta didik yang cukup banyak intonasi suara guru juga
perlu ditingkatkan lebih besar sehingga semua peserta didik memusatkan
perhatiannya kepada guru.
44

d. Penggunaan Media Pembelajaran variatif dan inovatif


Pada saat pembelajaran mahasiswa PPL menggunakan media pembelajaran
berupa papan tulis, slide ppt, dan video pembelajaran. Penggunaan media
pembelajaran berbasis teknologi cukup meningkatkan minat serta keaktifan
peserta didik di kelas. Namun demikian, peserta didik kembali kurang antusias
saat pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan media pembelajaran yang sama
pada pertemuan sebelumnya. Maka dari itu, perlu menyediakan media
pembelajaran yang inovatif dan lebih variatif.

2. Rencana Tindak Lanjut


Berdasarkan hasil refleksi, rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu :
a. Mengembangkan kompetensi diri sebagai pendidik profesional dalam
pengelolaan kelas, penggunaan teknologi dalam pembelajaran yang inovatif
dan lebih variatif.
b. Mengembangkan media dan metode pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan bagi peserta didik.
c. Mempelajari dan mengembangkan kompetensi diri tentang pembelajaran
berdiferensiasi dan sosial emosional.
d. Membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang efektif, asesmen yang
efektif, serta estimasi waktu dengan efisien.
e. Membuat perangkat pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.

3. Tagihan/Instrumen di LMS
a. Sejauh mana pemahaman anda tentang PPL? Adakah hal-hal yang
menarik untuk anda dan di luar dugaan?
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan wadah belajar bagi
mahasiswa PPG Prajabatan dalam mengembangkan identitas guru dan proses
pembelajarannya dengan mengintegrasikan pemahaman analitikal konteks satuan
pendidikan tertentu dengan konsep dan praktik mata kuliah inti lainnya. PPL
bertujuan untuk memperkuat keterampilan mahasiswa sebagai guru professional
dengan melakukan pengalaman nyata dan kontekstual dalam menerapkan
seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang
45

tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,


kompetensi sosial, dan kompetensi penguasaan materi bidang studi secara utuh.
Pelaksanaan PPL di di UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar berlangsung selama
12 pekan. Selama kegiatan tersebut ditemukan beberapa hal yang menarik di
sekolah antara lain shalat dhuha berjamaah, kegiatan literasi Al-Qur’an bagi muslim
dan literasi Al-Kitab bagi non muslim yang dilaksanakan setiap hari sekolah
sebelum proses pembelajaran dimulai, adanya kegiatan non akademik seperti
pentas seni yang diselenggarakan oleh para peserta didik, juga kegiatan olahraga.
b. Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir anda dalam pengelolaan
kelas setelah melaksanakan PPL?
Perubahan yang terjadi pada cara berpikir kami dalam pengelolaan kelas
setelah melaksanakan PPL I adalah terkait pentingnya seorang guru untuk terus
mengembangkan kompetensinya dalam mengelola kelas, baik dari segi
penggunaan model, strategi, metode, maupun taktik pembelajaran yang tepat dan
sesuai dengan karakteristik peserta didik, serta menggunakan media pembelajaran
yang variatif sehingga pembelajaran menjadi menarik, dapat memotivasi peserta
didik, dan menyenangkan.
c. Pengalaman seperti apakah yang pernah anda alami dan paling menarik
PPL I?
Pengalaman yang pernah kami alami dan paling menarik ketika kegiatan PPL
I adalah menghadapi peserta didik yang memiliki keragaman karakteristik seperti
hiperaktif, terdapat peserta didik kelas 8 namun belum fasih membaca, menyusun
rancangan pembelajaran yang harus disesuaikan dengan karakteristik dan budaya
peserta didi.
d. Bagaimana strategi anda mengatasi kesulitan selama pelaksanaan
kegiatan PPL I mulai dari Orientasi, Observasi, sampai pelaksanaan
praktik pembelajaran mandiri terbimbing?
Strategi yang diterapkan untuk mengatasi kesulitan selama pelaksanaan
kegiatan PPL adalah menjaga komunikasi terhadap pihak-pihak yang terlibat.
Seperti komunikasi antar teman kelompok, komunikasi antar jurusan lain yang
melaksakan PPL di UPT SPF SMP Negeri 27 Makassar, serta yang paling penting
melakukan koordinasi setiap hari sekolah dengan guru pamong selama
46

pelaksanaan orientasi, observasi, asistensi mengajar, dan praktik pembelajaran


terbimbing.
d. Bagaimanakah perasaan anda ketika mengalami hal-hal tersebut?
Perasaan kami ketika mengalami kesulitan adalah tetap tenang dengan mencari
solusi dan mengomunikasikannya langsung kepada pihak yang terlibat.
e. Menurut anda, terkait pengalaman dalam PPL I tersebut, hal apa
sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki?
Menurut kami, pengalaman kegiatan PPL I yang sudah baik di UPT SPF SMP
Negeri 27 Makassar ini adalah dukungan sekolah terhadap peserta didik yang
memiliki kemampuan dan keterampilan di luar akademik, misalnya memberikan
izin kepada peserta didik tersebut. Peserta didik tidak boleh hanya dituntut untuk
unggul di bidang akademik saja, tetapi potensinya di bidang non akademik juga
perlu untuk diapresiasi dan di-asah. Adapun hal yang perlu diperbaiki adalah
pemanfaatan laboratorium semaksimal mungkin dan ketersediaan WiFi sekolah
bagi peserta didik.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan I di UPT SPF
SMP Negeri 27 Makassar selama kurang lebih 3 bulan berjalan dengan baik dan
lancar. Berdasarkan kegiatan PPL PPG Prajabatan IPA di UPT SPF SMP Negeri
27 Makassar yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil:
47

1. Kegiatan PPL tersebut tentunya memberikan kami pengalaman factual tentang


proses pembelajaran dan administrasi sekolah sehingga dapat digunakan
sebagai bekal untuk menjadi guru profesional, memiliki nilai, sikap,
engetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dalam profesional
2. Kegiatan PPL dilaksanakan berdasarkan langkah-langkahnya yaitu tahap
orientasi, observasi, asistensi mengajar, mengajar terbimbing, dan refleksi di
akhir PPL. Observasi yang dilakukan sebelum kegiatan PPL sangat berguna
untuk mengetahui beberapa gambaran mengenai sekolah. Dari hasil observasi
diperoleh gambaran karakter peserta didik, perangkat pembelajaran, proses
pembelajaran, manajemen sekolah, dan lingkungan sekolah. Dengan
observasi yang dilakukan sebelumnya, mahasiswa dapat menyesuaikan diri
dengan sekolah.
3. Kegiatan PPL ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menyalurkan dan menyampaikan ilmu yang telah diterima selama
perkuliahan. Pelaksanaan PPL selaras dengan berbagai mata kuliah yang
diprogramkan di semester I. Selain itu, juga kesempatan menerapkan ilmu
yang sudah diperoleh di jenjang S1.

B. Saran

Untuk meningkatkan kualitas Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)


Prajabatan LPTK Universitas Negeri Makassar perlu adanya masukan dan saran
yang membangun dari berbagai pihak. Oleh karena itu mahasiswa menyampaikan
saran kepada beberapa pihak demi meningkatnya kualitas kegiatan program PPG
Prajabatan LPTK Universitas Negeri Makassar. Saran–saran tersebut antara lain :
1. Bagi Sekolah:
a. Memanfaatkan kelengkapan sarana dan prasarana sekolah yang memadai
untuk pelaksanaan proses pembelajaran.
b. Pendidik mengajar dengan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik sehingga memberikan strategi pengajaran untuk
memfasilitasi karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda tersebut
dengan pembelajaran berdiferensiasi.
c. Menjaga kerjasama yang telah terjalin.
48

2. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa hendaknya memiliki persiapan yang cukup, baik mental,


maupun fisik sehingga kegiatan PPL dapat berjalan lancar dan optimal.
b. Dalam mengajar, hendaknya mahasiswa menggunakan media dan
metode yang dapat menarik perhatian peserta didik sehingga mereka
antusias dalam mengikuti pembelajaran.
c. Dalam hal pengelolaan kelas, sebaiknya mahasiswa tegas kepada peserta
didik terutama dalam hal kedisiplinan memasuki kelas sesuai dengan
waktunya.
DAFTAR PUSTAKA

Djaali & Muljono, P. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:


Grasindo.

Djaelani, Mustofa. 2010. Metode Penelitian bagi Pendidik. Jakarta : MULTI


KREASI SATUDELAPAN.

Rahayu, P., Mulyani, S., & Miswadi, S. S. (2012). Pengembangan pembelajaran


IPA terpadu dengan menggunakan model pembelajaran problem base
melalui lesson study. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(1).

Susilo, H. (2022). Lesson Study Berbasis Sekolah:(Guru Konservatif Menuju


Guru Inovatif). Media Nusa Creative (MNC Publishing).

49

Anda mungkin juga menyukai