Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK

PARADIGMA BERPIKIR COACHING


SMP NEGERI 2 PURING

Tahun Pelajaran 2023/2024

Penyusun
Tim Pengembang Kurikulum (TPK)

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN


DINAS PENDIDIKAN, KEPEMUDAAN, DAN OLAHRAGA

SMP NEGERI 2 PURING


Desa Kedaleman Wetan Kec. Puring Kab. Kebumen, Kode Pos 54383, Telp. 0287 5601017
Laman://smpnegeri2puring.sch.id/, Pos-el smpn2puring@gmail.com

i
2023

ii
PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK
PARADIGMA BERFIKIR COACHING

A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan transformasi
pembelajaran yang berpihak pada peserta didik dan memperkuat kapasitas guru sebagai
kepala sekolah, pemerintah mengganti Peraturan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018
tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah dengan Permendikbudristek Nomor 40
Tahun 2021 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah karena sudah tidak sesuai
dengan dinamika perkembangan pengelolaan pendidikan nasional.
Salah satu perubahan mendasar yang diatur dalam Permendikbudristek Nomor 40
Tahun 2021 adalah tentang paradigma beban kerja kepala sekolah sebagai pemimpin yang
fokus ke pelaksanaan kualitas pembelajaran dan bukan terjebak pada tugas-tugas
administratif. Beban kerja kepala sekolah menurut Permendikbudristek Nomor 40 Tahun
2021 yaitu melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan
supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan. Pemberian beban kerja kepala sekolah
tersebut bertujuan untuk: (1) mengembangkan pembelajaran yang berpusat kepada peserta
didik, (2) mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif, membangun
budaya refleksi dalam pengembangan warga satuan pendidikan dan pengelolaan program
satuan pendidikan, serta (4) meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.
Beban kerja tersebut di atas sinergi dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Kompetensi yang
dimaksud terdiri dari 5 (lima) kompetensi, yaitu: 1) kepribadian; 2) manajerial; 3)
kewirausahaan; 4) supervisi; dan 5) sosial. Kelima kompetensi tersebut dijabarkan ke dalam
33 (tiga puluh tiga) kompetensi. Kompetensi supervisi sendiri meliputi 3 (tiga) hal, yaitu: 1)
merencanakan supervisi akademik; 2) melaksanakan supervisi akademik; dan 3)
menindaklanjuti hasil supervisi akademik.
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuan mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Glickman, et al; 2007 dalam Kemendikbud, 2014). Menurut Sujana (2008) supervisi
akademik adalah menilai dan membina guru dalam rangka meningkatkan kualitas proses
pembelajaran agar kompetensi peserta didik mencapai hasil yang optimal. Sedangkan
menurut Daresh (2001) upaya membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai
tujuan pengajaran

3
Selanjutnya, di SMP Negeri 2 Puring pada tahun pelajaran 2023/2024 dilaksanakan
supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching yang merupakan
pendekatan efektif untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Pendekatan ini
berfokus pada pengembangan individu guru, sehingga dapat mendorong guru untuk
terus belajar dan berinovasi. Dalam supervisi akademik dengan paradigma berpikir
coaching, supervisor berperan sebagai mitra yang membantu guru untuk mengembangkan
kompetensinya. Supervisor menggunakan berbagai teknik coaching untuk membantu guru
dalam melakukan refleksi diri dan menemukan solusi atas permasalahan pembelajaran
yang dihadapinya.

B. Landasan hukum
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. UU Nomor 15 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
4. PP Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Permeneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya
6. Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN Nomor 03/V/PB/2010 dan 14 Tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
7. Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
8. Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala
Sekolah
9. Permendikbudristek Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
10.Permendikbudristek Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada
Pendidikan Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
11.Permendikbudristek Nomor 47 Tahun 2023 tentang Standar Pengelolaan pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah.

4
C. Tujuan supervisi
1. Meningkatkan keterampilan pengajaran: Memberikan dukungan individual untuk
meningkatkan kemampuan pengajaran guru.
2. Mendorong refleksi diri: Mengembangkan kesadaran diri dan kemampuan guru untuk
merenung tentang praktik pengajaran mereka sendiri.
3. Peningkatan pencapaian siswa: Memastikan bahwa perbaikan dalam keterampilan
pengajaran berdampak positif pada hasil belajar siswa.
4. Pengembangan kepemimpinan: Memberikan peluang kepada kepala sekolah untuk
berperan sebagai coach dan pemimpin pembelajaran.

D. Indikator keberhasilan supervisi


 Tingkat Keterlibatan Guru, prosentase Partisipasi guru dalam proses coaching dan
kesediaan mereka untuk menerima umpan balik serta melakukan refleksi
 Perbaikan dalam Keterampilan Pengajaran dilakukan dengan Observasi yang
menunjukkan perbaikan dalam penerapan strategi pengajaran dan penggunaan metode
yang lebih efektif.
 Peningkatan Pencapaian Siswa diperoleh dari Data hasil belajar siswa yang
menunjukkan peningkatan dalam jangka waktu tertentu setelah periode coaching.
 Pengembangan Rencana Tindak Lanjut yakni Guru yang mengembangkan rencana
tindak lanjut untuk menerapkan perubahan yang direkomendasikan selama coaching.

E. Sasaran
Sasaran kegiatan yaitu seluruh guru mata pelajaran yang berjumlah 32 orang, terdiri dari 16
laki-laki dan 16 perempuan.

F. Pendekatan dan teknik supervisi


Model Coaching alur TIRTA
a. Tujuan Utama
b. Identifikasi
c. Rencana Aksi
d. Tanggung Jawab
e. Aksi (Sikap dan tindakan Coach)

5
G. Ruang lingkup supervisi
Ruang lingkup supervisi coaching yang holistik ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan
pembelajaran yang positif, memotivasi guru untuk terus berkembang, dan meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah.
1. Keterampilan memulai pembelajaran dengan efektif
2. Penguasaan materi pembelajaran
3. Kemampuan menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran berdiferensiasi yang
efektif
4. Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran
5. Kemampuan memotivasi dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran
6. Kemampuan menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
7. Keterampilan mengakhiri pembelajaran dengan efektif

H. Jadwal pelaksanaan supervisi


1. Semester 1 (Juli – Desember 2023)
2. Semester 2 (Januari – Juni 2024)
3. Jadwal lengkap terlampir

I. Instrumen yang digunakan


1. Pra observasi
Lembar observasi praktik coaching pra observasi (terlampir)
2. Observasi
Instrumen supervisi pelaksanaan pembelajaran (terlampir).
3. Pasca Observasi
Lembar observasi praktik coaching pasca observasi (terlampir)

Puring, Agustus 2023


Kepala Sekolah,

Peni Mawaringrum,S.Pd.,M.Pd
NIP. 198102072008012025

Anda mungkin juga menyukai