Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

Pelatihan Jarak Jauh Online


Media Pembelajaran Berbasis Media Online Angkatan 10
03 September – 30 September 2020
Balai Diklat Keagamaan Semarang

Nama : Dyah Ayu Andita Kumalasari, S.Pd


NIP: 198708252019032014

Madrsah Tsanawiyah Negeri 7 Boyolali


Alamat
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru Sasaran Jenjang SMP Gelombang I


Hotel The ALANA Surakarta, 23 – 27 Juni 2016

Salatiga, 28Juni 2016


Disahkanole
h:

KepalaSekolah, KoordinatorPKB,

…………………………………………….. ………………………………………………
IDENTITAS GURU

1. Nama Sekolah :
2. Nama Guru :
3. NIP :
4. Jabatan/ Golongan Guru :
5. Alamat Sekolah
 Jalan :
 Kabupaten/Kota :
 Telpon :
6. Mengajar Mata Pelajaran :
7. SK Pengangkatan
A. Sebagai CPNS
 Pejabat yang mengangkat :
 Nomor SK :
 Tanggal SK :
B. Pangkat Terakhir

 Pejabat yang mengangkat :


 Nomor SK :
 Tanggal SK :

8. Alamat Rumah
 Jalan :
 Kabupaten/Kota :
 Provinsi :
 Telpon :
LAPORAN KEGIATAN
A. Latar Belakang
Pasal 4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun
2006 dan Kurikulum 2013 (K13) menyatakan bahwa : Satuan pendidikan
dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan Kurikulum 2006 paling
lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020. Ketentuan ini memberi
kesempatan kepada sekolah yang belum siap melaksanakan K13 untuk tetap
melaksanakan Kurikulum 2006 sambil melakukan persiapan-persiapan
sehingga selambat-lambatnya pada tahun 2019/2020 sekolah tersebut telah
mengimplementasikan K13 setelah mencapai kesiapan yang optimal.
Untuk memfasilitasi sekolah (SMP) meningkatkan kompetensi kepala
sekolah dan guru serta membantu sekolah mengimplementasikan kurikulum,
Direktorat PSMP menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan
pelaksanaan kurikulum bagi SMP. Pelatihan dan pendampingan pelaksanaan
kurikulum tersebut – dengan sejumlah program pendukung lainnya –
diharapkan mampu menjadikan jumlah SMP pelaksana kurikulum naik secara
signifikan setiap tahun. Pada tahun 2016 ditargetkan sekitar 9.319 (25%) SMP
telah melaksanakan kurikulum, sementara tahun 2017 diharapkan 22.091 SMP
(60%), tahun 2018 sebanyak 36.819 (100%) di seluruh wilayah Indonesia.
Agar implementasi kurikulum 2013 jenjang SMP dapat terlaksana
secara efektif , efisien dan mencapai hasil yang optimal, perlu dilaksanakan
Pelatihan Kurikulum 2013 bagi guru sasaran jenjang SMP.

B. Nama Diklat
Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru Sasaran Jenjang SMP Gelombang III

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Diklat


Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru Sasaran Jenjang SMP Gelombang III
dilaksanakan pada tanggal 23 – 27 Juni 2016 di Hotel ALANA Surakarta.

D. Tujuan Diklat
Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru Sasaran Jenjang SMP Gelombang
IIIbertujuan meningkatkan kemampuan teknis peserta dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013.

E. Materi
Pola kegiatan Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru Sasaran Jenjang SMP
Gelombang IIItahun 2016berpola 52 jam @ 45menit, yang dilaksanakan selama
5 hari, secara umum berisi materi pelatihan sebagai berikut:
1. Pembukaan
2. Tes Awal
Mengerjakan soal pretest berkaitan dengan materi kurikulum 2013.
3. Pembelajaran Aktif
Belajar adalah hasil dari menyimpulkan dan menarik hubungan atas
informasi. Belajar mencakup “tahubahwa” (knowing that memorizing,
acquiring facts, skills & methods) dan “tahu bagaimana” (knowing how-
making sense dan understanding reality)
Guru harus menjadi fasilitator bukan mengajar
Perbedaan cara pandang FASILITASI dan MENGAJAR adalah sebagai
berikut :
FASILITASI MENGAJAR
• Peserta belajar tahu • Peserta belajar tidak tahu
FASILITASI MENGAJAR
materinya, fasilitator atau tahu sedikit tentang
memandu untuk materi, guru menyampaikan
menstrukturkan materi materi dan memiliki seluruh
kedalam kerangka informasi.
pemahaman atau teori. • Peserta belajar tidak memiliki
• Fasilitator menambahkan kualitas yang dibutuhkan,
informasi manakala karena itu perlu diajari.
dibutuhkan. • Guru berada di atas peserta
• Peserta belajar memiliki belajar.
kualitas yang diajarkan, • Penekanan pada telling
fasilitator membantu untuk
menstrukturkan.
• Fasilitator dan peserta belajar
setara.
• Penekanan pada listening,
observing, rephrasing, dan
telling.

4. Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan sekolah Aman


Melalui Permendikbud No. 23 Tahun 2015 ini Kemendikbud
mendorong agar semua pelaku pendidikan memiliki budi pekerti.
Caranya dengan menciptakan iklim sekolah dan lingkungan yang lebih
baik, agar semua warganya turut berbudi pekerti.
Penumbuhan ini tak dimasukkan ke intra kurikuler . Jika jujur hanya
diajarkan lewat intra kurikuler, maka hanya akan menjadi pengetahuan.
Ketika diuji nilainya tentu tinggi. Namun, pada praktiknya seringkali tak
muncul. Karena itu, dalam Penumbuhan ini Kemendikbud menggunakan
jalur non-kurikuler.
Nilai positif yang ditumbuhkan dalam Penumbuhan ini.
a. Internalisasi sikap moral dan spiritual
b. Keteguhan menjaga semangat kebangsaan dan kebhinekaan untuk
merekatkan persatuan bangsa
c. Interaksi sosial positif antara peserta didik dengan figur orang
dewasa di lingkungan sekolah dan rumah, Interaksi sosial positif
antara peserta didik dengan figur orang dewasa di lingkungan
sekolah dan rumah, Interaksi sosial positif antarpeserta didiK
d. Memelihara lingkungan sekolah
e. Penghargaan terhadap keunikan potensi peserta didik untuk
dikembangkan
f. Penguatan peran orangtua dan unsur masyarakat yang terkait .

PRINSIP PENERAPAN PENUMBUHAN


a. Visi Kemendikbud 2019 adalah membentuk insan dan ekosistem
pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter.
b. Ada 3 strategi, yaitu penguatan pelaku pendidikan dan
kebudayaan, meningkatkan mutu dan akses, dan efektivitas
birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik
c. Strategi pertama mendorong siswa aktif di satu sisi, dan
meningkatkan kemampuan dalam berperan di sisi lainnya.
d. Strategi ke tiga, khususnya tentang pelibatan publik, mengajak
seluruh masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan.
Masyarakat dan keluarga juga memiliki peran saat penerapan
Penumbuhan
WAKTU PELAKSANAAN
a. Penumbuhan ini dilaksanakan sepanjang proses pembelajaran di
sekolah, sejak seorang siswa masuk sekolah hingga lulus.
b. Untuk Sekolah Dasar (SD) dilaksanakan mulai siswa hari pertama
masuk sekolah.
c. Untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas
(SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Pendidikan
Khusus dilaksanakan mulai hari pertama Masa Orientasi Peserta
Didik Baru (MOPDB).
5. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum
6. Penguatan Literasi dalam Pembelajaran
Sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan
untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang
warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Tujuan dari
Gerakan Literasi Sekolah : Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik
melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar mereka menjadi
pembelajar sepanjang hayat.

7. Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan


Pendampingan pelaksanaan kurikulum adalah pemberian bantuan
teknis operasional perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan
kurikulum kepada sekolah (terutama guru dan kepala sekolah) yang
diberikan oleh Instruktur Kabupaten/Kota yang datang langsung ke
sekolah induk kluster dan sekolah imbas.
Prinsip-prinsip pendampingan:
a. Profesional, yaitu instruktur memiliki kompetensi (penguasaan
mengenai pelaksanaan kurikulum) yang memadai dan
memberikan pendampingan dengan baik;
b. Berdasarkan kebutuhan, yaitu aspek-aspek pendampingan
adalah butir-butir yang guru atau kepala sekolah secara riil perlu
memperoleh asistensi praktis;
c. Integral, yaitu aspek-aspek dan aktivitas pendampingan
memfasilitasi guru dan kepala sekolah mengimplementasikan
K13 secara utuh;
d. Kolegial, yaitu hubungan kesejawatan antara instruktur, guru,
dan kepala sekolah; dan
e. Berkelanjutan, yaitu bahwa pendampingan pelaksanaan
kurikulum dilanjutkan oleh sekolah sendiri melalui mekanisme
yang dikembangkannya.
Pendampingan implementasi K13 pada jenjang SMP dilaksanakan
dengan strategi kegiatan In dan kegiatan On.Pendampingan In sekurang-
kurangnya diberikan 2 (dua) kali, sementara pendampinganOnpaling
tidak1 (satu) kali. Satu kali pendampingan diberikan satu hari dengan7
jam pelatihan. Berikut adalah urutan pelaksanaan pemberian
pendampingan In dan On: secara rinci sebagai berikut In 1 –On1 – In 2
(– Dst.)

8. Peran Keluarga dalam Pembelajaran Kesiswaan


Tujuan : Menjalin kerjasama dankeselarasan program pendidikan
di sekolah, keluarga, dan masyarakat sebagai tri sentra pendidikan dalam
membangun ekosistem pendidikan yang kondusif untuk menumbuh-
kembangkan karakter dan budaya berprestasi peserta didik.
9. Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian
10. Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran dan Penilaian
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan
standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan
standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria
kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Pertama
(SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah sebagai berikut.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian yang tampak mata.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan
yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Keempat kompetensi tersebut selanjutnya disebut kompetensi inti.
Kompetensi inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik
SMP/MTs pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap
kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi
dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu
sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang
sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Kompetensi inti yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual
dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya
keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek
spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan
nasional. Dengan demikian, kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4
(empat) dimensi yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan yang dituangkan dalam kompetensi inti.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

11. Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Kelas dibagi menjadi 9 kelompok , masing – masing kelompok membuat
RPP untuk 1 KD sesuai dengan pembagian materi sebagai berikut :
Kelompok 1 : Bilangan
Kelompok 2 : Himpunan
Kelompok 3 : Bentuk Aljabar
Kelompok 4 : Persamaan dan pertidaksamaan Linier Satu Variabel
Kelompok 5 : Perbandingan
Kelompok 6 : Aritmetika Sosial
Kelompok 7 : Garis dan Sudut
Kelompok 8 : Segiempat dan Segitiga
Kelompok 9 : Penyajian Data
12. Praktik Pembelajaran dan Penilaian
Praktekpembelajarandanpenilaianmerupakankegiatanuntukmensimulasika
nRencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) yang telahdisusunsebelumnya.
13. Praktik Pengolahan dan pelaporan Penilaian Hasil Belajar
14. Tes Akhir
15. Penutupan: Review dan Evaluasi Pelatihan

Rincian Struktur Program Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru Sasaran


Jenjang SMP Gelombang III adalah sebagai berikut :
Alokasi Waktu
No. Materi (JP @ 45 menit)
1. Materi Umum 12
1.1. Pembelajaran Aktif 2
1.2. Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah 2
Aman
1.3. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2
1.4. Penguatan Literasi dalam Pembelajaran 2
1.5. Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan 2
1.6. Peran Keluarga dalam Pembelajaran Kesiswaan 2
2. Materi Pokok 36
2.1. Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 2
2.2. Analisis, Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan
Penilaian
a. Analisis Dokumen, SKL, KI-KD, Silabus, dan 4
Pedoman Penilaian
b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 4
c. Analisis Penerapan Model dan Inspirasi 2
Pembelajaran
d. Analisis Penilaian Hasil Belajar 2
2.3. Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 8
(RPP)
2.4. Praktik Pembelajaran dan Penilaian
a. Praktik Pembelajaran dan Penilaian 8
b. Review Hasil Praktik 2
2.5. Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil 4
Belajar
3. Materi Penunjang 4
3.1. Tes Awal 1
3.2. Pembukaan : Kebijakan Peningkatan Mutu 1
Pendidikan
3.3. Tes Akhir 1
3.4. Penutupan : Review dan Evaluasi Pelatihan 1
TOTAL 52

F. Tindak Lanjut
Setelah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 bagi guru sasaran jenjang SMP
gelombang III, peserta diharapkan dapat :
a. Menyusun RPP
b. Menyusun Instrumen penilaian
c. Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan scientifik, problem
based learning, project based learning dan discovery learning dengan
integrasi penumbuhan budi pekerti.
d. Melaksanakan penilaian dan mengelola hasil penilaian sikap,
pengetahuan dan ketrampilan.
e. Menyelesaikan hambatan – hambatan pelaksanaan pembelajaran

G. Dampak Pengembangan Diri


a. Bagi guru
Dengan adanya revisi dalam kurikulum 2013 guru harus selalu belajar
untuk perkembangan – perkembangan baru .
b. Bagi Siswa
Siswa menjadi lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran
H. Rekap pengembangan diri

Nama Kegiatan Pelatihan Pelatihan Instruktur Provinsi


Kurikulum Sekolah Menegah Pertama Tahun
2016
Materi 1. Pembukaan;
2. Tes Awal;
3. Pembelajaran Aktif;
4. Gerakan penumbuhan Budi Pekerti dan
sekolah Aman;
5. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan
Kurikulum;
6. Penguatan Literasi dalam Pembelajaran;
7. Penyelenggaraan Pelatihan dan
Pendampingan;
8. Peran Keluarga dalam Pembelajaran
Kesiswaan;
9. Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan
Penilaian;
10. Analisis Komeptensi, Materi, Pembelajaran
dan Penilaian;
11. Perancangan rencana Pelaksanaan
Pembelajaran;
12. Praktik Pembelajaran dan Penilaian;
13. Praktik Pengolahan dan pelaporan
Penilaian Hasil Belajar;
14. Tes Akhir;
15. Penutupan: Review dan Evaluasi
Pelatihan.
Peran Peserta
Waktu 23 s.d 27 Juni 2016
Nama Fasilitator 1. Kepala LPMP Jawa Tengah
2. Ceket Palupi Suroso, S.Pd (SMP Batik
Surakarta)
3. Alpha Mariani, S.Pd (SMP N 6 Salatiga)
Tempat Kegiatan Hotel The ALANA Kota Surakarta
Institusi LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan)
Penyelenggara Jawa Tengah

Anda mungkin juga menyukai