Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN OBSERVASI PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II

SMP NEGERI 2 PADAMARA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


Dosen Pembimbing : Dr. Kuntoro, M.Hum.
Guru Pamong : Sri Wahyuning Sugihartati, S.Pd.

Disusun oleh:
Nofi Kris Dayana 2201640273
Februardi Maulana Putra 2201640274
Mutiara Indah Sari 2201640292
Kurnia Putri Rahmadani 2201640293

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


BIDANG STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2023
HALAMAN PENGESAHAN

Pengesahan laporan Praktik Pengalaman Lapangan II Universitas Muhammadiyah


Purwokerto tahun 2022 di SMP Negeri 2 Padamara, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama/NIM : Nofi Kris Dayana 2201640273


Februardi Maulana Putra 2201640274
Mutiara Indah Sari 2201640292
Kurnia Putri Rahmadani 2201640293

Program Studi : PPG Prajabatan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tahun
2022

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Menyatakan bahwa mahasiswa dengan nama-nama tersebut telah melaksanakan kegiatan


observasi Praktik Pengalaman Lapangan II di SMP Negeri 2 Padamara sejak tanggal 11 Juli
2023 sampai dengan 25 Agustus 2023. Hasil kegiatan observasi tercakup dalam laporan
berikut ini.

Purbalingga, 21 Juli 2023

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Kuntoro, M.Hum. Sri Wahyuning Sugihartati, S.Pd.


NIK 2161127 NIP 19731105 19980 2 2005

Kepala Sekolah

Suradi, S.Pd., M.M.


NIP 19740301 19980 2 1002
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Era global menuntut sistem pendidikan turut berubah sesuai dengan karakteristik
dan citra pendidikan Indonesia yang saat ini jelas terlihat tertinggal dari negara lain.
Ketertinggalan ini bersangkutan dengan sumber daya manusia (SDM) dan sistem
pendidikan yang selalu berubah. Perubahan dalam pendidikan ini bersangkutan dengan
kurikulum yang turut berubah sehingga guru perlu menambah wawasan terkait
implementasi kurikulum yang efektif. Mahasiswa mampu mengikuti alur pendidikan
supaya lebih mengenal dunia yang akan digelutinya ketika menjadi seorang guru yang
berpengaruh pada perubahan generasi yang berdedikasi tinggi.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL II) merupakan salah satu mata kuliah wajib
yang harus diikuti mahasiswa PPG Prajabatan 2022. Mata kuliah ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan mengajar di sekolah sesuai dengan bidang studi yang
diampu. Proses pengembangan kemampuan mengajar para calon guru ditempuh dengan
menerapkan prinsip yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu niteni (mengamati),
nirokke (menirukan), dan nambahi (mengembangkan). Mahasiswa PPG belajar
mengembangkan identitas guru dan proses pembelajarannya dengan mengintegrasikan
pemahaman analitikal konteks satuan pendidikan tertentu dengan konsep dan praktik
mata kuliah inti lainnya. Selain itu, proses pembelajaran di sekolah sangat bermanfaat
untuk menambah wawasan dan pengalaman faktual mahasiswa mengembangkan diri
sebagai tenaga pendidik yang kompeten dan profesional. Program PPL II yang
dilaksanakan di SMP Negeri 2 Padamara diawali dengan kegiatan orientasi, kemudian
observasi, asistensi mengajar, dan praktik mengajar terbimbing.
PPL II dilaksanakan menggunakan pendekatan self-reflection dan melalui format
lesson study pada setiap tahapannya, diharapkan PPL II mampu membentuk mahasiswa
sebagai pribadi yang unggul, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan serta
meningkatkan keterampilan dalam pembelajaran secara berkelanjutan. Melalui program
ini mahasiswa diharapkan menjadi calon guru pemula yang mampu mengajar secara
profesional yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila. PPL II yang dilakukan langsung
agar mahasiswa mengerti dan memahami kinerja Lembaga Pendidikan dengan dinamika
perkembangan dunia Pendidikan. Oleh karena itu, tahap awal kegiatan PPL II mahasiswa
melakukan kegiatan observasi, agar mahasiswa mempersiapkan hal apa saja yang perlu
disiapkan ketika kegiatan siklus mengajar pada PPL II berlangsung.
B. Tujuan Observasi
1. Mengidentifikasi karakteristik peserta didik.
2. Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran.
3. Mengidentifikasi kegiatan ekstrakurikuler.
4. Mengidentifikasi lingkungan belajar.

C. Manfaat Observasi
Kegiatan observasi memiliki manfaat untuk mengenal berbagai hal di antaranya
yaitu sebagai berikut.
1. Manfaat untuk Mahasiswa
a. Mahasiswa memperoleh pengalaman nyata dan kontekstual dalam untuk
menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi penguasaan materi bidang
studi.
b. Mahasiswa dapat menyusun soal evaluasi yang berbobot, berkualitas, dan
dapat mengukur kemampuan sesuai pembelajaran paradigma baru.
c. Mahasiswa dapat mengembangkan soal evaluasi yang berbobot, berkualitas,
dan dapat mengukur kemampuan pembelajaran paradigma baru.
2. Manfaat untuk Guru
a. Guru dapat mengembangkan perangkat administrasi yang memiliki nilai
bobot yang tinggi dan bermutu.
b. Guru dapat merefleksikan administrasi yang telah ada dengan observasi yang
dilakukan mahasiswa.
c. Guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan administrasi yang telah ada
melalui observasi yang dilakukan mahasiswa.
3. Manfaat untuk sekolah
a. Terjalin kerja sama antara pihak sekolah dan universitas.
b. Pihak sekolah lebih dipercayai dengan adanya observasi yang dilakukan di
sekolahnya.
c. Sekolah dapat mengembangkan perangkat administrasinya untuk
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
D. Sasaran Observasi
Sasaran yang ingin dicapai dari Praktik Pengalaman Lapangan II (Observasi) secara
umum adalah membentuk pribadi calon guru yang memiliki seperangkat pengetahuan,
keterampilan, nilai, sikap serta tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya serta cakap
dan tepat menggunakannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran baik di
sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Mengkaji dan mengembangkan praktik
keguruan dan kependidikan, memantapkan kemitraan LPTK Universitas Muhammadiyah
Purwokerto dengan sekolah khususnya SMP Negeri 2 Padamara. Ada pun sasaran
observasi dalam PPL yang kami lakukan di SMP Negeri 2 Padamara, antara lain:
1. Karakteristik peserta didik di SMP Negeri 2 Padamara
2. Permasalahan pembelajaran
3. Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Padamara
4. Lingkungan belajar di SMP Negeri 2 Padamara
BAB II
HASIL OBSERVASI

A. Hasil Observasi
1. Observasi Karakteristik Peserta Didik
Peserta didik terlibat langsung dalam pembelajaran. Mulai dari pembentukan
kesepakatan kelas bersama guru, melakukan tanya jawab, berdiskusi, menyampaikan
pendapat, hingga melakukan presentasi di kelas. Namun, belum sepenuhnya
diterapkan dalam semua mata pelajaran. Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam
pembelajaran dengan cara menghargai keberadaannya, yakni melibatkan mereka
dalam pengambilan keputusan serta guru membawakan pembelajaran dengan suasana
yang menyenangkan.Kami melihat antusiasme belajar dari peserta didik pada saat
pembelajaran. Sebagian besar peserta didik aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan
guru selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, guru selalu mengamati atau
mengecek kesiapan peserta didik pada awal pembelajaran. Mulai dari buku catatan
dan buku paket, serta kebersihan kelas.
Saat mengetahui kompetensi awal dari peserta didik beragam, hal yang
dilakukan oleh guru adalah menyesuaikan dengan peserta didik dan target kurikulum
oleh satuan pendidikan. Guru mendampingi setiap peserta didik agar mencapai tujuan
pembelajaran dengan cara memperhatikan potensi dan kebutuhan belajar dari peserta
didik tersebut. Guru memberikan perhatian khusus kepada peserta didik yang belum
bisa mengekspresikan diri dengan tepat baik yang sangat pasif atau sebaliknya, sangat
aktif dalam hal yang kurang positif. Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas
bekerja sama dalam menghadapi kondisi yang demikian.
Ruang kelas sudah cukup menjadi ruang ekspresi diri yang sehat untuk peserta
didik. Namun, belum ada variasi konfigurasi tempat duduk siswa. Menurut saya, hal
tersebut perlu dilakukan agar suasana kelas tidak terkesan monoton. Selain itu, belum
adanya pojok literasi sehingga ketika kegiatan literasi peserta didik harus mengambil
buku terlebih dahulu ke perpustakaan atau membawa buku sendiri dari rumah.
Guru membangun atmosfer yang mendukung peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan cara pembiasaan 5-S, bekerja
sama, dan sikap toleransi antar agama dan budaya. Guru memfasilitasi peserta didik
dalam mengembangkan keterampilan sosial peserta didik dalam kegiatan belajar. Hal
tersebut guru lakukan dengan cara membuat peserta didik melaksanakan kerja
kelompok dan mengerjakan proyek bersama.
Ada beberapa hal yang dilakukan oleh guru dalam membangun nilai-nilai
integritas dan spiritual siswa, yakni sebagai berikut.
a. Berdoa sebelum dan setelah pembelajaran;
b. Siswa dibiasakan untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
oleh guru;
c. Siswa dilatih untuk disiplin dalam melakukan sesuatu;
d. Siswa harus mengerjakan penilaian harian, ujian tengah semester, dan ujian
akhir semester dengan jujur;
e. Shalat berjamaah di masjid sekolah; dan
f. Terdapat organisasi kerohanian.

2. Observasi Permasalahan Pembelajaran


Permasalahan pembelajaran yang terjadi di SMP Negeri 2 Padamara yaitu
minat belajar peserta didik yang masih rendah sehingga kegiatan pembelajaran peserta
didik kurang aktif dan bersemangat dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Hal
tersebut terjadi karena keterbatasan sarana dan prasarana penunjang kegiatan
pembelajaran di SMP N 2 Padamara. Berdasarkan observasi yang kami lakukan pada
kegiatan pembelajaran guru di kelas, guru menggunakan model pembelajaran yang
kurang menarik dan monoton. Hal tersebut membuat peserta didik kurang antusias
dalam kegiatan pembelajaran.
Guru cenderung lebih sering menggunakan metode ceramah sehingga
membuat peserta didik merasa bosan. Selain itu guru kurang melibatkan peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang menjadikan peserta didik kurang
aktif untuk berkolaborasi dalam proses pembelajaran. SMP Negeri 2 Padamara
memiliki keterbatasan peralatan pembelajaran interaktif, seperti LCD proyektor,
komputer. Hal tersebut menjadikan peserta didik kehilangan kesempatan untuk
terlibat dalam pengalaman pembelajaran yang lebih menarik. Ketidaktersediaan
peralatan dan teknologi pembelajaran yang relevan dapat menghambat keterlibatan
dan minat peserta didik dalam pembelajaran.
3. Observasi Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan yang dapat diikuti oleh
peserta didik selain aktivitas pembelajaran wajib di sekolah. Kegiatan ini memiliki
banyak manfaat bagi peserta didik karena peserta didik dibebaskan memilih kegiatan
sesuai dengan minatnya. Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Padamara
berjalan dengan baik sesuai jadwal yang ditentukan sekolah. Ekstrakurikuler yang
dipilih oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya. Kegiatan ekstrakurikuler
yang ada di SMP Negeri 2 Padamara diantaranya ekstrakurikuler wajib dan pilihan.
Ekstrakurikuler wajib yaitu pramuka, sedangkan ekstrakurikuler pilihan yaitu futsal,
volly, tari, seni suara, english club, baca puisi, teater, dan tapak suci.
Fungsi kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk mengembangkan kemampuan
potensi dan rasa tanggung jawab memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memperluas pengalaman sosial dalam kesiapan menjadi peserta didik melalui
pengembangan kapasitas. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan sebuah wadah dan
menjembatani peserta didik untuk mengembangkan bakat dan potensi dalam dirinya.
Kegiatan ekstrakurikuler ini diikuti oleh peserta didik kelas 7 dan 8. Pembina yang
melatih ekstrakurikuler yaitu dari guru atau dari luar.
4. Observasi Lingkungan Belajar di Sekolah
Peserta didik SMP Negeri 2 Padamara memiliki kondisi sosial-ekonomi yang
beragam. Namun, dalam hal tersebut, guru tidak membeda-bedakan semua peserta
didik mendapatkan hak yang sama. Karena hal tersebut, peserta didik memperoleh
akses pendidikan serta menggunakan sarana dan prasarana yang ada di lingkungan
sekolah.
Pembelajaran yang dilakukan guru sudah kontekstual, mengaitkan materi
dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Namun, sebagian pembelajaran belum 8
memanfaatkan teknologi seperti laptop, speaker, dan LCD Proyektor. Hal tersebut
disebabkan fasilitas sekolah yang kurang memadai, belum ada LCD pada setiap ruang
kelas.
Guru melakukan pengembangan kompetensi dengan mengikuti organisasi dan
pelatihan, seperti MGMP, pelatihan IKM, PPG, dan guru penggerak. Sementara itu,
kegiatan monitoring kinerja guru dilakukan oleh kepala sekolah setiap semesternya.
Kedua hal tersebut digunakan sebagai bahan refleksi dan perbaikan oleh setiap guru.
Kepala SMP Negeri 2 Padamara sudah baik dalam menyusun dan mengomunikasikan
visi, misi, program, dan kebijakan yang mendukung guru dalam meningkatkan mutu
pembelajaran di satuan pendidikan.
Iklim keamanan SMP Negeri 2 Padamara sudah baik. Satuan pendidikan
memiliki kebijakan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik,
menolak segala bentuk kekerasan dan penyalahgunaan NAPZA agar peserta didik
merasa aman dan tenang belajar di lingkungan sekolah. Di sekolah juga ada guru BK
yang sewaktu-waktu dapat memasuki kelas masing-masing dan terdapat satuan
pengamanan di lingkungan sekolah.
Berdasarkan hasil observasi, SMP Negeri 2 Padamara sudah menerapkan
Profil Pelajar Pancasila. Pancasila merupakan pilar ideologis negara Indonesia dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika. Sekolah tidak membeda-bedakan antara siswa satu
dengan siswa lainnya, baik itu warna kulit, suku, bahasa daerah maupun agama. Hal
ini dibuktikan dengan tidak ada paksaan siswa non muslim dengan wajib berkerudung
dan tidak memaksa mereka untuk beribadah sesuai dengan Islam.

B. Analisis Hasil Observasi


1. Analisis Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik
Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa pihak SMP Negeri 2
Padamara sudah mengupayakan lingkungan dan budaya sekolah yang dapat
mendukung pembelajaran dan interaksi secara optimal. Hal yang perlu dilakukan oleh
sekolah adalah memastikan semua berjalan secara konsisten. Selain itu, guru perlu
memperhatikan peserta didik tertentu yang belum mengikuti pembelajaran dan
program di luar pembelajaran dengan baik.
Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
serta komunikasi yang baik antara guru dan peserta didik. Hubungan tersebut juga
diperkuat dengan adanya kesepakatan kelas yang dibentuk sebelum pembelajaran.
Selain itu, guru juga telah mencoba 9 menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada
peserta didik baik terintegrasi dalam pembelajaran maupun melalui program atau
kegiatan khusus.
Secara umum, peserta didik sudah terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Selain semangat yang berasal dari peserta didik, guru juga memberikan kesempatan
untuk peserta didiknya sehingga proses pembelajaran berlangsung secara baik.
Namun, masih terdapat beberapa peserta didik yang cenderung pasif di dalam kelas.
Peserta didik yang demikian tentu perlu mendapatkan perhatian khusus dari guru agar
menjadi lebih baik ke depannya.
Secara umum, perihal perkembangan emosi siswa sudah cukup terwadahi oleh
pihak sekolah. Secara umum, guru telah berupaya membangun atmosfer yang positif
dan memberikan fasilitas yang relevan untuk peserta didik mengembangkan
kemampuan sosialnya. Guru juga sudah berupaya cukup optimal dalam membangun
nilai-nilai integritas dan spiritual siswa. Namun, hal yang perlu lebih dimaksimalkan
adalah upaya dalam mendisiplinkan peserta didik (seperti ketertiban berseragam dan
waktu kedatangan ke sekolah).
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan mengenai karakteristik
peserta didik, dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa SMP Negeri 2 Padamara
memiliki karakter yang baik. Karakter baik tersebut mencakup aspek religi atau
spiritual, moral, sosial, dan perkembangan emosional. Guru atau pihak sekolah juga
telah memberikan upaya serta fasilitas secara optimal untuk mendukung
perkembangan siswa baik dalam bidang akademik dan nonakademik.
2. Analisis Observasi Permasalahan Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan mengenai permasalahan
pembelajaran dapat disimpulkan bahwa Permasalahan pembelajaran yang sering
dijumpai di sekolah SMP N 2 Padamara adalah minat belajar peserta didik yang
masih rendah sehingga kegiatan pembelajaran peserta didik kurang aktif dan
bersemangat. Hal itu terjadi karena keterbatasan sarana prasarana penunjang kegiatan
pembelajaran.
Minat belajar yang rendah menjadi masalah utama dalam permasalahan
pembelajaran. Peserta didik kurang termotivasi untuk aktif dan bersemangat dalam
kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor
seperti ketidaknyamanan, kurangnya minat pada materi pelajaran, kurangnya
relevansi dengan kehidupan sehari-hari, lingkungan, atau pengalaman pembelajaran
yang kurang menarik. Keterbatasan sarana prasarana penunjang pembelajaran juga
menjadi faktor yang berkontribusi pada masalah ini. keterbatasan sarana dan
prasarana bisa menjadi penyebab peserta didik kurang termotivasi untuk terlibat
dalam pembelajaran. Keterbatasan ini dapat membatasi pengalaman belajar peserta
didik dan membuat peserta didik kurang tertarik untuk berpartisipasi secara aktif
dalam pebelajaran di kelas.
3. Analisis Observasi Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, ekstrakulikuler di SMP
Negeri 2 Padamara terbagi menjadi dua, yaitu ekstrakulikuler wajib dan
ekstrakulikuler pilihan. ekstrakulikuler wajib yang harus diikuti oleh peserta didik
kelas 7 dan 8 SMP Negeri 2 Padamara yaitu pramuka yang dilaksanakan pada hari
sabtu setelah jam pelajaran selesai. sedangkan untuk ekstrakuler pilihan yaitu, futsal,
volly, tari, seni suara, english club, baca puisi, teater, dan tapak suci dilaksanakan
pada waktu jam pempelajaran selesai dan dilaksanakan pada hari yang telah
disepakati.
Pemisahan ekstrakurikuler menjadi wajib dan pilihan adalah langkah yang
positif. Ekstrakurikuler wajib, seperti pramuka, dapat membantu mengembangkan
keterampilan dan nilai-nilai sosial pada peserta didik secara konsisten. Sementara itu,
ekstrakurikuler pilihan memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk memilih minat dan
bakat mereka, sehingga mereka lebih termotivasi untuk berpartisipasi. pilihan
ekstrakurikuler yang ditawarkan di SMP Negeri 2 Padamara cukup luas dan
mencakup berbagai minat, seperti olahraga (futsal, voli), seni dan budaya (tari, seni
suara, teater, baca puisi), dan bahasa (English club). Hal ini mencerminkan perhatian
sekolah terhadap kebutuhan dan minat siswa yang beragam.
Penjadwalan ekstrakurikuler pada hari Sabtu setelah jam pelajaran selesai
untuk ekstrakurikuler wajib memberikan waktu yang khusus untuk kegiatan tersebut.
Hal ini mungkin membantu siswa untuk fokus dan berpartisipasi secara maksimal
karena tidak bersaing dengan jam pelajaran reguler. Sedangkan ekstrakurikuler
pilihan yang dilaksanakan setelah jam pelajaran selesai pada hari yang telah
disepakati memberikan kebebasan dalam menyesuaikan jadwal.
Keterlibatan guru dan pelatih ekstrakurikuler dari luar sekolah dapat
membawa keahlian yang berbeda dan berpengalaman dalam memandu kegiatan
tersebut. Kolaborasi antara guru dan pelatih eksternal dapat menciptakan lingkungan
yang lebih kaya, mendukung perkembangan peserta didik di luar lingkungan
akademik.

4. Observasi Lingkungan Belajar di Sekolah


Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pihak
SMP Negeri 2 Padamara bersikap adil kepada semua peserta didiknya meskipun
memiliki kondisi sosial-ekonomi yang berbeda-beda.
Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa guru-guru di SMP
Negeri 2 Padamara sudah berupaya untuk terus melakukan peningkatan kemampuan
profesionalnya. Selain itu, guru-guru juga aktif mengakses platform merdeka
mengajar. Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa kepala SMP Negeri
2 Padamara sudah mengelola seluruh program dengan memperhatikan visi-misi 12
sekolah. Selain itu, kepala sekolah mendukung guru untuk terus berkembang agar
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, SMP Negeri 2 Padamara telah
menjamin keamanan dan kenyamanan peserta didik selama bersekolah. Berdasarkan
hasil observasi yang telah dilaksanakan, diketahui bahwa peserta didik SMP Negeri 2
Padamara memiliki berbagai keragaman, baik keragaman agama, sosial, budaya,
maupun minat dan bakat dalam diri mereka. Sekolah memfasilitasi keberagaman
tersebut dengan baik, peserta didik dibebaskan memilih ekstrakurikuler sesuai dengan
minat dan bakat mereka.
Orang tua mendukung penuh program satuan pendidikan untuk tumbuh
kembang anaknya. Keterlibatan orang tua peserta didik dalam kegiatan satuan
pendidikan sangat baik untuk tercapainya pembelajaran yang maksimal, fasilitas
berupa gawai yang diberikan orang tua bagi peserta didik sangat membantu peserta
didik untuk memperoleh pengetahuan, dengan hal tersebut peserta didik dapat
mendapatkan ilmu pengetahuan yang tidak hanya bersumber pada buku dan guru saja.
Kondisi lingkungan belajar di SMP Negeri 2 Padamara sudah baik dan dapat
menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Berkaitan dengan lingkungan belajar
yang ada, sekolah telah menciptakan lingkungan belajar yang mumpuni. Hal tersebut
dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas, peningkatan kualitas tenaga pendidik sejalan
dengan kemajuan teknologi, iklim persatuan, dan kesetaraan gander yang dibangun,
kenyamanan bergaul antar peserta didik.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan Hasil Observasi


Dari pelaksanaan kegiatan PPL II di SMP Negeri 2 Padamara dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Observasi Karakteristik Peserta Didik
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan mengenai karakteristik
peserta didik, dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa SMP Negeri 2 Padamara
memiliki karakter yang baik dalam aspek religi atau spiritual, moral, sosial, dan
perkembangan emosional. Guru atau pihak sekolah juga telah memberikan upaya
serta fasilitas secara optimal untuk mendukung perkembangan siswa baik dalam
bidang akademik dan nonakademik.
2. Observasi Permasalahan Pembelajaran
Berdasarkan observasi permasalahan pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa
sebagai guru tentunya harus memperhatikan dan menggunakan model pembelajaran
yang interaktif hal ini dilakukan agar peserta didik antusias dalam kegiatan
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu alternatif
keberhasilan dalam proses pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang tepat
menjadikan peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, tenang, dan
menyenangkan.
3. Observasi Kegiatan Ekstrakurikuler
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan mengenai kegiatan
eksrakurikuler di SMP N2 Kembaran, diketahui bahwa ekstrakurikuler dibagi
menjadi dua yaitu ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Ekstrakurikuler
yang diwajibkan oleh sekolah kepada peserta didik kelas VII dan VIII adalah
ekstrakurikuler pramuka. Ekstrakurikuler pramuka dilaksanakan pada hari sabtu,
setelah KBM selesai. Sedangkan ekstrakurikuler pilihan mencakup berbagai minat,
seperti olahraga (futsal, voli), seni dan budaya (tari, seni suara, teater, baca puisi),
dan bahasa (English club). Hari pelaksanaan ekstrakurikuler pilihan berdasarkan
kesepakatan Pembina dengan peserta didik yang mengikutinya.
4. Observasi Lingkungan Belajar di Sekolah
Kondisi lingkungan belajar di SMP Negeri 2 Padamara sudah baik dan dapat
menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Berkaitan dengan lingkungan belajar
yang ada, sekolah telah menciptakan lingkungan belajar yang mumpuni. Hal tersebut
dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas, peningkatan kualitas tenaga pendidik sejalan
dengan kemajuan teknologi, iklim persatuan, dan kesetaraan gender yang dibangun,
kenyamanan bergaul antar peserta didik.

B. Refleksi
Refleksi PPL merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh
mahasiswa PPG Prajabatan. Observasi dilakukan menyeluruh selama lebih kurang tiga
hari, Selasa – Kamis, 18 – 20 April 2023. Dari kegiatan observasi, kami memperoleh
pengetahuan/informasi mengenai karakteristik peserta didik, permasalahan pembelajaran,
kegiatan ekstrakurikuler, dan lingkungan belajar di SMP Negeri 2 Padamara.
Kegiatan PPL II ini memberi pemahaman kepada mahasiswa bahwa tugas seorang
guru lebih dari sekadar memahamkan materi kepada peserta didik atau mentransfer ilmu
dengan cara yang sama kepada setiap peserta didik di kelas. Lebih dari itu seorang guru
dituntut untuk menanamkan nilai dan akhlak yang berhubungan dengan materi yang
diajarkan. Sejatinya pendidikan yang diberikan oleh guru adalah pendidikan yang
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai
manusia dan sebagai anggota masyarakat.
Di samping itu, guru harus menjadi orang yang kreatif, peduli dan perhatian
karena potensi dan situasi yang dimiliki oleh peserta didik tidak sama. Guru harus peka
terhadap perbedaan yang ada dan harus mampu menyikapi tingkah laku peserta didik
yang beragam dan tidak selamanya positif agar mampu memfasilitasi peserta didik
dengan ekosistem belajar yang nyaman dan menyenangkan.
C. Rencana Tindak Lanjut
Setelah melaksanakan observasi, praktikan selanjutnya akan melaksanakan
kegiatan PPL II dengan terencana, baik dalam penyusunan modul ajar serta proses
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Berikut rencana tindak lanjut dari hasil observasi.
1. Memanajemen waktu dengan optimal agar pelaksanaan praktik pembelajaran
dapat terlaksana dengan baik.
2. Menggali referensi lebih banyak mengenai karakter peserta didik, kriteria modul
ajar yang benar dan inovatif, serta manajemen sekolah. Hal tersebut untuk
mempermudah saat pelaksanaan praktik pembelajaran terbimbing dan mandiri.
Lampiran 1: Contoh Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik

FORMAT LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa PPG : Nofi Kris Dayana (2201640273)

Februardi Maulana Putra (2201640274)

Mutiara Indah Sari (2201640292)

Kurnia Putri Rahmadani (2201640293)

Kelas Sasaran Observasi : VIII C

Untuk Siklus ( ) Terbimbing


Pembelajaran ( ) Mandiri, siklus ke ……….

*Aspek sesuai dengan kebutuhan

Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

Budaya sekolah Hasil observasi:

1) Apakah suasana sekolah 1) Ya, suasana sekolah cukup


mendukung pembelajaran dan mendukung pembelajaran.
interaksi yang optimal? Lingkungan sekolah yang bersih,
2) Secara umum, apakah profil fasilitas yang cukup lengkap
pelajar Pancasila dihidupkan seperti ketersediaan ruangan kelas
dalam sekolah? yang memadai, toilet yang cukup
banyak, halaman yang luas,
parkiran, kantin, perpustakaan dan
laboratorium. Hal tersebut
menjadikan iklim sekolah yang
nyaman untuk melaksanakan
pembelajaran dan berinteraksi. Di
sekolah juga diterapkan
pembiasaan positif budaya 5-S
yakni Senyum, Sapa, Salam,
Sopan, Santun.dan literasi di pagi
hari sebelum pembelajaran.
Namun, terkadang kondisi kelas
tidak kondusif yang disebabkan
ada peserta didik yang gaduh
sehingga mengganggu proses
pembelajaran.
2) Penerapan program penguatan
profil pelajar Pancasila telah
diterapkan di sekolah ini untuk
kelas VII dan VIII yang telah
menggunakan kurikulum
Merdeka.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil observasi dapat


disimpulkan bahwa SMP Negeri 2
Padamara telah mengupayakan untuk
menciptakan suasana lingkungan
sekolah yang nyaman untuk belajar,
dan telah menerapkan budaya sekolah
yang positif untuk mendukung
pembelajaran dan interaksi yang
optimal. Hal yang perlu dilakukan oleh
sekolah adalah memastikan semua
berjalan secara konsisten. Selain itu,
guru perlu memperhatikan peserta didik
tertentu yang belum mengikuti
pembelajaran dan program di
luarpembelajaran dengan baik
Budaya kelas Hasil observasi:

1) Bagaimana guru dan peserta 1) Guru telah melakukan kesepakatan


didik melakukan kelas dengan peserta didik diawal
kesepakatan kelas? pertemuan pembelajaran. Contoh
2) Bagaimana guru kesepakatannya adalah memberikan
menekankan nilai-nilai batasan keterlambatan masuk kelas
profil pelajar Pancasila lima menit setelah bel tanda masuk
kepada peserta didik, berbunyi, dan memberi hukuman
kepada peserta didik yang terlambat
masuk kelas melebihi batas waktu
untuk bernyanyi di depan kelas.
Kesepakatan yang kedua ialah jika
ada peserta didik yang tidak
mengerjakan PR selama satu kali,
maka peserta didik tersebut harus
mengerjakan PR tersebut di ruang
kelas saat itu juga, tetapi apabila
peserta didik tersebut
mengulanginya berkali-kali maka
diberikan surat peringatan.
Kesepakatan tersebut dilakukan
dengan harapan agar peserta didik
disiplin dan tetap kondusif untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran di
kelas.
2) Guru menekankan nilai-nilai profil
pelajar Pancasila kepada peserta
didik dengan mengintegrasikannya
di dalam kegiatan pembelajaran dan
juga dilakukan pada jam terakhir
pembelajaran (jam ke-8) setiap
harinya.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil observasi, dapat


disimpulkan bahwa terdapat hubungan
serta komunikasi yang baik antara guru
dan peserta didik dengan adanya
kesepakatan kelas yang dibentuk
sebelum pembelajaran. Selain itu, guru
juga telah mencoba menanamkan
nilainilai Pancasila kepada peserta
didik baik terintegrasi dalam
pembelajaran maupun melalui program
atau kegiatan khusus.

Keterlibatan peserta didik Hasil observasi :

1) Apakah peserta didik terlibat 1) Ya, peserta didik terlibat langsung


aktif selama pembelajaran dalam pembelajaran. Mulai dari
berlangsung? Dalam bentuk pembentukan kesepakatan kelas
apa saja keterlibatan peserta bersama guru, melakukan tanya
didik dalam pembelajaran ini? jawab, berdiskusi, menyampaikan
2) Jika iya, bagaimana guru pendapat, hinggga melakukan
memotivasi peserta didik untuk presentasi di kelas. Namun, beberapa
terlibat dalam pembelajaran? siswa juga masih ada yang kurang
3) Jika tidak, mengapa peserta aktif di kelas.
didik tidak termotivasi dalam 2) Guru memotivasi peserta didik agar
pembelajaran? terlibat dalam pembelajaran dengan
4) Apakah Anda menangkap cara menghargai keberadaannya,
antusiasme belajar dari para dengan melibatkan mereka dalam
peserta didik? pengambilan keputusan serta guru
5) Apakah peserta didik aktif membawakan pembelajaran dengan
merespon pertanyaan guru suasana yang menyenangkan.
selama pembelajaran 3) Ya, saya melihat antusiasme belajar
berlangsung? Jelaskan dari peserta didik pada saat
pembelajaran, akan tetapi masih ada
beberapa peserta didik yang masih
bermalas-malasan.
4) Ya, sebagian besar peserta didik aktif
menjawab pertanyaanpertanyaan
guru selama proses pembelajaran
berlangsung.

Interpretasi:

Secara umum, peserta didik sudah


terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Selain semangat yang berasal dari
peserta didik, guru juga memberikan
kesempatan untuk peserta didiknya
sehingga proses pembelajaran
berlangsung secara baik. Namun, masih
terdapat beberapa peserta didik yang
cenderung pasif dan bermalas-malasan
di dalam kelas. Peserta didik yang
demikian tentu perlu mendapatkan
perhatian khusus dari guru agar menjadi
lebih baik ke depannya

Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:

1) Apakah di awal 1) Ya, guru selalu mengamati atau


pembelajaran guru mengecek kesiapan peserta didik
mengamati atau mengecek pada awal pembelajaran. Mulai
kesiapan peserta didik? Baik dari buku catatan dan buku paket,
secara kondisi maupun serta kenersihan kelas.
secara materi yang akan 2) Saat mengetahui kompetensi awal
diajarkan dari peserta didik beragam, hal
2) Apa yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh guru adalah
guru saat mengetahui bahwa menyesuaikan dengan peserta
kompetensi awal peserta didik dan target kurikulum oleh
didik beragam? satuan pendidikan.
3) Bagaimana guru 3) Guru mendampingi setiap peserta
mendampingi setiap peserta didik agar mencapai tujuan
didik agar mencapai tujuan pembelajaran dengan cara
pembelajaran? memperhatikan potensi dan
kebutuhan belajar dari peserta
didik tersebut.

Interpretasi:

Secara umum, guru sudah melakukan


identifikasi kesiapan belajar dari
peserta didik dan memberikan
perlakuan yang tepat kepada peserta
didik sesuai karakteristiknya masing
masing.

Perkembangan emosi Hasil observasi:

1) Sejauh mana kelas dan ruang 1) Ruang kelas sudah cukup menjadi
pembelajaran lainnya ruang ekspresi diri yang sehat
menjadi ruang ekspresi diri untuk peserta didik. Namun, belum
yang sehat untuk peserta ada variasi konfigurasi tempat
didik? duduk siswa. Menurut saya, hal
2) Bagaimana guru merespons tersebut perlu dilakukan agar
peserta didik yang belum suasana kelas tidak terkesan
bisa mengekspresikan diri monoton. Selain itu, belum adanya
dengan tepat? pojok literasi sehingga ketika
kegiatan literasi peserta didik harus
mengambil buku terlebih dahulu
ke perpustakaan atau membawa
buku sendiri dari rumah.
2) Guru memberikan perhatian
khusus kepada peserta didik yang
belum bisa mengekspresikan diri
dengan tepat baik yang sangat
pasif atau sebaliknya, sangat aktif
dalam hal yang kurang positif.
Guru mata pelajaran, guru BK, dan
wali kelas bekerja sama dalam
menghadapi kondisi yang
demikian

Interpretasi :

Secara umum, perihal perkembangan


emosi siswa sudah cukup terwadahi oleh
pihak sekolah.

Perkembangan sosial Hasil observasi:

1) Secara umum, bagaimana 1) Guru membangun atmosfer yang


guru membangun atmosfer mendukung peserta didik untk
yang mendukung peserta mengembangkan kemampuan
didik untuk mengembangkan bersosialisasi dengan cara
kemampuan bersosialisasi? pembiasaan 5S, bekerja sama, dan
misalnya peka terhadap situasi sikap toleransi antaragama dan
sekitar, berempati, saling budaya.
menghargai, serta berinteraksi 2) Guru memfasilitasi peserta didik
dan berkomunikasi ? dalam mengembangkan ketrampilan
2) Bagaimana guru memfasilitasi sosial peserta didik dalam
peserta didik dalam mengembangkan ketrampilan sosial
mengembangkan peserta didik dalam kegiatan belajar
keterampilan sosial peserta dengan kerja kelompok dan
didik dalam kegiatan belajar mengerjakan proyek Bersama.
(contoh, kerja kelompok,
Interpretasi:
mengerjakan proyek bersama)

Secara umum, guru telah berupaya


membangun atmosfer yang positif dan
memberikan fasilitas yang relevan untuk
peserta didik mengembangkan
kemampuan sosialnya.

Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:

1) Apa saja yang dilakukan guru Ada beberapa hal yang dilakukan oleh
dalam membangun nilai-nilai guru dalam membangun nilainilai
integritas dan spiritual peserta integritas dan spiritual siswa, yakni
didik? sebagai berikut.

1) Berdoa sebelum dan setelah


pembelajaran;
2) Siswa dibiasakan untuk
bertanggung jawab terhadap
tugas yang diberikan oleh guru;
3) Siswa dilatih untuk disiplin
dalam melakukan sesuatu;
4) Siswa harus mengerjakan
penilaian harian, ujian tengah
semester, dan ujian akhir
semester dengan jujur;
5) berjamaah di masjid sekolah;
dan
6) Terdapat organisasi kerohanian
Interpretasi:

Guru sudah berupaya cukup optimal


dalam membangun nilai-nilai integritas
dan spiritual siswa. Namun, hal yang
perlu lebih dimaksimalkan adalah upaya
dalam mendisiplinkan peserta didik
(seperti ketertiban berseragam dan waktu
kedatangan ke sekolah).

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan mengenai karakteristik peerta didik,
dapat disimpulkan bahwa secara umum peserta didik SMP Negeri 2 Padamara memiliki
karakter yang baik dalam aspek religi, spiritual, moral, dan perkembangan emosional. Guru
atau pihak sekolah juga telah memberikan Upaya serta fasilitas secara optimal untuk
mendukung perkembangan peserta didik baik dalam bidang akademik dan non akademik.

Purbalingga, 21 Juli 2023

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Kuntoro, M.Hum


NIK 2161127 Sri Wahyuning Sugihartati, S.Pd.
NIP 19731105 19980 2 2005
Lampiran 2. Lembar Observasi Permasalahan Pembelajaran

LEMBAR IDENTIFIKASI

PERMASALAHAN PEMBELAJARAN

Nofi Kris Dayana 2201640273


Nama Mahasiswa
Februardi Maulana Putra 2201640274
Mutiara Indah Sari 2201640292
Kurnia Putri Rahmadani 2201640293

Prodi/Bidang Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas observasi 7

Sekolah PPL SMP Negeri 2 Padamara


Solusi yang
Masalah
Analisis Eksplorasi Eksplorasi relevan yang
pembelajaran
No Identifikasi penyebab alternatif akan
yang
Masalah masalah solusi diterapkan
Diidentifikasi
dalam PTK

1 Permasalahan Minat belajar Penggunaan Guru dapat Penggunaan


pembelajaran yang rendah metode mencoba model
yang sering menjadi pembelajaran berbagai pembelajaran
dijumpai di masalah yang monoton metode yang sesuai
sekolah adalah utama dalam dan kurang pembelajaran dengan
minat belajar konteks ini. interaktif yang materi ajar
peserta didik Peserta didik dapat melibatkan dan
yang masih tidak menyebabkan peserta didik penggunaan
rendah sehingga termotivasi peserta didik secara aktif, media
kegiatan untuk aktif kehilangan seperti diskusi pembelajaran
pembelajaran dan minat dan kelompok, yang
peserta didik bersemangat semangat penelitian menarik.
kurang aktif dan dalam dalam belajar. mandiri, dan
bersemangat. kegiatan Kurangnya proyek
Hal itu terjadi pembelajaran. aksesibilitas kolaboratif.
karena Ini dapat terhadap Dengan
keterbatasan disebabkan bahan mempertimba
sarana prasarana oleh beberapa pembelajaran ngkan gaya
penunjang faktor seperti dan teknologi belajar
kegiatan ketidaknyama modern dapat peserta didik,
pembelajaran. nan, menyebabkan guru dapat
kurangnya ketidakmampu menyesuaikan
minat pada an peserta metode
materi didik untuk pembelajaran
pelajaran, mengembangk agar lebih
kurangnya an minat menarik dan
relevansi belajar relevan bagi
dengan mereka. mereka. selain
kehidupan itu sekolah
sehari-hari, dapat
atau mengajak
pengalaman peserta didik
pembelajaran dan guru
yang kurang untuk
menarik. berkolaborasi
Keterbatasan dalam
sarana menciptakan
prasarana dan
penunjang memanfaatka
pembelajaran n sumber
juga menjadi daya yang ada
faktor yang secara kreatif.
berkontribusi Misalnya,
pada masalah menggunakan
ini. bahan-bahan
keterbatasan sederhana
sarana dan untuk
prasarana bisa membuat alat
menjadi peraga atau
penyebab menciptakan
peserta didik ruang belajar
kurang yang menarik
termotivasi dengan
untuk terlibat memanfaatka
dalam n potensi
pembelajaran. lingkungan
Keterbatasan sekitar.
ini dapat
membatasi
pengalaman
belajar mereka
dan membuat
mereka
kurang tertarik
untuk
berpartisipasi
secara aktif.
Purbalingga, 21 Juli 2023

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Kuntoro, M.Hum


NIK 2161127 Sri Wahyuning Sugihartati, S.Pd.
NIP 19731105 19980 2 2005
Lampiran 3: Lembar Observasi - Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH

Nofi Kris Dayana 2201640273


Nama Mahasiswa
Februardi Maulana Putra 2201640274
Mutiara Indah Sari 2201640292
Kurnia Putri Rahmadani 2201640293

Prodi/Bidang Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Sekolah PPL SMP Negeri 2 Padamara

Peserta
Kegiatan Pelaksanaan Faktor Pendukung
No Didik yang
Ekstrakurikuler Kegiatan dan Kendalanya
terlibat
1. Pramuka Merupakan Ekstra Semua faktor pendukung :
kulikuler wajib untuk peserta merupakan ekstra
kelas 7 dan 8. didik kelas kulir wajib untuk
Setiap Hari Sabtu, 7 dan 8 kelas 7 sehingga
Pukul 13.00– 15.00. peserta didik turut
kegiatan pramuka aktif mengikuti
diajarkan oleh wali kegiatan pramuka.
kelas masing-masing.
kendala :
tidak adanya dewan
penggalang yang
menyebabkan
pelaksanaan
kegiatan pramuka
kurang maksimal
karena faktor
pengajar yang
kurang.
2. Sepak Merupakan ekstra kelas 7 faktor pendukung :
Bola/Futsal kulikuler pilihan, dan 8 yang merupakan
yang dilaksanakan memilih ekstrakulikuler yang
setiap hari kamis ekstra paling banyak
sepulang sekolah kulikuler diminati, sering
pukul 14.00 . sepak bola mengadakan
pengajar dan menjadi kegiatan
pembina ekstra ekstra pertandingan.
kulikuler ini diampu kulikuler peserta didik juga
oleh guru mata pilihan. sudah mempunyai
pelajaran olahraga. keahlian dan
ekstra kulikuler kemampuan
sepak bola ini sehingga tidak
merupakan ekstra memakan waktu
kulikuler yang paling yang lama untuk
digemari oleh peserta melatihnya.
didik di SMP N 2
Padamara. kendala :
antusias peserta
didik untuk
mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler
hanya diawal-awal
saja. kurangnya
pelatih yang ada di
SMP Negeri 2
Padamara.
3. Voli merupakan ekstra kelas 7 faktor pendukung :
kulikuler pilihan dan 8 yang peserta didik yang
yang dilaksanakan memilih mengikuti
setiap hari kamis ekstra ekstrakulikuler ini
pukul 14.00 . kulikuler mayoritas sudah
pengajar dan Voli memiliki
pembina ekstra menjadi kemampuan dasar
kulikuler ini diampu ekstra bermain voli
oleh guru mata kulikuler sehingga tidak
pelajaran olahraga. pilihan. memakan waktu
yang lama untuk
melatih peserta
didik tersebut.

kendala :
jumlah pelatih
terbatas yakni guru
mata pelajaran
olahraga.
4. Tari Merupakan kelas 7 Faktor pendukung :
ekstrakulikuler dan 8 yang pembina dan pelatih
pilihan yang memilih tari adalah guru seni
dilaksanakan setiap ekstra budaya yang sudah
hari Rabu, pukul kulikuler ahli dibidangnya.
14.00. Tari
menjadi Kendala :
ekstra keterbatasan dana
kulikuler dari sekolah
pilihan. sehingga tidak
selalu mengikuti
kegiatan
perlombaan tari,
membutuhkan
biaya, dan persiapan
latian yang
memakan waktu
lama.
5. Seni Suara Merupakan kelas 7 Faktor pendukung :
ekstrakulikuler dan 8 yang minat peserta didik
pilihan yang memilih untuk mengikuti
dilaksanakan setiap ekstra ekstarkulikuler ini
hari Rabu, pukul kulikuler tinggi, pelatihnya
14.00. Seni Suara merupakan pelatih
menjadi yang expert.
ekstra
kulikuler kendala :
pilihan. belum adanya
ruangan studio
untuk latihan
menyanyi ataupun
bermain musik.
6. Baca Puisi Merupakan ekstra kelas 7 Faktor pendukung :
kulikuler yang dan 8 yang pelatih dan pembina
dilaksanakan setiap memilih ekstrakulikuler baca
hari senin , pukul ekstra puisi adalah guru
14.00 kulikuler mata pelajaran
Baca Puisi bahasa indonesia.
menjadi
ekstra kendala :
kulikuler minat peserta didik
pilihan. untuk mengikuti
ekstrakulikuler ini
masih rendah.
7. Teater Merupakan ekstra kelas 7 Faktor pendukung :
kulikuler yang dan 8 yang pelatih dan pembina
dilaksanakan setiap memilih ekstrakulikuler
hari senin , pukul ekstra teater adalah guru
14.00 kulikuler mata pelajaran
Teater bahasa indonesia.
menjadi
ekstra kendala :
kulikuler minat peserta didik
pilihan. untuk mengikuti
ekstrakulikuler ini
masih rendah.

Purbalingga, 21 Juli 2023

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Kuntoro, M.Hum


NIK 2161127 Sri Wahyuning Sugihartati, S.Pd.
NIP 19731105 19980 2 2005

Lampiran 4: Lembar Observasi - Lingkungan Belajar di Sekolah

LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR

Nofi Kris Dayana 2201640273


Nama Mahasiswa
Februardi Maulana Putra 2201640274
Mutiara Indah Sari 2201640292
Kurnia Putri Rahmadani 2201640293

Prodi/Bidang Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Sekolah PPL SMP Negeri 2 Padamara

Interpretasi Hasil
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
Observasi

1. Latar belakang sosial-


17 Juli Peserta didik SMP Negeri Berdasarkan observasi
ekonomi murid
2023 2 Padamara memiliki yang telah dilakukan,
kondisi sosial-ekonomi dapat disimpulkan
Murid dengan kondisi sosial-
yang beragam. Namun, bahwa pihak SMP
ekonomi yang berbeda memiliki
dalam hal tersebut, guru Negeri 2 Padamara
hak yang sama dalam mengakses tidak membeda-bedakan bersikap adil kepada
dan memperoleh layanan semua peserta didik semua peserta didiknya
pendidikan yang berkualitas, mendapatkan hak yang meskipun memiliki
seperti tingkat pendidikan orang sama untuk memperoleh kondisi sosial-ekonomi
akses pendidikan serta yang berbeda-beda.
tua dan fasilitas belajar yang
menggunakan sarana dan
tersedia di rumah. prasarana yang ada di
lingkungan sekolah.

2. Kualitas pembelajaran di
17 Juli Pembelajaran yang Berdasarkan hasil
kelas
2023 dilakukan guru sudah observasi, dapat
kontekstual, mengaitkan disimpulkan bahwa
Seluruh kegiatan belajar
materi dengan kehidupan kualitas pembelajaran
mengajar di kelas, mencakup
sehari-hari peserta didik. di SMP Negeri 2
indikator manajemen kelas, Namun, sebagian Padamara sudah cukup
dukungan afektif, pembelajaran pembelajaran belum baik. Namun, masih
interaktif dan penyesuaian cara memanfaatkan teknologi perlu ditingkatkan agar
mengajar dengan tingkat seperti laptop, speaker, dapat memberikan
dan LCD proyektor. Hal pembelajaran yang
kemampuan murid.
tersebut disebabkan lebih bermakna dan
fasilitas sekolah yang menyenangkan bagi
kurang memadai, belum peserta didik.
ada LCD pada setiap
ruang kelas.

3. Refleksi dan perbaikan


17 Juli Guru melakukan Berdasarkan hasil
pembelajaran oleh guru
2023 pengembangan observasi, dapat
kompetensi dengan disimpulkan bahwa
Kemampuan pengembangan
mengikuti organisasi dan guru-guru di SMP
guru untuk terus meningkatkan
pelatihan, seperti MGMP, Negeri 2 Padamara
kompetensi melalui belajar pelatihan IKM, PPG, dan sudah berupaya untuk
mandiri dengan merefleksi guru penggerak. terus melakukan
praktik pengajaran yang telah peningkatan
Sementara itu, kegiatan kemampuan
diterapkan dan juga belajar dari
monitoring kinerja guru profesionalnya.
rekan guru. dilakukan oleh kepala
sekolah setiap Selain itu, guru-guru
semesternya. Kedua hal juga aktif mengakses
tersebut digunakan platform merdeka
sebagai bahan refleksi mengajar.
dan perbaikan oleh setiap
guru.

4. Kepemimpinan
17 Juli Kepala SMP Negeri 2 Berdasarkan hasil
instruksional
2023 Padamara sudah baik observasi, dapat
dalam menyusun dan disimpulkan bahwa
Kemampuan kepala satuan
mengomunikasikan visi, kepala SMP Negeri 2
pendidikan dalam menyusun dan
misi, program, dan Padamara sudah
mengkomunikasikan visi, misi, kebijakan yang mengelola seluruh
program, dan kebijakan yang mendukung guru dalam program dengan
mendukung guru dalam meningkatkan mutu memperhatikan visi-
meningkatkan mutu pembelajaran di satuan misi sekolah. Selain itu,
pendidikan. kepala sekolah
pembelajaran di satuan
mendukung guru untuk
pendidikan. terus berkembang agar
dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran
yang diberikan kepada
peserta didik.
17 Juli Iklim keamanan SMP Berdasarkan
2023 Negeri 2 Padamara observasi yang telah
5. Iklim keamanan di satuan
sudah baik. Satuan dilakukan, SMP
pendidikan
pendidikan memiliki Negeri 2 Padamara
kebijakan untuk telah menjamin
mendukung keamanan dan
Satuan pendidikan yang pertumbuhan dan kenyamanan peserta
memiliki kebijakan, pemahaman, perkembangan peserta didik selama
dan program terkait didik, menolak segala bersekolah.
perundungan, hukuman fisik, bentuk kekerasan dan
penyalahgunaan
kekerasan seksual dan narkotika
NAPZA agar peserta
sehingga memberikan
didik merasa aman dan
perlindungan dan rasa aman bagi
tenang belajar di
warga satuan pendidikan, baik
lingkungan sekolah. Di
secara fisik maupun psikologis. sekolah juga ada guru
BK yang sewaktu-
waktu dapat memasuki
kelas masing-masing
dan terdapat satuan
pengamanan di
lingkungan sekolah.

6. Iklim kebinekaan di
17 Juli Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil
satuan pendidikan
2023 observasi, SMP Negeri observasi yang telah
2 Padamara sudah dilaksanakan,
menerapkan Profil diketahui bahwa
Llingkungan satuan pendidikan Pelajar Pancasila. peserta didik SMP
yang menghargai keragaman Pancasila merupakan Negeri 2 Padamara
agama maupun sosial-budaya pilar ideologis negara memiliki berbagai
dan dukungan kesetaraan hak. Indonesia dengan keragaman, baik
semboyan Bhineka keragaman agama,
Tunggal Ika. Sekolah social, budaya,
tidak membeda- maupun minat dan
bedakan antara siswa bakat dalam diri
satu dengan siswa mereka. Sekolah
lainnya, baik itu warna memfasilitasi
kulit, suku, bahasa keberagaman tersebut
daerah maupun agama. dengan baik, peserta
Hal ini dibuktikan didik dibebaskan
dengan tidak ada memilih
pemaksaan siswa ekstrakurikuler sesuai
nonmuslim dengan dengan minat dan
wajib berkerudung dan bakat mereka.
tidak memaksa mereka
untuk beribadah sesuai
dengan Islam.

7. Iklim kesetaraan gender


17 Juli Berdasarkan hasil Intepresi hasil
2023 observasi, SMP Negeri observasi di SMP
2 Padamara, sudah Negeri 2 Padamara
Bagaimana lingkungan satuan menerapkan iklim sudah sangat baik,
pendidikan berperilaku adil, kesetaraan gender hal sekolah sudah
memberikan kesempatan yang ini dibuktikan dengan menggunakan iklim
sama bagi warga satuan tidak ada pembeda kesetaraan gender.
siswa mana yang boleh Peserta didik
pendidikan, baik laki-laki
mengikuti mendapatkan hak
maupun perempuan dalam
ekstrakurikuler tertentu sama tidak ada
menjalankan peran publik.seperti
dan mengikuti kegiatan kesenjangan gender
dukungan kepala satuan tertentu dalam ranah diantara mereka.
pendidikan dan guru atas untuk mendapatkan Semua dapat
kesetaraan gender. pengetahuan. Baik pria kesempatan yang
dan wanita mempunyai sama untuk menjadi
hak yang sama. seorang pemimpin,
mengikuti lomba-
lomba, mengikuti
ekstrakurikuler, dan
mengeluarkan
pendapat didalam
kelompok

mereka punya
kesempatan yang
sama.

8. Iklim inklusivitas
17 Juli Berdasarkan hasil Interpretasi hasil
2023 observasi, sekolah tetap observasi di SMP
menerima peserta didik Negeri 2 Padadamara
Pengetahuan, penerimaan dan disabilitas dan cerdas sudah menerapkan
dukungan guru terhadap murid istimewa melalui jalur iklim inklusivitas.
dengan disabilitas serta murid khusus ketika PPDB. Sekolah tetap
cerdas istimewa dan murid bakat Siswa tersebut juga menerima murid
tetap difasilitasi dan disabilitas dan cerdas
istimewa.
memperoleh hak yang istimewa melalui
sama untuk tumbuh jalur khusus ketika
kembang dan PPDB. Siswa tersebut
peningkatan juga tetap difaslitasi
pengetahuan dan dan memperoleh hak
keterampilannya. yang sama untuk
tumbuh kembang dan
peningkatan
pengetahuan dan
keterampilannya.

9. Dukungan orangtua dan


17 Juli Orang tua peserta didik Orang tua
murid terhadap program
2023 mendukung seluruh mendukung penuh
satuan pendidikan
program kegiatan untuk program satuan
tumbuh kembang pendidikan untuk
anaknya. Dalam hal tumbuh kembang
Partisipasi orangtua dalam fasilitas, orang tua anaknya.
kegiatan satuan pendidikan, dan peserta didik
partisipasi murid dalam memfasilitasi anak
penyusunan program satuan mereka dalam hal
pendidikan. perangkat pembelajaran
yaitu gawai untuk
mendukung proses
pembelajaran.

Kesimpulan:

Kondisi lingkungan belajar di SMP Negeri 2 Padamara sudah baik dan dapat menunjang
proses kegiatan belajar mengajar. Berkaitan dengan lingkungan belajar yang ada, sekolah
telah menciptakan lingkungan belajar yang mumpuni. Hal tersebut dapat dilihat dari
ketersediaan fasilitas, peningkatan kualitas tenaga pendidik sejalan dengan kemajuan
teknologi, iklim persatuan, dan kesetaraan gender yang dibangun, kenyamanan bergaul
antar peserta didik.

Purbalingga, 21 Juli 2023

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong


Sri Wahyuning Sugihartati, S.Pd.
Dr. Kuntoro, M.Hum NIP 19731105 19980 2 2005
NIK 2161127

Anda mungkin juga menyukai