Anda di halaman 1dari 12

Evaluasi Model Iluminatif:

SMP Negeri 2 Sarolangun

Oleh: Kelompok 7, Kelas 2019B


Anggota Kelompok:
1. Fadya Ayu Noviyanti
(19010024055)
2. Audia Az Zahroh (19010024056)
3. Ericka Fasa Anjeli (19010024065)
4. Briliant Adam Bhaskara Putra
(19010024074)
5. Karmila Ridha Rahma
(19010024081)
6. Wisnu Adityawarman
(19010024086)

02
TAHAPAN EVALUASI ILUMINATIF:

01 OBSERVASI

02 INQUIRI LANJUTAN

03 PENJELASAN
01
OBSERVASI
Evaluator yang menggunakan model iluminatif
harus melakukan tugasnya dimulai dengan
kegiatan observasi. Dalam kegiatan
observasi, evaluator dapat mengamati langsung
apa yang sedang berlangsung di suatu satuan
pendidikan. Data hasil observasi ini merupakan
bekal utama bagi evaluator dalam bekerja.
2. INQUIRI LANJUTAN
1. Penilaian Tujuan • Misi:

1. Menciptakan kelas unggul


Tujuan SMP Negeri 2 terbentuknya sekolah mandiri.
Sarolangun sudah baik. 2. Menciptakan lulusan yang
Dalam tujuan tersebut memiliki kompetensi.
sudah tertulis 3. Meningkatkan pembinaan
menghasilkan lulusan profesional guna melalui 2. Isi Kurikulum
yang berprestasi, pembinaan yang
berwawasan IPTEK dan berkesinambungan.
berlandaskan IMTAQ. 4. Meningkatkan pembinaan
keterampilan siswa sebagai
Adapun penjabaran dari modal hidup di masyarakat.
Tujuan SMP Negeri 2 5. Meningkatkan pengalaman
Sarolangun sebagai berikut: dan penghayatan terhadap
ajaran agama yang dianut Isi kurikulum sudah
• Visi: sesuai, sehingga
Menghasilkan lulusan sehingga menjadi sumber
kearifan dalam bertindak. menyempurnakan kurikulum
berprestasi, berwawasan yang sebelumnya. Sehingga
IPTEK berlandaskan IMTAQ 6. Meningkatkan penataan
lingkungan bersih untuk menjadikan siswa SMP
menciptakan lingkungan yang NEGERI 2 Sarolangun
Indikator: memiliki kemampuan hidup
a. Berprestasi dalam asri.
7. Meningkatkan hubungan sebagai pribadi dan warga
pencapaian ketuntasan negara yang
kompetensi. silahturahmi antar warga
sekolah. beriman, produktif, kreatif, in
b. Berprestasi dalam ovatif, dan efektif serta
kegiatan ekstrakurikuler. 8. Meningkatkan kesejahteraan
personil sekolah. mampu berkontribusi pada
c. Berprestasi dalam kehidupan
aktivitas keagamaan. 9. Meningkatkan pembinaan di
bidang akademik dan non bermasyarakat, berbangsa,
d. Berprestasi dalam bernegara, dan peradaban
lingkungan sekolah yang akademik.
dunia.
lain.
INQUIRI LANJUTAN

3. Pemilihan Isi Pendidikan 4. Pemilihan isi dalam 5. Pemilihan Isi Metodologi


Umum Pengajaran Pokok Pendidikan

Isi pendidikan umum yang Penerapan kurikulum K-13 Berdasarkan hasil


dipakai sangatlah sesuai. Karena di SMP Negeri 2 Sarolangun wawancara, posisi dan
lebih sederhana dibandingkan sudah sesuai. Kurikulum peran guru sudah
kurikulum sebelumnya. Selain didesain untuk menyiapkan sesuai. Karena guru bukan
itu, kemampuan siswa juga lebih peserta didik dengan hanya sebagai fasilitator
berkembang karena mengasah berbagai kompetensi. akan tetapi juga sebagai
kemampuan siswa untuk inspirator bagi siswa.
bernalar, memaparkan, bertanya
dari materi yang telah diajarkan.
INQUIRI 7. Pemilihan Metode dan 8. Bimbingan dan
LANJUTAN Media Penyuluhan
Fasilitas seperti laboratorium Sejak adanya wacana
Dan tersedianya alat dan ruang implementasi kurikulum 2013
praktikum tentu memberikan digencarkan, muncul berbagai
6. Pemilihan Isi Kelompok kesempatan yang luas bagi pro dan kontra dari berbagai
Penunjang siswa untuk melakukan kalangan pakar dan praktisi
praktikum secara pendidikan serta masyarakat
mendalam. Dapat dikatakan lainnya. Semakin banyak kritik
Guru selalu dianggap sebagai bahwa sarana dan prasarana dan saran terhadap kurikulum
ujung tombak utama dalam yang menjadi unsur pendukung 2013 ini tentu juga dapat
usaha peningkatan mutu proses kegiatan belajar mengajar membantu laju perkembangan
pendidikan. Tentu untuk seperti ruangan, alat-alat, dan kurikulum yang diterapkan.
mencapai hal tersebut seorang media pembelajaran. Semakin
guru harus memiliki kompetensi lengkap sarana yang dimiliki Hal tersebut juga berkaitan
yang baik maka akan semakin baik dengan proses implementasi
implementasi K 13. Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2
Sarolangun setelah
ditetapkannya. Dalam kurun
waktu 4 tahun SMP Negeri 2
Sarolangun telah berupaya
melakukan sosialisasi rutin
terhadap siswa, lingkungan dan
stakeholder tentang
implementasi K 13.
9. Pembinaan Profesional
Kependidikan

Pelatihan untuk guru di SMP Negeri


2 Sarolangun masihlah minim. Untuk
menghadapi implementasi K-13 di
SMP Negeri 2 Sarolangun, maka
para pengajar diberi sosialisasi
kurikulum. Guru selalu dianggap
sebagai ujung tombak utama dalam
usaha peningkatan mutu
pendidikan. Tentu untuk mencapai
hal tersebut seorang guru harus
memiliki kompetensi yang baik
sehingga dapat menjalankan
pembelajaran secara maksimal.
Bukan hanya sosialisasi kepada
pengajar saja, namun dalam kurun
waktu 4 tahun SMP Negeri 2
Sarolangun telah berupaya
melakukan sosialisasi rutin terhadap
siswa, lingkungan dan stakeholder
tentang implementasi K -13.
10. Organisasi Kurikulum

Pendidikan di Indonesia saat ini


menggunakan salah satu
organisasi kurikulum integrated
curriculum . Yang mana dalam
kurikulum terpadu ini terdapat
penyajian bahan pembelajaran
secara unit dan keseluruhan. Siswa
harus mampu aktif dalam proses
pembelajaran, guru hanya sebagai
fasilitator.

Secara konseptual dari kurikulum


2013 dicita-citakan untuk mampu
melahirkan generasi masa depan
yang cerdas komprehensif yakni
tidak hanya cerdas
intelektualnya, tetapi juga cerdas
emosi, sosial, dan spritualnya.
03
PENJELASAN
Pada tahap penjelasan ini diketahui bahwa
dengan menerapkan K-13 di SMP NEGERI 2
Sarolangun terdapat faktor pendukung dan
penghambatnya. Faktor penghubungnya ialah
kerjasama antara semua kompenen sekolah.
Sehingga proses pembelajaran pun dapat
berjalan dengan baik, siswa menjadi lebih
kreatif dan inovatif.

Sedangkan untuk faktor penghambat


diterapkannya K-13 di SMP NEGERI 2
Sarolangun adalah minimnya sarana
prasarana, terlebih masalah pendistribusian
buku pelajaran ataupun modul penunjang
Thanks!
Does anyone have any
questions?

Anda mungkin juga menyukai